PAU-PPAI-UT Tujuan Instruksional Umum Peserta dapat menjelaskan strategi pengembangan pendidikan tinggi Tujuan Instruksional Khusus Peserta dapat menjelaskan : 1.

Download Report

Transcript PAU-PPAI-UT Tujuan Instruksional Umum Peserta dapat menjelaskan strategi pengembangan pendidikan tinggi Tujuan Instruksional Khusus Peserta dapat menjelaskan : 1.

Slide 1

PAU-PPAI-UT

1

Tujuan Instruksional Umum
Peserta dapat menjelaskan strategi pengembangan
pendidikan tinggi

Tujuan Instruksional Khusus
Peserta dapat menjelaskan :
1. Isi telaah strategis
2. Paradigma penataan sistem pendidikan tinggi
3. Peningkatan relevansi dan mutu, implikasinya
terhadap tugas dan peranan dosen
4. Implikasi akuntabilitas terhadap tugas dosen
5. Pemerataan pendidikan tinggi
PAU-PPAI-UT

2

TELAAH STRATEGIS
PARADIGMA PENATAAN SISTEM
PENDIDIKAN TINGGI

PENINGKATAN RELEVANSI DAN MUTU
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
PAU-PPAI-UT

3

1. Wawasan Jangka Panjang
2. Misi Sistem Pendidikan Tinggi

3. Keadaan Internal Sistem dan Lingkup
Eksternal yang Mempengaruhi Pencapaian
Misi Sistem
4. Identifikasi Masalah Utama
5. Rencana Pengembangan

PAU-PPAI-UT

4

KOMPONEN:
Evaluasi
5

Kualitas 1

2
Otonomi

PAU-PPAI-UT

Akuntabilitas 3
4
Akreditasi
Klik salah satu dari komponen di atas

5

1 KUALITAS
Sifat

: subjektif dan nisbi

Standar : berubah-ubah
Upaya

PAU-PPAI-UT

: ditinjau ulang

6

EFISIENSI

ATRIBUT KUALITAS
PENDIDIKAN TINGGI

EFEKTIVITAS

PENGELOLAAN
SISTEM

Klik di sini

2 OTONOMI
Pengertian Umum Otonomi:
Hak atau kewenangan yang diberikan oleh pihak
berwenang/pemerintah kepada suatu lingkungan
masyarakat, himpunan ataupun badan resmi lain untuk
menyelenggarakan fungsinya secara mandiri selama hal
tersebut tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan
yang berlaku secara umum dalam masyarakat

Kebebasan Akademik:
Kebebasan yang ada pada sivitas akademik dalam
melaksanakan tugas dan kegiatan fungsionalnya,
yaitu pendidikan dan penelitian ilmiah
Klik di sini
PAU-PPAI-UT

8

3 AKUNTABILITAS
Menyangkut hal-hal berikut:
 Kesesuaian antara tujuan dengan falsafah, moral, dan etika
 Kesesuaian antara tujuan dengan pola kegiatan sivitas
akademik, serta hasil dan dampak yang dicapai
 Keterbukaan terhadap penilikan dan pemantauan
 Pertanggungjawaban pemanfaatan sumber daya
 Aktualisasi asas otonomi dan kebebasan akademik

 Kesadaran para sivitas akademik bahwa aktualisasi
perilakunya tidak akan mengganggu pelaksanaan kegiatan
fungsional lembaga dan juga masyarakat

PAU-PPAI-UT

9

AKUNTABILITAS
Acuan dasar untuk mengembangkan
perangkat peraturan, pengaturan,
dan kesepakatan yang mengikat bagi
seluruh sivitas akademik untuk
mencapai peningkatan kualitas
berkelanjutan yang serasi dengan
tuntutan masyarakat

PAU-PPAI-UT

10

JENIS AKUNTABILITAS
•Akuntabilitas keberhasilan
•Akuntabilitas profesional
•Akuntabilitas sistem

Klik di sini
PAU-PPAI-UT

11

4 AKREDITASI
Tahap Pertama:
Evaluasi eksternal menyangkut penilaian terhadap kriteria
dan persyaratan untuk memperoleh izin penyelenggaraan
dan atau pelaksanaan perguruan tinggi

Tahap Kedua:
Evaluasi diri oleh masing-masing perguruan tinggi

Tahap Ketiga:
Validasi sejawat (peer review atau peer evaluation) yang
bertujuan untuk menilik kesahihan evaluasi diri
Klik di sini
PAU-PPAI-UT

12

5 EVALUASI
Upaya sistematis untuk menghimpun,
menyusun, mengolah data dan informasi
yang handal dan sahih

sebagai landasan tindakan manajemen
untuk mengelola kelangsungan lembaga
atau program

PAU-PPAI-UT

13

EVALUASI
Evaluasi Diri:
Ditujukan untuk pengenalan diri mengenai
kualitas kinerjanya agar dapat merencanakan
kegiatan fungsional yang menuju ke
peningkatan kualitas berkelanjutan

Pengenalan diri melalui proses evaluasi diri
merupakan titik tolak yang wajar dan baik
untuk melakukan perencanaan program
fungsional di perguruan tinggi

PAU-PPAI-UT

14

Evaluasi Diri
Model Pencapaian Tujuan
Efektivitas

Tujuan
Persyaratan Ambang

Masukan
• Sumberdaya
• Keterkaitan
Lingkungan

PAU-PPAI-UT

Efisiensi

Proses
Pemanfaatan
sumberdaya
untuk mencapai
tujuan

Produktivitas

Keluaran
Hasil dan
dampak

15

EVALUASI
Validasi Sejawat:
Tujuan :
• Meningkatkan kesahihan dan kehandalan evaluasi
diri.
• Memberi komentar dan saran terhadap rencana
pengembangan yang dilandasi oleh evaluasi diri
Peran :
• Menjamin kualitas bagi masyarakat pengguna
keluaran perguruan tinggi

PAU-PPAI-UT

16

PENINGKATAN RELEVANSI
DAN KUALITAS
RELEVANSI PENDIDIKAN TINGGI
Perancangan, perencanaan, dan pelaksanaan
program pendidikan tinggi selalu dikaitkan
dengan kerangka kerjasama pemerintah,
industri dan pendidikan tinggi.

PAU-PPAI-UT

17

Implikasi Prinsip Relevansi
Terhadap Peranan Dosen
• Merumuskan tujuan (umum dan khusus)

• Menyajikan materi dengan contoh dan latihan/
praktek/magang
• Penilaian terhadap proses dan hasil
perkuliahan
• Melakukan penelitian yang relevan
• Menulis bahan ajar

PAU-PPAI-UT

18

IMPLIKASI AKUNTABILITAS
TERHADAP TUGAS DOSEN
• Merumuskan tujuan dengan jelas

• Melakukan kegiatan pembelajaran yang
mengarah kepada pencapaian tujuan
• Melaksanakan penilaian terhadap pencapaian
tujuan
• Memberikan umpan balik untuk
penyempurnaan

PAU-PPAI-UT

19

PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
1. Perluasan kesempatan belajar

2. Penyebaran pendidikan
3. Peningkatan peran PT dalam menyiapkan
SDM setempat

PAU-PPAI-UT

20

PAU-PPAI-UT

21


Slide 2

PAU-PPAI-UT

1

Tujuan Instruksional Umum
Peserta dapat menjelaskan strategi pengembangan
pendidikan tinggi

Tujuan Instruksional Khusus
Peserta dapat menjelaskan :
1. Isi telaah strategis
2. Paradigma penataan sistem pendidikan tinggi
3. Peningkatan relevansi dan mutu, implikasinya
terhadap tugas dan peranan dosen
4. Implikasi akuntabilitas terhadap tugas dosen
5. Pemerataan pendidikan tinggi
PAU-PPAI-UT

2

TELAAH STRATEGIS
PARADIGMA PENATAAN SISTEM
PENDIDIKAN TINGGI

PENINGKATAN RELEVANSI DAN MUTU
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
PAU-PPAI-UT

3

1. Wawasan Jangka Panjang
2. Misi Sistem Pendidikan Tinggi

3. Keadaan Internal Sistem dan Lingkup
Eksternal yang Mempengaruhi Pencapaian
Misi Sistem
4. Identifikasi Masalah Utama
5. Rencana Pengembangan

PAU-PPAI-UT

4

KOMPONEN:
Evaluasi
5

Kualitas 1

2
Otonomi

PAU-PPAI-UT

Akuntabilitas 3
4
Akreditasi
Klik salah satu dari komponen di atas

5

1 KUALITAS
Sifat

: subjektif dan nisbi

Standar : berubah-ubah
Upaya

PAU-PPAI-UT

: ditinjau ulang

6

EFISIENSI

ATRIBUT KUALITAS
PENDIDIKAN TINGGI

EFEKTIVITAS

PENGELOLAAN
SISTEM

Klik di sini

2 OTONOMI
Pengertian Umum Otonomi:
Hak atau kewenangan yang diberikan oleh pihak
berwenang/pemerintah kepada suatu lingkungan
masyarakat, himpunan ataupun badan resmi lain untuk
menyelenggarakan fungsinya secara mandiri selama hal
tersebut tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan
yang berlaku secara umum dalam masyarakat

Kebebasan Akademik:
Kebebasan yang ada pada sivitas akademik dalam
melaksanakan tugas dan kegiatan fungsionalnya,
yaitu pendidikan dan penelitian ilmiah
Klik di sini
PAU-PPAI-UT

8

3 AKUNTABILITAS
Menyangkut hal-hal berikut:
 Kesesuaian antara tujuan dengan falsafah, moral, dan etika
 Kesesuaian antara tujuan dengan pola kegiatan sivitas
akademik, serta hasil dan dampak yang dicapai
 Keterbukaan terhadap penilikan dan pemantauan
 Pertanggungjawaban pemanfaatan sumber daya
 Aktualisasi asas otonomi dan kebebasan akademik

 Kesadaran para sivitas akademik bahwa aktualisasi
perilakunya tidak akan mengganggu pelaksanaan kegiatan
fungsional lembaga dan juga masyarakat

PAU-PPAI-UT

9

AKUNTABILITAS
Acuan dasar untuk mengembangkan
perangkat peraturan, pengaturan,
dan kesepakatan yang mengikat bagi
seluruh sivitas akademik untuk
mencapai peningkatan kualitas
berkelanjutan yang serasi dengan
tuntutan masyarakat

PAU-PPAI-UT

10

JENIS AKUNTABILITAS
•Akuntabilitas keberhasilan
•Akuntabilitas profesional
•Akuntabilitas sistem

Klik di sini
PAU-PPAI-UT

11

4 AKREDITASI
Tahap Pertama:
Evaluasi eksternal menyangkut penilaian terhadap kriteria
dan persyaratan untuk memperoleh izin penyelenggaraan
dan atau pelaksanaan perguruan tinggi

Tahap Kedua:
Evaluasi diri oleh masing-masing perguruan tinggi

Tahap Ketiga:
Validasi sejawat (peer review atau peer evaluation) yang
bertujuan untuk menilik kesahihan evaluasi diri
Klik di sini
PAU-PPAI-UT

12

5 EVALUASI
Upaya sistematis untuk menghimpun,
menyusun, mengolah data dan informasi
yang handal dan sahih

sebagai landasan tindakan manajemen
untuk mengelola kelangsungan lembaga
atau program

PAU-PPAI-UT

13

EVALUASI
Evaluasi Diri:
Ditujukan untuk pengenalan diri mengenai
kualitas kinerjanya agar dapat merencanakan
kegiatan fungsional yang menuju ke
peningkatan kualitas berkelanjutan

Pengenalan diri melalui proses evaluasi diri
merupakan titik tolak yang wajar dan baik
untuk melakukan perencanaan program
fungsional di perguruan tinggi

PAU-PPAI-UT

14

Evaluasi Diri
Model Pencapaian Tujuan
Efektivitas

Tujuan
Persyaratan Ambang

Masukan
• Sumberdaya
• Keterkaitan
Lingkungan

PAU-PPAI-UT

Efisiensi

Proses
Pemanfaatan
sumberdaya
untuk mencapai
tujuan

Produktivitas

Keluaran
Hasil dan
dampak

15

EVALUASI
Validasi Sejawat:
Tujuan :
• Meningkatkan kesahihan dan kehandalan evaluasi
diri.
• Memberi komentar dan saran terhadap rencana
pengembangan yang dilandasi oleh evaluasi diri
Peran :
• Menjamin kualitas bagi masyarakat pengguna
keluaran perguruan tinggi

PAU-PPAI-UT

16

PENINGKATAN RELEVANSI
DAN KUALITAS
RELEVANSI PENDIDIKAN TINGGI
Perancangan, perencanaan, dan pelaksanaan
program pendidikan tinggi selalu dikaitkan
dengan kerangka kerjasama pemerintah,
industri dan pendidikan tinggi.

PAU-PPAI-UT

17

Implikasi Prinsip Relevansi
Terhadap Peranan Dosen
• Merumuskan tujuan (umum dan khusus)

• Menyajikan materi dengan contoh dan latihan/
praktek/magang
• Penilaian terhadap proses dan hasil
perkuliahan
• Melakukan penelitian yang relevan
• Menulis bahan ajar

PAU-PPAI-UT

18

IMPLIKASI AKUNTABILITAS
TERHADAP TUGAS DOSEN
• Merumuskan tujuan dengan jelas

• Melakukan kegiatan pembelajaran yang
mengarah kepada pencapaian tujuan
• Melaksanakan penilaian terhadap pencapaian
tujuan
• Memberikan umpan balik untuk
penyempurnaan

PAU-PPAI-UT

19

PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
1. Perluasan kesempatan belajar

2. Penyebaran pendidikan
3. Peningkatan peran PT dalam menyiapkan
SDM setempat

PAU-PPAI-UT

20

PAU-PPAI-UT

21


Slide 3

PAU-PPAI-UT

1

Tujuan Instruksional Umum
Peserta dapat menjelaskan strategi pengembangan
pendidikan tinggi

Tujuan Instruksional Khusus
Peserta dapat menjelaskan :
1. Isi telaah strategis
2. Paradigma penataan sistem pendidikan tinggi
3. Peningkatan relevansi dan mutu, implikasinya
terhadap tugas dan peranan dosen
4. Implikasi akuntabilitas terhadap tugas dosen
5. Pemerataan pendidikan tinggi
PAU-PPAI-UT

2

TELAAH STRATEGIS
PARADIGMA PENATAAN SISTEM
PENDIDIKAN TINGGI

PENINGKATAN RELEVANSI DAN MUTU
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
PAU-PPAI-UT

3

1. Wawasan Jangka Panjang
2. Misi Sistem Pendidikan Tinggi

3. Keadaan Internal Sistem dan Lingkup
Eksternal yang Mempengaruhi Pencapaian
Misi Sistem
4. Identifikasi Masalah Utama
5. Rencana Pengembangan

PAU-PPAI-UT

4

KOMPONEN:
Evaluasi
5

Kualitas 1

2
Otonomi

PAU-PPAI-UT

Akuntabilitas 3
4
Akreditasi
Klik salah satu dari komponen di atas

5

1 KUALITAS
Sifat

: subjektif dan nisbi

Standar : berubah-ubah
Upaya

PAU-PPAI-UT

: ditinjau ulang

6

EFISIENSI

ATRIBUT KUALITAS
PENDIDIKAN TINGGI

EFEKTIVITAS

PENGELOLAAN
SISTEM

Klik di sini

2 OTONOMI
Pengertian Umum Otonomi:
Hak atau kewenangan yang diberikan oleh pihak
berwenang/pemerintah kepada suatu lingkungan
masyarakat, himpunan ataupun badan resmi lain untuk
menyelenggarakan fungsinya secara mandiri selama hal
tersebut tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan
yang berlaku secara umum dalam masyarakat

Kebebasan Akademik:
Kebebasan yang ada pada sivitas akademik dalam
melaksanakan tugas dan kegiatan fungsionalnya,
yaitu pendidikan dan penelitian ilmiah
Klik di sini
PAU-PPAI-UT

8

3 AKUNTABILITAS
Menyangkut hal-hal berikut:
 Kesesuaian antara tujuan dengan falsafah, moral, dan etika
 Kesesuaian antara tujuan dengan pola kegiatan sivitas
akademik, serta hasil dan dampak yang dicapai
 Keterbukaan terhadap penilikan dan pemantauan
 Pertanggungjawaban pemanfaatan sumber daya
 Aktualisasi asas otonomi dan kebebasan akademik

 Kesadaran para sivitas akademik bahwa aktualisasi
perilakunya tidak akan mengganggu pelaksanaan kegiatan
fungsional lembaga dan juga masyarakat

PAU-PPAI-UT

9

AKUNTABILITAS
Acuan dasar untuk mengembangkan
perangkat peraturan, pengaturan,
dan kesepakatan yang mengikat bagi
seluruh sivitas akademik untuk
mencapai peningkatan kualitas
berkelanjutan yang serasi dengan
tuntutan masyarakat

PAU-PPAI-UT

10

JENIS AKUNTABILITAS
•Akuntabilitas keberhasilan
•Akuntabilitas profesional
•Akuntabilitas sistem

Klik di sini
PAU-PPAI-UT

11

4 AKREDITASI
Tahap Pertama:
Evaluasi eksternal menyangkut penilaian terhadap kriteria
dan persyaratan untuk memperoleh izin penyelenggaraan
dan atau pelaksanaan perguruan tinggi

Tahap Kedua:
Evaluasi diri oleh masing-masing perguruan tinggi

Tahap Ketiga:
Validasi sejawat (peer review atau peer evaluation) yang
bertujuan untuk menilik kesahihan evaluasi diri
Klik di sini
PAU-PPAI-UT

12

5 EVALUASI
Upaya sistematis untuk menghimpun,
menyusun, mengolah data dan informasi
yang handal dan sahih

sebagai landasan tindakan manajemen
untuk mengelola kelangsungan lembaga
atau program

PAU-PPAI-UT

13

EVALUASI
Evaluasi Diri:
Ditujukan untuk pengenalan diri mengenai
kualitas kinerjanya agar dapat merencanakan
kegiatan fungsional yang menuju ke
peningkatan kualitas berkelanjutan

Pengenalan diri melalui proses evaluasi diri
merupakan titik tolak yang wajar dan baik
untuk melakukan perencanaan program
fungsional di perguruan tinggi

PAU-PPAI-UT

14

Evaluasi Diri
Model Pencapaian Tujuan
Efektivitas

Tujuan
Persyaratan Ambang

Masukan
• Sumberdaya
• Keterkaitan
Lingkungan

PAU-PPAI-UT

Efisiensi

Proses
Pemanfaatan
sumberdaya
untuk mencapai
tujuan

Produktivitas

Keluaran
Hasil dan
dampak

15

EVALUASI
Validasi Sejawat:
Tujuan :
• Meningkatkan kesahihan dan kehandalan evaluasi
diri.
• Memberi komentar dan saran terhadap rencana
pengembangan yang dilandasi oleh evaluasi diri
Peran :
• Menjamin kualitas bagi masyarakat pengguna
keluaran perguruan tinggi

PAU-PPAI-UT

16

PENINGKATAN RELEVANSI
DAN KUALITAS
RELEVANSI PENDIDIKAN TINGGI
Perancangan, perencanaan, dan pelaksanaan
program pendidikan tinggi selalu dikaitkan
dengan kerangka kerjasama pemerintah,
industri dan pendidikan tinggi.

