PROGRAM KERJA BK SMART Pengawas Bimbingan dan Konseling Tlp. 081328737825

Download Report

Transcript PROGRAM KERJA BK SMART Pengawas Bimbingan dan Konseling Tlp. 081328737825

PROGRAM KERJA BK SMART
Aminuddin Najib
Pengawas Bimbingan dan Konseling
Tlp. 081328737825
[email protected]
Instrumen PKG
PLPG






Jawabane ora muni
Peserta curang
Praktek konseling orang mlaku
UNY punya idealisme --- agar guru BK
benar-benar profesional.
Sementara kita adalah produk lama yang
belum menguasai semua teknik.
Agar kurang kulino membaca
Kadang kita merasa “tangeh lamun” tetapi rayap ini
membuktikan …..
Burung pelatuk yang tekun, kerja keras dan …..
Program Kerja BK
Comprehensive in scope, preventive in design and
developmental in nature
Bersifat komprehensif dalam ruang lingkup pelayanannya,
bersifat preventif dalam disain, dan
bersifat pengembangan dalam tujuan (pelayanannya).
KOMPETENSI KONSELOR
Permendiknas RI No. 27/2008
A.2.
Mengaplikasikan perkembangan
fisiologis dan psikologis perilaku
konseli
2. Mengaplikasikan perkembangan fisiologis dan psikologis serta
perilaku konseli
1. Mengaplikasikan
kaidah-kaidah
perilaku
manusia,
per-
kembangan fisik dan psikologis individu terhadap sasaran
pelayanan bimbingan dan konseling dalam upaya pendidikan.
2. Mengaplikasikan kaidah-kaidah kepribadian, individualitas dan
perbedaan konseli terhadap sasaran pelayanan bimbingan dan
konseling dalam upaya pendidikan.
2. Mengaplikasikan perkembangan fisiologis dan psikologis serta
perilaku konseli
3. Mengaplikasikan kaidah-kaidah belajar terhadap sasaran
pelayanan bimbingan dan konseling dalam upaya pendidikan
4. Mengaplikasikan
kaidah-kaidah keberbakatan terhadap
sasaran pelayanan bimbingan dan konseling dalam upaya
pendidikan
5. Mengaplikasikan kaidah-kaidah kesehatan mental terhadap
sasaran pelayanan bimbingan dan konseling dalam upaya
pendidikan
11. Menguasai konsep dan praksis asesmen untuk
memahami kondisi, kebutuhan, dan masalah konseli





