MANAJEMEN DAKWAH KAMPUS TEKAD II SOSIAL Wisma Horti Baturaden Purwokerto, 27 Mei 2012 | Pukul : 09:15 – 10:55 Agus Supriyadi | HP :

Download Report

Transcript MANAJEMEN DAKWAH KAMPUS TEKAD II SOSIAL Wisma Horti Baturaden Purwokerto, 27 Mei 2012 | Pukul : 09:15 – 10:55 Agus Supriyadi | HP :

MANAJEMEN DAKWAH KAMPUS
TEKAD II SOSIAL
Wisma Horti Baturaden
Purwokerto, 27 Mei 2012 | Pukul : 09:15 – 10:55
Agus Supriyadi | HP : 0852 8339 7666 | E-mail : [email protected]
1
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
agus supriyadi | jakarta, 22-04-88 | gol.darah: a
nahnu anshaarullah | humas-media-jaringan | public speaking |
journalism | graphic design | motivator and instructor |
photographers | director of forum ukhuwah
bumi milik allah | bekasi utara
s1 fak.biologi unsoed purwokerto
membaca | browsing | menulis | diskusi | aksi | orasi |
murobbi
menkominfo bem unsoed | ab2 kammi | puskomda | ldk ukki
| kaderisasi ukmi | ex.pks
link: 0852-8339-7666
twitter : @miskinilmu
facebook: fadli rahman hamasah
email: [email protected]
http://mujahidallah.wordpress.com
http://embundawah.wordpress.com
2
3
4
PROBLEMATIKA DAKWAH KAMPUS
 Eksternal
(1) Struktural Birokrasi
(2) Sosiokultural-budaya, sbagaimana diketahui adanya sikap hidup pragmatisme,
materialisme, naturalisme, hedonisme, atau pun keterasingan dosen dengan
mahasiswa dan masyarakat, dll.
(3) Sumber dana kurang
 Internal
(1) Komunikasi. Helloow.. -,-”
(2) Tidak Disiplin – Syuro ngaret! Pliss deh.. -,-”
(3) Futur, Cilok, Insilakh, VMJ, Muntaber. Hadeuuh.. -,-”
(4) Miskin pemahaman dan wawasan keislaman. Plaakk.. -,-”
(5) Tidak memahami manhaj degan baik, pola, tupoksi dan wewenang. Heu.. -,-”
(6) Cara berfikir yang sekuleristik, Ghozwul fikr .. -,-”
(7) Melanggar adab dan akhlaq islami, ikhtilat, etc .. -,-”
(8) Kader pembangkang dan sulit di atur.. -,-”
5
6
KEUTAMAAN BERDAKWAH
 Dakwah menjadi utama karena ia adalah muhimmatur rusul (tugas para
nabi dan rasul).
 Dakwah menjadi utama karena ia adalah ahsanul a’mal (sebaik-baik
amal).
 Dakwah menjadi utama karena dengan berdakwah seorang muslim
meraih pahala yang teramat besar (al-hushul ‘alal ajri al-azhim).
 Dakwah menjadi utama karena dapat menyelamatkan da’i dari azab
Allah swt dan pertanggungjawaban di akhirat.
 Dakwah menjadi utama karena ia adalah jalan menuju khairu ummah
(terbentuknya umat yang terbaik).
Dengan demikian berarti seorang da’i sedang menjalani kehidupan
rabbaniyyah (al-hayah ar-rabbaniyyah) dan kehidupan yang penuh
keberkahan (a-hayah al-mubarakah).
7
 Da’wah itu istilah alquran, rabbaniyah, jadi ketika kita lepas dari inti dan
sumber utamanya (Allah), kita pun akan lepas dari orbit dan garis edarnya.
Jika dawah dimaknai sendiri maka akan keluar dari track yang sesungguhnya.
Kehilangan ruh, kekeringan ruhiyah, dan disorientasi tujuan
 Etimologis berarti dan’an, da’a; jeritan, seruan, ajakan, atau permohonan.
