• Oliver Wendel Holmes: “ Indeed it may be thought essential that lawyers and others, but most especially those engaged in a formal.

Download Report

Transcript • Oliver Wendel Holmes: “ Indeed it may be thought essential that lawyers and others, but most especially those engaged in a formal.

• Oliver Wendel Holmes: “ Indeed it may be
thought essential that lawyers and others,
but most especially those engaged in a
formal legal study, should take time to
consider what law is, what are its
purposes, what its limitations might be and
what are the essentials of its application”
(The Path of Law, 1897)
• Hilaire McCoubrey & Nigel D White :”
Jurisprudence is by its nature a
transnational subject, its concern relates in
various ways to most if not all legal
systems. All States have system of law
and , despite the variety of forms, the
problems and questions arising tend to be
very similar in their general nature
(Textbook on Jurisprudence, 1996)
• B.Arief Sidharta :” Teori Ilmu Hukum (rechtstheorie)
secara umum dapat diartikan sebagai ilmu atau disiplin
hukum yang dalam perspektif interdisipliner dan
eksternal secara kritis menganalisis berbagai aspek
gejala hukum, baik tersendiri maupun dalam kaitan
keseluruhan, baik dalam konsepsi teoritisnya mau pun
dalam pengejawantahan praktisnya, dengan tujuan
untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik dan
memberikan penjelasan sejernih mungkin tentang bahan
hukum yang tersaji dan kegiatan yuridis dalam
kenyataan masyarakat. Obyek telaahnya adalah gejala
umum dalam tatanan hukum positif yang meliputi
analisis bahan hukum, metode dalam hukum dan kritik
ideologikal terhadap hukum ( Refleksi Tentang Struktur
Ilmu Hukum, 2000,h.122)
• JJH Bruggink :” Teori hukum adalah
seluruh pernyataan yang saling berkaitan
berkenan dengan sistem konseptual
aturan-aturan hukum dan putusanputusan hukum, dan sistem tersebut untuk
sebagian yang penting dipositifkan “(HR
Otje Salman et.al.”Teori Hukum”,
2002,h.60)
• Hans Kelsen ( Satjipto Rahardjo : Hukum
Dalam Jagat Ketertiban, h.8-9) :
• 1. The aim of a theory of law, as of any
science, is to reduce chaos and multiplicity
to unity
• 2. Legal theory is science, not volition. It is
knowledge of what the law is, not of what
the law ought to be.
3.The Law is a normative not a natural
science
4. Legal theory as a theory of norms is not
concerned with the effectiveness of legal
norms
5. A theory of law is formal, a theory of the
way of ordering , changing content in a
specific way
6. The relation of legal theory to a particular
system of positive law is that of possible to
actual law
Perkembangn ilmu dan teknologi yang sangat
pesat pada abad keduapuluh mendorong
Kelsen untuk mengangkat ilmu hukum untuk
bisa maju sederajat dengan kemajuan sains
waktu itu.
J H von Kirchman : ilmu hukum berdiri di atas
fondasi yang subyektif karena itu sebagai
sains ia menjadi sangat goyah. Hanya
dengan vonis tiga kata saja dari pembuat
undang-undang, maka seluruh perpustakaan
menjadi bubar.
• Kelsen ingin membuktikan bahwa ilmu
hukum itu tidak subyektif melainkan
obyektif, sama dengan sains yang lain. Ia
harus membangun teori yang mengatasi
subyektivitas pembuat undang-undang. A
theory of law is formal. Tidak boleh
mengandung muatan nilai, kepentingan
dan lain-lain.
• Schuyt, dengan merujuk pada Holmes
dan Cordozo menyarankan agar ilmu
hukum melepaskan diri dari cara
menganalisa persoalan berdasar metode
hukum yang sempit dan selalu mencari
pertolongan kepada lmu-ilmu lain.
• Kemajuan ilmu alam, ekonomi, sosial,
politik seharusnya mendorong para ahli
hukum untuk memanfaatkan kemajuan
tsb.
• Hunt ( The Sociological movement in
law) :
– The twentieth century has produced a
movement towards the sociologically oriented
study of law. The study of law can no longer
be regarded as the exclusive preserve of
legal professionals,whether practitioners or
academics. There has emerged a sociological
movement in law which has had as its
common and explicit goal the assault on legal
exclusivism..
• Nonet & Selznick : Hukum ( di Amerika) gagal
menyelesaikan persoalan hukum karena hanya
melihat ke dalam dan tidak keluar. Disarankan
untuk melakukan sintesis antara jurisprudence
dan social sciences.
• Satjipto Rahardjo : Studi sosiologis terhadap
hukum yang menumbangkan analytical positivism
hanya merupakan simbul atau dorongan untuk
melakukan “studi saja terhadap hukum secara
lebih benar”…Di belakang studi sosiologis masih
berderet yang lain seperti antropologi, sosiologi
dan ekonomi….