Menguasai hakikat asesmen
11.2 Memilih teknik asesmen, sesuai dengan kebutuhan
pelayanan bimbingan dan konseling
11.3 Menyusun dan mengembangkan instrumen
asesmen untuk keperluan bimbingan dan konseling
11.4 Mengadministrasikan asesmen untuk
mengungkapkan masalah-masalah konseli.
11.5 Memilih dan mengadministrasikan teknik asesmen
pengungkapan kemampuan dasar dan kecenderungan
pribadi konseli.
D.13
Merancang program bimbingan
dan konseling
13. Merancang program BK
1.
Menganalisis kebutuhan konseli.
2.
Menyusun program bimbingan dan konseling yang
berkelanjutan berdasar kebutuhan peserta didik secara
komprehensif dengan pendekatan perkembangan
3.
Menyusun rencana pelaksanaan program bimbingan dan
konseling
4.
Merencanakan sarana dan biaya penyelenggaraan program
bimbingan dan konseling.
D.11
Menguasai konsep dan praksis
asesmen untuk memahami kondisi,
kebutuhan dan masalah konseli
11.
1.
2.
3.
4.
5.
Menguasai konsep dan praksis asesmen untuk memahami kondisi,
kebutuhan dan masalah konseli
Menguasai hakikat asesmen (>).
Memilih teknik asesmen, sesuai dengan kebutuhan
pelayanan bimbingan dan konseling.
Menyusun dan mengembangkan instrumen asesmen untuk
keperluan bimbingan dan konseling.
Mengadministrasikan asesmen untuk mengungkapkan
masalah-masalah konseli [>].
Memilih dan mengadministrasikan teknik asesmen
pengungkapan kemampuan dasar dan kecenderungan
pribadi konseli.
11. Menguasai konsep dan praksis asesmen untuk memahami kondisi,
kebutuhan dan masalah konseli
Memilih dan mengadministrasikan instrumen untuk
mengungkapkan kondisi aktual konseli berkaitan dengan
lingkungan.
7. Mengakses data dokumentasi tentang konseli dalam
pelayanan bimbingan dan konseling.
8. Menggunakan hasil asesmen dalam pelayanan bimbingan
dan konseling dengan tepat .
9. Menampilkan tanggung jawab profesional dalam praktik
asesmen.
6.
Program Kerja BK
S-M-A-R-T, yaitu:
Specific, khusus, realistik dan tidak terlalu umum.
Manageble, dapat dikelola dan dilaksanakan.
Achieveble, dapat dicapai atau dijangkau.
Realistic, realistik, operasional, nyata.
Time-bound, terencana dari segi waktu.
Asesmen
Proses sistematika dalam mengumpulkan data siswa (asuh) yang
berfungsi untuk melihat potensi kemampuan dan potensi kesulitan
yang dihadapi, sebagai bahan untuk menentukan apa yang
sesungguhnya mereka butuhkan.
Berdasarkan informasi tersebut guru dapat menyusun program
pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan realitis dan sesuai
dengan kenyataan objektif (>).
Asesmen
1.
Proses sistematik untuk memperoleh data yang relevan,
objektif, akurat dan komprehensif tentang kondisi anak saat
ini.
2.
Mengetahui profil anak secara utuh terutama permasalahan
dan hambatan belajar yang dihadapi, potensi yang dimiliki,
kebutuhan-kebutuhan khususnya, serta daya dukung
lingkungan yang dibutuhkan anak.
3.
Menentukan layanan yang dibutuhkan dalam rangka
memenuhi kebutuhan-kebutuhan khususnya dan memonitor
kemampuannya.
Aplikasi instrumentasi dan himpunan data
• Aplikasi Instrumentasi, yaitu kegiatan mengumpulkan
data tentang diri peserta didik dan lingkungannya, melalui
aplikasi berbagai instrumen, baik tes maupun non-tes.
• Himpunan Data, yaitu kegiatan menghimpun data yang
relevan dengan pengembangan peserta didik, yang
diselenggarakan secara berkelanjutan, sistematis,
komprehensif, terpadu, dan bersifat rahasia.
Need assesment
S i sw a
asuh
Aplikasi
instrumentasi
Himpunan
data
Analisis
Program layanan:
(1) Tahunan,
(2) Semester
(3) Bulanan, dan
(4) Satlan
Kebutuhan
layanan
Himpunan data yang
teranalisis
Jenis kelamin,
umur,
Contoh
Safety riding – bekerjasama
dengan HONDA, Instansi terkait,
SIM bersama
Asal sekolah, jenis
kelamin, NEM SMP
Contoh
Pembagian klas
(Layanan Penempatan)
Data orangtua:
pendk. pekerjaan,
status ekonomi
Contoh
Bea-siswa, dan sebagainya
Contoh
Layanan Motivasi:
Klasikal, papan bimbingan, bimb
kelompok, konseling dsb
IQ dan Hasil
belajar
Contoh Satlan
Data hasil belajar
siswa
(Legger)
Analisis sederhana
Muncul permasalahan
yang dapat ditindaklanjuti
menjadi beberapa
program layanan
Program kerja (harian):
SATLAN -SATKUNG
A.2.
Mengaplikasikan perkembangan
fisiologis dan psikologis perilaku
konseli
3. Mengaplikasikan kaidah-kaidah belajar terhadap
sasaran pelayanan bimbingan dan konseling
dalam upaya pendidikan [>].
Perubahan paradigma
Berkembangkan pendekatan (aproach) yang disebut: PAIKEM,
yaitu: Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan.
Dengan ciri:
•
•
•
•
•
•
Berpusat pada siswa (student-centered );
Belajar yang menyenangkan (joyfull learning);
Belajar yang berorientasi pada tercapainya
kemampuan
tertentu (competency-based learning);
Belajar secara tuntas (mastery learning);
Belajar secara berkesinambungan (continuous learning);
Belajar sesuai dengan ke-kini-an dan ke-disini-an
(contextual learning).
STANDAR PROSES
Permendiknas 41/2077
Pendidikan diselenggarakan sbg proses pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang
hayat.
Guru memberikan keteladanan, membangun kemauan dan
mengembangkan potensi dan kreativitas peserta didik.
Implikasi dari prinsip tersebut adl pergeseran paradigma
preses pendidikan, yaitu dari paradigma pengajaran ke
paradigma pembelajaran.
STANDAR PROSES
Permendiknas 41/2077
Proses pembelajaran …
• harus interaktif,
• inspiratif,
• menyenangkan,
• menantang dan
• memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif
• serta memberi ruang yang cukup bg prakarsa,
kreativitas dan kemandirian
• sesuai dg bakat, minat dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik.
Oleh karena itu:
• Guru adalah fasilitator yang merancang pengalaman belajar
anak.
• Anak melakukan proses “mengkonstruksi” pengalaman,
pengetahuan dan nilai-nilai bagi dirinya, dan bukan sekedar
menerima dari guru.
• Jadi siswa terfasilitasi dan terdorong untuk aktif secara mental
(mentally active) lebih berarti daripada aktif secara fisik
(phisically active).
Ciri-ciri PAIKEM menajdi ruh dari setiap program layanan dan
khususnya dalam SATLAN.
Program Kerja BK
Comprehensive in scope, preventive in design and
developmental in nature
Bersifat komprehensif dalam ruang lingkup pelayanannya,
bersifat preventif dalam disain, dan
bersifat pengembagan dalam tujuan (pelayanannya).
BK Komprehensif
•
Ruang lingkup: (1) fokus pada semua siswa, (2) meliputi area
domain pribadi-sosial, belajar dan karier.
•
Preventif: merancang layanan atau aktivitas yang
memungkinkan siswa memiliki pengetahuan, sikap dan
ketrampilan tertentu sehingga tercegah dari masalah.
•
Perkembangan siswa: siswa memiliki kompetensi, yaitu
pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang harus diperoleh
atau didemonstrasikan siswa sebagai hasil layanan
bimbingan dan konseling.
•
Understanding, confort, action (UCA)
Tradisional
Komprehensif
Bersifat reaktif
Terprogram
Pendekatan klinis
Pendekatan
remediatif
Hanya melakukan konseling
Melaksanakan bimbingan dan
konseling
Hanya
melayani
bermasalah
Menekankan
informasi
pada
dilakukan
dan
siswa Melayanni semua siswa
layanan Menekankan
pengembangan
Programnya tidak terstruktur
Hanya
sendiri
preventif
program
Programnya terstruktur
konselor Dilakukan konselor bersama
personel lain secara kerja
kelompok


Satu dua anak --- disiplin --- bimb sosial
Bingung – adm – tidak masuk kelas – satlan tidak
terlaksana karena tidak masuk kelas.


Administrasi banyak, ribet ….
Satlan minimal …. Berapa?