Materi_Prof Furqan Hidayatullah

Download Report

Transcript Materi_Prof Furqan Hidayatullah

PENINGKATAN PROFESIONALISME
GURU MENUJU PENDIDIKAN YANG
BERMUTU DAN ISLAMI
M. Furqon Hidayatullah
(Dekan FKIP UNS dan Ketua FORKOM FKIP Negeri)
Disampaikan dalam Seminar Memperingati Hari Pendidikan Daerah
(HARDIKDA) ke 54, di ruang Flamboyan lantai 3 Gedung AAC Prof.
Dr. Dayan Dawood Unsyiyah, Darussalam Banda Aceh, tanggal 3
September 2013.
• Apabila anda membuat rencana satu
tahun, tanamlah padi.
• Apabila anda membuat rencana untuk
sepuluh tahun tanamlah pohon.
• Apabila anda membuat rencana untuk
seumur hidup didiklah orang-orang”
(Pepatah China)
I. KONSEP PENDIDIKAN ISLAM
PENDIDIKAN
• Tarbiyyah
• Ta’dib
• Ta’lim
Secara umum, tarbiyah dapat dikembalikan
kepada 3 kata kerja yg berbeda, yakni:
• Rabaa-yarbuu yg bermakna namaa-yanmuu,
artinya berkembang.
• Rabiya-yarbaa yg bermakna nasya-a, tara’ra-a,
artinya tumbuh.
• Rabba-yarubbu yg bermakna aslahahu, tawallaa
amrahu, sasa-ahuu, wa qaama ‘alaihi, wa
ra’aahu, yang artinya masing memperbaiki,
mengurus, memimpin, menjaga dan
memeliharanya (atau mendidik).
TA’DIB
• Ta’dib, merupakan bentuk masdar dari
kata addaba-yuaddibu-ta’diban, yang berarti
mengajarkan sopan santun. Sedangkan
menurut istilah ta’dibdiartikan sebagai proses
mendidik yang di fokuskan kepada pembinaan
dan penyempurnaan akhlak atau budi pekerti
pelajar.
TA’LIM
• Ta’lim, secara bahasa berarti pengajaran (masdar dari
‘alama-yu’alimu-ta’liman), secara istilah berarti
pengajaran yang bersifat pemberian atau penyampian
pengertian, pengetahuan dan keterampilan.
• Ta’lim merupakan proses pemberian pengatahuan,
pemahaman, pengertian, tanggung jawab, sehingga
diri manusia itu menjadi suci atau bersih dari segala
kotoran sehingga siap menerima hikmah dan mampu
mempelajari hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya
(ketrampilan). Mengacu pada definisi ini.
• Ta’lim, berarti adalah usaha terus menerus manusia
sejak lahir hingga mati untuk menuju dari posisi ‘tidak
tahu’ ke posisi ‘tahu’ .
II. TUJUAN MENGAJAR DAN MENDIDIK
1. Meletakkan landasan karakter yang kuat
melalui internalisasi nilai dalam
pendidikan.
2. Menumbuhkan/menanamkan kecerdasan
emosi dan spiritual yang mewarnai
aktivitas hidupnya.
3. Menumbuhkan kemampuan berfikir kritis
melalui pelaksanaan tugas-tugas
pembelajaran.
4.Menumbuhkan kebiasaan dan kemampuan
untuk berpartisipasi aktif secara teratur
dalam aktivitas hidupnya dan memahami
manfaat dari keterlibatannya.
5. Menumbuhkan kebiasaan untuk
memanfaatkan dan mengisi waktu luang
dengan aktivitas belajar.
6. Menumbuhkan pola hidup sehat dan
pemeliharaan kebugaran jasmani
III. KARAKTERISTIK PENDIDIKAN
RASULULLAH
1. Mengamalkan tauhid
2. Non-dikhotomi (Integrated)
MICHAEL H. HART
(The 100, A Ranking of The Most Influential Person In
History)
Jatuhnya pilihan saya kepada Nabi Muhammad
dalam urutan pertama daftar 100 tokoh yang
berpengaruh di dunia mungkin mengejutkan
sementara pembaca, dan mungkin jadi tanda
tanya sebagian yang lain. Tetapi saya berpegang
pada keyakinan saya, dialah nabi Muhammad
SAW satu-satunya manusia dalam sejarah yang
berhasil meraih sukses yang luar biasa, baik ditilik
dari ukuran agama maupun ruang lingkup
duniawi…..
