Transcript IMPLEMENTASI FFA (ANALISIS MEDAN KEKUATAN) (Sumber : Teknik-Teknik Analisis Manajemen, LAN-RI, 2008) Fasilitator, Drs. Surjadi, M.Si Widyaiswara Utama Badan Diklat Provinsi Jawa Timur.

IMPLEMENTASI FFA
(ANALISIS MEDAN KEKUATAN)
(Sumber : Teknik-Teknik Analisis Manajemen,
LAN-RI, 2008)
Fasilitator,
Drs. Surjadi, M.Si
Widyaiswara Utama
Badan Diklat Provinsi Jawa Timur
1
PERSIAPAN
• KELAS DIBAGI KEDALAM TIGA KELOMPOK;
• SETIAP KELOMPOK MENETAPKAN SATU LOKUS
DARI SALAH SATU LOKUS ANGGOTA KELOMPOK;
• IDENTIFIKASI MISI PADA TATARAN ESELON III
PADA LOKUS YANG DIPILIH DAN TETAPKAN
SALAH SATU MISI SEBAGAI FOKUS KAJIAN
KELOMPOK.
2
PENGERTIAN
FORCE FIELD ANALYSIS (FFA)
ANALISIS MEDAN KEKUATAN (FFA)
ADALAH SUATU ALAT ANALISIS
YANG DIGUNAKAN DALAM
MERENCANAKAN PERUBAHAN.
3
FAKTOR
PENDORONG
(D)
MERENCANAKAN
PERUBAHAN
EKSISTENSI
ORGANISASI
FAKTOR
PENGHAMBAT
(H)
4
LANGKAH-LANGKAH IMPLEMENTASI
FORCE FIELD ANALYSIS (FFA)
UNTUK MENCAPAI / MEWUJUDKAN TINGKAT
KINERJA INSTANSI YANG DIINGINKAN
LANGKAH-LANGKAH PENERAPAN FFA
(1)
IDENTIFIKASI
FAKTOR PENDORONG
& PENGHAMBAT
KINERJA
(2)
PENILAIAN FAKTOR
PENDORONG &
PENGHAMBAT
KINERJA
(4)
MERUMUSKAN
DAN
MENENTUKAN
TUJUAN
(5)
MENENTUKAN
SASARAN DAN
KINEJA
(7)
RENCANA KERJA
(PROGRAM DAN
KEGIATAN)
(8)
PELAKSANAAN
(3)
FKK DAN
DIAGRAM MEDAN
KEKUATAN
(6)
MENYUSUN
STRATEGI
(9)
MONITORING,
EVALUASI DAN
LAPORAN. 6
(1) IDENTIFIKASI FAKTOR PENDORONG DAN
PENGHAMBAT
• Faktor pendorong dan penghambat
bersumber dari internal dan eksternal;
• Pendorong merupakan perpaduan
strengths dan opportunities;
• Penghambat merupakan perpaduan
weaknesses dan threats.
7
CONTOH
LOKUS :
UPT TERMINAL
FOKUS :
PENINGKATAN
PELAYANAN JASA ANGKUTAN BUS ANTAR
TERMINAL DALAM KOTA
8
CONTOH :
FAKTOR DORONG DAN PENGHAMBAT
PELAYANAN ANGKUTAN BUS ANTAR TERMINAL DALAM KOTA
OLEH UPT TERMINAL.
NO
FAKTOR PENDORONG
NO
(STRENGTHS)
FAKTOR PENGHAMBAT
(WEAKNESSES)
D1
Ada kewenangan kendalikan bus di
terminal dan jalan
H1
Sarana operasional terbatas
D2
Lampu lalin berfungsi baik
H2
Pengendalian terminal lemah
D3
Petugas pengatur lalin cukup
H3
Petugas LLAJ kurang konsisten
(OPPORTUNITIES)
(THREATS)
D4
Pengguna jasa angkutan bus tinggi
H4
Disiplin pengguna jalan rendah
D5
Junlah angkutan bus cukup banyak
H5
Jalan dipakai oleh PKL
D6
Trayek lalin bertambah
H6
Banyak titik rawan kemacetan
9
(2) PENILAIAN FAKTOR PENDORONG
DAN PENGHAMBAT
• Setelah faktor pendorong dan penghambat
diidentifikasi maka langkah selanjutnya adalah
diadakan penilaian terhadap faktor-faktor tersebut.
