Keseimbangan Perekonomian dalam Model IS-LM Teori-teori John Maynard keyness (1883-1946) dalam bukunya The General Theory of Employment Interest, and Money (1936), yang menyatakan bahwa tingkat.

Download Report

Transcript Keseimbangan Perekonomian dalam Model IS-LM Teori-teori John Maynard keyness (1883-1946) dalam bukunya The General Theory of Employment Interest, and Money (1936), yang menyatakan bahwa tingkat.

Slide 1

Keseimbangan Perekonomian
dalam Model IS-LM

Teori-teori

John Maynard keyness (1883-1946) dalam bukunya The
General Theory of Employment Interest, and Money
(1936), yang menyatakan bahwa tingkat suku bunga
sebagai variabel eksogen.

Kurva IS mewakili pasar barang
Kurva LM mewakili pasar uang

Please!
Touch it

Kurva IS - LM
r

Variabel yang
menghubungkan pasar
uang dan pasar barang
adalah tingkat suku
bunga. Yang menunjukkan
bahwa interaksi antara
pasar barang dengan
pasar uang menentukan
permintaan agregat (Y)

LM
A

r0

B

D

C
IS
0

Y0

Y
Please!
Touch it

Kondisi A
r
LM
A

r0

Dalam perekonomian,
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih kecil dari
pada pendapatan nasional
(AE < Y) dan penawaran
uang lebih besar dari pada
permintaan uang (MS > MD)

IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Pembelanjaan
agregat berkurang
dan tingkat bunga
menurun
Please!
Touch it

Kondisi B
r
LM

r0

B

Dalam Perekonomian,
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih besar dari
pada pendapatan nasional
(AE > Y) dan uang lebih
besar dari pada permintaan
uang (MS > MD)

IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Pembelanjaan
agregat bertambah,
tetapi harga bunga
menurun
Please!
Touch it

Kondisi C
r
LM

r0

Dalam Perekonomian
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih besar
dari pada pendapatan
nasional (AE > Y) dan
penawaran uang lebih kecil
dari pada permintaan uang
(MS < MD)

C
IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Perbelanjaan agregat
bertambah dan tingkat
bunga meningkat
Please!
Touch it

Kondisi D
r
LM

r0

D

Dalam perekonomian
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih besar dari
pada pendapatan nasional
(AE > Y) dan penawaran
uang lebih kecil dari pada
permintaan uang (MS < MD)

IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Perbelanjaan
agregat berkurang
tetapi tingkat bunga
meningkat
Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

r

Investasi Perusahaan
Pengeluaran Pemerintah
Perdagangan
Internasional

1.

LM

2.
3.

r1

r0

Kenaikan I, G, X netto
menggeser kurva IS ke
kanan yang menjadikan

IS1

IS0
0

Y
Y0

r0 naik r1
Y0 naik Y1

Y1
Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

r

LM
4.

r0
r1
IS0

IS1
Y

0
Y1

Y0

Pertambahan pajak
Kenaikan Tx netto
mengakibatkan kurva
IS bergeser ke Kiri
menjadikan
r0 turun r1
Y0 turun Y1
Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

5.

Pertambahan penawaran uang
Kenaikan dalam MS dari MS0 ke MS1 akan diikuti penurunan
tingkat bunga dari r0 ke r1, perubahan penawaran ini tidak
akan menggeser kurva IS tetapi LM, dimana kurva LM
kekanan LM0 menjadi LM1, sehingga Y meningkat dari Y0
menjadi Y1

Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

r

r
MS0

LM0

MS1

r0

r0

r1

r1

LM1

IS
DM

0

M

0

Please!
Touch it
Y

Y0

Y1

Akibat Kebijakan Fiskal adan Kebijakan Moneter

a.

Kebijakan Ekspansioner
Ekspansioner adalah : Kebijakan pemerintah yang
diarahkan untuk merangsang pendapatan nasional


Kebijakan Fiskal Ekspansioner
G atau Tx netto turun  Y naik MD naik  r naik
 I turun  Y naik lebih kecil dibandingkan jika r tidak
naik



Kebijakan Moneter Ekspansioner
MS naik  r turun  I naik  Y naik  MD naik  r
turun lebih kecil dari pada jika MD tidak naik
Please!
Touch it

Akibat Kebijakan Fiskal adan Kebijakan Moneter

b.

Kebijakan Kontraksioner
Kebijakan Kontraksioner adalah : Kebijakan pemerintah yang diarahkan
untuk mengurangi pendapatan nasional


Kebijakan Fiskal Kontraksioner
G atau Tx netto naik  Y turun  MD turun  r
turun  I naik  Y turun lebih kecil dibandingkan jika r
tidak turun



Kebijakan Moneter Ekspansioner
MS turun  r naik  I turun  Y turun  MD turun
 r naik lebih kecil dari pada jika MD tidak turun
Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM

Kebijakan Moneter paling Efektif


r

LM0

LM1

r0
r1

Daerah klasik
Kurva LM sejajar dengan
sumbu tingkat suku bunga,
akibat dari pemikiran para
ekonom klasik yang menafikan
variabel tingkat bunga dalam
setiap variabel

IS
0

Y0

Y1

Y

Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM

Kebijakan Fiskal yang paling efektif
r


IS0

IS1

0

Kurva LM sejajar dengan
sumbu pendapatan
nasional nyata. Akibat
asumsi tingkat bunga
rendah sehingga harga
surat-surat berharga,
saham menjadi lebih
tinggi

LM

r1

Y0

Y1

Daerah Jerat
Likuiditas

Y
Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM



a.

Daerah Tengah
Kebijakan Fiskal dapat menaikkan pendapat nasional
Y0 ke Y1 dan juga dapat menaikkan tingkat suku
bunga r0 ke r1
b.

Kebijakan Moneter dapat menaikkan tingkat
pendapatan nasional dari Y0 ke Y1 dan juga
menurunkan tingkat suku bunga r0 ke r1
Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM
r
(a)

r

(b)

LM

LM0

r1

LM1

r0
r0
r1

IS1

IS
Please!
Touch it

IS0
Y

0
Y0

Y1

0

Y
Y0

Y1

a
Kesimpulan

Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal, dapat
digunakan secara tepat pada saat, semakin
datar Kurva IS, semakin efektif kebijakan
Moneter, semakin datar kurva LM kebijakan
Fiskal semakin efektif

Please!
Touch it

Daftar Pustaka



Samuelson, Paul.A, Nordhaus, William.D, Makro
Ekonomi edisi Keempatbelas, PT. Erlangga, Jakarta.



Sukirno, Sadono, 2004, Makro Ekonomi Teori
Pengantar edisi ketiga, PT. RajaGrafindo Persada,
Jakarta.



Mankiw, N. Gregory, 2000, Teori Makro Ekonomi
edisi keempat, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Please!
Touch it


Slide 2

Keseimbangan Perekonomian
dalam Model IS-LM

Teori-teori

John Maynard keyness (1883-1946) dalam bukunya The
General Theory of Employment Interest, and Money
(1936), yang menyatakan bahwa tingkat suku bunga
sebagai variabel eksogen.