Ketika seseorang mengatakan da’autu fulaanan, itu berarti berteriak atau
memanggilnya
8
 Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah; Dakwah adalah mengajak seseorang agar
beriman kepada Allah dan kepada apa yang dibawa Rasul-Nya dengan
membenarkan apa yang mereka beritakan dan mengikuti apa yang mereka
perintahkan
 Syaikh Fathi Yakan; “Dakwah adalah penghancuran jahiliyah dengan
segala bentuknya, baik jahiliyah pola pikir, moral, maupun jahiliyah
perundang-undangan dan hukum. Setelah itu pembinaan masyarakat Islam
dengan landasan pijak keislaman, baik dalam wujud kandungannya, dalam
bentuk dan isinya, dalam perundang-undangan dan cara hidup, maupun
dalam segi persepsi keyakinan terhadap alam, manusia dan kehidupan”
9
KARAKTERISTIK
 Islam sebelum jamaah, artinya Islam dijadikan esensi utama dalam
berdakwah, sedangkan jamaah merupakan wasilah (cara) untuk
merapikan gerak dakwah
 Syumuliyah, dakwah harus bersifat sempurna (menyeluruh dan utuh), ia
tidak boleh dilakukan sebagian
 Modern, dakwah bersifat modern (kekinian). Dakwah memang harus
dilakukan berdasarkan keasliannya yaitu Al-Qur’an dan Sunnah, namun
cara, sarana, dan strategi yang digunakan harus seiring dengan
perkembangan zaman (kontemporer) agar mampu mengantisipasi dan
mengimbangi perkembangan situasi dan kondisi di masyarakat dengan
tetap berpegang pada nilai-nilai Islam.
 Alamiyah, bersifat mendunia (universal). Dakwah yang mengglobal dan
mendunia adalah ciri dakwah Islam.
 ‘Ilmiyah, berdasarkan pada ilmu dan pendekatan ilmiah.
 Bashiirah islaamiyah, memberikan pandangan yang islami dan
keterangan yang nyata dengan bukti yang jelas.
 Menciptakan mana’ah, daya tahan (imunitas) dari segala bentuk
kemaksiatan, serta mampu berorientasi kepada pencapaian penguasaan
teori, penguasaan moral, dan penguasaan amal.
10
FASE DAKWAH (TAHAPAN)
 Ta’rif dan Ta’lim (Perkenalan dan Penyampaian – Syi’ar)
Memberikan ilmu dan merubah pandangan mad’u. Jahiliyah  Islami
 Takwin (Pembinaan - Pembentukan)
Fokus pada Mad’u  Nashrul fikroh  Syaksiyah  ‘Amal Islami
 Tandzhim (Pengorganisasian)
Transformasi barisan pendukung dakwah menjadi kader yang
Terorganisir  Terkoordinasi dengan baik  Tujuan bersama
 Tanfidz (Eksekusi - Pelaksanaan)
Transformasi : Objek Dakwah  Subjek Dakwah  ‘Amal  Ridho Allah
 Tahapan-tahapan di atas merupakan sebuah siklus yang tiada henti,
begitupun pelaksanaan evaluasi dari masing-masing tahapannya. (‘Amal
Kaderisasi)
11
KAIDAH DAKWAH
 Menjadikan aqidah, fikroh (pemikiran) dan minhaj (pola umum) Islam
sebagai pengarah dan sumber petunjuk
 Membingkai kerja dengan suluk (perilaku) dan akhlak islami
 Memegang teguh prinsip dakwah: melayani sebelum mendakwahi,
memberi teladan sebelum mengajak, mengembirakan bukan menakuti,
mempermudah bukan mempersulit, serta memberi solusi bukan
menghakimi
 Melakukan kerja dakwah yang intelektual, inklusif, ammah dan zhohir,
serta manjauhi kerja yang anarkis, eksklusif, khusus untuk golongan
tertentu dan sirriyah
RUANG LINGKUP







Amal Khidamiy (Pelayanan) dan Dakwiy khoshoh dan ‘aamah
Amal Sya’biy (Kemasyarakatan)
Siyasiy (Politik)
Amal Ilmiy (Keilmuan)
Fanniy (Ketrampilan)
‘Ilamiy (Media, Surat Kabar)
Tandzimi (Keorganisasian)
12
DEFINISI DAN RUANG LINGKUP
Dakwah kampus adalah implementasi dakwah ilallah dalam lingkup
perguruan tinggi. Dimaksudkan untuk menyeru civitas akademika ke jalan
Islam dengan memanfaatkan berbagai sarana formal/informal yang ada di
dalam kampus. Dakwah kampus bergerak di lingkungan masyarakat ilmiah
yang mengedepankan intelektualitas dan profesionalitas.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa aktivitas dakwah kampus
merupakan salah satu tiang dari dakwah secara keseluruhan, puncak
aktivitasnya serta medan yang paling banyak hasil dan pengaruhnya
terhadap masyarakat.
13
LATAR BELAKANG ADANYA DAKWAH KAMPUS
 Rasulullah SAW selalu memberikan perhatian yang cukup
terhadap para pemuda.
 Pentingnya dukungan para pemuda sebagai prasyarat tegaknya
pemikiran atau pergerakan.
 Adanya kekhasan Mahasiswa Indonesia.
 Pelajaran dari sejarah.
 Masalah regenerasi, pewarisan nilai dan pengalaman merupakan
hal yang wajib diperhatikan demi keberlangsungan dakwah.
