PENDAPATAN NASIONAL Andri Wijanarko,SE,ME [email protected] Output Nasional Output Nasional (#1) • Merupakan gambaran awal tentang seberapa efisien sumber daya yang ada dalam perekonomian untuk digunakan untuk memproduksi.

Download Report

Transcript PENDAPATAN NASIONAL Andri Wijanarko,SE,ME [email protected] Output Nasional Output Nasional (#1) • Merupakan gambaran awal tentang seberapa efisien sumber daya yang ada dalam perekonomian untuk digunakan untuk memproduksi.

PENDAPATAN NASIONAL
Andri Wijanarko,SE,ME
[email protected]
Output Nasional
Output Nasional (#1)
• Merupakan gambaran awal
tentang seberapa efisien sumber
daya yang ada dalam
perekonomian untuk digunakan
untuk memproduksi barang dan
jasa.
3
Output Nasional (#2)
• Besarnya output nasional
merupakan gambaran awal
tentang produktivitas dan tingkat
kemakmuran suatu negara.
• Indikator kemakmuran  output
nasional per kapita
• Indikator produktivitas rata-rata
 output per tenga kerja
4
Output Nasional (#3)
9.409.086
9.112.051
8.705.504
8.313.201
7.655.520
7.330.498
7.099.977
6.895.159
7.000.000
6.751.602
9.000.000
7.999.375
11.000.000
5.000.000
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008*
PDB Perkapita (Harga Konstan 2000)
2009**
5
Output Nasional (#4)
• Merupakan gambaran awal tentang
masalah-masalah struktural yang
dihadapi perekonomian
• Contoh :
– Jika sebagian besar output nasional
dinikmati oleh sebagian kecil penduduk
maka ada masalah dengan distribusi
pendapatannya.
6
Output Nasional (#5)
Contoh :
– Jika sebagian besar output nasional
berasal dari sektor pertanian, maka
perekonomian harus segera
memodernisasi diri.
7
Output vs Employment : Indonesia
20%
17
%
.9
17
%
.3
39
38 .7%
.3%
.3 %
40
.2%
42
41
.0%
.0%
44
43
.3%
.4 %
46
.3 %
44
43
.8 %
.3 %
45
.2%
43
.0 %
.7%
45
.0%
40
40%
44
44
46
.0%
.1 %
50
.6%
60%
6%
.
%
9
%
.1 1
%
.1
% 3% 5%
.7
1% 18
%
.
7
% .3%.3%
6
.6
.
.
.2
1
5
%
3%
1
.
5
5
.
%
%
5
16
5
1
1
1
1515
1
.1 3 .0 3 .7 14
14
3
1
1
1
20
10
20
09
20
08
20
07
20
06
20
05
20
04
20
03
20
02
20
01
20
00
19
99
19
98
19
97
19
96
19
95
19
94
19
93
0%
8
Agriculture Worker
Agriculture Output
Output vs Employment : China
20%
40
.8
%
39
38 .6%
.1
%
40%
42
.6
%
44
.8
%
46
.9
%
50
.5
%
49
.9
%
49
.8
%
50
.1
%
50
.0
%
50
.0
%
50
.0
%
49
.1
%
52
.2
%
54
.3
%
56
.4
%
60%
%
%
%
%
.7 9 .9 0 .0 9 .7
%
%
9
.3
1
2
1
1
%
.6
8
7
.5
1
1
1% .4%
6
.
%
%
1
.7
15
%
8% 3 .4
.
3
14
%
.1
% 7% %
1
1
.1
2
12
.8
. .3
1
1
0
1
1
10 10
0%
1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009
9
Agriculture Worker
Agriculture Output
Output vs Employment : Jepang
2%
4.
2
4. %
2%
4.
2%
4.
3%
4.
5%
4.
6%
4.
7%
4.
4%
4%
4.
9%
5.
1%
5.
2%
5.
3%
5.
3%
5.
5%
5.
7%
5.
8%
6%
5.
9%
8%
%
0% 2.1
.
9% .9% 8% .9% .9% 8%
.
2
1
1
1
1
7% .7% .7% 6%
1.
1.
1.
1
1
5% .5%
1.