Kurva IS mewakili pasar barang
Kurva LM mewakili pasar uang

Please!
Touch it

Kurva IS - LM
r

Variabel yang
menghubungkan pasar
uang dan pasar barang
adalah tingkat suku
bunga. Yang menunjukkan
bahwa interaksi antara
pasar barang dengan
pasar uang menentukan
permintaan agregat (Y)

LM
A

r0

B

D

C
IS
0

Y0

Y
Please!
Touch it

Kondisi A
r
LM
A

r0

Dalam perekonomian,
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih kecil dari
pada pendapatan nasional
(AE < Y) dan penawaran
uang lebih besar dari pada
permintaan uang (MS > MD)

IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Pembelanjaan
agregat berkurang
dan tingkat bunga
menurun
Please!
Touch it

Kondisi B
r
LM

r0

B

Dalam Perekonomian,
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih besar dari
pada pendapatan nasional
(AE > Y) dan uang lebih
besar dari pada permintaan
uang (MS > MD)

IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Pembelanjaan
agregat bertambah,
tetapi harga bunga
menurun
Please!
Touch it

Kondisi C
r
LM

r0

Dalam Perekonomian
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih besar
dari pada pendapatan
nasional (AE > Y) dan
penawaran uang lebih kecil
dari pada permintaan uang
(MS < MD)

C
IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Perbelanjaan agregat
bertambah dan tingkat
bunga meningkat
Please!
Touch it

Kondisi D
r
LM

r0

D

Dalam perekonomian
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih besar dari
pada pendapatan nasional
(AE > Y) dan penawaran
uang lebih kecil dari pada
permintaan uang (MS < MD)

IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Perbelanjaan
agregat berkurang
tetapi tingkat bunga
meningkat
Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

r

Investasi Perusahaan
Pengeluaran Pemerintah
Perdagangan
Internasional

1.

LM

2.
3.

r1

r0

Kenaikan I, G, X netto
menggeser kurva IS ke
kanan yang menjadikan

IS1

IS0
0

Y
Y0

r0 naik r1
Y0 naik Y1

Y1
Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

r

LM
4.

r0
r1
IS0

IS1
Y

0
Y1

Y0

Pertambahan pajak
Kenaikan Tx netto
mengakibatkan kurva
IS bergeser ke Kiri
menjadikan
r0 turun r1
Y0 turun Y1
Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

5.

Pertambahan penawaran uang
Kenaikan dalam MS dari MS0 ke MS1 akan diikuti penurunan
tingkat bunga dari r0 ke r1, perubahan penawaran ini tidak
akan menggeser kurva IS tetapi LM, dimana kurva LM
kekanan LM0 menjadi LM1, sehingga Y meningkat dari Y0
menjadi Y1

Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

r

r
MS0

LM0

MS1

r0

r0

r1

r1

LM1

IS
DM

0

M

0

Please!
Touch it
Y

Y0

Y1

Akibat Kebijakan Fiskal adan Kebijakan Moneter

a.

Kebijakan Ekspansioner
Ekspansioner adalah : Kebijakan pemerintah yang
diarahkan untuk merangsang pendapatan nasional


Kebijakan Fiskal Ekspansioner
G atau Tx netto turun  Y naik MD naik  r naik
 I turun  Y naik lebih kecil dibandingkan jika r tidak
naik



Kebijakan Moneter Ekspansioner
MS naik  r turun  I naik  Y naik  MD naik  r
turun lebih kecil dari pada jika MD tidak naik
Please!
Touch it

Akibat Kebijakan Fiskal adan Kebijakan Moneter

b.

Kebijakan Kontraksioner
Kebijakan Kontraksioner adalah : Kebijakan pemerintah yang diarahkan
untuk mengurangi pendapatan nasional


Kebijakan Fiskal Kontraksioner
G atau Tx netto naik  Y turun  MD turun  r
turun  I naik  Y turun lebih kecil dibandingkan jika r
tidak turun



Kebijakan Moneter Ekspansioner
MS turun  r naik  I turun  Y turun  MD turun
 r naik lebih kecil dari pada jika MD tidak turun
Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM

Kebijakan Moneter paling Efektif


r

LM0

LM1

r0
r1

Daerah klasik
Kurva LM sejajar dengan
sumbu tingkat suku bunga,
akibat dari pemikiran para
ekonom klasik yang menafikan
variabel tingkat bunga dalam
setiap variabel

IS
0

Y0

Y1

Y

Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM

Kebijakan Fiskal yang paling efektif
r


IS0

IS1

0

Kurva LM sejajar dengan
sumbu pendapatan
nasional nyata. Akibat
asumsi tingkat bunga
rendah sehingga harga
surat-surat berharga,
saham menjadi lebih
tinggi

LM

r1

Y0

Y1

Daerah Jerat
Likuiditas

Y
Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM



a.

Daerah Tengah
Kebijakan Fiskal dapat menaikkan pendapat nasional
Y0 ke Y1 dan juga dapat menaikkan tingkat suku
bunga r0 ke r1
b.

Kebijakan Moneter dapat menaikkan tingkat
pendapatan nasional dari Y0 ke Y1 dan juga
menurunkan tingkat suku bunga r0 ke r1
Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM
r
(a)

r

(b)

LM

LM0

r1

LM1

r0
r0
r1

IS1

IS
Please!
Touch it

IS0
Y

0
Y0

Y1

0

Y
Y0

Y1

a
Kesimpulan

Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal, dapat
digunakan secara tepat pada saat, semakin
datar Kurva IS, semakin efektif kebijakan
Moneter, semakin datar kurva LM kebijakan
Fiskal semakin efektif

Please!
Touch it

Daftar Pustaka



Samuelson, Paul.A, Nordhaus, William.D, Makro
Ekonomi edisi Keempatbelas, PT. Erlangga, Jakarta.



Sukirno, Sadono, 2004, Makro Ekonomi Teori
Pengantar edisi ketiga, PT. RajaGrafindo Persada,
Jakarta.



Mankiw, N. Gregory, 2000, Teori Makro Ekonomi
edisi keempat, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Please!
Touch it


Slide 3

Keseimbangan Perekonomian
dalam Model IS-LM

Teori-teori

John Maynard keyness (1883-1946) dalam bukunya The
General Theory of Employment Interest, and Money
(1936), yang menyatakan bahwa tingkat suku bunga
sebagai variabel eksogen.

Kurva IS mewakili pasar barang
Kurva LM mewakili pasar uang

Please!
Touch it

Kurva IS - LM
r

Variabel yang
menghubungkan pasar
uang dan pasar barang
adalah tingkat suku
bunga. Yang menunjukkan
bahwa interaksi antara
pasar barang dengan
pasar uang menentukan
permintaan agregat (Y)

LM
A

r0

B

D

C
IS
0

Y0

Y
Please!
Touch it

Kondisi A
r
LM
A

r0

Dalam perekonomian,
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih kecil dari
pada pendapatan nasional
(AE < Y) dan penawaran
uang lebih besar dari pada
permintaan uang (MS > MD)

IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Pembelanjaan
agregat berkurang
dan tingkat bunga
menurun
Please!
Touch it

Kondisi B
r
LM

r0

B

Dalam Perekonomian,
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih besar dari
pada pendapatan nasional
(AE > Y) dan uang lebih
besar dari pada permintaan
uang (MS > MD)

IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Pembelanjaan
agregat bertambah,
tetapi harga bunga
menurun
Please!
Touch it

Kondisi C
r
LM

r0

Dalam Perekonomian
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih besar
dari pada pendapatan
nasional (AE > Y) dan
penawaran uang lebih kecil
dari pada permintaan uang
(MS < MD)

C
IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Perbelanjaan agregat
bertambah dan tingkat
bunga meningkat
Please!
Touch it

Kondisi D
r
LM

r0

D

Dalam perekonomian
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih besar dari
pada pendapatan nasional
(AE > Y) dan penawaran
uang lebih kecil dari pada
permintaan uang (MS < MD)

IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Perbelanjaan
agregat berkurang
tetapi tingkat bunga
meningkat
Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

r

Investasi Perusahaan
Pengeluaran Pemerintah
Perdagangan
Internasional

1.