PAU-PPAI-UT

17

Implikasi Prinsip Relevansi
Terhadap Peranan Dosen
• Merumuskan tujuan (umum dan khusus)

• Menyajikan materi dengan contoh dan latihan/
praktek/magang
• Penilaian terhadap proses dan hasil
perkuliahan
• Melakukan penelitian yang relevan
• Menulis bahan ajar

PAU-PPAI-UT

18

IMPLIKASI AKUNTABILITAS
TERHADAP TUGAS DOSEN
• Merumuskan tujuan dengan jelas

• Melakukan kegiatan pembelajaran yang
mengarah kepada pencapaian tujuan
• Melaksanakan penilaian terhadap pencapaian
tujuan
• Memberikan umpan balik untuk
penyempurnaan

PAU-PPAI-UT

19

PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
1. Perluasan kesempatan belajar

2. Penyebaran pendidikan
3. Peningkatan peran PT dalam menyiapkan
SDM setempat

PAU-PPAI-UT

20

PAU-PPAI-UT

21


Slide 4

PAU-PPAI-UT

1

Tujuan Instruksional Umum
Peserta dapat menjelaskan strategi pengembangan
pendidikan tinggi

Tujuan Instruksional Khusus
Peserta dapat menjelaskan :
1. Isi telaah strategis
2. Paradigma penataan sistem pendidikan tinggi
3. Peningkatan relevansi dan mutu, implikasinya
terhadap tugas dan peranan dosen
4. Implikasi akuntabilitas terhadap tugas dosen
5. Pemerataan pendidikan tinggi
PAU-PPAI-UT

2

TELAAH STRATEGIS
PARADIGMA PENATAAN SISTEM
PENDIDIKAN TINGGI

PENINGKATAN RELEVANSI DAN MUTU
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
PAU-PPAI-UT

3

1. Wawasan Jangka Panjang
2. Misi Sistem Pendidikan Tinggi

3. Keadaan Internal Sistem dan Lingkup
Eksternal yang Mempengaruhi Pencapaian
Misi Sistem
4. Identifikasi Masalah Utama
5. Rencana Pengembangan

PAU-PPAI-UT

4

KOMPONEN:
Evaluasi
5

Kualitas 1

2
Otonomi

PAU-PPAI-UT

Akuntabilitas 3
4
Akreditasi
Klik salah satu dari komponen di atas

5

1 KUALITAS
Sifat

: subjektif dan nisbi

Standar : berubah-ubah
Upaya

PAU-PPAI-UT

: ditinjau ulang

6

EFISIENSI

ATRIBUT KUALITAS
PENDIDIKAN TINGGI

EFEKTIVITAS

PENGELOLAAN
SISTEM

Klik di sini

2 OTONOMI
Pengertian Umum Otonomi:
Hak atau kewenangan yang diberikan oleh pihak
berwenang/pemerintah kepada suatu lingkungan
masyarakat, himpunan ataupun badan resmi lain untuk
menyelenggarakan fungsinya secara mandiri selama hal
tersebut tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan
yang berlaku secara umum dalam masyarakat

Kebebasan Akademik:
Kebebasan yang ada pada sivitas akademik dalam
melaksanakan tugas dan kegiatan fungsionalnya,
yaitu pendidikan dan penelitian ilmiah
Klik di sini
PAU-PPAI-UT

8

3 AKUNTABILITAS
Menyangkut hal-hal berikut:
 Kesesuaian antara tujuan dengan falsafah, moral, dan etika
 Kesesuaian antara tujuan dengan pola kegiatan sivitas
akademik, serta hasil dan dampak yang dicapai
 Keterbukaan terhadap penilikan dan pemantauan
 Pertanggungjawaban pemanfaatan sumber daya
 Aktualisasi asas otonomi dan kebebasan akademik

 Kesadaran para sivitas akademik bahwa aktualisasi
perilakunya tidak akan mengganggu pelaksanaan kegiatan
fungsional lembaga dan juga masyarakat

PAU-PPAI-UT

9

AKUNTABILITAS
Acuan dasar untuk mengembangkan
perangkat peraturan, pengaturan,
dan kesepakatan yang mengikat bagi
seluruh sivitas akademik untuk
mencapai peningkatan kualitas
berkelanjutan yang serasi dengan
tuntutan masyarakat

PAU-PPAI-UT

10

JENIS AKUNTABILITAS
•Akuntabilitas keberhasilan
•Akuntabilitas profesional
•Akuntabilitas sistem

Klik di sini
PAU-PPAI-UT

11

4 AKREDITASI
Tahap Pertama:
Evaluasi eksternal menyangkut penilaian terhadap kriteria
dan persyaratan untuk memperoleh izin penyelenggaraan
dan atau pelaksanaan perguruan tinggi

Tahap Kedua:
Evaluasi diri oleh masing-masing perguruan tinggi

Tahap Ketiga:
Validasi sejawat (peer review atau peer evaluation) yang
bertujuan untuk menilik kesahihan evaluasi diri
Klik di sini
PAU-PPAI-UT

12

5 EVALUASI
Upaya sistematis untuk menghimpun,
menyusun, mengolah data dan informasi
yang handal dan sahih

sebagai landasan tindakan manajemen
untuk mengelola kelangsungan lembaga
atau program

PAU-PPAI-UT

13

EVALUASI
Evaluasi Diri:
Ditujukan untuk pengenalan diri mengenai
kualitas kinerjanya agar dapat merencanakan
kegiatan fungsional yang menuju ke
peningkatan kualitas berkelanjutan

Pengenalan diri melalui proses evaluasi diri
merupakan titik tolak yang wajar dan baik
untuk melakukan perencanaan program
fungsional di perguruan tinggi

PAU-PPAI-UT

14

Evaluasi Diri
Model Pencapaian Tujuan
Efektivitas

Tujuan
Persyaratan Ambang

Masukan
• Sumberdaya
• Keterkaitan
Lingkungan

PAU-PPAI-UT

Efisiensi

Proses
Pemanfaatan
sumberdaya
untuk mencapai
tujuan

Produktivitas

Keluaran
Hasil dan
dampak

15

EVALUASI
Validasi Sejawat:
Tujuan :
• Meningkatkan kesahihan dan kehandalan evaluasi
diri.
• Memberi komentar dan saran terhadap rencana
pengembangan yang dilandasi oleh evaluasi diri
Peran :
• Menjamin kualitas bagi masyarakat pengguna
keluaran perguruan tinggi

PAU-PPAI-UT

16

PENINGKATAN RELEVANSI
DAN KUALITAS
RELEVANSI PENDIDIKAN TINGGI
Perancangan, perencanaan, dan pelaksanaan
program pendidikan tinggi selalu dikaitkan
dengan kerangka kerjasama pemerintah,
industri dan pendidikan tinggi.

PAU-PPAI-UT

17

Implikasi Prinsip Relevansi
Terhadap Peranan Dosen
• Merumuskan tujuan (umum dan khusus)

• Menyajikan materi dengan contoh dan latihan/
praktek/magang
• Penilaian terhadap proses dan hasil
perkuliahan
• Melakukan penelitian yang relevan
• Menulis bahan ajar

PAU-PPAI-UT

18

IMPLIKASI AKUNTABILITAS
TERHADAP TUGAS DOSEN
• Merumuskan tujuan dengan jelas

• Melakukan kegiatan pembelajaran yang
mengarah kepada pencapaian tujuan
• Melaksanakan penilaian terhadap pencapaian
tujuan
• Memberikan umpan balik untuk
penyempurnaan

PAU-PPAI-UT

19

PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
1. Perluasan kesempatan belajar

2. Penyebaran pendidikan
3. Peningkatan peran PT dalam menyiapkan
SDM setempat

PAU-PPAI-UT

20

PAU-PPAI-UT

21


Slide 5

PAU-PPAI-UT

1

Tujuan Instruksional Umum
Peserta dapat menjelaskan strategi pengembangan
pendidikan tinggi

Tujuan Instruksional Khusus
Peserta dapat menjelaskan :
1. Isi telaah strategis
2. Paradigma penataan sistem pendidikan tinggi
3. Peningkatan relevansi dan mutu, implikasinya
terhadap tugas dan peranan dosen
4. Implikasi akuntabilitas terhadap tugas dosen
5. Pemerataan pendidikan tinggi
PAU-PPAI-UT

2

TELAAH STRATEGIS
PARADIGMA PENATAAN SISTEM
PENDIDIKAN TINGGI

PENINGKATAN RELEVANSI DAN MUTU
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
PAU-PPAI-UT

3

1. Wawasan Jangka Panjang
2. Misi Sistem Pendidikan Tinggi

3. Keadaan Internal Sistem dan Lingkup
Eksternal yang Mempengaruhi Pencapaian
Misi Sistem
4. Identifikasi Masalah Utama
5. Rencana Pengembangan

PAU-PPAI-UT

4

KOMPONEN:
Evaluasi
5

Kualitas 1

2
Otonomi

PAU-PPAI-UT

Akuntabilitas 3
4
Akreditasi
Klik salah satu dari komponen di atas

5

1 KUALITAS
Sifat

: subjektif dan nisbi

Standar : berubah-ubah
Upaya

PAU-PPAI-UT

: ditinjau ulang

6

EFISIENSI

ATRIBUT KUALITAS
PENDIDIKAN TINGGI

EFEKTIVITAS

PENGELOLAAN
SISTEM

Klik di sini

2 OTONOMI
Pengertian Umum Otonomi:
Hak atau kewenangan yang diberikan oleh pihak
berwenang/pemerintah kepada suatu lingkungan
masyarakat, himpunan ataupun badan resmi lain untuk
menyelenggarakan fungsinya secara mandiri selama hal
tersebut tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan
yang berlaku secara umum dalam masyarakat

Kebebasan Akademik:
Kebebasan yang ada pada sivitas akademik dalam
melaksanakan tugas dan kegiatan fungsionalnya,
yaitu pendidikan dan penelitian ilmiah
Klik di sini
PAU-PPAI-UT

8

3 AKUNTABILITAS
Menyangkut hal-hal berikut:
 Kesesuaian antara tujuan dengan falsafah, moral, dan etika
 Kesesuaian antara tujuan dengan pola kegiatan sivitas
akademik, serta hasil dan dampak yang dicapai
 Keterbukaan terhadap penilikan dan pemantauan
 Pertanggungjawaban pemanfaatan sumber daya
 Aktualisasi asas otonomi dan kebebasan akademik

 Kesadaran para sivitas akademik bahwa aktualisasi
perilakunya tidak akan mengganggu pelaksanaan kegiatan
fungsional lembaga dan juga masyarakat

PAU-PPAI-UT

9

AKUNTABILITAS
Acuan dasar untuk mengembangkan
perangkat peraturan, pengaturan,
dan kesepakatan yang mengikat bagi
seluruh sivitas akademik untuk
mencapai peningkatan kualitas
berkelanjutan yang serasi dengan
tuntutan masyarakat

PAU-PPAI-UT

10

JENIS AKUNTABILITAS
•Akuntabilitas keberhasilan
•Akuntabilitas profesional
•Akuntabilitas sistem

Klik di sini
PAU-PPAI-UT

11

4 AKREDITASI
Tahap Pertama:
Evaluasi eksternal menyangkut penilaian terhadap kriteria
dan persyaratan untuk memperoleh izin penyelenggaraan
dan atau pelaksanaan perguruan tinggi

Tahap Kedua:
Evaluasi diri oleh masing-masing perguruan tinggi

Tahap Ketiga:
Validasi sejawat (peer review atau peer evaluation) yang
bertujuan untuk menilik kesahihan evaluasi diri
Klik di sini
PAU-PPAI-UT

12

5 EVALUASI
Upaya sistematis untuk menghimpun,
menyusun, mengolah data dan informasi
yang handal dan sahih

sebagai landasan tindakan manajemen
untuk mengelola kelangsungan lembaga
atau program

PAU-PPAI-UT

13

EVALUASI
Evaluasi Diri:
Ditujukan untuk pengenalan diri mengenai
kualitas kinerjanya agar dapat merencanakan
kegiatan fungsional yang menuju ke
peningkatan kualitas berkelanjutan

Pengenalan diri melalui proses evaluasi diri
merupakan titik tolak yang wajar dan baik
untuk melakukan perencanaan program
fungsional di perguruan tinggi

PAU-PPAI-UT

14

Evaluasi Diri
Model Pencapaian Tujuan
Efektivitas

Tujuan
Persyaratan Ambang

Masukan
• Sumberdaya
• Keterkaitan
Lingkungan

PAU-PPAI-UT

Efisiensi

Proses
Pemanfaatan
sumberdaya
untuk mencapai
tujuan

Produktivitas

Keluaran
Hasil dan
dampak

15

EVALUASI
Validasi Sejawat:
Tujuan :
• Meningkatkan kesahihan dan kehandalan evaluasi
diri.
• Memberi komentar dan saran terhadap rencana
pengembangan yang dilandasi oleh evaluasi diri
Peran :
• Menjamin kualitas bagi masyarakat pengguna
keluaran perguruan tinggi

PAU-PPAI-UT

16

PENINGKATAN RELEVANSI
DAN KUALITAS
RELEVANSI PENDIDIKAN TINGGI
Perancangan, perencanaan, dan pelaksanaan
program pendidikan tinggi selalu dikaitkan
dengan kerangka kerjasama pemerintah,
industri dan pendidikan tinggi.

