PENDIDIKAN MENENGAH UNIVERSAL (PMU) PENTINGNYA Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Download ReportTranscript PENDIDIKAN MENENGAH UNIVERSAL (PMU) PENTINGNYA Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
PENTINGNYA PENDIDIKAN MENENGAH UNIVERSAL (PMU) Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 23 Juli 2012 1 Ringkasan Eksekutif D rangka menjaga kesinambungan pendidikan sebagai alam konsekuensi logis keberhasilan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun, memanfatkan priode bonus demografi, mendukung tercapainya target MP3EI, memperkuat daya saing bangsa, serta menyongsong 100 tahun Indonesia merdeka, Pemerintah perlu mengambil langkah strategis untuk mempersiapkan Pendidikan Menengah Universal (PMU), yaitu pendidikan menengah yang mencakup SMA, MA dan SMK. PMU pada dasarnya merupakan pemberian kesempatan seluas-luasnya kepada seluruh warga negara Republik Indonesia untuk mengikuti pendidikan menengah yang bermutu. Tujuan utama PMU adalah meningkatkan kualitas penduduk Indonesia dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan daya saing bangsa, peningkatan kehidupan sosial politik serta kesejahteraan masyarakat. Sasarannya adalah pada tahun 2020 angka partisipasi kasar (APK) pendidikan menengah sekurangkurangnya mencapai 97%. Selama lima tahun terakhir angka partisipasi kasar (APK) pendidikan jenjang menengah terus mengalami peningkatan, yaitu dari 52,20% pada tahun 2005/2006 menjadi 70,53% pada tahun 2010/2011. Namun demikian, disparitas APK jenjang menengah antar wilayah masih relatif tinggi, pertumbuhan APK setiap tahunnya relatif kecil, dan dibandingkan dengan APK negaranegara Asia lainnya, APK Indonesia masih relatif tertinggal. Oleh karena itu, penyelenggaraan PMU menjadi sangat penting untuk melakukan percepatan peningkatan akses dan mutu, penurunan disparitas antar wilayah, serta sekaligus penguatan daya saing bangsa. Melalui upaya percepatan tersebut, sasaran nasional APK pendidikan menengah sebesar 97% diperkirakan tercapai pada tahun 2020. Namun sebaliknya, bila tanpa upaya percepatan maka sasaran nasional tersebut diperkirakan baru akan tercapai pada tahun 2040. Dengan demikian, penyelenggaraan PMU perlu segera dimulai. Beberapa prinsip dasar pelaksanaan PMU adalah (a) mutu yang terjaga, tidak berkurang karena adanya penambahan daya tampung, (b) perimbangan SMA – SMK sesuai potensi dan kebutuhan daerah, (c) pemerataan distribusi layanan pendidikan menengah untuk menjangkau yang tidak terjangkau, (d) peningkatan kebekerjaan (employability) lulusan (khususnya SMK), dan (e) pencapaian target APK di tingkat nasional, provinsi dan kabupaten/kota secara bertahap. Strategi pencapaian PMU mencakup 4 komponen utama, yaitu (i) satuan pendidikan, (ii) pendidik dan tenaga kependidikan, (iii) peserta didik dan (iv) sistem pembelajaran. Perencanaan kebutuhan PMU antara lain meliputi sarana pendidikan, dan pendidik dan tenaga kependidikan yang didasarkan pada jumlah dan distribusi penduduk usia pendidikan jenjang menengah di tingkat kabupaten/kota. Selanjutnya, dalam skenario pencapaian sasaran PMU ini telah diidentifikasi perkiraan kebutuhan anggaran; pembagian peran antara Pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat; serta perimbangan komposisi SMA dan SMK sesuai dengan potensi daerah. Dengan memperhatikan asumsi pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 6,5% per tahun dan anggaran pendidikan yang meningkat, maka dimungkinkan dukungan anggaran untuk penyelenggaraan Pendidikan Menengah Universal mulai tahun 2013. 