1. PENGAMALAN TAUHID
• Hart (1995: 29): …..”Muhammadlah orang
pertama dalam sejarah, berkat dorongan
kuat kepercayaan kepada KE-ESA-AN
Tuhan, pasukan Arab yang kecil itu
sanggup melakukan serentetan
penaklukan yang mencengangkan dalam
sejarah manusia …..”
2. NON DIKOTOMI (Integrated)
•
•
Muhammad bukan semata pemimpin agama tapi
juga pemimpin duniawi. Fakta menunjukkan,
selaku kekuatan pendorong terhadap gerak
penaklukan yang dilakukan bangsa Arab,
pengaruh kepemimpinan politiknya berada dalam
posisi terdepan sepanjang waktu (Hart, 1995:
33).
….. Saya menilai adanya kombinasi tak
terbandingkan antara segi agama dan segi
duniawi yang melekat dalam diri Muhammad
sehingga saya menganggap Muhammad dalam
arti pribadi adalah manusia yang paling
berpengaruh dalam sejarah manusia (Hart, 1995:
34)
NON DIKOTOMI
•
Abul A‘la Al Maududi (1991: 43-44):
Pembagian ilmu agama dan ilmu keduniaan
itu terjadi berdasarkan suatu pemikiran yang
sengaja memisahkan antara agama dan
dunia. Pemikiran semacam itu benar-benar
sangat bertentangan dengan agama Islam.
Sebab agama menurut pandangan Islam tidak
dapat dipisahkan dengan dunia …..
IV. TARGET PENDIDIKAN
1. Membangun manusia berakhlak/
berkarakter
2. Membangun manusia pembelajar
1. MENJADI MANUSIA BERAKHLAK
ُ
ْ
َّ
ُ
َ
َ
‫ار َم لألَ ْْاَق‬
‫ك‬
‫م‬
‫م‬
‫م‬
‫ت‬
‫أل‬
‫ت‬
‫ث‬
‫ع‬
‫ب‬
‫ا‬
‫م‬
‫إِن‬
ُ
ِ
ِّ
َ
َ
َ
ِ
“Sesungguhnya aku diutus untuk
menyempurnakan akhlak-akhlak mulia”(HR.
Ahmad).
2. MENJADI MANUSIA PEMBELAJAR
ْ ُ‫ل‬
ْ ‫طلُب ُْو‬
‫للل ِع ْل َم ِم َن ْلل َم ْه ِد لِلَ ى لللَّ ْْ ِد‬
“Tuntutlah ilmu mulai dari buaian sampai liang
lahat”
• Ini adalah hadits yang tidak shahih sanadnya, dan
termasuk hadits yang tenar diucapkan lisan manusia,
sebagaimana hadits: Tuntutlah ilmu walau ke Cina, dan
yang semisalnya. Hal ini telah disampaikan oleh Al ‘Ajluni
dalam kitabnya Kasyful Khafa wa Muziil Al Ilbaas
‘ammasytahara minal Ahaadits ‘ala Alsinatin Naas. Hanya
saja makna hadits ini memang shahih, Allah Ta’ala telah
berfirman dalam kitabNya yang begitu jelas: dan Allah
mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam Keadaan
tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu
pendengaran, penglihatan dan hati. (QS. An Nahl: 78).
Jadi, manusia dilahirkan dalam keadaan tidak tahu apaapa, kemudian mereka terus menerus belajar sampai dia
disemayamkan di kuburnya (Fatawa Asy Syabakah Al
Islamiyah, No. 60804)
َ
ُ
‫ه‬
ْ
ُ
ْ‫ن‬
• ‫ُون َش ْي ًئا َو َج َع َل َل ُك ُم‬
‫ُط‬
‫ب‬
‫م‬
‫م‬
‫ك‬
‫ج‬
‫ر‬
‫خ‬
‫أ‬
‫َّللا‬
‫َو‬
ِ
َ ‫ون أ ُ هم َها ِت ُك ْم ََل َتعْ َلم‬
َ
َ
ْ
ُ
ِ
‫ُون‬
َ ‫ار َو ْاْلَ ْف ِئدَ َة ۙ َل َعله ُك ْم َت ْش ُكر‬
َ ‫ْص‬
َ ‫السهمْ َع َو ْاْلَب‬
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu
dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu
pun, dan Dia memberi kamu pendengaran,
penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur
(QS. An-Nahl/16: 78).
Jadilah kamu orang yang mengajar atau
belajar atau pendengar atau pencinta
(simpatisan), dan jangan menjadi orang
yang kelima maka kamu akan celaka (HR.
Baihaqy).
