Transcript 13. Wacana dan dieksis
Slide 1
Wacana
Dewi Puspitasari
Slide 2
WACANA adalah...
Kesatuan makna antarbagian
di dalam suatu bangun
bahasa.
Slide 3
Sebagai kesatuan makna...
Wacana dilihat sebagai bangun
bahasa yang utuh karena setiap
bagian di dalam wacana itu
berhubungan secara padu.
Slide 4
Kesatuan Makna Antarbagian...
Wacana dalam surat kabar
•
•
•
•
•
Antarkata
Antarkalimat
Antarparagraf
Antara judul dan isi
Antara teras berita (lead) dan tubuh berita
(body)
Slide 5
Analisis Wacana
• Salah satu tujuan analisis wacana adalah
mengamati kesatuan wacana itu.
• Analisis wacana tidak ditelaah satu kalimat
saja atau satu paragraf saja, namun
keseluruhan teks, termasuk kaitan antara
wacana itu dengan konteksnya.
Slide 6
Wacana dan Konteks
Wacana merupakan bangun yang
terbentuk dari hubungan semantis
antarsatuan bahasa secara padu, dan
terikat pada konteks.
Slide 7
Wacana dan Konteks (lanjutan)
Wacana akan terbentuk apabila digunakan konteks yang tepat,
dengan memperhatikan:
• Siapa penulis kalimat itu,
• Siapa pembaca yang akan membaca kalimat itu,
• Dimana tempatnya, dan
• Kapan digunakan.
Slide 8
Hematlah
Air!
Slide 9
Macam-macam Konteks
Wacana Lisan
• Konteks situasi penuturannya
Wacana Tulis
• Konteks kalimat yg ada sebelum
atau sesudahnya.
Slide 10
Wacana Tulis
Konteks yang ditandai dengan kalimat lain
sebelum atau sesudahnya, disebut dengan
ko-teks. Contohnya:
Surat Bapak tertanggal 30 Juli 2005 telah
kami terima. Untuk itu, kami ucapkan terima
kasih atas perhatian Bapak kepada
perusahaan kami.
Slide 11
Jenis Kepaduan Wacana
1. Kohesi : gramatikal, leksikal
2. Koherensi: repetesi, kolokasi
Slide 12
Kohesi
• Kohesi adalah keadaan unsur-unsur
bahasa yang saling merujuk dan
berkaitan secara semantis.
• Dengan kohesi, sebuah wacana
menjadi padu, dimana setiap
bagian pembentuk wacana mengikat
bagian yang lain secara wajar.
Slide 13
Kohesi Gramatikal
Kohesi gramatikal adalah
hubungan semantis antarunsur
yang dimarkahi alat gramatikal,
yaitu alat bahasa yang digunakan
dalam kaitannya dengan tata
bahasa.
Slide 14
Wujud Kohesi Gramatikal
a.Referensi (Pengacuan)
b.Substitusi (Penyulihan)
c.Elipsis (Pelesapan)
d.Konjungsi (Penghubungan)
Slide 15
Referensi
Referensi yang ditandai dengan
penggunaan ini, itu, sini, situ, dan sana.
Contoh:
Saya berbelanja di mal baru kemarin. Di
sana lengkap tersedia barang keperluan
sehari-hari.
Slide 16
Substitusi
Contoh:
Mereka bekerja keras. Kami juga begitu.
Kata begitu bersubstitusi (menggantikan)
frasa verbal bekerja keras.
Slide 17
Elipsis
Elipsis adalah penghilangan kata yang dapat
dimunculkan kembali dalam pemahamannya.
Contoh:
1. Yuna mengikuti kuliah Bahasa Indonesia. Agung
juga [ ].
2. Karena [ ] sakit, Widya tidak dapat mengikuti
kuliah hari ini.
Slide 18
Konjungsi
Konjungsi yang digunakan untuk
menghubungkan antargagasan di dalam
kalimat yang berbeda.
Contoh:
Pemerintah berencana memperluas jaringan telepon
tanpa kabel. Oleh karena itu, Pemerintah membuka
kesempatan bagi perusahaan swasta yang berminat
dan mampu mewujudkan rencana tersebut.
Slide 19
Kohesi Leksikal
Kohesi Leksikal adalah
hubungan semantis antarunsur
pembentuk wacana dengan
memanfaatkan unsur leksikal
atau kata.
Slide 20
Repetisi (Pengulangan)
• Komisi Pemberantasan Korupsi
menetapkan Sumardi sebagai
tersangka dalam kasus tindak pidana
korupsi di perusahaan besar itu.
Tersangka saat ini di tahan di Rumah
Tahanan Salemba.
Slide 21
Kolokasi
• Kolokasi adalah hubungan antarkata
yang berada pada lingkungan atau
bidang yang sama. Contoh:
• Petani di Palembang terancam gagal
memanen padi. Sawah yang mereka
garap terendam banjir selama dua
hari.
Slide 22
Koherensi
• Koherensi adalah keberterimaan suatu
tuturan atau teks karena kepaduan
semantisnya.