02 Daftar Isi A B C D E F Halaman Pengertian 4 Pentingnya Pendidikan Menengah Universal (PMU) 6 Tujuan, Sasaran, Manfaat & Skema Program 15 Kondisi Pendidikan Menengah Saat Ini 20 Rencana Implementasi PMU 26 Skenario Pencapaian PMU 38 Lampiran 43 3 A Pengertian 4 Wajib Belajar Diamanatkan oleh Undang-Undang Wajib diikuti oleh semua penduduk usia sekolah Dibiayai sepenuhnya oleh pemerintah Sanksi bagi yang tidak mengikuti Pendidikan Menengah Universal (PMU) Pendidikan menengah yang meliputi SMA,MA, dan SMK Pemberian kesempatan seluas-luasnya kepada seluruh warga negara RI untuk mengikuti pendidikan menengah yang bermutu Difasilitasi oleh Pemerintah untuk menampung semua penduduk usia sekolah Pembiayaan ditanggung bersama oleh pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat Sanksi relatif longgar bagi yang tidak mengikuti 5 B Pentingnya Pendidikan Menengah Universal 6 Pentingnya Pendidikan Menengah Universal 1 Memanfaatkan Bonus Demografi Indonesia Sebagai Modal Sumberdaya Manusia 2 Menjaga kesinambungan dan konsekuensi logis keberhasilan wajib belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun. 3 Wajib belajar memiliki korelasi positif dengan pertumbuhan ekonomi, daya saing, kesehatan, dan pendapatan 4 Mendukung pencapaian target MP3EI dan menjawab tantangan persaingan global yang membutuhkan SDM berpendidikan 5 Pendidikan menengah memiliki kehidupan bersosial dan berpolitik 6 Usia lulus SMP/Sederajat masih belum layak bekerja, sehingga bila tidak sekolah akan memiliki dampak sosial yang kurang baik kontribusi positif terhadap 7 Modal Sumber Daya Manusia B.1 Adanya Bonus Demografi..merupakan modal dasar bagi peningkatan produktivitas ekonomi dan pengembangan pasar domestik... 100 tahun kemerdekaan "Bonus Demografi" Sumber: Menko Perekonomian Dependency Ratio semakin kecil (2010-2035): Usia produktif semakin besar (Bonus Demografi ~ Demographic Dividen), kesempatan dan potensi meningkatkan produktivitas semakin tinggi, semakin tinggi tingkat kesejahteraan. Akan tetapi kalau tidak dikelola dengan baik akan menjadi Bencana Demografi~ Demografic Disaster. Kualitas SDM sebagai kata kunci, Pendidikan dan Kesehatan sebagai peran kunci. 8 8 B.2 Kesinambungan APK SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA/SMK Tahun 2010 APK SD/ MI APK SMP/ MTs APK SMP/ MTs APK SMA/MA/SMK Masih terdapat selisih APK 28% antara SMP/Sederajat dengan SMA/Sederajat ≈ 3,5 juta siswa APK SM/MA?SMK Nasional sebesar 70.53% APK SD/MI Nasional sebesar 115.33% APK SMP/MTs Nasional sebesar 98.20% APK SMP/MTs Nasional sebesar 98.20% 9 B.3.1 Korelasi Positif dengan Pertumbuhan Pendapatan Wajib Belajar vs PDB per Kapita 35000 Wajib Belajar vs GCI 6.00 25000 r = 0,93 (Koef. Korelasi) 20000 15000 10000 5000 0 Indonesia (dibawah rata-rata) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011121314 Wajib Belajar (tahun) 1. 2. 3. 5.00 Y = -26025,17 + 4251,5 x Indeks GCI PDB per Kapita (USD) 30000 Indonesia (diatas rata-rata) 4.00 3.00 2.00 Y = 2,27 + 0,22 x r = 0,96 (Koef. Korelasi) 1.00 0.00 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Wajib Belajar (tahun) Wajib belajar adalah data terkini yang diambil dari nation master http://www.nationmaster.com/graph/edu_dur_of_com_edu-education-duration-of-compulsory PDB per kapita adalah data terkini yang diambil dari data statistik world bank 2011 http://data.worldbank.org/indicator/NY.GDP.PCAP.CD/countries 10 Nilai indeks GCI diambil dari The Global Competitiveness Report 2010-2011 1. 