LM

2.
3.

r1

r0

Kenaikan I, G, X netto
menggeser kurva IS ke
kanan yang menjadikan

IS1

IS0
0

Y
Y0

r0 naik r1
Y0 naik Y1

Y1
Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

r

LM
4.

r0
r1
IS0

IS1
Y

0
Y1

Y0

Pertambahan pajak
Kenaikan Tx netto
mengakibatkan kurva
IS bergeser ke Kiri
menjadikan
r0 turun r1
Y0 turun Y1
Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

5.

Pertambahan penawaran uang
Kenaikan dalam MS dari MS0 ke MS1 akan diikuti penurunan
tingkat bunga dari r0 ke r1, perubahan penawaran ini tidak
akan menggeser kurva IS tetapi LM, dimana kurva LM
kekanan LM0 menjadi LM1, sehingga Y meningkat dari Y0
menjadi Y1

Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

r

r
MS0

LM0

MS1

r0

r0

r1

r1

LM1

IS
DM

0

M

0

Please!
Touch it
Y

Y0

Y1

Akibat Kebijakan Fiskal adan Kebijakan Moneter

a.

Kebijakan Ekspansioner
Ekspansioner adalah : Kebijakan pemerintah yang
diarahkan untuk merangsang pendapatan nasional


Kebijakan Fiskal Ekspansioner
G atau Tx netto turun  Y naik MD naik  r naik
 I turun  Y naik lebih kecil dibandingkan jika r tidak
naik



Kebijakan Moneter Ekspansioner
MS naik  r turun  I naik  Y naik  MD naik  r
turun lebih kecil dari pada jika MD tidak naik
Please!
Touch it

Akibat Kebijakan Fiskal adan Kebijakan Moneter

b.

Kebijakan Kontraksioner
Kebijakan Kontraksioner adalah : Kebijakan pemerintah yang diarahkan
untuk mengurangi pendapatan nasional


Kebijakan Fiskal Kontraksioner
G atau Tx netto naik  Y turun  MD turun  r
turun  I naik  Y turun lebih kecil dibandingkan jika r
tidak turun



Kebijakan Moneter Ekspansioner
MS turun  r naik  I turun  Y turun  MD turun
 r naik lebih kecil dari pada jika MD tidak turun
Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM

Kebijakan Moneter paling Efektif


r

LM0

LM1

r0
r1

Daerah klasik
Kurva LM sejajar dengan
sumbu tingkat suku bunga,
akibat dari pemikiran para
ekonom klasik yang menafikan
variabel tingkat bunga dalam
setiap variabel

IS
0

Y0

Y1

Y

Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM

Kebijakan Fiskal yang paling efektif
r


IS0

IS1

0

Kurva LM sejajar dengan
sumbu pendapatan
nasional nyata. Akibat
asumsi tingkat bunga
rendah sehingga harga
surat-surat berharga,
saham menjadi lebih
tinggi

LM

r1

Y0

Y1

Daerah Jerat
Likuiditas

Y
Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM



a.

Daerah Tengah
Kebijakan Fiskal dapat menaikkan pendapat nasional
Y0 ke Y1 dan juga dapat menaikkan tingkat suku
bunga r0 ke r1
b.

Kebijakan Moneter dapat menaikkan tingkat
pendapatan nasional dari Y0 ke Y1 dan juga
menurunkan tingkat suku bunga r0 ke r1
Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM
r
(a)

r

(b)

LM

LM0

r1

LM1

r0
r0
r1

IS1

IS
Please!
Touch it

IS0
Y

0
Y0

Y1

0

Y
Y0

Y1

a
Kesimpulan

Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal, dapat
digunakan secara tepat pada saat, semakin
datar Kurva IS, semakin efektif kebijakan
Moneter, semakin datar kurva LM kebijakan
Fiskal semakin efektif

Please!
Touch it

Daftar Pustaka



Samuelson, Paul.A, Nordhaus, William.D, Makro
Ekonomi edisi Keempatbelas, PT. Erlangga, Jakarta.



Sukirno, Sadono, 2004, Makro Ekonomi Teori
Pengantar edisi ketiga, PT. RajaGrafindo Persada,
Jakarta.



Mankiw, N. Gregory, 2000, Teori Makro Ekonomi
edisi keempat, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Please!
Touch it


Slide 4

Keseimbangan Perekonomian
dalam Model IS-LM

Teori-teori

John Maynard keyness (1883-1946) dalam bukunya The
General Theory of Employment Interest, and Money
(1936), yang menyatakan bahwa tingkat suku bunga
sebagai variabel eksogen.

Kurva IS mewakili pasar barang
Kurva LM mewakili pasar uang

Please!
Touch it

Kurva IS - LM
r

Variabel yang
menghubungkan pasar
uang dan pasar barang
adalah tingkat suku
bunga. Yang menunjukkan
bahwa interaksi antara
pasar barang dengan
pasar uang menentukan
permintaan agregat (Y)

LM
A

r0

B

D

C
IS
0

Y0

Y
Please!
Touch it

Kondisi A
r
LM
A

r0

Dalam perekonomian,
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih kecil dari
pada pendapatan nasional
(AE < Y) dan penawaran
uang lebih besar dari pada
permintaan uang (MS > MD)

IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Pembelanjaan
agregat berkurang
dan tingkat bunga
menurun
Please!
Touch it

Kondisi B
r
LM

r0

B

Dalam Perekonomian,
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih besar dari
pada pendapatan nasional
(AE > Y) dan uang lebih
besar dari pada permintaan
uang (MS > MD)

IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Pembelanjaan
agregat bertambah,
tetapi harga bunga
menurun
Please!
Touch it

Kondisi C
r
LM

r0

Dalam Perekonomian
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih besar
dari pada pendapatan
nasional (AE > Y) dan
penawaran uang lebih kecil
dari pada permintaan uang
(MS < MD)

C
IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Perbelanjaan agregat
bertambah dan tingkat
bunga meningkat
Please!
Touch it

Kondisi D
r
LM

r0

D

Dalam perekonomian
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih besar dari
pada pendapatan nasional
(AE > Y) dan penawaran
uang lebih kecil dari pada
permintaan uang (MS < MD)

IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Perbelanjaan
agregat berkurang
tetapi tingkat bunga
meningkat
Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

r

Investasi Perusahaan
Pengeluaran Pemerintah
Perdagangan
Internasional

1.