• Penilaian dilakukan dalam rangka mengetahui dan
menentukan faktor-faktor mana yang LEBIH URGEN,
dengan cara membandingkan setiap faktor dengan
faktor-faktor yang lain.
• Hasil penilaian terhadap faktor-faktor akan
menghasilkan Nilai Urgensi Faktor (NU) dan Bobot
Faktor (BF)
• NU dan BF ditentukan dengan teknik komparasi.
10
Tingkat Urgensi dan Bobot Faktor Pendorong
NO
FAKTOR PENDORONG
TINGKAT KOMPARASI URGENSI FAKTOR
D1
D2
D3
D4
D5
D6
NU
BF
%
D1
Ada kewenangan kendalikan
bus di terminal dan jalan
X
1
1
1
5
1
4
27
D2
D3
D4
Lampu lalu lintas berfungsi
1
1
1
X
3
2
3
X
3
2
3
X
5
5
5
6
3
4
1
3
1
7
19
7
5
1
5
6
5
3
5
4
X
5
5
x
5
1
33
7
D5
D6
Petugas pengatur lalin cukup
Pengguna jasa angkutan
tinggi
Angkutan bus banyak
Trayek lalu lintas bertambah
TOTAL NILAI URGENSI =
15
KET  BF = NU/TOTAL NU X 100 %
11
Tingkat Urgensi dan Bobot Faktor
Penghambat
NO
H1
H2
H3
H4
H5
H6
FAKTOR PENGHAMBAT
Sarana operasional
terbatas
Pengendalian terminal
lemah
Petugas LLAJ kurang
konsisten
Pemakai jalan kurang
disiplin
Jalan dipakai oleh PKL
Banyak titik rawan
kemacetan
TINGKAT KOMPARASI URGENSI
FAKTOR
NU
BF
%
H1
H2
H3
H4
H5
H6
X
1
3
1
1
6
3
20
1
X
2
2
2
2
4
27
3
2
X
3
3
3
4
27
1
1
6
2
2
2
3
3
3
X
4
4
4
X
5
4
5
x
2
1
1
13
7
7
TOTAL NILAI URGENSI = 15
KET BF = NU/TOTAL NU X 100 %
12
Evaluasi Faktor Pendorong dan Penghambat
No
D1
D2
D3
D4
D5
D6
Faktor
Pendorong
Strengths
Ada kewenangan
kendalikan bus di
terminal dan jalan
Lampu lalu lintas
berfungsi
Petugas pengatur
lalin cukup
Opportunities
Pengguna jasa
angkutan tinggi
Angkutan bus
banyak
Trayek lalu lintas
bertambah
BF
%
N
D
N
B
D
D
1
D
2
D
3
D
4
D
5
D
6
H
1
H
2
H
3
H
4
H
5
H
6
N
R
K
N
B
K
T
N
B
27
5
1,33
X
4
1
5
3
3
5
5
5
5
5
5
4,18
1,13
2,46
7
3
0,21
4
X
3
5
4
5
1
1
2
5
1
2
3
0,21
0,42
19
5
0,95
1
3
X
4
5
5
1
5
5
4
4
4
3,73
0,71
1,66
7
3
0,21
5
5
4
X
5
5
5
5
3
4
4
4
4,45
0,31
33
5
1.65
3
4
5
5
X
5
5
5
1
1
4
4
3,81
1,25
0,52
2
7
2
0,14
3
5
5
5
5
x
4
4
2
2
5
5
4,09
0,29
2,90
1
Nilai Keterkaitan (NK)
3,85
JUMLAH TNB FAKTOR PENDORONG =
8,39
PENENTUAN ND & NK DENGAN BRAINSTORMING, PEMBERIAN SKOR DENGAN SKALA LIKERT (5, 4, 3, 2, 1)
NBD = BF X ND ; NRK = TNK : (N-1); NBK = NRK X BF ; TNB = NBD + NBK
1
2
4,54
0,43
10
0
F
K
K
13
LANJUTAN
No
Faktor Penghambat
BF
N
D
N
B
D
Nilai Keterkaitan (NK)
D
1
D
2
D
3
D
4
D
5
D
6
H
1
H
2
H
3
H
4
H
5
H
6
N
R
K
N
B
K
T
N
B
F
K
K
Weaknesses
H1
H2
H3
Sarana operasional
terbatas
Pengendalian
terminal lemah
Petugas LLAJ
kurang konsisten
20
5
1,0
5
1
1
5
5
4
x
1
1
4
1
5
3
0,60
1,60
27
5
1,3
5
1
5
5
5
4
5
x
5
5
1
1