2. Wajib Belajar vs IPM Pendidikan 0.8 1 0.9 0.7 0.8 0.6 0.7 0.5 Indonesia 0.6 (dibawah rata0.4 0.5 rata) 0.4 0.3 0.3 0.2 Y = 0,43 + 0,019 x 0.2 r = 0,97 (Koef. 0.1 0.1 Korelasi) 0 0 0 1 2 3 4 5 6 7 8 91011121314 0 Wajib belajar (tahun) Indeks HDI Total Indeks HDI Pendidikan B.3.2 Korelasi Positif dengan IPM Total (Pendidikan, Kesehatan dan Pendapatan) Wajib Belajar vs IPM Total Indonesia (dibawah rata-rata) Mengapa koefisien korelasi (r) wajib belajar terhadap IPM total 0.99? Hal ini menunjukan bahwa wajib belajar memiliki Y = 0,23 + 0,052 x multiplier effects r = 0,99 (Koef. yang sangat kuat Korelasi) terhadap ekonomi, daya saing dan kesehatan 1 2 3 4 5 6 7 8 91011121314 Wajib belajar (tahun) Wajib belajar adalah data terkini yang diambil dari nation master http://www.nationmaster.com/graph/edu_dur_of_com_edu-education-duration-of-compulsory Nilai indeks Pendidikan diambil dari Human Development Report 2011 11 B.4 Pentingnya SDM Berpendidikan dalam Mendukung MP3EI dan Menghadapi Tantangan Persaingan Global Gross National Duration of Mean years Income (GNI) COUNTRY Compulsory of schooling per capita Education (USD/year) Indonesia 5,8 9 3.716 India 4,4 9 3.468 Singapore 8,8 6 52.569 Malaysia 9,5 9 13.685 Philippines 8,9 7 3.478 Japan 11,6 9 32.295 Korea Rep. 11,6 9 28.230 China 7,5 9 7.476 Thailand 6,6 9 7.694 Sumber data : Human Development Report 2011 UNDP MP3EI (6 Koridor Ekonomi) 12 B.5 Manfaat Sosial dan Ekonomi dari Pendidikan Tidak Lulus SMA Lulusan SMA/K Lulusan Diploma-2 Lulusan Universitas Perbandingan Gaji (Internasional, OECD) 80 100 125 170 Perbandingan Gaji (Nasional, Kemnakertrans) 50 100 130 190 Tingkat Kesehatan (%) 60 75 - 82 Minat Berpolitik (%) 33 48 - 63 Rasa saling Percaya (%) 33 41 - 52 Kriteria Sumber: OECD, Highlight of Education At Glance, 2010, Kemnakertrans 2011 13 B.6 Gaji Rata-rata per Bulan Berdasarkan Jenjang Pendidikan dalam rupiah Pekerja Berdasarkan Jenjang Pendidikan Gaji rata-rata / bulan ≤ SD/MI/Paket A 691.425 SMP/MTs/Paket B 870.608 SMA/SMK/MA/Paket C 1.527.238 Diploma I/II/III/Akademi 2.105.304 Universitas 2.914.768 Sumber: Data Gaji Bulan Februari 2011, Kemnakertrans (http://pusdatinaker.balitfo.depnakertrans.go.id) … Usia lulus SMP/Sederajat masih belum layak bekerja karena kompetensinya rendah dan gaji rata-ratanya jauh di bawah gaji rata-rata pekerja di Indonesia : Rp. 1.303.221….. 14 C Tujuan, Sasaran, Manfaat & Skema Program 15 Tujuan dan Sasaran Tujuan Meningkatkan kualitas penduduk Indonesia dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan daya saing bangsa, peningkatan kehidupan sosial politik serta kesejahteraan masyarakat. Sasaran Pada tahun 2020 angka partisipasi kasar (APK) pendidikan menengah sekurang-kurangnya mencapai 97%, melalui : Ketersediaan Tempat (dalam jarak terjangkau) Ketersediaan Waktu (bagi yang sudah bekerja) Keterjangkauan Biaya Keterjagaan Kualitas Keterbukaan bagi semua Kepastian bagi yang berminat 16 Manfaat 1: Peningkatan Tingkat Pendidikan dan Kompetensi Tenaga Kerja BOS Efektif Pendidikan Semua Siswa sampai SMA/K/MA Wajar 9 Tahun Sukses 2010 (BPS) ≥ S1/D4 : Diploma I/II/III: SMK: SMA/MA : SMP/MTs : ≤ SD/MI : Catatan: (..) tahun 2011 Kebijakan PMU Input Calon Mahasiswa di PT Naik Lulusan PT ↑ Naker Lebih Kompetitif Tidak ada Tambahan Naker ≤ SMA/K/MA Naker lulusan SMA/K/MA ↑ Naker Lebih Kompetitif 2025 2015 (Perkiraan) 4,8% (5%) 2,8% (3%) (Perkiraan) 6% 8% 4% 8% 8,2% 8,2 (8,7%) 10% 19.5% 14,7% (14,7%) 21% 19,1% (19,1%) 16% 20% 19.5% 50,4% (49,5%) 44% 20% 17 Manfaat 2 : Peningkatan IPM ... Peningkatan APK jenjang menengah sebesar 30 persen akan berkontribusi terhadap meningkatnya harapan lama sekolah (HLS) penduduk Indonesia sekitar 1 tahun. Kondisi ini akan berdampak penting terhadap perbaikan IPM.... 18 Skema Program PMU Meningkatkan IPM Meningkatkan RLS (25 Tahun Keatas) Tujuan Meningkatkan HLS Menggairahkan Pendidikan Vokasi Bagi yang sudah Bekerja Sasaran Pelaksanaan Paket C Vokasi Progra m Pendidikan Vokasi di SMK Malam dan BLK Penuntasan Pendidikan Menengah Universal [97% Penduduk Usia Pendidikan Menengah] Penuntasan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus [3% Penduduk Usia Pendidikan Menengah] Penyiapan Sarana Prasarana Penyiapan PTK Penyiapan Anggaran 19 D Kondisi Pendidikan Menengah Saat ini 20 Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Menengah Tahun 2010/2011 Perkembangan APK Dikmen 2005/2006-2010/2011 (Persen) 80.00 70.00 60.00 52.20 56.22 60.51 69.60 70.53 2009/2010 2010/2011 64.28 50.00 40.00 30.00 20.00 10.00 0.00 2005/2006 2006/2007 2007/2008 2008/2009 Distribusi APK Dikmen Kabupaten/Kota 2010/2011 52.7% 47.3% (235 Kab/Kota) (262Kab/Kota) Kab/Kota dgn APK < Rata2 Nasional Kab/Kota dgn APK >= Rata2 Nasional DKI Jakarta DI Yogyakarta Maluku Kalimantan Timur Bali Kepulauan Riau Sumatera Utara Sulawesi Utara Sumatera Barat Kepulauan Bangka Belitung Bengkulu Gorontalo Sulawesi Tengah Sulawesi Tenggara Aceh Maluku Utara Jawa Timur Jambi Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Sulawesi Selatan Jawa Tengah Kalimantan Selatan Papua Kalimantan Tengah Sumatera Selatan Kalimantan Barat Papua Barat Riau Banten Jawa Barat Sulawesi Barat Lampung 119.22 102.75 93.54 91.78 90.58 87.63 86.55 85.51 84.25 83.37 81.74 79.45 78.59 Rata-Rata 77.34 Nas APK SM 75.59 70,53 % 72.85 72.41 70.86 69.57 66.52 65.29 64.93 64.45 64.42 63.22 63.19 62.93 62.42 61.28 60.64 59.56 58.25 58.04 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 120.0 140.0 21 Distribusi APK Pendidikan Menengah menurut Kabupaten/Kota Tahun 2010/2011 dan Sasaran Prioritas 140 Jakarta Timur, DKI Jakarta Selatan, DKI Kota Yogya, DI Yogyakarta Kota Balikpapan, Kaltim 120 262 Kab/ Kota APK (%) 100 Rata-rata Nasional = 70,53% 80 PRIORITAS 2 (240 Kab/Kota) 60 40 PRIORITAS 1 (71 Kab/Kota) 235 Kab/ Kota 20 Sampang, Jatim 0 Tanah Tidung, Kaltim Labuhanbatu Utara, Sumut Manggarai Timur, NTT Sorong, Papua Barat Kabupaten/Kota 22 Profil Pendidikan SMA dan SMK Jumlah Sekolah Siswa SMK 57% 59% 41% 43% SMA 46% 54% 55% 54% 45% 46% 52% 48% Penjenjangan Pendidikan Menengah 23 Kualifikasi Akademik Guru Pendidikan Menengah % Guru SMA/K Berkualifikasi ≥ S1/D4 Guru SMA/K Berdasarkan Kualifikasi JENJANG KUALIFIKASI SMA SMK TOTAL SMA 6.588 6.936 13.524 D1 952 941 1.893 D2 1.621 1.144 2.765 D3 12.694 14.262 26.956 S1/D4 234.523 147.839 382.362 S2 8.044 4.500 12.544 S3 90 34 124 TOTAL 264.512 175.656 440.168 Rata-rata Nasional: 92 % Sumber data : Data NUPTK Tahun 2011 24 ...pendidikan menengah universal harus segera dimulai untuk memanfaatkan momentum bonus demografi, mendukung pencapaian target MP3EI dan menyongsong 100 tahun Indonesia Merdeka... 25 E Rencana Implementasi PMU 26 Rencana Implementasi PMU 1 Prinsip Dasar Implementasi PMU 2 Alur Pikir Perencanaan Kebutuhan PMU 3 Skenario Percepatan APK Pendidikan Menengah 4 Sasaran Program dan Anggaran PMU Tahun 2013-2020 5 Target Pencapaian PMU per Provinsi 6 Strategi Pencapaian PMU 27 E.1 Prinsip Dasar Implementasi PMU 1 Mutu yang terjaga, tidak berkurang karena adanya penambahan daya tampung 2 Perimbangan SMA – SMK sesuai potensi dan kebutuhan daerah 3 Pemerataan distribusi layanan pendidikan menengah untuk menjangkau yang tidak terjangkau 4 Peningkatan kebekerjaan (employability) lulusan (khususnya SMK) 5 Pencapaian target APK di tingkat nasional, provinsi dan kabupaten/kota secara bertahap. 