PAU-PPAI-UT Tujuan Instruksional Umum Peserta dapat menjelaskan strategi pengembangan pendidikan tinggi Tujuan Instruksional Khusus Peserta dapat menjelaskan : 1.
Download ReportTranscript PAU-PPAI-UT Tujuan Instruksional Umum Peserta dapat menjelaskan strategi pengembangan pendidikan tinggi Tujuan Instruksional Khusus Peserta dapat menjelaskan : 1.
Slide 1
PAU-PPAI-UT
1
Tujuan Instruksional Umum
Peserta dapat menjelaskan strategi pengembangan
pendidikan tinggi
Tujuan Instruksional Khusus
Peserta dapat menjelaskan :
1. Isi telaah strategis
2. Paradigma penataan sistem pendidikan tinggi
3. Peningkatan relevansi dan mutu, implikasinya
terhadap tugas dan peranan dosen
4. Implikasi akuntabilitas terhadap tugas dosen
5. Pemerataan pendidikan tinggi
PAU-PPAI-UT
2
TELAAH STRATEGIS
PARADIGMA PENATAAN SISTEM
PENDIDIKAN TINGGI
PENINGKATAN RELEVANSI DAN MUTU
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
PAU-PPAI-UT
3
1. Wawasan Jangka Panjang
2. Misi Sistem Pendidikan Tinggi
3. Keadaan Internal Sistem dan Lingkup
Eksternal yang Mempengaruhi Pencapaian
Misi Sistem
4. Identifikasi Masalah Utama
5. Rencana Pengembangan
PAU-PPAI-UT
4
KOMPONEN:
Evaluasi
5
Kualitas 1
2
Otonomi
PAU-PPAI-UT
Akuntabilitas 3
4
Akreditasi
Klik salah satu dari komponen di atas
5
1 KUALITAS
Sifat
: subjektif dan nisbi
Standar : berubah-ubah
Upaya
PAU-PPAI-UT
: ditinjau ulang
6
EFISIENSI
ATRIBUT KUALITAS
PENDIDIKAN TINGGI
EFEKTIVITAS
PENGELOLAAN
SISTEM
Klik di sini
2 OTONOMI
Pengertian Umum Otonomi:
Hak atau kewenangan yang diberikan oleh pihak
berwenang/pemerintah kepada suatu lingkungan
masyarakat, himpunan ataupun badan resmi lain untuk
menyelenggarakan fungsinya secara mandiri selama hal
tersebut tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan
yang berlaku secara umum dalam masyarakat
Kebebasan Akademik:
Kebebasan yang ada pada sivitas akademik dalam
melaksanakan tugas dan kegiatan fungsionalnya,
yaitu pendidikan dan penelitian ilmiah
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
8
3 AKUNTABILITAS
Menyangkut hal-hal berikut:
Kesesuaian antara tujuan dengan falsafah, moral, dan etika
Kesesuaian antara tujuan dengan pola kegiatan sivitas
akademik, serta hasil dan dampak yang dicapai
Keterbukaan terhadap penilikan dan pemantauan
Pertanggungjawaban pemanfaatan sumber daya
Aktualisasi asas otonomi dan kebebasan akademik
Kesadaran para sivitas akademik bahwa aktualisasi
perilakunya tidak akan mengganggu pelaksanaan kegiatan
fungsional lembaga dan juga masyarakat
PAU-PPAI-UT
9
AKUNTABILITAS
Acuan dasar untuk mengembangkan
perangkat peraturan, pengaturan,
dan kesepakatan yang mengikat bagi
seluruh sivitas akademik untuk
mencapai peningkatan kualitas
berkelanjutan yang serasi dengan
tuntutan masyarakat
PAU-PPAI-UT
10
JENIS AKUNTABILITAS
•Akuntabilitas keberhasilan
•Akuntabilitas profesional
•Akuntabilitas sistem
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
11
4 AKREDITASI
Tahap Pertama:
Evaluasi eksternal menyangkut penilaian terhadap kriteria
dan persyaratan untuk memperoleh izin penyelenggaraan
dan atau pelaksanaan perguruan tinggi
Tahap Kedua:
Evaluasi diri oleh masing-masing perguruan tinggi
Tahap Ketiga:
Validasi sejawat (peer review atau peer evaluation) yang
bertujuan untuk menilik kesahihan evaluasi diri
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
12
5 EVALUASI
Upaya sistematis untuk menghimpun,
menyusun, mengolah data dan informasi
yang handal dan sahih
sebagai landasan tindakan manajemen
untuk mengelola kelangsungan lembaga
atau program
PAU-PPAI-UT
13
EVALUASI
Evaluasi Diri:
Ditujukan untuk pengenalan diri mengenai
kualitas kinerjanya agar dapat merencanakan
kegiatan fungsional yang menuju ke
peningkatan kualitas berkelanjutan
Pengenalan diri melalui proses evaluasi diri
merupakan titik tolak yang wajar dan baik
untuk melakukan perencanaan program
fungsional di perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
14
Evaluasi Diri
Model Pencapaian Tujuan
Efektivitas
Tujuan
Persyaratan Ambang
Masukan
• Sumberdaya
• Keterkaitan
Lingkungan
PAU-PPAI-UT
Efisiensi
Proses
Pemanfaatan
sumberdaya
untuk mencapai
tujuan
Produktivitas
Keluaran
Hasil dan
dampak
15
EVALUASI
Validasi Sejawat:
Tujuan :
• Meningkatkan kesahihan dan kehandalan evaluasi
diri.
• Memberi komentar dan saran terhadap rencana
pengembangan yang dilandasi oleh evaluasi diri
Peran :
• Menjamin kualitas bagi masyarakat pengguna
keluaran perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
16
PENINGKATAN RELEVANSI
DAN KUALITAS
RELEVANSI PENDIDIKAN TINGGI
Perancangan, perencanaan, dan pelaksanaan
program pendidikan tinggi selalu dikaitkan
dengan kerangka kerjasama pemerintah,
industri dan pendidikan tinggi.
PAU-PPAI-UT
17
Implikasi Prinsip Relevansi
Terhadap Peranan Dosen
• Merumuskan tujuan (umum dan khusus)
• Menyajikan materi dengan contoh dan latihan/
praktek/magang
• Penilaian terhadap proses dan hasil
perkuliahan
• Melakukan penelitian yang relevan
• Menulis bahan ajar
PAU-PPAI-UT
18
IMPLIKASI AKUNTABILITAS
TERHADAP TUGAS DOSEN
• Merumuskan tujuan dengan jelas
• Melakukan kegiatan pembelajaran yang
mengarah kepada pencapaian tujuan
• Melaksanakan penilaian terhadap pencapaian
tujuan
• Memberikan umpan balik untuk
penyempurnaan
PAU-PPAI-UT
19
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
1. Perluasan kesempatan belajar
2. Penyebaran pendidikan
3. Peningkatan peran PT dalam menyiapkan
SDM setempat
PAU-PPAI-UT
20
PAU-PPAI-UT
21
Slide 2
PAU-PPAI-UT
1
Tujuan Instruksional Umum
Peserta dapat menjelaskan strategi pengembangan
pendidikan tinggi
Tujuan Instruksional Khusus
Peserta dapat menjelaskan :
1. Isi telaah strategis
2. Paradigma penataan sistem pendidikan tinggi
3. Peningkatan relevansi dan mutu, implikasinya
terhadap tugas dan peranan dosen
4. Implikasi akuntabilitas terhadap tugas dosen
5. Pemerataan pendidikan tinggi
PAU-PPAI-UT
2
TELAAH STRATEGIS
PARADIGMA PENATAAN SISTEM
PENDIDIKAN TINGGI
PENINGKATAN RELEVANSI DAN MUTU
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
PAU-PPAI-UT
3
1. Wawasan Jangka Panjang
2. Misi Sistem Pendidikan Tinggi
3. Keadaan Internal Sistem dan Lingkup
Eksternal yang Mempengaruhi Pencapaian
Misi Sistem
4. Identifikasi Masalah Utama
5. Rencana Pengembangan
PAU-PPAI-UT
4
KOMPONEN:
Evaluasi
5
Kualitas 1
2
Otonomi
PAU-PPAI-UT
Akuntabilitas 3
4
Akreditasi
Klik salah satu dari komponen di atas
5
1 KUALITAS
Sifat
: subjektif dan nisbi
Standar : berubah-ubah
Upaya
PAU-PPAI-UT
: ditinjau ulang
6
EFISIENSI
ATRIBUT KUALITAS
PENDIDIKAN TINGGI
EFEKTIVITAS
PENGELOLAAN
SISTEM
Klik di sini
2 OTONOMI
Pengertian Umum Otonomi:
Hak atau kewenangan yang diberikan oleh pihak
berwenang/pemerintah kepada suatu lingkungan
masyarakat, himpunan ataupun badan resmi lain untuk
menyelenggarakan fungsinya secara mandiri selama hal
tersebut tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan
yang berlaku secara umum dalam masyarakat
Kebebasan Akademik:
Kebebasan yang ada pada sivitas akademik dalam
melaksanakan tugas dan kegiatan fungsionalnya,
yaitu pendidikan dan penelitian ilmiah
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
8
3 AKUNTABILITAS
Menyangkut hal-hal berikut:
Kesesuaian antara tujuan dengan falsafah, moral, dan etika
Kesesuaian antara tujuan dengan pola kegiatan sivitas
akademik, serta hasil dan dampak yang dicapai
Keterbukaan terhadap penilikan dan pemantauan
Pertanggungjawaban pemanfaatan sumber daya
Aktualisasi asas otonomi dan kebebasan akademik
Kesadaran para sivitas akademik bahwa aktualisasi
perilakunya tidak akan mengganggu pelaksanaan kegiatan
fungsional lembaga dan juga masyarakat
PAU-PPAI-UT
9
AKUNTABILITAS
Acuan dasar untuk mengembangkan
perangkat peraturan, pengaturan,
dan kesepakatan yang mengikat bagi
seluruh sivitas akademik untuk
mencapai peningkatan kualitas
berkelanjutan yang serasi dengan
tuntutan masyarakat
PAU-PPAI-UT
10
JENIS AKUNTABILITAS
•Akuntabilitas keberhasilan
•Akuntabilitas profesional
•Akuntabilitas sistem
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
11
4 AKREDITASI
Tahap Pertama:
Evaluasi eksternal menyangkut penilaian terhadap kriteria
dan persyaratan untuk memperoleh izin penyelenggaraan
dan atau pelaksanaan perguruan tinggi
Tahap Kedua:
Evaluasi diri oleh masing-masing perguruan tinggi
Tahap Ketiga:
Validasi sejawat (peer review atau peer evaluation) yang
bertujuan untuk menilik kesahihan evaluasi diri
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
12
5 EVALUASI
Upaya sistematis untuk menghimpun,
menyusun, mengolah data dan informasi
yang handal dan sahih
sebagai landasan tindakan manajemen
untuk mengelola kelangsungan lembaga
atau program
PAU-PPAI-UT
13
EVALUASI
Evaluasi Diri:
Ditujukan untuk pengenalan diri mengenai
kualitas kinerjanya agar dapat merencanakan
kegiatan fungsional yang menuju ke
peningkatan kualitas berkelanjutan
Pengenalan diri melalui proses evaluasi diri
merupakan titik tolak yang wajar dan baik
untuk melakukan perencanaan program
fungsional di perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
14
Evaluasi Diri
Model Pencapaian Tujuan
Efektivitas
Tujuan
Persyaratan Ambang
Masukan
• Sumberdaya
• Keterkaitan
Lingkungan
PAU-PPAI-UT
Efisiensi
Proses
Pemanfaatan
sumberdaya
untuk mencapai
tujuan
Produktivitas
Keluaran
Hasil dan
dampak
15
EVALUASI
Validasi Sejawat:
Tujuan :
• Meningkatkan kesahihan dan kehandalan evaluasi
diri.
• Memberi komentar dan saran terhadap rencana
pengembangan yang dilandasi oleh evaluasi diri
Peran :
• Menjamin kualitas bagi masyarakat pengguna
keluaran perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
16
PENINGKATAN RELEVANSI
DAN KUALITAS
RELEVANSI PENDIDIKAN TINGGI
Perancangan, perencanaan, dan pelaksanaan
program pendidikan tinggi selalu dikaitkan
dengan kerangka kerjasama pemerintah,
industri dan pendidikan tinggi.
PAU-PPAI-UT
17
Implikasi Prinsip Relevansi
Terhadap Peranan Dosen
• Merumuskan tujuan (umum dan khusus)
• Menyajikan materi dengan contoh dan latihan/
praktek/magang
• Penilaian terhadap proses dan hasil
perkuliahan
• Melakukan penelitian yang relevan
• Menulis bahan ajar
PAU-PPAI-UT
18
IMPLIKASI AKUNTABILITAS
TERHADAP TUGAS DOSEN
• Merumuskan tujuan dengan jelas
• Melakukan kegiatan pembelajaran yang
mengarah kepada pencapaian tujuan
• Melaksanakan penilaian terhadap pencapaian
tujuan
• Memberikan umpan balik untuk
penyempurnaan
PAU-PPAI-UT
19
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
1. Perluasan kesempatan belajar
2. Penyebaran pendidikan
3. Peningkatan peran PT dalam menyiapkan
SDM setempat
PAU-PPAI-UT
20
PAU-PPAI-UT
21
Slide 3
PAU-PPAI-UT
1
Tujuan Instruksional Umum
Peserta dapat menjelaskan strategi pengembangan
pendidikan tinggi
Tujuan Instruksional Khusus
Peserta dapat menjelaskan :
1. Isi telaah strategis
2. Paradigma penataan sistem pendidikan tinggi
3. Peningkatan relevansi dan mutu, implikasinya
terhadap tugas dan peranan dosen
4. Implikasi akuntabilitas terhadap tugas dosen
5. Pemerataan pendidikan tinggi
PAU-PPAI-UT
2
TELAAH STRATEGIS
PARADIGMA PENATAAN SISTEM
PENDIDIKAN TINGGI
PENINGKATAN RELEVANSI DAN MUTU
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
PAU-PPAI-UT
3
1. Wawasan Jangka Panjang
2. Misi Sistem Pendidikan Tinggi
3. Keadaan Internal Sistem dan Lingkup
Eksternal yang Mempengaruhi Pencapaian
Misi Sistem
4. Identifikasi Masalah Utama
5. Rencana Pengembangan
PAU-PPAI-UT
4
KOMPONEN:
Evaluasi
5
Kualitas 1
2
Otonomi
PAU-PPAI-UT
Akuntabilitas 3
4
Akreditasi
Klik salah satu dari komponen di atas
5
1 KUALITAS
Sifat
: subjektif dan nisbi
Standar : berubah-ubah
Upaya
PAU-PPAI-UT
: ditinjau ulang
6
EFISIENSI
ATRIBUT KUALITAS
PENDIDIKAN TINGGI
EFEKTIVITAS
PENGELOLAAN
SISTEM
Klik di sini
2 OTONOMI
Pengertian Umum Otonomi:
Hak atau kewenangan yang diberikan oleh pihak
berwenang/pemerintah kepada suatu lingkungan
masyarakat, himpunan ataupun badan resmi lain untuk
menyelenggarakan fungsinya secara mandiri selama hal
tersebut tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan
yang berlaku secara umum dalam masyarakat
Kebebasan Akademik:
Kebebasan yang ada pada sivitas akademik dalam
melaksanakan tugas dan kegiatan fungsionalnya,
yaitu pendidikan dan penelitian ilmiah
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
8
3 AKUNTABILITAS
Menyangkut hal-hal berikut:
Kesesuaian antara tujuan dengan falsafah, moral, dan etika
Kesesuaian antara tujuan dengan pola kegiatan sivitas
akademik, serta hasil dan dampak yang dicapai
Keterbukaan terhadap penilikan dan pemantauan
Pertanggungjawaban pemanfaatan sumber daya
Aktualisasi asas otonomi dan kebebasan akademik
Kesadaran para sivitas akademik bahwa aktualisasi
perilakunya tidak akan mengganggu pelaksanaan kegiatan
fungsional lembaga dan juga masyarakat
PAU-PPAI-UT
9
AKUNTABILITAS
Acuan dasar untuk mengembangkan
perangkat peraturan, pengaturan,
dan kesepakatan yang mengikat bagi
seluruh sivitas akademik untuk
mencapai peningkatan kualitas
berkelanjutan yang serasi dengan
tuntutan masyarakat
PAU-PPAI-UT
10
JENIS AKUNTABILITAS
•Akuntabilitas keberhasilan
•Akuntabilitas profesional
•Akuntabilitas sistem
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
11
4 AKREDITASI
Tahap Pertama:
Evaluasi eksternal menyangkut penilaian terhadap kriteria
dan persyaratan untuk memperoleh izin penyelenggaraan
dan atau pelaksanaan perguruan tinggi
Tahap Kedua:
Evaluasi diri oleh masing-masing perguruan tinggi
Tahap Ketiga:
Validasi sejawat (peer review atau peer evaluation) yang
bertujuan untuk menilik kesahihan evaluasi diri
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
12
5 EVALUASI
Upaya sistematis untuk menghimpun,
menyusun, mengolah data dan informasi
yang handal dan sahih
sebagai landasan tindakan manajemen
untuk mengelola kelangsungan lembaga
atau program
PAU-PPAI-UT
13
EVALUASI
Evaluasi Diri:
Ditujukan untuk pengenalan diri mengenai
kualitas kinerjanya agar dapat merencanakan
kegiatan fungsional yang menuju ke
peningkatan kualitas berkelanjutan
Pengenalan diri melalui proses evaluasi diri
merupakan titik tolak yang wajar dan baik
untuk melakukan perencanaan program
fungsional di perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
14
Evaluasi Diri
Model Pencapaian Tujuan
Efektivitas
Tujuan
Persyaratan Ambang
Masukan
• Sumberdaya
• Keterkaitan
Lingkungan
PAU-PPAI-UT
Efisiensi
Proses
Pemanfaatan
sumberdaya
untuk mencapai
tujuan
Produktivitas
Keluaran
Hasil dan
dampak
15
EVALUASI
Validasi Sejawat:
Tujuan :
• Meningkatkan kesahihan dan kehandalan evaluasi
diri.
• Memberi komentar dan saran terhadap rencana
pengembangan yang dilandasi oleh evaluasi diri
Peran :
• Menjamin kualitas bagi masyarakat pengguna
keluaran perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
16
PENINGKATAN RELEVANSI
DAN KUALITAS
RELEVANSI PENDIDIKAN TINGGI
Perancangan, perencanaan, dan pelaksanaan
program pendidikan tinggi selalu dikaitkan
dengan kerangka kerjasama pemerintah,
industri dan pendidikan tinggi.
PAU-PPAI-UT
17
Implikasi Prinsip Relevansi
Terhadap Peranan Dosen
• Merumuskan tujuan (umum dan khusus)
• Menyajikan materi dengan contoh dan latihan/
praktek/magang
• Penilaian terhadap proses dan hasil
perkuliahan
• Melakukan penelitian yang relevan
• Menulis bahan ajar
PAU-PPAI-UT
18
IMPLIKASI AKUNTABILITAS
TERHADAP TUGAS DOSEN
• Merumuskan tujuan dengan jelas
• Melakukan kegiatan pembelajaran yang
mengarah kepada pencapaian tujuan
• Melaksanakan penilaian terhadap pencapaian
tujuan
• Memberikan umpan balik untuk
penyempurnaan
PAU-PPAI-UT
19
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
1. Perluasan kesempatan belajar
2. Penyebaran pendidikan
3. Peningkatan peran PT dalam menyiapkan
SDM setempat
PAU-PPAI-UT
20
PAU-PPAI-UT
21
Slide 4
PAU-PPAI-UT
1
Tujuan Instruksional Umum
Peserta dapat menjelaskan strategi pengembangan
pendidikan tinggi
Tujuan Instruksional Khusus
Peserta dapat menjelaskan :
1. Isi telaah strategis
2. Paradigma penataan sistem pendidikan tinggi
3. Peningkatan relevansi dan mutu, implikasinya
terhadap tugas dan peranan dosen
4. Implikasi akuntabilitas terhadap tugas dosen
5. Pemerataan pendidikan tinggi
PAU-PPAI-UT
2
TELAAH STRATEGIS
PARADIGMA PENATAAN SISTEM
PENDIDIKAN TINGGI
PENINGKATAN RELEVANSI DAN MUTU
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
PAU-PPAI-UT
3
1. Wawasan Jangka Panjang
2. Misi Sistem Pendidikan Tinggi
3. Keadaan Internal Sistem dan Lingkup
Eksternal yang Mempengaruhi Pencapaian
Misi Sistem
4. Identifikasi Masalah Utama
5. Rencana Pengembangan
PAU-PPAI-UT
4
KOMPONEN:
Evaluasi
5
Kualitas 1
2
Otonomi
PAU-PPAI-UT
Akuntabilitas 3
4
Akreditasi
Klik salah satu dari komponen di atas
5
1 KUALITAS
Sifat
: subjektif dan nisbi
Standar : berubah-ubah
Upaya
PAU-PPAI-UT
: ditinjau ulang
6
EFISIENSI
ATRIBUT KUALITAS
PENDIDIKAN TINGGI
EFEKTIVITAS
PENGELOLAAN
SISTEM
Klik di sini
2 OTONOMI
Pengertian Umum Otonomi:
Hak atau kewenangan yang diberikan oleh pihak
berwenang/pemerintah kepada suatu lingkungan
masyarakat, himpunan ataupun badan resmi lain untuk
menyelenggarakan fungsinya secara mandiri selama hal
tersebut tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan
yang berlaku secara umum dalam masyarakat
Kebebasan Akademik:
Kebebasan yang ada pada sivitas akademik dalam
melaksanakan tugas dan kegiatan fungsionalnya,
yaitu pendidikan dan penelitian ilmiah
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
8
3 AKUNTABILITAS
Menyangkut hal-hal berikut:
Kesesuaian antara tujuan dengan falsafah, moral, dan etika
Kesesuaian antara tujuan dengan pola kegiatan sivitas
akademik, serta hasil dan dampak yang dicapai
Keterbukaan terhadap penilikan dan pemantauan
Pertanggungjawaban pemanfaatan sumber daya
Aktualisasi asas otonomi dan kebebasan akademik
Kesadaran para sivitas akademik bahwa aktualisasi
perilakunya tidak akan mengganggu pelaksanaan kegiatan
fungsional lembaga dan juga masyarakat
PAU-PPAI-UT
9
AKUNTABILITAS
Acuan dasar untuk mengembangkan
perangkat peraturan, pengaturan,
dan kesepakatan yang mengikat bagi
seluruh sivitas akademik untuk
mencapai peningkatan kualitas
berkelanjutan yang serasi dengan
tuntutan masyarakat
PAU-PPAI-UT
10
JENIS AKUNTABILITAS
•Akuntabilitas keberhasilan
•Akuntabilitas profesional
•Akuntabilitas sistem
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
11
4 AKREDITASI
Tahap Pertama:
Evaluasi eksternal menyangkut penilaian terhadap kriteria
dan persyaratan untuk memperoleh izin penyelenggaraan
dan atau pelaksanaan perguruan tinggi
Tahap Kedua:
Evaluasi diri oleh masing-masing perguruan tinggi
Tahap Ketiga:
Validasi sejawat (peer review atau peer evaluation) yang
bertujuan untuk menilik kesahihan evaluasi diri
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
12
5 EVALUASI
Upaya sistematis untuk menghimpun,
menyusun, mengolah data dan informasi
yang handal dan sahih
sebagai landasan tindakan manajemen
untuk mengelola kelangsungan lembaga
atau program
PAU-PPAI-UT
13
EVALUASI
Evaluasi Diri:
Ditujukan untuk pengenalan diri mengenai
kualitas kinerjanya agar dapat merencanakan
kegiatan fungsional yang menuju ke
peningkatan kualitas berkelanjutan
Pengenalan diri melalui proses evaluasi diri
merupakan titik tolak yang wajar dan baik
untuk melakukan perencanaan program
fungsional di perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
14
Evaluasi Diri
Model Pencapaian Tujuan
Efektivitas
Tujuan
Persyaratan Ambang
Masukan
• Sumberdaya
• Keterkaitan
Lingkungan
PAU-PPAI-UT
Efisiensi
Proses
Pemanfaatan
sumberdaya
untuk mencapai
tujuan
Produktivitas
Keluaran
Hasil dan
dampak
15
EVALUASI
Validasi Sejawat:
Tujuan :
• Meningkatkan kesahihan dan kehandalan evaluasi
diri.
• Memberi komentar dan saran terhadap rencana
pengembangan yang dilandasi oleh evaluasi diri
Peran :
• Menjamin kualitas bagi masyarakat pengguna
keluaran perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
16
PENINGKATAN RELEVANSI
DAN KUALITAS
RELEVANSI PENDIDIKAN TINGGI
Perancangan, perencanaan, dan pelaksanaan
program pendidikan tinggi selalu dikaitkan
dengan kerangka kerjasama pemerintah,
industri dan pendidikan tinggi.
PAU-PPAI-UT
17
Implikasi Prinsip Relevansi
Terhadap Peranan Dosen
• Merumuskan tujuan (umum dan khusus)
• Menyajikan materi dengan contoh dan latihan/
praktek/magang
• Penilaian terhadap proses dan hasil
perkuliahan
• Melakukan penelitian yang relevan
• Menulis bahan ajar
PAU-PPAI-UT
18
IMPLIKASI AKUNTABILITAS
TERHADAP TUGAS DOSEN
• Merumuskan tujuan dengan jelas
• Melakukan kegiatan pembelajaran yang
mengarah kepada pencapaian tujuan
• Melaksanakan penilaian terhadap pencapaian
tujuan
• Memberikan umpan balik untuk
penyempurnaan
PAU-PPAI-UT
19
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
1. Perluasan kesempatan belajar
2. Penyebaran pendidikan
3. Peningkatan peran PT dalam menyiapkan
SDM setempat
PAU-PPAI-UT
20
PAU-PPAI-UT
21
Slide 5
PAU-PPAI-UT
1
Tujuan Instruksional Umum
Peserta dapat menjelaskan strategi pengembangan
pendidikan tinggi
Tujuan Instruksional Khusus
Peserta dapat menjelaskan :
1. Isi telaah strategis
2. Paradigma penataan sistem pendidikan tinggi
3. Peningkatan relevansi dan mutu, implikasinya
terhadap tugas dan peranan dosen
4. Implikasi akuntabilitas terhadap tugas dosen
5. Pemerataan pendidikan tinggi
PAU-PPAI-UT
2
TELAAH STRATEGIS
PARADIGMA PENATAAN SISTEM
PENDIDIKAN TINGGI
PENINGKATAN RELEVANSI DAN MUTU
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
PAU-PPAI-UT
3
1. Wawasan Jangka Panjang
2. Misi Sistem Pendidikan Tinggi
3. Keadaan Internal Sistem dan Lingkup
Eksternal yang Mempengaruhi Pencapaian
Misi Sistem
4. Identifikasi Masalah Utama
5. Rencana Pengembangan
PAU-PPAI-UT
4
KOMPONEN:
Evaluasi
5
Kualitas 1
2
Otonomi
PAU-PPAI-UT
Akuntabilitas 3
4
Akreditasi
Klik salah satu dari komponen di atas
5
1 KUALITAS
Sifat
: subjektif dan nisbi
Standar : berubah-ubah
Upaya
PAU-PPAI-UT
: ditinjau ulang
6
EFISIENSI
ATRIBUT KUALITAS
PENDIDIKAN TINGGI
EFEKTIVITAS
PENGELOLAAN
SISTEM
Klik di sini
2 OTONOMI
Pengertian Umum Otonomi:
Hak atau kewenangan yang diberikan oleh pihak
berwenang/pemerintah kepada suatu lingkungan
masyarakat, himpunan ataupun badan resmi lain untuk
menyelenggarakan fungsinya secara mandiri selama hal
tersebut tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan
yang berlaku secara umum dalam masyarakat
Kebebasan Akademik:
Kebebasan yang ada pada sivitas akademik dalam
melaksanakan tugas dan kegiatan fungsionalnya,
yaitu pendidikan dan penelitian ilmiah
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
8
3 AKUNTABILITAS
Menyangkut hal-hal berikut:
Kesesuaian antara tujuan dengan falsafah, moral, dan etika
Kesesuaian antara tujuan dengan pola kegiatan sivitas
akademik, serta hasil dan dampak yang dicapai
Keterbukaan terhadap penilikan dan pemantauan
Pertanggungjawaban pemanfaatan sumber daya
Aktualisasi asas otonomi dan kebebasan akademik
Kesadaran para sivitas akademik bahwa aktualisasi
perilakunya tidak akan mengganggu pelaksanaan kegiatan
fungsional lembaga dan juga masyarakat
PAU-PPAI-UT
9
AKUNTABILITAS
Acuan dasar untuk mengembangkan
perangkat peraturan, pengaturan,
dan kesepakatan yang mengikat bagi
seluruh sivitas akademik untuk
mencapai peningkatan kualitas
berkelanjutan yang serasi dengan
tuntutan masyarakat
PAU-PPAI-UT
10
JENIS AKUNTABILITAS
•Akuntabilitas keberhasilan
•Akuntabilitas profesional
•Akuntabilitas sistem
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
11
4 AKREDITASI
Tahap Pertama:
Evaluasi eksternal menyangkut penilaian terhadap kriteria
dan persyaratan untuk memperoleh izin penyelenggaraan
dan atau pelaksanaan perguruan tinggi
Tahap Kedua:
Evaluasi diri oleh masing-masing perguruan tinggi
Tahap Ketiga:
Validasi sejawat (peer review atau peer evaluation) yang
bertujuan untuk menilik kesahihan evaluasi diri
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
12
5 EVALUASI
Upaya sistematis untuk menghimpun,
menyusun, mengolah data dan informasi
yang handal dan sahih
sebagai landasan tindakan manajemen
untuk mengelola kelangsungan lembaga
atau program
PAU-PPAI-UT
13
EVALUASI
Evaluasi Diri:
Ditujukan untuk pengenalan diri mengenai
kualitas kinerjanya agar dapat merencanakan
kegiatan fungsional yang menuju ke
peningkatan kualitas berkelanjutan
Pengenalan diri melalui proses evaluasi diri
merupakan titik tolak yang wajar dan baik
untuk melakukan perencanaan program
fungsional di perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
14
Evaluasi Diri
Model Pencapaian Tujuan
Efektivitas
Tujuan
Persyaratan Ambang
Masukan
• Sumberdaya
• Keterkaitan
Lingkungan
PAU-PPAI-UT
Efisiensi
Proses
Pemanfaatan
sumberdaya
untuk mencapai
tujuan
Produktivitas
Keluaran
Hasil dan
dampak
15
EVALUASI
Validasi Sejawat:
Tujuan :
• Meningkatkan kesahihan dan kehandalan evaluasi
diri.
• Memberi komentar dan saran terhadap rencana
pengembangan yang dilandasi oleh evaluasi diri
Peran :
• Menjamin kualitas bagi masyarakat pengguna
keluaran perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
16
PENINGKATAN RELEVANSI
DAN KUALITAS
RELEVANSI PENDIDIKAN TINGGI
Perancangan, perencanaan, dan pelaksanaan
program pendidikan tinggi selalu dikaitkan
dengan kerangka kerjasama pemerintah,
industri dan pendidikan tinggi.