4% .4%.4%
1.
1
1.
1 1
0%
1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009
10
Agriculture Worker
Agriculture Output
Output Nasional : Case-Fair
11
Output Nasional : Case-Fair
Case-Fair :
– The Total market value of all
goods and services produced
within a given period by factor of
production located within a
country.
12
Output Nasional : Case-Fair
Case-Fair :
– Nilai barang dan jasa akhir
berdasarkan harga pasar, yang
diproduksi oleh sebuah
perekonomian dalam suatu periode
dengan menggunakan faktor
produksi yang berlokasi dalam
perekonomian tersebut.
13
Output Nasional : Case-Fair
Point :
1. Produk dan jasa akhir, dalam
pengertian yang dihitung dalam
PDB adalah barang dan jasa yang
digunakan pemakai terakhir
(untuk konsumsi)
14
Output Nasional : Case-Fair
Point :
2. Harga pasar, yang menunjukkan
bahwa nilai output nasional
tersebut dihitung berdasarkan
tingkat harga yang berlaku pada
periode yang bersangkutan
15
Output Nasional : Case-Fair
Point :
3. Faktor-faktor produksi yang
berlokasi di negara yang
bersangkutan, dalam arti bahwa
perhitungan PDB tidak
mempertimbangkan asal faktor
produksi (PMA atau PMDN) yang
digunakan untuk menghasilkan
output
16
Circular Flow of Macroeconomic Activity
Circular Flow of Macroeconomic Activity
Sektor Makro Ekonomi:
1. Sektor rumah tangga
(Household), yang terdiri atas
sekumpulan individu yang
dianggap homogen dan identik
18
Circular Flow of Macroeconomic Activity
Sektor Rumah Tangga
 Memiliki faktor produksi yang
dibutuhkan untuk proses
produksi barang dan jasa privat
maupun barang dan jasa publik
19
Circular Flow of Macroeconomic Activity
Faktor Produksi :
 Kesediaan untuk bekerja 
tenaga kerja
 Barang Modal  tanah
 Uang dan kesediaan
menanggung resiko perusahaan
 saham
20
Circular Flow of Macroeconomic Activity
Sektor Makro Ekonomi:
2. Sektor Perusahaan (Firms),
yang terdiri atas sekumpulan
perusahaan yang memproduksi
barang dan jasa.
21
Circular Flow of Macroeconomic Activity
Kontribusi Perusahaan :
 Sektor Perusahaan (Firms),
memberikan gaji untuk kesediaan
bekerja  upah
 Pendapatan bunga untuk kesediaan
meminjamkan uang.
 Pendapatan sewa untuk
penggunaan barang modal
 Pembagian deviden
22
Consumption and Purchase
Final Goods
and Services
Jasa Produktif
TK, barang modal,dsb
Perusahaan
Rumah Tangga
Gaji, Sewa, Deviden, Bunga
23
Circular Flow of Macroeconomic Activity
Sektor Makro Ekonomi:
3. Sektor Pemerintah
(Government), yang memiliki
kewenangan politik untuk
mengatur kegiatan
masyarakat dan perusahaan.
24
Circular Flow of Macroeconomic Activity
Sektor Pemerintah
 Berfungsi menyediakan
barang publik.
 Karena barang publik tidak
bisa disediakan oleh
mekanisme pasar, maka
pemerintah menarik pajak
dari rumah tangga
25
Circular Flow of Macroeconomic Activity
Sektor Pemerintah
 Melakukan pengeluaran
berupa pembelian barang dan
jasa dari sektor perusahaan.
26
Circular Flow of Macroeconomic Activity
Sektor Rumah Tangga
+
Sektor Perusahaan
+
Sektor Pemerintah
=
Closed Economy
27
Circular Flow of Macroeconomic Activity
Sektor Makro
Ekonomi:
4. Sektor Luar
Negeri (Foreign),
yaitu sektor
perekonomian
dunia, di mana
perekonomian
melakukan
transaksi eksporimpor
28
29
Tiga Pasar Utama
30
Tiga Pasar Utama
1. Pasar Barang (Goods and
Services Market)
2. Pasar Tenaga Kerja (Labour
Market)
3. Pasar Uang dan Modal (Money
and Capital Market)
31
Tiga Pasar Utama : Pasar Barang
 Adalah pertemuan antara
permintaan dan penawaran
barang dan jasa.