28 E.2.1 Alur Pikir Perencanaan Kebutuhan PMU ... Perencanaan Kebutuhan PMU didasarkan pada jumlah dan distribusi penduduk usia pendidikan jenjang menengah di tingkat kabupaten/kota ..... Putusan Strategis Proyeksi 2013-... Kondisi 2011 Penduduk Usia Sekolah: Jumlah dan Sebaran Target APK Target Peserta Didik: Jumlah dan Sebaran Tambahan Peserta Didik: Jumlah dan Sebaran Peserta Didik Standar Pelayanan Minimal Kebutuhan USB/RKB: Jumlah dan Sebaran Tambahan USB/RKB: Jumlah dan Sebaran Unit Sekolah Kebutuhan PTK Minimal: Jumlah dan Sebaran Tambahan PTK Minimal: Jumlah dan Sebaran Kebutuhan PTK Ideal: Jumlah dan Sebaran Tambahan PTK Ideal: Jumlah dan Sebaran SNP Optimasi penggabungan: utilisasi maksimum Pendidik Tenaga Kependidikan Optimasi distribusi: penyimpangan minimum Proses Pengambilan Putusan Taktis Standar Biaya Kebutuhan Anggaran (Investasi dan Operasi) Tambahan Anggaran (Investasi dan Operasi) Anggaran SNP (Standar Nasional Pendidikan); APK (Angka Partisipasi Kasar); USB (Unit Sekolah Baru); RKB (Ruang Kelas Baru) 29 E.2.2 Alur Pikir Perencanaan Kebutuhan PMU Nasional Provinsi Kabupaten/Kota 30 E.3.1 100 Skenario Percepatan APK Pendidikan Menengah Perbandingan APK Program Wajar 12 Tahun dan APK Normal 80 ...menyiapkan generasi 100 tahun kemerdekaan 2045, generasi mendatang minimal lulusan menengah.. APK 120 60 APK 97,0% (2020) 100 APK 97,0% (2040) 40 80 APK 20 60 z 0 40 Tahun 20 0 Reguler APK Program Normal Wajar 12 Tahun Program APK WajarPercepatan 12 Tahun APK Normal .... Melalui upaya percepatan, sasaran nasional APK pendidikan menengah sebesar 97% diperkirakan tercapai pada tahun 2020. Namun sebaliknya, bila tanpa upaya percepatan maka sasaran nasional tersebut diperkirakan baru akan tercapai pada tahun 2040...... 31 Target APK Nasional Target Jumlah Peserta Didik Nasional Target Target Target APK APK APK Provinsi Provinsi Provinsi Target Target Target APK APK APK Provinsi Provinsi Kab/Kota Target Jumlah Peserta Didik setiap Target Jumlah Peserta Didik setiap Target Jumlah Peserta Didik setiap Provinsi Provinsi Provinsi Target Jumlah Peserta Didik setiap Target Jumlah Peserta Didik setiap Target Jumlah Peserta Didik setiap Provinsi Provinsi Kabupaten/Kota Potensi Ekonomi Lokal Proyeksi Jumlah Penduduk Usia SM Nasional Jumlah JumlahPenduduk Penduduk Usia Sekolah setiap Proyeksi Jumlah Penduduk Usia Sekolah setiap Usia SM Per Provinsi Provinsi Provinsi Jumlah Penduduk Proyeksi Jumlahsetiap Penduduk Usia Sekolah Usia SM per Kab/Kota Provinsi Kebutuhan Sistem Pembelajaran dengan Potensi Ekonomi Lokal per Kab/ Kota Kebutuhan Anggaran Operasional Nasional Kebutuhan Anggaran Operasional Per Provinsi Kebutuhan Anggaran Operasional Per Kab / Kota Kondisi dan Sebaran SM Eksisting Per Kab/Kota Proporsi SMA-SMK Per Kab/Kota Kebutuhan USB per Kecamatan Proporsi SM Negeri dan Swasta Per Kab/Kota Kebutuhan RKB per Kecamatan Kondisi dan Sebaran Penduduk Usia SM Per Kab/Kota Kebutuhan Guru per Kecamatan Kebutuhan Anggaran Operasional Per Kecamatan Framework PMU E.4.1 No Skenario Percepatan APK Pendidikan Menengah Komponen Sasaran Pemenuhan Kebutuhan Satuan 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 13,983,134 14,103,026 14,222,919 14,342,811 A. Data Dasar a. Jumlah Penduduk Usia 16-18 Tahun orang b. Angka Partisipasi Kasar (APK) SM persen c. Siswa Sekolah Menengah (SM) siswa d. Penambahan Siswa siswa 585,196 606,422 650,099 606,000 301,235 304,493 256,726 187,410 e. Penambahan Rombel f. Penambahan Rombel Kemdikbud (90%) g. Penambahan Rombel Kemdikbud APBN (60%) kelas 16,255 16,845 18,058 16,833 8,367 8,458 7,131 5,205 14,630 15,161 16,252 15,150 7,530 7,612 6,418 4,685 8,778 9,096 9,751 9,090 4,518 4,567 3,851 2,811 h. Penambahan Rombel SMA (40%) kelas 3,511 3,639 3,901 3,636 1,807 1,827 1,540 1,124 i. Penambahan Rombal SMK (60%) kelas 5,267 5,458 5,851 5,454 2,711 2,740 2,310 1,686 APK SMA/SMK/MA 100 95 90 85 80 75 70 65 60 70.5 2010 NO 74.1 2011 JUMLAH PENDUDUK 2010 1 PENDUDUK USIA 16-18 2 SISWA USIA 16-18 13,516,594 81.38% 10,414,946 11,000,142 kelas kelas 77.8 2012 81.4 2013 85.2 2014 13,625,526 13,743,349 85.18% 11,606,564 89.18% 12,256,663 89.2 2015 13,863,242 92.78% 12,862,662 94.14% 13,163,897 95.50% 13,468,390 