PAU-PPAI-UT
17
Implikasi Prinsip Relevansi
Terhadap Peranan Dosen
• Merumuskan tujuan (umum dan khusus)
• Menyajikan materi dengan contoh dan latihan/
praktek/magang
• Penilaian terhadap proses dan hasil
perkuliahan
• Melakukan penelitian yang relevan
• Menulis bahan ajar
PAU-PPAI-UT
18
IMPLIKASI AKUNTABILITAS
TERHADAP TUGAS DOSEN
• Merumuskan tujuan dengan jelas
• Melakukan kegiatan pembelajaran yang
mengarah kepada pencapaian tujuan
• Melaksanakan penilaian terhadap pencapaian
tujuan
• Memberikan umpan balik untuk
penyempurnaan
PAU-PPAI-UT
19
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
1. Perluasan kesempatan belajar
2. Penyebaran pendidikan
3. Peningkatan peran PT dalam menyiapkan
SDM setempat
PAU-PPAI-UT
20
PAU-PPAI-UT
21
Slide 6
PAU-PPAI-UT
1
Tujuan Instruksional Umum
Peserta dapat menjelaskan strategi pengembangan
pendidikan tinggi
Tujuan Instruksional Khusus
Peserta dapat menjelaskan :
1. Isi telaah strategis
2. Paradigma penataan sistem pendidikan tinggi
3. Peningkatan relevansi dan mutu, implikasinya
terhadap tugas dan peranan dosen
4. Implikasi akuntabilitas terhadap tugas dosen
5. Pemerataan pendidikan tinggi
PAU-PPAI-UT
2
TELAAH STRATEGIS
PARADIGMA PENATAAN SISTEM
PENDIDIKAN TINGGI
PENINGKATAN RELEVANSI DAN MUTU
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
PAU-PPAI-UT
3
1. Wawasan Jangka Panjang
2. Misi Sistem Pendidikan Tinggi
3. Keadaan Internal Sistem dan Lingkup
Eksternal yang Mempengaruhi Pencapaian
Misi Sistem
4. Identifikasi Masalah Utama
5. Rencana Pengembangan
PAU-PPAI-UT
4
KOMPONEN:
Evaluasi
5
Kualitas 1
2
Otonomi
PAU-PPAI-UT
Akuntabilitas 3
4
Akreditasi
Klik salah satu dari komponen di atas
5
1 KUALITAS
Sifat
: subjektif dan nisbi
Standar : berubah-ubah
Upaya
PAU-PPAI-UT
: ditinjau ulang
6
EFISIENSI
ATRIBUT KUALITAS
PENDIDIKAN TINGGI
EFEKTIVITAS
PENGELOLAAN
SISTEM
Klik di sini
2 OTONOMI
Pengertian Umum Otonomi:
Hak atau kewenangan yang diberikan oleh pihak
berwenang/pemerintah kepada suatu lingkungan
masyarakat, himpunan ataupun badan resmi lain untuk
menyelenggarakan fungsinya secara mandiri selama hal
tersebut tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan
yang berlaku secara umum dalam masyarakat
Kebebasan Akademik:
Kebebasan yang ada pada sivitas akademik dalam
melaksanakan tugas dan kegiatan fungsionalnya,
yaitu pendidikan dan penelitian ilmiah
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
8
3 AKUNTABILITAS
Menyangkut hal-hal berikut:
Kesesuaian antara tujuan dengan falsafah, moral, dan etika
Kesesuaian antara tujuan dengan pola kegiatan sivitas
akademik, serta hasil dan dampak yang dicapai
Keterbukaan terhadap penilikan dan pemantauan
Pertanggungjawaban pemanfaatan sumber daya
Aktualisasi asas otonomi dan kebebasan akademik
Kesadaran para sivitas akademik bahwa aktualisasi
perilakunya tidak akan mengganggu pelaksanaan kegiatan
fungsional lembaga dan juga masyarakat
PAU-PPAI-UT
9
AKUNTABILITAS
Acuan dasar untuk mengembangkan
perangkat peraturan, pengaturan,
dan kesepakatan yang mengikat bagi
seluruh sivitas akademik untuk
mencapai peningkatan kualitas
berkelanjutan yang serasi dengan
tuntutan masyarakat
PAU-PPAI-UT
10
JENIS AKUNTABILITAS
•Akuntabilitas keberhasilan
•Akuntabilitas profesional
•Akuntabilitas sistem
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
11
4 AKREDITASI
Tahap Pertama:
Evaluasi eksternal menyangkut penilaian terhadap kriteria
dan persyaratan untuk memperoleh izin penyelenggaraan
dan atau pelaksanaan perguruan tinggi
Tahap Kedua:
Evaluasi diri oleh masing-masing perguruan tinggi
Tahap Ketiga:
Validasi sejawat (peer review atau peer evaluation) yang
bertujuan untuk menilik kesahihan evaluasi diri
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
12
5 EVALUASI
Upaya sistematis untuk menghimpun,
menyusun, mengolah data dan informasi
yang handal dan sahih
sebagai landasan tindakan manajemen
untuk mengelola kelangsungan lembaga
atau program
PAU-PPAI-UT
13
EVALUASI
Evaluasi Diri:
Ditujukan untuk pengenalan diri mengenai
kualitas kinerjanya agar dapat merencanakan
kegiatan fungsional yang menuju ke
peningkatan kualitas berkelanjutan
Pengenalan diri melalui proses evaluasi diri
merupakan titik tolak yang wajar dan baik
untuk melakukan perencanaan program
fungsional di perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
14
Evaluasi Diri
Model Pencapaian Tujuan
Efektivitas
Tujuan
Persyaratan Ambang
Masukan
• Sumberdaya
• Keterkaitan
Lingkungan
PAU-PPAI-UT
Efisiensi
Proses
Pemanfaatan
sumberdaya
untuk mencapai
tujuan
Produktivitas
Keluaran
Hasil dan
dampak
15
EVALUASI
Validasi Sejawat:
Tujuan :
• Meningkatkan kesahihan dan kehandalan evaluasi
diri.
• Memberi komentar dan saran terhadap rencana
pengembangan yang dilandasi oleh evaluasi diri
Peran :
• Menjamin kualitas bagi masyarakat pengguna
keluaran perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
16
PENINGKATAN RELEVANSI
DAN KUALITAS
RELEVANSI PENDIDIKAN TINGGI
Perancangan, perencanaan, dan pelaksanaan
program pendidikan tinggi selalu dikaitkan
dengan kerangka kerjasama pemerintah,
industri dan pendidikan tinggi.
PAU-PPAI-UT
17
Implikasi Prinsip Relevansi
Terhadap Peranan Dosen
• Merumuskan tujuan (umum dan khusus)
• Menyajikan materi dengan contoh dan latihan/
praktek/magang
• Penilaian terhadap proses dan hasil
perkuliahan
• Melakukan penelitian yang relevan
• Menulis bahan ajar
PAU-PPAI-UT
18
IMPLIKASI AKUNTABILITAS
TERHADAP TUGAS DOSEN
• Merumuskan tujuan dengan jelas
• Melakukan kegiatan pembelajaran yang
mengarah kepada pencapaian tujuan
• Melaksanakan penilaian terhadap pencapaian
tujuan
• Memberikan umpan balik untuk
penyempurnaan
PAU-PPAI-UT
19
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
1. Perluasan kesempatan belajar
2. Penyebaran pendidikan
3. Peningkatan peran PT dalam menyiapkan
SDM setempat
PAU-PPAI-UT
20
PAU-PPAI-UT
21
Slide 7
PAU-PPAI-UT
1
Tujuan Instruksional Umum
Peserta dapat menjelaskan strategi pengembangan
pendidikan tinggi
Tujuan Instruksional Khusus
Peserta dapat menjelaskan :
1. Isi telaah strategis
2. Paradigma penataan sistem pendidikan tinggi
3. Peningkatan relevansi dan mutu, implikasinya
terhadap tugas dan peranan dosen
4. Implikasi akuntabilitas terhadap tugas dosen
5. Pemerataan pendidikan tinggi
PAU-PPAI-UT
2
TELAAH STRATEGIS
PARADIGMA PENATAAN SISTEM
PENDIDIKAN TINGGI
PENINGKATAN RELEVANSI DAN MUTU
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
PAU-PPAI-UT
3
1. Wawasan Jangka Panjang
2. Misi Sistem Pendidikan Tinggi
3. Keadaan Internal Sistem dan Lingkup
Eksternal yang Mempengaruhi Pencapaian
Misi Sistem
4. Identifikasi Masalah Utama
5. Rencana Pengembangan
PAU-PPAI-UT
4
KOMPONEN:
Evaluasi
5
Kualitas 1
2
Otonomi
PAU-PPAI-UT
Akuntabilitas 3
4
Akreditasi
Klik salah satu dari komponen di atas
5
1 KUALITAS
Sifat
: subjektif dan nisbi
Standar : berubah-ubah
Upaya
PAU-PPAI-UT
: ditinjau ulang
6
EFISIENSI
ATRIBUT KUALITAS
PENDIDIKAN TINGGI
EFEKTIVITAS
PENGELOLAAN
SISTEM
Klik di sini
2 OTONOMI
Pengertian Umum Otonomi:
Hak atau kewenangan yang diberikan oleh pihak
berwenang/pemerintah kepada suatu lingkungan
masyarakat, himpunan ataupun badan resmi lain untuk
menyelenggarakan fungsinya secara mandiri selama hal
tersebut tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan
yang berlaku secara umum dalam masyarakat
Kebebasan Akademik:
Kebebasan yang ada pada sivitas akademik dalam
melaksanakan tugas dan kegiatan fungsionalnya,
yaitu pendidikan dan penelitian ilmiah
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
8
3 AKUNTABILITAS
Menyangkut hal-hal berikut:
Kesesuaian antara tujuan dengan falsafah, moral, dan etika
Kesesuaian antara tujuan dengan pola kegiatan sivitas
akademik, serta hasil dan dampak yang dicapai
Keterbukaan terhadap penilikan dan pemantauan
Pertanggungjawaban pemanfaatan sumber daya
Aktualisasi asas otonomi dan kebebasan akademik
Kesadaran para sivitas akademik bahwa aktualisasi
perilakunya tidak akan mengganggu pelaksanaan kegiatan
fungsional lembaga dan juga masyarakat
PAU-PPAI-UT
9
AKUNTABILITAS
Acuan dasar untuk mengembangkan
perangkat peraturan, pengaturan,
dan kesepakatan yang mengikat bagi
seluruh sivitas akademik untuk
mencapai peningkatan kualitas
berkelanjutan yang serasi dengan
tuntutan masyarakat
PAU-PPAI-UT
10
JENIS AKUNTABILITAS
•Akuntabilitas keberhasilan
•Akuntabilitas profesional
•Akuntabilitas sistem
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
11
4 AKREDITASI
Tahap Pertama:
Evaluasi eksternal menyangkut penilaian terhadap kriteria
dan persyaratan untuk memperoleh izin penyelenggaraan
dan atau pelaksanaan perguruan tinggi
Tahap Kedua:
Evaluasi diri oleh masing-masing perguruan tinggi
Tahap Ketiga:
Validasi sejawat (peer review atau peer evaluation) yang
bertujuan untuk menilik kesahihan evaluasi diri
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
12
5 EVALUASI
Upaya sistematis untuk menghimpun,
menyusun, mengolah data dan informasi
yang handal dan sahih
sebagai landasan tindakan manajemen
untuk mengelola kelangsungan lembaga
atau program
PAU-PPAI-UT
13
EVALUASI
Evaluasi Diri:
Ditujukan untuk pengenalan diri mengenai
kualitas kinerjanya agar dapat merencanakan
kegiatan fungsional yang menuju ke
peningkatan kualitas berkelanjutan
Pengenalan diri melalui proses evaluasi diri
merupakan titik tolak yang wajar dan baik
untuk melakukan perencanaan program
fungsional di perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
14
Evaluasi Diri
Model Pencapaian Tujuan
Efektivitas
Tujuan
Persyaratan Ambang
Masukan
• Sumberdaya
• Keterkaitan
Lingkungan
PAU-PPAI-UT
Efisiensi
Proses
Pemanfaatan
sumberdaya
untuk mencapai
tujuan
Produktivitas
Keluaran
Hasil dan
dampak
15
EVALUASI
Validasi Sejawat:
Tujuan :
• Meningkatkan kesahihan dan kehandalan evaluasi
diri.
• Memberi komentar dan saran terhadap rencana
pengembangan yang dilandasi oleh evaluasi diri
Peran :
• Menjamin kualitas bagi masyarakat pengguna
keluaran perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
16
PENINGKATAN RELEVANSI
DAN KUALITAS
RELEVANSI PENDIDIKAN TINGGI
Perancangan, perencanaan, dan pelaksanaan
program pendidikan tinggi selalu dikaitkan
dengan kerangka kerjasama pemerintah,
industri dan pendidikan tinggi.
PAU-PPAI-UT
17
Implikasi Prinsip Relevansi
Terhadap Peranan Dosen
• Merumuskan tujuan (umum dan khusus)
• Menyajikan materi dengan contoh dan latihan/
praktek/magang
• Penilaian terhadap proses dan hasil
perkuliahan
• Melakukan penelitian yang relevan
• Menulis bahan ajar
PAU-PPAI-UT
18
IMPLIKASI AKUNTABILITAS
TERHADAP TUGAS DOSEN
• Merumuskan tujuan dengan jelas
• Melakukan kegiatan pembelajaran yang
mengarah kepada pencapaian tujuan
• Melaksanakan penilaian terhadap pencapaian
tujuan
• Memberikan umpan balik untuk
penyempurnaan
PAU-PPAI-UT
19
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
1. Perluasan kesempatan belajar
2. Penyebaran pendidikan
3. Peningkatan peran PT dalam menyiapkan
SDM setempat
PAU-PPAI-UT
20
PAU-PPAI-UT
21
Slide 8
PAU-PPAI-UT
1
Tujuan Instruksional Umum
Peserta dapat menjelaskan strategi pengembangan
pendidikan tinggi
Tujuan Instruksional Khusus
Peserta dapat menjelaskan :
1. Isi telaah strategis
2. Paradigma penataan sistem pendidikan tinggi
3. Peningkatan relevansi dan mutu, implikasinya
terhadap tugas dan peranan dosen
4. Implikasi akuntabilitas terhadap tugas dosen
5. Pemerataan pendidikan tinggi
PAU-PPAI-UT
2
TELAAH STRATEGIS
PARADIGMA PENATAAN SISTEM
PENDIDIKAN TINGGI
PENINGKATAN RELEVANSI DAN MUTU
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
PAU-PPAI-UT
3
1. Wawasan Jangka Panjang
2. Misi Sistem Pendidikan Tinggi
3. Keadaan Internal Sistem dan Lingkup
Eksternal yang Mempengaruhi Pencapaian
Misi Sistem
4. Identifikasi Masalah Utama
5. Rencana Pengembangan
PAU-PPAI-UT
4
KOMPONEN:
Evaluasi
5
Kualitas 1
2
Otonomi
PAU-PPAI-UT
Akuntabilitas 3
4
Akreditasi
Klik salah satu dari komponen di atas
5
1 KUALITAS
Sifat
: subjektif dan nisbi
Standar : berubah-ubah
Upaya
PAU-PPAI-UT
: ditinjau ulang
6
EFISIENSI
ATRIBUT KUALITAS
PENDIDIKAN TINGGI
EFEKTIVITAS
PENGELOLAAN
SISTEM
Klik di sini
2 OTONOMI
Pengertian Umum Otonomi:
Hak atau kewenangan yang diberikan oleh pihak
berwenang/pemerintah kepada suatu lingkungan
masyarakat, himpunan ataupun badan resmi lain untuk
menyelenggarakan fungsinya secara mandiri selama hal
tersebut tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan
yang berlaku secara umum dalam masyarakat
Kebebasan Akademik:
Kebebasan yang ada pada sivitas akademik dalam
melaksanakan tugas dan kegiatan fungsionalnya,
yaitu pendidikan dan penelitian ilmiah
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
8
3 AKUNTABILITAS
Menyangkut hal-hal berikut:
Kesesuaian antara tujuan dengan falsafah, moral, dan etika
Kesesuaian antara tujuan dengan pola kegiatan sivitas
akademik, serta hasil dan dampak yang dicapai
Keterbukaan terhadap penilikan dan pemantauan
Pertanggungjawaban pemanfaatan sumber daya
Aktualisasi asas otonomi dan kebebasan akademik
Kesadaran para sivitas akademik bahwa aktualisasi
perilakunya tidak akan mengganggu pelaksanaan kegiatan
fungsional lembaga dan juga masyarakat
PAU-PPAI-UT
9
AKUNTABILITAS
Acuan dasar untuk mengembangkan
perangkat peraturan, pengaturan,
dan kesepakatan yang mengikat bagi
seluruh sivitas akademik untuk
mencapai peningkatan kualitas
berkelanjutan yang serasi dengan
tuntutan masyarakat
PAU-PPAI-UT
10
JENIS AKUNTABILITAS
•Akuntabilitas keberhasilan
•Akuntabilitas profesional
•Akuntabilitas sistem
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
11
4 AKREDITASI
Tahap Pertama:
Evaluasi eksternal menyangkut penilaian terhadap kriteria
dan persyaratan untuk memperoleh izin penyelenggaraan
dan atau pelaksanaan perguruan tinggi
Tahap Kedua:
Evaluasi diri oleh masing-masing perguruan tinggi
Tahap Ketiga:
Validasi sejawat (peer review atau peer evaluation) yang
bertujuan untuk menilik kesahihan evaluasi diri
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
12
5 EVALUASI
Upaya sistematis untuk menghimpun,
menyusun, mengolah data dan informasi
yang handal dan sahih
sebagai landasan tindakan manajemen
untuk mengelola kelangsungan lembaga
atau program
PAU-PPAI-UT
13
EVALUASI
Evaluasi Diri:
Ditujukan untuk pengenalan diri mengenai
kualitas kinerjanya agar dapat merencanakan
kegiatan fungsional yang menuju ke
peningkatan kualitas berkelanjutan
Pengenalan diri melalui proses evaluasi diri
merupakan titik tolak yang wajar dan baik
untuk melakukan perencanaan program
fungsional di perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
14
Evaluasi Diri
Model Pencapaian Tujuan
Efektivitas
Tujuan
Persyaratan Ambang
Masukan
• Sumberdaya
• Keterkaitan
Lingkungan
PAU-PPAI-UT
Efisiensi
Proses
Pemanfaatan
sumberdaya
untuk mencapai
tujuan
Produktivitas
Keluaran
Hasil dan
dampak
15
EVALUASI
Validasi Sejawat:
Tujuan :
• Meningkatkan kesahihan dan kehandalan evaluasi
diri.
• Memberi komentar dan saran terhadap rencana
pengembangan yang dilandasi oleh evaluasi diri
Peran :
• Menjamin kualitas bagi masyarakat pengguna
keluaran perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
16
PENINGKATAN RELEVANSI
DAN KUALITAS
RELEVANSI PENDIDIKAN TINGGI
Perancangan, perencanaan, dan pelaksanaan
program pendidikan tinggi selalu dikaitkan
dengan kerangka kerjasama pemerintah,
industri dan pendidikan tinggi.
PAU-PPAI-UT
17
Implikasi Prinsip Relevansi
Terhadap Peranan Dosen
• Merumuskan tujuan (umum dan khusus)
• Menyajikan materi dengan contoh dan latihan/
praktek/magang
• Penilaian terhadap proses dan hasil
perkuliahan
• Melakukan penelitian yang relevan
• Menulis bahan ajar
PAU-PPAI-UT
18
IMPLIKASI AKUNTABILITAS
TERHADAP TUGAS DOSEN
• Merumuskan tujuan dengan jelas
• Melakukan kegiatan pembelajaran yang
mengarah kepada pencapaian tujuan
• Melaksanakan penilaian terhadap pencapaian
tujuan
• Memberikan umpan balik untuk
penyempurnaan
PAU-PPAI-UT
19
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
1. Perluasan kesempatan belajar
2. Penyebaran pendidikan
3. Peningkatan peran PT dalam menyiapkan
SDM setempat
PAU-PPAI-UT
20
PAU-PPAI-UT
21
Slide 9
PAU-PPAI-UT
1
Tujuan Instruksional Umum
Peserta dapat menjelaskan strategi pengembangan
pendidikan tinggi
Tujuan Instruksional Khusus
Peserta dapat menjelaskan :
1. Isi telaah strategis
2. Paradigma penataan sistem pendidikan tinggi
3. Peningkatan relevansi dan mutu, implikasinya
terhadap tugas dan peranan dosen
4. Implikasi akuntabilitas terhadap tugas dosen
5. Pemerataan pendidikan tinggi
PAU-PPAI-UT
2
TELAAH STRATEGIS
PARADIGMA PENATAAN SISTEM
PENDIDIKAN TINGGI
PENINGKATAN RELEVANSI DAN MUTU
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
PAU-PPAI-UT
3
1. Wawasan Jangka Panjang
2. Misi Sistem Pendidikan Tinggi
3. Keadaan Internal Sistem dan Lingkup
Eksternal yang Mempengaruhi Pencapaian
Misi Sistem
4. Identifikasi Masalah Utama
5. Rencana Pengembangan
PAU-PPAI-UT
4
KOMPONEN:
Evaluasi
5
Kualitas 1
2
Otonomi
PAU-PPAI-UT
Akuntabilitas 3
4
Akreditasi
Klik salah satu dari komponen di atas
5
1 KUALITAS
Sifat
: subjektif dan nisbi
Standar : berubah-ubah
Upaya
PAU-PPAI-UT
: ditinjau ulang
6
EFISIENSI
ATRIBUT KUALITAS
PENDIDIKAN TINGGI
EFEKTIVITAS
PENGELOLAAN
SISTEM
Klik di sini
2 OTONOMI
Pengertian Umum Otonomi:
Hak atau kewenangan yang diberikan oleh pihak
berwenang/pemerintah kepada suatu lingkungan
masyarakat, himpunan ataupun badan resmi lain untuk
menyelenggarakan fungsinya secara mandiri selama hal
tersebut tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan
yang berlaku secara umum dalam masyarakat
Kebebasan Akademik:
Kebebasan yang ada pada sivitas akademik dalam
melaksanakan tugas dan kegiatan fungsionalnya,
yaitu pendidikan dan penelitian ilmiah
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
8
3 AKUNTABILITAS
Menyangkut hal-hal berikut:
Kesesuaian antara tujuan dengan falsafah, moral, dan etika
Kesesuaian antara tujuan dengan pola kegiatan sivitas
akademik, serta hasil dan dampak yang dicapai
Keterbukaan terhadap penilikan dan pemantauan
Pertanggungjawaban pemanfaatan sumber daya
Aktualisasi asas otonomi dan kebebasan akademik
Kesadaran para sivitas akademik bahwa aktualisasi
perilakunya tidak akan mengganggu pelaksanaan kegiatan
fungsional lembaga dan juga masyarakat
PAU-PPAI-UT
9
AKUNTABILITAS
Acuan dasar untuk mengembangkan
perangkat peraturan, pengaturan,
dan kesepakatan yang mengikat bagi
seluruh sivitas akademik untuk
mencapai peningkatan kualitas
berkelanjutan yang serasi dengan
tuntutan masyarakat
PAU-PPAI-UT
10
JENIS AKUNTABILITAS
•Akuntabilitas keberhasilan
•Akuntabilitas profesional
•Akuntabilitas sistem
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
11
4 AKREDITASI
Tahap Pertama:
Evaluasi eksternal menyangkut penilaian terhadap kriteria
dan persyaratan untuk memperoleh izin penyelenggaraan
dan atau pelaksanaan perguruan tinggi
Tahap Kedua:
Evaluasi diri oleh masing-masing perguruan tinggi
Tahap Ketiga:
Validasi sejawat (peer review atau peer evaluation) yang
bertujuan untuk menilik kesahihan evaluasi diri
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
12
5 EVALUASI
Upaya sistematis untuk menghimpun,
menyusun, mengolah data dan informasi
yang handal dan sahih
sebagai landasan tindakan manajemen
untuk mengelola kelangsungan lembaga
atau program
PAU-PPAI-UT
13
EVALUASI
Evaluasi Diri:
Ditujukan untuk pengenalan diri mengenai
kualitas kinerjanya agar dapat merencanakan
kegiatan fungsional yang menuju ke
peningkatan kualitas berkelanjutan
Pengenalan diri melalui proses evaluasi diri
merupakan titik tolak yang wajar dan baik
untuk melakukan perencanaan program
fungsional di perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
14
Evaluasi Diri
Model Pencapaian Tujuan
Efektivitas
Tujuan
Persyaratan Ambang
Masukan
• Sumberdaya
• Keterkaitan
Lingkungan
PAU-PPAI-UT
Efisiensi
Proses
Pemanfaatan
sumberdaya
untuk mencapai
tujuan
Produktivitas
Keluaran
Hasil dan
dampak
15
EVALUASI
Validasi Sejawat:
Tujuan :
• Meningkatkan kesahihan dan kehandalan evaluasi
diri.
• Memberi komentar dan saran terhadap rencana
pengembangan yang dilandasi oleh evaluasi diri
Peran :
• Menjamin kualitas bagi masyarakat pengguna
keluaran perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
16
PENINGKATAN RELEVANSI
DAN KUALITAS
RELEVANSI PENDIDIKAN TINGGI
Perancangan, perencanaan, dan pelaksanaan
program pendidikan tinggi selalu dikaitkan
dengan kerangka kerjasama pemerintah,
industri dan pendidikan tinggi.
PAU-PPAI-UT
17
Implikasi Prinsip Relevansi
Terhadap Peranan Dosen
• Merumuskan tujuan (umum dan khusus)
• Menyajikan materi dengan contoh dan latihan/
praktek/magang
• Penilaian terhadap proses dan hasil
perkuliahan
• Melakukan penelitian yang relevan
• Menulis bahan ajar
PAU-PPAI-UT
18
IMPLIKASI AKUNTABILITAS
TERHADAP TUGAS DOSEN
• Merumuskan tujuan dengan jelas
• Melakukan kegiatan pembelajaran yang
mengarah kepada pencapaian tujuan
• Melaksanakan penilaian terhadap pencapaian
tujuan
• Memberikan umpan balik untuk
penyempurnaan
PAU-PPAI-UT
19
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
1. Perluasan kesempatan belajar
2. Penyebaran pendidikan
3. Peningkatan peran PT dalam menyiapkan
SDM setempat
PAU-PPAI-UT
20
PAU-PPAI-UT
21
Slide 10
PAU-PPAI-UT
1
Tujuan Instruksional Umum
Peserta dapat menjelaskan strategi pengembangan
pendidikan tinggi
Tujuan Instruksional Khusus
Peserta dapat menjelaskan :
1. Isi telaah strategis
2. Paradigma penataan sistem pendidikan tinggi
3. Peningkatan relevansi dan mutu, implikasinya
terhadap tugas dan peranan dosen
4. Implikasi akuntabilitas terhadap tugas dosen
5. Pemerataan pendidikan tinggi
PAU-PPAI-UT
2
TELAAH STRATEGIS
PARADIGMA PENATAAN SISTEM
PENDIDIKAN TINGGI
PENINGKATAN RELEVANSI DAN MUTU
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
PAU-PPAI-UT
3
1. Wawasan Jangka Panjang
2. Misi Sistem Pendidikan Tinggi
3. Keadaan Internal Sistem dan Lingkup
Eksternal yang Mempengaruhi Pencapaian
Misi Sistem
4. Identifikasi Masalah Utama
5. Rencana Pengembangan
PAU-PPAI-UT
4
KOMPONEN:
Evaluasi
5
Kualitas 1
2
Otonomi
PAU-PPAI-UT
Akuntabilitas 3
4
Akreditasi
Klik salah satu dari komponen di atas
5
1 KUALITAS
Sifat
: subjektif dan nisbi
Standar : berubah-ubah
Upaya
PAU-PPAI-UT
: ditinjau ulang
6
EFISIENSI
ATRIBUT KUALITAS
PENDIDIKAN TINGGI
EFEKTIVITAS
PENGELOLAAN
SISTEM
Klik di sini
2 OTONOMI
Pengertian Umum Otonomi:
Hak atau kewenangan yang diberikan oleh pihak
berwenang/pemerintah kepada suatu lingkungan
masyarakat, himpunan ataupun badan resmi lain untuk
menyelenggarakan fungsinya secara mandiri selama hal
tersebut tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan
yang berlaku secara umum dalam masyarakat
Kebebasan Akademik:
Kebebasan yang ada pada sivitas akademik dalam
melaksanakan tugas dan kegiatan fungsionalnya,
yaitu pendidikan dan penelitian ilmiah
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
8
3 AKUNTABILITAS
Menyangkut hal-hal berikut:
Kesesuaian antara tujuan dengan falsafah, moral, dan etika
Kesesuaian antara tujuan dengan pola kegiatan sivitas
akademik, serta hasil dan dampak yang dicapai
Keterbukaan terhadap penilikan dan pemantauan
Pertanggungjawaban pemanfaatan sumber daya
Aktualisasi asas otonomi dan kebebasan akademik
Kesadaran para sivitas akademik bahwa aktualisasi
perilakunya tidak akan mengganggu pelaksanaan kegiatan
fungsional lembaga dan juga masyarakat
PAU-PPAI-UT
9
AKUNTABILITAS
Acuan dasar untuk mengembangkan
perangkat peraturan, pengaturan,
dan kesepakatan yang mengikat bagi
seluruh sivitas akademik untuk
mencapai peningkatan kualitas
berkelanjutan yang serasi dengan
tuntutan masyarakat
PAU-PPAI-UT
10
JENIS AKUNTABILITAS
•Akuntabilitas keberhasilan
•Akuntabilitas profesional
•Akuntabilitas sistem
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
11
4 AKREDITASI
Tahap Pertama:
Evaluasi eksternal menyangkut penilaian terhadap kriteria
dan persyaratan untuk memperoleh izin penyelenggaraan
dan atau pelaksanaan perguruan tinggi
Tahap Kedua:
Evaluasi diri oleh masing-masing perguruan tinggi
Tahap Ketiga:
Validasi sejawat (peer review atau peer evaluation) yang
bertujuan untuk menilik kesahihan evaluasi diri
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
12
5 EVALUASI
Upaya sistematis untuk menghimpun,
menyusun, mengolah data dan informasi
yang handal dan sahih
sebagai landasan tindakan manajemen
untuk mengelola kelangsungan lembaga
atau program
PAU-PPAI-UT
13
EVALUASI
Evaluasi Diri:
Ditujukan untuk pengenalan diri mengenai
kualitas kinerjanya agar dapat merencanakan
kegiatan fungsional yang menuju ke
peningkatan kualitas berkelanjutan
Pengenalan diri melalui proses evaluasi diri
merupakan titik tolak yang wajar dan baik
untuk melakukan perencanaan program
fungsional di perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
14
Evaluasi Diri
Model Pencapaian Tujuan
Efektivitas
Tujuan
Persyaratan Ambang
Masukan
• Sumberdaya
• Keterkaitan
Lingkungan
PAU-PPAI-UT
Efisiensi
Proses
Pemanfaatan
sumberdaya
untuk mencapai
tujuan
Produktivitas
Keluaran
Hasil dan
dampak
15
EVALUASI
Validasi Sejawat:
Tujuan :
• Meningkatkan kesahihan dan kehandalan evaluasi
diri.
• Memberi komentar dan saran terhadap rencana
pengembangan yang dilandasi oleh evaluasi diri
Peran :
• Menjamin kualitas bagi masyarakat pengguna
keluaran perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
16
PENINGKATAN RELEVANSI
DAN KUALITAS
RELEVANSI PENDIDIKAN TINGGI
Perancangan, perencanaan, dan pelaksanaan
program pendidikan tinggi selalu dikaitkan
dengan kerangka kerjasama pemerintah,
industri dan pendidikan tinggi.
PAU-PPAI-UT
17
Implikasi Prinsip Relevansi
Terhadap Peranan Dosen
• Merumuskan tujuan (umum dan khusus)
• Menyajikan materi dengan contoh dan latihan/
praktek/magang
• Penilaian terhadap proses dan hasil
perkuliahan
• Melakukan penelitian yang relevan
• Menulis bahan ajar
PAU-PPAI-UT
18
IMPLIKASI AKUNTABILITAS
TERHADAP TUGAS DOSEN
• Merumuskan tujuan dengan jelas
• Melakukan kegiatan pembelajaran yang
mengarah kepada pencapaian tujuan
• Melaksanakan penilaian terhadap pencapaian
tujuan
• Memberikan umpan balik untuk
penyempurnaan
PAU-PPAI-UT
19
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
1. Perluasan kesempatan belajar
2. Penyebaran pendidikan
3. Peningkatan peran PT dalam menyiapkan
SDM setempat
PAU-PPAI-UT
20
PAU-PPAI-UT
21
Slide 11
PAU-PPAI-UT
1
Tujuan Instruksional Umum
Peserta dapat menjelaskan strategi pengembangan
pendidikan tinggi
Tujuan Instruksional Khusus
Peserta dapat menjelaskan :
1. Isi telaah strategis
2. Paradigma penataan sistem pendidikan tinggi
3. Peningkatan relevansi dan mutu, implikasinya
terhadap tugas dan peranan dosen
4. Implikasi akuntabilitas terhadap tugas dosen
5. Pemerataan pendidikan tinggi
PAU-PPAI-UT
2
TELAAH STRATEGIS
PARADIGMA PENATAAN SISTEM
PENDIDIKAN TINGGI
PENINGKATAN RELEVANSI DAN MUTU
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
PAU-PPAI-UT
3
1. Wawasan Jangka Panjang
2. Misi Sistem Pendidikan Tinggi
3. Keadaan Internal Sistem dan Lingkup
Eksternal yang Mempengaruhi Pencapaian
Misi Sistem
4. Identifikasi Masalah Utama
5. Rencana Pengembangan
PAU-PPAI-UT
4
KOMPONEN:
Evaluasi
5
Kualitas 1
2
Otonomi
PAU-PPAI-UT
Akuntabilitas 3
4
Akreditasi
Klik salah satu dari komponen di atas
5
1 KUALITAS
Sifat
: subjektif dan nisbi
Standar : berubah-ubah
Upaya
PAU-PPAI-UT
: ditinjau ulang
6
EFISIENSI
ATRIBUT KUALITAS
PENDIDIKAN TINGGI
EFEKTIVITAS
PENGELOLAAN
SISTEM
Klik di sini
2 OTONOMI
Pengertian Umum Otonomi:
Hak atau kewenangan yang diberikan oleh pihak
berwenang/pemerintah kepada suatu lingkungan
masyarakat, himpunan ataupun badan resmi lain untuk
menyelenggarakan fungsinya secara mandiri selama hal
tersebut tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan
yang berlaku secara umum dalam masyarakat
Kebebasan Akademik:
Kebebasan yang ada pada sivitas akademik dalam
melaksanakan tugas dan kegiatan fungsionalnya,
yaitu pendidikan dan penelitian ilmiah
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
8
3 AKUNTABILITAS
Menyangkut hal-hal berikut:
Kesesuaian antara tujuan dengan falsafah, moral, dan etika
Kesesuaian antara tujuan dengan pola kegiatan sivitas
akademik, serta hasil dan dampak yang dicapai
Keterbukaan terhadap penilikan dan pemantauan
Pertanggungjawaban pemanfaatan sumber daya
Aktualisasi asas otonomi dan kebebasan akademik
Kesadaran para sivitas akademik bahwa aktualisasi
perilakunya tidak akan mengganggu pelaksanaan kegiatan
fungsional lembaga dan juga masyarakat
PAU-PPAI-UT
9
AKUNTABILITAS
Acuan dasar untuk mengembangkan
perangkat peraturan, pengaturan,
dan kesepakatan yang mengikat bagi
seluruh sivitas akademik untuk
mencapai peningkatan kualitas
berkelanjutan yang serasi dengan
tuntutan masyarakat
PAU-PPAI-UT
10
JENIS AKUNTABILITAS
•Akuntabilitas keberhasilan
•Akuntabilitas profesional
•Akuntabilitas sistem
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
11
4 AKREDITASI
Tahap Pertama:
Evaluasi eksternal menyangkut penilaian terhadap kriteria
dan persyaratan untuk memperoleh izin penyelenggaraan
dan atau pelaksanaan perguruan tinggi
Tahap Kedua:
Evaluasi diri oleh masing-masing perguruan tinggi
Tahap Ketiga:
Validasi sejawat (peer review atau peer evaluation) yang
bertujuan untuk menilik kesahihan evaluasi diri
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
12
5 EVALUASI
Upaya sistematis untuk menghimpun,
menyusun, mengolah data dan informasi
yang handal dan sahih
sebagai landasan tindakan manajemen
untuk mengelola kelangsungan lembaga
atau program
PAU-PPAI-UT
13
EVALUASI
Evaluasi Diri:
Ditujukan untuk pengenalan diri mengenai
kualitas kinerjanya agar dapat merencanakan
kegiatan fungsional yang menuju ke
peningkatan kualitas berkelanjutan
Pengenalan diri melalui proses evaluasi diri
merupakan titik tolak yang wajar dan baik
untuk melakukan perencanaan program
fungsional di perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
14
Evaluasi Diri
Model Pencapaian Tujuan
Efektivitas
Tujuan
Persyaratan Ambang
Masukan
• Sumberdaya
• Keterkaitan
Lingkungan
PAU-PPAI-UT
Efisiensi
Proses
Pemanfaatan
sumberdaya
untuk mencapai
tujuan
Produktivitas
Keluaran
Hasil dan
dampak
15
EVALUASI
Validasi Sejawat:
Tujuan :
• Meningkatkan kesahihan dan kehandalan evaluasi
diri.