 Dalam ekonomi tertutup,
permintaan berasal dari rumah
tangga dan pemerintah.
 Penawaran dari perusahaan
32
Tiga Pasar Utama : Pasar Barang
 Dalam ekonomi modern 
tidak semua perusahaan
memproduksi bahan baku
sendiri.
 Intermediate Input  input
yang diperoleh dari perusahaan
lain.
33
Tiga Pasar Utama : Pasar Tenaga Kerja
 Adalah interaksi antara
permintaan dan penawaran
tenagekerja.
 Dalam ekonomi tertutup
maka penawaran berasal
dari rumah tangga.
 Permintaan dari perusahaan
dan pemerintah
34
Tiga Pasar Utama : Pasar Tenaga Kerja
 Dalam ekonomi terbuka maka
penawaran dan permintaan
tenaga kerja bisa berasal dari
luar negeri
35
Tiga Pasar Utama : Pasar Uang dan Modal
 Adalah interaksi antara
permintaan dan penawaran
modal dan uang.
 Yang dijual bukan fisik uang,
namun hak penggunaan uang.
36
Tiga Pasar Utama : Pasar Uang dan Modal
 Penawaran berasal dari pihak
yang bersedia menunda hak
penggunaan uang, baik dalam
jangka pendek maupun jangka
panjang.
37
Tiga Pasar Utama : Pasar Uang dan Modal
 Permintaan berasal dari pihak
yang membutuhkan uang,
dengan bersedia membayar
“cost of money” yaitu bunga.
 Jangka waktu :
 Setahun atau kurang : pasar
uang
 Diatas setahun : pasar modal
38
Metode Penghitungan
Pendapatan Nasional
39
Sir William Petty (1665) :
pendapatan nasional kerajaan
Inggris 40 juta pound
40
Metode Penghitungan Pendapatan Nasional
1. Metode Output/Produksi
2. Metode Pendapatan
3. Metode Pengeluaran
41
Diagram Pendapatan Nasional
Produksi
Pengeluaran
Pendapatan
42
Metode Penghitungan Pendapatan Nasional :
Metode Output atau Metode Produksi
 Produk Domestik Bruto (Gross
Domestic Product) adalah total
output (produksi) yang
dihasilkan oleh suatu
perekonomian.
 Dilakukan dengan membagi
perekonomian dalam Industrial
Origin
43
Metode Penghitungan Pendapatan Nasional :
Metode Output atau Metode Produksi
 Untuk menghindari double
counting maka yang
dijumlahkan adalah nilai
tambah (value added) masingmasing sektor.
44
Metode Penghitungan Pendapatan Nasional :
Metode Output atau Metode Produksi
 Nilai Tambah (NT) adalah
selisih antara nilai output (NO)
dengan nilai input antara (NI)
NT = NO – NI
45
Metode Penghitungan Pendapatan Nasional :
Metode Output atau Metode Produksi
 Contoh :
Sektor
1. Pertanian (Kapas)
2. Pabrik Benang
3. Pabrik Tekstil
4. Industri Garmen
5. Perdagangan (Pakaian)
Nilai
Output
Nilai
Input
Nilai
Tambah
300
400
600
900
1250
0
300
400
600
900
300
100
200
300
350
46
Metode Penghitungan Pendapatan Nasional :
Metode Output atau Metode Produksi
PDB
= 300+100+200+300+350
= 1250
47
Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut
Lapangan Usaha (Miliar Rupiah)
Lapangan Usaha
2007
2008*
2009**
1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan
541,931.5
716,065.3
858,252.0
2. Pertambangan & Penggalian
440,609.6
540,605.3
591,531.7
1,068,653.9
1,380,713.1
1,480,905.4
a. Industri Migas
182,324.3
242,043.0
213,706.5
b. Industri Bukan Migas
886,329.6
1,138,670.1
1,267,198.9
34,723.8
40,846.1
46,823.1
5. Konstruksi
304,996.8
419,642.4
554,982.2
6. Perdagangan, Hotel & Restoran
592,304.1
691,494.7
750,605.0
7. Pengangkutan dan Komunikasi
264,263.3
312,190.2
352,407.2
a. Pengangkutan
149,973.5
171,246.8
181,616.4
b. Komunikasi
114,289.8
140,943.4
170,790.8
8. Keuangan, Real Estate & Jasa Perusahaan
305,213.5
368,129.7
404,116.4
9. Jasa-jasa
398,196.7
481,669.9
573,818.7
a. Pemerintahan Umum
205,343.9
257,547.7
318,580.8
b. Swasta
192,852.8
224,122.2
255,237.9
Produk Domestik Bruto
3,950,893.2
4,951,356.7
5,613,441.7
Produk Domestik Bruto Tanpa Migas
3,534,406.5
4,427,193.3
5,146,512.1
3. Industri Pengolahan
4. Listrik, Gas & Air Bersih
48
Metode Penghitungan Pendapatan Nasional :
Metode Pendapatan
 Metode Pendapatan
memandang nilai output
perekonomian sebagai nilai
total balas jasa atas faktor
produksi yang digunakan
dalam proses produksi.