96.50% 13,725,116 97.00% 13,912,527 92.2 94.0 95.2 96.1 97.0 2016 2017 2018 2019 2020 JUMLAH 13,169,628 9,288,539 PMU : APK >97% akan tercapai pada tahun 2020 33 E.4.2 No Sasaran Program PMU Tahun 2013-2020 Komponen Sasaran Pemenuhan Kebutuhan Satuan 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 siswa 9,900,128 10,445,907 11,030,996 11,576,396 11,847,507 12,121,551 12,352,605 12,521,274 b. Bantuan Siswa Miskin (BSM) (20%) Sarana-Prasarana Pendidikan Kemdikbud a. Unit Sekolah Baru (USB) SMA (30%) b. Unit Sekolah Baru (USB) SMK (30%) c. Ruang Kelas Baru (RKB) SMA (70%) d. Ruang Kelas Baru (RKB) SMK (70%) Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud a. Penyediaan Guru USB SMA (16) siswa 1,980,026 2,089,181 2,206,199 2,315,279 2,369,501 2,424,310 2,470,521 2,504,255 unit 176 182 195 182 90 91 77 56 unit 263 273 293 273 136 137 116 84 ruang 2,458 2,547 2,730 2,545 1,265 1,279 1,078 787 ruang 3,687 3,820 4,096 3,818 1,898 1,918 1,617 1,180 guru 2,816 2,912 3,120 2,912 1,440 1,456 1,232 896 b. Penyediaan Guru USB SMK (18) guru 4,740 4,912 5,266 4,909 2,440 2,466 2,079 1,518 7,163 7,679 7,158 3,558 3,597 3,032 2,213 B. Sasaran 1 2 3 Peserta Didik Kemdikbud a. Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Menengah (90%) c. Penyediaan Guru tambahan RKB (1/32) d. Tunjangan Sertifikasi Guru 4 e. Pengembangan Profesi melalui Program Induksi Sistem Pembelajaran guru /siswa guru 7,556 14,987 16,065 14,979 7,438 7,519 6,343 4,627 guru 7,556 14,987 16,065 14,979 7,438 7,519 6,343 4,627 439 455 488 455 226 228 193 140 sekolah Catatan : • Kebutuhan Sasaran dan Anggaran PMU tersebut mencakup untuk SMA, dan SMK • 1 USB terdiri dari 6 RKB dan Ruang Penunjang Lainnya (R. Kepsek, R. Guru, R. Perpustakaan, R. Lab IPA/RPS, WC Guru dan Siswa) • Sasaran untuk Sistem Pembelajaran meliputi Kurikulum dan Pendidikan Karakter, Bahan Pembelajaran , Pendidikan Kewirausahaan, Penyelarasan dan Sistem Evaluasi 34 E.4.3 No 1 2 3 4 Kebutuhan Anggaran PMU Tahun 2013-2020 Komponen Peserta Didik Kemdikbud a. Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Menengah b. Bantuan Siswa Miskin (BSM) Biaya Satuan 1.025 1.025 Sarana-Prasarana Pendidikan Kemdikbud Kebutuhan Pembiayaan PMU (dalam Juta Rupiah) 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 12,177,157 12,848,466 13,568,126 14,238,967 14,572,434 14,909,508 10,147,631 10,707,055 11,306,771 11,865,806 12,143,695 12,424,590 12,661,420 2,029,526 2,141,411 2,261,354 2,373,161 2,428,739 2,484,918 2,532,284 2,566,861 2,401,861 2,488,030 2,666,917 2,486,595 1,234,777 1,248,261 1,053,139 768,170 15,193,704 15,401,167 12,834,306 a. Unit Sekolah Baru (USB) SMA b. Unit Sekolah Baru (USB) SMK c. Ruang Kelas Baru (RKB) SMA 2,600 457,600 473,200 507,000 473,200 234,000 236,600 200,200 145,600 2,600 684,661 709,511 760,603 709,006 352,418 356,251 300,358 219,235 205 503,840 522,128 559,726 521,756 259,344 262,164 221,032 161,334 d. Ruang Kelas Baru (RKB) SMK 205 755,760 783,191 839,589 782,634 389,015 393,246 331,549 242,001 370,244 734,379 787,193 733,982 364,465 368,419 310,829 226,744 Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud a. Penyediaan Guru USB SMA b. Penyediaan Guru USB SMK c. Penyediaan Guru tambahan RKB 10 28,160 29,120 31,200 29,120 14,400 14,560 12,320 8,960 10 47,400 49,120 52,660 49,090 24,400 24,660 20,790 15,180 71,633 76,792 71,582 35,581 35,968 30,325 22,134 d. Tunjangan Sertifikasi Guru melalui e. Pengembangan Profesi e Program Induksi Sistem Pembelajaran 34 5 75 256,904 509,569 546,216 509,294 252,894 255,638 215,678 157,332 37,780 32,950 74,937 34,117 80,326 36,565 74,896 34,102 37,190 16,916 37,594 17,101 31,717 14,439 23,137 10,524 Total 10 14,982,212 16,104,993 17,058,801 17,493,647 