HIDUP ADALAH BELAJAR
• “Seseorang tetap menjadi orang berilmu
selama ia tetap belajar. Jika ia
meninggalkan belajar dan merasa cukup
dengan apa yang dimiliki, maka ketika
itulah ia menjadi orang bodoh”
• Al-Hasan ditanya tentang orang yang
usianya sudah 80 tahun, apakah ia masih
pantas mencari ilmu? Ia menjawab: “Jika ia
masih pantas untuk hidup”
V. SDM UNGGUL
ُ
َ
َ
َ
‫ه‬
ْ
َ
َ
َ
َ
ْ‫ن‬
ٍ
‫ث‬
‫م‬
‫َل‬
‫م‬
ُ‫ْن‬
‫ب‬
‫ا‬
‫ات‬
‫م‬
‫ا‬
‫ذ‬
‫ار َي ٍة َو ِع ْل ٍم‬
‫ج‬
‫ة‬
‫ق‬
‫ص‬
،ٍ
‫ث‬
‫ال‬
‫إ‬
‫ه‬
ُ
‫ل‬
‫م‬
‫ع‬
‫ع‬
‫ط‬
‫ق‬
‫ن‬
‫ا‬
َ‫آد‬
َ‫د‬
ِ
َ
َ
َ
َ
َ
َ
َ
ِ
ِ‫إ‬
ِ
‫صالِ ٍح َي ْدع ُْو َل ُه‬
َ ‫َي ْن َتفِ ُع ِب ِه َو َو َل ٍد‬
Jika Anak Adam meninggal maka terputus
‘amalnya kecuali dari 3 (perkara) : Shadaqoh
jariyah, ‘ilmu yang bermanfaat, dan anak
Sholeh yang berdo’a baginya (HR. BukhariMuslim).
27
SDM UNGGUL
• Memiliki karakter kuat (Having strong
character)
• Menguasai ilmu dan teknologi yang
bermanfaat (Mastering useful science and
technology)
• Memiliki kinerja yang akuntabel (Having
accoountable performance)
VI. GURU
Sebagai:
1. Panggilan jiwa
2. Profesi
VII. POTENSI GURU/PENDIDIK
1. Memiliki rasa kecintaan-kasih sayang kepada
peserta didik;
2. Memahami dunia anak, kondisi anak, potensi
anak – memahami Growth and development
peserta didik; dan
3. Mampu mendekati anak dengan tepat –
memiliki metode yang tepat
1. MEMILIKI RASA KECINTAAN
KEPADA PESERTA DIDIK
RASULULLAH – ABU HURAIRAH
Sesungguhnya saya bagi kalian seperti bapak
dengan anak (HR. Abu Dawud, An-Nasai, Ibnu
Majah dan Ibnu Hibban)
JANGAN RAGU BERBUAT BAIK KEPADA
SIAPA SAJA
• So these two people raised this lion cup who
they named Christian. Sadly he got too big for
them to take care of so they decided to release
him to live as a wild lion. After a year they
decided to travel to Africa to see him. They
were specifically told that he would not
remember them. This video was taken when
they met him.
33
34
2. MEMAHAMI DUNIA ANAK
3. PERLUNYA STRATEGI-METODE
YANG TEPAT
Tuhan tidak pernah menciptakan
manusia produk gagal, tetapi seringkali
manusianyalah yang tidak bisa
mendidik (Ciptono)
PERBEDAAN METODE MEMBERIKAN HASIL
YANG BERBEDA
JUARA DUNIA LONPAT TINGGI
– Gaya Gunting-------- 1.72 cm
– Gaya Scrolling------- 2.02 cm
– Gaya Floffing-------- 2.35 cm
VIII. PROFIL GURU
1. Guru harus taat beribadah
2. Guru harus dapat diteladani
3. Guru harus dapat menumbuhkan
minat/motivasi yang tinggi untuk belajar
4. Guru harus dapat memberdayakan potensi
murid
1. GURU HARUS TAAT
BERIBADAH
• Guru diharapkan menjadi sosok paripurna
• Guru diharapkan dapat mendorong siswa
untuk taat beribadah, terutama dalam rangka
membentuk manusia beriman dan bertaqwa.
2. GURU HARUS BISA
DITELADANI
PENTINGNYA KETELADANAN
• Begitu pentingnya keteladanan sehingga
Tuhan menggunakan pendekatan dalam
mendidik umatnya melalui model yang harus
dan layak dicontoh melalui Nabi atau Rasul.
HASIL PENELETIAN
(dikutip oleh Prof. Dr. Zakiah Daradjat)
• Bahwa perilaku manusia 83%
dipengaruhi oleh apa yang dilihat, 11%
oleh apa yang didengar dan 6% sisanya
oleh gabungan dari berbagai stimulus.
