KASUS-KASUS DALAM PENGAJARAN MIKRO Beberapa kasus yang sering muncul dalam pelaksanaan Praktek Pengajaran Mikro Beberapa kasus yang sering muncul dalam pelaksanaan Praktek Pengajaran Mikro Sekaligus SOLUSI untuk.

Download Report

Transcript KASUS-KASUS DALAM PENGAJARAN MIKRO Beberapa kasus yang sering muncul dalam pelaksanaan Praktek Pengajaran Mikro Beberapa kasus yang sering muncul dalam pelaksanaan Praktek Pengajaran Mikro Sekaligus SOLUSI untuk.

KASUS-KASUS DALAM PENGAJARAN MIKRO
Beberapa kasus yang sering
muncul dalam pelaksanaan Praktek
Pengajaran Mikro
Beberapa kasus yang sering
muncul dalam pelaksanaan
Praktek Pengajaran Mikro
Sekaligus SOLUSI untuk masalah tersebut
OLEH: Dra. SRI WAHYUNI, M.Pd
11/6/2015
r @ Micro Teaching, Dra. Sri
Wahyuni, M.Pd
1
1. Kurang menguasai bahan
Bahan yang dipraktekkan dalam pengajaran
mikro hanya sedikit, namun sering terjadi mhs
kurang menguasai bahan. Hal ini tampak:
– Kecanggungan (kurang percaya diri)
– Tidak berani melepas Rencana Pembelajaran
(RP)
– Sering melihat buku
– Grogi bila menghadapi pertanyaan
– Memberi jawaban yang berputar-putar
– Pembagian waktu
tidak
proporsional
r @ Micro Teaching, Dra. Sri
11/6/2015
Wahyuni, M.Pd
2
Hal-hal tersebut dapat diatasi dengan:
Penguasaan RP berulang-ulang sebelum
tampil
 Perlu latihan di rumah sebelum tampil
 Bertanya kepada dosen bila ada yang tidak
dikuasai
 Pembuatan RP tidak mendadak
 Membuat singkatan materi dlm kartu kecil

11/6/2015
r @ Micro Teaching, Dra. Sri
Wahyuni, M.Pd
3
2. Grogi, kurang percaya diri
Pada awal praktek pengajaran mikro
pada umumnya mahasiswa cagur
merasa canggun, grogi atau kurang
percaya diri. Setelah dipaksakan
tampak dari mereka:
a.
b.
c.
d.
e.
11/6/2015
Badan gemetar
Suara agak tidak lancar
Keringat dingin bercucuran
Tidak berani menatap siswa
Tidak mantap dalam pelaksanaan
Pengajaranr @Mikro
Micro Teaching, Dra. Sri
Wahyuni, M.Pd
4

Hal tersebut dapat diatasi dengan:
– Banyak latihan simulasi di rumah
– Berlatih bersama beberapa teman untuk
mendapat masukan
– Memiliki keyakinan bahwa dirinya paling
tahu materi yang diajarkan
– Berbicara lantang
– Menguasai bahan secara matang
11/6/2015
r @ Micro Teaching, Dra. Sri
Wahyuni, M.Pd
5
3. Sering tergesa-gesa
waktu Pengajaran mikro +- 10 Menit.
Bila persiapan belum matang
cenderung tergesa-gesa dan terlalu
cepat menyampaikan materi
a. Kurang memperhatikan tahapan dan
butir-butir yang dinilai sebagaimana
tercantum di lembar supervisor
b. Materi selesai sedang waktu maih
tersisa membuar cagur kebingungan
c. Kurang melibatkan pertisipasi siswa
11/6/2015
r @ Micro Teaching, Dra. Sri
Wahyuni, M.Pd
6
 Hal tersebut dapat diatasi dengan
– Membuat perencanaan mengajar secara
mantap dari menit ke menit (2” apersepsi,
4” penyampaian materi, 2” evaluasi)
– Latihan pengelolaan waktu agar
proporsional
– Bahan meliputi 1 atau 2 indikator
pencapaian konpetensi dasar
11/6/2015
r @ Micro Teaching, Dra. Sri
Wahyuni, M.Pd
7
4. Materi terlalu banyak
ketakutan sisa waktu, cagur
menargetkan indikator terlalu banyak.
Hal ini terlihat dari RP, hal ini
mengakibatkan:
a. Praktek mengajar terlalu tergesa-gesa,
kurang memperhatikan aspek metodik
b. Materi menjadi tidak mendalam
c. Berbicara terlalu cepat dan kurang jelas
11/6/2015
r @ Micro Teaching, Dra. Sri
Wahyuni, M.Pd
8

Hal itu dapat diatasi dengan
– Cagur membuat perkiraan waktu
terhadap bahan yang akan diajarkan
– Membuat perencanaan waktu yang lebih
proporsional
11/6/2015
r @ Micro Teaching, Dra. Sri
Wahyuni, M.Pd
9
5. Kekurangan atau Kelebihan Waktu
Dapat terjadi karena:
a. Indikator pencapaian terlalu banyak
b. Perkembangan bahan ajar terlalu melebar/
tidak fokus
c. Terlalu menitik beratkan indikator tertentu,
sehingga indikator yang lain tidak kebagian
waktu, penyampaian materi tergesa-gesa,
target pembelajaran terlalu berorientasi pada
materi
11/6/2015
r @ Micro Teaching, Dra. Sri
Wahyuni, M.Pd
10