49
Metode Penghitungan Pendapatan Nasional :
Metode Pendapatan
Q = f (L,K,U,E)
Q  Output
L  Labor
K  Kapital
U  Uang/Finansial
E  Entrepreneurship
50
Metode Penghitungan Pendapatan Nasional :
Metode Pendapatan
 Jenis balas jasa :




Tenaga kerja : upah atau gaji
Kapital : Sewa
Uang : bunga
Entrepeneur : profit
 Total balas jasa : National
Income
51
Metode Penghitungan Pendapatan Nasional :
Metode Pendapatan
NI = w + I + r + π
NI  National Income
w  wage
I  interest
r  rent
π  profit
52
Metode Penghitungan Pendapatan Nasional :
Metode Pendapatan
 Contoh : National Income di
Amerika tahun 1994 (US$ miliar)
Sektor
Nilai Output
Pendapatan Upah
Pendapatan Non Gaji
Keuntungan Perusahaan
Pendapatan Bunga Netto
Pendapatan sewa
4.004,6
473,7
542,7
409,7
27,7
National Income
5.458,4
53
Metode Penghitungan Pendapatan Nasional :
Metode Pengeluaran
 Metode Pengeluaran
memandang bahwa PDB
merupakan nilai total
pengeluaran dari pelaku
ekonomi dalam waktu tertentu
54
Metode Penghitungan Pendapatan Nasional :
Metode Pengeluaran
 Jenis Pengeluaran :
a) Konsumsi rumah tangga
b) Konsumsi pemerintah
c) Pengeluaran investasi
d) Ekspor netto
55
Metode Penghitungan Pendapatan Nasional :
Metode Pengeluaran
a) Konsumsi rumah tangga,
merupakan pengeluaran yang
digunakan untuk konsumsi akhir,
baik barang dan jasa yang habis
pakai dalam tempo setahun atau
kurang, maupun barang yang
dapat dipakai lebih dari setahun.
56
Metode Penghitungan Pendapatan Nasional :
Metode Pengeluaran
b) Konsumsi pemerintah
merupakan pengeluaran yang
digunakan untuk membeli barang
dan jasa akhir, sedangkan
pengeluaran untuk tunjangan
sosial tidak masuk dalam
pengeluaran konsumsi
57
Metode Penghitungan Pendapatan Nasional :
Metode Pengeluaran
c) Pengeluaran Investasi
merupakan pengeluaran sektor
dunia usaha untuk memelihara
dan memperbaiki kemampuan
menciptakan/meningkatkan nilai
tambah.
 Disebut juga Pembentukan Modal
Tetap Domestik Bruto (Gross
Domestic Fix Capital Formation)
58
Metode Penghitungan Pendapatan Nasional :
Metode Pengeluaran
c) Pengeluaran Investasi
 Untuk mengetahui potensi
produksi maka akan lebih tepat bila
yang dihitung adalah investasi
netto yaitu investasi bruto
dikurangi penyusutan
59
Metode Penghitungan Pendapatan Nasional :
Metode Pengeluaran
c) Pengeluaran Investasi
 Menunjukkan bahwa pendekatan
pengeluaran lebih
mempertimbangkan barang-barang
modal baru (newly capital goods)
karena barang modal tersebut
merupakan output baru.