LM

2.
3.

r1

r0

Kenaikan I, G, X netto
menggeser kurva IS ke
kanan yang menjadikan

IS1

IS0
0

Y
Y0

r0 naik r1
Y0 naik Y1

Y1
Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

r

LM
4.

r0
r1
IS0

IS1
Y

0
Y1

Y0

Pertambahan pajak
Kenaikan Tx netto
mengakibatkan kurva
IS bergeser ke Kiri
menjadikan
r0 turun r1
Y0 turun Y1
Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

5.

Pertambahan penawaran uang
Kenaikan dalam MS dari MS0 ke MS1 akan diikuti penurunan
tingkat bunga dari r0 ke r1, perubahan penawaran ini tidak
akan menggeser kurva IS tetapi LM, dimana kurva LM
kekanan LM0 menjadi LM1, sehingga Y meningkat dari Y0
menjadi Y1

Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

r

r
MS0

LM0

MS1

r0

r0

r1

r1

LM1

IS
DM

0

M

0

Please!
Touch it
Y

Y0

Y1

Akibat Kebijakan Fiskal adan Kebijakan Moneter

a.

Kebijakan Ekspansioner
Ekspansioner adalah : Kebijakan pemerintah yang
diarahkan untuk merangsang pendapatan nasional


Kebijakan Fiskal Ekspansioner
G atau Tx netto turun  Y naik MD naik  r naik
 I turun  Y naik lebih kecil dibandingkan jika r tidak
naik



Kebijakan Moneter Ekspansioner
MS naik  r turun  I naik  Y naik  MD naik  r
turun lebih kecil dari pada jika MD tidak naik
Please!
Touch it

Akibat Kebijakan Fiskal adan Kebijakan Moneter

b.

Kebijakan Kontraksioner
Kebijakan Kontraksioner adalah : Kebijakan pemerintah yang diarahkan
untuk mengurangi pendapatan nasional


Kebijakan Fiskal Kontraksioner
G atau Tx netto naik  Y turun  MD turun  r
turun  I naik  Y turun lebih kecil dibandingkan jika r
tidak turun



Kebijakan Moneter Ekspansioner
MS turun  r naik  I turun  Y turun  MD turun
 r naik lebih kecil dari pada jika MD tidak turun
Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM

Kebijakan Moneter paling Efektif


r

LM0

LM1

r0
r1

Daerah klasik
Kurva LM sejajar dengan
sumbu tingkat suku bunga,
akibat dari pemikiran para
ekonom klasik yang menafikan
variabel tingkat bunga dalam
setiap variabel

IS
0

Y0

Y1

Y

Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM

Kebijakan Fiskal yang paling efektif
r


IS0

IS1

0

Kurva LM sejajar dengan
sumbu pendapatan
nasional nyata. Akibat
asumsi tingkat bunga
rendah sehingga harga
surat-surat berharga,
saham menjadi lebih
tinggi

LM

r1

Y0

Y1

Daerah Jerat
Likuiditas

Y
Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM



a.

Daerah Tengah
Kebijakan Fiskal dapat menaikkan pendapat nasional
Y0 ke Y1 dan juga dapat menaikkan tingkat suku
bunga r0 ke r1
b.

Kebijakan Moneter dapat menaikkan tingkat
pendapatan nasional dari Y0 ke Y1 dan juga
menurunkan tingkat suku bunga r0 ke r1
Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM
r
(a)

r

(b)

LM

LM0

r1

LM1

r0
r0
r1

IS1

IS
Please!
Touch it

IS0
Y

0
Y0

Y1

0

Y
Y0

Y1

a
Kesimpulan

Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal, dapat
digunakan secara tepat pada saat, semakin
datar Kurva IS, semakin efektif kebijakan
Moneter, semakin datar kurva LM kebijakan
Fiskal semakin efektif

Please!
Touch it

Daftar Pustaka



Samuelson, Paul.A, Nordhaus, William.D, Makro
Ekonomi edisi Keempatbelas, PT. Erlangga, Jakarta.



Sukirno, Sadono, 2004, Makro Ekonomi Teori
Pengantar edisi ketiga, PT. RajaGrafindo Persada,
Jakarta.



Mankiw, N. Gregory, 2000, Teori Makro Ekonomi
edisi keempat, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Please!
Touch it


Slide 5

Keseimbangan Perekonomian
dalam Model IS-LM

Teori-teori

John Maynard keyness (1883-1946) dalam bukunya The
General Theory of Employment Interest, and Money
(1936), yang menyatakan bahwa tingkat suku bunga
sebagai variabel eksogen.

Kurva IS mewakili pasar barang
Kurva LM mewakili pasar uang

Please!
Touch it

Kurva IS - LM
r

Variabel yang
menghubungkan pasar
uang dan pasar barang
adalah tingkat suku
bunga. Yang menunjukkan
bahwa interaksi antara
pasar barang dengan
pasar uang menentukan
permintaan agregat (Y)

LM
A

r0

B

D

C
IS
0

Y0

Y
Please!
Touch it

Kondisi A
r
LM
A

r0

Dalam perekonomian,
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih kecil dari
pada pendapatan nasional
(AE < Y) dan penawaran
uang lebih besar dari pada
permintaan uang (MS > MD)

IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Pembelanjaan
agregat berkurang
dan tingkat bunga
menurun
Please!
Touch it

Kondisi B
r
LM

r0

B

Dalam Perekonomian,
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih besar dari
pada pendapatan nasional
(AE > Y) dan uang lebih
besar dari pada permintaan
uang (MS > MD)

IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Pembelanjaan
agregat bertambah,
tetapi harga bunga
menurun
Please!
Touch it

Kondisi C
r
LM

r0

Dalam Perekonomian
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih besar
dari pada pendapatan
nasional (AE > Y) dan
penawaran uang lebih kecil
dari pada permintaan uang
(MS < MD)

C
IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Perbelanjaan agregat
bertambah dan tingkat
bunga meningkat
Please!
Touch it

Kondisi D
r
LM

r0

D

Dalam perekonomian
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih besar dari
pada pendapatan nasional
(AE > Y) dan penawaran
uang lebih kecil dari pada
permintaan uang (MS < MD)

IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Perbelanjaan
agregat berkurang
tetapi tingkat bunga
meningkat
Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

r

Investasi Perusahaan
Pengeluaran Pemerintah
Perdagangan
Internasional

1.

LM

2.
3.

r1

r0

Kenaikan I, G, X netto
menggeser kurva IS ke
kanan yang menjadikan

IS1

IS0
0

Y
Y0

r0 naik r1
Y0 naik Y1

Y1
Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

r

LM
4.

r0
r1
IS0

IS1
Y

0
Y1

Y0

Pertambahan pajak
Kenaikan Tx netto
mengakibatkan kurva
IS bergeser ke Kiri
menjadikan
r0 turun r1
Y0 turun Y1
Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

5.

Pertambahan penawaran uang
Kenaikan dalam MS dari MS0 ke MS1 akan diikuti penurunan
tingkat bunga dari r0 ke r1, perubahan penawaran ini tidak
akan menggeser kurva IS tetapi LM, dimana kurva LM
kekanan LM0 menjadi LM1, sehingga Y meningkat dari Y0
menjadi Y1

Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

r

r
MS0

LM0

MS1

r0

r0

r1

r1

LM1

IS
DM

0

M

0

Please!
Touch it
Y

Y0

Y1

Akibat Kebijakan Fiskal adan Kebijakan Moneter

a.