16,188,592 16,543,290 16,572,111 16,406,605 Catatan : • Kebutuhan Sasaran dan Anggaran PMU tersebut mencakup untuk SMA, dan SMK • 1 USB terdiri dari 6 RKB dan Ruang Penunjang Lainnya (R. Kepsek, R. Guru, R. Perpustakaan, R. Lab IPA/RPS, WC Guru dan Siswa) • Sasaran untuk Sistem Pembelajaran meliputi Kurikulum dan Pendidikan Karakter, Bahan Pembelajaran , Pendidikan Kewirausahaan, Penyelarasan dan Sistem Evaluasi 35 E.5 Target Pencapaian PMU per Provinsi 36 E.6 Strategi Pencapaian PMU Unit Sekolah Baru (USB) dan Ruang Kelas Baru (RKB) Ruang Belajar lainnya Rehab Ruang Kelas Asrama Guru dan Siswa Peralatan Pendidikan Manajemen dan kultur sekolah Satuan Pendidikan Peserta Didik Beasiswa BOP Paket C Penghargaan dan Perlindungan Karir dan Kesejahteraan Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Sertifikasi Sistem Evaluasi Bantuan Siswa Miskin Pengembangan Bakat dan Minat Kualifikasi Penyelarasan Distribusi Kewirausahaan Pendidikan Menengah Universal (PMU) Penyediaan Bahan Pembelajaran (termasuk yang berbasis TIK) BOS SM Sist. Pembelajaran Kurikulum + Pendidikan Karakter 37 F Skenario Pencapaian Pendidikan PMU 38 Pengembangan PMU Model Pendataan dan Perhitungan APK Pengembangan Pendidikan Menengah Universal Model Sekolah Menengah Atas /Kejuruan Berbagi Pembiayaan antara Pemerintah, Pemda dan Masyarakat 39 Pengembangan PMU 40 Model Berbagi Pembiayaan Pemerintah-Pemda-Masyarakat (dalam persen) No Jenis Biaya Pemerintah Pemda Masyarakat 1 Biaya Investasi Sarana/Prasarana 50 - 60 20 - 30 10 - 30 2 Biaya Operasional Sekolah (BOS) 50 - 70 20 - 40 10 3 Bantuan Siswa Miskin (BSM) 60 - 100 0 - 40 0 4 Gaji Pendidik dan Tenaga Kependidikan - 100 (PNS) 100 (Non PNS) 5 Tunjangan Profesi, Fungsional dan Khusus 100 - - 6 Biaya Peningkatan Kualifikasi dan Kompetensi 50 - 60 20 - 30 10 - 30 41 Model Sekolah No Kriteria Ukuran Sekolah Kecil Sedang Besar 1 Ukuran Sekolah 3-6 kelas 9-27 kelas >27 Kelas 2 Jumlah Sekolah Banyak Banyak Sedikit 3 Jarak ke Sekolah Dekat Dekat Jauh 4 Perbandingan Jumlah Siswa terhadap Jumlah Guru (Rasio Siswa Guru) Kecil Sedang Besar 5 Pemenuhan Persayaratan Jam Mengajar Minimal bagi Guru Sulit Mudah Mudah 6 Efisiensi Biaya Operasional Rendah Sedang Tinggi 7 Variasi Mata Pelajaran Pilihan Rendah Sedang Tinggi 8 Tanah Lapang (dengan catatan tanah yang disediakan untuk sekolah dengan 24 kelas adalah 4 kali lebih luas dari untuk sekolah dengan 6 kelas) Sempit Luas Luas 42 LAMPIRAN 43 5 Percepatan PMU di Propinsi Jawa Timur 44 Skenario Percepatan APK Pendidikan Menengah Propinsi Jawa Timur No Komponen % Sasaran Pemenuhan Kebutuhan Satuan 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 APK SMA/SMK/MA A. Data Dasar a. Jumlah Penduduk Usia 16-18 Tahun orang b. Angka Partisipasi Kasar (APK) SM persen 85.60% 93.00% 95.50% 96.50% 97.00% 97.00% c. Siswa Sekolah Menengah (SM) siswa 1,665,771 1,765,436 1,840,059 1,906,006 1,942,620 1,969,428 1,986,171 2,002,913 d. Penambahan Siswa siswa 101,853 99,664 74,623 65,947 36,614 26,808 16,742 16,742 e. Penambahan Rombel f. Penambahan Rombel Kemdikbud (90%) kelas 2,829 2,768 2,072 1,831 1,017 744 - - 90% kelas 2,546 2,491 1,865 1,648 915 670 - - g. Penambahan Rombel Kemdikbud APBN (60%) 60% kelas 1,528 1,495 1,119 989 549 402 - - h. Penambahan Rombel SMA (40%) 40% kelas 611 598 448 395 220 161 - - i. Penambahan Rombal SMK (60%) 60% kelas 917 897 671 593 330 241 - - 100 96.50 90.00 94.14 92.78 85.60 1,995,818 2,013,078 2,030,338 97.00% 2,047,599 2,064,859 97.00 97.00 97.00 95.50 96.50 97.00 2018 2019 2020 89.18 85.18 81.38 75 2013 NO 90.00% 1,978,558 93.00 85 80 1,961,595 95.50 95 90 1,945,913 JUMLAH PENDUDUK 2010 2014 JUMLAH 1 USIA 16-18 NASIONAL 13,169,628 2 USIA 16-18 PROPINSI 1.895.962 2015 2016 2017 Nasional Jawa Timur PMU : APK >97% akan tercapai pada tahun 2018 45 Sasaran Program PMU Tahun 2013-2020 Propinsi Jawa Timur No Komponen Sasaran Pemenuhan Kebutuhan % Satuan 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 siswa 1,499,194 1,588,892 1,656,053 1,715,406 1,748,358 1,772,485 1,787,554 1,802,622 siswa 299,839 317,778 331,211 343,081 349,672 354,497 357,511 360,524 B. Sasaran 1 Peserta Didik Kemdikbud a. Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Menengah (90%) 90% b. Bantuan Siswa Miskin (BSM) (20%) 20% 2 Sarana-Prasarana Pendidikan Kemdikbud a. Unit Sekolah Baru (USB) SMA (30%) 30% unit 31 30 22 20 11 8 - - b. Unit Sekolah Baru (USB) SMK (30%) 30% unit 46 45 34 30 16 12 - - c. Ruang Kelas Baru (RKB) SMA (70%) 70% ruang 428 419 313 277 154 112 - - d. Ruang Kelas Baru (RKB) SMK (70%) 70% ruang 642 628 470 415 231 169 - - 16 guru 496 480 352 320 176 128 - - 18 guru 825 807 604 534 297 217 - - 1,177 881 779 432 316 - - 3 Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud a. Penyediaan Guru USB SMA (16) b. Penyediaan Guru USB SMK (18) c. Penyediaan Guru tambahan RKB (1/32) d. Tunjangan Sertifikasi Guru e. Pengembangan Profesi melalui Program Induksi 4 Sistem Pembelajaran 1/32 guru /siswa guru 1,321 2,464 1,837 1,633 905 661 - - guru 1,321 2,464 1,837 1,633 905 661 - - 77 75 56 50 27 20 - - sekolah Catatan : • Kebutuhan Sasaran dan Anggaran PMU tersebut mencakup untuk SMA, dan SMK • 1 USB terdiri dari 6 RKB dan Ruang Penunjang Lainnya (R. Kepsek, R. Guru, R. Perpustakaan, R. Lab IPA/RPS, WC Guru dan Siswa) • Sasaran untuk Sistem Pembelajaran meliputi Kurikulum dan Pendidikan Karakter, Bahan Pembelajaran , Pendidikan Kewirausahaan, Penyelarasan dan Sistem Evaluasi 46 Kebutuhan Anggaran PMU Tahun 2013-2020 Propinsi Jawa Timur No Komponen 1 Peserta Didik Kemdikbud a. Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Menengah b. Bantuan Siswa Miskin (BSM) 2 Sarana-Prasarana Pendidikan Kemdikbud a. Unit Sekolah Baru (USB) SMA b. Unit Sekolah Baru (USB) SMK c. Ruang Kelas Baru (RKB) SMA d. Ruang Kelas Baru (RKB) SMK 3 Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud a. Penyediaan Guru USB SMA b. Penyediaan Guru USB SMK c. Penyediaan Guru tambahan RKB d. Tunjangan Sertifikasi Guru e e. Pengembangan Profesi melalui Program Induksi 4 Sistem Pembelajaran Total Biaya Satuan Kebutuhan Pembiayaan PMU (dalam Juta Rupiah) 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 1,844,009 1,954,337 2,036,945 2,109,949 2,150,481 2,180,157 2,198,691 2,217,225 1.025 1,536,674 1,628,614 1,697,454 1,758,291 1,792,067 1,816,798 1,832,243 1,847,687 1.025 307,335 325,723 339,491 351,658 358,413 363,360 366,449 369,537 418,977 409,080 305,032 271,006 150,243 109,790 - - 2,600 80,600 78,000 57,200 52,000 28,600 20,800 - - 2,600 119,157 116,588 87,273 77,122 42,836 31,337 - - 205 87,688 85,797 64,224 56,754 31,523 23,061 - - 205 131,532 128,695 96,336 85,131 47,284 34,592 - - 64,729 120,741 90,019 79,999 44,368 32,408 - - 10 4,960 4,800 3,520 3,200 1,760 1,280 - - 10 8,250 8,070 6,040 5,340 2,970 2,170 - - 11,771 8,811 7,786 4,325 3,164 - - 10 34 5 44,914 83,779 62,462 55,510 30,786 22,487 - - 6,605 12,320 9,186 8,163 4,527 3,307 - - 75 5,762 5,613 4,167 3,725 2,061 1,504 - - 2,436,163 2,464,678 2,347,153 2,323,859 2,198,691 2,217,225 2,333,477 2,489,771 Catatan : • Kebutuhan Sasaran dan Anggaran PMU tersebut mencakup untuk SMA, dan SMK • 1 USB terdiri dari 6 RKB dan Ruang Penunjang Lainnya (R. Kepsek, R. Guru, R. Perpustakaan, R. Lab IPA/RPS, WC Guru dan Siswa) • Sasaran untuk Sistem Pembelajaran meliputi Kurikulum dan Pendidikan Karakter, Bahan Pembelajaran , Pendidikan Kewirausahaan, Penyelarasan dan Sistem Evaluasi 47 Terima Kasih