Oleh : 11/6/2015 KUNTJOJO D3 Kebidanan Kediri POLTEKES MALANG PSIKOLOGI MENJADI BAGIAN FILSAFAT (sampai dg abad XVIII) PSIKOLOGI MENJADI BAGIAN FISIOLOGI (ABAD XVIII) PSIKOLOGI MENJADI ILMU YG BERDIRI SENDIRI (sejak 1879) MASA YUNANI KUNO SAMPAI RENAISANS PASCA RENAISANS AKHIR ABAD IXX 11/6/2015 Designed.

Download Report

Transcript Oleh : 11/6/2015 KUNTJOJO D3 Kebidanan Kediri POLTEKES MALANG PSIKOLOGI MENJADI BAGIAN FILSAFAT (sampai dg abad XVIII) PSIKOLOGI MENJADI BAGIAN FISIOLOGI (ABAD XVIII) PSIKOLOGI MENJADI ILMU YG BERDIRI SENDIRI (sejak 1879) MASA YUNANI KUNO SAMPAI RENAISANS PASCA RENAISANS AKHIR ABAD IXX 11/6/2015 Designed.

Oleh :
11/6/2015
KUNTJOJO
D3 Kebidanan Kediri
POLTEKES MALANG
2008
1
PSIKOLOGI
MENJADI BAGIAN
FILSAFAT
(sampai dg abad XVIII)
PSIKOLOGI
MENJADI BAGIAN
FISIOLOGI
(ABAD XVIII)
PSIKOLOGI
MENJADI ILMU
YG BERDIRI SENDIRI
(sejak 1879)
MASA YUNANI KUNO
SAMPAI
RENAISANS
PASCA
RENAISANS
AKHIR ABAD IXX
11/6/2015
Designed by Kuntjojo
2
a. EMPECOCLES (490-430 SM)




Bahwa ada 4 elemen dasar dalam alam semesta, yaitu: TANAH, AIR,
UDARA, dan API.
Bahwa tubuh manusia terdiri dari tulang, otot, dan usus, yang
merupakan unsur dari tanah, sedangkan cairan tubuh merupakan
unsur air.
Fungsi rasio dan mental manusia berasal dari unsur api.
Unsur udara merupakan pendukung dari elemen-elemen atau fungsi
hidup.
b. DEMOCRITUS (460-370)


11/6/2015
Seluruh realitas yang ada di dunia ini terdiri dari partikel-partikel yang
tidak dapat dibagi-bagi lagi.
Jiwa manusia yang merupakan bagian dari realitas dunia juga terdiri
dari partikel-partikel.
Designed by Kuntjojo
3
c. PLATO (427 – 347 SM)
 Psyche atau jiwa manusia terdiri dari : LOGISTICON (pikiran),
berpusat di otak; THUMETICON (kemauan), berpusat di dada;
dan ABDOMEN (nafsu), berpusat di perut.
 Bahwa jiwa manusia telah ada, yaitu di alam ide, sebelum
manusia dilahirkan.
d. ARISTOTELES (384 – 322 SM)
 Bahwa sesuatu yang berbentuk kejiwaan (FORM) harus
menempati wujud tertentu (MATTER).
 Wujud merupakan ekspresi dari jiwa
 Taraf hidup terdiri dari tiga tingkatan, yaitu :
 ANIMA VEGETATIVA, taraf hidup yang ada pd. tumbuhtumbuhan
 ANIMA SENSITIVA, taraf hidup yang terdapat pada hewan.
 ANIMA INTELEKTIVA, taraf hidup yang terdapat pada
manusia.
11/6/2015
Designed by Kuntjojo
4
d. St. THOMAS AQUINAS (1224 – 1274)


Jiwa adalah bentuk yang meliputi materi, yaitu badan.
Jiwa menjalankan aktivitas melebihi raga, yaitu aktivitas
aktivitas rohani, karena jiwa bersifat rohani maka setelah
manusia mati jiwanya tetap hidup.
e. JOHN LOCKE (1623 – 1704)



11/6/2015
Pada saat baru dilahirkan, jiwa manusia dalam keadaan
kosong dan pengalamanlah yang akan mengisi kekosongan
tersebut.
Jiwa manusia dihubungkan dengan dunia luar oleh panca
indera.
Setiap tingkah laku pada dasarnya merupakan hasil belajar
sehingga dapat diubah melalui pengalaman yang baru.
Designed by Kuntjojo
5
1. Sir CHARLES BELL (1774-1842)
 Tahun 1811 dia menemukan bahwa dalam tubuh manusia
terdapat 2 macam saraf : saraf sensoris dan motoris.
 Saraf sensoris berfungsi sbagai pembawa rangsang dari
reseptor ke susunan saraf pusat.
 Saraf motoris berfungsi membawa perintah dari otak ke efektor
2. FRANCOIS MAGENDIE (1783 – 1855)
 Tahun 1812 dia juga menemukan dua macam saraf sebagaimana ditemukan Bell.
 Ia menemukan saraf majemuk, saraf yang berisi saraf sensoris
dan motoris.
11/6/2015
Designed by Kuntjojo
6
3. JOHANNES PETER MULLER (1801-1858)
 Dalam penelitiannya, dia menemukan fenomena
yang disebut HUKUM ENERJI SPESIFIK.
 Menurut hukum enerji spesifik pada setiap alat
indera hanya terjadi satu jenis penginderaan dan
tidak tergantung dari jenis rangsangnya, apakah
rangsang yang tepat atau tidak tepat.
11/6/2015
Designed by Kuntjojo
7