Kebijakan Ekspansioner
Ekspansioner adalah : Kebijakan pemerintah yang
diarahkan untuk merangsang pendapatan nasional


Kebijakan Fiskal Ekspansioner
G atau Tx netto turun  Y naik MD naik  r naik
 I turun  Y naik lebih kecil dibandingkan jika r tidak
naik



Kebijakan Moneter Ekspansioner
MS naik  r turun  I naik  Y naik  MD naik  r
turun lebih kecil dari pada jika MD tidak naik
Please!
Touch it

Akibat Kebijakan Fiskal adan Kebijakan Moneter

b.

Kebijakan Kontraksioner
Kebijakan Kontraksioner adalah : Kebijakan pemerintah yang diarahkan
untuk mengurangi pendapatan nasional


Kebijakan Fiskal Kontraksioner
G atau Tx netto naik  Y turun  MD turun  r
turun  I naik  Y turun lebih kecil dibandingkan jika r
tidak turun



Kebijakan Moneter Ekspansioner
MS turun  r naik  I turun  Y turun  MD turun
 r naik lebih kecil dari pada jika MD tidak turun
Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM

Kebijakan Moneter paling Efektif


r

LM0

LM1

r0
r1

Daerah klasik
Kurva LM sejajar dengan
sumbu tingkat suku bunga,
akibat dari pemikiran para
ekonom klasik yang menafikan
variabel tingkat bunga dalam
setiap variabel

IS
0

Y0

Y1

Y

Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM

Kebijakan Fiskal yang paling efektif
r


IS0

IS1

0

Kurva LM sejajar dengan
sumbu pendapatan
nasional nyata. Akibat
asumsi tingkat bunga
rendah sehingga harga
surat-surat berharga,
saham menjadi lebih
tinggi

LM

r1

Y0

Y1

Daerah Jerat
Likuiditas

Y
Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM



a.

Daerah Tengah
Kebijakan Fiskal dapat menaikkan pendapat nasional
Y0 ke Y1 dan juga dapat menaikkan tingkat suku
bunga r0 ke r1
b.

Kebijakan Moneter dapat menaikkan tingkat
pendapatan nasional dari Y0 ke Y1 dan juga
menurunkan tingkat suku bunga r0 ke r1
Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM
r
(a)

r

(b)

LM

LM0

r1

LM1

r0
r0
r1

IS1

IS
Please!
Touch it

IS0
Y

0
Y0

Y1

0

Y
Y0

Y1

a
Kesimpulan

Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal, dapat
digunakan secara tepat pada saat, semakin
datar Kurva IS, semakin efektif kebijakan
Moneter, semakin datar kurva LM kebijakan
Fiskal semakin efektif

Please!
Touch it

Daftar Pustaka



Samuelson, Paul.A, Nordhaus, William.D, Makro
Ekonomi edisi Keempatbelas, PT. Erlangga, Jakarta.



Sukirno, Sadono, 2004, Makro Ekonomi Teori
Pengantar edisi ketiga, PT. RajaGrafindo Persada,
Jakarta.



Mankiw, N. Gregory, 2000, Teori Makro Ekonomi
edisi keempat, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Please!
Touch it


Slide 6

Keseimbangan Perekonomian
dalam Model IS-LM

Teori-teori

John Maynard keyness (1883-1946) dalam bukunya The
General Theory of Employment Interest, and Money
(1936), yang menyatakan bahwa tingkat suku bunga
sebagai variabel eksogen.

Kurva IS mewakili pasar barang
Kurva LM mewakili pasar uang

Please!
Touch it

Kurva IS - LM
r

Variabel yang
menghubungkan pasar
uang dan pasar barang
adalah tingkat suku
bunga. Yang menunjukkan
bahwa interaksi antara
pasar barang dengan
pasar uang menentukan
permintaan agregat (Y)

LM
A

r0

B

D

C
IS
0

Y0

Y
Please!
Touch it

Kondisi A
r
LM
A

r0

Dalam perekonomian,
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih kecil dari
pada pendapatan nasional
(AE < Y) dan penawaran
uang lebih besar dari pada
permintaan uang (MS > MD)

IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Pembelanjaan
agregat berkurang
dan tingkat bunga
menurun
Please!
Touch it

Kondisi B
r
LM

r0

B

Dalam Perekonomian,
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih besar dari
pada pendapatan nasional
(AE > Y) dan uang lebih
besar dari pada permintaan
uang (MS > MD)

IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Pembelanjaan
agregat bertambah,
tetapi harga bunga
menurun
Please!
Touch it

Kondisi C
r
LM

r0

Dalam Perekonomian
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih besar
dari pada pendapatan
nasional (AE > Y) dan
penawaran uang lebih kecil
dari pada permintaan uang
(MS < MD)

C
IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Perbelanjaan agregat
bertambah dan tingkat
bunga meningkat
Please!
Touch it

Kondisi D
r
LM

r0

D

Dalam perekonomian
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih besar dari
pada pendapatan nasional
(AE > Y) dan penawaran
uang lebih kecil dari pada
permintaan uang (MS < MD)

IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Perbelanjaan
agregat berkurang
tetapi tingkat bunga
meningkat
Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

r

Investasi Perusahaan
Pengeluaran Pemerintah
Perdagangan
Internasional

1.

LM

2.
3.

r1

r0

Kenaikan I, G, X netto
menggeser kurva IS ke
kanan yang menjadikan

IS1

IS0
0

Y
Y0

r0 naik r1
Y0 naik Y1

Y1
Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

r

LM
4.

r0
r1
IS0

IS1
Y

0
Y1

Y0

Pertambahan pajak
Kenaikan Tx netto
mengakibatkan kurva
IS bergeser ke Kiri
menjadikan
r0 turun r1
Y0 turun Y1
Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

5.

Pertambahan penawaran uang
Kenaikan dalam MS dari MS0 ke MS1 akan diikuti penurunan
tingkat bunga dari r0 ke r1, perubahan penawaran ini tidak
akan menggeser kurva IS tetapi LM, dimana kurva LM
kekanan LM0 menjadi LM1, sehingga Y meningkat dari Y0
menjadi Y1

Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

r

r
MS0

LM0

MS1

r0

r0

r1

r1

LM1

IS
DM

0

M

0

Please!
Touch it
Y

Y0

Y1

Akibat Kebijakan Fiskal adan Kebijakan Moneter

a.

Kebijakan Ekspansioner
Ekspansioner adalah : Kebijakan pemerintah yang
diarahkan untuk merangsang pendapatan nasional


Kebijakan Fiskal Ekspansioner
G atau Tx netto turun  Y naik MD naik  r naik
 I turun  Y naik lebih kecil dibandingkan jika r tidak
naik



Kebijakan Moneter Ekspansioner
MS naik  r turun  I naik  Y naik  MD naik  r
turun lebih kecil dari pada jika MD tidak naik
Please!
Touch it

Akibat Kebijakan Fiskal adan Kebijakan Moneter

b.

