GEOMORFOLOGI DAN GEOLOGI FOTO GL3222 2. ESPLORASI GEOMORFOLOGI Program GL3222 Minggu 2: Eksplorasi geomorfologi; Metode interpretasi Peta topografi, foto udara, citra dan observasi lapangan. K.
Download ReportTranscript GEOMORFOLOGI DAN GEOLOGI FOTO GL3222 2. ESPLORASI GEOMORFOLOGI Program GL3222 Minggu 2: Eksplorasi geomorfologi; Metode interpretasi Peta topografi, foto udara, citra dan observasi lapangan. K.
GEOMORFOLOGI DAN GEOLOGI FOTO GL3222 2. ESPLORASI GEOMORFOLOGI Program GL3222 Minggu 2: Eksplorasi geomorfologi; Metode interpretasi Peta topografi, foto udara, citra dan observasi lapangan. K GEOMORFOLOGI DAPAT DIPELAJARI MELALUI: 1. PENGAMATAN LANGSUNG DI LAPANGAN 2. PENGAMATAN TIDAK LANGSUNG: - PETA TOPOGRAFI - FOTO UDARA - CITRA 3. EKSPERIMENTAL DI LABORATORIUM DESKRIPSI GEOMORFOLOGI 1. CARA EMPIRIS: Bentuk, ukuran, posisi, warna berdasarkan fakta dan data yang telah ada 2. CARA EKSPLANATORIS: berlatar belakang karakteristik objek pengamatan, berkaitan dengan genesa dan atau proses Alur Analisis Geomorfologi Observasi faktual : bentuk, relief, penyebaran, dimensi; batuan, struktur, dll. Formulasi hipotesa : membuka kemungkinan hipotesa dengan proses induksi dari hal yang khusus kehal yang umum, mengenal beberapa kualitas, karakter. Deduksi dari fakta yang lain : mengolah dari yang umum ke yang khusus dengan memperhatikan lebih banyak fakta. Menguji hipotesa, mengeliminasi hal-hal yang tidak cocok : menentukan mana fakta deduksi yang memang benar. JIKA INGIN MEMAHAMI YANG TAK TERLIHAT, KITA HARUS BENAR-BENAR MENDALAMI YANG TERLIHAT (Kabbala, seorang pelukis) PENGAMATAN TIDAK LANGSUNG: - PETA TOPOGRAFI Peta Topografi Relief dan bentuk muka bumi yang digambarkan dengan garis-garis kontur dengan skala tertentu dalam gambar dua dimensi. Kontur adalah garis yang menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian yang sama. Pada prinsipnya, garis kontur adalah perpotongan antara bentuk muka bumi dengan bidang horisontal (khayal) pada ketinggian-ketinggian tertentu. Sifat-sifat garis kontur 1. 2. 3. 4. 5. Tiap titik pada garis kontur berketinggian sama Ketinggian suatu garis kontur merupakan kelipatan sederhana interval kontur Garis-garis kontur tidak mungkin berpotongan satu dengan lainnya Suatu kontur merupakan lup menutup atau berhenti pada garis peta Garis kontur tidak mungkin bercabang Pola garis-garis kontur 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Garis kontur berspasi seragam menunjukkan suatu lereng dengan kemiringan seragam Garis kontur yang berdekatan (rapat) adalah lereng curam Garis kontur yang berjauhan (renggang) adalah lereng yang landai atau datar Garis kontur berhimpitan (menyatu) adalah lereng yang vertikal Garis kontur digambarkan bergigi menunjukkan suatu daerah depresi Garis kontur membelok ke arah gulu suatu lembah membentuk V tajam pada alur lembah sungai yang sempit Garis kontur membulat pada puncak punggungan atau puncak bukit dan gunung PENGINDERAAN JAUH INDERAJA REMOTE SENSING Pengumpulan data serta interpretasinya terhadap suatu objek (permukaan Bumi) tanpa adanya kontak atau sendtuhan fisik dengan objek tersebut Ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang suatu objek, daerah, atau Fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak Langsung dengan objek, daerah atau fenomena yang dikaji (Lillesand & Kiefer, 1979) FOTO UDARA (AERIAL PHOTOGRAPHIC) DAN CITRA (IMAGERY) Energi elektromagnetik: 1. Keseluruhan energi yang bergerak dengan kecepatan cahaya dalam suatu pola gelombang yang harmonik, yaitu terdiri dari gelombang-gelombang yang muncul pada waktu yang sama 2. Energi ini hanya dapat diindera apabila energi tersebut berinteraksi dengan zat (padat, cair, atau gas) atau dikenal dengan istilah radiasi insiden 3. Berdasarkan panjang gelombangnya, spektrum elelktromagnetik dibagi ke dalam sejumlah wilayah spektrum (spectral region), antara lain wilayah gelombang sinar gamma, sinar X, ultraviolet, tampak/visual, infra merah, gelombang mikro, radar, dan radio PENGAMATAN TIDAK LANGSUNG: - FOTO UDARA INTERPRETASI FOTO UDARA / CITRA Tahapan STONE: 1. Harus bertahap (satu per satu) 2. Harus mulai dari yang bersifat umum, kemudian baru pada hal-hal yang bersifat khusus 3. Harus mulai dari hal-hal yang mudah diketahui, baru selanjutnya pada hal-hal yang sulit 4. Harus dianalisis berdasarkan kualitas foto itu sendiri ITC memperkenalkan 5 tahap interpretasi geologi/geomorfologi: 1. Delineasi aliran-aliran sungai a. Pola aliran sungai, arah aliran, bekas-bekas aliran sungai, danau, dll b. Interpertasi litologi dan terutama: struktur geologi c. bentuk dan tahapan erosi, jenis dan sifat tanah, hidrologi 2. Delineasi relief dan bentuk muka bumi a. garis pemisah air, “ketinggian”, kecuraman, panjang lereng, tekuk lereng, dll b. interpretasi perubahan litologi, struktur geologi c. gejala-gejala denudasi 3. Analisis vegetasi dan tata guna lahan a. Klasifikasi lahan (terrain), hutan, kebun, budidaya, kota, dll b. Secara tdk langsung: Interpertasi litologi dan proses geomorfik c. terutama untuk kehutanan, pertanian, planologi 4. Analisis litologi dan stratigrafi a. Sintesis butir 1, 2, 3 di atas + “dip slope”, kelurusan, bentuk bukit terisolasi dan lain-lain b. Rekaan kolom stratigrafi, ketidakselarasan, pola struktur, dll. 5. Klasifikasi satuan pemetaan geomorfologis Foto Udara Oblik Tegak SIFAT FOTO UDARA TEGAK Skala Eksagerasi vertikal Relief displacement Overlap dan sidelap Skala FU tegak b’ a’ Skala = 1/(H/f) Skala = f/H f L f: panjang fokus kamera H: tinggi kamera dari permukaan Bumi a b A B Contoh: H = 3.050 m; f = 152 mm Skala = 1/(3050/0,152) = 1/20.000 1:20.000 H Eksagerasi vertikal AVD= 45 cm (Wolf, 1974) EV = (AB/H)(AVD/EB) AB : “air base”; jarak overlap pada pasangan stereo H : tinggi kamera AVD : “apparent stereoscopic viewing distance” jarak pandang stereoskopik semu EB : “eye base” (dewasa +/- 6,4 cm) Contoh: AB = 1700; H = 3000 Maka EV = (1700/3000)(45/6,4) = 4 x Distorsi geometrik Relief Displacement Proyeksi ortografik Proyeksi perspektif Tinggi objek h = H.d/r Overlap dan sidelap Overlap 60% Sidelap 30% Pengambilan Foto Udara Interpretasi dari FU/Citra secara visual 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Warna / color (FU atau citra berwarna) Rona / tone (FU atau citra hitam-putih) Pola / pattern Tekstur / texture Bentuk / form Ukuran / dimension skala Bayangan / shadow Situasi geografis Contoh NASA LANDSAT ERTS (Earth Resources Technology Satellite) I. II. III. IV. 23 Juli 1972 (MSS) 22 Januari 1975 (MSS) 5 Maret 1978 (MSS) 1981 (TM Thematic Mapper) TM: Band 1 (0,45 – 0,52 mikro-meter): peningkatan penetrasi ke dalam tubuh air, analisis sifat khas penggunaan lahan, tanah dan vegetasi Band 2 (0,52 – 0,60 mikro-meter): pembeda vegetrasi dan penilaian kesuburan tanah Band 3 (0,63 – 0,69 mikro-meter): pemisahan vegetasi Band 4 (0,76 – 0,90 mikro-meter): biomasa vegetasi Band 5 (1,55 – 1,75 mikro-meter): penentuan jenis tanaman, kandungan air dalam tanaman, kondisi kelembaban tanah Band 6 (2,08 – 2,35 mikro-meter): pemisahan litologi Band 7 (10,4 – 12,5 mikro-meter): IR thermal klasifikasi vegetasi, analisis gangguan vegetasi, kelembaban tanah dan gejala yang berhubungan dengan panas Mozaik Citra Landsat Pulau Jawa CNES SPOT SATELLITE (PROBATIORE) POUR L’OBSERVATION DE LA TERRE I. II. SPOT 1 (launching 22 Februari 1986) SPOT 2 (1990) Stasioner setiap 26 hari sekali pada lokasi yang sama Fasilitas: 1. “P” panchromatic mode; single band 0,51 – 0,73 mikro-meter B&W pixel 10 m 2. “XS” multispectral mode XS1 0,5 – 0,59 mikro-m (hijau) XS2 0,61 – 0,68 mikro-m (merah) XS3 0,79 – 0,89 mikro-m (IR dekat) pixel 20 m SPOT Bandung Juli 1986 RAdio Detection And Ranging (RADAR) Pancaran energi microwave (pulse), menyinari dan berinteraksi dengan permukaan yang memantulkan (objek, bumi), kemudian penerima mengukur beberapa parameter/properti sinyal yang kembali ke radar (amplitudo, frekuensi) dan kemudian mengubah informasi yang dipantulkan dalam bentuk luaran (citra, “analog strip chart”). Gelombang microwave 0.3 GHz – 300 GHz Panjang gelombang 1 mm – 1 m (GHz = 10 putaran/detik) CITRA-CITRA “VERY HIGH RESOLUTION”: Ikonos, QuickBird, dll Kemampuan inderaja Antara lain: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Sarana/metode/alat pemetaan geologi/sumber daya alam eksplorasi paling awal Informasi regional karena luasnya cakupan/coverage Informasi lokal karena resolusinya yang tinggi Bersifat multispketral dan digital dedicated software dapat dilakukan manipulasi data untuk mendapatkan citra yang lebih sesuai dengan keperluan Orbit satelit dan selang waktu pengambilan teratur data multitemporal monitoring; up dating Bersifat georefernce: dapat digabung dan dikompilasi dengan data georeferensi lain seperti peta rupa bumi digital, peta geologi dan peta tematik lainnya Dapat dipakai untuk perhitungan kuantitatif objek-objek geologis seperti arah dan panjang, luas dan volume (setelah dikompilasi dengan data lain) Sebagai peta dasar untuk daerah yang belum memilikinya Pembaharuan peta (map updating) Media utama dalam Sistem Informasi Geografis (SIG) Geographic Information System (GIS).