Kelebihan waktu terjadi apabila
– Indikator pencapaian kompetensi
dasar di RP terlalu sedikit
– Praktikan tidak dapat
mengembangkan bahan ajar
secara memadai
– Praktikan tergesa-gesa ingin
menyelesaikan bahan ajar
11/6/2015
r @ Micro Teaching, Dra. Sri
Wahyuni, M.Pd
11
6. Gerak yang Kaku
mobilitas guru didepan kelas
diperlukan sebagi isyarat non verbal
agar pelajaran terfokus. Namun
gerakan yang tidak perlu, harus
dihindari a,l:
a. Memainkan alat bantu pelajaran (kapur,
penggaris, dll) tanpa disadari
b. Gerakan tubuh yang kaku dan kikuk
c. Gerakan/ isyarat non verbal yang tidak
sesuai dengan materi yang diterangkan
d. Gerakan tidak bermanfaat (menggaruk
yang tidak gatal)
11/6/2015
r @ Micro Teaching, Dra. Sri
Wahyuni, M.Pd
12
Hal-hal itu dapat diatasi dengan:
a.
b.
c.
d.
Melatih gerakan yang luwes, anggun,
ramah, simpatik
Melatih gerakan/ isyarat non verbal
yang mendukung kejelasan informasi
Menghilangkan gerakan yang tidak
fungsional
Berdiri di depan kelas denganb
perasaan santai seolah-olah sebagai
guru yang sesunguhnya
11/6/2015
r @ Micro Teaching, Dra. Sri
Wahyuni, M.Pd
13
7. Persiapan mengajar yg
belum Lengkap
persiapan mengajar merupakan pengganti
praktik mengajar yang didiskripsikan, apabila
dibaca orang lain mudah diketahui jalannya
pembelajaran, namun sering terjadi:
 persiapan mengajar tidak ditulis lengkap,
sehingga praktek kurang maksimal.
Oleh karena itu pembelajaran harus
dibuat serepresentatif mungkin dapat
dikonsultasikan dengan Dosen
Pembimbing
11/6/2015
r @ Micro Teaching, Dra. Sri
Wahyuni, M.Pd
14
8. Media Seadanya
– Pembelajaran yang baik menggunakan
media yang dapat memperjelas materi
pelajaran
– Namun sepertinya cagur kurang serius
dalam melakukan praktek Pengajaran
Mikro
– Hal ini tampak dari pembuatan media
secara adanya/ bahkan tidak memakai
media sama sekali. Padahal pembelajaran
itu memerlukan media
11/6/2015
r @ Micro Teaching, Dra. Sri
Wahyuni, M.Pd
15
9. Suara Terlalau Lirih
Harus berlatih suara keras dan
lantang (dalam ruangan yang ratarata berkapasias 30-40 siswa)
11/6/2015
r @ Micro Teaching, Dra. Sri
Wahyuni, M.Pd
16
10. Waktu Selang Sering
terabaikan
Hal ini terjadi jika mahasiswa
menerangkan dengan cara:
a. Tergesa-gesa/ terlalu cepat karena kawatir
materi yang disampaikan tidak selesai
b. Kurang memberi kesempatan bagi siswa
untuk memikirkan jawaban pertanyaan
(antara pertanyaan dan jawaban harus ada
selang untuk berpikir)
11/6/2015
r @ Micro Teaching, Dra. Sri
Wahyuni, M.Pd
17
11. Lupa menutup pelajaran
Cagur pada umunya melakukan
penutupan pelajaran dengan tanpa
memberikan rangkuman/ pemberian
tugas
a. Rangkuman penting: untuk membuat
simpulan danpenegasan pokok-pokok
materi yang telah dibahas
b. Pemberian tugas penting untuk
merangsang siswa agar tetap aktif
11/6/2015
r @ Micro Teaching, Dra. Sri
Wahyuni, M.Pd
18
12. Sembrono
 Sebenarnya mahasiswa semester VI siap untuk
melaksanakan tugas dan kuwajiban terutama
praktek mengajar (sesuai program)
 Kenyataanya mahasiswa cagur belum siap/ belum
menyadari hal tersebut
 Hal ini ditandai:
Belum siap tampil praktik dengan menolak
bila tiba gilirannya
Bila terjadi kekeliruan ditertawakan atau
justru cagur sendiri yang tertawa
Media yang digunakan pembuatannnya asalasalan sekedar memenuhi syarat penilaian
Persiapan kurang komprehensif, kurang
memenuhi kriteri pembelajaran
11/6/2015
r @ Micro Teaching, Dra. Sri
Wahyuni, M.Pd
19
Selamat Mengajar
11/6/2015
r @ Micro Teaching, Dra. Sri
Wahyuni, M.Pd
20