Kebijakan Kontraksioner
Kebijakan Kontraksioner adalah : Kebijakan pemerintah yang diarahkan
untuk mengurangi pendapatan nasional


Kebijakan Fiskal Kontraksioner
G atau Tx netto naik  Y turun  MD turun  r
turun  I naik  Y turun lebih kecil dibandingkan jika r
tidak turun



Kebijakan Moneter Ekspansioner
MS turun  r naik  I turun  Y turun  MD turun
 r naik lebih kecil dari pada jika MD tidak turun
Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM

Kebijakan Moneter paling Efektif


r

LM0

LM1

r0
r1

Daerah klasik
Kurva LM sejajar dengan
sumbu tingkat suku bunga,
akibat dari pemikiran para
ekonom klasik yang menafikan
variabel tingkat bunga dalam
setiap variabel

IS
0

Y0

Y1

Y

Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM

Kebijakan Fiskal yang paling efektif
r


IS0

IS1

0

Kurva LM sejajar dengan
sumbu pendapatan
nasional nyata. Akibat
asumsi tingkat bunga
rendah sehingga harga
surat-surat berharga,
saham menjadi lebih
tinggi

LM

r1

Y0

Y1

Daerah Jerat
Likuiditas

Y
Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM



a.

Daerah Tengah
Kebijakan Fiskal dapat menaikkan pendapat nasional
Y0 ke Y1 dan juga dapat menaikkan tingkat suku
bunga r0 ke r1
b.

Kebijakan Moneter dapat menaikkan tingkat
pendapatan nasional dari Y0 ke Y1 dan juga
menurunkan tingkat suku bunga r0 ke r1
Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM
r
(a)

r

(b)

LM

LM0

r1

LM1

r0
r0
r1

IS1

IS
Please!
Touch it

IS0
Y

0
Y0

Y1

0

Y
Y0

Y1

a
Kesimpulan

Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal, dapat
digunakan secara tepat pada saat, semakin
datar Kurva IS, semakin efektif kebijakan
Moneter, semakin datar kurva LM kebijakan
Fiskal semakin efektif

Please!
Touch it

Daftar Pustaka



Samuelson, Paul.A, Nordhaus, William.D, Makro
Ekonomi edisi Keempatbelas, PT. Erlangga, Jakarta.



Sukirno, Sadono, 2004, Makro Ekonomi Teori
Pengantar edisi ketiga, PT. RajaGrafindo Persada,
Jakarta.



Mankiw, N. Gregory, 2000, Teori Makro Ekonomi
edisi keempat, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Please!
Touch it


Slide 7

Keseimbangan Perekonomian
dalam Model IS-LM

Teori-teori

John Maynard keyness (1883-1946) dalam bukunya The
General Theory of Employment Interest, and Money
(1936), yang menyatakan bahwa tingkat suku bunga
sebagai variabel eksogen.

Kurva IS mewakili pasar barang
Kurva LM mewakili pasar uang

Please!
Touch it

Kurva IS - LM
r

Variabel yang
menghubungkan pasar
uang dan pasar barang
adalah tingkat suku
bunga. Yang menunjukkan
bahwa interaksi antara
pasar barang dengan
pasar uang menentukan
permintaan agregat (Y)

LM
A

r0

B

D

C
IS
0

Y0

Y
Please!
Touch it

Kondisi A
r
LM
A

r0

Dalam perekonomian,
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih kecil dari
pada pendapatan nasional
(AE < Y) dan penawaran
uang lebih besar dari pada
permintaan uang (MS > MD)

IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Pembelanjaan
agregat berkurang
dan tingkat bunga
menurun
Please!
Touch it

Kondisi B
r
LM

r0

B

Dalam Perekonomian,
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih besar dari
pada pendapatan nasional
(AE > Y) dan uang lebih
besar dari pada permintaan
uang (MS > MD)

IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Pembelanjaan
agregat bertambah,
tetapi harga bunga
menurun
Please!
Touch it

Kondisi C
r
LM

r0

Dalam Perekonomian
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih besar
dari pada pendapatan
nasional (AE > Y) dan
penawaran uang lebih kecil
dari pada permintaan uang
(MS < MD)

C
IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Perbelanjaan agregat
bertambah dan tingkat
bunga meningkat
Please!
Touch it

Kondisi D
r
LM

r0

D

Dalam perekonomian
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih besar dari
pada pendapatan nasional
(AE > Y) dan penawaran
uang lebih kecil dari pada
permintaan uang (MS < MD)

IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Perbelanjaan
agregat berkurang
tetapi tingkat bunga
meningkat
Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

r

Investasi Perusahaan
Pengeluaran Pemerintah
Perdagangan
Internasional

1.

LM

2.
3.

r1

r0

Kenaikan I, G, X netto
menggeser kurva IS ke
kanan yang menjadikan

IS1

IS0
0

Y
Y0

r0 naik r1
Y0 naik Y1

Y1
Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

r

LM
4.

r0
r1
IS0

IS1
Y

0
Y1

Y0

Pertambahan pajak
Kenaikan Tx netto
mengakibatkan kurva
IS bergeser ke Kiri
menjadikan
r0 turun r1
Y0 turun Y1
Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

5.

Pertambahan penawaran uang
Kenaikan dalam MS dari MS0 ke MS1 akan diikuti penurunan
tingkat bunga dari r0 ke r1, perubahan penawaran ini tidak
akan menggeser kurva IS tetapi LM, dimana kurva LM
kekanan LM0 menjadi LM1, sehingga Y meningkat dari Y0
menjadi Y1

Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

r

r
MS0

LM0

MS1

r0

r0

r1

r1

LM1

IS
DM

0

M

0

Please!
Touch it
Y

Y0

Y1

Akibat Kebijakan Fiskal adan Kebijakan Moneter

a.

Kebijakan Ekspansioner
Ekspansioner adalah : Kebijakan pemerintah yang
diarahkan untuk merangsang pendapatan nasional


Kebijakan Fiskal Ekspansioner
G atau Tx netto turun  Y naik MD naik  r naik
 I turun  Y naik lebih kecil dibandingkan jika r tidak
naik



Kebijakan Moneter Ekspansioner
MS naik  r turun  I naik  Y naik  MD naik  r
turun lebih kecil dari pada jika MD tidak naik
Please!
Touch it

Akibat Kebijakan Fiskal adan Kebijakan Moneter

b.

Kebijakan Kontraksioner
Kebijakan Kontraksioner adalah : Kebijakan pemerintah yang diarahkan
untuk mengurangi pendapatan nasional


Kebijakan Fiskal Kontraksioner
G atau Tx netto naik  Y turun  MD turun  r
turun  I naik  Y turun lebih kecil dibandingkan jika r
tidak turun



Kebijakan Moneter Ekspansioner
MS turun  r naik  I turun  Y turun  MD turun
 r naik lebih kecil dari pada jika MD tidak turun
Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM

Kebijakan Moneter paling Efektif


r

LM0

LM1

r0
r1

Daerah klasik
Kurva LM sejajar dengan
sumbu tingkat suku bunga,
akibat dari pemikiran para
ekonom klasik yang menafikan
variabel tingkat bunga dalam
setiap variabel

IS
0

Y0

Y1

Y

Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM

Kebijakan Fiskal yang paling efektif
r


IS0

IS1

0

Kurva LM sejajar dengan
sumbu pendapatan
nasional nyata. Akibat
asumsi tingkat bunga
rendah sehingga harga
surat-surat berharga,
saham menjadi lebih
tinggi

LM

r1

Y0

Y1

Daerah Jerat
Likuiditas

Y
Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM



a.