• Secara lebih spesifik, koherensi
diartikan sebagai hubungan antara teks
dan faktor di luar teks berdasarkan
pengetahuan seseorang.
• Pengetahuan seseorang yang berada
di luar teks, disebut dengan konteks
bersama atau pengetahuan bersama.
Slide 23
Contoh Koherensi
• Sensei: Sekarang jam berapa?
• Gakusei: Maaf, Sensei.
Slide 24
• Konteks atau pengetahuan bersama pada
umumnya muncul dalam wujud
penafsiran mitra tutur, pendengar,
atau pembaca atas tindak tutur,
praanggapan (asumsi), dan implikatur.
• Konteks dan pengetahuan bersama
inilah yang kemudian menjadi titik berat
analisis pragmatik.
Slide 25
DEIKSIS
Slide 26
Definisi Deiksis
• Deiksis adalah cara merujuk pada
suatu hal yang berkaitan erat dengan
konteks penutur.
• Dengan demikian, ada rujukan yang
‘berasal dari penutur’, ‘dekat
dengan penutur’, dan ‘jauh dari
penutur’.
Slide 27
Jenis Deiksis
Deiksis Ruang
Deiksis Persona
Deiksis Waktu
Slide 28
Dieksis Ruang
• Dieksis ruang berkaitan dengan
lokasi relatif penutur dan mitra
tutur yang terlibat dalam interaksi.
• Dieksis ruang dinyatakan dalam
kata penunjuk, seperti ini, itu, di
sana, di sini, di situ, dll.
Slide 29
Dieksis Persona
• Dieksis persona berkaitan dengan bentukbentuk pronomina (kata ganti orang).
• Dieksis persona dibedakan atas orang
pertama, kedua, dan ketiga, serta dibedakan
lagi atas bentuk tunggal dan jamak.
Slide 30
Tabel Dieksis Persona
Orang
pertama
Orang
kedua
Orang
ketiga
Tunggal
Aku, saya
Jamak
Kami, kita
(eng)kau,
kamu,
Anda
Ia, dia,
beliau
Kamu (semua),
Anda (semua)
kalian
Mereka
Slide 31
Dieksis Waktu
• Dieksis waktu berkaitan dengan waktu relatif
penutur atau penulis dan mitra tutur atau
pembaca.
• Dalam bahasa Indonesia, dieksis waktu
dinyatakan dengan sekarang, tadi, dulu, nanti,
hari ini, kemarin, besok, dll.
• Dalam bahasa Inggris, dieksis waktu didukung
didalam verbanya, yaitu dalam tense.
Wacana
Dewi Puspitasari
Slide 2
WACANA adalah...
Kesatuan makna antarbagian
di dalam suatu bangun
bahasa.
Slide 3
Sebagai kesatuan makna...
Wacana dilihat sebagai bangun
bahasa yang utuh karena setiap
bagian di dalam wacana itu
berhubungan secara padu.
Slide 4
Kesatuan Makna Antarbagian...
Wacana dalam surat kabar
•
•
•
•
•
Antarkata
Antarkalimat
Antarparagraf
Antara judul dan isi
Antara teras berita (lead) dan tubuh berita
(body)
Slide 5
Analisis Wacana
• Salah satu tujuan analisis wacana adalah
mengamati kesatuan wacana itu.
• Analisis wacana tidak ditelaah satu kalimat
saja atau satu paragraf saja, namun
keseluruhan teks, termasuk kaitan antara
wacana itu dengan konteksnya.
Slide 6
Wacana dan Konteks
Wacana merupakan bangun yang
terbentuk dari hubungan semantis
antarsatuan bahasa secara padu, dan
terikat pada konteks.
Slide 7
Wacana dan Konteks (lanjutan)
Wacana akan terbentuk apabila digunakan konteks yang tepat,
dengan memperhatikan:
• Siapa penulis kalimat itu,
• Siapa pembaca yang akan membaca kalimat itu,
• Dimana tempatnya, dan
• Kapan digunakan.
Slide 8
Hematlah
Air!
Slide 9
Macam-macam Konteks
Wacana Lisan
• Konteks situasi penuturannya
Wacana Tulis
• Konteks kalimat yg ada sebelum
atau sesudahnya.
Slide 10
Wacana Tulis
Konteks yang ditandai dengan kalimat lain
sebelum atau sesudahnya, disebut dengan
ko-teks. Contohnya:
Surat Bapak tertanggal 30 Juli 2005 telah
kami terima. Untuk itu, kami ucapkan terima
kasih atas perhatian Bapak kepada
perusahaan kami.
Slide 11
Jenis Kepaduan Wacana
1. Kohesi : gramatikal, leksikal
2. Koherensi: repetesi, kolokasi
Slide 12
Kohesi
• Kohesi adalah keadaan unsur-unsur
bahasa yang saling merujuk dan
berkaitan secara semantis.
• Dengan kohesi, sebuah wacana
menjadi padu, dimana setiap
bagian pembentuk wacana mengikat
bagian yang lain secara wajar.
