Document 7232289

Download Report

Transcript Document 7232289

Agenda Setting
Teori Agenda Setting pertama kali dicetuskan
oleh M.E.Mc.Combs dan D.L.Shaw tahun 1972.
Teori ini mengatakan jika media memberikan
tekanan pada suatu peristiwa,maka media itu
akan mempengaruhi khalayak untuk
menganggapnya penting, jadi media
memberitahu kita harus berpikir tentang apa.
Nilai topik berita yang penting bagi media massa
= nilai topik berita yang penting juga bagi
khalayak.
Media mempunyai kemampuan untuk
menyeleksi dan mengarahkan perhatian
masyarakat pada gagasan atau peristiwa
tertentu.
Contoh:
- Berita kenaikan BBM, tentu hal ini akan menjadi
suatu kontroversi di masyarakat.
- Tokoh politik atau partai politik tertentu.
Pengoperasian Agenda Setting dibagi menjadi 3
bagian:
Agenda Media  Agenda Publik  Agenda
Kebijakan
Dimensi-dimensi dalam Agenda Setting:
1. Untuk Agenda Media, dimensi-dimensi:
•
Visibilitas jumlah dan tingkat menonjolnya berita
•
Audience Salince relevansi isi berita dan kebutuhan khalayak
•
Valence menyenangkan atau tidak menyenangkan
2. Untuk Agenda Khalayak, dimensi-dimensi:
•
Familiarity kesadaran khalayak terhadap topic tertentu
•
Personal Salince relevansi kepentingan individu dengan ciri pribadi
•
Favorability pertimbangan senang atau tidak senang akan topik berita
3. Untuk Agenda Kebijakan, dimensi-dimensi:
•
Support dukungan terhadap topik berita
•
Likehood of Action kemungkinan pemerintah melaksanakan apa yang
diibaratkan
•
Freedom nilai kegiatan yang mungkin dilakukan pemerintah
Framing
Framing pertama kali dilontarkan oleh Beterson pada
tahun 1955
Framing adalah cara yang struktur konseptual atau
perangkat kepercayaan yang mengorganisir pandangan
politik, kebijakan dan wacana, dan yang menyediakan
kategori-kategori standar untuk mengapresiasi realitas.
Goffman (1974) menambahkan kepingan-kepingan
perilaku (strips of behaviour ) yang membimbing individu
dalam membaca realitas.
Cara yang digunakan adalah dengan menggunakan semua
kata-kata verbal dan simbol visual
6 elemen Framing
1. Organizing sifat penataan
2. Principle terkait prinsip-prinsip kerja yang sistematis.
3. Shared  disebarluaskan
4. Persistent  tidak sesaat namun berkelanjutan
5. Simbollicaly  menggunakan bahasa,tanda,
lamabang tertentu
6. Structure  memiliki struktur yang terpola
• Jadi bingkai pemberitaan media (frame) bergantung
pada perspektif para wartawan yang memiliki
subjektivitas dan terpengaruh pada ideologi internal
atau faktor eksternal
• Proses framing:
Perbedaan Agenda
Setting & Framing
Agenda-setting ada pada level pertama, sementara
framing pada level kedua.
Contoh pada kasus ini menarik: misalnya media
mengagendakan kepemimpinan nasional, maka pada
level pertama akan muncul anggapan bahwa publik
juga akan menempatkan isu ini menjadi penting juga.
Efek tahap kedua framing muncul bila media tertentu
mengagendakan bahwa kepemimpinan yang baik
adalah yang berlatar belakang sipil, berpendidikan
dan religius, misalnya. Dampak framing yang
demikian adalah ketika publik mencoba mencari dan
mengidentifikasi kepemimpinan nasional pada tokoh
tertentu sesuai dengan frame yang dikonstruksi
media.
Hubungan dengan Public
Relations
Teori agenda setting dan framing bisa digunakan
PR untuk menyusun strategi PR dalam
mengemas pesan-pesan kepada khalayak
sasaran dan pemangku kepentingan pada media
yang tepat.
3 komponen utama dalam strategi PR yang
komprehensif: pesan, target, channel (media).
7 Model Framing untuk
Strategi PR
1. Situasional antara individu dengan lingkungannya
dan literatur.
2. Atribut memberi karakteristik pada orang,objek,
atau produk tertentu.
3. Choice menawarkan alternatif keputusan positif
atau negative
4. Action dengan cara persuasif untuk membujuk
seseorang untuk melakukan tindakan sesuai tujuan.
5. Issue cara yang digunakan PR untuk menciptakan isu .
6. Responsibilities PR berupaya memaksimalkan manfaat
dan menekan kerugian.
7. News pemberitaan media menggunakan tema-tema yang
populer di masyarakat.
• Model Framing bisa digunakan PR untuk menyusun
strategi dalam menciptakan citra positif dan reputasi
yang baik.