Daerah Tengah
Kebijakan Fiskal dapat menaikkan pendapat nasional
Y0 ke Y1 dan juga dapat menaikkan tingkat suku
bunga r0 ke r1
b.

Kebijakan Moneter dapat menaikkan tingkat
pendapatan nasional dari Y0 ke Y1 dan juga
menurunkan tingkat suku bunga r0 ke r1
Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM
r
(a)

r

(b)

LM

LM0

r1

LM1

r0
r0
r1

IS1

IS
Please!
Touch it

IS0
Y

0
Y0

Y1

0

Y
Y0

Y1

a
Kesimpulan

Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal, dapat
digunakan secara tepat pada saat, semakin
datar Kurva IS, semakin efektif kebijakan
Moneter, semakin datar kurva LM kebijakan
Fiskal semakin efektif

Please!
Touch it

Daftar Pustaka



Samuelson, Paul.A, Nordhaus, William.D, Makro
Ekonomi edisi Keempatbelas, PT. Erlangga, Jakarta.



Sukirno, Sadono, 2004, Makro Ekonomi Teori
Pengantar edisi ketiga, PT. RajaGrafindo Persada,
Jakarta.



Mankiw, N. Gregory, 2000, Teori Makro Ekonomi
edisi keempat, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Please!
Touch it


Slide 8

Keseimbangan Perekonomian
dalam Model IS-LM

Teori-teori

John Maynard keyness (1883-1946) dalam bukunya The
General Theory of Employment Interest, and Money
(1936), yang menyatakan bahwa tingkat suku bunga
sebagai variabel eksogen.

Kurva IS mewakili pasar barang
Kurva LM mewakili pasar uang

Please!
Touch it

Kurva IS - LM
r

Variabel yang
menghubungkan pasar
uang dan pasar barang
adalah tingkat suku
bunga. Yang menunjukkan
bahwa interaksi antara
pasar barang dengan
pasar uang menentukan
permintaan agregat (Y)

LM
A

r0

B

D

C
IS
0

Y0

Y
Please!
Touch it

Kondisi A
r
LM
A

r0

Dalam perekonomian,
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih kecil dari
pada pendapatan nasional
(AE < Y) dan penawaran
uang lebih besar dari pada
permintaan uang (MS > MD)

IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Pembelanjaan
agregat berkurang
dan tingkat bunga
menurun
Please!
Touch it

Kondisi B
r
LM

r0

B

Dalam Perekonomian,
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih besar dari
pada pendapatan nasional
(AE > Y) dan uang lebih
besar dari pada permintaan
uang (MS > MD)

IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Pembelanjaan
agregat bertambah,
tetapi harga bunga
menurun
Please!
Touch it

Kondisi C
r
LM

r0

Dalam Perekonomian
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih besar
dari pada pendapatan
nasional (AE > Y) dan
penawaran uang lebih kecil
dari pada permintaan uang
(MS < MD)

C
IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Perbelanjaan agregat
bertambah dan tingkat
bunga meningkat
Please!
Touch it

Kondisi D
r
LM

r0

D

Dalam perekonomian
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih besar dari
pada pendapatan nasional
(AE > Y) dan penawaran
uang lebih kecil dari pada
permintaan uang (MS < MD)

IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Perbelanjaan
agregat berkurang
tetapi tingkat bunga
meningkat
Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

r

Investasi Perusahaan
Pengeluaran Pemerintah
Perdagangan
Internasional

1.

LM

2.
3.

r1

r0

Kenaikan I, G, X netto
menggeser kurva IS ke
kanan yang menjadikan

IS1

IS0
0

Y
Y0

r0 naik r1
Y0 naik Y1

Y1
Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

r

LM
4.

r0
r1
IS0

IS1
Y

0
Y1

Y0

Pertambahan pajak
Kenaikan Tx netto
mengakibatkan kurva
IS bergeser ke Kiri
menjadikan
r0 turun r1
Y0 turun Y1
Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

5.

Pertambahan penawaran uang
Kenaikan dalam MS dari MS0 ke MS1 akan diikuti penurunan
tingkat bunga dari r0 ke r1, perubahan penawaran ini tidak
akan menggeser kurva IS tetapi LM, dimana kurva LM
kekanan LM0 menjadi LM1, sehingga Y meningkat dari Y0
menjadi Y1

Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

r

r
MS0

LM0

MS1

r0

r0

r1

r1

LM1

IS
DM

0

M

0

Please!
Touch it
Y

Y0

Y1

Akibat Kebijakan Fiskal adan Kebijakan Moneter

a.

Kebijakan Ekspansioner
Ekspansioner adalah : Kebijakan pemerintah yang
diarahkan untuk merangsang pendapatan nasional


Kebijakan Fiskal Ekspansioner
G atau Tx netto turun  Y naik MD naik  r naik
 I turun  Y naik lebih kecil dibandingkan jika r tidak
naik



Kebijakan Moneter Ekspansioner
MS naik  r turun  I naik  Y naik  MD naik  r
turun lebih kecil dari pada jika MD tidak naik
Please!
Touch it

Akibat Kebijakan Fiskal adan Kebijakan Moneter

b.

Kebijakan Kontraksioner
Kebijakan Kontraksioner adalah : Kebijakan pemerintah yang diarahkan
untuk mengurangi pendapatan nasional


Kebijakan Fiskal Kontraksioner
G atau Tx netto naik  Y turun  MD turun  r
turun  I naik  Y turun lebih kecil dibandingkan jika r
tidak turun



Kebijakan Moneter Ekspansioner
MS turun  r naik  I turun  Y turun  MD turun
 r naik lebih kecil dari pada jika MD tidak turun
Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM

Kebijakan Moneter paling Efektif


r

LM0

LM1

r0
r1

Daerah klasik
Kurva LM sejajar dengan
sumbu tingkat suku bunga,
akibat dari pemikiran para
ekonom klasik yang menafikan
variabel tingkat bunga dalam
setiap variabel

IS
0

Y0

Y1

Y

Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM

Kebijakan Fiskal yang paling efektif
r


IS0

IS1

0

Kurva LM sejajar dengan
sumbu pendapatan
nasional nyata. Akibat
asumsi tingkat bunga
rendah sehingga harga
surat-surat berharga,
saham menjadi lebih
tinggi

LM

r1

Y0

Y1

Daerah Jerat
Likuiditas

Y
Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM



a.

Daerah Tengah
Kebijakan Fiskal dapat menaikkan pendapat nasional
Y0 ke Y1 dan juga dapat menaikkan tingkat suku
bunga r0 ke r1
b.

Kebijakan Moneter dapat menaikkan tingkat
pendapatan nasional dari Y0 ke Y1 dan juga
menurunkan tingkat suku bunga r0 ke r1
Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM
r
(a)

r

(b)

LM

LM0

r1

LM1

r0
r0
r1

IS1

IS
Please!
Touch it

IS0
Y

0
Y0

Y1

0

Y
Y0

Y1

a
Kesimpulan

Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal, dapat
digunakan secara tepat pada saat, semakin
datar Kurva IS, semakin efektif kebijakan
Moneter, semakin datar kurva LM kebijakan
Fiskal semakin efektif

Please!
Touch it

Daftar Pustaka



Samuelson, Paul.A, Nordhaus, William.D, Makro
Ekonomi edisi Keempatbelas, PT. Erlangga, Jakarta.