PAU-PPAI-UT

17

Implikasi Prinsip Relevansi
Terhadap Peranan Dosen
• Merumuskan tujuan (umum dan khusus)

• Menyajikan materi dengan contoh dan latihan/
praktek/magang
• Penilaian terhadap proses dan hasil
perkuliahan
• Melakukan penelitian yang relevan
• Menulis bahan ajar

PAU-PPAI-UT

18

IMPLIKASI AKUNTABILITAS
TERHADAP TUGAS DOSEN
• Merumuskan tujuan dengan jelas

• Melakukan kegiatan pembelajaran yang
mengarah kepada pencapaian tujuan
• Melaksanakan penilaian terhadap pencapaian
tujuan
• Memberikan umpan balik untuk
penyempurnaan

PAU-PPAI-UT

19

PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
1. Perluasan kesempatan belajar

2. Penyebaran pendidikan
3. Peningkatan peran PT dalam menyiapkan
SDM setempat

PAU-PPAI-UT

20

PAU-PPAI-UT

21


Slide 6

PAU-PPAI-UT

1

Tujuan Instruksional Umum
Peserta dapat menjelaskan strategi pengembangan
pendidikan tinggi

Tujuan Instruksional Khusus
Peserta dapat menjelaskan :
1. Isi telaah strategis
2. Paradigma penataan sistem pendidikan tinggi
3. Peningkatan relevansi dan mutu, implikasinya
terhadap tugas dan peranan dosen
4. Implikasi akuntabilitas terhadap tugas dosen
5. Pemerataan pendidikan tinggi
PAU-PPAI-UT

2

TELAAH STRATEGIS
PARADIGMA PENATAAN SISTEM
PENDIDIKAN TINGGI

PENINGKATAN RELEVANSI DAN MUTU
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
PAU-PPAI-UT

3

1. Wawasan Jangka Panjang
2. Misi Sistem Pendidikan Tinggi

3. Keadaan Internal Sistem dan Lingkup
Eksternal yang Mempengaruhi Pencapaian
Misi Sistem
4. Identifikasi Masalah Utama
5. Rencana Pengembangan

PAU-PPAI-UT

4

KOMPONEN:
Evaluasi
5

Kualitas 1

2
Otonomi

PAU-PPAI-UT

Akuntabilitas 3
4
Akreditasi
Klik salah satu dari komponen di atas

5

1 KUALITAS
Sifat

: subjektif dan nisbi

Standar : berubah-ubah
Upaya

PAU-PPAI-UT

: ditinjau ulang

6

EFISIENSI

ATRIBUT KUALITAS
PENDIDIKAN TINGGI

EFEKTIVITAS

PENGELOLAAN
SISTEM

Klik di sini

2 OTONOMI
Pengertian Umum Otonomi:
Hak atau kewenangan yang diberikan oleh pihak
berwenang/pemerintah kepada suatu lingkungan
masyarakat, himpunan ataupun badan resmi lain untuk
menyelenggarakan fungsinya secara mandiri selama hal
tersebut tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan
yang berlaku secara umum dalam masyarakat

Kebebasan Akademik:
Kebebasan yang ada pada sivitas akademik dalam
melaksanakan tugas dan kegiatan fungsionalnya,
yaitu pendidikan dan penelitian ilmiah
Klik di sini
PAU-PPAI-UT

8

3 AKUNTABILITAS
Menyangkut hal-hal berikut:
 Kesesuaian antara tujuan dengan falsafah, moral, dan etika
 Kesesuaian antara tujuan dengan pola kegiatan sivitas
akademik, serta hasil dan dampak yang dicapai
 Keterbukaan terhadap penilikan dan pemantauan
 Pertanggungjawaban pemanfaatan sumber daya
 Aktualisasi asas otonomi dan kebebasan akademik

 Kesadaran para sivitas akademik bahwa aktualisasi
perilakunya tidak akan mengganggu pelaksanaan kegiatan
fungsional lembaga dan juga masyarakat

PAU-PPAI-UT

9

AKUNTABILITAS
Acuan dasar untuk mengembangkan
perangkat peraturan, pengaturan,
dan kesepakatan yang mengikat bagi
seluruh sivitas akademik untuk
mencapai peningkatan kualitas
berkelanjutan yang serasi dengan
tuntutan masyarakat

PAU-PPAI-UT

10

JENIS AKUNTABILITAS
•Akuntabilitas keberhasilan
•Akuntabilitas profesional
•Akuntabilitas sistem

Klik di sini
PAU-PPAI-UT

11

4 AKREDITASI
Tahap Pertama:
Evaluasi eksternal menyangkut penilaian terhadap kriteria
dan persyaratan untuk memperoleh izin penyelenggaraan
dan atau pelaksanaan perguruan tinggi

Tahap Kedua:
Evaluasi diri oleh masing-masing perguruan tinggi

Tahap Ketiga:
Validasi sejawat (peer review atau peer evaluation) yang
bertujuan untuk menilik kesahihan evaluasi diri
Klik di sini
PAU-PPAI-UT

12

5 EVALUASI
Upaya sistematis untuk menghimpun,
menyusun, mengolah data dan informasi
yang handal dan sahih

sebagai landasan tindakan manajemen
untuk mengelola kelangsungan lembaga
atau program

PAU-PPAI-UT

13

EVALUASI
Evaluasi Diri:
Ditujukan untuk pengenalan diri mengenai
kualitas kinerjanya agar dapat merencanakan
kegiatan fungsional yang menuju ke
peningkatan kualitas berkelanjutan

Pengenalan diri melalui proses evaluasi diri
merupakan titik tolak yang wajar dan baik
untuk melakukan perencanaan program
fungsional di perguruan tinggi

PAU-PPAI-UT

14

Evaluasi Diri
Model Pencapaian Tujuan
Efektivitas

Tujuan
Persyaratan Ambang

Masukan
• Sumberdaya
• Keterkaitan
Lingkungan

PAU-PPAI-UT

Efisiensi

Proses
Pemanfaatan
sumberdaya
untuk mencapai
tujuan

Produktivitas

Keluaran
Hasil dan
dampak

15

EVALUASI
Validasi Sejawat:
Tujuan :
• Meningkatkan kesahihan dan kehandalan evaluasi
diri.
• Memberi komentar dan saran terhadap rencana
pengembangan yang dilandasi oleh evaluasi diri
Peran :
• Menjamin kualitas bagi masyarakat pengguna
keluaran perguruan tinggi

PAU-PPAI-UT

16

PENINGKATAN RELEVANSI
DAN KUALITAS
RELEVANSI PENDIDIKAN TINGGI
Perancangan, perencanaan, dan pelaksanaan
program pendidikan tinggi selalu dikaitkan
dengan kerangka kerjasama pemerintah,
industri dan pendidikan tinggi.

PAU-PPAI-UT

17

Implikasi Prinsip Relevansi
Terhadap Peranan Dosen
• Merumuskan tujuan (umum dan khusus)

• Menyajikan materi dengan contoh dan latihan/
praktek/magang
• Penilaian terhadap proses dan hasil
perkuliahan
• Melakukan penelitian yang relevan
• Menulis bahan ajar

PAU-PPAI-UT

18

IMPLIKASI AKUNTABILITAS
TERHADAP TUGAS DOSEN
• Merumuskan tujuan dengan jelas

• Melakukan kegiatan pembelajaran yang
mengarah kepada pencapaian tujuan
• Melaksanakan penilaian terhadap pencapaian
tujuan
• Memberikan umpan balik untuk
penyempurnaan

PAU-PPAI-UT

19

PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
1. Perluasan kesempatan belajar

2. Penyebaran pendidikan
3. Peningkatan peran PT dalam menyiapkan
SDM setempat

PAU-PPAI-UT

20

PAU-PPAI-UT

21


Slide 7

PAU-PPAI-UT

1

Tujuan Instruksional Umum
Peserta dapat menjelaskan strategi pengembangan
pendidikan tinggi

Tujuan Instruksional Khusus
Peserta dapat menjelaskan :
1. Isi telaah strategis
2. Paradigma penataan sistem pendidikan tinggi
3. Peningkatan relevansi dan mutu, implikasinya
terhadap tugas dan peranan dosen
4. Implikasi akuntabilitas terhadap tugas dosen
5. Pemerataan pendidikan tinggi
PAU-PPAI-UT

2

TELAAH STRATEGIS
PARADIGMA PENATAAN SISTEM
PENDIDIKAN TINGGI

PENINGKATAN RELEVANSI DAN MUTU
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
PAU-PPAI-UT

3

1. Wawasan Jangka Panjang
2. Misi Sistem Pendidikan Tinggi

3. Keadaan Internal Sistem dan Lingkup
Eksternal yang Mempengaruhi Pencapaian
Misi Sistem
4. Identifikasi Masalah Utama
5. Rencana Pengembangan

PAU-PPAI-UT

4

KOMPONEN:
Evaluasi
5

Kualitas 1

2
Otonomi

PAU-PPAI-UT

Akuntabilitas 3
4
Akreditasi
Klik salah satu dari komponen di atas

5

1 KUALITAS
Sifat

: subjektif dan nisbi

Standar : berubah-ubah
Upaya

PAU-PPAI-UT

: ditinjau ulang

6

EFISIENSI

ATRIBUT KUALITAS
PENDIDIKAN TINGGI

EFEKTIVITAS

PENGELOLAAN
SISTEM

Klik di sini

2 OTONOMI
Pengertian Umum Otonomi:
Hak atau kewenangan yang diberikan oleh pihak
berwenang/pemerintah kepada suatu lingkungan
masyarakat, himpunan ataupun badan resmi lain untuk
menyelenggarakan fungsinya secara mandiri selama hal
tersebut tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan
yang berlaku secara umum dalam masyarakat

Kebebasan Akademik:
Kebebasan yang ada pada sivitas akademik dalam
melaksanakan tugas dan kegiatan fungsionalnya,
yaitu pendidikan dan penelitian ilmiah
Klik di sini
PAU-PPAI-UT

8

3 AKUNTABILITAS
Menyangkut hal-hal berikut:
 Kesesuaian antara tujuan dengan falsafah, moral, dan etika
 Kesesuaian antara tujuan dengan pola kegiatan sivitas
akademik, serta hasil dan dampak yang dicapai
 Keterbukaan terhadap penilikan dan pemantauan
 Pertanggungjawaban pemanfaatan sumber daya
 Aktualisasi asas otonomi dan kebebasan akademik

 Kesadaran para sivitas akademik bahwa aktualisasi
perilakunya tidak akan mengganggu pelaksanaan kegiatan
fungsional lembaga dan juga masyarakat

PAU-PPAI-UT

9

AKUNTABILITAS
Acuan dasar untuk mengembangkan
perangkat peraturan, pengaturan,
dan kesepakatan yang mengikat bagi
seluruh sivitas akademik untuk
mencapai peningkatan kualitas
berkelanjutan yang serasi dengan
tuntutan masyarakat

PAU-PPAI-UT

10

JENIS AKUNTABILITAS
•Akuntabilitas keberhasilan
•Akuntabilitas profesional
•Akuntabilitas sistem

Klik di sini
PAU-PPAI-UT

11

4 AKREDITASI
Tahap Pertama:
Evaluasi eksternal menyangkut penilaian terhadap kriteria
dan persyaratan untuk memperoleh izin penyelenggaraan
dan atau pelaksanaan perguruan tinggi

Tahap Kedua:
Evaluasi diri oleh masing-masing perguruan tinggi

Tahap Ketiga:
Validasi sejawat (peer review atau peer evaluation) yang
bertujuan untuk menilik kesahihan evaluasi diri
Klik di sini
PAU-PPAI-UT

12

5 EVALUASI
Upaya sistematis untuk menghimpun,
menyusun, mengolah data dan informasi
yang handal dan sahih

sebagai landasan tindakan manajemen
untuk mengelola kelangsungan lembaga
atau program

PAU-PPAI-UT

13

EVALUASI
Evaluasi Diri:
Ditujukan untuk pengenalan diri mengenai
kualitas kinerjanya agar dapat merencanakan
kegiatan fungsional yang menuju ke
peningkatan kualitas berkelanjutan

Pengenalan diri melalui proses evaluasi diri
merupakan titik tolak yang wajar dan baik
untuk melakukan perencanaan program
fungsional di perguruan tinggi

PAU-PPAI-UT

14

Evaluasi Diri
Model Pencapaian Tujuan
Efektivitas

Tujuan
Persyaratan Ambang

Masukan
• Sumberdaya
• Keterkaitan
Lingkungan

PAU-PPAI-UT

Efisiensi

Proses
Pemanfaatan
sumberdaya
untuk mencapai
tujuan

Produktivitas

Keluaran
Hasil dan
dampak

15

EVALUASI
Validasi Sejawat:
Tujuan :
• Meningkatkan kesahihan dan kehandalan evaluasi
diri.
• Memberi komentar dan saran terhadap rencana
pengembangan yang dilandasi oleh evaluasi diri
Peran :
• Menjamin kualitas bagi masyarakat pengguna
keluaran perguruan tinggi

PAU-PPAI-UT

16

PENINGKATAN RELEVANSI
DAN KUALITAS
RELEVANSI PENDIDIKAN TINGGI
Perancangan, perencanaan, dan pelaksanaan
program pendidikan tinggi selalu dikaitkan
dengan kerangka kerjasama pemerintah,
industri dan pendidikan tinggi.

PAU-PPAI-UT

17

Implikasi Prinsip Relevansi
Terhadap Peranan Dosen
• Merumuskan tujuan (umum dan khusus)

• Menyajikan materi dengan contoh dan latihan/
praktek/magang
• Penilaian terhadap proses dan hasil
perkuliahan
• Melakukan penelitian yang relevan
• Menulis bahan ajar

PAU-PPAI-UT

18

IMPLIKASI AKUNTABILITAS
TERHADAP TUGAS DOSEN
• Merumuskan tujuan dengan jelas

• Melakukan kegiatan pembelajaran yang
mengarah kepada pencapaian tujuan
• Melaksanakan penilaian terhadap pencapaian
tujuan
• Memberikan umpan balik untuk
penyempurnaan

PAU-PPAI-UT

19

PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
1. Perluasan kesempatan belajar

2. Penyebaran pendidikan
3. Peningkatan peran PT dalam menyiapkan
SDM setempat

PAU-PPAI-UT

20

PAU-PPAI-UT

21


Slide 8

PAU-PPAI-UT

1

Tujuan Instruksional Umum
Peserta dapat menjelaskan strategi pengembangan
pendidikan tinggi

Tujuan Instruksional Khusus
Peserta dapat menjelaskan :
1. Isi telaah strategis
2. Paradigma penataan sistem pendidikan tinggi
3. Peningkatan relevansi dan mutu, implikasinya
terhadap tugas dan peranan dosen
4. Implikasi akuntabilitas terhadap tugas dosen
5. Pemerataan pendidikan tinggi
PAU-PPAI-UT

2

TELAAH STRATEGIS
PARADIGMA PENATAAN SISTEM
PENDIDIKAN TINGGI

PENINGKATAN RELEVANSI DAN MUTU
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
PAU-PPAI-UT

3

1. Wawasan Jangka Panjang
2. Misi Sistem Pendidikan Tinggi

3. Keadaan Internal Sistem dan Lingkup
Eksternal yang Mempengaruhi Pencapaian
Misi Sistem
4. Identifikasi Masalah Utama
5. Rencana Pengembangan

PAU-PPAI-UT

4

KOMPONEN:
Evaluasi
5

Kualitas 1

2
Otonomi

PAU-PPAI-UT

Akuntabilitas 3
4
Akreditasi
Klik salah satu dari komponen di atas

5

1 KUALITAS
Sifat

: subjektif dan nisbi

Standar : berubah-ubah
Upaya

PAU-PPAI-UT

: ditinjau ulang

6

EFISIENSI

ATRIBUT KUALITAS
PENDIDIKAN TINGGI

EFEKTIVITAS

PENGELOLAAN
SISTEM

Klik di sini

2 OTONOMI
Pengertian Umum Otonomi:
Hak atau kewenangan yang diberikan oleh pihak
berwenang/pemerintah kepada suatu lingkungan
masyarakat, himpunan ataupun badan resmi lain untuk
menyelenggarakan fungsinya secara mandiri selama hal
tersebut tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan
yang berlaku secara umum dalam masyarakat

Kebebasan Akademik:
Kebebasan yang ada pada sivitas akademik dalam
melaksanakan tugas dan kegiatan fungsionalnya,
yaitu pendidikan dan penelitian ilmiah
Klik di sini
PAU-PPAI-UT

8

3 AKUNTABILITAS
Menyangkut hal-hal berikut:
 Kesesuaian antara tujuan dengan falsafah, moral, dan etika
 Kesesuaian antara tujuan dengan pola kegiatan sivitas
akademik, serta hasil dan dampak yang dicapai
 Keterbukaan terhadap penilikan dan pemantauan
 Pertanggungjawaban pemanfaatan sumber daya
 Aktualisasi asas otonomi dan kebebasan akademik

 Kesadaran para sivitas akademik bahwa aktualisasi
perilakunya tidak akan mengganggu pelaksanaan kegiatan
fungsional lembaga dan juga masyarakat

PAU-PPAI-UT

9

AKUNTABILITAS
Acuan dasar untuk mengembangkan
perangkat peraturan, pengaturan,
dan kesepakatan yang mengikat bagi
seluruh sivitas akademik untuk
mencapai peningkatan kualitas
berkelanjutan yang serasi dengan
tuntutan masyarakat

PAU-PPAI-UT

10

JENIS AKUNTABILITAS
•Akuntabilitas keberhasilan
•Akuntabilitas profesional
•Akuntabilitas sistem

Klik di sini
PAU-PPAI-UT

11

4 AKREDITASI
Tahap Pertama:
Evaluasi eksternal menyangkut penilaian terhadap kriteria
dan persyaratan untuk memperoleh izin penyelenggaraan
dan atau pelaksanaan perguruan tinggi

Tahap Kedua:
Evaluasi diri oleh masing-masing perguruan tinggi

Tahap Ketiga:
Validasi sejawat (peer review atau peer evaluation) yang
bertujuan untuk menilik kesahihan evaluasi diri
Klik di sini
PAU-PPAI-UT

12

5 EVALUASI
Upaya sistematis untuk menghimpun,
menyusun, mengolah data dan informasi
yang handal dan sahih

sebagai landasan tindakan manajemen
untuk mengelola kelangsungan lembaga
atau program

PAU-PPAI-UT

13

EVALUASI
Evaluasi Diri:
Ditujukan untuk pengenalan diri mengenai
kualitas kinerjanya agar dapat merencanakan
kegiatan fungsional yang menuju ke
peningkatan kualitas berkelanjutan

Pengenalan diri melalui proses evaluasi diri
merupakan titik tolak yang wajar dan baik
untuk melakukan perencanaan program
fungsional di perguruan tinggi

PAU-PPAI-UT

14

Evaluasi Diri
Model Pencapaian Tujuan
Efektivitas

Tujuan
Persyaratan Ambang

Masukan
• Sumberdaya
• Keterkaitan
Lingkungan

PAU-PPAI-UT

Efisiensi

Proses
Pemanfaatan
sumberdaya
untuk mencapai
tujuan

Produktivitas

Keluaran
Hasil dan
dampak

15

EVALUASI
Validasi Sejawat:
Tujuan :
• Meningkatkan kesahihan dan kehandalan evaluasi
diri.
• Memberi komentar dan saran terhadap rencana
pengembangan yang dilandasi oleh evaluasi diri
Peran :
• Menjamin kualitas bagi masyarakat pengguna
keluaran perguruan tinggi

PAU-PPAI-UT

16

PENINGKATAN RELEVANSI
DAN KUALITAS
RELEVANSI PENDIDIKAN TINGGI
Perancangan, perencanaan, dan pelaksanaan
program pendidikan tinggi selalu dikaitkan
dengan kerangka kerjasama pemerintah,
industri dan pendidikan tinggi.