3,89
1,05
2,35
1
27
4
1,1
5
2
5
3
1
2
1
5
x
5
5
2
3,27
0,88
1,98
2
5,93
Threaths
H4
H5
H6
Pemakai jalan
kurang disiplin
Jalan dipakai oleh
PKL
Banyak titik rawan
kemacetan
13
3
0,4
5
5
4
4
1
2
4
5
5
x
1
5
3,77
0,49
0,89
7
3
0,2
5
1
4
4
4
5
1
1
5
1
x
5
3,27
0,23
0,43
7
3
0,2
5
2
4
4
4
5
5
1
2
5
5
x
3,89
0,27
0,47
1,79
100
JUMLAH TNB FAKTOR PENGHAMBAT =
7,72
NBD = BF X ND ; NBK = NRK X BF ; TNB = NBD + NBK
14
1
2
(3) FKK DAN DIAGRAM MEDAN
KEKUATAN
a) Faktor Kunci Keberhasilan;
b) Diagram Medan Kekuatan.
15
MENENTUKAN FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN
(FKK)
• Faktor Kunci Keberhasilan adalah faktor yang memiliki total nilai
bobot (TNB) terbesar dari antara faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap pencapaian misi organisasi.
• Dari setiap kategori strengths, weaknesses, opportunities dan
threats masing-masing dipilih 2 FKK.
• Cara menentukan FKK adalah sbb :
- FKK dipilih dari TNB terbesar.
- Kalau TNB sama dipilih BF terbesar.
- Kalau BF sama dipilih NBD terbesar.
- Kalau NBD sama dipilih NBK terbesar.
- Kalau NBK sama, pilih berdasarkan pertimbangan
rasionalitas atau pengalaman.
16
a) FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN
( FKK )
NO
1
2
1
2
FAKTOR KUNCI PENDORONG
STRENGHTS
Ada kewenangan
kendalikan bus di terminal
dan jalan
Petugas pengatur lalin
cukup
OPPORTUNITIES
Angkutan bus banyak
Pengguna jasa angkutan
tinggi
NO FAKTOR KUNCI PENGHAMBAT
1
2
1
2
WEAKNESSES
Pengendalian terminal
lemah
Petugas LLAJ kurang
konsisten
THREATS
Pemakai jalan kurang
disiplin
Banyak titik rawan
kemacetan
17
b) DIAGRAM MEDAN KEKUATAN ORGANISASI
ARAH YG DIINGINKAN
D1 = 2,46
H1 = 1,60
D2 = 0,42
H2 =2,35
D3 = 1,66
H3 =1,98
D4 = 0,52
H4 =0,89
D5 = 2,90
D6 = 0,43
H5 = 0,43
H6 = 0,47
3
2
1
JML TNB PENDORONG = 8,39
1
2
3
JML TNB PENGHAMBAT =
(“D” LEBIH BESAR “H”)
7,72
18
4) PERUMUSAN TUJUAN
• Perumusan tujuan didasarkan pada pendorong kunci
yang dapat diandalkan, guna menghilangkan atau
meminimalisasi dampak penghambat kunci;
• Pemikiran perumusan tujuan berdasarkan kemampuan
organisasi selaras dengan prinsip utama manajemen,
yakni mencapai hasil dengan memberdayakan sumber
daya organisasi secara efektif dan efisien.
19
CONTOH
PERUMUSAN TUJUAN
FAKTOR PENDORONG KUNCI
(1)-Adanya kewenangan mengendalikan
bus di terminal, didukung;
(2)-adanya petugas pengatur lalin yang
cukup, serta;
TUJUAN
MENINGKATKAN
PELAYANAN JASA
ANGKUTAN BUS DI
TERMINAL
(3)-adanya bus yang masuk terminal
dalam jumlah banyak dan
(4)-minat pengguna jasa angkutan bus
yang tinggi.