• Memberi komentar dan saran terhadap rencana
pengembangan yang dilandasi oleh evaluasi diri
Peran :
• Menjamin kualitas bagi masyarakat pengguna
keluaran perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
16
PENINGKATAN RELEVANSI
DAN KUALITAS
RELEVANSI PENDIDIKAN TINGGI
Perancangan, perencanaan, dan pelaksanaan
program pendidikan tinggi selalu dikaitkan
dengan kerangka kerjasama pemerintah,
industri dan pendidikan tinggi.
PAU-PPAI-UT
17
Implikasi Prinsip Relevansi
Terhadap Peranan Dosen
• Merumuskan tujuan (umum dan khusus)
• Menyajikan materi dengan contoh dan latihan/
praktek/magang
• Penilaian terhadap proses dan hasil
perkuliahan
• Melakukan penelitian yang relevan
• Menulis bahan ajar
PAU-PPAI-UT
18
IMPLIKASI AKUNTABILITAS
TERHADAP TUGAS DOSEN
• Merumuskan tujuan dengan jelas
• Melakukan kegiatan pembelajaran yang
mengarah kepada pencapaian tujuan
• Melaksanakan penilaian terhadap pencapaian
tujuan
• Memberikan umpan balik untuk
penyempurnaan
PAU-PPAI-UT
19
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
1. Perluasan kesempatan belajar
2. Penyebaran pendidikan
3. Peningkatan peran PT dalam menyiapkan
SDM setempat
PAU-PPAI-UT
20
PAU-PPAI-UT
21
Slide 12
PAU-PPAI-UT
1
Tujuan Instruksional Umum
Peserta dapat menjelaskan strategi pengembangan
pendidikan tinggi
Tujuan Instruksional Khusus
Peserta dapat menjelaskan :
1. Isi telaah strategis
2. Paradigma penataan sistem pendidikan tinggi
3. Peningkatan relevansi dan mutu, implikasinya
terhadap tugas dan peranan dosen
4. Implikasi akuntabilitas terhadap tugas dosen
5. Pemerataan pendidikan tinggi
PAU-PPAI-UT
2
TELAAH STRATEGIS
PARADIGMA PENATAAN SISTEM
PENDIDIKAN TINGGI
PENINGKATAN RELEVANSI DAN MUTU
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
PAU-PPAI-UT
3
1. Wawasan Jangka Panjang
2. Misi Sistem Pendidikan Tinggi
3. Keadaan Internal Sistem dan Lingkup
Eksternal yang Mempengaruhi Pencapaian
Misi Sistem
4. Identifikasi Masalah Utama
5. Rencana Pengembangan
PAU-PPAI-UT
4
KOMPONEN:
Evaluasi
5
Kualitas 1
2
Otonomi
PAU-PPAI-UT
Akuntabilitas 3
4
Akreditasi
Klik salah satu dari komponen di atas
5
1 KUALITAS
Sifat
: subjektif dan nisbi
Standar : berubah-ubah
Upaya
PAU-PPAI-UT
: ditinjau ulang
6
EFISIENSI
ATRIBUT KUALITAS
PENDIDIKAN TINGGI
EFEKTIVITAS
PENGELOLAAN
SISTEM
Klik di sini
2 OTONOMI
Pengertian Umum Otonomi:
Hak atau kewenangan yang diberikan oleh pihak
berwenang/pemerintah kepada suatu lingkungan
masyarakat, himpunan ataupun badan resmi lain untuk
menyelenggarakan fungsinya secara mandiri selama hal
tersebut tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan
yang berlaku secara umum dalam masyarakat
Kebebasan Akademik:
Kebebasan yang ada pada sivitas akademik dalam
melaksanakan tugas dan kegiatan fungsionalnya,
yaitu pendidikan dan penelitian ilmiah
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
8
3 AKUNTABILITAS
Menyangkut hal-hal berikut:
Kesesuaian antara tujuan dengan falsafah, moral, dan etika
Kesesuaian antara tujuan dengan pola kegiatan sivitas
akademik, serta hasil dan dampak yang dicapai
Keterbukaan terhadap penilikan dan pemantauan
Pertanggungjawaban pemanfaatan sumber daya
Aktualisasi asas otonomi dan kebebasan akademik
Kesadaran para sivitas akademik bahwa aktualisasi
perilakunya tidak akan mengganggu pelaksanaan kegiatan
fungsional lembaga dan juga masyarakat
PAU-PPAI-UT
9
AKUNTABILITAS
Acuan dasar untuk mengembangkan
perangkat peraturan, pengaturan,
dan kesepakatan yang mengikat bagi
seluruh sivitas akademik untuk
mencapai peningkatan kualitas
berkelanjutan yang serasi dengan
tuntutan masyarakat
PAU-PPAI-UT
10
JENIS AKUNTABILITAS
•Akuntabilitas keberhasilan
•Akuntabilitas profesional
•Akuntabilitas sistem
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
11
4 AKREDITASI
Tahap Pertama:
Evaluasi eksternal menyangkut penilaian terhadap kriteria
dan persyaratan untuk memperoleh izin penyelenggaraan
dan atau pelaksanaan perguruan tinggi
Tahap Kedua:
Evaluasi diri oleh masing-masing perguruan tinggi
Tahap Ketiga:
Validasi sejawat (peer review atau peer evaluation) yang
bertujuan untuk menilik kesahihan evaluasi diri
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
12
5 EVALUASI
Upaya sistematis untuk menghimpun,
menyusun, mengolah data dan informasi
yang handal dan sahih
sebagai landasan tindakan manajemen
untuk mengelola kelangsungan lembaga
atau program
PAU-PPAI-UT
13
EVALUASI
Evaluasi Diri:
Ditujukan untuk pengenalan diri mengenai
kualitas kinerjanya agar dapat merencanakan
kegiatan fungsional yang menuju ke
peningkatan kualitas berkelanjutan
Pengenalan diri melalui proses evaluasi diri
merupakan titik tolak yang wajar dan baik
untuk melakukan perencanaan program
fungsional di perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
14
Evaluasi Diri
Model Pencapaian Tujuan
Efektivitas
Tujuan
Persyaratan Ambang
Masukan
• Sumberdaya
• Keterkaitan
Lingkungan
PAU-PPAI-UT
Efisiensi
Proses
Pemanfaatan
sumberdaya
untuk mencapai
tujuan
Produktivitas
Keluaran
Hasil dan
dampak
15
EVALUASI
Validasi Sejawat:
Tujuan :
• Meningkatkan kesahihan dan kehandalan evaluasi
diri.
• Memberi komentar dan saran terhadap rencana
pengembangan yang dilandasi oleh evaluasi diri
Peran :
• Menjamin kualitas bagi masyarakat pengguna
keluaran perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
16
PENINGKATAN RELEVANSI
DAN KUALITAS
RELEVANSI PENDIDIKAN TINGGI
Perancangan, perencanaan, dan pelaksanaan
program pendidikan tinggi selalu dikaitkan
dengan kerangka kerjasama pemerintah,
industri dan pendidikan tinggi.
PAU-PPAI-UT
17
Implikasi Prinsip Relevansi
Terhadap Peranan Dosen
• Merumuskan tujuan (umum dan khusus)
• Menyajikan materi dengan contoh dan latihan/
praktek/magang
• Penilaian terhadap proses dan hasil
perkuliahan
• Melakukan penelitian yang relevan
• Menulis bahan ajar
PAU-PPAI-UT
18
IMPLIKASI AKUNTABILITAS
TERHADAP TUGAS DOSEN
• Merumuskan tujuan dengan jelas
• Melakukan kegiatan pembelajaran yang
mengarah kepada pencapaian tujuan
• Melaksanakan penilaian terhadap pencapaian
tujuan
• Memberikan umpan balik untuk
penyempurnaan
PAU-PPAI-UT
19
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
1. Perluasan kesempatan belajar
2. Penyebaran pendidikan
3. Peningkatan peran PT dalam menyiapkan
SDM setempat
PAU-PPAI-UT
20
PAU-PPAI-UT
21
Slide 13
PAU-PPAI-UT
1
Tujuan Instruksional Umum
Peserta dapat menjelaskan strategi pengembangan
pendidikan tinggi
Tujuan Instruksional Khusus
Peserta dapat menjelaskan :
1. Isi telaah strategis
2. Paradigma penataan sistem pendidikan tinggi
3. Peningkatan relevansi dan mutu, implikasinya
terhadap tugas dan peranan dosen
4. Implikasi akuntabilitas terhadap tugas dosen
5. Pemerataan pendidikan tinggi
PAU-PPAI-UT
2
TELAAH STRATEGIS
PARADIGMA PENATAAN SISTEM
PENDIDIKAN TINGGI
PENINGKATAN RELEVANSI DAN MUTU
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
PAU-PPAI-UT
3
1. Wawasan Jangka Panjang
2. Misi Sistem Pendidikan Tinggi
3. Keadaan Internal Sistem dan Lingkup
Eksternal yang Mempengaruhi Pencapaian
Misi Sistem
4. Identifikasi Masalah Utama
5. Rencana Pengembangan
PAU-PPAI-UT
4
KOMPONEN:
Evaluasi
5
Kualitas 1
2
Otonomi
PAU-PPAI-UT
Akuntabilitas 3
4
Akreditasi
Klik salah satu dari komponen di atas
5
1 KUALITAS
Sifat
: subjektif dan nisbi
Standar : berubah-ubah
Upaya
PAU-PPAI-UT
: ditinjau ulang
6
EFISIENSI
ATRIBUT KUALITAS
PENDIDIKAN TINGGI
EFEKTIVITAS
PENGELOLAAN
SISTEM
Klik di sini
2 OTONOMI
Pengertian Umum Otonomi:
Hak atau kewenangan yang diberikan oleh pihak
berwenang/pemerintah kepada suatu lingkungan
masyarakat, himpunan ataupun badan resmi lain untuk
menyelenggarakan fungsinya secara mandiri selama hal
tersebut tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan
yang berlaku secara umum dalam masyarakat
Kebebasan Akademik:
Kebebasan yang ada pada sivitas akademik dalam
melaksanakan tugas dan kegiatan fungsionalnya,
yaitu pendidikan dan penelitian ilmiah
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
8
3 AKUNTABILITAS
Menyangkut hal-hal berikut:
Kesesuaian antara tujuan dengan falsafah, moral, dan etika
Kesesuaian antara tujuan dengan pola kegiatan sivitas
akademik, serta hasil dan dampak yang dicapai
Keterbukaan terhadap penilikan dan pemantauan
Pertanggungjawaban pemanfaatan sumber daya
Aktualisasi asas otonomi dan kebebasan akademik
Kesadaran para sivitas akademik bahwa aktualisasi
perilakunya tidak akan mengganggu pelaksanaan kegiatan
fungsional lembaga dan juga masyarakat
PAU-PPAI-UT
9
AKUNTABILITAS
Acuan dasar untuk mengembangkan
perangkat peraturan, pengaturan,
dan kesepakatan yang mengikat bagi
seluruh sivitas akademik untuk
mencapai peningkatan kualitas
berkelanjutan yang serasi dengan
tuntutan masyarakat
PAU-PPAI-UT
10
JENIS AKUNTABILITAS
•Akuntabilitas keberhasilan
•Akuntabilitas profesional
•Akuntabilitas sistem
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
11
4 AKREDITASI
Tahap Pertama:
Evaluasi eksternal menyangkut penilaian terhadap kriteria
dan persyaratan untuk memperoleh izin penyelenggaraan
dan atau pelaksanaan perguruan tinggi
Tahap Kedua:
Evaluasi diri oleh masing-masing perguruan tinggi
Tahap Ketiga:
Validasi sejawat (peer review atau peer evaluation) yang
bertujuan untuk menilik kesahihan evaluasi diri
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
12
5 EVALUASI
Upaya sistematis untuk menghimpun,
menyusun, mengolah data dan informasi
yang handal dan sahih
sebagai landasan tindakan manajemen
untuk mengelola kelangsungan lembaga
atau program
PAU-PPAI-UT
13
EVALUASI
Evaluasi Diri:
Ditujukan untuk pengenalan diri mengenai
kualitas kinerjanya agar dapat merencanakan
kegiatan fungsional yang menuju ke
peningkatan kualitas berkelanjutan
Pengenalan diri melalui proses evaluasi diri
merupakan titik tolak yang wajar dan baik
untuk melakukan perencanaan program
fungsional di perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
14
Evaluasi Diri
Model Pencapaian Tujuan
Efektivitas
Tujuan
Persyaratan Ambang
Masukan
• Sumberdaya
• Keterkaitan
Lingkungan
PAU-PPAI-UT
Efisiensi
Proses
Pemanfaatan
sumberdaya
untuk mencapai
tujuan
Produktivitas
Keluaran
Hasil dan
dampak
15
EVALUASI
Validasi Sejawat:
Tujuan :
• Meningkatkan kesahihan dan kehandalan evaluasi
diri.
• Memberi komentar dan saran terhadap rencana
pengembangan yang dilandasi oleh evaluasi diri
Peran :
• Menjamin kualitas bagi masyarakat pengguna
keluaran perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
16
PENINGKATAN RELEVANSI
DAN KUALITAS
RELEVANSI PENDIDIKAN TINGGI
Perancangan, perencanaan, dan pelaksanaan
program pendidikan tinggi selalu dikaitkan
dengan kerangka kerjasama pemerintah,
industri dan pendidikan tinggi.
PAU-PPAI-UT
17
Implikasi Prinsip Relevansi
Terhadap Peranan Dosen
• Merumuskan tujuan (umum dan khusus)
• Menyajikan materi dengan contoh dan latihan/
praktek/magang
• Penilaian terhadap proses dan hasil
perkuliahan
• Melakukan penelitian yang relevan
• Menulis bahan ajar
PAU-PPAI-UT
18
IMPLIKASI AKUNTABILITAS
TERHADAP TUGAS DOSEN
• Merumuskan tujuan dengan jelas
• Melakukan kegiatan pembelajaran yang
mengarah kepada pencapaian tujuan
• Melaksanakan penilaian terhadap pencapaian
tujuan
• Memberikan umpan balik untuk
penyempurnaan
PAU-PPAI-UT
19
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
1. Perluasan kesempatan belajar
2. Penyebaran pendidikan
3. Peningkatan peran PT dalam menyiapkan
SDM setempat
PAU-PPAI-UT
20
PAU-PPAI-UT
21
Slide 14
PAU-PPAI-UT
1
Tujuan Instruksional Umum
Peserta dapat menjelaskan strategi pengembangan
pendidikan tinggi
Tujuan Instruksional Khusus
Peserta dapat menjelaskan :
1. Isi telaah strategis
2. Paradigma penataan sistem pendidikan tinggi
3. Peningkatan relevansi dan mutu, implikasinya
terhadap tugas dan peranan dosen
4. Implikasi akuntabilitas terhadap tugas dosen
5. Pemerataan pendidikan tinggi
PAU-PPAI-UT
2
TELAAH STRATEGIS
PARADIGMA PENATAAN SISTEM
PENDIDIKAN TINGGI
PENINGKATAN RELEVANSI DAN MUTU
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
PAU-PPAI-UT
3
1. Wawasan Jangka Panjang
2. Misi Sistem Pendidikan Tinggi
3. Keadaan Internal Sistem dan Lingkup
Eksternal yang Mempengaruhi Pencapaian
Misi Sistem
4. Identifikasi Masalah Utama
5. Rencana Pengembangan
PAU-PPAI-UT
4
KOMPONEN:
Evaluasi
5
Kualitas 1
2
Otonomi
PAU-PPAI-UT
Akuntabilitas 3
4
Akreditasi
Klik salah satu dari komponen di atas
5
1 KUALITAS
Sifat
: subjektif dan nisbi
Standar : berubah-ubah
Upaya
PAU-PPAI-UT
: ditinjau ulang
6
EFISIENSI
ATRIBUT KUALITAS
PENDIDIKAN TINGGI
EFEKTIVITAS
PENGELOLAAN
SISTEM
Klik di sini
2 OTONOMI
Pengertian Umum Otonomi:
Hak atau kewenangan yang diberikan oleh pihak
berwenang/pemerintah kepada suatu lingkungan
masyarakat, himpunan ataupun badan resmi lain untuk
menyelenggarakan fungsinya secara mandiri selama hal
tersebut tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan
yang berlaku secara umum dalam masyarakat
Kebebasan Akademik:
Kebebasan yang ada pada sivitas akademik dalam
melaksanakan tugas dan kegiatan fungsionalnya,
yaitu pendidikan dan penelitian ilmiah
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
8
3 AKUNTABILITAS
Menyangkut hal-hal berikut:
Kesesuaian antara tujuan dengan falsafah, moral, dan etika
Kesesuaian antara tujuan dengan pola kegiatan sivitas
akademik, serta hasil dan dampak yang dicapai
Keterbukaan terhadap penilikan dan pemantauan
Pertanggungjawaban pemanfaatan sumber daya
Aktualisasi asas otonomi dan kebebasan akademik
Kesadaran para sivitas akademik bahwa aktualisasi
perilakunya tidak akan mengganggu pelaksanaan kegiatan
fungsional lembaga dan juga masyarakat
PAU-PPAI-UT
9
AKUNTABILITAS
Acuan dasar untuk mengembangkan
perangkat peraturan, pengaturan,
dan kesepakatan yang mengikat bagi
seluruh sivitas akademik untuk
mencapai peningkatan kualitas
berkelanjutan yang serasi dengan
tuntutan masyarakat
PAU-PPAI-UT
10
JENIS AKUNTABILITAS
•Akuntabilitas keberhasilan
•Akuntabilitas profesional
•Akuntabilitas sistem
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
11
4 AKREDITASI
Tahap Pertama:
Evaluasi eksternal menyangkut penilaian terhadap kriteria
dan persyaratan untuk memperoleh izin penyelenggaraan
dan atau pelaksanaan perguruan tinggi
Tahap Kedua:
Evaluasi diri oleh masing-masing perguruan tinggi
Tahap Ketiga:
Validasi sejawat (peer review atau peer evaluation) yang
bertujuan untuk menilik kesahihan evaluasi diri
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
12
5 EVALUASI
Upaya sistematis untuk menghimpun,
menyusun, mengolah data dan informasi
yang handal dan sahih
sebagai landasan tindakan manajemen
untuk mengelola kelangsungan lembaga
atau program
PAU-PPAI-UT
13
EVALUASI
Evaluasi Diri:
Ditujukan untuk pengenalan diri mengenai
kualitas kinerjanya agar dapat merencanakan
kegiatan fungsional yang menuju ke
peningkatan kualitas berkelanjutan
Pengenalan diri melalui proses evaluasi diri
merupakan titik tolak yang wajar dan baik
untuk melakukan perencanaan program
fungsional di perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
14
Evaluasi Diri
Model Pencapaian Tujuan
Efektivitas
Tujuan
Persyaratan Ambang
Masukan
• Sumberdaya
• Keterkaitan
Lingkungan
PAU-PPAI-UT
Efisiensi
Proses
Pemanfaatan
sumberdaya
untuk mencapai
tujuan
Produktivitas
Keluaran
Hasil dan
dampak
15
EVALUASI
Validasi Sejawat:
Tujuan :
• Meningkatkan kesahihan dan kehandalan evaluasi
diri.
• Memberi komentar dan saran terhadap rencana
pengembangan yang dilandasi oleh evaluasi diri
Peran :
• Menjamin kualitas bagi masyarakat pengguna
keluaran perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
16
PENINGKATAN RELEVANSI
DAN KUALITAS
RELEVANSI PENDIDIKAN TINGGI
Perancangan, perencanaan, dan pelaksanaan
program pendidikan tinggi selalu dikaitkan
dengan kerangka kerjasama pemerintah,
industri dan pendidikan tinggi.
PAU-PPAI-UT
17
Implikasi Prinsip Relevansi
Terhadap Peranan Dosen
• Merumuskan tujuan (umum dan khusus)
• Menyajikan materi dengan contoh dan latihan/
praktek/magang
• Penilaian terhadap proses dan hasil
perkuliahan
• Melakukan penelitian yang relevan
• Menulis bahan ajar
PAU-PPAI-UT
18
IMPLIKASI AKUNTABILITAS
TERHADAP TUGAS DOSEN
• Merumuskan tujuan dengan jelas
• Melakukan kegiatan pembelajaran yang
mengarah kepada pencapaian tujuan
• Melaksanakan penilaian terhadap pencapaian
tujuan
• Memberikan umpan balik untuk
penyempurnaan
PAU-PPAI-UT
19
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
1. Perluasan kesempatan belajar
2. Penyebaran pendidikan
3. Peningkatan peran PT dalam menyiapkan
SDM setempat
PAU-PPAI-UT
20
PAU-PPAI-UT
21
Slide 15
PAU-PPAI-UT
1
Tujuan Instruksional Umum
Peserta dapat menjelaskan strategi pengembangan
pendidikan tinggi
Tujuan Instruksional Khusus
Peserta dapat menjelaskan :
1. Isi telaah strategis
2. Paradigma penataan sistem pendidikan tinggi
3. Peningkatan relevansi dan mutu, implikasinya
terhadap tugas dan peranan dosen
4. Implikasi akuntabilitas terhadap tugas dosen
5. Pemerataan pendidikan tinggi
PAU-PPAI-UT
2
TELAAH STRATEGIS
PARADIGMA PENATAAN SISTEM
PENDIDIKAN TINGGI
PENINGKATAN RELEVANSI DAN MUTU
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
PAU-PPAI-UT
3
1. Wawasan Jangka Panjang
2. Misi Sistem Pendidikan Tinggi
3. Keadaan Internal Sistem dan Lingkup
Eksternal yang Mempengaruhi Pencapaian
Misi Sistem
4. Identifikasi Masalah Utama
5. Rencana Pengembangan
PAU-PPAI-UT
4
KOMPONEN:
Evaluasi
5
Kualitas 1
2
Otonomi
PAU-PPAI-UT
Akuntabilitas 3
4
Akreditasi
Klik salah satu dari komponen di atas
5
1 KUALITAS
Sifat
: subjektif dan nisbi
Standar : berubah-ubah
Upaya
PAU-PPAI-UT
: ditinjau ulang
6
EFISIENSI
ATRIBUT KUALITAS
PENDIDIKAN TINGGI
EFEKTIVITAS
PENGELOLAAN
SISTEM
Klik di sini
2 OTONOMI
Pengertian Umum Otonomi:
Hak atau kewenangan yang diberikan oleh pihak
berwenang/pemerintah kepada suatu lingkungan
masyarakat, himpunan ataupun badan resmi lain untuk
menyelenggarakan fungsinya secara mandiri selama hal
tersebut tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan
yang berlaku secara umum dalam masyarakat
Kebebasan Akademik:
Kebebasan yang ada pada sivitas akademik dalam
melaksanakan tugas dan kegiatan fungsionalnya,
yaitu pendidikan dan penelitian ilmiah
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
8
3 AKUNTABILITAS
Menyangkut hal-hal berikut:
Kesesuaian antara tujuan dengan falsafah, moral, dan etika
Kesesuaian antara tujuan dengan pola kegiatan sivitas
akademik, serta hasil dan dampak yang dicapai
Keterbukaan terhadap penilikan dan pemantauan
Pertanggungjawaban pemanfaatan sumber daya
Aktualisasi asas otonomi dan kebebasan akademik
Kesadaran para sivitas akademik bahwa aktualisasi
perilakunya tidak akan mengganggu pelaksanaan kegiatan
fungsional lembaga dan juga masyarakat
PAU-PPAI-UT
9
AKUNTABILITAS
Acuan dasar untuk mengembangkan
perangkat peraturan, pengaturan,
dan kesepakatan yang mengikat bagi
seluruh sivitas akademik untuk
mencapai peningkatan kualitas
berkelanjutan yang serasi dengan
tuntutan masyarakat
PAU-PPAI-UT
10
JENIS AKUNTABILITAS
•Akuntabilitas keberhasilan
•Akuntabilitas profesional
•Akuntabilitas sistem
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
11
4 AKREDITASI
Tahap Pertama:
Evaluasi eksternal menyangkut penilaian terhadap kriteria
dan persyaratan untuk memperoleh izin penyelenggaraan
dan atau pelaksanaan perguruan tinggi
Tahap Kedua:
Evaluasi diri oleh masing-masing perguruan tinggi
Tahap Ketiga:
Validasi sejawat (peer review atau peer evaluation) yang
bertujuan untuk menilik kesahihan evaluasi diri
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
12
5 EVALUASI
Upaya sistematis untuk menghimpun,
menyusun, mengolah data dan informasi
yang handal dan sahih
sebagai landasan tindakan manajemen
untuk mengelola kelangsungan lembaga
atau program
PAU-PPAI-UT
13
EVALUASI
Evaluasi Diri:
Ditujukan untuk pengenalan diri mengenai
kualitas kinerjanya agar dapat merencanakan
kegiatan fungsional yang menuju ke
peningkatan kualitas berkelanjutan
Pengenalan diri melalui proses evaluasi diri
merupakan titik tolak yang wajar dan baik
untuk melakukan perencanaan program
fungsional di perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
14
Evaluasi Diri
Model Pencapaian Tujuan
Efektivitas
Tujuan
Persyaratan Ambang
Masukan
• Sumberdaya
• Keterkaitan
Lingkungan
PAU-PPAI-UT
Efisiensi
Proses
Pemanfaatan
sumberdaya
untuk mencapai
tujuan
Produktivitas
Keluaran
Hasil dan
dampak
15
EVALUASI
Validasi Sejawat:
Tujuan :
• Meningkatkan kesahihan dan kehandalan evaluasi
diri.
• Memberi komentar dan saran terhadap rencana
pengembangan yang dilandasi oleh evaluasi diri
Peran :
• Menjamin kualitas bagi masyarakat pengguna
keluaran perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
16
PENINGKATAN RELEVANSI
DAN KUALITAS
RELEVANSI PENDIDIKAN TINGGI
Perancangan, perencanaan, dan pelaksanaan
program pendidikan tinggi selalu dikaitkan
dengan kerangka kerjasama pemerintah,
industri dan pendidikan tinggi.
PAU-PPAI-UT
17
Implikasi Prinsip Relevansi
Terhadap Peranan Dosen
• Merumuskan tujuan (umum dan khusus)
• Menyajikan materi dengan contoh dan latihan/
praktek/magang
• Penilaian terhadap proses dan hasil
perkuliahan
• Melakukan penelitian yang relevan
• Menulis bahan ajar
PAU-PPAI-UT
18
IMPLIKASI AKUNTABILITAS
TERHADAP TUGAS DOSEN
• Merumuskan tujuan dengan jelas
• Melakukan kegiatan pembelajaran yang
mengarah kepada pencapaian tujuan
• Melaksanakan penilaian terhadap pencapaian
tujuan
• Memberikan umpan balik untuk
penyempurnaan
PAU-PPAI-UT
19
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
1. Perluasan kesempatan belajar
2. Penyebaran pendidikan
3. Peningkatan peran PT dalam menyiapkan
SDM setempat
PAU-PPAI-UT
20
PAU-PPAI-UT
21
Slide 16
PAU-PPAI-UT
1
Tujuan Instruksional Umum
Peserta dapat menjelaskan strategi pengembangan
pendidikan tinggi
Tujuan Instruksional Khusus
Peserta dapat menjelaskan :
1. Isi telaah strategis
2. Paradigma penataan sistem pendidikan tinggi
3. Peningkatan relevansi dan mutu, implikasinya
terhadap tugas dan peranan dosen
4. Implikasi akuntabilitas terhadap tugas dosen
5. Pemerataan pendidikan tinggi
PAU-PPAI-UT
2
TELAAH STRATEGIS
PARADIGMA PENATAAN SISTEM
PENDIDIKAN TINGGI
PENINGKATAN RELEVANSI DAN MUTU
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
PAU-PPAI-UT
3
1. Wawasan Jangka Panjang
2. Misi Sistem Pendidikan Tinggi
3. Keadaan Internal Sistem dan Lingkup
Eksternal yang Mempengaruhi Pencapaian
Misi Sistem
4. Identifikasi Masalah Utama
5. Rencana Pengembangan
PAU-PPAI-UT
4
KOMPONEN:
Evaluasi
5
Kualitas 1
2
Otonomi
PAU-PPAI-UT
Akuntabilitas 3
4
Akreditasi
Klik salah satu dari komponen di atas
5
1 KUALITAS
Sifat
: subjektif dan nisbi
Standar : berubah-ubah
Upaya
PAU-PPAI-UT
: ditinjau ulang
6
EFISIENSI
ATRIBUT KUALITAS
PENDIDIKAN TINGGI
EFEKTIVITAS
PENGELOLAAN
SISTEM
Klik di sini
2 OTONOMI
Pengertian Umum Otonomi:
Hak atau kewenangan yang diberikan oleh pihak
berwenang/pemerintah kepada suatu lingkungan
masyarakat, himpunan ataupun badan resmi lain untuk
menyelenggarakan fungsinya secara mandiri selama hal
tersebut tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan
yang berlaku secara umum dalam masyarakat
Kebebasan Akademik:
Kebebasan yang ada pada sivitas akademik dalam
melaksanakan tugas dan kegiatan fungsionalnya,
yaitu pendidikan dan penelitian ilmiah
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
8
3 AKUNTABILITAS
Menyangkut hal-hal berikut:
Kesesuaian antara tujuan dengan falsafah, moral, dan etika
Kesesuaian antara tujuan dengan pola kegiatan sivitas
akademik, serta hasil dan dampak yang dicapai
Keterbukaan terhadap penilikan dan pemantauan
Pertanggungjawaban pemanfaatan sumber daya
Aktualisasi asas otonomi dan kebebasan akademik
Kesadaran para sivitas akademik bahwa aktualisasi
perilakunya tidak akan mengganggu pelaksanaan kegiatan
fungsional lembaga dan juga masyarakat
PAU-PPAI-UT
9
AKUNTABILITAS
Acuan dasar untuk mengembangkan
perangkat peraturan, pengaturan,
dan kesepakatan yang mengikat bagi
seluruh sivitas akademik untuk
mencapai peningkatan kualitas
berkelanjutan yang serasi dengan
tuntutan masyarakat
PAU-PPAI-UT
10
JENIS AKUNTABILITAS
•Akuntabilitas keberhasilan
•Akuntabilitas profesional
•Akuntabilitas sistem
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
11
4 AKREDITASI
Tahap Pertama:
Evaluasi eksternal menyangkut penilaian terhadap kriteria
dan persyaratan untuk memperoleh izin penyelenggaraan
dan atau pelaksanaan perguruan tinggi
Tahap Kedua:
Evaluasi diri oleh masing-masing perguruan tinggi
Tahap Ketiga:
Validasi sejawat (peer review atau peer evaluation) yang
bertujuan untuk menilik kesahihan evaluasi diri
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
12
5 EVALUASI
Upaya sistematis untuk menghimpun,
menyusun, mengolah data dan informasi
yang handal dan sahih
sebagai landasan tindakan manajemen
untuk mengelola kelangsungan lembaga
atau program
PAU-PPAI-UT
13
EVALUASI
Evaluasi Diri:
Ditujukan untuk pengenalan diri mengenai
kualitas kinerjanya agar dapat merencanakan
kegiatan fungsional yang menuju ke
peningkatan kualitas berkelanjutan
Pengenalan diri melalui proses evaluasi diri
merupakan titik tolak yang wajar dan baik
untuk melakukan perencanaan program
fungsional di perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
14
Evaluasi Diri
Model Pencapaian Tujuan
Efektivitas
Tujuan
Persyaratan Ambang
Masukan
• Sumberdaya
• Keterkaitan
Lingkungan
PAU-PPAI-UT
Efisiensi
Proses
Pemanfaatan
sumberdaya
untuk mencapai
tujuan
Produktivitas
Keluaran
Hasil dan
dampak
15
EVALUASI
Validasi Sejawat:
Tujuan :
• Meningkatkan kesahihan dan kehandalan evaluasi
diri.