 Kampus merupakan medan kompetisi antar pergerakan yang
terbuka.
besar
suatu
suatu
lebih
14
KEISTIMEWAAN MAHASISWA
 Quwwatus-syabaab (kekuatan pemuda)
Sejak zaman Rasulullah SAW, pemuda merupakan barisan utama dalam
memperjuangkan risalah Islam. Pemuda memiliki semangat serta
dinamis dalam melakukan segala aktivitas. Hal ini yang menjadikan
pemuda selalu memberikan banyak pengaruh dalam perubahan sebuah
kaum atau bangsa.
 ‘Atho bilaa tahazzub (memberi tanpa berpihak)
Mahasiswa memiliki pandangan jauh ke depan dan mempunyai sebuah
pandangan objektif dan rasional dalam banyak hal. Kekuatan prinsip ini
menjadikan perjuangan mahasiswa terjaga idealismenya dan mampu
menjunjung nilai kejujuran dan kemurnian sebuah perjuangan.
 Qaumun ‘amaliyyun (selalu bekerja)
Wawasan, kompetensi serta kepedulian seorang mahasiswa menjadikan
mereka kaum yang progresif dan dinamis. Sifat ini memberikan sebuah
energi yang besar dalam bekerja dan beramal secara terus menerus dan
dapat mengikuti perubahan zaman.
15
KEISTIMEWAAN MAHASISWA
 Al mar’atu war-rijal (wanita dan pria)
Persoalan umat mencakup wilayah pria dan wanita, sedangkan
mahasiswa merupakan komunitas yang terdiri dari pria dan
wanita. Sehingga komunitas mahasiswa ini akan mampu
memperjuangkan permasalahan umat.
 Laa istibdaad (tanpa keditaktoran)
Mahasiswa tidak bersifat pragmatis terhadap sebuah
kepentingan yang bisa memicu perbedaan dan perselisihan. Rasa
kebebasan dan kemerdekaan sebagai seorang mahasiswa yang
beriman dan berilmu, mendorong mereka terbuka untuk sebuah
musyawarah demi mencapai keputusan terbaik.
 ‘Alamiyyah (internasional)
Kesamaan status sebagai mahasiswa, membuat mereka jauh dari
fanatisme kedaerahan, agama, maupun ras. Mahasiswa bisa
bertemu dan berhimpun bersama atas nama mahasiswa, tanpa
batasan bangsa maupun ras.
16
KEISTIMEWAAN DAKWAH KAMPUS
 Kampus adalah tempat berkumpulnya para pemuda untuk waktu yang cukup
lama baik di dalam maupun di luar bidang kuliah dimana mereka saling
berdiskusi dan berdialog, berinteraksi, dan bertukar pengalaman.
 Dakwah kampus merupakan tempat yang paling strategis untuk mencetak
kader dan meluluskan tokoh serta pemimpin masyarakat di segala bidang.
 Kampus merupakan gudang ilmu dan rumah penelitian ilmiah, maka ia adalah
sarana umat untuk membangun peradaban dan menguasai serta
memanfaatkan kemajuan.
 Dakwah kampus merupakan aktivitas yang meluas ke seluruh dunia. Setiap
negara memiliki puluhan bahkan ratusan universitas dan institut dengan
jutaan mahasiswa.
 Dakwah di kampus memiliki kesempatan yang besar dalam mencetak
mahasiswa yang sholeh, warga negara yang berguna dan peduli dengan nasib
umatnya.
17
KEISTIMEWAAN DAKWAH KAMPUS
 Adanya perhatian yang khusus bagi mahasiswa karena ia merupakan separuh
dari masyarakat dan tiang pendidikan bagi mereka.
 Kampus adalah lingkungan terbuka, tempat mahasiswa mempelajari nilai-nilai
dan melatih diri untuk menerapkannya. Nilai-nilai itu di antaranya adalah nilai
- nilai kemerdekaan, demokrasi, dialog, menghargai pendapat orang lain,
cinta tanah air dan tanggung jawab.
 Kampus adalah lingkungan yang bebas, dimana semua aliran dapat
mengungkapkan pendapatnya.
 Dakwah kampus akan melindungi mahasiswa dari kegiatan-kegiatan yang
bersifat negatif.
