Penerapan SUFA

Download Report

Transcript Penerapan SUFA

Penerapan SUFA
Puskesmas Kalideres
Jakarta Barat
Dr. Arum Ambarsari
Penanggung Jawab Program
Penyakit Menular
Wilayah Kecamatan Kalideres
No
Kelurahan
Luas
Wilayah
(km²)
RW
RT
Jumlah
Penduduk
1
Semanan
5.980
12
116
78,546
2
Kalideres
5.715
17
182
86,621
3
Pegadungan
8.868
19
183
80,853
4
Tegal Alur
4.967
16
162
98,371
5
Kamal
4.903
10
102
61,882
30.433
74
745
406,273
Puskesmas Kalideres
POLI SEHATI
Program dan Layanan Pencegahan
HIV-AIDS
• Konseling dan Tes HIV
• IMS
• LASS
• PPIA
• TB HIV
• Puskesmas Satelit ARV
Alur Layanan
LOKET
KIA
ANC
POLI
SEHATI
POLI
(Umum,
TB, PTM)
APOTIK
LAB
NEG
POS
Kegiatan Promotif & Preventif
• Sosialisasi RW dan Sekolah
LSM yang Bekerjasama
• Kios Atmajaya  Gema Pulih, Penasun
• Gema Indonesia  Mobile vct LBT,
Pembentukan PIKM
• Kotex  Pendampingan dan KDS
• YMM  Pendampingan ODHA
• Yayasan Tegak Tegar
Pendampingan anak
Kerjasama Lintas Sektor dan
Pemberdayaan Masyarakat
• Gema Pulih – Kelurahan Kalideres
• PIKM – Kelurahan Kamal
• Kader LKB – 5 Kelurahan
• Kementrian Sosial – Modal Kerja ODHA
• Dinas Sosial – Nutrisi ODHA
Kerjasama Lintas Sektor dan
Pemberdayaan Masyarakat
Puskesmas Kalideres sebagai
Puskesmas Satelit ART
• Awal berjalan tahun 2010
bekerjasama dengan YPI dan RS Pelni
• Sk Dinas Kesehatan N0. 5109/2012
• RS Pengampu adalah RS Pelni
• 7 klien  90 klien
Data Layanan ART
60
53
50
42
40
31
30
28
28
22
22 22
20
10
32 32
16
7 7
4 4
0
2010
2011
2012
2013
2014
SUFA
Memenuhi Syarat
Menerima
Masih ART
Data Layanan ART
Jumlah
Tahun 2010 s.d Bulan September 2014
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
Akses ART
Masih Akses
Loss follow up
Meninggal
42
32
31
28
22
16
7 7
0 0
2010
7
7
0
0
5 6
5
4 4
1
0 0
2011
4
4
0
0
2012
22
16
5
1
2013
42
31
5
6
2
2014
32
28
2
4
4
Data Layanan ART
Loss Follow Up
25%
22%
Prosentase
20%
16%
15%
10%
6%
5%
0%
Loss Follow Up
0%
2010
0%
0%
2011
0%
2012
22%
2013
16%
2014
6%
Analisis Data Layanan ART
• Thn 2010-2011, hanya 18-25% klien HIV+
yang masuk dalam layanan ART
– Belum menjadi satelit ART secara resmi 
ketersediaan obat terbatas
– Puskesmas belum menganggarkan CD4 untuk
klien
• Namun dari jumlah tersebut, 100% klien
masih patuh mengakses layanan ART
- Jumlah klien sedikit  konseling lebih optimal
Analisis Data Layanan ART
• Thn 2012-2013 jumlah klien HIV+ yang
akses ART sudah 79-100%
– Puskesmas sudah menjadi Layanan Satelit
ART  ketersediaan ART sudah
mencukupi.
– Puskesmas sudah menganggarkan CD4
untuk klien HIV+
– Kelompok Dukungan Sebaya mulai
dioptimalkan fungsinya untuk ODHA.
Analisis Layanan ART
• Namun jumlah kasus Loss Follow Up
masih tinggi:
– Jumlah klien semakin banyak, tidak
diimbangi penambahan SDM  konseling
kurang optimal
– Jejaring LKB baru dibentuk dan belum
optimal pelaksanaannya.
– Belum ada SOP pelayanan ART
Analisis Layanan ART
• Thn 2014, sebanyak 87,5% klien HIV+
mengakses layanan ART dengan
prosentase Loss Follow up 6,25%.
– Pelatihan SUFA di akhir tahun 2013 dan
implementasinya mulai di awal tahun 2014: SOP
Layanan ART, Keterlibatan LSM, stake holder,
lintas sektor digiatkan kembali.
– Kolaborasi LKB dan SUFA bersinergi
meningkatkan layanan di Puskesmas.
– Puskesmas mulai mengoptimalkan kegiatankegiatan yang mendukung akses layanan dan
adherence
Usaha Peningkatan Layanan
1. Peningkatan jumlah yang di tes
– Pertajam skrining di poli (umum, remaja,
PTM)
 transfer knowledge petugas di unit
lain, koordinasi internal ( briefing setiap
minggu)
– KTIP pada unit TB, KIA, IMS
– Mobile VCT
– Jangkauan LSM
Usaha Peningkatan Layanan
2. Meningkatkan akses ART pada klien HIV+
 Peningkatan pengetahuan petugas
kesehatan dalam perkembangan terbaru
pengobatan dan kebijakan melalui
pelatihan-pelatihan dan sosialisasi.  YPI,
Spiritia
 Penguatan konseling
 Optimalkan fungsi KDS
 Media KIE
Usaha Peningkatan Layanan
3. Meningkatkan adherence pada klien
yang sudah akses ART
 Penguatan konseling
 KDS
 Sistem Pemantauan Pengambilan
Obat
 Media KIE
Kelompok Dukungan Sebaya
KALIBER (Kalideres Bersatu)
Sistem Pemantauan
Pengambilan ART
Media KIE
Permasalahan dan RTL
Permasalahan
RTL
Belum ada tenaga penjangkau
dari populasi kunci WPS, WPSTL,
GWL
Penguatan penjangkauan dari
teman-teman di KDS untuk masuk
ke populasi kunci tersebut
Koordinasi Lintas Sektor masih sulit
Penguatan di Pemberdayaan
Masyarakat: Gema Pulih, PIKM (
Pusat Informasi Kesehatan
Masyarakat)
Ibu hamil di tes HIV baru terbatas
yang berkunjung ke Layanan
Puskesmas
-Sosialisasi terus menerus saat
pertemuan IBI
-Supervisi fasilitatif Bidan Praktek
Mandiri
Belum semua pasien TB di tes HIV
-Supervisi Puskesmas Kelurahan
untuk program TB HIV
-Transfer knowledge SDM baru
Kesimpulan
• Pendekatan SUFA berhasil meningkatkan jumlah klien HIV+ yang
mengakses layanan ART di Puskesmas Kalideres dari 72,7% ditahun
2012 menjdi 87,5% di tahun 2014
• Tantangan yang tidak kalah besar adalah mempertahankan klien
yang telah akses ART agar adherence tetap baik
• Jumlah SDM Layanan Kesehatan dan Tenaga Penjangkau terbatas
sehingga diperlukan pembinaan dan penguatan terus menerus
dalam hal kerjasama lintas sektor dan pemberdayaan masyarakat
dan komunitas.
• Layanan perlu untuk terus meningkatkan pelayanan kesehatan bagi
ODHA secara kreatif dan inovatif dengan memanfaatkan potensi
yang ada.
Terima Kasih