Document 7748675

Download Report

Transcript Document 7748675

MATA KULIAH
PELAKSANAAN BANGUNAN AIR
Universitas Narotama
Ir. H. Sri Wiwoho M. , MT
2007
26/05/2016
PELAKSANAAN BANGUNAN AIR
/ Sri Wiwoho M
Pedahuluan
Latar Belakang :
Di berbagai pulau di Indonesia banyak
terdapat aliran sungai yang berfungsi
sebagai aliran irigasi.
Hal ini terjadi karena penduduk Indonesia
mempunyai mata pencarian terrbesar
dengan bercocok tanam atau bertani
26/05/2016
PELAKSANAAN BANGUNAN AIR
/ Sri Wiwoho M
Pedahuluan
Maksud dan Tujuan :
menyebarluaskan pengetahuan teknik
maupun pelaksanaan bangunan irigasi
yang bermanfaat secara ekonomis dan
menghasilkan budi daya ( pertanian )
yang maksimal
26/05/2016
PELAKSANAAN BANGUNAN AIR
/ Sri Wiwoho M
IRIGASI
Difinisi Irigasi :
Usaha untuk memperoleh air yang
menggunakan bangunan dan saluran
buatan untuk keperluan penunjang
produksi pertanian.
IRIGASI = IRRIGATE = IRRRIGATION
26/05/2016
PELAKSANAAN BANGUNAN AIR
/ Sri Wiwoho M
AIR
Air merupakan faktor yang paling dominan dalam bercocok
tanam.
Selain itu ada beberapa faktor yang mempengaruhi
kebutuhan tanaman a.l :
1. Jenis Tanah
2. Iklim
3. Kesuburan Tanah
4. Cara Bercocok Tanam
5. Topografi
6. Periode Tumbuh
Pada Padi tergantung jenis farietas dan umurnya
26/05/2016
PELAKSANAAN BANGUNAN AIR
/ Sri Wiwoho M
Sistim Pengairan
1. Konvensional
2. System of Rice Intensification ( SRI ).
Pengembangan pertama kali pada
daerah Jawa Barat dan Nusa Tenggara
Barat dimana dengan memakai sistim
SRI dapat menghemat pemakain air
sebanyak 40% dari kebutuhan normal
26/05/2016
PELAKSANAAN BANGUNAN AIR
/ Sri Wiwoho M
Penentuan Kebutuhan air
1. Banyaknya air = tingginya air x luas tanah
2. Banyaknya air yang dibutuhkan pada kesatuan
luas untuk sekali penyiraman atau untuk
selama pertumbuhanya atau A m3 per ha
3. Kesatuan pengaliran air yaitu isi dalam
kesatuan waktu pengaliranya untuk kesatuan
luas (liter/detik/ha)
4. Menentukan luas tanaman yang dapat diairi
oleh pengaliran air yang banyaknya tertentu
26/05/2016
PELAKSANAAN BANGUNAN AIR
/ Sri Wiwoho M
Cara Pemakaian air
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Merendam Tanah ( tanaman padi )
Merembeskan air
Pengaliran
Pengeringan
Pembasahan dalam tanah
Menyiram
Menyemprot
26/05/2016
PELAKSANAAN BANGUNAN AIR
/ Sri Wiwoho M
Peranan Irigasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Menyediakan air untuk tanaman
Mengatur kelembaban tanah
Menyuburkan tanah
Menekan pertumbuhan gulma
Menekan hama penyakit tertentu
Memudahkan pengolahan tanah
26/05/2016
PELAKSANAAN BANGUNAN AIR
/ Sri Wiwoho M
Saluran Irigasi
DAERAH IRIGASI TEKNIS
1. Saluran irigasi pembawa
2. Saluran Pembuang
JENIS dan FUNGSI IRIGASI PEMBAWA
1. Saluran Primer
2. Saluran Sekunder
3. Saluran Tersier
4. Saluran Kuarter
LETAK SALURAN PEMBAWA
1. Saluran Garis Tinggi kontour : saluran yang ditempatkan sejurusan
dengan garis tingg/kontour
2. Saluran Garis Punggung : saluran yang ditempatkan pada
