Transcript bahan 2
MODUS (Mo) • Nilai data yang paling sering muncul atau memiliki frekuensi terbanyak. • Catatan : Suatu rangkaian data dapat tidak memiliki Mo, jika setiap nilai mempunyai frekuensi yang sama. Contoh 6.3 : Modus data tidak dikelompokkan Nilai 10 8 7 7 9 6 7 7 merupakan Mo karena memiliki frekuensi terbanyak dibandingkan lainnya. MEAN, MEDIAN, MODUS Data Dikelompokkan MEAN (Mekel) • diperoleh dari jumlah seluruh perkalian antara frekuensi data ke-i (fi) dengan Nilai Tengah setiap Kelas ke-i (NTKi) kemudian dibagi banyaknya data (n). xkel = f1NTK1 + f2NTK2 + f3NTK3 …+ fiNTKi n n atau Σ fiNTKi xkel = i=1 n Contoh 6.5 : Me data dikelompokkan Berapa rata-rata berat badan mahasiswa ? Berat Badan (Kg) 60 – 62 Banyaknya mahasiswa (fi) 5 63 – 65 18 66 – 68 42 69 – 71 27 72 – 74 8 Jumlah (n) 100 Berat Badan (Kg) Banyaknya mahasiswa (fi) NTKi fi.NTKi 60 – 62 5 61 305 63 – 65 18 64 1152 66 – 68 42 67 2814 69 – 71 27 70 1890 72 – 74 8 73 584 Jumlah 100 6745 n Σ fiNTKi xkel = i=1 n = (6745 / 100) = 67,4 ≈ 67 Jadi Mekel berat badan mahasiswa adalah 67 MEDIAN (Mdkel) • Letak Md data berkelompok dapat dicari dengan : LMd = n/2 n adalah banyaknya data Nilai Mdkel dicari dengan : n/2 - fKumBMd Mdkel = TKBMd + x IK fMd Keterangan : TKBMd = Tepi Kelas Bawah dari kelas yang mengandung Md n/2 = Letak Md f.KumBMd = fKum dibawah kelas yang mengandung Md fMd = frekuensi kelas yang mengandung Md IK = Interval Kelas Contoh 6.6 : Md data dikelompokkan Data urutan ke-1 Mulai urutan data ke-24 Kelas Md 2 Berat Badan (Kg) (fi) fKum 60 – 62 63 – 65 66 – 68 69 – 71 72 – 74 5 18 42 27 8 100 5 23 65 92 100 Jumlah Letak Md = n/2 1 = (100/2) = 50 Mdkel terletak pada urutan ke-50. Data tersebut pada kelas ke 3 (66-68), urutan didasarkan frekuensi kelas. 3 Nilai Mdkel = data pada urutan ke-50 di kelas ketiga n/2 - fKumBMd Mdkel = TKBMd + x IK fMd Mdkel = 65,5 + (100/2) – 23 42 x3 Mdkel = 65,5 + 1,9 Mdkel = 67,4 ≈ 67 (coba cek apakah di kelas ketiga) MODUS (Mokel) d1 Mokel = TKBMo + x IK d1 + d2 Keterangan : TKBMo = Tepi Kelas Bawah dari kelas yang mengandung Mo d1 = Selisih frek kelas yang mengandung Mo dengan kelas sebelumnya d2 = Selisih frek kelas yang mengandung Mo dengan kelas sesudahnya IK = Interval Kelas Contoh 6.7 : Mo data dikelompokkan Berat Badan (Kg) 60 – 62 63 – 65 66 – 68 69 – 71 Kelas Mo 72 – 74 (fi) fKum 5 5 18 d1 42 27 d2 8 Jumlah Mokel = 65,5 + Mokel = 67,3 ≈ 67 23 65 92 100 100 42 - 18 (42-18) + (42-27) x3 break Ringkasan Materi • Tendensi sentral merupakan nilai yang mewakili suatu gugusan data, baik yang tidak dikelompokkan maupun yang dikelompokkan dengan kelas interval tertentu. Tendendensi sentral mencakup mean, median, dan modus. • Mean merupakan nilai rata-rata yang mewakili suatu gugusan data. • Median merupakan nilai data yang terletak ditengah-tengah suatu gugusan data. • Modus merupakan nilai yang paling sering muncul diantara suatu gugusan data. 57 Soal Latihan : 1. Carilah nilai mean, median, modus untuk gugusan data tunggal berikut ini : 61 72 52 73 64 78 66 56 68 76 71 71 87 48 83 94 83 68 86 96 2. Carilah nilai mean, median, modus untuk distribusi frekuensi yang anda buat untuk soal latihan pada pertemuan sebelumnya ! 58 UKURAN VARIASI (Ukuran Dispersi – Ukuran Penyebaran – Ukuran Penyimpangan) Seberapa besar penyebaran atau penyimpangan nilai data dari nilai ratarata hitungnya. 