18
TERMINOLOGI
 ”Kader” berbeda dengan ”Pengurus”
 Kader adalah mereka yang mengikuti alur kaderisasi LDK
 Pengurus adalah mereka yang menjalankan kerja-kerja da’wah secara
formal dan terkoordinasi dalam struktur LDK sesuai dengan job description
yang diberikan
MIND MAP
 DAKWAH  DAKWAH KAMPUS  VISI & MISI LEMBAGA  TARGET
19
LEVELISASI KADER
Jenjang Karir
Jenjang Kaderisasi
20
TARBIYAH NUKHBAWIYAH (KADERISASI)
PENTAHAPAN BESAR KADERISASI
 (1) Merekrut (2) Membina (3) Mengkaryakan
 Bertujuan membentuk kader dengan standar kepribadian yang unggul
 Membentuk Syaksiyah Islamiyah sesuai dengan muwashofat kader
PERENCANAAN  ALUR KADERISASI
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat alur kaderisasi LDK:




Memulai dari akhir
Bertahap
Keterkaitan antar tahapan
Implementasi dan penyelarasan
21
ALUR KADERISASI
 1] REKRUITMEN KADER
Menarik masuk barisan LDK  Dibina
Seleksi SDM atau Kader yang siap untuk dibentuk
Syaratnya : (1) Potensial mengubah diri (2) Potensial mengubah orang
 2] PEMBENTUKAN
 Membangun Syaksyiaih Islamiyah – Kepribadian orang yang dibentuk sehingga
memenuhi standar yang ditetapkan
 Orientasi Kualitas. Rekruitmen  Berhak dibina  Pembentukan




3] PENYEDIAAN LADANG AMAL
Tadhrib amal merupakan bagian Integral dari Proses Pembinaan.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam Pengorganisasian SDM.
(1) Penempatan (2) Orientasi (3) Pemberdayaan (4) Pengembangan
 4] MONITORING  SISTEM KONTROL
 Terkait pengelolaan SDM, ada 3 hal yang harus di kontrol
 (1) Distribusi amanah Pengurus (2) Kinerja pengurus (3) Ma’nawiyah pengurus
 5] MENYIAPKAN SUBJEK KADERISASI
 Penyiapan kualitas kader agar mampu melakukan kaderisasi kedepannya
22
Variabel
Level LDK
Pra-Mula
Mula
Madya
Mandiri
Kuantitas Kader
Membentuk beberapa orang
Kader Inti yang akan
menginisiasi da’wah
Merekrut Kader Inti
sehingga cukup untuk
membentuk lembaga
formal di kampus
Membina barisan
pendukung da’wah
(simpatisan) dari kalangan
mahasiswa hingga
tersebar di setiap fakultas.
Membina barisan
pendukung da’wah
(simpatisan) dari
kalangan mahasiswa
sampai ke tingkat
program studi/jurusan
dan dari kalangan civitas
akademika lain
Kompetensi
Fokus pada Syakhsiyah
Islamiyah dan Syakhiyah
Da’iyah
Fokus pada Syakhsiyah
Islamiyah dan Syakhiyah
Da’iyah
Mulai menyiapkan
kompetensi Kepemipinan
dan Ketokohan di kalangan
internal LDK
Menyiapkan kompetensi
kepemimpinan dan
ketokohan di kalangan
masyarakat kampus
dalam sektor da’awi,
sosial-politik, dan
keilmuan-keprofesian
Sistem/ Alur
Kaderisasi
Fokus pada pembentukan
Kader Inti. Tidak terlalu
memerlukan adanya
penjenjangan kaderisasi.
Mulai melakukan
kaderisasi secara
terstruktur dan sangat
berorientasi kualitas.
Pada tahap ini, proses
kaderisasi mulai
memperhitungkan
kuantitas, tanpa
menomorduakan kualitas.
Memiliki proses
kaderisasi untuk
spesialisasi untuk amal
da’wah tertentu (da’awi,
siyasi, faani)
23
TOLOK UKUR KEBERHASILAN DAKWAH KAMPUS
 Target da’wah kampus adalah mengingkari thoghut dan beriman kepada
Allah, keluar dari jahiliyah menuju Islam (2:256,257; 14:1), sehingga
diperoleh kader-kader yang mumpuni dan memiliki keseimbangan
intelektual, moral, dan kepemimpinan.
 Adanya sinergi yang baik antar lembaga da’wah yang ada di dalamnya.
Sinergi antara mahasiswa, dosen, dan karyawan. Sedemikian sehingga
kebijakan-kebijakan kampus turut serta menyukseskan agenda da’wah
kampus.
24
 PENTING UNTUK DI INGAT !
 Pencapaian tahapan yang lebih tinggi bukan berarti meninggalkan
aktivitas pada tahapan sebelumnya.
 Namun, harus dipahami sebagai ”penambahan” tugas.
25
!‫إِ َّن لِ ُك ِّل َم ْر َحلَ ٍة ِر َجالُهَا | ِر َّدةٌ َوالَ أَبَا بَ ْك ٍر لَهَا‬
“Sesungguhnya setiap marhalah ada rijalnya. Jika
pada zaman dahulu, ada kemurtadan (riddah), dan
ada Abu Bakar!”
Sehingga kemurtadan itu sirna. Sekarang ini sudah
ada Masyarakat (Ummat)…
Mana Hasan Al-Banna-nya?”
-Agus Supriyadi26