20
5) MENENTUKAN SASARAN DAN
KINERJA
FAKTOR PENDORONG
KUNCI
TUJUAN
SASARAN
MENINGKATKAN
PELAYANAN JASA
ANGKUTAN BUS DI
TERMINAL
MENINGKATNYA
KUALITAS PELAYANAN
ANGKUTAN BUS KOTA
YANG AMAN DAN
LANCAR
(1)-Adanya kewenangan
mengendalikan bus di terminal,
didukung,
(2)-adanya petugas pengatur
lalin yang cukup, serta,
(3)-adanya bus yang masuk
terminal dalam jumlah banyak
dan
(4)-minat pengguna jasa
angkutan bus yang tinggi,.
21
CONTOH
SASARAN DAN KINERJA
Tujuan
Meningkatk
an
pelayanan
jasa
angkutan
bus di
terminal
Sasaran
Meningkat
nya kualitas
pelayanan
angkutan
bus kota
yang aman
dan lancar
Indikator
- Bus berang
kat tepat
waktu
- Waktu tunggu
penumpang.
- Tingkat pelang
garan lalin.
- Titik rawan
macet.
- Rute yg tertib.
- Tingkat kecela
kaan lalin.
Satuan /
Ukur
an
Skrg
%
40
Menit
Kinerja
Yang Akan Dtg
3 bl
6
bl
9
bl
12
bl
41
43
46
50
30
28
26
25
20
%
3
3
2
2
1
Titik
60
56
53
47
40
Rute
%
60
50
64
48
70
40
76
32
85
20
22
6) PENYUSUNAN STRATEGI
• Dalam penyusunan strategi diarahkan pada
mengoptimalkan pendorong kunci untuk mengatasi atau
perbaikan penghambat kunci guna pencapaian sasaran
dan kinerja yang telah ditetapkan.
• Dalam rangka perumusan strategi, perlu diperhatikan
tingkat kecocokan kombinasi antara pendorong kunci dan
penghambat kunci dengan sasaran dan kinerja yang akan
ditingkatkan.
23
CONTOH
PENYUSUNAN STRATEGI
PENDORONG
KUNCI
1.Ada kewenangan
mengendalikan
bus di terminal
dan di jalan
2.Petugas pengatur
lalin cukup
PENGHAMBAT
KUNCI
RUMUSAN STRATEGI
1.Disiplin pemakai
jalan rendah
1.Tingkatkan tertib
lalu lintas bus di
kawasan terminal
2.Banyak titik
rawan kemacetan
2.Kendalikan lalu-lintas
pada kawasan PKL &
Titik Rawan Kemacetan
24
PENETAPAN STRATEGI TERPILIH
NO
ALTERNATIF
STRATEGI
1
Tingkatkan tertib lalu
lintas bus di kawasan
terminal
5
5
5
15
2
Kendalikan lalu lintas
pada kawasan titik
rawan kemacetan
5
4
3
13
EFEKTIVITAS
EFISIENSI
KEMUDAHAN
TOTAL
KET
Terpi
lih
25
7) PENYUSUNAN RENCANA KERJA
(Program dan Kegiatan)
TUJUAN
SASARAN
STRATEGI
Meningkat
kan
pelayanan
jasa
angkutan
bus di
terminal
Meningkat
nya
kualitas
pelayanan
angkutan
bus kota
yang aman
dan lancar
Tingkatkan tertib
lalu lintas
bus di
kawasan
terminal
KEBIJAKAN
PROGRAM
1.Menetap
kan kawasan
terminal
sbg kawasan
tertib
lalin
1.Peningkatan
fungsi terminal
2.Operasi
tertib lalin secara terpadu
2.Peningkatan
Penegakan
hukum la-lin
KEGIATAN
1.Penataan
terminal
bus ke dlm
arena tipe
A,B danC
2.Mengendali
kan keter
tiban termi
nal
1.Sosialisasi
tertib lalin;
2.Operasi
Yustisi
26
(8) PELAKSANAAN
DAN
(9) MONITORING, EVALUASI DAN
PELAPORAN
SAMA DENGAN
Pelaksanaan, Monitoring, Evaluasi
Dan Pelaporan Pada Analisis SWOT
27