PAU-PPAI-UT

17

Implikasi Prinsip Relevansi
Terhadap Peranan Dosen
• Merumuskan tujuan (umum dan khusus)

• Menyajikan materi dengan contoh dan latihan/
praktek/magang
• Penilaian terhadap proses dan hasil
perkuliahan
• Melakukan penelitian yang relevan
• Menulis bahan ajar

PAU-PPAI-UT

18

IMPLIKASI AKUNTABILITAS
TERHADAP TUGAS DOSEN
• Merumuskan tujuan dengan jelas

• Melakukan kegiatan pembelajaran yang
mengarah kepada pencapaian tujuan
• Melaksanakan penilaian terhadap pencapaian
tujuan
• Memberikan umpan balik untuk
penyempurnaan

PAU-PPAI-UT

19

PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
1. Perluasan kesempatan belajar

2. Penyebaran pendidikan
3. Peningkatan peran PT dalam menyiapkan
SDM setempat

PAU-PPAI-UT

20

PAU-PPAI-UT

21


Slide 9

PAU-PPAI-UT

1

Tujuan Instruksional Umum
Peserta dapat menjelaskan strategi pengembangan
pendidikan tinggi

Tujuan Instruksional Khusus
Peserta dapat menjelaskan :
1. Isi telaah strategis
2. Paradigma penataan sistem pendidikan tinggi
3. Peningkatan relevansi dan mutu, implikasinya
terhadap tugas dan peranan dosen
4. Implikasi akuntabilitas terhadap tugas dosen
5. Pemerataan pendidikan tinggi
PAU-PPAI-UT

2

TELAAH STRATEGIS
PARADIGMA PENATAAN SISTEM
PENDIDIKAN TINGGI

PENINGKATAN RELEVANSI DAN MUTU
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
PAU-PPAI-UT

3

1. Wawasan Jangka Panjang
2. Misi Sistem Pendidikan Tinggi

3. Keadaan Internal Sistem dan Lingkup
Eksternal yang Mempengaruhi Pencapaian
Misi Sistem
4. Identifikasi Masalah Utama
5. Rencana Pengembangan

PAU-PPAI-UT

4

KOMPONEN:
Evaluasi
5

Kualitas 1

2
Otonomi

PAU-PPAI-UT

Akuntabilitas 3
4
Akreditasi
Klik salah satu dari komponen di atas

5

1 KUALITAS
Sifat

: subjektif dan nisbi

Standar : berubah-ubah
Upaya

PAU-PPAI-UT

: ditinjau ulang

6

EFISIENSI

ATRIBUT KUALITAS
PENDIDIKAN TINGGI

EFEKTIVITAS

PENGELOLAAN
SISTEM

Klik di sini

2 OTONOMI
Pengertian Umum Otonomi:
Hak atau kewenangan yang diberikan oleh pihak
berwenang/pemerintah kepada suatu lingkungan
masyarakat, himpunan ataupun badan resmi lain untuk
menyelenggarakan fungsinya secara mandiri selama hal
tersebut tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan
yang berlaku secara umum dalam masyarakat

Kebebasan Akademik:
Kebebasan yang ada pada sivitas akademik dalam
melaksanakan tugas dan kegiatan fungsionalnya,
yaitu pendidikan dan penelitian ilmiah
Klik di sini
PAU-PPAI-UT

8

3 AKUNTABILITAS
Menyangkut hal-hal berikut:
 Kesesuaian antara tujuan dengan falsafah, moral, dan etika
 Kesesuaian antara tujuan dengan pola kegiatan sivitas
akademik, serta hasil dan dampak yang dicapai
 Keterbukaan terhadap penilikan dan pemantauan
 Pertanggungjawaban pemanfaatan sumber daya
 Aktualisasi asas otonomi dan kebebasan akademik

 Kesadaran para sivitas akademik bahwa aktualisasi
perilakunya tidak akan mengganggu pelaksanaan kegiatan
fungsional lembaga dan juga masyarakat

PAU-PPAI-UT

9

AKUNTABILITAS
Acuan dasar untuk mengembangkan
perangkat peraturan, pengaturan,
dan kesepakatan yang mengikat bagi
seluruh sivitas akademik untuk
mencapai peningkatan kualitas
berkelanjutan yang serasi dengan
tuntutan masyarakat

PAU-PPAI-UT

10

JENIS AKUNTABILITAS
•Akuntabilitas keberhasilan
•Akuntabilitas profesional
•Akuntabilitas sistem

Klik di sini
PAU-PPAI-UT

11

4 AKREDITASI
Tahap Pertama:
Evaluasi eksternal menyangkut penilaian terhadap kriteria
dan persyaratan untuk memperoleh izin penyelenggaraan
dan atau pelaksanaan perguruan tinggi

Tahap Kedua:
Evaluasi diri oleh masing-masing perguruan tinggi

Tahap Ketiga:
Validasi sejawat (peer review atau peer evaluation) yang
bertujuan untuk menilik kesahihan evaluasi diri
Klik di sini
PAU-PPAI-UT

12

5 EVALUASI
Upaya sistematis untuk menghimpun,
menyusun, mengolah data dan informasi
yang handal dan sahih

sebagai landasan tindakan manajemen
untuk mengelola kelangsungan lembaga
atau program

PAU-PPAI-UT

13

EVALUASI
Evaluasi Diri:
Ditujukan untuk pengenalan diri mengenai
kualitas kinerjanya agar dapat merencanakan
kegiatan fungsional yang menuju ke
peningkatan kualitas berkelanjutan

Pengenalan diri melalui proses evaluasi diri
merupakan titik tolak yang wajar dan baik
untuk melakukan perencanaan program
fungsional di perguruan tinggi

PAU-PPAI-UT

14

Evaluasi Diri
Model Pencapaian Tujuan
Efektivitas

Tujuan
Persyaratan Ambang

Masukan
• Sumberdaya
• Keterkaitan
Lingkungan

PAU-PPAI-UT

Efisiensi

Proses
Pemanfaatan
sumberdaya
untuk mencapai
tujuan

Produktivitas

Keluaran
Hasil dan
dampak

15

EVALUASI
Validasi Sejawat:
Tujuan :
• Meningkatkan kesahihan dan kehandalan evaluasi
diri.
• Memberi komentar dan saran terhadap rencana
pengembangan yang dilandasi oleh evaluasi diri
Peran :
• Menjamin kualitas bagi masyarakat pengguna
keluaran perguruan tinggi

PAU-PPAI-UT

16

PENINGKATAN RELEVANSI
DAN KUALITAS
RELEVANSI PENDIDIKAN TINGGI
Perancangan, perencanaan, dan pelaksanaan
program pendidikan tinggi selalu dikaitkan
dengan kerangka kerjasama pemerintah,
industri dan pendidikan tinggi.

PAU-PPAI-UT

17

Implikasi Prinsip Relevansi
Terhadap Peranan Dosen
• Merumuskan tujuan (umum dan khusus)

• Menyajikan materi dengan contoh dan latihan/
praktek/magang
• Penilaian terhadap proses dan hasil
perkuliahan
• Melakukan penelitian yang relevan
• Menulis bahan ajar

PAU-PPAI-UT

18

IMPLIKASI AKUNTABILITAS
TERHADAP TUGAS DOSEN
• Merumuskan tujuan dengan jelas

• Melakukan kegiatan pembelajaran yang
mengarah kepada pencapaian tujuan
• Melaksanakan penilaian terhadap pencapaian
tujuan
• Memberikan umpan balik untuk
penyempurnaan

PAU-PPAI-UT

19

PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
1. Perluasan kesempatan belajar

2. Penyebaran pendidikan
3. Peningkatan peran PT dalam menyiapkan
SDM setempat

PAU-PPAI-UT

20

PAU-PPAI-UT

21


Slide 10

PAU-PPAI-UT

1

Tujuan Instruksional Umum
Peserta dapat menjelaskan strategi pengembangan
pendidikan tinggi

Tujuan Instruksional Khusus
Peserta dapat menjelaskan :
1. Isi telaah strategis
2. Paradigma penataan sistem pendidikan tinggi
3. Peningkatan relevansi dan mutu, implikasinya
terhadap tugas dan peranan dosen
4. Implikasi akuntabilitas terhadap tugas dosen
5. Pemerataan pendidikan tinggi
PAU-PPAI-UT

2

TELAAH STRATEGIS
PARADIGMA PENATAAN SISTEM
PENDIDIKAN TINGGI

PENINGKATAN RELEVANSI DAN MUTU
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
PAU-PPAI-UT

3

1. Wawasan Jangka Panjang
2. Misi Sistem Pendidikan Tinggi

3. Keadaan Internal Sistem dan Lingkup
Eksternal yang Mempengaruhi Pencapaian
Misi Sistem
4. Identifikasi Masalah Utama
5. Rencana Pengembangan

PAU-PPAI-UT

4

KOMPONEN:
Evaluasi
5

Kualitas 1

2
Otonomi

PAU-PPAI-UT

Akuntabilitas 3
4
Akreditasi
Klik salah satu dari komponen di atas

5

1 KUALITAS
Sifat

: subjektif dan nisbi

Standar : berubah-ubah
Upaya

PAU-PPAI-UT

: ditinjau ulang

6

EFISIENSI

ATRIBUT KUALITAS
PENDIDIKAN TINGGI

EFEKTIVITAS

PENGELOLAAN
SISTEM

Klik di sini

2 OTONOMI
Pengertian Umum Otonomi:
Hak atau kewenangan yang diberikan oleh pihak
berwenang/pemerintah kepada suatu lingkungan
masyarakat, himpunan ataupun badan resmi lain untuk
menyelenggarakan fungsinya secara mandiri selama hal
tersebut tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan
yang berlaku secara umum dalam masyarakat

Kebebasan Akademik:
Kebebasan yang ada pada sivitas akademik dalam
melaksanakan tugas dan kegiatan fungsionalnya,
yaitu pendidikan dan penelitian ilmiah
Klik di sini
PAU-PPAI-UT

8

3 AKUNTABILITAS
Menyangkut hal-hal berikut:
 Kesesuaian antara tujuan dengan falsafah, moral, dan etika
 Kesesuaian antara tujuan dengan pola kegiatan sivitas
akademik, serta hasil dan dampak yang dicapai
 Keterbukaan terhadap penilikan dan pemantauan
 Pertanggungjawaban pemanfaatan sumber daya
 Aktualisasi asas otonomi dan kebebasan akademik

 Kesadaran para sivitas akademik bahwa aktualisasi
perilakunya tidak akan mengganggu pelaksanaan kegiatan
fungsional lembaga dan juga masyarakat

PAU-PPAI-UT

9

AKUNTABILITAS
Acuan dasar untuk mengembangkan
perangkat peraturan, pengaturan,
dan kesepakatan yang mengikat bagi
seluruh sivitas akademik untuk
mencapai peningkatan kualitas
berkelanjutan yang serasi dengan
tuntutan masyarakat

PAU-PPAI-UT

10

JENIS AKUNTABILITAS
•Akuntabilitas keberhasilan
•Akuntabilitas profesional
•Akuntabilitas sistem

Klik di sini
PAU-PPAI-UT

11

4 AKREDITASI
Tahap Pertama:
Evaluasi eksternal menyangkut penilaian terhadap kriteria
dan persyaratan untuk memperoleh izin penyelenggaraan
dan atau pelaksanaan perguruan tinggi

Tahap Kedua:
Evaluasi diri oleh masing-masing perguruan tinggi

Tahap Ketiga:
Validasi sejawat (peer review atau peer evaluation) yang
bertujuan untuk menilik kesahihan evaluasi diri
Klik di sini
PAU-PPAI-UT

12

5 EVALUASI
Upaya sistematis untuk menghimpun,
menyusun, mengolah data dan informasi
yang handal dan sahih

sebagai landasan tindakan manajemen
untuk mengelola kelangsungan lembaga
atau program

PAU-PPAI-UT

13

EVALUASI
Evaluasi Diri:
Ditujukan untuk pengenalan diri mengenai
kualitas kinerjanya agar dapat merencanakan
kegiatan fungsional yang menuju ke
peningkatan kualitas berkelanjutan

Pengenalan diri melalui proses evaluasi diri
merupakan titik tolak yang wajar dan baik
untuk melakukan perencanaan program
fungsional di perguruan tinggi

PAU-PPAI-UT

14

Evaluasi Diri
Model Pencapaian Tujuan
Efektivitas

Tujuan
Persyaratan Ambang

Masukan
• Sumberdaya
• Keterkaitan
Lingkungan

PAU-PPAI-UT

Efisiensi

Proses
Pemanfaatan
sumberdaya
untuk mencapai
tujuan

Produktivitas

Keluaran
Hasil dan
dampak

15

EVALUASI
Validasi Sejawat:
Tujuan :
• Meningkatkan kesahihan dan kehandalan evaluasi
diri.
• Memberi komentar dan saran terhadap rencana
pengembangan yang dilandasi oleh evaluasi diri
Peran :
• Menjamin kualitas bagi masyarakat pengguna
keluaran perguruan tinggi

PAU-PPAI-UT

16

PENINGKATAN RELEVANSI
DAN KUALITAS
RELEVANSI PENDIDIKAN TINGGI
Perancangan, perencanaan, dan pelaksanaan
program pendidikan tinggi selalu dikaitkan
dengan kerangka kerjasama pemerintah,
industri dan pendidikan tinggi.

PAU-PPAI-UT

17

Implikasi Prinsip Relevansi
Terhadap Peranan Dosen
• Merumuskan tujuan (umum dan khusus)

• Menyajikan materi dengan contoh dan latihan/
praktek/magang
• Penilaian terhadap proses dan hasil
perkuliahan
• Melakukan penelitian yang relevan
• Menulis bahan ajar

PAU-PPAI-UT

18

IMPLIKASI AKUNTABILITAS
TERHADAP TUGAS DOSEN
• Merumuskan tujuan dengan jelas

• Melakukan kegiatan pembelajaran yang
mengarah kepada pencapaian tujuan
• Melaksanakan penilaian terhadap pencapaian
tujuan
• Memberikan umpan balik untuk
penyempurnaan

PAU-PPAI-UT

19

PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
1. Perluasan kesempatan belajar

2. Penyebaran pendidikan
3. Peningkatan peran PT dalam menyiapkan
SDM setempat

PAU-PPAI-UT

20

PAU-PPAI-UT

21


Slide 11

PAU-PPAI-UT

1

Tujuan Instruksional Umum
Peserta dapat menjelaskan strategi pengembangan
pendidikan tinggi

Tujuan Instruksional Khusus
Peserta dapat menjelaskan :
1. Isi telaah strategis
2. Paradigma penataan sistem pendidikan tinggi
3. Peningkatan relevansi dan mutu, implikasinya
terhadap tugas dan peranan dosen
4. Implikasi akuntabilitas terhadap tugas dosen
5. Pemerataan pendidikan tinggi
PAU-PPAI-UT

2

TELAAH STRATEGIS
PARADIGMA PENATAAN SISTEM
PENDIDIKAN TINGGI

PENINGKATAN RELEVANSI DAN MUTU
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
PAU-PPAI-UT

3

1. Wawasan Jangka Panjang
2. Misi Sistem Pendidikan Tinggi

3. Keadaan Internal Sistem dan Lingkup
Eksternal yang Mempengaruhi Pencapaian
Misi Sistem
4. Identifikasi Masalah Utama
5. Rencana Pengembangan

PAU-PPAI-UT

4

KOMPONEN:
Evaluasi
5

Kualitas 1

2
Otonomi

PAU-PPAI-UT

Akuntabilitas 3
4
Akreditasi
Klik salah satu dari komponen di atas

5

1 KUALITAS
Sifat

: subjektif dan nisbi

Standar : berubah-ubah
Upaya

PAU-PPAI-UT

: ditinjau ulang

6

EFISIENSI

ATRIBUT KUALITAS
PENDIDIKAN TINGGI

EFEKTIVITAS

PENGELOLAAN
SISTEM

Klik di sini

2 OTONOMI
Pengertian Umum Otonomi:
Hak atau kewenangan yang diberikan oleh pihak
berwenang/pemerintah kepada suatu lingkungan
masyarakat, himpunan ataupun badan resmi lain untuk
menyelenggarakan fungsinya secara mandiri selama hal
tersebut tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan
yang berlaku secara umum dalam masyarakat

Kebebasan Akademik:
Kebebasan yang ada pada sivitas akademik dalam
melaksanakan tugas dan kegiatan fungsionalnya,
yaitu pendidikan dan penelitian ilmiah
Klik di sini
PAU-PPAI-UT

8

3 AKUNTABILITAS
Menyangkut hal-hal berikut:
 Kesesuaian antara tujuan dengan falsafah, moral, dan etika
 Kesesuaian antara tujuan dengan pola kegiatan sivitas
akademik, serta hasil dan dampak yang dicapai
 Keterbukaan terhadap penilikan dan pemantauan
 Pertanggungjawaban pemanfaatan sumber daya
 Aktualisasi asas otonomi dan kebebasan akademik

 Kesadaran para sivitas akademik bahwa aktualisasi
perilakunya tidak akan mengganggu pelaksanaan kegiatan
fungsional lembaga dan juga masyarakat

PAU-PPAI-UT

9

AKUNTABILITAS
Acuan dasar untuk mengembangkan
perangkat peraturan, pengaturan,
dan kesepakatan yang mengikat bagi
seluruh sivitas akademik untuk
mencapai peningkatan kualitas
berkelanjutan yang serasi dengan
tuntutan masyarakat

PAU-PPAI-UT

10

JENIS AKUNTABILITAS
•Akuntabilitas keberhasilan
•Akuntabilitas profesional
•Akuntabilitas sistem

Klik di sini
PAU-PPAI-UT

11

4 AKREDITASI
Tahap Pertama:
Evaluasi eksternal menyangkut penilaian terhadap kriteria
dan persyaratan untuk memperoleh izin penyelenggaraan
dan atau pelaksanaan perguruan tinggi

Tahap Kedua:
Evaluasi diri oleh masing-masing perguruan tinggi

Tahap Ketiga:
Validasi sejawat (peer review atau peer evaluation) yang
bertujuan untuk menilik kesahihan evaluasi diri
Klik di sini
PAU-PPAI-UT

12

5 EVALUASI
Upaya sistematis untuk menghimpun,
menyusun, mengolah data dan informasi
yang handal dan sahih

sebagai landasan tindakan manajemen
untuk mengelola kelangsungan lembaga
atau program

PAU-PPAI-UT

13

EVALUASI
Evaluasi Diri:
Ditujukan untuk pengenalan diri mengenai
kualitas kinerjanya agar dapat merencanakan
kegiatan fungsional yang menuju ke
peningkatan kualitas berkelanjutan

Pengenalan diri melalui proses evaluasi diri
merupakan titik tolak yang wajar dan baik
untuk melakukan perencanaan program
fungsional di perguruan tinggi

PAU-PPAI-UT

14

Evaluasi Diri
Model Pencapaian Tujuan
Efektivitas

Tujuan
Persyaratan Ambang

Masukan
• Sumberdaya
• Keterkaitan
Lingkungan

PAU-PPAI-UT

Efisiensi

Proses
Pemanfaatan
sumberdaya
untuk mencapai
tujuan

Produktivitas

Keluaran
Hasil dan
dampak

15

EVALUASI
Validasi Sejawat:
Tujuan :
• Meningkatkan kesahihan dan kehandalan evaluasi
diri.
• Memberi komentar dan saran terhadap rencana
pengembangan yang dilandasi oleh evaluasi diri
Peran :
• Menjamin kualitas bagi masyarakat pengguna
keluaran perguruan tinggi

PAU-PPAI-UT

16

PENINGKATAN RELEVANSI
DAN KUALITAS
RELEVANSI PENDIDIKAN TINGGI
Perancangan, perencanaan, dan pelaksanaan
program pendidikan tinggi selalu dikaitkan
dengan kerangka kerjasama pemerintah,
industri dan pendidikan tinggi.