59 Mengapa Ukuran Variasi Penting ? • Nilai mean hanya menekankan pada pusat data, tidak memberikan informasi tentang bagaimana sebaran nilai datanya. • Untuk membandingkan sebaran dari dua distribusi data secara lebih rinci. 60 Perhatikan Ilustrasi 1 ini : Nilai siswa dari dua Kelas A dan B dengan nilai mean sama. Kelas Nilai A 60 80 70 70 75 65 B 55 95 55 90 35 100 Mea n 70 70 • Jika berdasarkan nilai Mean, siswa di kedua kelas tsb mempunyai kemampuan sama. 61 Namun, perhatikan sebaran data tiap kelas pada kedua diagram ini : 100 Kelas B Kelas A 100 90 90 80 80 Me = 70 Me = 70 60 60 50 40 30 50 Cenderung Homogen Cenderung Heterogen 40 30 62 maka….. Siswa kelas A mempunyai kemampuan yang hampir seimbang, berbeda dengan kelas B. Seandainya syarat lulus min. nilai 60 maka siswa kelas B hanya 50% yang dapat lulus. Jadi dari dua rangkaian data yang memiliki nilai mean sama belum tentu mempunyai karakteristik sama, Karena besarnya penyimpangan nilai data dari nilai rata-ratanya untuk setiap kelas dapat berbeda. 63 Penyimpangan nilai data terhadap nilai mean (ukuran variasi) dari dua rangkaian data dapat berbeda, yaitu : Me1 = Me2 Ukuran Variasi Berbeda Me1 ≠ Me2 Ukuran Variasi Berbeda 64 Me1 ≠ Me2 Ukuran Variasi Sama Me1 = Me2 Ukuran Variasi Sama 65 JENIS UKURAN VARIASI • RANGE (Nilai Jarak) • SIMPANGAN RATA-RATA (Mean Deviation) • SIMPANGAN BAKU (Standard Deviation) • KOEFISIEN VARIASI (Variation Coefficient ) 66 RANGE (Nilai Jarak) Selisih nilai data terbesar (Xt) dan terkecil (Xr) dalam suatu rangkaian data. R = Xt - Xr Semakin besar nilai Range, semakin besar penyimpangan data dari rata-rata hitungnya. 67 Contoh 13.1 : Menentukan Nilai Range Perhatikan data pada ilustrasi 1 maka Range setiap kelas R kelas A = 80 – 60 = 20 R kelas B = 100 – 35 = 65 Penyimpangan data Kelas B > A 68 UKURAN VARIASI Data Tidak Dikelompokkan (1) SIMPANGAN RATA-RATA (SR) penyimpangan data dari rata-rata hitungnya. SR = Σ l xi – Mean l n xi = nilai data ke-I n = banyaknya data lxi-Meanl hasilnya nilai mutlak, yaitu mengabaikan tanda positif /negatif, jadi semua dianggap positif. 69 Contoh 13.2 : Menentukan Simpangan Rata-rata Data penjualan 8 Cabang Batik Keris di Palembang pada bulan Desember 2009. Cabang Nilai Penjualan (dlm jutaan) Carilah SR – nya ! IP 70 Ramayana 80 JM 60 Matahari 70 Langkah 01 : PIM 50 PS 40 Mean = (470 : 8) = 53,75 ≈ 54 Veteran 40 Pasar 16 60 Total 470 70 xi Mean l xi – Mean l 70 54 16 80 54 26 60 54 6 70 50 40 54 54 54 16 4 14 40 60 54 54 Jumlah 14 6 102 Langkah 02 : SR = Σ l xi – Meanl n = 102 8 = 12,75 ≈ 13 Artinya rata-rata penjualan 8 cabang tersebut naik turunnya lebih kurang Rp.13.000.000. 71 (2) SIMPANGAN BAKU (SD) δ menunjukkan standar penyimpangan data terhadap rata-rata hitungnya. SD = Σ (xi – Mean)2 n xi = nilai data ke-I n = banyaknya data 72 Contoh 13.3 : Menentukan Simpangan Baku Menggunakan data pada Contoh 13.2 untuk menghitung Simpangan baku Mean (xi – Mean) (xi – Mean)2 70 54 16 256 80 54 26 676 60 54 6 36 70 54 16 256 50 54 -4 16 40 54 - 14 196 40 54 - 14 196 60 54 6 36 Jumlah 1668 xi SD = SD = Σ ( Xi – X )2 n 1668 8 SD = 14,43 73 UKURAN VARIASI Data Dikelompokkan • SIMPANGAN RATA-RATA data dikelompokkan SRkel = Σ f l NTKi – Mean l n Hasilnya absolut f = frekkelas NTK = Nilai Tengah Kelas n = banyaknya data 74 Contoh 13.4 : Menentukan Simpangan Rata-rata kelompok Kelas frekuensi 20 – 29 3 30 – 39 6 40 – 49 12 50 – 59 18 60 – 69 12 70 – 79 9 Σ 60 Berapa nilai SRkel nya ? 