KETELADANAN
1. Kesiapan untuk dinilai dan dievaluasi
2. Memiliki Integritas Tinggi
3. Memiliki Kompetensi
MENDIDIK DENGAN
KETELADAN
Lead by example
•Memberi contoh atau teladan itu mudah,
tetapi menjadi contoh atau teladan itu tidak
mudah (Fq).
3. GURU HARUS MAMPU
MENANAMKAN MOTIVASI
INTERNAL
• Seorang pendidik yang ingin mengajar dan
mendidik dengan berhasil harus mampu
membawa
pembelajaran
dengan
menghadirkan jiwanya. Bukan sekedar
mentransfer ilmu yang bersifat kognitif,
melainkan seorang pendidik juga dituntut
untuk dapat menyertakan semangat, gairah,
perhatian hingga kesabarannya selama proses
pembelajaran sehingga dapat menumbuhkan
suasana pembelajaran yang konduksif.
• Kepandaian pendidik dalam memahami
perasaan dan keinginan peserta didik
menjadikan suasana kelas menjadi lebih hidup
dan dinamis. Kesempatan lebih besar yang
diberikan pendidik untuk terlibat dalam
proses pembelajaran menyebabkan peserta
didik merasa dihargai dan merasa ikut
memiliki. Suasana seperti inilah yang akan
efektif untuk menumbuhkan semangat dan
memacu gairah belajar peserta didik.
• Ada seorang Kiai di sebuah pesantren di Solo, pada
saat mengajar santrinya kadang-kadang dalam
kondisi capek. Setelah sholat Isya’ berjamaah,
sambil tiduran pak Kiai mengajar santrinya yang
duduk mengelilinginya. Yang menarik untuk
diperhatikan adalah tidak ada satu pun santri yang
merasa kecewa atau meremehkan terhadap apa
yang disampaikan Kiai tersebut.
• Salah satu kuncinya adalah para santri
tersebut memiliki motivasi internal yang
dalam bahasa agama disebut “ikhlas” berguru
kepada Kiai. Mengapa hal ini terjadi karena
Kiai tersebut mampu
menanamkankepercayaan akan pentingnya
apa yang disampaikan Kiai pada diri santri.
4. PERFORMANCE (KINERJA) GURU
MEMBERIKAN KEYAKINAN SUKSES
KEPADA MURID
Seorang pasien yang datang ke dokter, baru sampai
di depan rumah dokter sudah merasa sembuh
(sakitnya terasa berkurang atau paling tidak merasa
ada harapan sembuh). Contoh lain, seorang da’I
yang memiliki kredibilitas senantiasa diharap dan
ditunggu ceramah dan nasehatnya karena isi dan
penyampaiannya menarik.
Demikian juga seorang guru, senantiasa diharap dan
ditunggu oleh murid karena adanyakeyakinan murid
akan kemampuan guru dalam mengajarnya.
5. MAMPU MEMBERIKAN INSPIRASI DALAM
MEMBERDAYAKAN POTENSI MURID
Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan
(Al-Alaq/96: 1)
CONTOH
• Burung sebagai inspirasi dalam pembuatan
pesawat terbang
• Ikan hiu sebagai inspirasi dalam pembuatan
kapal selam
• Burung hantu sebagai inspirasi dalam aplikasi
infra merah
• Jatuhnya buah apel sebagai inspirasi
ditemukannya teori grafitasi
• Dan lain-lain
LANGKAH-LANGKAH
• Mengenali dan memahami kondisi/dunia
siswa.
• Memberikan stimulus sesuai dengan
potensinya
• Siswa merespons stimulus guru
• Melatih siswa bagaimana cara belajar
• Memberikan inspirasi kepada siswa untuk
mencapai tujuan
• Menentukan alasan atau rasional untuk
belajar
• Menentukan akuntabilitas untuk belajar
• Secara terus menerus mengecek capaian
belajar
INSPIRASI
• Teacher is an inspiration to students
(Guru merupakan sumber inspirasi bagi muridmuridnya)
• To do everything by inspiration
(Lakukan sesuatu berdasarkan kata hatinya)
Manakala anda terinspirasi, kekuatan, indra,
dan bakat yang tadinya terlelap akan menjadi
terjaga, dan tiba-tiba anda merasakan diri
anda menjadi orang yang lebih hebat, jauh
melebihi yang pernah berani anda impikan
(Patanjali)
• Pemberdayaan siswa
• Student centered
Guru memberikan kail tidak
memberikan ikan
MAMPU MEMBERIKAN INSPIRASI DALAM
MEMBERDAYAKAN POTENSI MURID
• Kreativitas guru
• Kaya metode
• Dalang ora kurang lakon