PAU-PPAI-UT

17

Implikasi Prinsip Relevansi
Terhadap Peranan Dosen
• Merumuskan tujuan (umum dan khusus)

• Menyajikan materi dengan contoh dan latihan/
praktek/magang
• Penilaian terhadap proses dan hasil
perkuliahan
• Melakukan penelitian yang relevan
• Menulis bahan ajar

PAU-PPAI-UT

18

IMPLIKASI AKUNTABILITAS
TERHADAP TUGAS DOSEN
• Merumuskan tujuan dengan jelas

• Melakukan kegiatan pembelajaran yang
mengarah kepada pencapaian tujuan
• Melaksanakan penilaian terhadap pencapaian
tujuan
• Memberikan umpan balik untuk
penyempurnaan

PAU-PPAI-UT

19

PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
1. Perluasan kesempatan belajar

2. Penyebaran pendidikan
3. Peningkatan peran PT dalam menyiapkan
SDM setempat

PAU-PPAI-UT

20

PAU-PPAI-UT

21


Slide 12

PAU-PPAI-UT

1

Tujuan Instruksional Umum
Peserta dapat menjelaskan strategi pengembangan
pendidikan tinggi

Tujuan Instruksional Khusus
Peserta dapat menjelaskan :
1. Isi telaah strategis
2. Paradigma penataan sistem pendidikan tinggi
3. Peningkatan relevansi dan mutu, implikasinya
terhadap tugas dan peranan dosen
4. Implikasi akuntabilitas terhadap tugas dosen
5. Pemerataan pendidikan tinggi
PAU-PPAI-UT

2

TELAAH STRATEGIS
PARADIGMA PENATAAN SISTEM
PENDIDIKAN TINGGI

PENINGKATAN RELEVANSI DAN MUTU
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
PAU-PPAI-UT

3

1. Wawasan Jangka Panjang
2. Misi Sistem Pendidikan Tinggi

3. Keadaan Internal Sistem dan Lingkup
Eksternal yang Mempengaruhi Pencapaian
Misi Sistem
4. Identifikasi Masalah Utama
5. Rencana Pengembangan

PAU-PPAI-UT

4

KOMPONEN:
Evaluasi
5

Kualitas 1

2
Otonomi

PAU-PPAI-UT

Akuntabilitas 3
4
Akreditasi
Klik salah satu dari komponen di atas

5

1 KUALITAS
Sifat

: subjektif dan nisbi

Standar : berubah-ubah
Upaya

PAU-PPAI-UT

: ditinjau ulang

6

EFISIENSI

ATRIBUT KUALITAS
PENDIDIKAN TINGGI

EFEKTIVITAS

PENGELOLAAN
SISTEM

Klik di sini

2 OTONOMI
Pengertian Umum Otonomi:
Hak atau kewenangan yang diberikan oleh pihak
berwenang/pemerintah kepada suatu lingkungan
masyarakat, himpunan ataupun badan resmi lain untuk
menyelenggarakan fungsinya secara mandiri selama hal
tersebut tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan
yang berlaku secara umum dalam masyarakat

Kebebasan Akademik:
Kebebasan yang ada pada sivitas akademik dalam
melaksanakan tugas dan kegiatan fungsionalnya,
yaitu pendidikan dan penelitian ilmiah
Klik di sini
PAU-PPAI-UT

8

3 AKUNTABILITAS
Menyangkut hal-hal berikut:
 Kesesuaian antara tujuan dengan falsafah, moral, dan etika
 Kesesuaian antara tujuan dengan pola kegiatan sivitas
akademik, serta hasil dan dampak yang dicapai
 Keterbukaan terhadap penilikan dan pemantauan
 Pertanggungjawaban pemanfaatan sumber daya
 Aktualisasi asas otonomi dan kebebasan akademik

 Kesadaran para sivitas akademik bahwa aktualisasi
perilakunya tidak akan mengganggu pelaksanaan kegiatan
fungsional lembaga dan juga masyarakat

PAU-PPAI-UT

9

AKUNTABILITAS
Acuan dasar untuk mengembangkan
perangkat peraturan, pengaturan,
dan kesepakatan yang mengikat bagi
seluruh sivitas akademik untuk
mencapai peningkatan kualitas
berkelanjutan yang serasi dengan
tuntutan masyarakat

PAU-PPAI-UT

10

JENIS AKUNTABILITAS
•Akuntabilitas keberhasilan
•Akuntabilitas profesional
•Akuntabilitas sistem

Klik di sini
PAU-PPAI-UT

11

4 AKREDITASI
Tahap Pertama:
Evaluasi eksternal menyangkut penilaian terhadap kriteria
dan persyaratan untuk memperoleh izin penyelenggaraan
dan atau pelaksanaan perguruan tinggi

Tahap Kedua:
Evaluasi diri oleh masing-masing perguruan tinggi

Tahap Ketiga:
Validasi sejawat (peer review atau peer evaluation) yang
bertujuan untuk menilik kesahihan evaluasi diri
Klik di sini
PAU-PPAI-UT

12

5 EVALUASI
Upaya sistematis untuk menghimpun,
menyusun, mengolah data dan informasi
yang handal dan sahih

sebagai landasan tindakan manajemen
untuk mengelola kelangsungan lembaga
atau program

PAU-PPAI-UT

13

EVALUASI
Evaluasi Diri:
Ditujukan untuk pengenalan diri mengenai
kualitas kinerjanya agar dapat merencanakan
kegiatan fungsional yang menuju ke
peningkatan kualitas berkelanjutan

Pengenalan diri melalui proses evaluasi diri
merupakan titik tolak yang wajar dan baik
untuk melakukan perencanaan program
fungsional di perguruan tinggi

PAU-PPAI-UT

14

Evaluasi Diri
Model Pencapaian Tujuan
Efektivitas

Tujuan
Persyaratan Ambang

Masukan
• Sumberdaya
• Keterkaitan
Lingkungan

PAU-PPAI-UT

Efisiensi

Proses
Pemanfaatan
sumberdaya
untuk mencapai
tujuan

Produktivitas

Keluaran
Hasil dan
dampak

15

EVALUASI
Validasi Sejawat:
Tujuan :
• Meningkatkan kesahihan dan kehandalan evaluasi
diri.
• Memberi komentar dan saran terhadap rencana
pengembangan yang dilandasi oleh evaluasi diri
Peran :
• Menjamin kualitas bagi masyarakat pengguna
keluaran perguruan tinggi

PAU-PPAI-UT

16

PENINGKATAN RELEVANSI
DAN KUALITAS
RELEVANSI PENDIDIKAN TINGGI
Perancangan, perencanaan, dan pelaksanaan
program pendidikan tinggi selalu dikaitkan
dengan kerangka kerjasama pemerintah,
industri dan pendidikan tinggi.

PAU-PPAI-UT

17

Implikasi Prinsip Relevansi
Terhadap Peranan Dosen
• Merumuskan tujuan (umum dan khusus)

• Menyajikan materi dengan contoh dan latihan/
praktek/magang
• Penilaian terhadap proses dan hasil
perkuliahan
• Melakukan penelitian yang relevan
• Menulis bahan ajar

PAU-PPAI-UT

18

IMPLIKASI AKUNTABILITAS
TERHADAP TUGAS DOSEN
• Merumuskan tujuan dengan jelas

• Melakukan kegiatan pembelajaran yang
mengarah kepada pencapaian tujuan
• Melaksanakan penilaian terhadap pencapaian
tujuan
• Memberikan umpan balik untuk
penyempurnaan

PAU-PPAI-UT

19

PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
1. Perluasan kesempatan belajar

2. Penyebaran pendidikan
3. Peningkatan peran PT dalam menyiapkan
SDM setempat

PAU-PPAI-UT

20

PAU-PPAI-UT

21


Slide 13

PAU-PPAI-UT

1

Tujuan Instruksional Umum
Peserta dapat menjelaskan strategi pengembangan
pendidikan tinggi

Tujuan Instruksional Khusus
Peserta dapat menjelaskan :
1. Isi telaah strategis
2. Paradigma penataan sistem pendidikan tinggi
3. Peningkatan relevansi dan mutu, implikasinya
terhadap tugas dan peranan dosen
4. Implikasi akuntabilitas terhadap tugas dosen
5. Pemerataan pendidikan tinggi
PAU-PPAI-UT

2

TELAAH STRATEGIS
PARADIGMA PENATAAN SISTEM
PENDIDIKAN TINGGI

PENINGKATAN RELEVANSI DAN MUTU
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
PAU-PPAI-UT

3

1. Wawasan Jangka Panjang
2. Misi Sistem Pendidikan Tinggi

3. Keadaan Internal Sistem dan Lingkup
Eksternal yang Mempengaruhi Pencapaian
Misi Sistem
4. Identifikasi Masalah Utama
5. Rencana Pengembangan

PAU-PPAI-UT

4

KOMPONEN:
Evaluasi
5

Kualitas 1

2
Otonomi

PAU-PPAI-UT

Akuntabilitas 3
4
Akreditasi
Klik salah satu dari komponen di atas

5

1 KUALITAS
Sifat

: subjektif dan nisbi

Standar : berubah-ubah
Upaya

PAU-PPAI-UT

: ditinjau ulang

6

EFISIENSI

ATRIBUT KUALITAS
PENDIDIKAN TINGGI

EFEKTIVITAS

PENGELOLAAN
SISTEM

Klik di sini

2 OTONOMI
Pengertian Umum Otonomi:
Hak atau kewenangan yang diberikan oleh pihak
berwenang/pemerintah kepada suatu lingkungan
masyarakat, himpunan ataupun badan resmi lain untuk
menyelenggarakan fungsinya secara mandiri selama hal
tersebut tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan
yang berlaku secara umum dalam masyarakat

Kebebasan Akademik:
Kebebasan yang ada pada sivitas akademik dalam
melaksanakan tugas dan kegiatan fungsionalnya,
yaitu pendidikan dan penelitian ilmiah
Klik di sini
PAU-PPAI-UT

8

3 AKUNTABILITAS
Menyangkut hal-hal berikut:
 Kesesuaian antara tujuan dengan falsafah, moral, dan etika
 Kesesuaian antara tujuan dengan pola kegiatan sivitas
akademik, serta hasil dan dampak yang dicapai
 Keterbukaan terhadap penilikan dan pemantauan
 Pertanggungjawaban pemanfaatan sumber daya
 Aktualisasi asas otonomi dan kebebasan akademik

 Kesadaran para sivitas akademik bahwa aktualisasi
perilakunya tidak akan mengganggu pelaksanaan kegiatan
fungsional lembaga dan juga masyarakat

PAU-PPAI-UT

9

AKUNTABILITAS
Acuan dasar untuk mengembangkan
perangkat peraturan, pengaturan,
dan kesepakatan yang mengikat bagi
seluruh sivitas akademik untuk
mencapai peningkatan kualitas
berkelanjutan yang serasi dengan
tuntutan masyarakat

PAU-PPAI-UT

10

JENIS AKUNTABILITAS
•Akuntabilitas keberhasilan
•Akuntabilitas profesional
•Akuntabilitas sistem

Klik di sini
PAU-PPAI-UT

11

4 AKREDITASI
Tahap Pertama:
Evaluasi eksternal menyangkut penilaian terhadap kriteria
dan persyaratan untuk memperoleh izin penyelenggaraan
dan atau pelaksanaan perguruan tinggi

Tahap Kedua:
Evaluasi diri oleh masing-masing perguruan tinggi

Tahap Ketiga:
Validasi sejawat (peer review atau peer evaluation) yang
bertujuan untuk menilik kesahihan evaluasi diri
Klik di sini
PAU-PPAI-UT

12

5 EVALUASI
Upaya sistematis untuk menghimpun,
menyusun, mengolah data dan informasi
yang handal dan sahih

sebagai landasan tindakan manajemen
untuk mengelola kelangsungan lembaga
atau program

PAU-PPAI-UT

13

EVALUASI
Evaluasi Diri:
Ditujukan untuk pengenalan diri mengenai
kualitas kinerjanya agar dapat merencanakan
kegiatan fungsional yang menuju ke
peningkatan kualitas berkelanjutan

Pengenalan diri melalui proses evaluasi diri
merupakan titik tolak yang wajar dan baik
untuk melakukan perencanaan program
fungsional di perguruan tinggi

PAU-PPAI-UT

14

Evaluasi Diri
Model Pencapaian Tujuan
Efektivitas

Tujuan
Persyaratan Ambang

Masukan
• Sumberdaya
• Keterkaitan
Lingkungan

PAU-PPAI-UT

Efisiensi

Proses
Pemanfaatan
sumberdaya
untuk mencapai
tujuan

Produktivitas

Keluaran
Hasil dan
dampak

15

EVALUASI
Validasi Sejawat:
Tujuan :
• Meningkatkan kesahihan dan kehandalan evaluasi
diri.
• Memberi komentar dan saran terhadap rencana
pengembangan yang dilandasi oleh evaluasi diri
Peran :
• Menjamin kualitas bagi masyarakat pengguna
keluaran perguruan tinggi

PAU-PPAI-UT

16

PENINGKATAN RELEVANSI
DAN KUALITAS
RELEVANSI PENDIDIKAN TINGGI
Perancangan, perencanaan, dan pelaksanaan
program pendidikan tinggi selalu dikaitkan
dengan kerangka kerjasama pemerintah,
industri dan pendidikan tinggi.