Pada tahun 1879, WILHELM WUNDT
(filsuf, dokter, sosiolog, dan ahli hukum dari
Jerman), mendirikan laboratorium psikologi di Leipzig,
Jerman. Lab ini merupakan lab psikologi pertama di dunia.
Wundt menyatakan bahwa objek telaah psikologi bukan lagi
berupa hakikat jiwa, yang tidak bisa diobservasi, tetapi
fenomena-fenomena kejiwaan berupa tingkah laku.
Wundt juga menyatakan bahwa gejala-gejala jiwa tidak
dapat diterangkan semata-mata berdasarkan proses alam
sebagaimana dijelaskan melalui fisiologi. Fisiologi hanya
berfungsi sebagai ilmu bantu psikologi
11/6/2015
Designed by Kuntjojo
8



Gejala-gejala jiwa diteliti oleh Wundt di
laborartorium dengan menggunakan metoda
eksperimen.
Eksperimen dilakukan dengan teknik ter-tentu
dan faktor subjek tidak dapat dia-baikan.
Untuk itu Wundt menggunakan teknik
introspeksi.
Hasil-hasil penelitian Wundt dipublikasi-kan
dalam bentuk buku. Dan sejak itu psikologi
diakui sebagai suatu disiplin ilmu dan
kemudian mengalami perkembangan yang
pesat yang ditandai dengan muncul-nya
berbagai aliran dan cabang psikologi.
11/6/2015
Designed by Kuntjojo
9
1. Tinjauan Secara Etimologis
PSYCHOLOGIA
(bahasa Latin)
PSYCHE
+
LOGOS
PSYCHOLOGY
(bahasa Inggris)
ILMU JIWA
PSYCHOLOGIE
(bahasa Belanda)
PSIKOLOGI
(bhs. Indonesia)
11/6/2015
Designed by Kuntjojo
10



Tidak dapat.
Sesuatu dapat dipelajari secara ilmiah jika
keberadaannya dapat diobservasi.
Yang dipelajari psikologi bukan jiwa manusia
secara langsung tetapi manifestasi dari
keberadaan jiwa berupa perilaku dan hal-hal
lain yang berhubungan dengan perilaku.
11/6/2015
Designed by Kuntjojo
11
 Definisi
Psychology WOODWORTH dan MARQUIS
Psychology can be difined as the science of the
activities of the individual.
The word activity is used here in very broad sense. It
includes not only motor activities like walking and
speaking, but also cognitive (knowledge getting)
activities like seeing, hearing, remembering, and
thinking, and emotional activities like laughing and
crying and feeling or sad.
11/6/2015
Designed by Kuntjojo
12

Definisi Psikologi menurut WADE dan TARVIS
Psychology is the scientific study of behavior and
mental processes and how they are affected by
organism’s physical state, mental state, and
environment.

Definisi Psikologi menurut SUTARLINAH
SUKADJI
Psikologi adalah studi ilmiah mengenai perilaku
manusia dan proses-proses yang berkaitan dengan
proses tersebut.
11/6/2015
Designed by Kuntjojo
13



Psikologi merupakan ilmu, karena telah
memenuhi syarat sebagai ilmu yaitu memiliki
objek yang dapat diobservasi, memiliki metoda
ilmiah, dan tersusun secara sistematis.
Objek yang dipelajari psikologi adalah perilaku
manusia baik perilaku kognitif, afektif, maupun
psikomotorik.
Psikologi dibangun dengan menggunakan
metoda ilmiah.
11/6/2015
Designed by Kuntjojo
14
1.Objek material : objek material ilmu
adalah objek yang bersifat umum, dilihat
dari wujudnya. Objek material psikologi
adalah manusia.
2.Objek formal : objek yang bersifat
spesifik, dari segi tertentu objek material
dibahas. Objek formal psikologi adalah
perilaku manusia dan hal-hal yang
berkaitan dengan proses tersebut.
11/6/2015
Designed by Kuntjojo
15
1. Fungsi deskriptif : fungsi psikologi dalam
menggambarkan objek formalnya secara
lengkap, benar, dan jelas.
2. Fungsi prediktif : fungsi psikologi dalam
membuat perkiraan yang dapat terjadi di
kemudian hari berkenaan dengan perilaku
manusia.
3. Fungsi pengendalian : psikologi untuk
mengarahkan perilaku-perilaku manusia pada
hal-hal yang diharapkan dan meng-hindari halhal yang tidak diharapkan
11/6/2015
Designed by Kuntjojo
16







AZAS
PEMBAHASAN
PSIKOLOGI
BIDANG YANG
DIBAHAS
PSIKOLOGI
UMUM
PSIKOLOGI
KHUSUS
(Cabangcabang
Psikologi)
TUJUAN
PENGEMBANGAN
11/6/2015
Designed by Kuntjojo
STRUKTURALISME
FUNGSIONALISME
BEHAVIORISME
PSIKOLOGI DALAM
PSIKOLOGI HUMANISTIK
PSIKOLOGI GESTALT
Dst
 PSI. PERKEMBANGAN
 PSI. PENDIDIKAN
 PSI. KEPRIBADIAN
 PSI. SOSIAL
 PSI. ABNORMAL
 PSI. KESEHATAN
 PSI. AGAMA
 DST

 PSI. TEORITIS
 PSI. TERAPAN
17
DIRI
SENDIRI
MEMPELAJARI
PSIKOLOGI
BERUSAHA
MEMAHAMI
PERILAKU
MANUSIA
MEMPERLAKUKAN
MANUSIA
DENGAN
SEBAIK-BAIKNYA
BERHASIL
DALAM
PENYESUAIAN
ORANG
LAIN
11/6/2015
Designed by Kuntjojo
18
11/6/2015
Designed by Kuntjojo
19