• Memberi komentar dan saran terhadap rencana
pengembangan yang dilandasi oleh evaluasi diri
Peran :
• Menjamin kualitas bagi masyarakat pengguna
keluaran perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
16
PENINGKATAN RELEVANSI
DAN KUALITAS
RELEVANSI PENDIDIKAN TINGGI
Perancangan, perencanaan, dan pelaksanaan
program pendidikan tinggi selalu dikaitkan
dengan kerangka kerjasama pemerintah,
industri dan pendidikan tinggi.
PAU-PPAI-UT
17
Implikasi Prinsip Relevansi
Terhadap Peranan Dosen
• Merumuskan tujuan (umum dan khusus)
• Menyajikan materi dengan contoh dan latihan/
praktek/magang
• Penilaian terhadap proses dan hasil
perkuliahan
• Melakukan penelitian yang relevan
• Menulis bahan ajar
PAU-PPAI-UT
18
IMPLIKASI AKUNTABILITAS
TERHADAP TUGAS DOSEN
• Merumuskan tujuan dengan jelas
• Melakukan kegiatan pembelajaran yang
mengarah kepada pencapaian tujuan
• Melaksanakan penilaian terhadap pencapaian
tujuan
• Memberikan umpan balik untuk
penyempurnaan
PAU-PPAI-UT
19
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
1. Perluasan kesempatan belajar
2. Penyebaran pendidikan
3. Peningkatan peran PT dalam menyiapkan
SDM setempat
PAU-PPAI-UT
20
PAU-PPAI-UT
21
Slide 17
PAU-PPAI-UT
1
Tujuan Instruksional Umum
Peserta dapat menjelaskan strategi pengembangan
pendidikan tinggi
Tujuan Instruksional Khusus
Peserta dapat menjelaskan :
1. Isi telaah strategis
2. Paradigma penataan sistem pendidikan tinggi
3. Peningkatan relevansi dan mutu, implikasinya
terhadap tugas dan peranan dosen
4. Implikasi akuntabilitas terhadap tugas dosen
5. Pemerataan pendidikan tinggi
PAU-PPAI-UT
2
TELAAH STRATEGIS
PARADIGMA PENATAAN SISTEM
PENDIDIKAN TINGGI
PENINGKATAN RELEVANSI DAN MUTU
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
PAU-PPAI-UT
3
1. Wawasan Jangka Panjang
2. Misi Sistem Pendidikan Tinggi
3. Keadaan Internal Sistem dan Lingkup
Eksternal yang Mempengaruhi Pencapaian
Misi Sistem
4. Identifikasi Masalah Utama
5. Rencana Pengembangan
PAU-PPAI-UT
4
KOMPONEN:
Evaluasi
5
Kualitas 1
2
Otonomi
PAU-PPAI-UT
Akuntabilitas 3
4
Akreditasi
Klik salah satu dari komponen di atas
5
1 KUALITAS
Sifat
: subjektif dan nisbi
Standar : berubah-ubah
Upaya
PAU-PPAI-UT
: ditinjau ulang
6
EFISIENSI
ATRIBUT KUALITAS
PENDIDIKAN TINGGI
EFEKTIVITAS
PENGELOLAAN
SISTEM
Klik di sini
2 OTONOMI
Pengertian Umum Otonomi:
Hak atau kewenangan yang diberikan oleh pihak
berwenang/pemerintah kepada suatu lingkungan
masyarakat, himpunan ataupun badan resmi lain untuk
menyelenggarakan fungsinya secara mandiri selama hal
tersebut tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan
yang berlaku secara umum dalam masyarakat
Kebebasan Akademik:
Kebebasan yang ada pada sivitas akademik dalam
melaksanakan tugas dan kegiatan fungsionalnya,
yaitu pendidikan dan penelitian ilmiah
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
8
3 AKUNTABILITAS
Menyangkut hal-hal berikut:
Kesesuaian antara tujuan dengan falsafah, moral, dan etika
Kesesuaian antara tujuan dengan pola kegiatan sivitas
akademik, serta hasil dan dampak yang dicapai
Keterbukaan terhadap penilikan dan pemantauan
Pertanggungjawaban pemanfaatan sumber daya
Aktualisasi asas otonomi dan kebebasan akademik
Kesadaran para sivitas akademik bahwa aktualisasi
perilakunya tidak akan mengganggu pelaksanaan kegiatan
fungsional lembaga dan juga masyarakat
PAU-PPAI-UT
9
AKUNTABILITAS
Acuan dasar untuk mengembangkan
perangkat peraturan, pengaturan,
dan kesepakatan yang mengikat bagi
seluruh sivitas akademik untuk
mencapai peningkatan kualitas
berkelanjutan yang serasi dengan
tuntutan masyarakat
PAU-PPAI-UT
10
JENIS AKUNTABILITAS
•Akuntabilitas keberhasilan
•Akuntabilitas profesional
•Akuntabilitas sistem
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
11
4 AKREDITASI
Tahap Pertama:
Evaluasi eksternal menyangkut penilaian terhadap kriteria
dan persyaratan untuk memperoleh izin penyelenggaraan
dan atau pelaksanaan perguruan tinggi
Tahap Kedua:
Evaluasi diri oleh masing-masing perguruan tinggi
Tahap Ketiga:
Validasi sejawat (peer review atau peer evaluation) yang
bertujuan untuk menilik kesahihan evaluasi diri
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
12
5 EVALUASI
Upaya sistematis untuk menghimpun,
menyusun, mengolah data dan informasi
yang handal dan sahih
sebagai landasan tindakan manajemen
untuk mengelola kelangsungan lembaga
atau program
PAU-PPAI-UT
13
EVALUASI
Evaluasi Diri:
Ditujukan untuk pengenalan diri mengenai
kualitas kinerjanya agar dapat merencanakan
kegiatan fungsional yang menuju ke
peningkatan kualitas berkelanjutan
Pengenalan diri melalui proses evaluasi diri
merupakan titik tolak yang wajar dan baik
untuk melakukan perencanaan program
fungsional di perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
14
Evaluasi Diri
Model Pencapaian Tujuan
Efektivitas
Tujuan
Persyaratan Ambang
Masukan
• Sumberdaya
• Keterkaitan
Lingkungan
PAU-PPAI-UT
Efisiensi
Proses
Pemanfaatan
sumberdaya
untuk mencapai
tujuan
Produktivitas
Keluaran
Hasil dan
dampak
15
EVALUASI
Validasi Sejawat:
Tujuan :
• Meningkatkan kesahihan dan kehandalan evaluasi
diri.
• Memberi komentar dan saran terhadap rencana
pengembangan yang dilandasi oleh evaluasi diri
Peran :
• Menjamin kualitas bagi masyarakat pengguna
keluaran perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
16
PENINGKATAN RELEVANSI
DAN KUALITAS
RELEVANSI PENDIDIKAN TINGGI
Perancangan, perencanaan, dan pelaksanaan
program pendidikan tinggi selalu dikaitkan
dengan kerangka kerjasama pemerintah,
industri dan pendidikan tinggi.
PAU-PPAI-UT
17
Implikasi Prinsip Relevansi
Terhadap Peranan Dosen
• Merumuskan tujuan (umum dan khusus)
• Menyajikan materi dengan contoh dan latihan/
praktek/magang
• Penilaian terhadap proses dan hasil
perkuliahan
• Melakukan penelitian yang relevan
• Menulis bahan ajar
PAU-PPAI-UT
18
IMPLIKASI AKUNTABILITAS
TERHADAP TUGAS DOSEN
• Merumuskan tujuan dengan jelas
• Melakukan kegiatan pembelajaran yang
mengarah kepada pencapaian tujuan
• Melaksanakan penilaian terhadap pencapaian
tujuan
• Memberikan umpan balik untuk
penyempurnaan
PAU-PPAI-UT
19
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
1. Perluasan kesempatan belajar
2. Penyebaran pendidikan
3. Peningkatan peran PT dalam menyiapkan
SDM setempat
PAU-PPAI-UT
20
PAU-PPAI-UT
21
Slide 18
PAU-PPAI-UT
1
Tujuan Instruksional Umum
Peserta dapat menjelaskan strategi pengembangan
pendidikan tinggi
Tujuan Instruksional Khusus
Peserta dapat menjelaskan :
1. Isi telaah strategis
2. Paradigma penataan sistem pendidikan tinggi
3. Peningkatan relevansi dan mutu, implikasinya
terhadap tugas dan peranan dosen
4. Implikasi akuntabilitas terhadap tugas dosen
5. Pemerataan pendidikan tinggi
PAU-PPAI-UT
2
TELAAH STRATEGIS
PARADIGMA PENATAAN SISTEM
PENDIDIKAN TINGGI
PENINGKATAN RELEVANSI DAN MUTU
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
PAU-PPAI-UT
3
1. Wawasan Jangka Panjang
2. Misi Sistem Pendidikan Tinggi
3. Keadaan Internal Sistem dan Lingkup
Eksternal yang Mempengaruhi Pencapaian
Misi Sistem
4. Identifikasi Masalah Utama
5. Rencana Pengembangan
PAU-PPAI-UT
4
KOMPONEN:
Evaluasi
5
Kualitas 1
2
Otonomi
PAU-PPAI-UT
Akuntabilitas 3
4
Akreditasi
Klik salah satu dari komponen di atas
5
1 KUALITAS
Sifat
: subjektif dan nisbi
Standar : berubah-ubah
Upaya
PAU-PPAI-UT
: ditinjau ulang
6
EFISIENSI
ATRIBUT KUALITAS
PENDIDIKAN TINGGI
EFEKTIVITAS
PENGELOLAAN
SISTEM
Klik di sini
2 OTONOMI
Pengertian Umum Otonomi:
Hak atau kewenangan yang diberikan oleh pihak
berwenang/pemerintah kepada suatu lingkungan
masyarakat, himpunan ataupun badan resmi lain untuk
menyelenggarakan fungsinya secara mandiri selama hal
tersebut tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan
yang berlaku secara umum dalam masyarakat
Kebebasan Akademik:
Kebebasan yang ada pada sivitas akademik dalam
melaksanakan tugas dan kegiatan fungsionalnya,
yaitu pendidikan dan penelitian ilmiah
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
8
3 AKUNTABILITAS
Menyangkut hal-hal berikut:
Kesesuaian antara tujuan dengan falsafah, moral, dan etika
Kesesuaian antara tujuan dengan pola kegiatan sivitas
akademik, serta hasil dan dampak yang dicapai
Keterbukaan terhadap penilikan dan pemantauan
Pertanggungjawaban pemanfaatan sumber daya
Aktualisasi asas otonomi dan kebebasan akademik
Kesadaran para sivitas akademik bahwa aktualisasi
perilakunya tidak akan mengganggu pelaksanaan kegiatan
fungsional lembaga dan juga masyarakat
PAU-PPAI-UT
9
AKUNTABILITAS
Acuan dasar untuk mengembangkan
perangkat peraturan, pengaturan,
dan kesepakatan yang mengikat bagi
seluruh sivitas akademik untuk
mencapai peningkatan kualitas
berkelanjutan yang serasi dengan
tuntutan masyarakat
PAU-PPAI-UT
10
JENIS AKUNTABILITAS
•Akuntabilitas keberhasilan
•Akuntabilitas profesional
•Akuntabilitas sistem
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
11
4 AKREDITASI
Tahap Pertama:
Evaluasi eksternal menyangkut penilaian terhadap kriteria
dan persyaratan untuk memperoleh izin penyelenggaraan
dan atau pelaksanaan perguruan tinggi
Tahap Kedua:
Evaluasi diri oleh masing-masing perguruan tinggi
Tahap Ketiga:
Validasi sejawat (peer review atau peer evaluation) yang
bertujuan untuk menilik kesahihan evaluasi diri
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
12
5 EVALUASI
Upaya sistematis untuk menghimpun,
menyusun, mengolah data dan informasi
yang handal dan sahih
sebagai landasan tindakan manajemen
untuk mengelola kelangsungan lembaga
atau program
PAU-PPAI-UT
13
EVALUASI
Evaluasi Diri:
Ditujukan untuk pengenalan diri mengenai
kualitas kinerjanya agar dapat merencanakan
kegiatan fungsional yang menuju ke
peningkatan kualitas berkelanjutan
Pengenalan diri melalui proses evaluasi diri
merupakan titik tolak yang wajar dan baik
untuk melakukan perencanaan program
fungsional di perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
14
Evaluasi Diri
Model Pencapaian Tujuan
Efektivitas
Tujuan
Persyaratan Ambang
Masukan
• Sumberdaya
• Keterkaitan
Lingkungan
PAU-PPAI-UT
Efisiensi
Proses
Pemanfaatan
sumberdaya
untuk mencapai
tujuan
Produktivitas
Keluaran
Hasil dan
dampak
15
EVALUASI
Validasi Sejawat:
Tujuan :
• Meningkatkan kesahihan dan kehandalan evaluasi
diri.
• Memberi komentar dan saran terhadap rencana
pengembangan yang dilandasi oleh evaluasi diri
Peran :
• Menjamin kualitas bagi masyarakat pengguna
keluaran perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
16
PENINGKATAN RELEVANSI
DAN KUALITAS
RELEVANSI PENDIDIKAN TINGGI
Perancangan, perencanaan, dan pelaksanaan
program pendidikan tinggi selalu dikaitkan
dengan kerangka kerjasama pemerintah,
industri dan pendidikan tinggi.
PAU-PPAI-UT
17
Implikasi Prinsip Relevansi
Terhadap Peranan Dosen
• Merumuskan tujuan (umum dan khusus)
• Menyajikan materi dengan contoh dan latihan/
praktek/magang
• Penilaian terhadap proses dan hasil
perkuliahan
• Melakukan penelitian yang relevan
• Menulis bahan ajar
PAU-PPAI-UT
18
IMPLIKASI AKUNTABILITAS
TERHADAP TUGAS DOSEN
• Merumuskan tujuan dengan jelas
• Melakukan kegiatan pembelajaran yang
mengarah kepada pencapaian tujuan
• Melaksanakan penilaian terhadap pencapaian
tujuan
• Memberikan umpan balik untuk
penyempurnaan
PAU-PPAI-UT
19
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
1. Perluasan kesempatan belajar
2. Penyebaran pendidikan
3. Peningkatan peran PT dalam menyiapkan
SDM setempat
PAU-PPAI-UT
20
PAU-PPAI-UT
21
Slide 19
PAU-PPAI-UT
1
Tujuan Instruksional Umum
Peserta dapat menjelaskan strategi pengembangan
pendidikan tinggi
Tujuan Instruksional Khusus
Peserta dapat menjelaskan :
1. Isi telaah strategis
2. Paradigma penataan sistem pendidikan tinggi
3. Peningkatan relevansi dan mutu, implikasinya
terhadap tugas dan peranan dosen
4. Implikasi akuntabilitas terhadap tugas dosen
5. Pemerataan pendidikan tinggi
PAU-PPAI-UT
2
TELAAH STRATEGIS
PARADIGMA PENATAAN SISTEM
PENDIDIKAN TINGGI
PENINGKATAN RELEVANSI DAN MUTU
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
PAU-PPAI-UT
3
1. Wawasan Jangka Panjang
2. Misi Sistem Pendidikan Tinggi
3. Keadaan Internal Sistem dan Lingkup
Eksternal yang Mempengaruhi Pencapaian
Misi Sistem
4. Identifikasi Masalah Utama
5. Rencana Pengembangan
PAU-PPAI-UT
4
KOMPONEN:
Evaluasi
5
Kualitas 1
2
Otonomi
PAU-PPAI-UT
Akuntabilitas 3
4
Akreditasi
Klik salah satu dari komponen di atas
5
1 KUALITAS
Sifat
: subjektif dan nisbi
Standar : berubah-ubah
Upaya
PAU-PPAI-UT
: ditinjau ulang
6
EFISIENSI
ATRIBUT KUALITAS
PENDIDIKAN TINGGI
EFEKTIVITAS
PENGELOLAAN
SISTEM
Klik di sini
2 OTONOMI
Pengertian Umum Otonomi:
Hak atau kewenangan yang diberikan oleh pihak
berwenang/pemerintah kepada suatu lingkungan
masyarakat, himpunan ataupun badan resmi lain untuk
menyelenggarakan fungsinya secara mandiri selama hal
tersebut tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan
yang berlaku secara umum dalam masyarakat
Kebebasan Akademik:
Kebebasan yang ada pada sivitas akademik dalam
melaksanakan tugas dan kegiatan fungsionalnya,
yaitu pendidikan dan penelitian ilmiah
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
8
3 AKUNTABILITAS
Menyangkut hal-hal berikut:
Kesesuaian antara tujuan dengan falsafah, moral, dan etika
Kesesuaian antara tujuan dengan pola kegiatan sivitas
akademik, serta hasil dan dampak yang dicapai
Keterbukaan terhadap penilikan dan pemantauan
Pertanggungjawaban pemanfaatan sumber daya
Aktualisasi asas otonomi dan kebebasan akademik
Kesadaran para sivitas akademik bahwa aktualisasi
perilakunya tidak akan mengganggu pelaksanaan kegiatan
fungsional lembaga dan juga masyarakat
PAU-PPAI-UT
9
AKUNTABILITAS
Acuan dasar untuk mengembangkan
perangkat peraturan, pengaturan,
dan kesepakatan yang mengikat bagi
seluruh sivitas akademik untuk
mencapai peningkatan kualitas
berkelanjutan yang serasi dengan
tuntutan masyarakat
PAU-PPAI-UT
10
JENIS AKUNTABILITAS
•Akuntabilitas keberhasilan
•Akuntabilitas profesional
•Akuntabilitas sistem
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
11
4 AKREDITASI
Tahap Pertama:
Evaluasi eksternal menyangkut penilaian terhadap kriteria
dan persyaratan untuk memperoleh izin penyelenggaraan
dan atau pelaksanaan perguruan tinggi
Tahap Kedua:
Evaluasi diri oleh masing-masing perguruan tinggi
Tahap Ketiga:
Validasi sejawat (peer review atau peer evaluation) yang
bertujuan untuk menilik kesahihan evaluasi diri
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
12
5 EVALUASI
Upaya sistematis untuk menghimpun,
menyusun, mengolah data dan informasi
yang handal dan sahih
sebagai landasan tindakan manajemen
untuk mengelola kelangsungan lembaga
atau program
PAU-PPAI-UT
13
EVALUASI
Evaluasi Diri:
Ditujukan untuk pengenalan diri mengenai
kualitas kinerjanya agar dapat merencanakan
kegiatan fungsional yang menuju ke
peningkatan kualitas berkelanjutan
Pengenalan diri melalui proses evaluasi diri
merupakan titik tolak yang wajar dan baik
untuk melakukan perencanaan program
fungsional di perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
14
Evaluasi Diri
Model Pencapaian Tujuan
Efektivitas
Tujuan
Persyaratan Ambang
Masukan
• Sumberdaya
• Keterkaitan
Lingkungan
PAU-PPAI-UT
Efisiensi
Proses
Pemanfaatan
sumberdaya
untuk mencapai
tujuan
Produktivitas
Keluaran
Hasil dan
dampak
15
EVALUASI
Validasi Sejawat:
Tujuan :
• Meningkatkan kesahihan dan kehandalan evaluasi
diri.
• Memberi komentar dan saran terhadap rencana
pengembangan yang dilandasi oleh evaluasi diri
Peran :
• Menjamin kualitas bagi masyarakat pengguna
keluaran perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
16
PENINGKATAN RELEVANSI
DAN KUALITAS
RELEVANSI PENDIDIKAN TINGGI
Perancangan, perencanaan, dan pelaksanaan
program pendidikan tinggi selalu dikaitkan
dengan kerangka kerjasama pemerintah,
industri dan pendidikan tinggi.
PAU-PPAI-UT
17
Implikasi Prinsip Relevansi
Terhadap Peranan Dosen
• Merumuskan tujuan (umum dan khusus)
• Menyajikan materi dengan contoh dan latihan/
praktek/magang
• Penilaian terhadap proses dan hasil
perkuliahan
• Melakukan penelitian yang relevan
• Menulis bahan ajar
PAU-PPAI-UT
18
IMPLIKASI AKUNTABILITAS
TERHADAP TUGAS DOSEN
• Merumuskan tujuan dengan jelas
• Melakukan kegiatan pembelajaran yang
mengarah kepada pencapaian tujuan
• Melaksanakan penilaian terhadap pencapaian
tujuan
• Memberikan umpan balik untuk
penyempurnaan
PAU-PPAI-UT
19
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
1. Perluasan kesempatan belajar
2. Penyebaran pendidikan
3. Peningkatan peran PT dalam menyiapkan
SDM setempat
PAU-PPAI-UT
20
PAU-PPAI-UT
21
Slide 20
PAU-PPAI-UT
1
Tujuan Instruksional Umum
Peserta dapat menjelaskan strategi pengembangan
pendidikan tinggi
Tujuan Instruksional Khusus
Peserta dapat menjelaskan :
1. Isi telaah strategis
2. Paradigma penataan sistem pendidikan tinggi
3. Peningkatan relevansi dan mutu, implikasinya
terhadap tugas dan peranan dosen
4. Implikasi akuntabilitas terhadap tugas dosen
5. Pemerataan pendidikan tinggi
PAU-PPAI-UT
2
TELAAH STRATEGIS
PARADIGMA PENATAAN SISTEM
PENDIDIKAN TINGGI
PENINGKATAN RELEVANSI DAN MUTU
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
PAU-PPAI-UT
3
1. Wawasan Jangka Panjang
2. Misi Sistem Pendidikan Tinggi
3. Keadaan Internal Sistem dan Lingkup
Eksternal yang Mempengaruhi Pencapaian
Misi Sistem
4. Identifikasi Masalah Utama
5. Rencana Pengembangan
PAU-PPAI-UT
4
KOMPONEN:
Evaluasi
5
Kualitas 1
2
Otonomi
PAU-PPAI-UT
Akuntabilitas 3
4
Akreditasi
Klik salah satu dari komponen di atas
5
1 KUALITAS
Sifat
: subjektif dan nisbi
Standar : berubah-ubah
Upaya
PAU-PPAI-UT
: ditinjau ulang
6
EFISIENSI
ATRIBUT KUALITAS
PENDIDIKAN TINGGI
EFEKTIVITAS
PENGELOLAAN
SISTEM
Klik di sini
2 OTONOMI
Pengertian Umum Otonomi:
Hak atau kewenangan yang diberikan oleh pihak
berwenang/pemerintah kepada suatu lingkungan
masyarakat, himpunan ataupun badan resmi lain untuk
menyelenggarakan fungsinya secara mandiri selama hal
tersebut tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan
yang berlaku secara umum dalam masyarakat
Kebebasan Akademik:
Kebebasan yang ada pada sivitas akademik dalam
melaksanakan tugas dan kegiatan fungsionalnya,
yaitu pendidikan dan penelitian ilmiah
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
8
3 AKUNTABILITAS
Menyangkut hal-hal berikut:
Kesesuaian antara tujuan dengan falsafah, moral, dan etika
Kesesuaian antara tujuan dengan pola kegiatan sivitas
akademik, serta hasil dan dampak yang dicapai
Keterbukaan terhadap penilikan dan pemantauan
Pertanggungjawaban pemanfaatan sumber daya
Aktualisasi asas otonomi dan kebebasan akademik
Kesadaran para sivitas akademik bahwa aktualisasi
perilakunya tidak akan mengganggu pelaksanaan kegiatan
fungsional lembaga dan juga masyarakat
PAU-PPAI-UT
9
AKUNTABILITAS
Acuan dasar untuk mengembangkan
perangkat peraturan, pengaturan,
dan kesepakatan yang mengikat bagi
seluruh sivitas akademik untuk
mencapai peningkatan kualitas
berkelanjutan yang serasi dengan
tuntutan masyarakat
PAU-PPAI-UT
10
JENIS AKUNTABILITAS
•Akuntabilitas keberhasilan
•Akuntabilitas profesional
•Akuntabilitas sistem
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
11
4 AKREDITASI
Tahap Pertama:
Evaluasi eksternal menyangkut penilaian terhadap kriteria
dan persyaratan untuk memperoleh izin penyelenggaraan
dan atau pelaksanaan perguruan tinggi
Tahap Kedua:
Evaluasi diri oleh masing-masing perguruan tinggi
Tahap Ketiga:
Validasi sejawat (peer review atau peer evaluation) yang
bertujuan untuk menilik kesahihan evaluasi diri
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
12
5 EVALUASI
Upaya sistematis untuk menghimpun,
menyusun, mengolah data dan informasi
yang handal dan sahih
sebagai landasan tindakan manajemen
untuk mengelola kelangsungan lembaga
atau program
PAU-PPAI-UT
13
EVALUASI
Evaluasi Diri:
Ditujukan untuk pengenalan diri mengenai
kualitas kinerjanya agar dapat merencanakan
kegiatan fungsional yang menuju ke
peningkatan kualitas berkelanjutan
Pengenalan diri melalui proses evaluasi diri
merupakan titik tolak yang wajar dan baik
untuk melakukan perencanaan program
fungsional di perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
14
Evaluasi Diri
Model Pencapaian Tujuan
Efektivitas
Tujuan
Persyaratan Ambang
Masukan
• Sumberdaya
• Keterkaitan
Lingkungan
PAU-PPAI-UT
Efisiensi
Proses
Pemanfaatan
sumberdaya
untuk mencapai
tujuan
Produktivitas
Keluaran
Hasil dan
dampak
15
EVALUASI
Validasi Sejawat:
Tujuan :
• Meningkatkan kesahihan dan kehandalan evaluasi
diri.
• Memberi komentar dan saran terhadap rencana
pengembangan yang dilandasi oleh evaluasi diri
Peran :
• Menjamin kualitas bagi masyarakat pengguna
keluaran perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
16
PENINGKATAN RELEVANSI
DAN KUALITAS
RELEVANSI PENDIDIKAN TINGGI
Perancangan, perencanaan, dan pelaksanaan
program pendidikan tinggi selalu dikaitkan
dengan kerangka kerjasama pemerintah,
industri dan pendidikan tinggi.
PAU-PPAI-UT
17
Implikasi Prinsip Relevansi
Terhadap Peranan Dosen
• Merumuskan tujuan (umum dan khusus)
• Menyajikan materi dengan contoh dan latihan/
praktek/magang
• Penilaian terhadap proses dan hasil
perkuliahan
• Melakukan penelitian yang relevan
• Menulis bahan ajar
PAU-PPAI-UT
18
IMPLIKASI AKUNTABILITAS
TERHADAP TUGAS DOSEN
• Merumuskan tujuan dengan jelas
• Melakukan kegiatan pembelajaran yang
mengarah kepada pencapaian tujuan
• Melaksanakan penilaian terhadap pencapaian
tujuan
• Memberikan umpan balik untuk
penyempurnaan
PAU-PPAI-UT
19
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
1. Perluasan kesempatan belajar
2. Penyebaran pendidikan
3. Peningkatan peran PT dalam menyiapkan
SDM setempat
PAU-PPAI-UT
20
PAU-PPAI-UT
21
Slide 21
PAU-PPAI-UT
1
Tujuan Instruksional Umum
Peserta dapat menjelaskan strategi pengembangan
pendidikan tinggi
Tujuan Instruksional Khusus
Peserta dapat menjelaskan :
1. Isi telaah strategis
2. Paradigma penataan sistem pendidikan tinggi
3. Peningkatan relevansi dan mutu, implikasinya
terhadap tugas dan peranan dosen
4. Implikasi akuntabilitas terhadap tugas dosen
5. Pemerataan pendidikan tinggi
PAU-PPAI-UT
2
TELAAH STRATEGIS
PARADIGMA PENATAAN SISTEM
PENDIDIKAN TINGGI
PENINGKATAN RELEVANSI DAN MUTU
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
PAU-PPAI-UT
3
1. Wawasan Jangka Panjang
2. Misi Sistem Pendidikan Tinggi
3. Keadaan Internal Sistem dan Lingkup
Eksternal yang Mempengaruhi Pencapaian
Misi Sistem
4. Identifikasi Masalah Utama
5. Rencana Pengembangan
PAU-PPAI-UT
4
KOMPONEN:
Evaluasi
5
Kualitas 1
2
Otonomi
PAU-PPAI-UT
Akuntabilitas 3
4
Akreditasi
Klik salah satu dari komponen di atas
5
1 KUALITAS
Sifat
: subjektif dan nisbi
Standar : berubah-ubah
Upaya
PAU-PPAI-UT
: ditinjau ulang
6
EFISIENSI
ATRIBUT KUALITAS
PENDIDIKAN TINGGI
EFEKTIVITAS
PENGELOLAAN
SISTEM
Klik di sini
2 OTONOMI
Pengertian Umum Otonomi:
Hak atau kewenangan yang diberikan oleh pihak
berwenang/pemerintah kepada suatu lingkungan
masyarakat, himpunan ataupun badan resmi lain untuk
menyelenggarakan fungsinya secara mandiri selama hal
tersebut tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan
yang berlaku secara umum dalam masyarakat
Kebebasan Akademik:
Kebebasan yang ada pada sivitas akademik dalam
melaksanakan tugas dan kegiatan fungsionalnya,
yaitu pendidikan dan penelitian ilmiah
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
8
3 AKUNTABILITAS
Menyangkut hal-hal berikut:
Kesesuaian antara tujuan dengan falsafah, moral, dan etika
Kesesuaian antara tujuan dengan pola kegiatan sivitas
akademik, serta hasil dan dampak yang dicapai
Keterbukaan terhadap penilikan dan pemantauan
Pertanggungjawaban pemanfaatan sumber daya
Aktualisasi asas otonomi dan kebebasan akademik
Kesadaran para sivitas akademik bahwa aktualisasi
perilakunya tidak akan mengganggu pelaksanaan kegiatan
fungsional lembaga dan juga masyarakat
PAU-PPAI-UT
9
AKUNTABILITAS
Acuan dasar untuk mengembangkan
perangkat peraturan, pengaturan,
dan kesepakatan yang mengikat bagi
seluruh sivitas akademik untuk
mencapai peningkatan kualitas
berkelanjutan yang serasi dengan
tuntutan masyarakat
PAU-PPAI-UT
10
JENIS AKUNTABILITAS
•Akuntabilitas keberhasilan
•Akuntabilitas profesional
•Akuntabilitas sistem
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
11
4 AKREDITASI
Tahap Pertama:
Evaluasi eksternal menyangkut penilaian terhadap kriteria
dan persyaratan untuk memperoleh izin penyelenggaraan
dan atau pelaksanaan perguruan tinggi
Tahap Kedua:
Evaluasi diri oleh masing-masing perguruan tinggi
Tahap Ketiga:
Validasi sejawat (peer review atau peer evaluation) yang
bertujuan untuk menilik kesahihan evaluasi diri
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
12
5 EVALUASI
Upaya sistematis untuk menghimpun,
menyusun, mengolah data dan informasi
yang handal dan sahih
sebagai landasan tindakan manajemen
untuk mengelola kelangsungan lembaga
atau program
PAU-PPAI-UT
13
EVALUASI
Evaluasi Diri:
Ditujukan untuk pengenalan diri mengenai
kualitas kinerjanya agar dapat merencanakan
kegiatan fungsional yang menuju ke
peningkatan kualitas berkelanjutan
Pengenalan diri melalui proses evaluasi diri
merupakan titik tolak yang wajar dan baik
untuk melakukan perencanaan program
fungsional di perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
14
Evaluasi Diri
Model Pencapaian Tujuan
Efektivitas
Tujuan
Persyaratan Ambang
Masukan
• Sumberdaya
• Keterkaitan
Lingkungan
PAU-PPAI-UT
Efisiensi
Proses
Pemanfaatan
sumberdaya
untuk mencapai
tujuan
Produktivitas
Keluaran
Hasil dan
dampak
15
EVALUASI
Validasi Sejawat:
Tujuan :
• Meningkatkan kesahihan dan kehandalan evaluasi
diri.
• Memberi komentar dan saran terhadap rencana
pengembangan yang dilandasi oleh evaluasi diri
Peran :
• Menjamin kualitas bagi masyarakat pengguna
keluaran perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
16
PENINGKATAN RELEVANSI
DAN KUALITAS
RELEVANSI PENDIDIKAN TINGGI
Perancangan, perencanaan, dan pelaksanaan
program pendidikan tinggi selalu dikaitkan
dengan kerangka kerjasama pemerintah,
industri dan pendidikan tinggi.