PAU-PPAI-UT

17

Implikasi Prinsip Relevansi
Terhadap Peranan Dosen
• Merumuskan tujuan (umum dan khusus)

• Menyajikan materi dengan contoh dan latihan/
praktek/magang
• Penilaian terhadap proses dan hasil
perkuliahan
• Melakukan penelitian yang relevan
• Menulis bahan ajar

PAU-PPAI-UT

18

IMPLIKASI AKUNTABILITAS
TERHADAP TUGAS DOSEN
• Merumuskan tujuan dengan jelas

• Melakukan kegiatan pembelajaran yang
mengarah kepada pencapaian tujuan
• Melaksanakan penilaian terhadap pencapaian
tujuan
• Memberikan umpan balik untuk
penyempurnaan

PAU-PPAI-UT

19

PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
1. Perluasan kesempatan belajar

2. Penyebaran pendidikan
3. Peningkatan peran PT dalam menyiapkan
SDM setempat

PAU-PPAI-UT

20

PAU-PPAI-UT

21


Slide 14

PAU-PPAI-UT

1

Tujuan Instruksional Umum
Peserta dapat menjelaskan strategi pengembangan
pendidikan tinggi

Tujuan Instruksional Khusus
Peserta dapat menjelaskan :
1. Isi telaah strategis
2. Paradigma penataan sistem pendidikan tinggi
3. Peningkatan relevansi dan mutu, implikasinya
terhadap tugas dan peranan dosen
4. Implikasi akuntabilitas terhadap tugas dosen
5. Pemerataan pendidikan tinggi
PAU-PPAI-UT

2

TELAAH STRATEGIS
PARADIGMA PENATAAN SISTEM
PENDIDIKAN TINGGI

PENINGKATAN RELEVANSI DAN MUTU
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
PAU-PPAI-UT

3

1. Wawasan Jangka Panjang
2. Misi Sistem Pendidikan Tinggi

3. Keadaan Internal Sistem dan Lingkup
Eksternal yang Mempengaruhi Pencapaian
Misi Sistem
4. Identifikasi Masalah Utama
5. Rencana Pengembangan

PAU-PPAI-UT

4

KOMPONEN:
Evaluasi
5

Kualitas 1

2
Otonomi

PAU-PPAI-UT

Akuntabilitas 3
4
Akreditasi
Klik salah satu dari komponen di atas

5

1 KUALITAS
Sifat

: subjektif dan nisbi

Standar : berubah-ubah
Upaya

PAU-PPAI-UT

: ditinjau ulang

6

EFISIENSI

ATRIBUT KUALITAS
PENDIDIKAN TINGGI

EFEKTIVITAS

PENGELOLAAN
SISTEM

Klik di sini

2 OTONOMI
Pengertian Umum Otonomi:
Hak atau kewenangan yang diberikan oleh pihak
berwenang/pemerintah kepada suatu lingkungan
masyarakat, himpunan ataupun badan resmi lain untuk
menyelenggarakan fungsinya secara mandiri selama hal
tersebut tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan
yang berlaku secara umum dalam masyarakat

Kebebasan Akademik:
Kebebasan yang ada pada sivitas akademik dalam
melaksanakan tugas dan kegiatan fungsionalnya,
yaitu pendidikan dan penelitian ilmiah
Klik di sini
PAU-PPAI-UT

8

3 AKUNTABILITAS
Menyangkut hal-hal berikut:
 Kesesuaian antara tujuan dengan falsafah, moral, dan etika
 Kesesuaian antara tujuan dengan pola kegiatan sivitas
akademik, serta hasil dan dampak yang dicapai
 Keterbukaan terhadap penilikan dan pemantauan
 Pertanggungjawaban pemanfaatan sumber daya
 Aktualisasi asas otonomi dan kebebasan akademik

 Kesadaran para sivitas akademik bahwa aktualisasi
perilakunya tidak akan mengganggu pelaksanaan kegiatan
fungsional lembaga dan juga masyarakat

PAU-PPAI-UT

9

AKUNTABILITAS
Acuan dasar untuk mengembangkan
perangkat peraturan, pengaturan,
dan kesepakatan yang mengikat bagi
seluruh sivitas akademik untuk
mencapai peningkatan kualitas
berkelanjutan yang serasi dengan
tuntutan masyarakat

PAU-PPAI-UT

10

JENIS AKUNTABILITAS
•Akuntabilitas keberhasilan
•Akuntabilitas profesional
•Akuntabilitas sistem

Klik di sini
PAU-PPAI-UT

11

4 AKREDITASI
Tahap Pertama:
Evaluasi eksternal menyangkut penilaian terhadap kriteria
dan persyaratan untuk memperoleh izin penyelenggaraan
dan atau pelaksanaan perguruan tinggi

Tahap Kedua:
Evaluasi diri oleh masing-masing perguruan tinggi

Tahap Ketiga:
Validasi sejawat (peer review atau peer evaluation) yang
bertujuan untuk menilik kesahihan evaluasi diri
Klik di sini
PAU-PPAI-UT

12

5 EVALUASI
Upaya sistematis untuk menghimpun,
menyusun, mengolah data dan informasi
yang handal dan sahih

sebagai landasan tindakan manajemen
untuk mengelola kelangsungan lembaga
atau program

PAU-PPAI-UT

13

EVALUASI
Evaluasi Diri:
Ditujukan untuk pengenalan diri mengenai
kualitas kinerjanya agar dapat merencanakan
kegiatan fungsional yang menuju ke
peningkatan kualitas berkelanjutan

Pengenalan diri melalui proses evaluasi diri
merupakan titik tolak yang wajar dan baik
untuk melakukan perencanaan program
fungsional di perguruan tinggi

PAU-PPAI-UT

14

Evaluasi Diri
Model Pencapaian Tujuan
Efektivitas

Tujuan
Persyaratan Ambang

Masukan
• Sumberdaya
• Keterkaitan
Lingkungan

PAU-PPAI-UT

Efisiensi

Proses
Pemanfaatan
sumberdaya
untuk mencapai
tujuan

Produktivitas

Keluaran
Hasil dan
dampak

15

EVALUASI
Validasi Sejawat:
Tujuan :
• Meningkatkan kesahihan dan kehandalan evaluasi
diri.
• Memberi komentar dan saran terhadap rencana
pengembangan yang dilandasi oleh evaluasi diri
Peran :
• Menjamin kualitas bagi masyarakat pengguna
keluaran perguruan tinggi

PAU-PPAI-UT

16

PENINGKATAN RELEVANSI
DAN KUALITAS
RELEVANSI PENDIDIKAN TINGGI
Perancangan, perencanaan, dan pelaksanaan
program pendidikan tinggi selalu dikaitkan
dengan kerangka kerjasama pemerintah,
industri dan pendidikan tinggi.

PAU-PPAI-UT

17

Implikasi Prinsip Relevansi
Terhadap Peranan Dosen
• Merumuskan tujuan (umum dan khusus)

• Menyajikan materi dengan contoh dan latihan/
praktek/magang
• Penilaian terhadap proses dan hasil
perkuliahan
• Melakukan penelitian yang relevan
• Menulis bahan ajar

PAU-PPAI-UT

18

IMPLIKASI AKUNTABILITAS
TERHADAP TUGAS DOSEN
• Merumuskan tujuan dengan jelas

• Melakukan kegiatan pembelajaran yang
mengarah kepada pencapaian tujuan
• Melaksanakan penilaian terhadap pencapaian
tujuan
• Memberikan umpan balik untuk
penyempurnaan

PAU-PPAI-UT

19

PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
1. Perluasan kesempatan belajar

2. Penyebaran pendidikan
3. Peningkatan peran PT dalam menyiapkan
SDM setempat

PAU-PPAI-UT

20

PAU-PPAI-UT

21


Slide 15

PAU-PPAI-UT

1

Tujuan Instruksional Umum
Peserta dapat menjelaskan strategi pengembangan
pendidikan tinggi

Tujuan Instruksional Khusus
Peserta dapat menjelaskan :
1. Isi telaah strategis
2. Paradigma penataan sistem pendidikan tinggi
3. Peningkatan relevansi dan mutu, implikasinya
terhadap tugas dan peranan dosen
4. Implikasi akuntabilitas terhadap tugas dosen
5. Pemerataan pendidikan tinggi
PAU-PPAI-UT

2

TELAAH STRATEGIS
PARADIGMA PENATAAN SISTEM
PENDIDIKAN TINGGI

PENINGKATAN RELEVANSI DAN MUTU
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
PAU-PPAI-UT

3

1. Wawasan Jangka Panjang
2. Misi Sistem Pendidikan Tinggi

3. Keadaan Internal Sistem dan Lingkup
Eksternal yang Mempengaruhi Pencapaian
Misi Sistem
4. Identifikasi Masalah Utama
5. Rencana Pengembangan

PAU-PPAI-UT

4

KOMPONEN:
Evaluasi
5

Kualitas 1

2
Otonomi

PAU-PPAI-UT

Akuntabilitas 3
4
Akreditasi
Klik salah satu dari komponen di atas

5

1 KUALITAS
Sifat

: subjektif dan nisbi

Standar : berubah-ubah
Upaya

PAU-PPAI-UT

: ditinjau ulang

6

EFISIENSI

ATRIBUT KUALITAS
PENDIDIKAN TINGGI

EFEKTIVITAS

PENGELOLAAN
SISTEM

Klik di sini

2 OTONOMI
Pengertian Umum Otonomi:
Hak atau kewenangan yang diberikan oleh pihak
berwenang/pemerintah kepada suatu lingkungan
masyarakat, himpunan ataupun badan resmi lain untuk
menyelenggarakan fungsinya secara mandiri selama hal
tersebut tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan
yang berlaku secara umum dalam masyarakat

Kebebasan Akademik:
Kebebasan yang ada pada sivitas akademik dalam
melaksanakan tugas dan kegiatan fungsionalnya,
yaitu pendidikan dan penelitian ilmiah
Klik di sini
PAU-PPAI-UT

8

3 AKUNTABILITAS
Menyangkut hal-hal berikut:
 Kesesuaian antara tujuan dengan falsafah, moral, dan etika
 Kesesuaian antara tujuan dengan pola kegiatan sivitas
akademik, serta hasil dan dampak yang dicapai
 Keterbukaan terhadap penilikan dan pemantauan
 Pertanggungjawaban pemanfaatan sumber daya
 Aktualisasi asas otonomi dan kebebasan akademik

 Kesadaran para sivitas akademik bahwa aktualisasi
perilakunya tidak akan mengganggu pelaksanaan kegiatan
fungsional lembaga dan juga masyarakat

PAU-PPAI-UT

9

AKUNTABILITAS
Acuan dasar untuk mengembangkan
perangkat peraturan, pengaturan,
dan kesepakatan yang mengikat bagi
seluruh sivitas akademik untuk
mencapai peningkatan kualitas
berkelanjutan yang serasi dengan
tuntutan masyarakat

PAU-PPAI-UT

10

JENIS AKUNTABILITAS
•Akuntabilitas keberhasilan
•Akuntabilitas profesional
•Akuntabilitas sistem

Klik di sini
PAU-PPAI-UT

11

4 AKREDITASI
Tahap Pertama:
Evaluasi eksternal menyangkut penilaian terhadap kriteria
dan persyaratan untuk memperoleh izin penyelenggaraan
dan atau pelaksanaan perguruan tinggi

Tahap Kedua:
Evaluasi diri oleh masing-masing perguruan tinggi

Tahap Ketiga:
Validasi sejawat (peer review atau peer evaluation) yang
bertujuan untuk menilik kesahihan evaluasi diri
Klik di sini
PAU-PPAI-UT

12

5 EVALUASI
Upaya sistematis untuk menghimpun,
menyusun, mengolah data dan informasi
yang handal dan sahih

sebagai landasan tindakan manajemen
untuk mengelola kelangsungan lembaga
atau program

PAU-PPAI-UT

13

EVALUASI
Evaluasi Diri:
Ditujukan untuk pengenalan diri mengenai
kualitas kinerjanya agar dapat merencanakan
kegiatan fungsional yang menuju ke
peningkatan kualitas berkelanjutan

Pengenalan diri melalui proses evaluasi diri
merupakan titik tolak yang wajar dan baik
untuk melakukan perencanaan program
fungsional di perguruan tinggi

PAU-PPAI-UT

14

Evaluasi Diri
Model Pencapaian Tujuan
Efektivitas

Tujuan
Persyaratan Ambang

Masukan
• Sumberdaya
• Keterkaitan
Lingkungan

PAU-PPAI-UT

Efisiensi

Proses
Pemanfaatan
sumberdaya
untuk mencapai
tujuan

Produktivitas

Keluaran
Hasil dan
dampak

15

EVALUASI
Validasi Sejawat:
Tujuan :
• Meningkatkan kesahihan dan kehandalan evaluasi
diri.
• Memberi komentar dan saran terhadap rencana
pengembangan yang dilandasi oleh evaluasi diri
Peran :
• Menjamin kualitas bagi masyarakat pengguna
keluaran perguruan tinggi

PAU-PPAI-UT

16

PENINGKATAN RELEVANSI
DAN KUALITAS
RELEVANSI PENDIDIKAN TINGGI
Perancangan, perencanaan, dan pelaksanaan
program pendidikan tinggi selalu dikaitkan
dengan kerangka kerjasama pemerintah,
industri dan pendidikan tinggi.

PAU-PPAI-UT

17

Implikasi Prinsip Relevansi
Terhadap Peranan Dosen
• Merumuskan tujuan (umum dan khusus)

• Menyajikan materi dengan contoh dan latihan/
praktek/magang
• Penilaian terhadap proses dan hasil
perkuliahan
• Melakukan penelitian yang relevan
• Menulis bahan ajar

PAU-PPAI-UT

18

IMPLIKASI AKUNTABILITAS
TERHADAP TUGAS DOSEN
• Merumuskan tujuan dengan jelas

• Melakukan kegiatan pembelajaran yang
mengarah kepada pencapaian tujuan
• Melaksanakan penilaian terhadap pencapaian
tujuan
• Memberikan umpan balik untuk
penyempurnaan

PAU-PPAI-UT

19

PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
1. Perluasan kesempatan belajar

2. Penyebaran pendidikan
3. Peningkatan peran PT dalam menyiapkan
SDM setempat

PAU-PPAI-UT

20

PAU-PPAI-UT

21


Slide 16

PAU-PPAI-UT

1

Tujuan Instruksional Umum
Peserta dapat menjelaskan strategi pengembangan
pendidikan tinggi

Tujuan Instruksional Khusus
Peserta dapat menjelaskan :
1. Isi telaah strategis
2. Paradigma penataan sistem pendidikan tinggi
3. Peningkatan relevansi dan mutu, implikasinya
terhadap tugas dan peranan dosen
4. Implikasi akuntabilitas terhadap tugas dosen
5. Pemerataan pendidikan tinggi
PAU-PPAI-UT

2

TELAAH STRATEGIS
PARADIGMA PENATAAN SISTEM
PENDIDIKAN TINGGI

PENINGKATAN RELEVANSI DAN MUTU
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
PAU-PPAI-UT

3

1. Wawasan Jangka Panjang
2. Misi Sistem Pendidikan Tinggi

3. Keadaan Internal Sistem dan Lingkup
Eksternal yang Mempengaruhi Pencapaian
Misi Sistem
4. Identifikasi Masalah Utama
5. Rencana Pengembangan

PAU-PPAI-UT

4

KOMPONEN:
Evaluasi
5

Kualitas 1

2
Otonomi

PAU-PPAI-UT

Akuntabilitas 3
4
Akreditasi
Klik salah satu dari komponen di atas

5

1 KUALITAS
Sifat

: subjektif dan nisbi

Standar : berubah-ubah
Upaya

PAU-PPAI-UT

: ditinjau ulang

6

EFISIENSI

ATRIBUT KUALITAS
PENDIDIKAN TINGGI

EFEKTIVITAS

PENGELOLAAN
SISTEM

Klik di sini

2 OTONOMI
Pengertian Umum Otonomi:
Hak atau kewenangan yang diberikan oleh pihak
berwenang/pemerintah kepada suatu lingkungan
masyarakat, himpunan ataupun badan resmi lain untuk
menyelenggarakan fungsinya secara mandiri selama hal
tersebut tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan
yang berlaku secara umum dalam masyarakat

Kebebasan Akademik:
Kebebasan yang ada pada sivitas akademik dalam
melaksanakan tugas dan kegiatan fungsionalnya,
yaitu pendidikan dan penelitian ilmiah
Klik di sini
PAU-PPAI-UT

8

3 AKUNTABILITAS
Menyangkut hal-hal berikut:
 Kesesuaian antara tujuan dengan falsafah, moral, dan etika
 Kesesuaian antara tujuan dengan pola kegiatan sivitas
akademik, serta hasil dan dampak yang dicapai
 Keterbukaan terhadap penilikan dan pemantauan
 Pertanggungjawaban pemanfaatan sumber daya
 Aktualisasi asas otonomi dan kebebasan akademik

 Kesadaran para sivitas akademik bahwa aktualisasi
perilakunya tidak akan mengganggu pelaksanaan kegiatan
fungsional lembaga dan juga masyarakat

PAU-PPAI-UT

9

AKUNTABILITAS
Acuan dasar untuk mengembangkan
perangkat peraturan, pengaturan,
dan kesepakatan yang mengikat bagi
seluruh sivitas akademik untuk
mencapai peningkatan kualitas
berkelanjutan yang serasi dengan
tuntutan masyarakat

PAU-PPAI-UT

10

JENIS AKUNTABILITAS
•Akuntabilitas keberhasilan
•Akuntabilitas profesional
•Akuntabilitas sistem

Klik di sini
PAU-PPAI-UT

11

4 AKREDITASI
Tahap Pertama:
Evaluasi eksternal menyangkut penilaian terhadap kriteria
dan persyaratan untuk memperoleh izin penyelenggaraan
dan atau pelaksanaan perguruan tinggi

Tahap Kedua:
Evaluasi diri oleh masing-masing perguruan tinggi

Tahap Ketiga:
Validasi sejawat (peer review atau peer evaluation) yang
bertujuan untuk menilik kesahihan evaluasi diri
Klik di sini
PAU-PPAI-UT

12

5 EVALUASI
Upaya sistematis untuk menghimpun,
menyusun, mengolah data dan informasi
yang handal dan sahih

sebagai landasan tindakan manajemen
untuk mengelola kelangsungan lembaga
atau program

PAU-PPAI-UT

13

EVALUASI
Evaluasi Diri:
Ditujukan untuk pengenalan diri mengenai
kualitas kinerjanya agar dapat merencanakan
kegiatan fungsional yang menuju ke
peningkatan kualitas berkelanjutan

Pengenalan diri melalui proses evaluasi diri
merupakan titik tolak yang wajar dan baik
untuk melakukan perencanaan program
fungsional di perguruan tinggi

PAU-PPAI-UT

14

Evaluasi Diri
Model Pencapaian Tujuan
Efektivitas

Tujuan
Persyaratan Ambang

Masukan
• Sumberdaya
• Keterkaitan
Lingkungan

PAU-PPAI-UT

Efisiensi

Proses
Pemanfaatan
sumberdaya
untuk mencapai
tujuan

Produktivitas

Keluaran
Hasil dan
dampak

15

EVALUASI
Validasi Sejawat:
Tujuan :
• Meningkatkan kesahihan dan kehandalan evaluasi
diri.
• Memberi komentar dan saran terhadap rencana
pengembangan yang dilandasi oleh evaluasi diri
Peran :
• Menjamin kualitas bagi masyarakat pengguna
keluaran perguruan tinggi

PAU-PPAI-UT

16

PENINGKATAN RELEVANSI
DAN KUALITAS
RELEVANSI PENDIDIKAN TINGGI
Perancangan, perencanaan, dan pelaksanaan
program pendidikan tinggi selalu dikaitkan
dengan kerangka kerjasama pemerintah,
industri dan pendidikan tinggi.