Slide 13
Kohesi Gramatikal
Kohesi gramatikal adalah
hubungan semantis antarunsur
yang dimarkahi alat gramatikal,
yaitu alat bahasa yang digunakan
dalam kaitannya dengan tata
bahasa.
Slide 14
Wujud Kohesi Gramatikal
a.Referensi (Pengacuan)
b.Substitusi (Penyulihan)
c.Elipsis (Pelesapan)
d.Konjungsi (Penghubungan)
Slide 15
Referensi
Referensi yang ditandai dengan
penggunaan ini, itu, sini, situ, dan sana.
Contoh:
Saya berbelanja di mal baru kemarin. Di
sana lengkap tersedia barang keperluan
sehari-hari.
Slide 16
Substitusi
Contoh:
Mereka bekerja keras. Kami juga begitu.
Kata begitu bersubstitusi (menggantikan)
frasa verbal bekerja keras.
Slide 17
Elipsis
Elipsis adalah penghilangan kata yang dapat
dimunculkan kembali dalam pemahamannya.
Contoh:
1. Yuna mengikuti kuliah Bahasa Indonesia. Agung
juga [ ].
2. Karena [ ] sakit, Widya tidak dapat mengikuti
kuliah hari ini.
Slide 18
Konjungsi
Konjungsi yang digunakan untuk
menghubungkan antargagasan di dalam
kalimat yang berbeda.
Contoh:
Pemerintah berencana memperluas jaringan telepon
tanpa kabel. Oleh karena itu, Pemerintah membuka
kesempatan bagi perusahaan swasta yang berminat
dan mampu mewujudkan rencana tersebut.
Slide 19
Kohesi Leksikal
Kohesi Leksikal adalah
hubungan semantis antarunsur
pembentuk wacana dengan
memanfaatkan unsur leksikal
atau kata.
Slide 20
Repetisi (Pengulangan)
• Komisi Pemberantasan Korupsi
menetapkan Sumardi sebagai
tersangka dalam kasus tindak pidana
korupsi di perusahaan besar itu.
Tersangka saat ini di tahan di Rumah
Tahanan Salemba.
Slide 21
Kolokasi
• Kolokasi adalah hubungan antarkata
yang berada pada lingkungan atau
bidang yang sama. Contoh:
• Petani di Palembang terancam gagal
memanen padi. Sawah yang mereka
garap terendam banjir selama dua
hari.
Slide 22
Koherensi
• Koherensi adalah keberterimaan suatu
tuturan atau teks karena kepaduan
semantisnya.
• Secara lebih spesifik, koherensi
diartikan sebagai hubungan antara teks
dan faktor di luar teks berdasarkan
pengetahuan seseorang.
• Pengetahuan seseorang yang berada
di luar teks, disebut dengan konteks
bersama atau pengetahuan bersama.
Slide 23
Contoh Koherensi
• Sensei: Sekarang jam berapa?
• Gakusei: Maaf, Sensei.
Slide 24
• Konteks atau pengetahuan bersama pada
umumnya muncul dalam wujud
penafsiran mitra tutur, pendengar,
atau pembaca atas tindak tutur,
praanggapan (asumsi), dan implikatur.
• Konteks dan pengetahuan bersama
inilah yang kemudian menjadi titik berat
analisis pragmatik.
Slide 25
DEIKSIS
Slide 26
Definisi Deiksis
• Deiksis adalah cara merujuk pada
suatu hal yang berkaitan erat dengan
konteks penutur.
• Dengan demikian, ada rujukan yang
‘berasal dari penutur’, ‘dekat
dengan penutur’, dan ‘jauh dari
penutur’.
Slide 27
Jenis Deiksis
Deiksis Ruang
Deiksis Persona
Deiksis Waktu
Slide 28
Dieksis Ruang
• Dieksis ruang berkaitan dengan
lokasi relatif penutur dan mitra
tutur yang terlibat dalam interaksi.
• Dieksis ruang dinyatakan dalam
kata penunjuk, seperti ini, itu, di
sana, di sini, di situ, dll.
Slide 29
Dieksis Persona
• Dieksis persona berkaitan dengan bentukbentuk pronomina (kata ganti orang).
• Dieksis persona dibedakan atas orang
pertama, kedua, dan ketiga, serta dibedakan
lagi atas bentuk tunggal dan jamak.
Slide 30
Tabel Dieksis Persona
Orang
pertama
Orang
kedua
Orang
ketiga
Tunggal
Aku, saya
Jamak
Kami, kita
(eng)kau,
kamu,
Anda
Ia, dia,
beliau
Kamu (semua),
Anda (semua)
kalian
Mereka
Slide 31
Dieksis Waktu
• Dieksis waktu berkaitan dengan waktu relatif
penutur atau penulis dan mitra tutur atau
pembaca.
• Dalam bahasa Indonesia, dieksis waktu
dinyatakan dengan sekarang, tadi, dulu, nanti,
hari ini, kemarin, besok, dll.
• Dalam bahasa Inggris, dieksis waktu didukung
didalam verbanya, yaitu dalam tense.