60
Metode Penghitungan Pendapatan Nasional :
Metode Pengeluaran
d) Ekspor Netto merupakan selisih
antara nilai ekpor dengan impor.
PDB = C + I + G + (X-M)
C  Konsumsi rumah tangga
I  Pengeluaran Investasi
G  Konsumsi Pemerintah
X  Eksport
M  Impor
61
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO MENURUT PENGGUNAAN ATAS DASAR
HARGA KONSTAN 2000
JENIS PENGGUNAAN
2006
2007
2008
2009
210,260,292
223,820,060
235,432,864
254,791,295
191,199,232
203,247,262
212,668,089
229,341,156
Lembaga Non Profit Rumah Tangga
1,828,139
1,918,386
1,947,926
2,052,010
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
17,232,920
18,654,412
20,816,850
23,398,130
50,311,879
51,673,609
54,702,839
57,559,552
6,497,666
7,508,987
6,417,580
-1,311,832
0
0
0
0
Ekspor barang dan jasa
136,882,084
144,585,355
153,057,880
167,205,089
Impor barang dan jasa (-/-)
132,702,604
139,773,827
144,688,475
158,033,557
Pengeluaran Konsumsi
Rumah tangga
Pembentukan modal tetap domestik
bruto
Perubahan inventori
Diskrepansi statistik 1)
PRODUK DOMESTIK REGIONAL
BRUTO
62
271,249,317
287,814,184
304,922,688
320,210,548
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO MENURUT PENGGUNAAN ATAS DASAR
HARGA KONSTAN 2000
2009
2008
2007
2006
0.00%
Pengeluaran
Konsumsi, 79.60%
Pembentukan modal tetap
domestik bruto, 18.00%
Pengeluaran
Konsumsi, 77.20%
Pembentukan modal tetap
domestik bruto, 17.90%
Pengeluaran
Konsumsi, 77.80%
Pembentukan modal tetap
domestik bruto, 18.00%
Pengeluaran
Konsumsi, 77.50%
Pembentukan modal tetap
domestik bruto, 18.50%
30.00%
Net Export
Pembentukan modal tetap domestik bruto
60.00%
Perubahan inventori
Pengeluaran Konsumsi
90.00%
63
PDB
Harga Berlaku vs Harga Konstan
64
Harga Berlaku vs Harga Konstan
FAKTA :
 PDB menggunakan satuan moneter
yaitu satuan mata uang untuk
memudahkan perhitungan.
 Merupakan perkalian antara Price
dan Quantity.
 Price mengalami kenaikan harga
dari waktu ke waktu.
65
Harga Berlaku vs Harga Konstan
HARGA BERLAKU
 PDB2009 = Quantity2009 x Price2009
 PDB2010 = Quantity2010 x Price2010
 PDB2011= Quantity2011 x Price2011
66
Harga Berlaku vs Harga Konstan
HARGA KONSTAN
TAHUN DASAR 2009
 PDB2009 = Quantity2009 x Price2009
 PDB2010 = Quantity2010 x Price2009
 PDB2011= Quantity2011 x Price2009
67
Harga Berlaku vs Harga Konstan
Pertumbuhan PDB Harga Konstan
disebut juga :
Economic Growth
68
Harga Berlaku vs Harga Konstan
JENIS PENGGUNAAN
Berlaku
Konstan 2000
Pengeluaran Konsumsi
521,803,612
254,791,295
Rumah tangga
463,592,926
229,341,156
Lembaga Non Profit Rumah Tangga
4,306,004
2,052,010
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
53,904,682
23,398,130
122,639,584
57,559,552
8,580,645
-1,311,832
0
0
Ekspor barang dan jasa
317,540,836
167,205,089
Impor barang dan jasa (-/-)
286,333,743
158,033,557
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
684,230,934
320,210,548
69
Pembentukan modal tetap domestik bruto
Perubahan Stok
Diskrepansi statistik 1)
See you next time…
70