PAU-PPAI-UT
17
Implikasi Prinsip Relevansi
Terhadap Peranan Dosen
• Merumuskan tujuan (umum dan khusus)
• Menyajikan materi dengan contoh dan latihan/
praktek/magang
• Penilaian terhadap proses dan hasil
perkuliahan
• Melakukan penelitian yang relevan
• Menulis bahan ajar
PAU-PPAI-UT
18
IMPLIKASI AKUNTABILITAS
TERHADAP TUGAS DOSEN
• Merumuskan tujuan dengan jelas
• Melakukan kegiatan pembelajaran yang
mengarah kepada pencapaian tujuan
• Melaksanakan penilaian terhadap pencapaian
tujuan
• Memberikan umpan balik untuk
penyempurnaan
PAU-PPAI-UT
19
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
1. Perluasan kesempatan belajar
2. Penyebaran pendidikan
3. Peningkatan peran PT dalam menyiapkan
SDM setempat
PAU-PPAI-UT
20
PAU-PPAI-UT
21
PAU-PPAI-UT
1
Tujuan Instruksional Umum
Peserta dapat menjelaskan strategi pengembangan
pendidikan tinggi
Tujuan Instruksional Khusus
Peserta dapat menjelaskan :
1. Isi telaah strategis
2. Paradigma penataan sistem pendidikan tinggi
3. Peningkatan relevansi dan mutu, implikasinya
terhadap tugas dan peranan dosen
4. Implikasi akuntabilitas terhadap tugas dosen
5. Pemerataan pendidikan tinggi
PAU-PPAI-UT
2
TELAAH STRATEGIS
PARADIGMA PENATAAN SISTEM
PENDIDIKAN TINGGI
PENINGKATAN RELEVANSI DAN MUTU
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
PAU-PPAI-UT
3
1. Wawasan Jangka Panjang
2. Misi Sistem Pendidikan Tinggi
3. Keadaan Internal Sistem dan Lingkup
Eksternal yang Mempengaruhi Pencapaian
Misi Sistem
4. Identifikasi Masalah Utama
5. Rencana Pengembangan
PAU-PPAI-UT
4
KOMPONEN:
Evaluasi
5
Kualitas 1
2
Otonomi
PAU-PPAI-UT
Akuntabilitas 3
4
Akreditasi
Klik salah satu dari komponen di atas
5
1 KUALITAS
Sifat
: subjektif dan nisbi
Standar : berubah-ubah
Upaya
PAU-PPAI-UT
: ditinjau ulang
6
EFISIENSI
ATRIBUT KUALITAS
PENDIDIKAN TINGGI
EFEKTIVITAS
PENGELOLAAN
SISTEM
Klik di sini
2 OTONOMI
Pengertian Umum Otonomi:
Hak atau kewenangan yang diberikan oleh pihak
berwenang/pemerintah kepada suatu lingkungan
masyarakat, himpunan ataupun badan resmi lain untuk
menyelenggarakan fungsinya secara mandiri selama hal
tersebut tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan
yang berlaku secara umum dalam masyarakat
Kebebasan Akademik:
Kebebasan yang ada pada sivitas akademik dalam
melaksanakan tugas dan kegiatan fungsionalnya,
yaitu pendidikan dan penelitian ilmiah
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
8
3 AKUNTABILITAS
Menyangkut hal-hal berikut:
Kesesuaian antara tujuan dengan falsafah, moral, dan etika
Kesesuaian antara tujuan dengan pola kegiatan sivitas
akademik, serta hasil dan dampak yang dicapai
Keterbukaan terhadap penilikan dan pemantauan
Pertanggungjawaban pemanfaatan sumber daya
Aktualisasi asas otonomi dan kebebasan akademik
Kesadaran para sivitas akademik bahwa aktualisasi
perilakunya tidak akan mengganggu pelaksanaan kegiatan
fungsional lembaga dan juga masyarakat
PAU-PPAI-UT
9
AKUNTABILITAS
Acuan dasar untuk mengembangkan
perangkat peraturan, pengaturan,
dan kesepakatan yang mengikat bagi
seluruh sivitas akademik untuk
mencapai peningkatan kualitas
berkelanjutan yang serasi dengan
tuntutan masyarakat
PAU-PPAI-UT
10
JENIS AKUNTABILITAS
•Akuntabilitas keberhasilan
•Akuntabilitas profesional
•Akuntabilitas sistem
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
11
4 AKREDITASI
Tahap Pertama:
Evaluasi eksternal menyangkut penilaian terhadap kriteria
dan persyaratan untuk memperoleh izin penyelenggaraan
dan atau pelaksanaan perguruan tinggi
Tahap Kedua:
Evaluasi diri oleh masing-masing perguruan tinggi
Tahap Ketiga:
Validasi sejawat (peer review atau peer evaluation) yang
bertujuan untuk menilik kesahihan evaluasi diri
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
12
5 EVALUASI
Upaya sistematis untuk menghimpun,
menyusun, mengolah data dan informasi
yang handal dan sahih
sebagai landasan tindakan manajemen
untuk mengelola kelangsungan lembaga
atau program
PAU-PPAI-UT
13
EVALUASI
Evaluasi Diri:
Ditujukan untuk pengenalan diri mengenai
kualitas kinerjanya agar dapat merencanakan
kegiatan fungsional yang menuju ke
peningkatan kualitas berkelanjutan
Pengenalan diri melalui proses evaluasi diri
merupakan titik tolak yang wajar dan baik
untuk melakukan perencanaan program
fungsional di perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
14
Evaluasi Diri
Model Pencapaian Tujuan
Efektivitas
Tujuan
Persyaratan Ambang
Masukan
• Sumberdaya
• Keterkaitan
Lingkungan
PAU-PPAI-UT
Efisiensi
Proses
Pemanfaatan
sumberdaya
untuk mencapai
tujuan
Produktivitas
Keluaran
Hasil dan
dampak
15
EVALUASI
Validasi Sejawat:
Tujuan :
• Meningkatkan kesahihan dan kehandalan evaluasi
diri.
• Memberi komentar dan saran terhadap rencana
pengembangan yang dilandasi oleh evaluasi diri
Peran :
• Menjamin kualitas bagi masyarakat pengguna
keluaran perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
16
PENINGKATAN RELEVANSI
DAN KUALITAS
RELEVANSI PENDIDIKAN TINGGI
Perancangan, perencanaan, dan pelaksanaan
program pendidikan tinggi selalu dikaitkan
dengan kerangka kerjasama pemerintah,
industri dan pendidikan tinggi.
PAU-PPAI-UT
17
Implikasi Prinsip Relevansi
Terhadap Peranan Dosen
• Merumuskan tujuan (umum dan khusus)
• Menyajikan materi dengan contoh dan latihan/
praktek/magang
• Penilaian terhadap proses dan hasil
perkuliahan
• Melakukan penelitian yang relevan
• Menulis bahan ajar
PAU-PPAI-UT
18
IMPLIKASI AKUNTABILITAS
TERHADAP TUGAS DOSEN
• Merumuskan tujuan dengan jelas
• Melakukan kegiatan pembelajaran yang
mengarah kepada pencapaian tujuan
• Melaksanakan penilaian terhadap pencapaian
tujuan
• Memberikan umpan balik untuk
penyempurnaan
PAU-PPAI-UT
19
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
1. Perluasan kesempatan belajar
2. Penyebaran pendidikan
3. Peningkatan peran PT dalam menyiapkan
SDM setempat
PAU-PPAI-UT
20
PAU-PPAI-UT
21
Slide 2
PAU-PPAI-UT
1
Tujuan Instruksional Umum
Peserta dapat menjelaskan strategi pengembangan
pendidikan tinggi
Tujuan Instruksional Khusus
Peserta dapat menjelaskan :
1. Isi telaah strategis
2. Paradigma penataan sistem pendidikan tinggi
3. Peningkatan relevansi dan mutu, implikasinya
terhadap tugas dan peranan dosen
4. Implikasi akuntabilitas terhadap tugas dosen
5. Pemerataan pendidikan tinggi
PAU-PPAI-UT
2
TELAAH STRATEGIS
PARADIGMA PENATAAN SISTEM
PENDIDIKAN TINGGI
PENINGKATAN RELEVANSI DAN MUTU
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
PAU-PPAI-UT
3
1. Wawasan Jangka Panjang
2. Misi Sistem Pendidikan Tinggi
3. Keadaan Internal Sistem dan Lingkup
Eksternal yang Mempengaruhi Pencapaian
Misi Sistem
4. Identifikasi Masalah Utama
5. Rencana Pengembangan
PAU-PPAI-UT
4
KOMPONEN:
Evaluasi
5
Kualitas 1
2
Otonomi
PAU-PPAI-UT
Akuntabilitas 3
4
Akreditasi
Klik salah satu dari komponen di atas
5
1 KUALITAS
Sifat
: subjektif dan nisbi
Standar : berubah-ubah
Upaya
PAU-PPAI-UT
: ditinjau ulang
6
EFISIENSI
ATRIBUT KUALITAS
PENDIDIKAN TINGGI
EFEKTIVITAS
PENGELOLAAN
SISTEM
Klik di sini
2 OTONOMI
Pengertian Umum Otonomi:
Hak atau kewenangan yang diberikan oleh pihak
berwenang/pemerintah kepada suatu lingkungan
masyarakat, himpunan ataupun badan resmi lain untuk
menyelenggarakan fungsinya secara mandiri selama hal
tersebut tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan
yang berlaku secara umum dalam masyarakat
Kebebasan Akademik:
Kebebasan yang ada pada sivitas akademik dalam
melaksanakan tugas dan kegiatan fungsionalnya,
yaitu pendidikan dan penelitian ilmiah
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
8
3 AKUNTABILITAS
Menyangkut hal-hal berikut:
Kesesuaian antara tujuan dengan falsafah, moral, dan etika
Kesesuaian antara tujuan dengan pola kegiatan sivitas
akademik, serta hasil dan dampak yang dicapai
Keterbukaan terhadap penilikan dan pemantauan
Pertanggungjawaban pemanfaatan sumber daya
Aktualisasi asas otonomi dan kebebasan akademik
Kesadaran para sivitas akademik bahwa aktualisasi
perilakunya tidak akan mengganggu pelaksanaan kegiatan
fungsional lembaga dan juga masyarakat
PAU-PPAI-UT
9
AKUNTABILITAS
Acuan dasar untuk mengembangkan
perangkat peraturan, pengaturan,
dan kesepakatan yang mengikat bagi
seluruh sivitas akademik untuk
mencapai peningkatan kualitas
berkelanjutan yang serasi dengan
tuntutan masyarakat
PAU-PPAI-UT
10
JENIS AKUNTABILITAS
•Akuntabilitas keberhasilan
•Akuntabilitas profesional
•Akuntabilitas sistem
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
11
4 AKREDITASI
Tahap Pertama:
Evaluasi eksternal menyangkut penilaian terhadap kriteria
dan persyaratan untuk memperoleh izin penyelenggaraan
dan atau pelaksanaan perguruan tinggi
Tahap Kedua:
Evaluasi diri oleh masing-masing perguruan tinggi
Tahap Ketiga:
Validasi sejawat (peer review atau peer evaluation) yang
bertujuan untuk menilik kesahihan evaluasi diri
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
12
5 EVALUASI
Upaya sistematis untuk menghimpun,
menyusun, mengolah data dan informasi
yang handal dan sahih
sebagai landasan tindakan manajemen
untuk mengelola kelangsungan lembaga
atau program
PAU-PPAI-UT
13
EVALUASI
Evaluasi Diri:
Ditujukan untuk pengenalan diri mengenai
kualitas kinerjanya agar dapat merencanakan
kegiatan fungsional yang menuju ke
peningkatan kualitas berkelanjutan
Pengenalan diri melalui proses evaluasi diri
merupakan titik tolak yang wajar dan baik
untuk melakukan perencanaan program
fungsional di perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
14
Evaluasi Diri
Model Pencapaian Tujuan
Efektivitas
Tujuan
Persyaratan Ambang
Masukan
• Sumberdaya
• Keterkaitan
Lingkungan
PAU-PPAI-UT
Efisiensi
Proses
Pemanfaatan
sumberdaya
untuk mencapai
tujuan
Produktivitas
Keluaran
Hasil dan
dampak
15
EVALUASI
Validasi Sejawat:
Tujuan :
• Meningkatkan kesahihan dan kehandalan evaluasi
diri.
• Memberi komentar dan saran terhadap rencana
pengembangan yang dilandasi oleh evaluasi diri
Peran :
• Menjamin kualitas bagi masyarakat pengguna
keluaran perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
16
PENINGKATAN RELEVANSI
DAN KUALITAS
RELEVANSI PENDIDIKAN TINGGI
Perancangan, perencanaan, dan pelaksanaan
program pendidikan tinggi selalu dikaitkan
dengan kerangka kerjasama pemerintah,
industri dan pendidikan tinggi.
PAU-PPAI-UT
17
Implikasi Prinsip Relevansi
Terhadap Peranan Dosen
• Merumuskan tujuan (umum dan khusus)
• Menyajikan materi dengan contoh dan latihan/
praktek/magang
• Penilaian terhadap proses dan hasil
perkuliahan
• Melakukan penelitian yang relevan
• Menulis bahan ajar
PAU-PPAI-UT
18
IMPLIKASI AKUNTABILITAS
TERHADAP TUGAS DOSEN
• Merumuskan tujuan dengan jelas
• Melakukan kegiatan pembelajaran yang
mengarah kepada pencapaian tujuan
• Melaksanakan penilaian terhadap pencapaian
tujuan
• Memberikan umpan balik untuk
penyempurnaan
PAU-PPAI-UT
19
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
1. Perluasan kesempatan belajar
2. Penyebaran pendidikan
3. Peningkatan peran PT dalam menyiapkan
SDM setempat
PAU-PPAI-UT
20
PAU-PPAI-UT
21
Slide 3
PAU-PPAI-UT
1
Tujuan Instruksional Umum
Peserta dapat menjelaskan strategi pengembangan
pendidikan tinggi
Tujuan Instruksional Khusus
Peserta dapat menjelaskan :
1. Isi telaah strategis
2. Paradigma penataan sistem pendidikan tinggi
3. Peningkatan relevansi dan mutu, implikasinya
terhadap tugas dan peranan dosen
4. Implikasi akuntabilitas terhadap tugas dosen
5. Pemerataan pendidikan tinggi
PAU-PPAI-UT
2
TELAAH STRATEGIS
PARADIGMA PENATAAN SISTEM
PENDIDIKAN TINGGI
PENINGKATAN RELEVANSI DAN MUTU
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
PAU-PPAI-UT
3
1. Wawasan Jangka Panjang
2. Misi Sistem Pendidikan Tinggi
3. Keadaan Internal Sistem dan Lingkup
Eksternal yang Mempengaruhi Pencapaian
Misi Sistem
4. Identifikasi Masalah Utama
5. Rencana Pengembangan
PAU-PPAI-UT
4
KOMPONEN:
Evaluasi
5
Kualitas 1
2
Otonomi
PAU-PPAI-UT
Akuntabilitas 3
4
Akreditasi
Klik salah satu dari komponen di atas
5
1 KUALITAS
Sifat
: subjektif dan nisbi
Standar : berubah-ubah
Upaya
PAU-PPAI-UT
: ditinjau ulang
6
EFISIENSI
ATRIBUT KUALITAS
PENDIDIKAN TINGGI
EFEKTIVITAS
PENGELOLAAN
SISTEM
Klik di sini
2 OTONOMI
Pengertian Umum Otonomi:
Hak atau kewenangan yang diberikan oleh pihak
berwenang/pemerintah kepada suatu lingkungan
masyarakat, himpunan ataupun badan resmi lain untuk
menyelenggarakan fungsinya secara mandiri selama hal
tersebut tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan
yang berlaku secara umum dalam masyarakat
Kebebasan Akademik:
Kebebasan yang ada pada sivitas akademik dalam
melaksanakan tugas dan kegiatan fungsionalnya,
yaitu pendidikan dan penelitian ilmiah
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
8
3 AKUNTABILITAS
Menyangkut hal-hal berikut:
Kesesuaian antara tujuan dengan falsafah, moral, dan etika
Kesesuaian antara tujuan dengan pola kegiatan sivitas
akademik, serta hasil dan dampak yang dicapai
Keterbukaan terhadap penilikan dan pemantauan
Pertanggungjawaban pemanfaatan sumber daya
Aktualisasi asas otonomi dan kebebasan akademik
Kesadaran para sivitas akademik bahwa aktualisasi
perilakunya tidak akan mengganggu pelaksanaan kegiatan
fungsional lembaga dan juga masyarakat
PAU-PPAI-UT
9
AKUNTABILITAS
Acuan dasar untuk mengembangkan
perangkat peraturan, pengaturan,
dan kesepakatan yang mengikat bagi
seluruh sivitas akademik untuk
mencapai peningkatan kualitas
berkelanjutan yang serasi dengan
tuntutan masyarakat
PAU-PPAI-UT
10
JENIS AKUNTABILITAS
•Akuntabilitas keberhasilan
•Akuntabilitas profesional
•Akuntabilitas sistem
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
11
4 AKREDITASI
Tahap Pertama:
Evaluasi eksternal menyangkut penilaian terhadap kriteria
dan persyaratan untuk memperoleh izin penyelenggaraan
dan atau pelaksanaan perguruan tinggi
Tahap Kedua:
Evaluasi diri oleh masing-masing perguruan tinggi
Tahap Ketiga:
Validasi sejawat (peer review atau peer evaluation) yang
bertujuan untuk menilik kesahihan evaluasi diri
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
12
5 EVALUASI
Upaya sistematis untuk menghimpun,
menyusun, mengolah data dan informasi
yang handal dan sahih
sebagai landasan tindakan manajemen
untuk mengelola kelangsungan lembaga
atau program
PAU-PPAI-UT
13
EVALUASI
Evaluasi Diri:
Ditujukan untuk pengenalan diri mengenai
kualitas kinerjanya agar dapat merencanakan
kegiatan fungsional yang menuju ke
peningkatan kualitas berkelanjutan
Pengenalan diri melalui proses evaluasi diri
merupakan titik tolak yang wajar dan baik
untuk melakukan perencanaan program
fungsional di perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
14
Evaluasi Diri
Model Pencapaian Tujuan
Efektivitas
Tujuan
Persyaratan Ambang
Masukan
• Sumberdaya
• Keterkaitan
Lingkungan
PAU-PPAI-UT
Efisiensi
Proses
Pemanfaatan
sumberdaya
untuk mencapai
tujuan
Produktivitas
Keluaran
Hasil dan
dampak
15
EVALUASI
Validasi Sejawat:
Tujuan :
• Meningkatkan kesahihan dan kehandalan evaluasi
diri.
• Memberi komentar dan saran terhadap rencana
pengembangan yang dilandasi oleh evaluasi diri
Peran :
• Menjamin kualitas bagi masyarakat pengguna
keluaran perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
16
PENINGKATAN RELEVANSI
DAN KUALITAS
RELEVANSI PENDIDIKAN TINGGI
Perancangan, perencanaan, dan pelaksanaan
program pendidikan tinggi selalu dikaitkan
dengan kerangka kerjasama pemerintah,
industri dan pendidikan tinggi.
PAU-PPAI-UT
17
Implikasi Prinsip Relevansi
Terhadap Peranan Dosen
• Merumuskan tujuan (umum dan khusus)
• Menyajikan materi dengan contoh dan latihan/
praktek/magang
• Penilaian terhadap proses dan hasil
perkuliahan
• Melakukan penelitian yang relevan
• Menulis bahan ajar
PAU-PPAI-UT
18
IMPLIKASI AKUNTABILITAS
TERHADAP TUGAS DOSEN
• Merumuskan tujuan dengan jelas
• Melakukan kegiatan pembelajaran yang
mengarah kepada pencapaian tujuan
• Melaksanakan penilaian terhadap pencapaian
tujuan
• Memberikan umpan balik untuk
penyempurnaan
PAU-PPAI-UT
19
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
1. Perluasan kesempatan belajar
2. Penyebaran pendidikan
3. Peningkatan peran PT dalam menyiapkan
SDM setempat
PAU-PPAI-UT
20
PAU-PPAI-UT
21
Slide 4
PAU-PPAI-UT
1
Tujuan Instruksional Umum
Peserta dapat menjelaskan strategi pengembangan
pendidikan tinggi
Tujuan Instruksional Khusus
Peserta dapat menjelaskan :
1. Isi telaah strategis
2. Paradigma penataan sistem pendidikan tinggi
3. Peningkatan relevansi dan mutu, implikasinya
terhadap tugas dan peranan dosen
4. Implikasi akuntabilitas terhadap tugas dosen
5. Pemerataan pendidikan tinggi
PAU-PPAI-UT
2
TELAAH STRATEGIS
PARADIGMA PENATAAN SISTEM
PENDIDIKAN TINGGI
PENINGKATAN RELEVANSI DAN MUTU
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
PAU-PPAI-UT
3
1. Wawasan Jangka Panjang
2. Misi Sistem Pendidikan Tinggi
3. Keadaan Internal Sistem dan Lingkup
Eksternal yang Mempengaruhi Pencapaian
Misi Sistem
4. Identifikasi Masalah Utama
5. Rencana Pengembangan
PAU-PPAI-UT
4
KOMPONEN:
Evaluasi
5
Kualitas 1
2
Otonomi
PAU-PPAI-UT
Akuntabilitas 3
4
Akreditasi
Klik salah satu dari komponen di atas
5
1 KUALITAS
Sifat
: subjektif dan nisbi
Standar : berubah-ubah
Upaya
PAU-PPAI-UT
: ditinjau ulang
6
EFISIENSI
ATRIBUT KUALITAS
PENDIDIKAN TINGGI
EFEKTIVITAS
PENGELOLAAN
SISTEM
Klik di sini
2 OTONOMI
Pengertian Umum Otonomi:
Hak atau kewenangan yang diberikan oleh pihak
berwenang/pemerintah kepada suatu lingkungan
masyarakat, himpunan ataupun badan resmi lain untuk
menyelenggarakan fungsinya secara mandiri selama hal
tersebut tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan
yang berlaku secara umum dalam masyarakat
Kebebasan Akademik:
Kebebasan yang ada pada sivitas akademik dalam
melaksanakan tugas dan kegiatan fungsionalnya,
yaitu pendidikan dan penelitian ilmiah
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
8
3 AKUNTABILITAS
Menyangkut hal-hal berikut:
Kesesuaian antara tujuan dengan falsafah, moral, dan etika
Kesesuaian antara tujuan dengan pola kegiatan sivitas
akademik, serta hasil dan dampak yang dicapai
Keterbukaan terhadap penilikan dan pemantauan
Pertanggungjawaban pemanfaatan sumber daya
Aktualisasi asas otonomi dan kebebasan akademik
Kesadaran para sivitas akademik bahwa aktualisasi
perilakunya tidak akan mengganggu pelaksanaan kegiatan
fungsional lembaga dan juga masyarakat
PAU-PPAI-UT
9
AKUNTABILITAS
Acuan dasar untuk mengembangkan
perangkat peraturan, pengaturan,
dan kesepakatan yang mengikat bagi
seluruh sivitas akademik untuk
mencapai peningkatan kualitas
berkelanjutan yang serasi dengan
tuntutan masyarakat
PAU-PPAI-UT
10
JENIS AKUNTABILITAS
•Akuntabilitas keberhasilan
•Akuntabilitas profesional
•Akuntabilitas sistem
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
11
4 AKREDITASI
Tahap Pertama:
Evaluasi eksternal menyangkut penilaian terhadap kriteria
dan persyaratan untuk memperoleh izin penyelenggaraan
dan atau pelaksanaan perguruan tinggi
Tahap Kedua:
Evaluasi diri oleh masing-masing perguruan tinggi
Tahap Ketiga:
Validasi sejawat (peer review atau peer evaluation) yang
bertujuan untuk menilik kesahihan evaluasi diri
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
12
5 EVALUASI
Upaya sistematis untuk menghimpun,
menyusun, mengolah data dan informasi
yang handal dan sahih
sebagai landasan tindakan manajemen
untuk mengelola kelangsungan lembaga
atau program
PAU-PPAI-UT
13
EVALUASI
Evaluasi Diri:
Ditujukan untuk pengenalan diri mengenai
kualitas kinerjanya agar dapat merencanakan
kegiatan fungsional yang menuju ke
peningkatan kualitas berkelanjutan
Pengenalan diri melalui proses evaluasi diri
merupakan titik tolak yang wajar dan baik
untuk melakukan perencanaan program
fungsional di perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
14
Evaluasi Diri
Model Pencapaian Tujuan
Efektivitas
Tujuan
Persyaratan Ambang
Masukan
• Sumberdaya
• Keterkaitan
Lingkungan
PAU-PPAI-UT
Efisiensi
Proses
Pemanfaatan
sumberdaya
untuk mencapai
tujuan
Produktivitas
Keluaran
Hasil dan
dampak
15
EVALUASI
Validasi Sejawat:
Tujuan :
• Meningkatkan kesahihan dan kehandalan evaluasi
diri.
• Memberi komentar dan saran terhadap rencana
pengembangan yang dilandasi oleh evaluasi diri
Peran :
• Menjamin kualitas bagi masyarakat pengguna
keluaran perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
16
PENINGKATAN RELEVANSI
DAN KUALITAS
RELEVANSI PENDIDIKAN TINGGI
Perancangan, perencanaan, dan pelaksanaan
program pendidikan tinggi selalu dikaitkan
dengan kerangka kerjasama pemerintah,
industri dan pendidikan tinggi.
PAU-PPAI-UT
17
Implikasi Prinsip Relevansi
Terhadap Peranan Dosen
• Merumuskan tujuan (umum dan khusus)
• Menyajikan materi dengan contoh dan latihan/
praktek/magang
• Penilaian terhadap proses dan hasil
perkuliahan
• Melakukan penelitian yang relevan
• Menulis bahan ajar
PAU-PPAI-UT
18
IMPLIKASI AKUNTABILITAS
TERHADAP TUGAS DOSEN
• Merumuskan tujuan dengan jelas
• Melakukan kegiatan pembelajaran yang
mengarah kepada pencapaian tujuan
• Melaksanakan penilaian terhadap pencapaian
tujuan
• Memberikan umpan balik untuk
penyempurnaan
PAU-PPAI-UT
19
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
1. Perluasan kesempatan belajar
2. Penyebaran pendidikan
3. Peningkatan peran PT dalam menyiapkan
SDM setempat
PAU-PPAI-UT
20
PAU-PPAI-UT
21
Slide 5
PAU-PPAI-UT
1
Tujuan Instruksional Umum
Peserta dapat menjelaskan strategi pengembangan
pendidikan tinggi
Tujuan Instruksional Khusus
Peserta dapat menjelaskan :
1. Isi telaah strategis
2. Paradigma penataan sistem pendidikan tinggi
3. Peningkatan relevansi dan mutu, implikasinya
terhadap tugas dan peranan dosen
4. Implikasi akuntabilitas terhadap tugas dosen
5. Pemerataan pendidikan tinggi
PAU-PPAI-UT
2
TELAAH STRATEGIS
PARADIGMA PENATAAN SISTEM
PENDIDIKAN TINGGI
PENINGKATAN RELEVANSI DAN MUTU
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
PAU-PPAI-UT
3
1. Wawasan Jangka Panjang
2. Misi Sistem Pendidikan Tinggi
3. Keadaan Internal Sistem dan Lingkup
Eksternal yang Mempengaruhi Pencapaian
Misi Sistem
4. Identifikasi Masalah Utama
5. Rencana Pengembangan
PAU-PPAI-UT
4
KOMPONEN:
Evaluasi
5
Kualitas 1
2
Otonomi
PAU-PPAI-UT
Akuntabilitas 3
4
Akreditasi
Klik salah satu dari komponen di atas
5
1 KUALITAS
Sifat
: subjektif dan nisbi
Standar : berubah-ubah
Upaya
PAU-PPAI-UT
: ditinjau ulang
6
EFISIENSI
ATRIBUT KUALITAS
PENDIDIKAN TINGGI
EFEKTIVITAS
PENGELOLAAN
SISTEM
Klik di sini
2 OTONOMI
Pengertian Umum Otonomi:
Hak atau kewenangan yang diberikan oleh pihak
berwenang/pemerintah kepada suatu lingkungan
masyarakat, himpunan ataupun badan resmi lain untuk
menyelenggarakan fungsinya secara mandiri selama hal
tersebut tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan
yang berlaku secara umum dalam masyarakat
Kebebasan Akademik:
Kebebasan yang ada pada sivitas akademik dalam
melaksanakan tugas dan kegiatan fungsionalnya,
yaitu pendidikan dan penelitian ilmiah
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
8
3 AKUNTABILITAS
Menyangkut hal-hal berikut:
Kesesuaian antara tujuan dengan falsafah, moral, dan etika
Kesesuaian antara tujuan dengan pola kegiatan sivitas
akademik, serta hasil dan dampak yang dicapai
Keterbukaan terhadap penilikan dan pemantauan
Pertanggungjawaban pemanfaatan sumber daya
Aktualisasi asas otonomi dan kebebasan akademik
Kesadaran para sivitas akademik bahwa aktualisasi
perilakunya tidak akan mengganggu pelaksanaan kegiatan
fungsional lembaga dan juga masyarakat
PAU-PPAI-UT
9
AKUNTABILITAS
Acuan dasar untuk mengembangkan
perangkat peraturan, pengaturan,
dan kesepakatan yang mengikat bagi
seluruh sivitas akademik untuk
mencapai peningkatan kualitas
berkelanjutan yang serasi dengan
tuntutan masyarakat
PAU-PPAI-UT
10
JENIS AKUNTABILITAS
•Akuntabilitas keberhasilan
•Akuntabilitas profesional
•Akuntabilitas sistem
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
11
4 AKREDITASI
Tahap Pertama:
Evaluasi eksternal menyangkut penilaian terhadap kriteria
dan persyaratan untuk memperoleh izin penyelenggaraan
dan atau pelaksanaan perguruan tinggi
Tahap Kedua:
Evaluasi diri oleh masing-masing perguruan tinggi
Tahap Ketiga:
Validasi sejawat (peer review atau peer evaluation) yang
bertujuan untuk menilik kesahihan evaluasi diri
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
12
5 EVALUASI
Upaya sistematis untuk menghimpun,
menyusun, mengolah data dan informasi
yang handal dan sahih
sebagai landasan tindakan manajemen
untuk mengelola kelangsungan lembaga
atau program
PAU-PPAI-UT
13
EVALUASI
Evaluasi Diri:
Ditujukan untuk pengenalan diri mengenai
kualitas kinerjanya agar dapat merencanakan
kegiatan fungsional yang menuju ke
peningkatan kualitas berkelanjutan
Pengenalan diri melalui proses evaluasi diri
merupakan titik tolak yang wajar dan baik
untuk melakukan perencanaan program
fungsional di perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
14
Evaluasi Diri
Model Pencapaian Tujuan
Efektivitas
Tujuan
Persyaratan Ambang
Masukan
• Sumberdaya
• Keterkaitan
Lingkungan
PAU-PPAI-UT
Efisiensi
Proses
Pemanfaatan
sumberdaya
untuk mencapai
tujuan
Produktivitas
Keluaran
Hasil dan
dampak
15
EVALUASI
Validasi Sejawat:
Tujuan :
• Meningkatkan kesahihan dan kehandalan evaluasi
diri.
• Memberi komentar dan saran terhadap rencana
pengembangan yang dilandasi oleh evaluasi diri
Peran :
• Menjamin kualitas bagi masyarakat pengguna
keluaran perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
16
PENINGKATAN RELEVANSI
DAN KUALITAS
RELEVANSI PENDIDIKAN TINGGI
Perancangan, perencanaan, dan pelaksanaan
program pendidikan tinggi selalu dikaitkan
dengan kerangka kerjasama pemerintah,
industri dan pendidikan tinggi.
