Herpes - AAK Nasional Surakarta

Download Report

Transcript Herpes - AAK Nasional Surakarta

Slide 1

VIROLOGY


Slide 2

Virus structure :
All virus particles contain a virus genome (either DNA or RNA).
The genome is surrounded by a large number of proteins (coat
proteins) forming the outher shell of the virus particle.
When detecting viruses by immunological methods (fx ELISA) it is the
coat proteins of the virus that are detected.
In contrast, the virus genome may be detected by PCR.


Slide 3

Virus structure :
Virus particles are so small that they can
not be seen in a light microscope. However,
by using an Electron Microscope (EM) it is
possible to visualize virus particles.

Dependent on the virus species the
particles can have a number of different
forms as shown to the right.
Some viruses are surrounded by a lipid
membrane (shown in blue).


Slide 4

Apa Herpes Zoster Itu?
 Herpes zoster (Shingles) adalah suatu penyakit yang
membuat sangat nyeri (rasa sakit yang amat sangat).
Penyakit ini juga disebabkan oleh virus herpes yang
juga mengakibatkan cacar air (virus varisela zoster).
Seperti virus herpes yang lain, virus varisela zoster
mempunyai tahapan penularan awal (cacar air) yang
diikuti oleh suatu tahapan tidak aktif. Kemudian, tanpa
alasan virus ini jadi aktif kembali, menjadikan penyakit
yang disebut sebagai herpes zoster.
 Kurang lebih 20% orang yang pernah cacar air lambat
laun akan mengembangkan herpes zoster. Keaktifan
kembali virus ini kemungkinan akan terjadi pada orang
dengan sistem kekebalan yang lemah. Ini termasuk
orang dengan penyakit HIV, dan orang di atas usia 50
tahun.


Slide 5

Apa Herpes Zoster Itu?

 Herpes zoster hidup dalam jaringan saraf. infeksi herpes zoster
dimulai dengan gatal, mati rasa, kesemutan atau rasa nyeri
yang parah pada daerah bentuk tali lebar di dada, punggung,
atau hidung dan mata. Walaupun jarang, herpes zoster dapat
menular pada saraf wajah dan mata. Ini dapat menyebabkan
infeksi di sekitar mulut, pada wajah, leher dan kulit kepala,
dalam dan sekitar telinga, atau pada ujung hidung.
 Infeksi herpes zoster hampir selalu terjadi hanya pada satu sisi
tubuh. Setelah beberapa hari, ruam muncul pada daerah kulit
yang berhubungan dengan saraf yang meradang. Lepuh kecil
terbentuk, dan berisi cairan. Kemudian lepuh pecah dan
berkeropang.
 Jika lepuh digaruk, infeksi kulit dapat terjadi. Ini membutuhkan
pengobatan dengan antibiotik dan mungkin menimbulkan
bekas.
 Biasanya, ruam hilang dalam beberapa minggu, tetapi kadangkadang rasa nyeri yang parah dapat bertahan berbulan-bulan
bahkan bertahun-tahun. Kondisi ini disebut “neuralgia
pascaherpes”.


Slide 6

Herpes Simplex
 Ciri-ciri Herpes simplex adalah adanya bintil-bintil kecil, bisa satu
atau sekumpulan, yang berisi cairan, dan jika pecah bisa
menyebabkan peradangan. Bintil-bintil ini biasanya muncul di
daerah muco-cutaneous, atau daerah dimana kulit bertemu
dengan lapisan membrane mukosa. Di wajah, daerah ini berlokasi
di pertemuan bibir dengan kulit wajah. Para penderita herpes
simplex biasanya merasakan adanya perasaan geli di daerah
tersebut sebelum munculnya bintil-bintil tadi.
 Penyakit ini bisa menular selama bintil-bintil tersebut berisi cairan
karena di cairan itulah virus herpes berada. Jika Anda bagian
tubuh Anda berkontak dengan daerah berbintil-bintil, maka virus
herpes dapat menulari Anda pada daerah kontak tersebut. Infeksi
virus biasanya muncul seminggu setelah terjadinya kontak. Tetapi
jika kontak dilakukan pada saat bintil-bintil tersebut telah
mengering atau bahkan sembuh, maka bisa dibilang resiko tertular
pun hilang.


Slide 7

Herpes Simplex
 Jika Anda terinfeksi virus Herpes, virus tersebut bisa
menyebar ke seluruh tubuh Anda, seperti di jari-jari
(herpetic whitlow), di mata (herpetic ophthalmitis), di daerah
kemaluan (genital herpes), bahkan bisa juga menyerang
otak (herpetic encephalitis), walaupun yang terakhir ini bisa
dibilang kejadiannya amat sangat jarang. Dan jika penderita
melakukan kontak dengan orang sehat, misalnya melalui
oral sex, maka orang sehat tersebut dapat terserang genital
herpes.
Fase pertama genital herpes ditandai dengan demam seperti
flu, nyeri otot dan sendi, pembengkakan kelenjar limfe, rasa
letih dan tidak enak badan. Rasa geli pada daerah kontak
juga bisa muncul sebelum timbulnya bintil-bintil. Jika bintilbintil sudah timbul, daerah sekitar bintil tersebut akan
terasa sangat lunak. Dan tergantung dimana bintil-bintil itu
berada, si penderita bisa merasa kesulitan berjalan atau
nyeri saat buang air kecil.


Slide 8

Herpes Simplex
 Pengobatan herpes umumnya sama, di manapun
herpes tersebut timbul. Yang penting si penderita
harus menjaga daerah tersebut tetap bersih dan
kering. Anda dapat membersihkan daerah sekitar
dengan saline (larutan garam) dan sesudahnya
harus segera dikeringkan.
 Jika daerah terinfeksi terlalu lembab, dapat
mengundang infeksi sekunder (infeksi lanjutan).
Pengobatan dengan obat antivirus oral biasanya
dibutuhkan hanya untuk kasus genital herpes
spesifik, dan harus melalui resep dokter.