PAU-PPAI-UT

17

Implikasi Prinsip Relevansi
Terhadap Peranan Dosen
• Merumuskan tujuan (umum dan khusus)

• Menyajikan materi dengan contoh dan latihan/
praktek/magang
• Penilaian terhadap proses dan hasil
perkuliahan
• Melakukan penelitian yang relevan
• Menulis bahan ajar

PAU-PPAI-UT

18

IMPLIKASI AKUNTABILITAS
TERHADAP TUGAS DOSEN
• Merumuskan tujuan dengan jelas

• Melakukan kegiatan pembelajaran yang
mengarah kepada pencapaian tujuan
• Melaksanakan penilaian terhadap pencapaian
tujuan
• Memberikan umpan balik untuk
penyempurnaan

PAU-PPAI-UT

19

PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
1. Perluasan kesempatan belajar

2. Penyebaran pendidikan
3. Peningkatan peran PT dalam menyiapkan
SDM setempat

PAU-PPAI-UT

20

PAU-PPAI-UT

21


Slide 17

PAU-PPAI-UT

1

Tujuan Instruksional Umum
Peserta dapat menjelaskan strategi pengembangan
pendidikan tinggi

Tujuan Instruksional Khusus
Peserta dapat menjelaskan :
1. Isi telaah strategis
2. Paradigma penataan sistem pendidikan tinggi
3. Peningkatan relevansi dan mutu, implikasinya
terhadap tugas dan peranan dosen
4. Implikasi akuntabilitas terhadap tugas dosen
5. Pemerataan pendidikan tinggi
PAU-PPAI-UT

2

TELAAH STRATEGIS
PARADIGMA PENATAAN SISTEM
PENDIDIKAN TINGGI

PENINGKATAN RELEVANSI DAN MUTU
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
PAU-PPAI-UT

3

1. Wawasan Jangka Panjang
2. Misi Sistem Pendidikan Tinggi

3. Keadaan Internal Sistem dan Lingkup
Eksternal yang Mempengaruhi Pencapaian
Misi Sistem
4. Identifikasi Masalah Utama
5. Rencana Pengembangan

PAU-PPAI-UT

4

KOMPONEN:
Evaluasi
5

Kualitas 1

2
Otonomi

PAU-PPAI-UT

Akuntabilitas 3
4
Akreditasi
Klik salah satu dari komponen di atas

5

1 KUALITAS
Sifat

: subjektif dan nisbi

Standar : berubah-ubah
Upaya

PAU-PPAI-UT

: ditinjau ulang

6

EFISIENSI

ATRIBUT KUALITAS
PENDIDIKAN TINGGI

EFEKTIVITAS

PENGELOLAAN
SISTEM

Klik di sini

2 OTONOMI
Pengertian Umum Otonomi:
Hak atau kewenangan yang diberikan oleh pihak
berwenang/pemerintah kepada suatu lingkungan
masyarakat, himpunan ataupun badan resmi lain untuk
menyelenggarakan fungsinya secara mandiri selama hal
tersebut tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan
yang berlaku secara umum dalam masyarakat

Kebebasan Akademik:
Kebebasan yang ada pada sivitas akademik dalam
melaksanakan tugas dan kegiatan fungsionalnya,
yaitu pendidikan dan penelitian ilmiah
Klik di sini
PAU-PPAI-UT

8

3 AKUNTABILITAS
Menyangkut hal-hal berikut:
 Kesesuaian antara tujuan dengan falsafah, moral, dan etika
 Kesesuaian antara tujuan dengan pola kegiatan sivitas
akademik, serta hasil dan dampak yang dicapai
 Keterbukaan terhadap penilikan dan pemantauan
 Pertanggungjawaban pemanfaatan sumber daya
 Aktualisasi asas otonomi dan kebebasan akademik

 Kesadaran para sivitas akademik bahwa aktualisasi
perilakunya tidak akan mengganggu pelaksanaan kegiatan
fungsional lembaga dan juga masyarakat

PAU-PPAI-UT

9

AKUNTABILITAS
Acuan dasar untuk mengembangkan
perangkat peraturan, pengaturan,
dan kesepakatan yang mengikat bagi
seluruh sivitas akademik untuk
mencapai peningkatan kualitas
berkelanjutan yang serasi dengan
tuntutan masyarakat

PAU-PPAI-UT

10

JENIS AKUNTABILITAS
•Akuntabilitas keberhasilan
•Akuntabilitas profesional
•Akuntabilitas sistem

Klik di sini
PAU-PPAI-UT

11

4 AKREDITASI
Tahap Pertama:
Evaluasi eksternal menyangkut penilaian terhadap kriteria
dan persyaratan untuk memperoleh izin penyelenggaraan
dan atau pelaksanaan perguruan tinggi

Tahap Kedua:
Evaluasi diri oleh masing-masing perguruan tinggi

Tahap Ketiga:
Validasi sejawat (peer review atau peer evaluation) yang
bertujuan untuk menilik kesahihan evaluasi diri
Klik di sini
PAU-PPAI-UT

12

5 EVALUASI
Upaya sistematis untuk menghimpun,
menyusun, mengolah data dan informasi
yang handal dan sahih

sebagai landasan tindakan manajemen
untuk mengelola kelangsungan lembaga
atau program

PAU-PPAI-UT

13

EVALUASI
Evaluasi Diri:
Ditujukan untuk pengenalan diri mengenai
kualitas kinerjanya agar dapat merencanakan
kegiatan fungsional yang menuju ke
peningkatan kualitas berkelanjutan

Pengenalan diri melalui proses evaluasi diri
merupakan titik tolak yang wajar dan baik
untuk melakukan perencanaan program
fungsional di perguruan tinggi

PAU-PPAI-UT

14

Evaluasi Diri
Model Pencapaian Tujuan
Efektivitas

Tujuan
Persyaratan Ambang

Masukan
• Sumberdaya
• Keterkaitan
Lingkungan

PAU-PPAI-UT

Efisiensi

Proses
Pemanfaatan
sumberdaya
untuk mencapai
tujuan

Produktivitas

Keluaran
Hasil dan
dampak

15

EVALUASI
Validasi Sejawat:
Tujuan :
• Meningkatkan kesahihan dan kehandalan evaluasi
diri.
• Memberi komentar dan saran terhadap rencana
pengembangan yang dilandasi oleh evaluasi diri
Peran :
• Menjamin kualitas bagi masyarakat pengguna
keluaran perguruan tinggi

PAU-PPAI-UT

16

PENINGKATAN RELEVANSI
DAN KUALITAS
RELEVANSI PENDIDIKAN TINGGI
Perancangan, perencanaan, dan pelaksanaan
program pendidikan tinggi selalu dikaitkan
dengan kerangka kerjasama pemerintah,
industri dan pendidikan tinggi.

PAU-PPAI-UT

17

Implikasi Prinsip Relevansi
Terhadap Peranan Dosen
• Merumuskan tujuan (umum dan khusus)

• Menyajikan materi dengan contoh dan latihan/
praktek/magang
• Penilaian terhadap proses dan hasil
perkuliahan
• Melakukan penelitian yang relevan
• Menulis bahan ajar

PAU-PPAI-UT

18

IMPLIKASI AKUNTABILITAS
TERHADAP TUGAS DOSEN
• Merumuskan tujuan dengan jelas

• Melakukan kegiatan pembelajaran yang
mengarah kepada pencapaian tujuan
• Melaksanakan penilaian terhadap pencapaian
tujuan
• Memberikan umpan balik untuk
penyempurnaan

PAU-PPAI-UT

19

PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
1. Perluasan kesempatan belajar

2. Penyebaran pendidikan
3. Peningkatan peran PT dalam menyiapkan
SDM setempat

PAU-PPAI-UT

20

PAU-PPAI-UT

21


Slide 18

PAU-PPAI-UT

1

Tujuan Instruksional Umum
Peserta dapat menjelaskan strategi pengembangan
pendidikan tinggi

Tujuan Instruksional Khusus
Peserta dapat menjelaskan :
1. Isi telaah strategis
2. Paradigma penataan sistem pendidikan tinggi
3. Peningkatan relevansi dan mutu, implikasinya
terhadap tugas dan peranan dosen
4. Implikasi akuntabilitas terhadap tugas dosen
5. Pemerataan pendidikan tinggi
PAU-PPAI-UT

2

TELAAH STRATEGIS
PARADIGMA PENATAAN SISTEM
PENDIDIKAN TINGGI

PENINGKATAN RELEVANSI DAN MUTU
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
PAU-PPAI-UT

3

1. Wawasan Jangka Panjang
2. Misi Sistem Pendidikan Tinggi

3. Keadaan Internal Sistem dan Lingkup
Eksternal yang Mempengaruhi Pencapaian
Misi Sistem
4. Identifikasi Masalah Utama
5. Rencana Pengembangan

PAU-PPAI-UT

4

KOMPONEN:
Evaluasi
5

Kualitas 1

2
Otonomi

PAU-PPAI-UT

Akuntabilitas 3
4
Akreditasi
Klik salah satu dari komponen di atas

5

1 KUALITAS
Sifat

: subjektif dan nisbi

Standar : berubah-ubah
Upaya

PAU-PPAI-UT

: ditinjau ulang

6

EFISIENSI

ATRIBUT KUALITAS
PENDIDIKAN TINGGI

EFEKTIVITAS

PENGELOLAAN
SISTEM

Klik di sini

2 OTONOMI
Pengertian Umum Otonomi:
Hak atau kewenangan yang diberikan oleh pihak
berwenang/pemerintah kepada suatu lingkungan
masyarakat, himpunan ataupun badan resmi lain untuk
menyelenggarakan fungsinya secara mandiri selama hal
tersebut tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan
yang berlaku secara umum dalam masyarakat

Kebebasan Akademik:
Kebebasan yang ada pada sivitas akademik dalam
melaksanakan tugas dan kegiatan fungsionalnya,
yaitu pendidikan dan penelitian ilmiah
Klik di sini
PAU-PPAI-UT

8

3 AKUNTABILITAS
Menyangkut hal-hal berikut:
 Kesesuaian antara tujuan dengan falsafah, moral, dan etika
 Kesesuaian antara tujuan dengan pola kegiatan sivitas
akademik, serta hasil dan dampak yang dicapai
 Keterbukaan terhadap penilikan dan pemantauan
 Pertanggungjawaban pemanfaatan sumber daya
 Aktualisasi asas otonomi dan kebebasan akademik

 Kesadaran para sivitas akademik bahwa aktualisasi
perilakunya tidak akan mengganggu pelaksanaan kegiatan
fungsional lembaga dan juga masyarakat

PAU-PPAI-UT

9

AKUNTABILITAS
Acuan dasar untuk mengembangkan
perangkat peraturan, pengaturan,
dan kesepakatan yang mengikat bagi
seluruh sivitas akademik untuk
mencapai peningkatan kualitas
berkelanjutan yang serasi dengan
tuntutan masyarakat

PAU-PPAI-UT

10

JENIS AKUNTABILITAS
•Akuntabilitas keberhasilan
•Akuntabilitas profesional
•Akuntabilitas sistem

Klik di sini
PAU-PPAI-UT

11

4 AKREDITASI
Tahap Pertama:
Evaluasi eksternal menyangkut penilaian terhadap kriteria
dan persyaratan untuk memperoleh izin penyelenggaraan
dan atau pelaksanaan perguruan tinggi

Tahap Kedua:
Evaluasi diri oleh masing-masing perguruan tinggi

Tahap Ketiga:
Validasi sejawat (peer review atau peer evaluation) yang
bertujuan untuk menilik kesahihan evaluasi diri
Klik di sini
PAU-PPAI-UT

12

5 EVALUASI
Upaya sistematis untuk menghimpun,
menyusun, mengolah data dan informasi
yang handal dan sahih

sebagai landasan tindakan manajemen
untuk mengelola kelangsungan lembaga
atau program

PAU-PPAI-UT

13

EVALUASI
Evaluasi Diri:
Ditujukan untuk pengenalan diri mengenai
kualitas kinerjanya agar dapat merencanakan
kegiatan fungsional yang menuju ke
peningkatan kualitas berkelanjutan

Pengenalan diri melalui proses evaluasi diri
merupakan titik tolak yang wajar dan baik
untuk melakukan perencanaan program
fungsional di perguruan tinggi

PAU-PPAI-UT

14

Evaluasi Diri
Model Pencapaian Tujuan
Efektivitas

Tujuan
Persyaratan Ambang

Masukan
• Sumberdaya
• Keterkaitan
Lingkungan

PAU-PPAI-UT

Efisiensi

Proses
Pemanfaatan
sumberdaya
untuk mencapai
tujuan

Produktivitas

Keluaran
Hasil dan
dampak

15

EVALUASI
Validasi Sejawat:
Tujuan :
• Meningkatkan kesahihan dan kehandalan evaluasi
diri.
• Memberi komentar dan saran terhadap rencana
pengembangan yang dilandasi oleh evaluasi diri
Peran :
• Menjamin kualitas bagi masyarakat pengguna
keluaran perguruan tinggi

PAU-PPAI-UT

16

PENINGKATAN RELEVANSI
DAN KUALITAS
RELEVANSI PENDIDIKAN TINGGI
Perancangan, perencanaan, dan pelaksanaan
program pendidikan tinggi selalu dikaitkan
dengan kerangka kerjasama pemerintah,
industri dan pendidikan tinggi.

PAU-PPAI-UT

17

Implikasi Prinsip Relevansi
Terhadap Peranan Dosen
• Merumuskan tujuan (umum dan khusus)

• Menyajikan materi dengan contoh dan latihan/
praktek/magang
• Penilaian terhadap proses dan hasil
perkuliahan
• Melakukan penelitian yang relevan
• Menulis bahan ajar

PAU-PPAI-UT

18

IMPLIKASI AKUNTABILITAS
TERHADAP TUGAS DOSEN
• Merumuskan tujuan dengan jelas

• Melakukan kegiatan pembelajaran yang
mengarah kepada pencapaian tujuan
• Melaksanakan penilaian terhadap pencapaian
tujuan
• Memberikan umpan balik untuk
penyempurnaan

PAU-PPAI-UT

19

PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
1. Perluasan kesempatan belajar

2. Penyebaran pendidikan
3. Peningkatan peran PT dalam menyiapkan
SDM setempat

PAU-PPAI-UT

20

PAU-PPAI-UT

21


Slide 19

PAU-PPAI-UT

1

Tujuan Instruksional Umum
Peserta dapat menjelaskan strategi pengembangan
pendidikan tinggi

Tujuan Instruksional Khusus
Peserta dapat menjelaskan :
1. Isi telaah strategis
2. Paradigma penataan sistem pendidikan tinggi
3. Peningkatan relevansi dan mutu, implikasinya
terhadap tugas dan peranan dosen
4. Implikasi akuntabilitas terhadap tugas dosen
5. Pemerataan pendidikan tinggi
PAU-PPAI-UT

2

TELAAH STRATEGIS
PARADIGMA PENATAAN SISTEM
PENDIDIKAN TINGGI

PENINGKATAN RELEVANSI DAN MUTU
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
PAU-PPAI-UT

3

1. Wawasan Jangka Panjang
2. Misi Sistem Pendidikan Tinggi

3. Keadaan Internal Sistem dan Lingkup
Eksternal yang Mempengaruhi Pencapaian
Misi Sistem
4. Identifikasi Masalah Utama
5. Rencana Pengembangan

PAU-PPAI-UT

4

KOMPONEN:
Evaluasi
5

Kualitas 1

2
Otonomi

PAU-PPAI-UT

Akuntabilitas 3
4
Akreditasi
Klik salah satu dari komponen di atas

5

1 KUALITAS
Sifat

: subjektif dan nisbi

Standar : berubah-ubah
Upaya

PAU-PPAI-UT

: ditinjau ulang

6

EFISIENSI

ATRIBUT KUALITAS
PENDIDIKAN TINGGI

EFEKTIVITAS

PENGELOLAAN
SISTEM

Klik di sini

2 OTONOMI
Pengertian Umum Otonomi:
Hak atau kewenangan yang diberikan oleh pihak
berwenang/pemerintah kepada suatu lingkungan
masyarakat, himpunan ataupun badan resmi lain untuk
menyelenggarakan fungsinya secara mandiri selama hal
tersebut tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan
yang berlaku secara umum dalam masyarakat

Kebebasan Akademik:
Kebebasan yang ada pada sivitas akademik dalam
melaksanakan tugas dan kegiatan fungsionalnya,
yaitu pendidikan dan penelitian ilmiah
Klik di sini
PAU-PPAI-UT

8

3 AKUNTABILITAS
Menyangkut hal-hal berikut:
 Kesesuaian antara tujuan dengan falsafah, moral, dan etika
 Kesesuaian antara tujuan dengan pola kegiatan sivitas
akademik, serta hasil dan dampak yang dicapai
 Keterbukaan terhadap penilikan dan pemantauan
 Pertanggungjawaban pemanfaatan sumber daya
 Aktualisasi asas otonomi dan kebebasan akademik