PAU-PPAI-UT
17
Implikasi Prinsip Relevansi
Terhadap Peranan Dosen
• Merumuskan tujuan (umum dan khusus)
• Menyajikan materi dengan contoh dan latihan/
praktek/magang
• Penilaian terhadap proses dan hasil
perkuliahan
• Melakukan penelitian yang relevan
• Menulis bahan ajar
PAU-PPAI-UT
18
IMPLIKASI AKUNTABILITAS
TERHADAP TUGAS DOSEN
• Merumuskan tujuan dengan jelas
• Melakukan kegiatan pembelajaran yang
mengarah kepada pencapaian tujuan
• Melaksanakan penilaian terhadap pencapaian
tujuan
• Memberikan umpan balik untuk
penyempurnaan
PAU-PPAI-UT
19
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
1. Perluasan kesempatan belajar
2. Penyebaran pendidikan
3. Peningkatan peran PT dalam menyiapkan
SDM setempat
PAU-PPAI-UT
20
PAU-PPAI-UT
21
Slide 6
PAU-PPAI-UT
1
Tujuan Instruksional Umum
Peserta dapat menjelaskan strategi pengembangan
pendidikan tinggi
Tujuan Instruksional Khusus
Peserta dapat menjelaskan :
1. Isi telaah strategis
2. Paradigma penataan sistem pendidikan tinggi
3. Peningkatan relevansi dan mutu, implikasinya
terhadap tugas dan peranan dosen
4. Implikasi akuntabilitas terhadap tugas dosen
5. Pemerataan pendidikan tinggi
PAU-PPAI-UT
2
TELAAH STRATEGIS
PARADIGMA PENATAAN SISTEM
PENDIDIKAN TINGGI
PENINGKATAN RELEVANSI DAN MUTU
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
PAU-PPAI-UT
3
1. Wawasan Jangka Panjang
2. Misi Sistem Pendidikan Tinggi
3. Keadaan Internal Sistem dan Lingkup
Eksternal yang Mempengaruhi Pencapaian
Misi Sistem
4. Identifikasi Masalah Utama
5. Rencana Pengembangan
PAU-PPAI-UT
4
KOMPONEN:
Evaluasi
5
Kualitas 1
2
Otonomi
PAU-PPAI-UT
Akuntabilitas 3
4
Akreditasi
Klik salah satu dari komponen di atas
5
1 KUALITAS
Sifat
: subjektif dan nisbi
Standar : berubah-ubah
Upaya
PAU-PPAI-UT
: ditinjau ulang
6
EFISIENSI
ATRIBUT KUALITAS
PENDIDIKAN TINGGI
EFEKTIVITAS
PENGELOLAAN
SISTEM
Klik di sini
2 OTONOMI
Pengertian Umum Otonomi:
Hak atau kewenangan yang diberikan oleh pihak
berwenang/pemerintah kepada suatu lingkungan
masyarakat, himpunan ataupun badan resmi lain untuk
menyelenggarakan fungsinya secara mandiri selama hal
tersebut tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan
yang berlaku secara umum dalam masyarakat
Kebebasan Akademik:
Kebebasan yang ada pada sivitas akademik dalam
melaksanakan tugas dan kegiatan fungsionalnya,
yaitu pendidikan dan penelitian ilmiah
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
8
3 AKUNTABILITAS
Menyangkut hal-hal berikut:
Kesesuaian antara tujuan dengan falsafah, moral, dan etika
Kesesuaian antara tujuan dengan pola kegiatan sivitas
akademik, serta hasil dan dampak yang dicapai
Keterbukaan terhadap penilikan dan pemantauan
Pertanggungjawaban pemanfaatan sumber daya
Aktualisasi asas otonomi dan kebebasan akademik
Kesadaran para sivitas akademik bahwa aktualisasi
perilakunya tidak akan mengganggu pelaksanaan kegiatan
fungsional lembaga dan juga masyarakat
PAU-PPAI-UT
9
AKUNTABILITAS
Acuan dasar untuk mengembangkan
perangkat peraturan, pengaturan,
dan kesepakatan yang mengikat bagi
seluruh sivitas akademik untuk
mencapai peningkatan kualitas
berkelanjutan yang serasi dengan
tuntutan masyarakat
PAU-PPAI-UT
10
JENIS AKUNTABILITAS
•Akuntabilitas keberhasilan
•Akuntabilitas profesional
•Akuntabilitas sistem
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
11
4 AKREDITASI
Tahap Pertama:
Evaluasi eksternal menyangkut penilaian terhadap kriteria
dan persyaratan untuk memperoleh izin penyelenggaraan
dan atau pelaksanaan perguruan tinggi
Tahap Kedua:
Evaluasi diri oleh masing-masing perguruan tinggi
Tahap Ketiga:
Validasi sejawat (peer review atau peer evaluation) yang
bertujuan untuk menilik kesahihan evaluasi diri
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
12
5 EVALUASI
Upaya sistematis untuk menghimpun,
menyusun, mengolah data dan informasi
yang handal dan sahih
sebagai landasan tindakan manajemen
untuk mengelola kelangsungan lembaga
atau program
PAU-PPAI-UT
13
EVALUASI
Evaluasi Diri:
Ditujukan untuk pengenalan diri mengenai
kualitas kinerjanya agar dapat merencanakan
kegiatan fungsional yang menuju ke
peningkatan kualitas berkelanjutan
Pengenalan diri melalui proses evaluasi diri
merupakan titik tolak yang wajar dan baik
untuk melakukan perencanaan program
fungsional di perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
14
Evaluasi Diri
Model Pencapaian Tujuan
Efektivitas
Tujuan
Persyaratan Ambang
Masukan
• Sumberdaya
• Keterkaitan
Lingkungan
PAU-PPAI-UT
Efisiensi
Proses
Pemanfaatan
sumberdaya
untuk mencapai
tujuan
Produktivitas
Keluaran
Hasil dan
dampak
15
EVALUASI
Validasi Sejawat:
Tujuan :
• Meningkatkan kesahihan dan kehandalan evaluasi
diri.
• Memberi komentar dan saran terhadap rencana
pengembangan yang dilandasi oleh evaluasi diri
Peran :
• Menjamin kualitas bagi masyarakat pengguna
keluaran perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
16
PENINGKATAN RELEVANSI
DAN KUALITAS
RELEVANSI PENDIDIKAN TINGGI
Perancangan, perencanaan, dan pelaksanaan
program pendidikan tinggi selalu dikaitkan
dengan kerangka kerjasama pemerintah,
industri dan pendidikan tinggi.
PAU-PPAI-UT
17
Implikasi Prinsip Relevansi
Terhadap Peranan Dosen
• Merumuskan tujuan (umum dan khusus)
• Menyajikan materi dengan contoh dan latihan/
praktek/magang
• Penilaian terhadap proses dan hasil
perkuliahan
• Melakukan penelitian yang relevan
• Menulis bahan ajar
PAU-PPAI-UT
18
IMPLIKASI AKUNTABILITAS
TERHADAP TUGAS DOSEN
• Merumuskan tujuan dengan jelas
• Melakukan kegiatan pembelajaran yang
mengarah kepada pencapaian tujuan
• Melaksanakan penilaian terhadap pencapaian
tujuan
• Memberikan umpan balik untuk
penyempurnaan
PAU-PPAI-UT
19
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
1. Perluasan kesempatan belajar
2. Penyebaran pendidikan
3. Peningkatan peran PT dalam menyiapkan
SDM setempat
PAU-PPAI-UT
20
PAU-PPAI-UT
21
Slide 7
PAU-PPAI-UT
1
Tujuan Instruksional Umum
Peserta dapat menjelaskan strategi pengembangan
pendidikan tinggi
Tujuan Instruksional Khusus
Peserta dapat menjelaskan :
1. Isi telaah strategis
2. Paradigma penataan sistem pendidikan tinggi
3. Peningkatan relevansi dan mutu, implikasinya
terhadap tugas dan peranan dosen
4. Implikasi akuntabilitas terhadap tugas dosen
5. Pemerataan pendidikan tinggi
PAU-PPAI-UT
2
TELAAH STRATEGIS
PARADIGMA PENATAAN SISTEM
PENDIDIKAN TINGGI
PENINGKATAN RELEVANSI DAN MUTU
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
PAU-PPAI-UT
3
1. Wawasan Jangka Panjang
2. Misi Sistem Pendidikan Tinggi
3. Keadaan Internal Sistem dan Lingkup
Eksternal yang Mempengaruhi Pencapaian
Misi Sistem
4. Identifikasi Masalah Utama
5. Rencana Pengembangan
PAU-PPAI-UT
4
KOMPONEN:
Evaluasi
5
Kualitas 1
2
Otonomi
PAU-PPAI-UT
Akuntabilitas 3
4
Akreditasi
Klik salah satu dari komponen di atas
5
1 KUALITAS
Sifat
: subjektif dan nisbi
Standar : berubah-ubah
Upaya
PAU-PPAI-UT
: ditinjau ulang
6
EFISIENSI
ATRIBUT KUALITAS
PENDIDIKAN TINGGI
EFEKTIVITAS
PENGELOLAAN
SISTEM
Klik di sini
2 OTONOMI
Pengertian Umum Otonomi:
Hak atau kewenangan yang diberikan oleh pihak
berwenang/pemerintah kepada suatu lingkungan
masyarakat, himpunan ataupun badan resmi lain untuk
menyelenggarakan fungsinya secara mandiri selama hal
tersebut tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan
yang berlaku secara umum dalam masyarakat
Kebebasan Akademik:
Kebebasan yang ada pada sivitas akademik dalam
melaksanakan tugas dan kegiatan fungsionalnya,
yaitu pendidikan dan penelitian ilmiah
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
8
3 AKUNTABILITAS
Menyangkut hal-hal berikut:
Kesesuaian antara tujuan dengan falsafah, moral, dan etika
Kesesuaian antara tujuan dengan pola kegiatan sivitas
akademik, serta hasil dan dampak yang dicapai
Keterbukaan terhadap penilikan dan pemantauan
Pertanggungjawaban pemanfaatan sumber daya
Aktualisasi asas otonomi dan kebebasan akademik
Kesadaran para sivitas akademik bahwa aktualisasi
perilakunya tidak akan mengganggu pelaksanaan kegiatan
fungsional lembaga dan juga masyarakat
PAU-PPAI-UT
9
AKUNTABILITAS
Acuan dasar untuk mengembangkan
perangkat peraturan, pengaturan,
dan kesepakatan yang mengikat bagi
seluruh sivitas akademik untuk
mencapai peningkatan kualitas
berkelanjutan yang serasi dengan
tuntutan masyarakat
PAU-PPAI-UT
10
JENIS AKUNTABILITAS
•Akuntabilitas keberhasilan
•Akuntabilitas profesional
•Akuntabilitas sistem
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
11
4 AKREDITASI
Tahap Pertama:
Evaluasi eksternal menyangkut penilaian terhadap kriteria
dan persyaratan untuk memperoleh izin penyelenggaraan
dan atau pelaksanaan perguruan tinggi
Tahap Kedua:
Evaluasi diri oleh masing-masing perguruan tinggi
Tahap Ketiga:
Validasi sejawat (peer review atau peer evaluation) yang
bertujuan untuk menilik kesahihan evaluasi diri
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
12
5 EVALUASI
Upaya sistematis untuk menghimpun,
menyusun, mengolah data dan informasi
yang handal dan sahih
sebagai landasan tindakan manajemen
untuk mengelola kelangsungan lembaga
atau program
PAU-PPAI-UT
13
EVALUASI
Evaluasi Diri:
Ditujukan untuk pengenalan diri mengenai
kualitas kinerjanya agar dapat merencanakan
kegiatan fungsional yang menuju ke
peningkatan kualitas berkelanjutan
Pengenalan diri melalui proses evaluasi diri
merupakan titik tolak yang wajar dan baik
untuk melakukan perencanaan program
fungsional di perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
14
Evaluasi Diri
Model Pencapaian Tujuan
Efektivitas
Tujuan
Persyaratan Ambang
Masukan
• Sumberdaya
• Keterkaitan
Lingkungan
PAU-PPAI-UT
Efisiensi
Proses
Pemanfaatan
sumberdaya
untuk mencapai
tujuan
Produktivitas
Keluaran
Hasil dan
dampak
15
EVALUASI
Validasi Sejawat:
Tujuan :
• Meningkatkan kesahihan dan kehandalan evaluasi
diri.
• Memberi komentar dan saran terhadap rencana
pengembangan yang dilandasi oleh evaluasi diri
Peran :
• Menjamin kualitas bagi masyarakat pengguna
keluaran perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
16
PENINGKATAN RELEVANSI
DAN KUALITAS
RELEVANSI PENDIDIKAN TINGGI
Perancangan, perencanaan, dan pelaksanaan
program pendidikan tinggi selalu dikaitkan
dengan kerangka kerjasama pemerintah,
industri dan pendidikan tinggi.
PAU-PPAI-UT
17
Implikasi Prinsip Relevansi
Terhadap Peranan Dosen
• Merumuskan tujuan (umum dan khusus)
• Menyajikan materi dengan contoh dan latihan/
praktek/magang
• Penilaian terhadap proses dan hasil
perkuliahan
• Melakukan penelitian yang relevan
• Menulis bahan ajar
PAU-PPAI-UT
18
IMPLIKASI AKUNTABILITAS
TERHADAP TUGAS DOSEN
• Merumuskan tujuan dengan jelas
• Melakukan kegiatan pembelajaran yang
mengarah kepada pencapaian tujuan
• Melaksanakan penilaian terhadap pencapaian
tujuan
• Memberikan umpan balik untuk
penyempurnaan
PAU-PPAI-UT
19
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
1. Perluasan kesempatan belajar
2. Penyebaran pendidikan
3. Peningkatan peran PT dalam menyiapkan
SDM setempat
PAU-PPAI-UT
20
PAU-PPAI-UT
21
Slide 8
PAU-PPAI-UT
1
Tujuan Instruksional Umum
Peserta dapat menjelaskan strategi pengembangan
pendidikan tinggi
Tujuan Instruksional Khusus
Peserta dapat menjelaskan :
1. Isi telaah strategis
2. Paradigma penataan sistem pendidikan tinggi
3. Peningkatan relevansi dan mutu, implikasinya
terhadap tugas dan peranan dosen
4. Implikasi akuntabilitas terhadap tugas dosen
5. Pemerataan pendidikan tinggi
PAU-PPAI-UT
2
TELAAH STRATEGIS
PARADIGMA PENATAAN SISTEM
PENDIDIKAN TINGGI
PENINGKATAN RELEVANSI DAN MUTU
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
PAU-PPAI-UT
3
1. Wawasan Jangka Panjang
2. Misi Sistem Pendidikan Tinggi
3. Keadaan Internal Sistem dan Lingkup
Eksternal yang Mempengaruhi Pencapaian
Misi Sistem
4. Identifikasi Masalah Utama
5. Rencana Pengembangan
PAU-PPAI-UT
4
KOMPONEN:
Evaluasi
5
Kualitas 1
2
Otonomi
PAU-PPAI-UT
Akuntabilitas 3
4
Akreditasi
Klik salah satu dari komponen di atas
5
1 KUALITAS
Sifat
: subjektif dan nisbi
Standar : berubah-ubah
Upaya
PAU-PPAI-UT
: ditinjau ulang
6
EFISIENSI
ATRIBUT KUALITAS
PENDIDIKAN TINGGI
EFEKTIVITAS
PENGELOLAAN
SISTEM
Klik di sini
2 OTONOMI
Pengertian Umum Otonomi:
Hak atau kewenangan yang diberikan oleh pihak
berwenang/pemerintah kepada suatu lingkungan
masyarakat, himpunan ataupun badan resmi lain untuk
menyelenggarakan fungsinya secara mandiri selama hal
tersebut tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan
yang berlaku secara umum dalam masyarakat
Kebebasan Akademik:
Kebebasan yang ada pada sivitas akademik dalam
melaksanakan tugas dan kegiatan fungsionalnya,
yaitu pendidikan dan penelitian ilmiah
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
8
3 AKUNTABILITAS
Menyangkut hal-hal berikut:
Kesesuaian antara tujuan dengan falsafah, moral, dan etika
Kesesuaian antara tujuan dengan pola kegiatan sivitas
akademik, serta hasil dan dampak yang dicapai
Keterbukaan terhadap penilikan dan pemantauan
Pertanggungjawaban pemanfaatan sumber daya
Aktualisasi asas otonomi dan kebebasan akademik
Kesadaran para sivitas akademik bahwa aktualisasi
perilakunya tidak akan mengganggu pelaksanaan kegiatan
fungsional lembaga dan juga masyarakat
PAU-PPAI-UT
9
AKUNTABILITAS
Acuan dasar untuk mengembangkan
perangkat peraturan, pengaturan,
dan kesepakatan yang mengikat bagi
seluruh sivitas akademik untuk
mencapai peningkatan kualitas
berkelanjutan yang serasi dengan
tuntutan masyarakat
PAU-PPAI-UT
10
JENIS AKUNTABILITAS
•Akuntabilitas keberhasilan
•Akuntabilitas profesional
•Akuntabilitas sistem
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
11
4 AKREDITASI
Tahap Pertama:
Evaluasi eksternal menyangkut penilaian terhadap kriteria
dan persyaratan untuk memperoleh izin penyelenggaraan
dan atau pelaksanaan perguruan tinggi
Tahap Kedua:
Evaluasi diri oleh masing-masing perguruan tinggi
Tahap Ketiga:
Validasi sejawat (peer review atau peer evaluation) yang
bertujuan untuk menilik kesahihan evaluasi diri
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
12
5 EVALUASI
Upaya sistematis untuk menghimpun,
menyusun, mengolah data dan informasi
yang handal dan sahih
sebagai landasan tindakan manajemen
untuk mengelola kelangsungan lembaga
atau program
PAU-PPAI-UT
13
EVALUASI
Evaluasi Diri:
Ditujukan untuk pengenalan diri mengenai
kualitas kinerjanya agar dapat merencanakan
kegiatan fungsional yang menuju ke
peningkatan kualitas berkelanjutan
Pengenalan diri melalui proses evaluasi diri
merupakan titik tolak yang wajar dan baik
untuk melakukan perencanaan program
fungsional di perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
14
Evaluasi Diri
Model Pencapaian Tujuan
Efektivitas
Tujuan
Persyaratan Ambang
Masukan
• Sumberdaya
• Keterkaitan
Lingkungan
PAU-PPAI-UT
Efisiensi
Proses
Pemanfaatan
sumberdaya
untuk mencapai
tujuan
Produktivitas
Keluaran
Hasil dan
dampak
15
EVALUASI
Validasi Sejawat:
Tujuan :
• Meningkatkan kesahihan dan kehandalan evaluasi
diri.
• Memberi komentar dan saran terhadap rencana
pengembangan yang dilandasi oleh evaluasi diri
Peran :
• Menjamin kualitas bagi masyarakat pengguna
keluaran perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
16
PENINGKATAN RELEVANSI
DAN KUALITAS
RELEVANSI PENDIDIKAN TINGGI
Perancangan, perencanaan, dan pelaksanaan
program pendidikan tinggi selalu dikaitkan
dengan kerangka kerjasama pemerintah,
industri dan pendidikan tinggi.
PAU-PPAI-UT
17
Implikasi Prinsip Relevansi
Terhadap Peranan Dosen
• Merumuskan tujuan (umum dan khusus)
• Menyajikan materi dengan contoh dan latihan/
praktek/magang
• Penilaian terhadap proses dan hasil
perkuliahan
• Melakukan penelitian yang relevan
• Menulis bahan ajar
PAU-PPAI-UT
18
IMPLIKASI AKUNTABILITAS
TERHADAP TUGAS DOSEN
• Merumuskan tujuan dengan jelas
• Melakukan kegiatan pembelajaran yang
mengarah kepada pencapaian tujuan
• Melaksanakan penilaian terhadap pencapaian
tujuan
• Memberikan umpan balik untuk
penyempurnaan
PAU-PPAI-UT
19
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
1. Perluasan kesempatan belajar
2. Penyebaran pendidikan
3. Peningkatan peran PT dalam menyiapkan
SDM setempat
PAU-PPAI-UT
20
PAU-PPAI-UT
21
Slide 9
PAU-PPAI-UT
1
Tujuan Instruksional Umum
Peserta dapat menjelaskan strategi pengembangan
pendidikan tinggi
Tujuan Instruksional Khusus
Peserta dapat menjelaskan :
1. Isi telaah strategis
2. Paradigma penataan sistem pendidikan tinggi
3. Peningkatan relevansi dan mutu, implikasinya
terhadap tugas dan peranan dosen
4. Implikasi akuntabilitas terhadap tugas dosen
5. Pemerataan pendidikan tinggi
PAU-PPAI-UT
2
TELAAH STRATEGIS
PARADIGMA PENATAAN SISTEM
PENDIDIKAN TINGGI
PENINGKATAN RELEVANSI DAN MUTU
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
PAU-PPAI-UT
3
1. Wawasan Jangka Panjang
2. Misi Sistem Pendidikan Tinggi
3. Keadaan Internal Sistem dan Lingkup
Eksternal yang Mempengaruhi Pencapaian
Misi Sistem
4. Identifikasi Masalah Utama
5. Rencana Pengembangan
PAU-PPAI-UT
4
KOMPONEN:
Evaluasi
5
Kualitas 1
2
Otonomi
PAU-PPAI-UT
Akuntabilitas 3
4
Akreditasi
Klik salah satu dari komponen di atas
5
1 KUALITAS
Sifat
: subjektif dan nisbi
Standar : berubah-ubah
Upaya
PAU-PPAI-UT
: ditinjau ulang
6
EFISIENSI
ATRIBUT KUALITAS
PENDIDIKAN TINGGI
EFEKTIVITAS
PENGELOLAAN
SISTEM
Klik di sini
2 OTONOMI
Pengertian Umum Otonomi:
Hak atau kewenangan yang diberikan oleh pihak
berwenang/pemerintah kepada suatu lingkungan
masyarakat, himpunan ataupun badan resmi lain untuk
menyelenggarakan fungsinya secara mandiri selama hal
tersebut tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan
yang berlaku secara umum dalam masyarakat
Kebebasan Akademik:
Kebebasan yang ada pada sivitas akademik dalam
melaksanakan tugas dan kegiatan fungsionalnya,
yaitu pendidikan dan penelitian ilmiah
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
8
3 AKUNTABILITAS
Menyangkut hal-hal berikut:
Kesesuaian antara tujuan dengan falsafah, moral, dan etika
Kesesuaian antara tujuan dengan pola kegiatan sivitas
akademik, serta hasil dan dampak yang dicapai
Keterbukaan terhadap penilikan dan pemantauan
Pertanggungjawaban pemanfaatan sumber daya
Aktualisasi asas otonomi dan kebebasan akademik
Kesadaran para sivitas akademik bahwa aktualisasi
perilakunya tidak akan mengganggu pelaksanaan kegiatan
fungsional lembaga dan juga masyarakat
PAU-PPAI-UT
9
AKUNTABILITAS
Acuan dasar untuk mengembangkan
perangkat peraturan, pengaturan,
dan kesepakatan yang mengikat bagi
seluruh sivitas akademik untuk
mencapai peningkatan kualitas
berkelanjutan yang serasi dengan
tuntutan masyarakat
PAU-PPAI-UT
10
JENIS AKUNTABILITAS
•Akuntabilitas keberhasilan
•Akuntabilitas profesional
•Akuntabilitas sistem
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
11
4 AKREDITASI
Tahap Pertama:
Evaluasi eksternal menyangkut penilaian terhadap kriteria
dan persyaratan untuk memperoleh izin penyelenggaraan
dan atau pelaksanaan perguruan tinggi
Tahap Kedua:
Evaluasi diri oleh masing-masing perguruan tinggi
Tahap Ketiga:
Validasi sejawat (peer review atau peer evaluation) yang
bertujuan untuk menilik kesahihan evaluasi diri
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
12
5 EVALUASI
Upaya sistematis untuk menghimpun,
menyusun, mengolah data dan informasi
yang handal dan sahih
sebagai landasan tindakan manajemen
untuk mengelola kelangsungan lembaga
atau program
PAU-PPAI-UT
13
EVALUASI
Evaluasi Diri:
Ditujukan untuk pengenalan diri mengenai
kualitas kinerjanya agar dapat merencanakan
kegiatan fungsional yang menuju ke
peningkatan kualitas berkelanjutan
Pengenalan diri melalui proses evaluasi diri
merupakan titik tolak yang wajar dan baik
untuk melakukan perencanaan program
fungsional di perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
14
Evaluasi Diri
Model Pencapaian Tujuan
Efektivitas
Tujuan
Persyaratan Ambang
Masukan
• Sumberdaya
• Keterkaitan
Lingkungan
PAU-PPAI-UT
Efisiensi
Proses
Pemanfaatan
sumberdaya
untuk mencapai
tujuan
Produktivitas
Keluaran
Hasil dan
dampak
15
EVALUASI
Validasi Sejawat:
Tujuan :
• Meningkatkan kesahihan dan kehandalan evaluasi
diri.
• Memberi komentar dan saran terhadap rencana
pengembangan yang dilandasi oleh evaluasi diri
Peran :
• Menjamin kualitas bagi masyarakat pengguna
keluaran perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
16
PENINGKATAN RELEVANSI
DAN KUALITAS
RELEVANSI PENDIDIKAN TINGGI
Perancangan, perencanaan, dan pelaksanaan
program pendidikan tinggi selalu dikaitkan
dengan kerangka kerjasama pemerintah,
industri dan pendidikan tinggi.
PAU-PPAI-UT
17
Implikasi Prinsip Relevansi
Terhadap Peranan Dosen
• Merumuskan tujuan (umum dan khusus)
• Menyajikan materi dengan contoh dan latihan/
praktek/magang
• Penilaian terhadap proses dan hasil
perkuliahan
• Melakukan penelitian yang relevan
• Menulis bahan ajar
PAU-PPAI-UT
18
IMPLIKASI AKUNTABILITAS
TERHADAP TUGAS DOSEN
• Merumuskan tujuan dengan jelas
• Melakukan kegiatan pembelajaran yang
mengarah kepada pencapaian tujuan
• Melaksanakan penilaian terhadap pencapaian
tujuan
• Memberikan umpan balik untuk
penyempurnaan
PAU-PPAI-UT
19
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
1. Perluasan kesempatan belajar
2. Penyebaran pendidikan
3. Peningkatan peran PT dalam menyiapkan
SDM setempat
PAU-PPAI-UT
20
PAU-PPAI-UT
21
Slide 10
PAU-PPAI-UT
1
Tujuan Instruksional Umum
Peserta dapat menjelaskan strategi pengembangan
pendidikan tinggi
Tujuan Instruksional Khusus
Peserta dapat menjelaskan :
1. Isi telaah strategis
2. Paradigma penataan sistem pendidikan tinggi
3. Peningkatan relevansi dan mutu, implikasinya
terhadap tugas dan peranan dosen
4. Implikasi akuntabilitas terhadap tugas dosen
5. Pemerataan pendidikan tinggi
PAU-PPAI-UT
2
TELAAH STRATEGIS
PARADIGMA PENATAAN SISTEM
PENDIDIKAN TINGGI
PENINGKATAN RELEVANSI DAN MUTU
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
PAU-PPAI-UT
3
1. Wawasan Jangka Panjang
2. Misi Sistem Pendidikan Tinggi
3. Keadaan Internal Sistem dan Lingkup
Eksternal yang Mempengaruhi Pencapaian
Misi Sistem
4. Identifikasi Masalah Utama
5. Rencana Pengembangan
PAU-PPAI-UT
4
KOMPONEN:
Evaluasi
5
Kualitas 1
2
Otonomi
PAU-PPAI-UT
Akuntabilitas 3
4
Akreditasi
Klik salah satu dari komponen di atas
5
1 KUALITAS
Sifat
: subjektif dan nisbi
Standar : berubah-ubah
Upaya
PAU-PPAI-UT
: ditinjau ulang
6
EFISIENSI
ATRIBUT KUALITAS
PENDIDIKAN TINGGI
EFEKTIVITAS
PENGELOLAAN
SISTEM
Klik di sini
2 OTONOMI
Pengertian Umum Otonomi:
Hak atau kewenangan yang diberikan oleh pihak
berwenang/pemerintah kepada suatu lingkungan
masyarakat, himpunan ataupun badan resmi lain untuk
menyelenggarakan fungsinya secara mandiri selama hal
tersebut tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan
yang berlaku secara umum dalam masyarakat
Kebebasan Akademik:
Kebebasan yang ada pada sivitas akademik dalam
melaksanakan tugas dan kegiatan fungsionalnya,
yaitu pendidikan dan penelitian ilmiah
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
8
3 AKUNTABILITAS
Menyangkut hal-hal berikut:
Kesesuaian antara tujuan dengan falsafah, moral, dan etika
Kesesuaian antara tujuan dengan pola kegiatan sivitas
akademik, serta hasil dan dampak yang dicapai
Keterbukaan terhadap penilikan dan pemantauan
Pertanggungjawaban pemanfaatan sumber daya
Aktualisasi asas otonomi dan kebebasan akademik
Kesadaran para sivitas akademik bahwa aktualisasi
perilakunya tidak akan mengganggu pelaksanaan kegiatan
fungsional lembaga dan juga masyarakat
PAU-PPAI-UT
9
AKUNTABILITAS
Acuan dasar untuk mengembangkan
perangkat peraturan, pengaturan,
dan kesepakatan yang mengikat bagi
seluruh sivitas akademik untuk
mencapai peningkatan kualitas
berkelanjutan yang serasi dengan
tuntutan masyarakat
PAU-PPAI-UT
10
JENIS AKUNTABILITAS
•Akuntabilitas keberhasilan
•Akuntabilitas profesional
•Akuntabilitas sistem
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
11
4 AKREDITASI
Tahap Pertama:
Evaluasi eksternal menyangkut penilaian terhadap kriteria
dan persyaratan untuk memperoleh izin penyelenggaraan
dan atau pelaksanaan perguruan tinggi
Tahap Kedua:
Evaluasi diri oleh masing-masing perguruan tinggi
Tahap Ketiga:
Validasi sejawat (peer review atau peer evaluation) yang
bertujuan untuk menilik kesahihan evaluasi diri
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
12
5 EVALUASI
Upaya sistematis untuk menghimpun,
menyusun, mengolah data dan informasi
yang handal dan sahih
sebagai landasan tindakan manajemen
untuk mengelola kelangsungan lembaga
atau program
PAU-PPAI-UT
13
EVALUASI
Evaluasi Diri:
Ditujukan untuk pengenalan diri mengenai
kualitas kinerjanya agar dapat merencanakan
kegiatan fungsional yang menuju ke
peningkatan kualitas berkelanjutan
Pengenalan diri melalui proses evaluasi diri
merupakan titik tolak yang wajar dan baik
untuk melakukan perencanaan program
fungsional di perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
14
Evaluasi Diri
Model Pencapaian Tujuan
Efektivitas
Tujuan
Persyaratan Ambang
Masukan
• Sumberdaya
• Keterkaitan
Lingkungan
PAU-PPAI-UT
Efisiensi
Proses
Pemanfaatan
sumberdaya
untuk mencapai
tujuan
Produktivitas
Keluaran
Hasil dan
dampak
15
EVALUASI
Validasi Sejawat:
Tujuan :
• Meningkatkan kesahihan dan kehandalan evaluasi
diri.
• Memberi komentar dan saran terhadap rencana
pengembangan yang dilandasi oleh evaluasi diri
Peran :
• Menjamin kualitas bagi masyarakat pengguna
keluaran perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
16
PENINGKATAN RELEVANSI
DAN KUALITAS
RELEVANSI PENDIDIKAN TINGGI
Perancangan, perencanaan, dan pelaksanaan
program pendidikan tinggi selalu dikaitkan
dengan kerangka kerjasama pemerintah,
industri dan pendidikan tinggi.
PAU-PPAI-UT
17
Implikasi Prinsip Relevansi
Terhadap Peranan Dosen
• Merumuskan tujuan (umum dan khusus)
• Menyajikan materi dengan contoh dan latihan/
praktek/magang
• Penilaian terhadap proses dan hasil
perkuliahan
• Melakukan penelitian yang relevan
• Menulis bahan ajar
PAU-PPAI-UT
18
IMPLIKASI AKUNTABILITAS
TERHADAP TUGAS DOSEN
• Merumuskan tujuan dengan jelas
• Melakukan kegiatan pembelajaran yang
mengarah kepada pencapaian tujuan
• Melaksanakan penilaian terhadap pencapaian
tujuan
• Memberikan umpan balik untuk
penyempurnaan
PAU-PPAI-UT
19
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
1. Perluasan kesempatan belajar
2. Penyebaran pendidikan
3. Peningkatan peran PT dalam menyiapkan
SDM setempat
PAU-PPAI-UT
20
PAU-PPAI-UT
21
Slide 11
PAU-PPAI-UT
1
Tujuan Instruksional Umum
Peserta dapat menjelaskan strategi pengembangan
pendidikan tinggi
Tujuan Instruksional Khusus
Peserta dapat menjelaskan :
1. Isi telaah strategis
2. Paradigma penataan sistem pendidikan tinggi
3. Peningkatan relevansi dan mutu, implikasinya
terhadap tugas dan peranan dosen
4. Implikasi akuntabilitas terhadap tugas dosen
5. Pemerataan pendidikan tinggi
PAU-PPAI-UT
2
TELAAH STRATEGIS
PARADIGMA PENATAAN SISTEM
PENDIDIKAN TINGGI
PENINGKATAN RELEVANSI DAN MUTU
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
PAU-PPAI-UT
3
1. Wawasan Jangka Panjang
2. Misi Sistem Pendidikan Tinggi
3. Keadaan Internal Sistem dan Lingkup
Eksternal yang Mempengaruhi Pencapaian
Misi Sistem
4. Identifikasi Masalah Utama
5. Rencana Pengembangan
PAU-PPAI-UT
4
KOMPONEN:
Evaluasi
5
Kualitas 1
2
Otonomi
PAU-PPAI-UT
Akuntabilitas 3
4
Akreditasi
Klik salah satu dari komponen di atas
5
1 KUALITAS
Sifat
: subjektif dan nisbi
Standar : berubah-ubah
Upaya
PAU-PPAI-UT
: ditinjau ulang
6
EFISIENSI
ATRIBUT KUALITAS
PENDIDIKAN TINGGI
EFEKTIVITAS
PENGELOLAAN
SISTEM
Klik di sini
2 OTONOMI
Pengertian Umum Otonomi:
Hak atau kewenangan yang diberikan oleh pihak
berwenang/pemerintah kepada suatu lingkungan
masyarakat, himpunan ataupun badan resmi lain untuk
menyelenggarakan fungsinya secara mandiri selama hal
tersebut tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan
yang berlaku secara umum dalam masyarakat
Kebebasan Akademik:
Kebebasan yang ada pada sivitas akademik dalam
melaksanakan tugas dan kegiatan fungsionalnya,
yaitu pendidikan dan penelitian ilmiah
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
8
3 AKUNTABILITAS
Menyangkut hal-hal berikut:
Kesesuaian antara tujuan dengan falsafah, moral, dan etika
Kesesuaian antara tujuan dengan pola kegiatan sivitas
akademik, serta hasil dan dampak yang dicapai
Keterbukaan terhadap penilikan dan pemantauan
Pertanggungjawaban pemanfaatan sumber daya
Aktualisasi asas otonomi dan kebebasan akademik
Kesadaran para sivitas akademik bahwa aktualisasi
perilakunya tidak akan mengganggu pelaksanaan kegiatan
fungsional lembaga dan juga masyarakat
PAU-PPAI-UT
9
AKUNTABILITAS
Acuan dasar untuk mengembangkan
perangkat peraturan, pengaturan,
dan kesepakatan yang mengikat bagi
seluruh sivitas akademik untuk
mencapai peningkatan kualitas
berkelanjutan yang serasi dengan
tuntutan masyarakat
PAU-PPAI-UT
10
JENIS AKUNTABILITAS
•Akuntabilitas keberhasilan
•Akuntabilitas profesional
•Akuntabilitas sistem
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
11
4 AKREDITASI
Tahap Pertama:
Evaluasi eksternal menyangkut penilaian terhadap kriteria
dan persyaratan untuk memperoleh izin penyelenggaraan
dan atau pelaksanaan perguruan tinggi
Tahap Kedua:
Evaluasi diri oleh masing-masing perguruan tinggi
Tahap Ketiga:
Validasi sejawat (peer review atau peer evaluation) yang
bertujuan untuk menilik kesahihan evaluasi diri
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
12
5 EVALUASI
Upaya sistematis untuk menghimpun,
menyusun, mengolah data dan informasi
yang handal dan sahih
sebagai landasan tindakan manajemen
untuk mengelola kelangsungan lembaga
atau program
PAU-PPAI-UT
13
EVALUASI
Evaluasi Diri:
Ditujukan untuk pengenalan diri mengenai
kualitas kinerjanya agar dapat merencanakan
kegiatan fungsional yang menuju ke
peningkatan kualitas berkelanjutan
Pengenalan diri melalui proses evaluasi diri
merupakan titik tolak yang wajar dan baik
untuk melakukan perencanaan program
fungsional di perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
14
Evaluasi Diri
Model Pencapaian Tujuan
Efektivitas
Tujuan
Persyaratan Ambang
Masukan
• Sumberdaya
• Keterkaitan
Lingkungan
PAU-PPAI-UT
Efisiensi
Proses
Pemanfaatan
sumberdaya
untuk mencapai
tujuan
Produktivitas
Keluaran
Hasil dan
dampak
15
EVALUASI
Validasi Sejawat:
Tujuan :
• Meningkatkan kesahihan dan kehandalan evaluasi
diri.