punggung medan
26/05/2016
PELAKSANAAN BANGUNAN AIR
/ Sri Wiwoho M
Foto contoh saluran sekunder di Dl
Geren, Pulau Buru Maluku
Rumus aliran:
v =k.R2/3.l1/2
R =A/P
A =(b+mh)h
P = b + 2h Vm+1
Q =v.A
b =n.H
Keterangan:
Q, = debit saluran,
m3//dt
26/05/2016
PELAKSANAAN BANGUNAN AIR
/ Sri Wiwoho M
Foto contoh Saluran Pasangan
Keterangan:
Q = debit saluran, m3/dt
v = kecepatan aliran, m/dt
A = potongan melintang aliran, m2
R = jari-jari hidraulik, m
P = keliling basah, m
B = lebar dasar, m
h = tinggi air, m
I = kemiringan energi/saluran.
k = koefisien kekasaran Strickler
m = kemiringan talud (1 vert : m hor)
26/05/2016
PELAKSANAAN BANGUNAN AIR
/ Sri Wiwoho M
Contoh pintu sorong besi pada box tersier
26/05/2016
PELAKSANAAN BANGUNAN AIR
/ Sri Wiwoho M
• 1.5 Contoh Perhitungan
Bangunan Bagi dan Sadap
1.5.1 Perhitungan Bangunan
di Saluran Primer SPR2
• Hitunglah dimensi bangunan
bagi-sadap dengan ketentuan
sebagai berikut.
• • Pengukuran debit ke saluran
tersier menggunakan pintu
Romijn.
• • Pengukuran debit ke saluran
yang menerus digunakan pintu
Crump de Gruyter atau
bangunan ukur ambang lebar.
• • Elevasi muka air di bangunan
seperti pada gambar skema
26/05/2016
PELAKSANAAN BANGUNAN AIR
/ Sri Wiwoho M
nama saluran
SPR1
SPR2
SSR1
P1ki
p1ka
LUAS (Ha)
532
117
210
75
70
DEBIT Q (ma/det)
1,5
0,95
1,26
0,7
0,65
v (m/det)
0,500
0,540
0,550
0,495
0,490
110-4
3,70
6,44
4,34
6,24
6,48
K
45
40
40
35
35
m
1
1
1
1
1
n
2
2
2
2
2
h(m)
0,95
0,76
0,87
0,68
0,66
b(m)
1,95
1,55
1,75
1,40
1,35
w (m)
0,40
0,40
0,40
0,40
0,40
0,50
0.50
0,093
0,088
DIMENSI
SALURAN
z(m)
T.M.A. UDIK
136,43
131,64
130,53
135,74
134,74
T.M.A. HILIR
135,74
131,10
130,14
135,65
134,65
TYPE PINTU
-
CDG
Ambang Lebar
Romijn
Romijn
26/05/2016
PELAKSANAAN BANGUNAN AIR
/ Sri Wiwoho M
Q = 0,95 m/det
v = 0,540 m/det
h = hs= 0,83m
b = 1,55 m
I = 0,000644
k = 40
m=1
n =2
z = 0,50m
w = 0,40 m
tma. udik =131,64m
tma. hilir =131,10m
Pintu dan Alat Ukur Crump de Gruyter
Menghitung 070%:
Q7o% = Q100% x 70%
= 0,95 x 0,70 = 0,665 m^det
Menghitung y:
Y = Qmax / Q min
= Q 100 % / Q 70%
= .0,95/0,665
= 1,428
26/05/2016
PELAKSANAAN BANGUNAN AIR
/ Sri Wiwoho M
26/05/2016
PELAKSANAAN BANGUNAN AIR
/ Sri Wiwoho M
26/05/2016
PELAKSANAAN BANGUNAN AIR
/ Sri Wiwoho M
26/05/2016
PELAKSANAAN BANGUNAN AIR
/ Sri Wiwoho M
26/05/2016
PELAKSANAAN BANGUNAN AIR
/ Sri Wiwoho M
26/05/2016
PELAKSANAAN BANGUNAN AIR
/ Sri Wiwoho M
26/05/2016
PELAKSANAAN BANGUNAN AIR
/ Sri Wiwoho M
26/05/2016
PELAKSANAAN BANGUNAN AIR
/ Sri Wiwoho M
26/05/2016
PELAKSANAAN BANGUNAN AIR
/ Sri Wiwoho M
26/05/2016
PELAKSANAAN BANGUNAN AIR
/ Sri Wiwoho M
26/05/2016
PELAKSANAAN BANGUNAN AIR
/ Sri Wiwoho M
26/05/2016
PELAKSANAAN BANGUNAN AIR
/ Sri Wiwoho M
26/05/2016
PELAKSANAAN BANGUNAN AIR
/ Sri Wiwoho M
26/05/2016
PELAKSANAAN BANGUNAN AIR
/ Sri Wiwoho M
26/05/2016
PELAKSANAAN BANGUNAN AIR
/ Sri Wiwoho M
26/05/2016
PELAKSANAAN BANGUNAN AIR
/ Sri Wiwoho M