75 Kelas f NTK fNTK Mean lNTK– Meanl f l NTK–Mean l 20 – 29 3 24,5 73,5 54 29,5 88,5 30 – 39 6 34,5 207 54 19,5 117 40 – 49 12 44,5 534 54 9,5 114 50 – 59 18 54,5 981 54 0,5 9 60 – 69 12 64,5 774 54 10,5 126 70 – 79 9 74,5 670,5 54 20,5 184,5 Σ 60 3240 639 SRkel = Σ f l NTKi – Mean l n SRkel = 639 = 10,65 60 76 • SIMPANGAN BAKU data dikelompokkan SDkel = Σ f (NTK – Mean)2 n f = frek kelas NTK = Nilai Tengah Kelas n = banyaknya data 77 Contoh 13.5 : Mengacu pada data pada contoh 13.4, maka SD : Mean (NTK – Me) (NTK –Me)2 f(NTK–Me)2 Interval f Xi fXi 20 – 29 3 24,5 73,5 54 -29,5 870,25 2610,6 30 – 39 6 34,5 207 54 -19,5 380,25 2281,5 40 – 49 12 44,5 534 54 -9,5 90,25 1083 50 – 59 18 54,5 981 54 0,5 0,25 4,5 60 – 69 12 64,5 774 54 10,5 110,25 1323 70 – 79 9 74,5 670,5 54 20,5 420,25 3782,25 Σ 60 3240 SDk = Σ f (NTK – Mean)2 n 11084,85 SDk = 11084,85 = 13,6 60 78 • KOEFISIEN VARIASI (CV) Merupakan ukuran penyimpangan yang diukur secara relatif atau %. CV = ( SD : Mean ) x 100% Misalnya : Harga 5 mobil bekas Rp.4.000.000, Rp.4.500.000, Rp.5.000.000, Rp.4.750.000, dan Rp.4.250.000 sedangkan harga 5 ayam Rp.600, Rp.800, Rp.900, Rp.550, dan Rp.1.000. Mana yang lebih bervariasi berdasarkan koefisien variasinya. 79 Pemecahannya : Mean Mobil = Rp.4.500.000 SDMobil = Rp. 353.550 CV Mobil = Rp. 353.550 X 100% Rp.4.500.000 = 7, 86% Mean Ayam = Rp.770 SDAyam = Rp. 172,05 CV Ayam = Rp.172,05 X 100% Rp.770 = 22,34% Dengan demikian CV mobil < CV ayam, sehingga harga ayam lebih bervariasi 80 Ringkasan Materi • Ukuran variasi merupakan nilai yang menunjukkan seberapa besar penyimpangan nilai data terhadap rata-ratanya. • Ukuran variasi diperlukan karena nilai mean dan median tidak hanya menekankan pada pusat data dan untuk membandingkan sebaran antara dua distribusi data. • Kemungkinan ukuran variasi dari dua rangkaian data dengan nilai mean yang sama atau berbeda adalah pertama, nilai mean sama ukuran variasi berbeda, nilai mean tidak sama ukuran variasi berbeda, nilai mean tidak sama ukuran variasi sama, dan nilai mean sama ukuran variasi sama. 81 • Ukuran variasi mencakup range, simpangan rata-rata, simpangan baku. Ketiganya berlaku untuk data tidak dikelompokkan maupun yang dikelompokkan. Koefisien variasi diperoleh dari ukuran relatif penyimpangan dalam bentuk %. 82 Soal Latihan : 1. Jelaskan apa yang dimaksud ukuran variasi dan mengapa diperlukan ? 2. Jelaskan kemungkinan-kemungkinan ukuran variasi antara dua sebaran data berdasarkan nilai meannya ? 3. Carilah nilai Range (R), Rata-rata simpangan (MDV), Simpangan baku (SD), dan Koefisien variasi (CV) untuk sebaran data tidak dikelompokkan berikut ini : Hasil nilai ujian 20 peserta mata kuliah Statistika : 86 63 44 75 74 54 84 78 58 77 71 71 87 48 83 94 83 68 86 96 83 4. Carilah nilai Range (R), Rata-rata simpangan (MDV), Simpangan baku (SD), Koefisien variasi (CV) untuk sebaran data dikelompokkan berikut ini : Jumlah karyawan CV. Maju berdasarkan masa kerja : Masa Kerja (Tahun) f 2–5 4 6–9 9 10 – 13 7 14 – 17 7 18 – 21 2 22 – 25 1 Jumlah 30 84