• Memberi komentar dan saran terhadap rencana
pengembangan yang dilandasi oleh evaluasi diri
Peran :
• Menjamin kualitas bagi masyarakat pengguna
keluaran perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
16
PENINGKATAN RELEVANSI
DAN KUALITAS
RELEVANSI PENDIDIKAN TINGGI
Perancangan, perencanaan, dan pelaksanaan
program pendidikan tinggi selalu dikaitkan
dengan kerangka kerjasama pemerintah,
industri dan pendidikan tinggi.
PAU-PPAI-UT
17
Implikasi Prinsip Relevansi
Terhadap Peranan Dosen
• Merumuskan tujuan (umum dan khusus)
• Menyajikan materi dengan contoh dan latihan/
praktek/magang
• Penilaian terhadap proses dan hasil
perkuliahan
• Melakukan penelitian yang relevan
• Menulis bahan ajar
PAU-PPAI-UT
18
IMPLIKASI AKUNTABILITAS
TERHADAP TUGAS DOSEN
• Merumuskan tujuan dengan jelas
• Melakukan kegiatan pembelajaran yang
mengarah kepada pencapaian tujuan
• Melaksanakan penilaian terhadap pencapaian
tujuan
• Memberikan umpan balik untuk
penyempurnaan
PAU-PPAI-UT
19
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
1. Perluasan kesempatan belajar
2. Penyebaran pendidikan
3. Peningkatan peran PT dalam menyiapkan
SDM setempat
PAU-PPAI-UT
20
PAU-PPAI-UT
21
Slide 12
PAU-PPAI-UT
1
Tujuan Instruksional Umum
Peserta dapat menjelaskan strategi pengembangan
pendidikan tinggi
Tujuan Instruksional Khusus
Peserta dapat menjelaskan :
1. Isi telaah strategis
2. Paradigma penataan sistem pendidikan tinggi
3. Peningkatan relevansi dan mutu, implikasinya
terhadap tugas dan peranan dosen
4. Implikasi akuntabilitas terhadap tugas dosen
5. Pemerataan pendidikan tinggi
PAU-PPAI-UT
2
TELAAH STRATEGIS
PARADIGMA PENATAAN SISTEM
PENDIDIKAN TINGGI
PENINGKATAN RELEVANSI DAN MUTU
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
PAU-PPAI-UT
3
1. Wawasan Jangka Panjang
2. Misi Sistem Pendidikan Tinggi
3. Keadaan Internal Sistem dan Lingkup
Eksternal yang Mempengaruhi Pencapaian
Misi Sistem
4. Identifikasi Masalah Utama
5. Rencana Pengembangan
PAU-PPAI-UT
4
KOMPONEN:
Evaluasi
5
Kualitas 1
2
Otonomi
PAU-PPAI-UT
Akuntabilitas 3
4
Akreditasi
Klik salah satu dari komponen di atas
5
1 KUALITAS
Sifat
: subjektif dan nisbi
Standar : berubah-ubah
Upaya
PAU-PPAI-UT
: ditinjau ulang
6
EFISIENSI
ATRIBUT KUALITAS
PENDIDIKAN TINGGI
EFEKTIVITAS
PENGELOLAAN
SISTEM
Klik di sini
2 OTONOMI
Pengertian Umum Otonomi:
Hak atau kewenangan yang diberikan oleh pihak
berwenang/pemerintah kepada suatu lingkungan
masyarakat, himpunan ataupun badan resmi lain untuk
menyelenggarakan fungsinya secara mandiri selama hal
tersebut tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan
yang berlaku secara umum dalam masyarakat
Kebebasan Akademik:
Kebebasan yang ada pada sivitas akademik dalam
melaksanakan tugas dan kegiatan fungsionalnya,
yaitu pendidikan dan penelitian ilmiah
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
8
3 AKUNTABILITAS
Menyangkut hal-hal berikut:
Kesesuaian antara tujuan dengan falsafah, moral, dan etika
Kesesuaian antara tujuan dengan pola kegiatan sivitas
akademik, serta hasil dan dampak yang dicapai
Keterbukaan terhadap penilikan dan pemantauan
Pertanggungjawaban pemanfaatan sumber daya
Aktualisasi asas otonomi dan kebebasan akademik
Kesadaran para sivitas akademik bahwa aktualisasi
perilakunya tidak akan mengganggu pelaksanaan kegiatan
fungsional lembaga dan juga masyarakat
PAU-PPAI-UT
9
AKUNTABILITAS
Acuan dasar untuk mengembangkan
perangkat peraturan, pengaturan,
dan kesepakatan yang mengikat bagi
seluruh sivitas akademik untuk
mencapai peningkatan kualitas
berkelanjutan yang serasi dengan
tuntutan masyarakat
PAU-PPAI-UT
10
JENIS AKUNTABILITAS
•Akuntabilitas keberhasilan
•Akuntabilitas profesional
•Akuntabilitas sistem
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
11
4 AKREDITASI
Tahap Pertama:
Evaluasi eksternal menyangkut penilaian terhadap kriteria
dan persyaratan untuk memperoleh izin penyelenggaraan
dan atau pelaksanaan perguruan tinggi
Tahap Kedua:
Evaluasi diri oleh masing-masing perguruan tinggi
Tahap Ketiga:
Validasi sejawat (peer review atau peer evaluation) yang
bertujuan untuk menilik kesahihan evaluasi diri
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
12
5 EVALUASI
Upaya sistematis untuk menghimpun,
menyusun, mengolah data dan informasi
yang handal dan sahih
sebagai landasan tindakan manajemen
untuk mengelola kelangsungan lembaga
atau program
PAU-PPAI-UT
13
EVALUASI
Evaluasi Diri:
Ditujukan untuk pengenalan diri mengenai
kualitas kinerjanya agar dapat merencanakan
kegiatan fungsional yang menuju ke
peningkatan kualitas berkelanjutan
Pengenalan diri melalui proses evaluasi diri
merupakan titik tolak yang wajar dan baik
untuk melakukan perencanaan program
fungsional di perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
14
Evaluasi Diri
Model Pencapaian Tujuan
Efektivitas
Tujuan
Persyaratan Ambang
Masukan
• Sumberdaya
• Keterkaitan
Lingkungan
PAU-PPAI-UT
Efisiensi
Proses
Pemanfaatan
sumberdaya
untuk mencapai
tujuan
Produktivitas
Keluaran
Hasil dan
dampak
15
EVALUASI
Validasi Sejawat:
Tujuan :
• Meningkatkan kesahihan dan kehandalan evaluasi
diri.
• Memberi komentar dan saran terhadap rencana
pengembangan yang dilandasi oleh evaluasi diri
Peran :
• Menjamin kualitas bagi masyarakat pengguna
keluaran perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
16
PENINGKATAN RELEVANSI
DAN KUALITAS
RELEVANSI PENDIDIKAN TINGGI
Perancangan, perencanaan, dan pelaksanaan
program pendidikan tinggi selalu dikaitkan
dengan kerangka kerjasama pemerintah,
industri dan pendidikan tinggi.
PAU-PPAI-UT
17
Implikasi Prinsip Relevansi
Terhadap Peranan Dosen
• Merumuskan tujuan (umum dan khusus)
• Menyajikan materi dengan contoh dan latihan/
praktek/magang
• Penilaian terhadap proses dan hasil
perkuliahan
• Melakukan penelitian yang relevan
• Menulis bahan ajar
PAU-PPAI-UT
18
IMPLIKASI AKUNTABILITAS
TERHADAP TUGAS DOSEN
• Merumuskan tujuan dengan jelas
• Melakukan kegiatan pembelajaran yang
mengarah kepada pencapaian tujuan
• Melaksanakan penilaian terhadap pencapaian
tujuan
• Memberikan umpan balik untuk
penyempurnaan
PAU-PPAI-UT
19
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
1. Perluasan kesempatan belajar
2. Penyebaran pendidikan
3. Peningkatan peran PT dalam menyiapkan
SDM setempat
PAU-PPAI-UT
20
PAU-PPAI-UT
21
Slide 13
PAU-PPAI-UT
1
Tujuan Instruksional Umum
Peserta dapat menjelaskan strategi pengembangan
pendidikan tinggi
Tujuan Instruksional Khusus
Peserta dapat menjelaskan :
1. Isi telaah strategis
2. Paradigma penataan sistem pendidikan tinggi
3. Peningkatan relevansi dan mutu, implikasinya
terhadap tugas dan peranan dosen
4. Implikasi akuntabilitas terhadap tugas dosen
5. Pemerataan pendidikan tinggi
PAU-PPAI-UT
2
TELAAH STRATEGIS
PARADIGMA PENATAAN SISTEM
PENDIDIKAN TINGGI
PENINGKATAN RELEVANSI DAN MUTU
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
PAU-PPAI-UT
3
1. Wawasan Jangka Panjang
2. Misi Sistem Pendidikan Tinggi
3. Keadaan Internal Sistem dan Lingkup
Eksternal yang Mempengaruhi Pencapaian
Misi Sistem
4. Identifikasi Masalah Utama
5. Rencana Pengembangan
PAU-PPAI-UT
4
KOMPONEN:
Evaluasi
5
Kualitas 1
2
Otonomi
PAU-PPAI-UT
Akuntabilitas 3
4
Akreditasi
Klik salah satu dari komponen di atas
5
1 KUALITAS
Sifat
: subjektif dan nisbi
Standar : berubah-ubah
Upaya
PAU-PPAI-UT
: ditinjau ulang
6
EFISIENSI
ATRIBUT KUALITAS
PENDIDIKAN TINGGI
EFEKTIVITAS
PENGELOLAAN
SISTEM
Klik di sini
2 OTONOMI
Pengertian Umum Otonomi:
Hak atau kewenangan yang diberikan oleh pihak
berwenang/pemerintah kepada suatu lingkungan
masyarakat, himpunan ataupun badan resmi lain untuk
menyelenggarakan fungsinya secara mandiri selama hal
tersebut tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan
yang berlaku secara umum dalam masyarakat
Kebebasan Akademik:
Kebebasan yang ada pada sivitas akademik dalam
melaksanakan tugas dan kegiatan fungsionalnya,
yaitu pendidikan dan penelitian ilmiah
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
8
3 AKUNTABILITAS
Menyangkut hal-hal berikut:
Kesesuaian antara tujuan dengan falsafah, moral, dan etika
Kesesuaian antara tujuan dengan pola kegiatan sivitas
akademik, serta hasil dan dampak yang dicapai
Keterbukaan terhadap penilikan dan pemantauan
Pertanggungjawaban pemanfaatan sumber daya
Aktualisasi asas otonomi dan kebebasan akademik
Kesadaran para sivitas akademik bahwa aktualisasi
perilakunya tidak akan mengganggu pelaksanaan kegiatan
fungsional lembaga dan juga masyarakat
PAU-PPAI-UT
9
AKUNTABILITAS
Acuan dasar untuk mengembangkan
perangkat peraturan, pengaturan,
dan kesepakatan yang mengikat bagi
seluruh sivitas akademik untuk
mencapai peningkatan kualitas
berkelanjutan yang serasi dengan
tuntutan masyarakat
PAU-PPAI-UT
10
JENIS AKUNTABILITAS
•Akuntabilitas keberhasilan
•Akuntabilitas profesional
•Akuntabilitas sistem
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
11
4 AKREDITASI
Tahap Pertama:
Evaluasi eksternal menyangkut penilaian terhadap kriteria
dan persyaratan untuk memperoleh izin penyelenggaraan
dan atau pelaksanaan perguruan tinggi
Tahap Kedua:
Evaluasi diri oleh masing-masing perguruan tinggi
Tahap Ketiga:
Validasi sejawat (peer review atau peer evaluation) yang
bertujuan untuk menilik kesahihan evaluasi diri
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
12
5 EVALUASI
Upaya sistematis untuk menghimpun,
menyusun, mengolah data dan informasi
yang handal dan sahih
sebagai landasan tindakan manajemen
untuk mengelola kelangsungan lembaga
atau program
PAU-PPAI-UT
13
EVALUASI
Evaluasi Diri:
Ditujukan untuk pengenalan diri mengenai
kualitas kinerjanya agar dapat merencanakan
kegiatan fungsional yang menuju ke
peningkatan kualitas berkelanjutan
Pengenalan diri melalui proses evaluasi diri
merupakan titik tolak yang wajar dan baik
untuk melakukan perencanaan program
fungsional di perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
14
Evaluasi Diri
Model Pencapaian Tujuan
Efektivitas
Tujuan
Persyaratan Ambang
Masukan
• Sumberdaya
• Keterkaitan
Lingkungan
PAU-PPAI-UT
Efisiensi
Proses
Pemanfaatan
sumberdaya
untuk mencapai
tujuan
Produktivitas
Keluaran
Hasil dan
dampak
15
EVALUASI
Validasi Sejawat:
Tujuan :
• Meningkatkan kesahihan dan kehandalan evaluasi
diri.
• Memberi komentar dan saran terhadap rencana
pengembangan yang dilandasi oleh evaluasi diri
Peran :
• Menjamin kualitas bagi masyarakat pengguna
keluaran perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
16
PENINGKATAN RELEVANSI
DAN KUALITAS
RELEVANSI PENDIDIKAN TINGGI
Perancangan, perencanaan, dan pelaksanaan
program pendidikan tinggi selalu dikaitkan
dengan kerangka kerjasama pemerintah,
industri dan pendidikan tinggi.
PAU-PPAI-UT
17
Implikasi Prinsip Relevansi
Terhadap Peranan Dosen
• Merumuskan tujuan (umum dan khusus)
• Menyajikan materi dengan contoh dan latihan/
praktek/magang
• Penilaian terhadap proses dan hasil
perkuliahan
• Melakukan penelitian yang relevan
• Menulis bahan ajar
PAU-PPAI-UT
18
IMPLIKASI AKUNTABILITAS
TERHADAP TUGAS DOSEN
• Merumuskan tujuan dengan jelas
• Melakukan kegiatan pembelajaran yang
mengarah kepada pencapaian tujuan
• Melaksanakan penilaian terhadap pencapaian
tujuan
• Memberikan umpan balik untuk
penyempurnaan
PAU-PPAI-UT
19
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
1. Perluasan kesempatan belajar
2. Penyebaran pendidikan
3. Peningkatan peran PT dalam menyiapkan
SDM setempat
PAU-PPAI-UT
20
PAU-PPAI-UT
21
Slide 14
PAU-PPAI-UT
1
Tujuan Instruksional Umum
Peserta dapat menjelaskan strategi pengembangan
pendidikan tinggi
Tujuan Instruksional Khusus
Peserta dapat menjelaskan :
1. Isi telaah strategis
2. Paradigma penataan sistem pendidikan tinggi
3. Peningkatan relevansi dan mutu, implikasinya
terhadap tugas dan peranan dosen
4. Implikasi akuntabilitas terhadap tugas dosen
5. Pemerataan pendidikan tinggi
PAU-PPAI-UT
2
TELAAH STRATEGIS
PARADIGMA PENATAAN SISTEM
PENDIDIKAN TINGGI
PENINGKATAN RELEVANSI DAN MUTU
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
PAU-PPAI-UT
3
1. Wawasan Jangka Panjang
2. Misi Sistem Pendidikan Tinggi
3. Keadaan Internal Sistem dan Lingkup
Eksternal yang Mempengaruhi Pencapaian
Misi Sistem
4. Identifikasi Masalah Utama
5. Rencana Pengembangan
PAU-PPAI-UT
4
KOMPONEN:
Evaluasi
5
Kualitas 1
2
Otonomi
PAU-PPAI-UT
Akuntabilitas 3
4
Akreditasi
Klik salah satu dari komponen di atas
5
1 KUALITAS
Sifat
: subjektif dan nisbi
Standar : berubah-ubah
Upaya
PAU-PPAI-UT
: ditinjau ulang
6
EFISIENSI
ATRIBUT KUALITAS
PENDIDIKAN TINGGI
EFEKTIVITAS
PENGELOLAAN
SISTEM
Klik di sini
2 OTONOMI
Pengertian Umum Otonomi:
Hak atau kewenangan yang diberikan oleh pihak
berwenang/pemerintah kepada suatu lingkungan
masyarakat, himpunan ataupun badan resmi lain untuk
menyelenggarakan fungsinya secara mandiri selama hal
tersebut tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan
yang berlaku secara umum dalam masyarakat
Kebebasan Akademik:
Kebebasan yang ada pada sivitas akademik dalam
melaksanakan tugas dan kegiatan fungsionalnya,
yaitu pendidikan dan penelitian ilmiah
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
8
3 AKUNTABILITAS
Menyangkut hal-hal berikut:
Kesesuaian antara tujuan dengan falsafah, moral, dan etika
Kesesuaian antara tujuan dengan pola kegiatan sivitas
akademik, serta hasil dan dampak yang dicapai
Keterbukaan terhadap penilikan dan pemantauan
Pertanggungjawaban pemanfaatan sumber daya
Aktualisasi asas otonomi dan kebebasan akademik
Kesadaran para sivitas akademik bahwa aktualisasi
perilakunya tidak akan mengganggu pelaksanaan kegiatan
fungsional lembaga dan juga masyarakat
PAU-PPAI-UT
9
AKUNTABILITAS
Acuan dasar untuk mengembangkan
perangkat peraturan, pengaturan,
dan kesepakatan yang mengikat bagi
seluruh sivitas akademik untuk
mencapai peningkatan kualitas
berkelanjutan yang serasi dengan
tuntutan masyarakat
PAU-PPAI-UT
10
JENIS AKUNTABILITAS
•Akuntabilitas keberhasilan
•Akuntabilitas profesional
•Akuntabilitas sistem
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
11
4 AKREDITASI
Tahap Pertama:
Evaluasi eksternal menyangkut penilaian terhadap kriteria
dan persyaratan untuk memperoleh izin penyelenggaraan
dan atau pelaksanaan perguruan tinggi
Tahap Kedua:
Evaluasi diri oleh masing-masing perguruan tinggi
Tahap Ketiga:
Validasi sejawat (peer review atau peer evaluation) yang
bertujuan untuk menilik kesahihan evaluasi diri
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
12
5 EVALUASI
Upaya sistematis untuk menghimpun,
menyusun, mengolah data dan informasi
yang handal dan sahih
sebagai landasan tindakan manajemen
untuk mengelola kelangsungan lembaga
atau program
PAU-PPAI-UT
13
EVALUASI
Evaluasi Diri:
Ditujukan untuk pengenalan diri mengenai
kualitas kinerjanya agar dapat merencanakan
kegiatan fungsional yang menuju ke
peningkatan kualitas berkelanjutan
Pengenalan diri melalui proses evaluasi diri
merupakan titik tolak yang wajar dan baik
untuk melakukan perencanaan program
fungsional di perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
14
Evaluasi Diri
Model Pencapaian Tujuan
Efektivitas
Tujuan
Persyaratan Ambang
Masukan
• Sumberdaya
• Keterkaitan
Lingkungan
PAU-PPAI-UT
Efisiensi
Proses
Pemanfaatan
sumberdaya
untuk mencapai
tujuan
Produktivitas
Keluaran
Hasil dan
dampak
15
EVALUASI
Validasi Sejawat:
Tujuan :
• Meningkatkan kesahihan dan kehandalan evaluasi
diri.
• Memberi komentar dan saran terhadap rencana
pengembangan yang dilandasi oleh evaluasi diri
Peran :
• Menjamin kualitas bagi masyarakat pengguna
keluaran perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
16
PENINGKATAN RELEVANSI
DAN KUALITAS
RELEVANSI PENDIDIKAN TINGGI
Perancangan, perencanaan, dan pelaksanaan
program pendidikan tinggi selalu dikaitkan
dengan kerangka kerjasama pemerintah,
industri dan pendidikan tinggi.
PAU-PPAI-UT
17
Implikasi Prinsip Relevansi
Terhadap Peranan Dosen
• Merumuskan tujuan (umum dan khusus)
• Menyajikan materi dengan contoh dan latihan/
praktek/magang
• Penilaian terhadap proses dan hasil
perkuliahan
• Melakukan penelitian yang relevan
• Menulis bahan ajar
PAU-PPAI-UT
18
IMPLIKASI AKUNTABILITAS
TERHADAP TUGAS DOSEN
• Merumuskan tujuan dengan jelas
• Melakukan kegiatan pembelajaran yang
mengarah kepada pencapaian tujuan
• Melaksanakan penilaian terhadap pencapaian
tujuan
• Memberikan umpan balik untuk
penyempurnaan
PAU-PPAI-UT
19
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
1. Perluasan kesempatan belajar
2. Penyebaran pendidikan
3. Peningkatan peran PT dalam menyiapkan
SDM setempat
PAU-PPAI-UT
20
PAU-PPAI-UT
21
Slide 15
PAU-PPAI-UT
1
Tujuan Instruksional Umum
Peserta dapat menjelaskan strategi pengembangan
pendidikan tinggi
Tujuan Instruksional Khusus
Peserta dapat menjelaskan :
1. Isi telaah strategis
2. Paradigma penataan sistem pendidikan tinggi
3. Peningkatan relevansi dan mutu, implikasinya
terhadap tugas dan peranan dosen
4. Implikasi akuntabilitas terhadap tugas dosen
5. Pemerataan pendidikan tinggi
PAU-PPAI-UT
2
TELAAH STRATEGIS
PARADIGMA PENATAAN SISTEM
PENDIDIKAN TINGGI
PENINGKATAN RELEVANSI DAN MUTU
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
PAU-PPAI-UT
3
1. Wawasan Jangka Panjang
2. Misi Sistem Pendidikan Tinggi
3. Keadaan Internal Sistem dan Lingkup
Eksternal yang Mempengaruhi Pencapaian
Misi Sistem
4. Identifikasi Masalah Utama
5. Rencana Pengembangan
PAU-PPAI-UT
4
KOMPONEN:
Evaluasi
5
Kualitas 1
2
Otonomi
PAU-PPAI-UT
Akuntabilitas 3
4
Akreditasi
Klik salah satu dari komponen di atas
5
1 KUALITAS
Sifat
: subjektif dan nisbi
Standar : berubah-ubah
Upaya
PAU-PPAI-UT
: ditinjau ulang
6
EFISIENSI
ATRIBUT KUALITAS
PENDIDIKAN TINGGI
EFEKTIVITAS
PENGELOLAAN
SISTEM
Klik di sini
2 OTONOMI
Pengertian Umum Otonomi:
Hak atau kewenangan yang diberikan oleh pihak
berwenang/pemerintah kepada suatu lingkungan
masyarakat, himpunan ataupun badan resmi lain untuk
menyelenggarakan fungsinya secara mandiri selama hal
tersebut tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan
yang berlaku secara umum dalam masyarakat
Kebebasan Akademik:
Kebebasan yang ada pada sivitas akademik dalam
melaksanakan tugas dan kegiatan fungsionalnya,
yaitu pendidikan dan penelitian ilmiah
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
8
3 AKUNTABILITAS
Menyangkut hal-hal berikut:
Kesesuaian antara tujuan dengan falsafah, moral, dan etika
Kesesuaian antara tujuan dengan pola kegiatan sivitas
akademik, serta hasil dan dampak yang dicapai
Keterbukaan terhadap penilikan dan pemantauan
Pertanggungjawaban pemanfaatan sumber daya
Aktualisasi asas otonomi dan kebebasan akademik
Kesadaran para sivitas akademik bahwa aktualisasi
perilakunya tidak akan mengganggu pelaksanaan kegiatan
fungsional lembaga dan juga masyarakat
PAU-PPAI-UT
9
AKUNTABILITAS
Acuan dasar untuk mengembangkan
perangkat peraturan, pengaturan,
dan kesepakatan yang mengikat bagi
seluruh sivitas akademik untuk
mencapai peningkatan kualitas
berkelanjutan yang serasi dengan
tuntutan masyarakat
PAU-PPAI-UT
10
JENIS AKUNTABILITAS
•Akuntabilitas keberhasilan
•Akuntabilitas profesional
•Akuntabilitas sistem
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
11
4 AKREDITASI
Tahap Pertama:
Evaluasi eksternal menyangkut penilaian terhadap kriteria
dan persyaratan untuk memperoleh izin penyelenggaraan
dan atau pelaksanaan perguruan tinggi
Tahap Kedua:
Evaluasi diri oleh masing-masing perguruan tinggi
Tahap Ketiga:
Validasi sejawat (peer review atau peer evaluation) yang
bertujuan untuk menilik kesahihan evaluasi diri
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
12
5 EVALUASI
Upaya sistematis untuk menghimpun,
menyusun, mengolah data dan informasi
yang handal dan sahih
sebagai landasan tindakan manajemen
untuk mengelola kelangsungan lembaga
atau program
PAU-PPAI-UT
13
EVALUASI
Evaluasi Diri:
Ditujukan untuk pengenalan diri mengenai
kualitas kinerjanya agar dapat merencanakan
kegiatan fungsional yang menuju ke
peningkatan kualitas berkelanjutan
Pengenalan diri melalui proses evaluasi diri
merupakan titik tolak yang wajar dan baik
untuk melakukan perencanaan program
fungsional di perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
14
Evaluasi Diri
Model Pencapaian Tujuan
Efektivitas
Tujuan
Persyaratan Ambang
Masukan
• Sumberdaya
• Keterkaitan
Lingkungan
PAU-PPAI-UT
Efisiensi
Proses
Pemanfaatan
sumberdaya
untuk mencapai
tujuan
Produktivitas
Keluaran
Hasil dan
dampak
15
EVALUASI
Validasi Sejawat:
Tujuan :
• Meningkatkan kesahihan dan kehandalan evaluasi
diri.
• Memberi komentar dan saran terhadap rencana
pengembangan yang dilandasi oleh evaluasi diri
Peran :
• Menjamin kualitas bagi masyarakat pengguna
keluaran perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
16
PENINGKATAN RELEVANSI
DAN KUALITAS
RELEVANSI PENDIDIKAN TINGGI
Perancangan, perencanaan, dan pelaksanaan
program pendidikan tinggi selalu dikaitkan
dengan kerangka kerjasama pemerintah,
industri dan pendidikan tinggi.
PAU-PPAI-UT
17
Implikasi Prinsip Relevansi
Terhadap Peranan Dosen
• Merumuskan tujuan (umum dan khusus)
• Menyajikan materi dengan contoh dan latihan/
praktek/magang
• Penilaian terhadap proses dan hasil
perkuliahan
• Melakukan penelitian yang relevan
• Menulis bahan ajar
PAU-PPAI-UT
18
IMPLIKASI AKUNTABILITAS
TERHADAP TUGAS DOSEN
• Merumuskan tujuan dengan jelas
• Melakukan kegiatan pembelajaran yang
mengarah kepada pencapaian tujuan
• Melaksanakan penilaian terhadap pencapaian
tujuan
• Memberikan umpan balik untuk
penyempurnaan
PAU-PPAI-UT
19
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
1. Perluasan kesempatan belajar
2. Penyebaran pendidikan
3. Peningkatan peran PT dalam menyiapkan
SDM setempat
PAU-PPAI-UT
20
PAU-PPAI-UT
21
Slide 16
PAU-PPAI-UT
1
Tujuan Instruksional Umum
Peserta dapat menjelaskan strategi pengembangan
pendidikan tinggi
Tujuan Instruksional Khusus
Peserta dapat menjelaskan :
1. Isi telaah strategis
2. Paradigma penataan sistem pendidikan tinggi
3. Peningkatan relevansi dan mutu, implikasinya
terhadap tugas dan peranan dosen
4. Implikasi akuntabilitas terhadap tugas dosen
5. Pemerataan pendidikan tinggi
PAU-PPAI-UT
2
TELAAH STRATEGIS
PARADIGMA PENATAAN SISTEM
PENDIDIKAN TINGGI
PENINGKATAN RELEVANSI DAN MUTU
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
PAU-PPAI-UT
3
1. Wawasan Jangka Panjang
2. Misi Sistem Pendidikan Tinggi
3. Keadaan Internal Sistem dan Lingkup
Eksternal yang Mempengaruhi Pencapaian
Misi Sistem
4. Identifikasi Masalah Utama
5. Rencana Pengembangan
PAU-PPAI-UT
4
KOMPONEN:
Evaluasi
5
Kualitas 1
2
Otonomi
PAU-PPAI-UT
Akuntabilitas 3
4
Akreditasi
Klik salah satu dari komponen di atas
5
1 KUALITAS
Sifat
: subjektif dan nisbi
Standar : berubah-ubah
Upaya
PAU-PPAI-UT
: ditinjau ulang
6
EFISIENSI
ATRIBUT KUALITAS
PENDIDIKAN TINGGI
EFEKTIVITAS
PENGELOLAAN
SISTEM
Klik di sini
2 OTONOMI
Pengertian Umum Otonomi:
Hak atau kewenangan yang diberikan oleh pihak
berwenang/pemerintah kepada suatu lingkungan
masyarakat, himpunan ataupun badan resmi lain untuk
menyelenggarakan fungsinya secara mandiri selama hal
tersebut tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan
yang berlaku secara umum dalam masyarakat
Kebebasan Akademik:
Kebebasan yang ada pada sivitas akademik dalam
melaksanakan tugas dan kegiatan fungsionalnya,
yaitu pendidikan dan penelitian ilmiah
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
8
3 AKUNTABILITAS
Menyangkut hal-hal berikut:
Kesesuaian antara tujuan dengan falsafah, moral, dan etika
Kesesuaian antara tujuan dengan pola kegiatan sivitas
akademik, serta hasil dan dampak yang dicapai
Keterbukaan terhadap penilikan dan pemantauan
Pertanggungjawaban pemanfaatan sumber daya
Aktualisasi asas otonomi dan kebebasan akademik
Kesadaran para sivitas akademik bahwa aktualisasi
perilakunya tidak akan mengganggu pelaksanaan kegiatan
fungsional lembaga dan juga masyarakat
PAU-PPAI-UT
9
AKUNTABILITAS
Acuan dasar untuk mengembangkan
perangkat peraturan, pengaturan,
dan kesepakatan yang mengikat bagi
seluruh sivitas akademik untuk
mencapai peningkatan kualitas
berkelanjutan yang serasi dengan
tuntutan masyarakat
PAU-PPAI-UT
10
JENIS AKUNTABILITAS
•Akuntabilitas keberhasilan
•Akuntabilitas profesional
•Akuntabilitas sistem
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
11
4 AKREDITASI
Tahap Pertama:
Evaluasi eksternal menyangkut penilaian terhadap kriteria
dan persyaratan untuk memperoleh izin penyelenggaraan
dan atau pelaksanaan perguruan tinggi
Tahap Kedua:
Evaluasi diri oleh masing-masing perguruan tinggi
Tahap Ketiga:
Validasi sejawat (peer review atau peer evaluation) yang
bertujuan untuk menilik kesahihan evaluasi diri
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
12
5 EVALUASI
Upaya sistematis untuk menghimpun,
menyusun, mengolah data dan informasi
yang handal dan sahih
sebagai landasan tindakan manajemen
untuk mengelola kelangsungan lembaga
atau program
PAU-PPAI-UT
13
EVALUASI
Evaluasi Diri:
Ditujukan untuk pengenalan diri mengenai
kualitas kinerjanya agar dapat merencanakan
kegiatan fungsional yang menuju ke
peningkatan kualitas berkelanjutan
Pengenalan diri melalui proses evaluasi diri
merupakan titik tolak yang wajar dan baik
untuk melakukan perencanaan program
fungsional di perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
14
Evaluasi Diri
Model Pencapaian Tujuan
Efektivitas
Tujuan
Persyaratan Ambang
Masukan
• Sumberdaya
• Keterkaitan
Lingkungan
PAU-PPAI-UT
Efisiensi
Proses
Pemanfaatan
sumberdaya
untuk mencapai
tujuan
Produktivitas
Keluaran
Hasil dan
dampak
15
EVALUASI
Validasi Sejawat:
Tujuan :
• Meningkatkan kesahihan dan kehandalan evaluasi
diri.