 Kesadaran para sivitas akademik bahwa aktualisasi
perilakunya tidak akan mengganggu pelaksanaan kegiatan
fungsional lembaga dan juga masyarakat

PAU-PPAI-UT

9

AKUNTABILITAS
Acuan dasar untuk mengembangkan
perangkat peraturan, pengaturan,
dan kesepakatan yang mengikat bagi
seluruh sivitas akademik untuk
mencapai peningkatan kualitas
berkelanjutan yang serasi dengan
tuntutan masyarakat

PAU-PPAI-UT

10

JENIS AKUNTABILITAS
•Akuntabilitas keberhasilan
•Akuntabilitas profesional
•Akuntabilitas sistem

Klik di sini
PAU-PPAI-UT

11

4 AKREDITASI
Tahap Pertama:
Evaluasi eksternal menyangkut penilaian terhadap kriteria
dan persyaratan untuk memperoleh izin penyelenggaraan
dan atau pelaksanaan perguruan tinggi

Tahap Kedua:
Evaluasi diri oleh masing-masing perguruan tinggi

Tahap Ketiga:
Validasi sejawat (peer review atau peer evaluation) yang
bertujuan untuk menilik kesahihan evaluasi diri
Klik di sini
PAU-PPAI-UT

12

5 EVALUASI
Upaya sistematis untuk menghimpun,
menyusun, mengolah data dan informasi
yang handal dan sahih

sebagai landasan tindakan manajemen
untuk mengelola kelangsungan lembaga
atau program

PAU-PPAI-UT

13

EVALUASI
Evaluasi Diri:
Ditujukan untuk pengenalan diri mengenai
kualitas kinerjanya agar dapat merencanakan
kegiatan fungsional yang menuju ke
peningkatan kualitas berkelanjutan

Pengenalan diri melalui proses evaluasi diri
merupakan titik tolak yang wajar dan baik
untuk melakukan perencanaan program
fungsional di perguruan tinggi

PAU-PPAI-UT

14

Evaluasi Diri
Model Pencapaian Tujuan
Efektivitas

Tujuan
Persyaratan Ambang

Masukan
• Sumberdaya
• Keterkaitan
Lingkungan

PAU-PPAI-UT

Efisiensi

Proses
Pemanfaatan
sumberdaya
untuk mencapai
tujuan

Produktivitas

Keluaran
Hasil dan
dampak

15

EVALUASI
Validasi Sejawat:
Tujuan :
• Meningkatkan kesahihan dan kehandalan evaluasi
diri.
• Memberi komentar dan saran terhadap rencana
pengembangan yang dilandasi oleh evaluasi diri
Peran :
• Menjamin kualitas bagi masyarakat pengguna
keluaran perguruan tinggi

PAU-PPAI-UT

16

PENINGKATAN RELEVANSI
DAN KUALITAS
RELEVANSI PENDIDIKAN TINGGI
Perancangan, perencanaan, dan pelaksanaan
program pendidikan tinggi selalu dikaitkan
dengan kerangka kerjasama pemerintah,
industri dan pendidikan tinggi.

PAU-PPAI-UT

17

Implikasi Prinsip Relevansi
Terhadap Peranan Dosen
• Merumuskan tujuan (umum dan khusus)

• Menyajikan materi dengan contoh dan latihan/
praktek/magang
• Penilaian terhadap proses dan hasil
perkuliahan
• Melakukan penelitian yang relevan
• Menulis bahan ajar

PAU-PPAI-UT

18

IMPLIKASI AKUNTABILITAS
TERHADAP TUGAS DOSEN
• Merumuskan tujuan dengan jelas

• Melakukan kegiatan pembelajaran yang
mengarah kepada pencapaian tujuan
• Melaksanakan penilaian terhadap pencapaian
tujuan
• Memberikan umpan balik untuk
penyempurnaan

PAU-PPAI-UT

19

PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
1. Perluasan kesempatan belajar

2. Penyebaran pendidikan
3. Peningkatan peran PT dalam menyiapkan
SDM setempat

PAU-PPAI-UT

20

PAU-PPAI-UT

21


Slide 20

PAU-PPAI-UT

1

Tujuan Instruksional Umum
Peserta dapat menjelaskan strategi pengembangan
pendidikan tinggi

Tujuan Instruksional Khusus
Peserta dapat menjelaskan :
1. Isi telaah strategis
2. Paradigma penataan sistem pendidikan tinggi
3. Peningkatan relevansi dan mutu, implikasinya
terhadap tugas dan peranan dosen
4. Implikasi akuntabilitas terhadap tugas dosen
5. Pemerataan pendidikan tinggi
PAU-PPAI-UT

2

TELAAH STRATEGIS
PARADIGMA PENATAAN SISTEM
PENDIDIKAN TINGGI

PENINGKATAN RELEVANSI DAN MUTU
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
PAU-PPAI-UT

3

1. Wawasan Jangka Panjang
2. Misi Sistem Pendidikan Tinggi

3. Keadaan Internal Sistem dan Lingkup
Eksternal yang Mempengaruhi Pencapaian
Misi Sistem
4. Identifikasi Masalah Utama
5. Rencana Pengembangan

PAU-PPAI-UT

4

KOMPONEN:
Evaluasi
5

Kualitas 1

2
Otonomi

PAU-PPAI-UT

Akuntabilitas 3
4
Akreditasi
Klik salah satu dari komponen di atas

5

1 KUALITAS
Sifat

: subjektif dan nisbi

Standar : berubah-ubah
Upaya

PAU-PPAI-UT

: ditinjau ulang

6

EFISIENSI

ATRIBUT KUALITAS
PENDIDIKAN TINGGI

EFEKTIVITAS

PENGELOLAAN
SISTEM

Klik di sini

2 OTONOMI
Pengertian Umum Otonomi:
Hak atau kewenangan yang diberikan oleh pihak
berwenang/pemerintah kepada suatu lingkungan
masyarakat, himpunan ataupun badan resmi lain untuk
menyelenggarakan fungsinya secara mandiri selama hal
tersebut tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan
yang berlaku secara umum dalam masyarakat

Kebebasan Akademik:
Kebebasan yang ada pada sivitas akademik dalam
melaksanakan tugas dan kegiatan fungsionalnya,
yaitu pendidikan dan penelitian ilmiah
Klik di sini
PAU-PPAI-UT

8

3 AKUNTABILITAS
Menyangkut hal-hal berikut:
 Kesesuaian antara tujuan dengan falsafah, moral, dan etika
 Kesesuaian antara tujuan dengan pola kegiatan sivitas
akademik, serta hasil dan dampak yang dicapai
 Keterbukaan terhadap penilikan dan pemantauan
 Pertanggungjawaban pemanfaatan sumber daya
 Aktualisasi asas otonomi dan kebebasan akademik

 Kesadaran para sivitas akademik bahwa aktualisasi
perilakunya tidak akan mengganggu pelaksanaan kegiatan
fungsional lembaga dan juga masyarakat

PAU-PPAI-UT

9

AKUNTABILITAS
Acuan dasar untuk mengembangkan
perangkat peraturan, pengaturan,
dan kesepakatan yang mengikat bagi
seluruh sivitas akademik untuk
mencapai peningkatan kualitas
berkelanjutan yang serasi dengan
tuntutan masyarakat

PAU-PPAI-UT

10

JENIS AKUNTABILITAS
•Akuntabilitas keberhasilan
•Akuntabilitas profesional
•Akuntabilitas sistem

Klik di sini
PAU-PPAI-UT

11

4 AKREDITASI
Tahap Pertama:
Evaluasi eksternal menyangkut penilaian terhadap kriteria
dan persyaratan untuk memperoleh izin penyelenggaraan
dan atau pelaksanaan perguruan tinggi

Tahap Kedua:
Evaluasi diri oleh masing-masing perguruan tinggi

Tahap Ketiga:
Validasi sejawat (peer review atau peer evaluation) yang
bertujuan untuk menilik kesahihan evaluasi diri
Klik di sini
PAU-PPAI-UT

12

5 EVALUASI
Upaya sistematis untuk menghimpun,
menyusun, mengolah data dan informasi
yang handal dan sahih

sebagai landasan tindakan manajemen
untuk mengelola kelangsungan lembaga
atau program

PAU-PPAI-UT

13

EVALUASI
Evaluasi Diri:
Ditujukan untuk pengenalan diri mengenai
kualitas kinerjanya agar dapat merencanakan
kegiatan fungsional yang menuju ke
peningkatan kualitas berkelanjutan

Pengenalan diri melalui proses evaluasi diri
merupakan titik tolak yang wajar dan baik
untuk melakukan perencanaan program
fungsional di perguruan tinggi

PAU-PPAI-UT

14

Evaluasi Diri
Model Pencapaian Tujuan
Efektivitas

Tujuan
Persyaratan Ambang

Masukan
• Sumberdaya
• Keterkaitan
Lingkungan

PAU-PPAI-UT

Efisiensi

Proses
Pemanfaatan
sumberdaya
untuk mencapai
tujuan

Produktivitas

Keluaran
Hasil dan
dampak

15

EVALUASI
Validasi Sejawat:
Tujuan :
• Meningkatkan kesahihan dan kehandalan evaluasi
diri.
• Memberi komentar dan saran terhadap rencana
pengembangan yang dilandasi oleh evaluasi diri
Peran :
• Menjamin kualitas bagi masyarakat pengguna
keluaran perguruan tinggi

PAU-PPAI-UT

16

PENINGKATAN RELEVANSI
DAN KUALITAS
RELEVANSI PENDIDIKAN TINGGI
Perancangan, perencanaan, dan pelaksanaan
program pendidikan tinggi selalu dikaitkan
dengan kerangka kerjasama pemerintah,
industri dan pendidikan tinggi.

PAU-PPAI-UT

17

Implikasi Prinsip Relevansi
Terhadap Peranan Dosen
• Merumuskan tujuan (umum dan khusus)

• Menyajikan materi dengan contoh dan latihan/
praktek/magang
• Penilaian terhadap proses dan hasil
perkuliahan
• Melakukan penelitian yang relevan
• Menulis bahan ajar

PAU-PPAI-UT

18

IMPLIKASI AKUNTABILITAS
TERHADAP TUGAS DOSEN
• Merumuskan tujuan dengan jelas

• Melakukan kegiatan pembelajaran yang
mengarah kepada pencapaian tujuan
• Melaksanakan penilaian terhadap pencapaian
tujuan
• Memberikan umpan balik untuk
penyempurnaan

PAU-PPAI-UT

19

PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
1. Perluasan kesempatan belajar

2. Penyebaran pendidikan
3. Peningkatan peran PT dalam menyiapkan
SDM setempat

PAU-PPAI-UT

20

PAU-PPAI-UT

21


Slide 21

PAU-PPAI-UT

1

Tujuan Instruksional Umum
Peserta dapat menjelaskan strategi pengembangan
pendidikan tinggi

Tujuan Instruksional Khusus
Peserta dapat menjelaskan :
1. Isi telaah strategis
2. Paradigma penataan sistem pendidikan tinggi
3. Peningkatan relevansi dan mutu, implikasinya
terhadap tugas dan peranan dosen
4. Implikasi akuntabilitas terhadap tugas dosen
5. Pemerataan pendidikan tinggi
PAU-PPAI-UT

2

TELAAH STRATEGIS
PARADIGMA PENATAAN SISTEM
PENDIDIKAN TINGGI

PENINGKATAN RELEVANSI DAN MUTU
PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
PAU-PPAI-UT

3

1. Wawasan Jangka Panjang
2. Misi Sistem Pendidikan Tinggi

3. Keadaan Internal Sistem dan Lingkup
Eksternal yang Mempengaruhi Pencapaian
Misi Sistem
4. Identifikasi Masalah Utama
5. Rencana Pengembangan

PAU-PPAI-UT

4

KOMPONEN:
Evaluasi
5

Kualitas 1

2
Otonomi

PAU-PPAI-UT

Akuntabilitas 3
4
Akreditasi
Klik salah satu dari komponen di atas

5

1 KUALITAS
Sifat

: subjektif dan nisbi

Standar : berubah-ubah
Upaya

PAU-PPAI-UT

: ditinjau ulang

6

EFISIENSI

ATRIBUT KUALITAS
PENDIDIKAN TINGGI

EFEKTIVITAS

PENGELOLAAN
SISTEM

Klik di sini

2 OTONOMI
Pengertian Umum Otonomi:
Hak atau kewenangan yang diberikan oleh pihak
berwenang/pemerintah kepada suatu lingkungan
masyarakat, himpunan ataupun badan resmi lain untuk
menyelenggarakan fungsinya secara mandiri selama hal
tersebut tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan
yang berlaku secara umum dalam masyarakat

Kebebasan Akademik:
Kebebasan yang ada pada sivitas akademik dalam
melaksanakan tugas dan kegiatan fungsionalnya,
yaitu pendidikan dan penelitian ilmiah
Klik di sini
PAU-PPAI-UT

8

3 AKUNTABILITAS
Menyangkut hal-hal berikut:
 Kesesuaian antara tujuan dengan falsafah, moral, dan etika
 Kesesuaian antara tujuan dengan pola kegiatan sivitas
akademik, serta hasil dan dampak yang dicapai
 Keterbukaan terhadap penilikan dan pemantauan
 Pertanggungjawaban pemanfaatan sumber daya
 Aktualisasi asas otonomi dan kebebasan akademik

 Kesadaran para sivitas akademik bahwa aktualisasi
perilakunya tidak akan mengganggu pelaksanaan kegiatan
fungsional lembaga dan juga masyarakat

PAU-PPAI-UT

9

AKUNTABILITAS
Acuan dasar untuk mengembangkan
perangkat peraturan, pengaturan,
dan kesepakatan yang mengikat bagi
seluruh sivitas akademik untuk
mencapai peningkatan kualitas
berkelanjutan yang serasi dengan
tuntutan masyarakat

PAU-PPAI-UT

10

JENIS AKUNTABILITAS
•Akuntabilitas keberhasilan
•Akuntabilitas profesional
•Akuntabilitas sistem

Klik di sini
PAU-PPAI-UT

11

4 AKREDITASI
Tahap Pertama:
Evaluasi eksternal menyangkut penilaian terhadap kriteria
dan persyaratan untuk memperoleh izin penyelenggaraan
dan atau pelaksanaan perguruan tinggi

Tahap Kedua:
Evaluasi diri oleh masing-masing perguruan tinggi

Tahap Ketiga:
Validasi sejawat (peer review atau peer evaluation) yang
bertujuan untuk menilik kesahihan evaluasi diri
Klik di sini
PAU-PPAI-UT

12

5 EVALUASI
Upaya sistematis untuk menghimpun,
menyusun, mengolah data dan informasi
yang handal dan sahih

sebagai landasan tindakan manajemen
untuk mengelola kelangsungan lembaga
atau program

PAU-PPAI-UT

13

EVALUASI
Evaluasi Diri:
Ditujukan untuk pengenalan diri mengenai
kualitas kinerjanya agar dapat merencanakan
kegiatan fungsional yang menuju ke
peningkatan kualitas berkelanjutan

Pengenalan diri melalui proses evaluasi diri
merupakan titik tolak yang wajar dan baik
untuk melakukan perencanaan program
fungsional di perguruan tinggi

PAU-PPAI-UT

14

Evaluasi Diri
Model Pencapaian Tujuan
Efektivitas

Tujuan
Persyaratan Ambang

Masukan
• Sumberdaya
• Keterkaitan
Lingkungan

PAU-PPAI-UT

Efisiensi

Proses
Pemanfaatan
sumberdaya
untuk mencapai
tujuan

Produktivitas

Keluaran
Hasil dan
dampak

15

EVALUASI
Validasi Sejawat:
Tujuan :
• Meningkatkan kesahihan dan kehandalan evaluasi
diri.
• Memberi komentar dan saran terhadap rencana
pengembangan yang dilandasi oleh evaluasi diri
Peran :
• Menjamin kualitas bagi masyarakat pengguna
keluaran perguruan tinggi

PAU-PPAI-UT

16

PENINGKATAN RELEVANSI
DAN KUALITAS
RELEVANSI PENDIDIKAN TINGGI
Perancangan, perencanaan, dan pelaksanaan
program pendidikan tinggi selalu dikaitkan
dengan kerangka kerjasama pemerintah,
industri dan pendidikan tinggi.

PAU-PPAI-UT

17

Implikasi Prinsip Relevansi
Terhadap Peranan Dosen
• Merumuskan tujuan (umum dan khusus)

• Menyajikan materi dengan contoh dan latihan/
praktek/magang
• Penilaian terhadap proses dan hasil
perkuliahan
• Melakukan penelitian yang relevan
• Menulis bahan ajar

PAU-PPAI-UT

18

IMPLIKASI AKUNTABILITAS
TERHADAP TUGAS DOSEN
• Merumuskan tujuan dengan jelas

• Melakukan kegiatan pembelajaran yang
mengarah kepada pencapaian tujuan
• Melaksanakan penilaian terhadap pencapaian
tujuan
• Memberikan umpan balik untuk
penyempurnaan

PAU-PPAI-UT

19

PEMERATAAN PENDIDIKAN TINGGI
1. Perluasan kesempatan belajar

2. Penyebaran pendidikan
3. Peningkatan peran PT dalam menyiapkan
SDM setempat

PAU-PPAI-UT

20

PAU-PPAI-UT

21