• Memberi komentar dan saran terhadap rencana
pengembangan yang dilandasi oleh evaluasi diri
Peran :
• Menjamin kualitas bagi masyarakat pengguna
keluaran perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
16
PENINGKATAN RELEVANSI
DAN KUALITAS
RELEVANSI PENDIDIKAN TINGGI
Perancangan, perencanaan, dan pelaksanaan
program pendidikan tinggi selalu dikaitkan
dengan kerangka kerjasama pemerintah,
industri dan pendidikan tinggi.
PAU-PPAI-UT
17
Implikasi Prinsip Relevansi
Terhadap Peranan Dosen
• Merumuskan tujuan (umum dan khusus)
• Menyajikan materi dengan contoh dan latihan/
praktek/magang
• Penilaian terhadap proses dan hasil
perkuliahan
• Melakukan penelitian yang relevan
• Menulis bahan ajar
PAU-PPAI-UT
18
IMPLIKASI AKUNTABILITAS
TERHADAP TUGAS DOSEN
• Merumuskan tujuan dengan jelas
• Melakukan kegiatan pembelajaran yang
mengarah kepada pencapaian tujuan
• Melaksanakan penilaian terhadap pencapaian
tujuan
• Memberikan umpan balik untuk
penyempurnaan
PAU-PPAI-UT
19
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
1. Perluasan kesempatan belajar
2. Penyebaran pendidikan
3. Peningkatan peran PT dalam menyiapkan
SDM setempat
PAU-PPAI-UT
20
PAU-PPAI-UT
21
Slide 17
PAU-PPAI-UT
1
Tujuan Instruksional Umum
Peserta dapat menjelaskan strategi pengembangan
pendidikan tinggi
Tujuan Instruksional Khusus
Peserta dapat menjelaskan :
1. Isi telaah strategis
2. Paradigma penataan sistem pendidikan tinggi
3. Peningkatan relevansi dan mutu, implikasinya
terhadap tugas dan peranan dosen
4. Implikasi akuntabilitas terhadap tugas dosen
5. Pemerataan pendidikan tinggi
PAU-PPAI-UT
2
TELAAH STRATEGIS
PARADIGMA PENATAAN SISTEM
PENDIDIKAN TINGGI
PENINGKATAN RELEVANSI DAN MUTU
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
PAU-PPAI-UT
3
1. Wawasan Jangka Panjang
2. Misi Sistem Pendidikan Tinggi
3. Keadaan Internal Sistem dan Lingkup
Eksternal yang Mempengaruhi Pencapaian
Misi Sistem
4. Identifikasi Masalah Utama
5. Rencana Pengembangan
PAU-PPAI-UT
4
KOMPONEN:
Evaluasi
5
Kualitas 1
2
Otonomi
PAU-PPAI-UT
Akuntabilitas 3
4
Akreditasi
Klik salah satu dari komponen di atas
5
1 KUALITAS
Sifat
: subjektif dan nisbi
Standar : berubah-ubah
Upaya
PAU-PPAI-UT
: ditinjau ulang
6
EFISIENSI
ATRIBUT KUALITAS
PENDIDIKAN TINGGI
EFEKTIVITAS
PENGELOLAAN
SISTEM
Klik di sini
2 OTONOMI
Pengertian Umum Otonomi:
Hak atau kewenangan yang diberikan oleh pihak
berwenang/pemerintah kepada suatu lingkungan
masyarakat, himpunan ataupun badan resmi lain untuk
menyelenggarakan fungsinya secara mandiri selama hal
tersebut tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan
yang berlaku secara umum dalam masyarakat
Kebebasan Akademik:
Kebebasan yang ada pada sivitas akademik dalam
melaksanakan tugas dan kegiatan fungsionalnya,
yaitu pendidikan dan penelitian ilmiah
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
8
3 AKUNTABILITAS
Menyangkut hal-hal berikut:
Kesesuaian antara tujuan dengan falsafah, moral, dan etika
Kesesuaian antara tujuan dengan pola kegiatan sivitas
akademik, serta hasil dan dampak yang dicapai
Keterbukaan terhadap penilikan dan pemantauan
Pertanggungjawaban pemanfaatan sumber daya
Aktualisasi asas otonomi dan kebebasan akademik
Kesadaran para sivitas akademik bahwa aktualisasi
perilakunya tidak akan mengganggu pelaksanaan kegiatan
fungsional lembaga dan juga masyarakat
PAU-PPAI-UT
9
AKUNTABILITAS
Acuan dasar untuk mengembangkan
perangkat peraturan, pengaturan,
dan kesepakatan yang mengikat bagi
seluruh sivitas akademik untuk
mencapai peningkatan kualitas
berkelanjutan yang serasi dengan
tuntutan masyarakat
PAU-PPAI-UT
10
JENIS AKUNTABILITAS
•Akuntabilitas keberhasilan
•Akuntabilitas profesional
•Akuntabilitas sistem
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
11
4 AKREDITASI
Tahap Pertama:
Evaluasi eksternal menyangkut penilaian terhadap kriteria
dan persyaratan untuk memperoleh izin penyelenggaraan
dan atau pelaksanaan perguruan tinggi
Tahap Kedua:
Evaluasi diri oleh masing-masing perguruan tinggi
Tahap Ketiga:
Validasi sejawat (peer review atau peer evaluation) yang
bertujuan untuk menilik kesahihan evaluasi diri
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
12
5 EVALUASI
Upaya sistematis untuk menghimpun,
menyusun, mengolah data dan informasi
yang handal dan sahih
sebagai landasan tindakan manajemen
untuk mengelola kelangsungan lembaga
atau program
PAU-PPAI-UT
13
EVALUASI
Evaluasi Diri:
Ditujukan untuk pengenalan diri mengenai
kualitas kinerjanya agar dapat merencanakan
kegiatan fungsional yang menuju ke
peningkatan kualitas berkelanjutan
Pengenalan diri melalui proses evaluasi diri
merupakan titik tolak yang wajar dan baik
untuk melakukan perencanaan program
fungsional di perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
14
Evaluasi Diri
Model Pencapaian Tujuan
Efektivitas
Tujuan
Persyaratan Ambang
Masukan
• Sumberdaya
• Keterkaitan
Lingkungan
PAU-PPAI-UT
Efisiensi
Proses
Pemanfaatan
sumberdaya
untuk mencapai
tujuan
Produktivitas
Keluaran
Hasil dan
dampak
15
EVALUASI
Validasi Sejawat:
Tujuan :
• Meningkatkan kesahihan dan kehandalan evaluasi
diri.
• Memberi komentar dan saran terhadap rencana
pengembangan yang dilandasi oleh evaluasi diri
Peran :
• Menjamin kualitas bagi masyarakat pengguna
keluaran perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
16
PENINGKATAN RELEVANSI
DAN KUALITAS
RELEVANSI PENDIDIKAN TINGGI
Perancangan, perencanaan, dan pelaksanaan
program pendidikan tinggi selalu dikaitkan
dengan kerangka kerjasama pemerintah,
industri dan pendidikan tinggi.
PAU-PPAI-UT
17
Implikasi Prinsip Relevansi
Terhadap Peranan Dosen
• Merumuskan tujuan (umum dan khusus)
• Menyajikan materi dengan contoh dan latihan/
praktek/magang
• Penilaian terhadap proses dan hasil
perkuliahan
• Melakukan penelitian yang relevan
• Menulis bahan ajar
PAU-PPAI-UT
18
IMPLIKASI AKUNTABILITAS
TERHADAP TUGAS DOSEN
• Merumuskan tujuan dengan jelas
• Melakukan kegiatan pembelajaran yang
mengarah kepada pencapaian tujuan
• Melaksanakan penilaian terhadap pencapaian
tujuan
• Memberikan umpan balik untuk
penyempurnaan
PAU-PPAI-UT
19
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
1. Perluasan kesempatan belajar
2. Penyebaran pendidikan
3. Peningkatan peran PT dalam menyiapkan
SDM setempat
PAU-PPAI-UT
20
PAU-PPAI-UT
21
Slide 18
PAU-PPAI-UT
1
Tujuan Instruksional Umum
Peserta dapat menjelaskan strategi pengembangan
pendidikan tinggi
Tujuan Instruksional Khusus
Peserta dapat menjelaskan :
1. Isi telaah strategis
2. Paradigma penataan sistem pendidikan tinggi
3. Peningkatan relevansi dan mutu, implikasinya
terhadap tugas dan peranan dosen
4. Implikasi akuntabilitas terhadap tugas dosen
5. Pemerataan pendidikan tinggi
PAU-PPAI-UT
2
TELAAH STRATEGIS
PARADIGMA PENATAAN SISTEM
PENDIDIKAN TINGGI
PENINGKATAN RELEVANSI DAN MUTU
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
PAU-PPAI-UT
3
1. Wawasan Jangka Panjang
2. Misi Sistem Pendidikan Tinggi
3. Keadaan Internal Sistem dan Lingkup
Eksternal yang Mempengaruhi Pencapaian
Misi Sistem
4. Identifikasi Masalah Utama
5. Rencana Pengembangan
PAU-PPAI-UT
4
KOMPONEN:
Evaluasi
5
Kualitas 1
2
Otonomi
PAU-PPAI-UT
Akuntabilitas 3
4
Akreditasi
Klik salah satu dari komponen di atas
5
1 KUALITAS
Sifat
: subjektif dan nisbi
Standar : berubah-ubah
Upaya
PAU-PPAI-UT
: ditinjau ulang
6
EFISIENSI
ATRIBUT KUALITAS
PENDIDIKAN TINGGI
EFEKTIVITAS
PENGELOLAAN
SISTEM
Klik di sini
2 OTONOMI
Pengertian Umum Otonomi:
Hak atau kewenangan yang diberikan oleh pihak
berwenang/pemerintah kepada suatu lingkungan
masyarakat, himpunan ataupun badan resmi lain untuk
menyelenggarakan fungsinya secara mandiri selama hal
tersebut tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan
yang berlaku secara umum dalam masyarakat
Kebebasan Akademik:
Kebebasan yang ada pada sivitas akademik dalam
melaksanakan tugas dan kegiatan fungsionalnya,
yaitu pendidikan dan penelitian ilmiah
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
8
3 AKUNTABILITAS
Menyangkut hal-hal berikut:
Kesesuaian antara tujuan dengan falsafah, moral, dan etika
Kesesuaian antara tujuan dengan pola kegiatan sivitas
akademik, serta hasil dan dampak yang dicapai
Keterbukaan terhadap penilikan dan pemantauan
Pertanggungjawaban pemanfaatan sumber daya
Aktualisasi asas otonomi dan kebebasan akademik
Kesadaran para sivitas akademik bahwa aktualisasi
perilakunya tidak akan mengganggu pelaksanaan kegiatan
fungsional lembaga dan juga masyarakat
PAU-PPAI-UT
9
AKUNTABILITAS
Acuan dasar untuk mengembangkan
perangkat peraturan, pengaturan,
dan kesepakatan yang mengikat bagi
seluruh sivitas akademik untuk
mencapai peningkatan kualitas
berkelanjutan yang serasi dengan
tuntutan masyarakat
PAU-PPAI-UT
10
JENIS AKUNTABILITAS
•Akuntabilitas keberhasilan
•Akuntabilitas profesional
•Akuntabilitas sistem
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
11
4 AKREDITASI
Tahap Pertama:
Evaluasi eksternal menyangkut penilaian terhadap kriteria
dan persyaratan untuk memperoleh izin penyelenggaraan
dan atau pelaksanaan perguruan tinggi
Tahap Kedua:
Evaluasi diri oleh masing-masing perguruan tinggi
Tahap Ketiga:
Validasi sejawat (peer review atau peer evaluation) yang
bertujuan untuk menilik kesahihan evaluasi diri
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
12
5 EVALUASI
Upaya sistematis untuk menghimpun,
menyusun, mengolah data dan informasi
yang handal dan sahih
sebagai landasan tindakan manajemen
untuk mengelola kelangsungan lembaga
atau program
PAU-PPAI-UT
13
EVALUASI
Evaluasi Diri:
Ditujukan untuk pengenalan diri mengenai
kualitas kinerjanya agar dapat merencanakan
kegiatan fungsional yang menuju ke
peningkatan kualitas berkelanjutan
Pengenalan diri melalui proses evaluasi diri
merupakan titik tolak yang wajar dan baik
untuk melakukan perencanaan program
fungsional di perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
14
Evaluasi Diri
Model Pencapaian Tujuan
Efektivitas
Tujuan
Persyaratan Ambang
Masukan
• Sumberdaya
• Keterkaitan
Lingkungan
PAU-PPAI-UT
Efisiensi
Proses
Pemanfaatan
sumberdaya
untuk mencapai
tujuan
Produktivitas
Keluaran
Hasil dan
dampak
15
EVALUASI
Validasi Sejawat:
Tujuan :
• Meningkatkan kesahihan dan kehandalan evaluasi
diri.
• Memberi komentar dan saran terhadap rencana
pengembangan yang dilandasi oleh evaluasi diri
Peran :
• Menjamin kualitas bagi masyarakat pengguna
keluaran perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
16
PENINGKATAN RELEVANSI
DAN KUALITAS
RELEVANSI PENDIDIKAN TINGGI
Perancangan, perencanaan, dan pelaksanaan
program pendidikan tinggi selalu dikaitkan
dengan kerangka kerjasama pemerintah,
industri dan pendidikan tinggi.
PAU-PPAI-UT
17
Implikasi Prinsip Relevansi
Terhadap Peranan Dosen
• Merumuskan tujuan (umum dan khusus)
• Menyajikan materi dengan contoh dan latihan/
praktek/magang
• Penilaian terhadap proses dan hasil
perkuliahan
• Melakukan penelitian yang relevan
• Menulis bahan ajar
PAU-PPAI-UT
18
IMPLIKASI AKUNTABILITAS
TERHADAP TUGAS DOSEN
• Merumuskan tujuan dengan jelas
• Melakukan kegiatan pembelajaran yang
mengarah kepada pencapaian tujuan
• Melaksanakan penilaian terhadap pencapaian
tujuan
• Memberikan umpan balik untuk
penyempurnaan
PAU-PPAI-UT
19
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
1. Perluasan kesempatan belajar
2. Penyebaran pendidikan
3. Peningkatan peran PT dalam menyiapkan
SDM setempat
PAU-PPAI-UT
20
PAU-PPAI-UT
21
Slide 19
PAU-PPAI-UT
1
Tujuan Instruksional Umum
Peserta dapat menjelaskan strategi pengembangan
pendidikan tinggi
Tujuan Instruksional Khusus
Peserta dapat menjelaskan :
1. Isi telaah strategis
2. Paradigma penataan sistem pendidikan tinggi
3. Peningkatan relevansi dan mutu, implikasinya
terhadap tugas dan peranan dosen
4. Implikasi akuntabilitas terhadap tugas dosen
5. Pemerataan pendidikan tinggi
PAU-PPAI-UT
2
TELAAH STRATEGIS
PARADIGMA PENATAAN SISTEM
PENDIDIKAN TINGGI
PENINGKATAN RELEVANSI DAN MUTU
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
PAU-PPAI-UT
3
1. Wawasan Jangka Panjang
2. Misi Sistem Pendidikan Tinggi
3. Keadaan Internal Sistem dan Lingkup
Eksternal yang Mempengaruhi Pencapaian
Misi Sistem
4. Identifikasi Masalah Utama
5. Rencana Pengembangan
PAU-PPAI-UT
4
KOMPONEN:
Evaluasi
5
Kualitas 1
2
Otonomi
PAU-PPAI-UT
Akuntabilitas 3
4
Akreditasi
Klik salah satu dari komponen di atas
5
1 KUALITAS
Sifat
: subjektif dan nisbi
Standar : berubah-ubah
Upaya
PAU-PPAI-UT
: ditinjau ulang
6
EFISIENSI
ATRIBUT KUALITAS
PENDIDIKAN TINGGI
EFEKTIVITAS
PENGELOLAAN
SISTEM
Klik di sini
2 OTONOMI
Pengertian Umum Otonomi:
Hak atau kewenangan yang diberikan oleh pihak
berwenang/pemerintah kepada suatu lingkungan
masyarakat, himpunan ataupun badan resmi lain untuk
menyelenggarakan fungsinya secara mandiri selama hal
tersebut tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan
yang berlaku secara umum dalam masyarakat
Kebebasan Akademik:
Kebebasan yang ada pada sivitas akademik dalam
melaksanakan tugas dan kegiatan fungsionalnya,
yaitu pendidikan dan penelitian ilmiah
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
8
3 AKUNTABILITAS
Menyangkut hal-hal berikut:
Kesesuaian antara tujuan dengan falsafah, moral, dan etika
Kesesuaian antara tujuan dengan pola kegiatan sivitas
akademik, serta hasil dan dampak yang dicapai
Keterbukaan terhadap penilikan dan pemantauan
Pertanggungjawaban pemanfaatan sumber daya
Aktualisasi asas otonomi dan kebebasan akademik
Kesadaran para sivitas akademik bahwa aktualisasi
perilakunya tidak akan mengganggu pelaksanaan kegiatan
fungsional lembaga dan juga masyarakat
PAU-PPAI-UT
9
AKUNTABILITAS
Acuan dasar untuk mengembangkan
perangkat peraturan, pengaturan,
dan kesepakatan yang mengikat bagi
seluruh sivitas akademik untuk
mencapai peningkatan kualitas
berkelanjutan yang serasi dengan
tuntutan masyarakat
PAU-PPAI-UT
10
JENIS AKUNTABILITAS
•Akuntabilitas keberhasilan
•Akuntabilitas profesional
•Akuntabilitas sistem
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
11
4 AKREDITASI
Tahap Pertama:
Evaluasi eksternal menyangkut penilaian terhadap kriteria
dan persyaratan untuk memperoleh izin penyelenggaraan
dan atau pelaksanaan perguruan tinggi
Tahap Kedua:
Evaluasi diri oleh masing-masing perguruan tinggi
Tahap Ketiga:
Validasi sejawat (peer review atau peer evaluation) yang
bertujuan untuk menilik kesahihan evaluasi diri
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
12
5 EVALUASI
Upaya sistematis untuk menghimpun,
menyusun, mengolah data dan informasi
yang handal dan sahih
sebagai landasan tindakan manajemen
untuk mengelola kelangsungan lembaga
atau program
PAU-PPAI-UT
13
EVALUASI
Evaluasi Diri:
Ditujukan untuk pengenalan diri mengenai
kualitas kinerjanya agar dapat merencanakan
kegiatan fungsional yang menuju ke
peningkatan kualitas berkelanjutan
Pengenalan diri melalui proses evaluasi diri
merupakan titik tolak yang wajar dan baik
untuk melakukan perencanaan program
fungsional di perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
14
Evaluasi Diri
Model Pencapaian Tujuan
Efektivitas
Tujuan
Persyaratan Ambang
Masukan
• Sumberdaya
• Keterkaitan
Lingkungan
PAU-PPAI-UT
Efisiensi
Proses
Pemanfaatan
sumberdaya
untuk mencapai
tujuan
Produktivitas
Keluaran
Hasil dan
dampak
15
EVALUASI
Validasi Sejawat:
Tujuan :
• Meningkatkan kesahihan dan kehandalan evaluasi
diri.
• Memberi komentar dan saran terhadap rencana
pengembangan yang dilandasi oleh evaluasi diri
Peran :
• Menjamin kualitas bagi masyarakat pengguna
keluaran perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
16
PENINGKATAN RELEVANSI
DAN KUALITAS
RELEVANSI PENDIDIKAN TINGGI
Perancangan, perencanaan, dan pelaksanaan
program pendidikan tinggi selalu dikaitkan
dengan kerangka kerjasama pemerintah,
industri dan pendidikan tinggi.
PAU-PPAI-UT
17
Implikasi Prinsip Relevansi
Terhadap Peranan Dosen
• Merumuskan tujuan (umum dan khusus)
• Menyajikan materi dengan contoh dan latihan/
praktek/magang
• Penilaian terhadap proses dan hasil
perkuliahan
• Melakukan penelitian yang relevan
• Menulis bahan ajar
PAU-PPAI-UT
18
IMPLIKASI AKUNTABILITAS
TERHADAP TUGAS DOSEN
• Merumuskan tujuan dengan jelas
• Melakukan kegiatan pembelajaran yang
mengarah kepada pencapaian tujuan
• Melaksanakan penilaian terhadap pencapaian
tujuan
• Memberikan umpan balik untuk
penyempurnaan
PAU-PPAI-UT
19
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
1. Perluasan kesempatan belajar
2. Penyebaran pendidikan
3. Peningkatan peran PT dalam menyiapkan
SDM setempat
PAU-PPAI-UT
20
PAU-PPAI-UT
21
Slide 20
PAU-PPAI-UT
1
Tujuan Instruksional Umum
Peserta dapat menjelaskan strategi pengembangan
pendidikan tinggi
Tujuan Instruksional Khusus
Peserta dapat menjelaskan :
1. Isi telaah strategis
2. Paradigma penataan sistem pendidikan tinggi
3. Peningkatan relevansi dan mutu, implikasinya
terhadap tugas dan peranan dosen
4. Implikasi akuntabilitas terhadap tugas dosen
5. Pemerataan pendidikan tinggi
PAU-PPAI-UT
2
TELAAH STRATEGIS
PARADIGMA PENATAAN SISTEM
PENDIDIKAN TINGGI
PENINGKATAN RELEVANSI DAN MUTU
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
PAU-PPAI-UT
3
1. Wawasan Jangka Panjang
2. Misi Sistem Pendidikan Tinggi
3. Keadaan Internal Sistem dan Lingkup
Eksternal yang Mempengaruhi Pencapaian
Misi Sistem
4. Identifikasi Masalah Utama
5. Rencana Pengembangan
PAU-PPAI-UT
4
KOMPONEN:
Evaluasi
5
Kualitas 1
2
Otonomi
PAU-PPAI-UT
Akuntabilitas 3
4
Akreditasi
Klik salah satu dari komponen di atas
5
1 KUALITAS
Sifat
: subjektif dan nisbi
Standar : berubah-ubah
Upaya
PAU-PPAI-UT
: ditinjau ulang
6
EFISIENSI
ATRIBUT KUALITAS
PENDIDIKAN TINGGI
EFEKTIVITAS
PENGELOLAAN
SISTEM
Klik di sini
2 OTONOMI
Pengertian Umum Otonomi:
Hak atau kewenangan yang diberikan oleh pihak
berwenang/pemerintah kepada suatu lingkungan
masyarakat, himpunan ataupun badan resmi lain untuk
menyelenggarakan fungsinya secara mandiri selama hal
tersebut tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan
yang berlaku secara umum dalam masyarakat
Kebebasan Akademik:
Kebebasan yang ada pada sivitas akademik dalam
melaksanakan tugas dan kegiatan fungsionalnya,
yaitu pendidikan dan penelitian ilmiah
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
8
3 AKUNTABILITAS
Menyangkut hal-hal berikut:
Kesesuaian antara tujuan dengan falsafah, moral, dan etika
Kesesuaian antara tujuan dengan pola kegiatan sivitas
akademik, serta hasil dan dampak yang dicapai
Keterbukaan terhadap penilikan dan pemantauan
Pertanggungjawaban pemanfaatan sumber daya
Aktualisasi asas otonomi dan kebebasan akademik
Kesadaran para sivitas akademik bahwa aktualisasi
perilakunya tidak akan mengganggu pelaksanaan kegiatan
fungsional lembaga dan juga masyarakat
PAU-PPAI-UT
9
AKUNTABILITAS
Acuan dasar untuk mengembangkan
perangkat peraturan, pengaturan,
dan kesepakatan yang mengikat bagi
seluruh sivitas akademik untuk
mencapai peningkatan kualitas
berkelanjutan yang serasi dengan
tuntutan masyarakat
PAU-PPAI-UT
10
JENIS AKUNTABILITAS
•Akuntabilitas keberhasilan
•Akuntabilitas profesional
•Akuntabilitas sistem
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
11
4 AKREDITASI
Tahap Pertama:
Evaluasi eksternal menyangkut penilaian terhadap kriteria
dan persyaratan untuk memperoleh izin penyelenggaraan
dan atau pelaksanaan perguruan tinggi
Tahap Kedua:
Evaluasi diri oleh masing-masing perguruan tinggi
Tahap Ketiga:
Validasi sejawat (peer review atau peer evaluation) yang
bertujuan untuk menilik kesahihan evaluasi diri
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
12
5 EVALUASI
Upaya sistematis untuk menghimpun,
menyusun, mengolah data dan informasi
yang handal dan sahih
sebagai landasan tindakan manajemen
untuk mengelola kelangsungan lembaga
atau program
PAU-PPAI-UT
13
EVALUASI
Evaluasi Diri:
Ditujukan untuk pengenalan diri mengenai
kualitas kinerjanya agar dapat merencanakan
kegiatan fungsional yang menuju ke
peningkatan kualitas berkelanjutan
Pengenalan diri melalui proses evaluasi diri
merupakan titik tolak yang wajar dan baik
untuk melakukan perencanaan program
fungsional di perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
14
Evaluasi Diri
Model Pencapaian Tujuan
Efektivitas
Tujuan
Persyaratan Ambang
Masukan
• Sumberdaya
• Keterkaitan
Lingkungan
PAU-PPAI-UT
Efisiensi
Proses
Pemanfaatan
sumberdaya
untuk mencapai
tujuan
Produktivitas
Keluaran
Hasil dan
dampak
15
EVALUASI
Validasi Sejawat:
Tujuan :
• Meningkatkan kesahihan dan kehandalan evaluasi
diri.
• Memberi komentar dan saran terhadap rencana
pengembangan yang dilandasi oleh evaluasi diri
Peran :
• Menjamin kualitas bagi masyarakat pengguna
keluaran perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
16
PENINGKATAN RELEVANSI
DAN KUALITAS
RELEVANSI PENDIDIKAN TINGGI
Perancangan, perencanaan, dan pelaksanaan
program pendidikan tinggi selalu dikaitkan
dengan kerangka kerjasama pemerintah,
industri dan pendidikan tinggi.
PAU-PPAI-UT
17
Implikasi Prinsip Relevansi
Terhadap Peranan Dosen
• Merumuskan tujuan (umum dan khusus)
• Menyajikan materi dengan contoh dan latihan/
praktek/magang
• Penilaian terhadap proses dan hasil
perkuliahan
• Melakukan penelitian yang relevan
• Menulis bahan ajar
PAU-PPAI-UT
18
IMPLIKASI AKUNTABILITAS
TERHADAP TUGAS DOSEN
• Merumuskan tujuan dengan jelas
• Melakukan kegiatan pembelajaran yang
mengarah kepada pencapaian tujuan
• Melaksanakan penilaian terhadap pencapaian
tujuan
• Memberikan umpan balik untuk
penyempurnaan
PAU-PPAI-UT
19
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
1. Perluasan kesempatan belajar
2. Penyebaran pendidikan
3. Peningkatan peran PT dalam menyiapkan
SDM setempat
PAU-PPAI-UT
20
PAU-PPAI-UT
21
Slide 21
PAU-PPAI-UT
1
Tujuan Instruksional Umum
Peserta dapat menjelaskan strategi pengembangan
pendidikan tinggi
Tujuan Instruksional Khusus
Peserta dapat menjelaskan :
1. Isi telaah strategis
2. Paradigma penataan sistem pendidikan tinggi
3. Peningkatan relevansi dan mutu, implikasinya
terhadap tugas dan peranan dosen
4. Implikasi akuntabilitas terhadap tugas dosen
5. Pemerataan pendidikan tinggi
PAU-PPAI-UT
2
TELAAH STRATEGIS
PARADIGMA PENATAAN SISTEM
PENDIDIKAN TINGGI
PENINGKATAN RELEVANSI DAN MUTU
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
PAU-PPAI-UT
3
1. Wawasan Jangka Panjang
2. Misi Sistem Pendidikan Tinggi
3. Keadaan Internal Sistem dan Lingkup
Eksternal yang Mempengaruhi Pencapaian
Misi Sistem
4. Identifikasi Masalah Utama
5. Rencana Pengembangan
PAU-PPAI-UT
4
KOMPONEN:
Evaluasi
5
Kualitas 1
2
Otonomi
PAU-PPAI-UT
Akuntabilitas 3
4
Akreditasi
Klik salah satu dari komponen di atas
5
1 KUALITAS
Sifat
: subjektif dan nisbi
Standar : berubah-ubah
Upaya
PAU-PPAI-UT
: ditinjau ulang
6
EFISIENSI
ATRIBUT KUALITAS
PENDIDIKAN TINGGI
EFEKTIVITAS
PENGELOLAAN
SISTEM
Klik di sini
2 OTONOMI
Pengertian Umum Otonomi:
Hak atau kewenangan yang diberikan oleh pihak
berwenang/pemerintah kepada suatu lingkungan
masyarakat, himpunan ataupun badan resmi lain untuk
menyelenggarakan fungsinya secara mandiri selama hal
tersebut tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan
yang berlaku secara umum dalam masyarakat
Kebebasan Akademik:
Kebebasan yang ada pada sivitas akademik dalam
melaksanakan tugas dan kegiatan fungsionalnya,
yaitu pendidikan dan penelitian ilmiah
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
8
3 AKUNTABILITAS
Menyangkut hal-hal berikut:
Kesesuaian antara tujuan dengan falsafah, moral, dan etika
Kesesuaian antara tujuan dengan pola kegiatan sivitas
akademik, serta hasil dan dampak yang dicapai
Keterbukaan terhadap penilikan dan pemantauan
Pertanggungjawaban pemanfaatan sumber daya
Aktualisasi asas otonomi dan kebebasan akademik
Kesadaran para sivitas akademik bahwa aktualisasi
perilakunya tidak akan mengganggu pelaksanaan kegiatan
fungsional lembaga dan juga masyarakat
PAU-PPAI-UT
9
AKUNTABILITAS
Acuan dasar untuk mengembangkan
perangkat peraturan, pengaturan,
dan kesepakatan yang mengikat bagi
seluruh sivitas akademik untuk
mencapai peningkatan kualitas
berkelanjutan yang serasi dengan
tuntutan masyarakat
PAU-PPAI-UT
10
JENIS AKUNTABILITAS
•Akuntabilitas keberhasilan
•Akuntabilitas profesional
•Akuntabilitas sistem
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
11
4 AKREDITASI
Tahap Pertama:
Evaluasi eksternal menyangkut penilaian terhadap kriteria
dan persyaratan untuk memperoleh izin penyelenggaraan
dan atau pelaksanaan perguruan tinggi
Tahap Kedua:
Evaluasi diri oleh masing-masing perguruan tinggi
Tahap Ketiga:
Validasi sejawat (peer review atau peer evaluation) yang
bertujuan untuk menilik kesahihan evaluasi diri
Klik di sini
PAU-PPAI-UT
12
5 EVALUASI
Upaya sistematis untuk menghimpun,
menyusun, mengolah data dan informasi
yang handal dan sahih
sebagai landasan tindakan manajemen
untuk mengelola kelangsungan lembaga
atau program
PAU-PPAI-UT
13
EVALUASI
Evaluasi Diri:
Ditujukan untuk pengenalan diri mengenai
kualitas kinerjanya agar dapat merencanakan
kegiatan fungsional yang menuju ke
peningkatan kualitas berkelanjutan
Pengenalan diri melalui proses evaluasi diri
merupakan titik tolak yang wajar dan baik
untuk melakukan perencanaan program
fungsional di perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
14
Evaluasi Diri
Model Pencapaian Tujuan
Efektivitas
Tujuan
Persyaratan Ambang
Masukan
• Sumberdaya
• Keterkaitan
Lingkungan
PAU-PPAI-UT
Efisiensi
Proses
Pemanfaatan
sumberdaya
untuk mencapai
tujuan
Produktivitas
Keluaran
Hasil dan
dampak
15
EVALUASI
Validasi Sejawat:
Tujuan :
• Meningkatkan kesahihan dan kehandalan evaluasi
diri.
• Memberi komentar dan saran terhadap rencana
pengembangan yang dilandasi oleh evaluasi diri
Peran :
• Menjamin kualitas bagi masyarakat pengguna
keluaran perguruan tinggi
PAU-PPAI-UT
16
PENINGKATAN RELEVANSI
DAN KUALITAS
RELEVANSI PENDIDIKAN TINGGI
Perancangan, perencanaan, dan pelaksanaan
program pendidikan tinggi selalu dikaitkan
dengan kerangka kerjasama pemerintah,
industri dan pendidikan tinggi.
PAU-PPAI-UT
17
Implikasi Prinsip Relevansi
Terhadap Peranan Dosen
• Merumuskan tujuan (umum dan khusus)
• Menyajikan materi dengan contoh dan latihan/
praktek/magang
• Penilaian terhadap proses dan hasil
perkuliahan
• Melakukan penelitian yang relevan
• Menulis bahan ajar
PAU-PPAI-UT
18
IMPLIKASI AKUNTABILITAS
TERHADAP TUGAS DOSEN
• Merumuskan tujuan dengan jelas
• Melakukan kegiatan pembelajaran yang
mengarah kepada pencapaian tujuan
• Melaksanakan penilaian terhadap pencapaian
tujuan
• Memberikan umpan balik untuk
penyempurnaan
PAU-PPAI-UT
19
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
1. Perluasan kesempatan belajar
2. Penyebaran pendidikan
3. Peningkatan peran PT dalam menyiapkan
SDM setempat
PAU-PPAI-UT
20
PAU-PPAI-UT
21