Sukirno, Sadono, 2004, Makro Ekonomi Teori
Pengantar edisi ketiga, PT. RajaGrafindo Persada,
Jakarta.



Mankiw, N. Gregory, 2000, Teori Makro Ekonomi
edisi keempat, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Please!
Touch it


Slide 9

Keseimbangan Perekonomian
dalam Model IS-LM

Teori-teori

John Maynard keyness (1883-1946) dalam bukunya The
General Theory of Employment Interest, and Money
(1936), yang menyatakan bahwa tingkat suku bunga
sebagai variabel eksogen.

Kurva IS mewakili pasar barang
Kurva LM mewakili pasar uang

Please!
Touch it

Kurva IS - LM
r

Variabel yang
menghubungkan pasar
uang dan pasar barang
adalah tingkat suku
bunga. Yang menunjukkan
bahwa interaksi antara
pasar barang dengan
pasar uang menentukan
permintaan agregat (Y)

LM
A

r0

B

D

C
IS
0

Y0

Y
Please!
Touch it

Kondisi A
r
LM
A

r0

Dalam perekonomian,
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih kecil dari
pada pendapatan nasional
(AE < Y) dan penawaran
uang lebih besar dari pada
permintaan uang (MS > MD)

IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Pembelanjaan
agregat berkurang
dan tingkat bunga
menurun
Please!
Touch it

Kondisi B
r
LM

r0

B

Dalam Perekonomian,
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih besar dari
pada pendapatan nasional
(AE > Y) dan uang lebih
besar dari pada permintaan
uang (MS > MD)

IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Pembelanjaan
agregat bertambah,
tetapi harga bunga
menurun
Please!
Touch it

Kondisi C
r
LM

r0

Dalam Perekonomian
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih besar
dari pada pendapatan
nasional (AE > Y) dan
penawaran uang lebih kecil
dari pada permintaan uang
(MS < MD)

C
IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Perbelanjaan agregat
bertambah dan tingkat
bunga meningkat
Please!
Touch it

Kondisi D
r
LM

r0

D

Dalam perekonomian
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih besar dari
pada pendapatan nasional
(AE > Y) dan penawaran
uang lebih kecil dari pada
permintaan uang (MS < MD)

IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Perbelanjaan
agregat berkurang
tetapi tingkat bunga
meningkat
Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

r

Investasi Perusahaan
Pengeluaran Pemerintah
Perdagangan
Internasional

1.

LM

2.
3.

r1

r0

Kenaikan I, G, X netto
menggeser kurva IS ke
kanan yang menjadikan

IS1

IS0
0

Y
Y0

r0 naik r1
Y0 naik Y1

Y1
Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

r

LM
4.

r0
r1
IS0

IS1
Y

0
Y1

Y0

Pertambahan pajak
Kenaikan Tx netto
mengakibatkan kurva
IS bergeser ke Kiri
menjadikan
r0 turun r1
Y0 turun Y1
Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

5.

Pertambahan penawaran uang
Kenaikan dalam MS dari MS0 ke MS1 akan diikuti penurunan
tingkat bunga dari r0 ke r1, perubahan penawaran ini tidak
akan menggeser kurva IS tetapi LM, dimana kurva LM
kekanan LM0 menjadi LM1, sehingga Y meningkat dari Y0
menjadi Y1

Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

r

r
MS0

LM0

MS1

r0

r0

r1

r1

LM1

IS
DM

0

M

0

Please!
Touch it
Y

Y0

Y1

Akibat Kebijakan Fiskal adan Kebijakan Moneter

a.

Kebijakan Ekspansioner
Ekspansioner adalah : Kebijakan pemerintah yang
diarahkan untuk merangsang pendapatan nasional


Kebijakan Fiskal Ekspansioner
G atau Tx netto turun  Y naik MD naik  r naik
 I turun  Y naik lebih kecil dibandingkan jika r tidak
naik



Kebijakan Moneter Ekspansioner
MS naik  r turun  I naik  Y naik  MD naik  r
turun lebih kecil dari pada jika MD tidak naik
Please!
Touch it

Akibat Kebijakan Fiskal adan Kebijakan Moneter

b.

Kebijakan Kontraksioner
Kebijakan Kontraksioner adalah : Kebijakan pemerintah yang diarahkan
untuk mengurangi pendapatan nasional


Kebijakan Fiskal Kontraksioner
G atau Tx netto naik  Y turun  MD turun  r
turun  I naik  Y turun lebih kecil dibandingkan jika r
tidak turun



Kebijakan Moneter Ekspansioner
MS turun  r naik  I turun  Y turun  MD turun
 r naik lebih kecil dari pada jika MD tidak turun
Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM

Kebijakan Moneter paling Efektif


r

LM0

LM1

r0
r1

Daerah klasik
Kurva LM sejajar dengan
sumbu tingkat suku bunga,
akibat dari pemikiran para
ekonom klasik yang menafikan
variabel tingkat bunga dalam
setiap variabel

IS
0

Y0

Y1

Y

Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM

Kebijakan Fiskal yang paling efektif
r


IS0

IS1

0

Kurva LM sejajar dengan
sumbu pendapatan
nasional nyata. Akibat
asumsi tingkat bunga
rendah sehingga harga
surat-surat berharga,
saham menjadi lebih
tinggi

LM

r1

Y0

Y1

Daerah Jerat
Likuiditas

Y
Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM



a.

Daerah Tengah
Kebijakan Fiskal dapat menaikkan pendapat nasional
Y0 ke Y1 dan juga dapat menaikkan tingkat suku
bunga r0 ke r1
b.

Kebijakan Moneter dapat menaikkan tingkat
pendapatan nasional dari Y0 ke Y1 dan juga
menurunkan tingkat suku bunga r0 ke r1
Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM
r
(a)

r

(b)

LM

LM0

r1

LM1

r0
r0
r1

IS1

IS
Please!
Touch it

IS0
Y

0
Y0

Y1

0

Y
Y0

Y1

a
Kesimpulan

Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal, dapat
digunakan secara tepat pada saat, semakin
datar Kurva IS, semakin efektif kebijakan
Moneter, semakin datar kurva LM kebijakan
Fiskal semakin efektif

Please!
Touch it

Daftar Pustaka



Samuelson, Paul.A, Nordhaus, William.D, Makro
Ekonomi edisi Keempatbelas, PT. Erlangga, Jakarta.



Sukirno, Sadono, 2004, Makro Ekonomi Teori
Pengantar edisi ketiga, PT. RajaGrafindo Persada,
Jakarta.



Mankiw, N. Gregory, 2000, Teori Makro Ekonomi
edisi keempat, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Please!
Touch it


Slide 10

Keseimbangan Perekonomian
dalam Model IS-LM

Teori-teori

John Maynard keyness (1883-1946) dalam bukunya The
General Theory of Employment Interest, and Money
(1936), yang menyatakan bahwa tingkat suku bunga
sebagai variabel eksogen.

Kurva IS mewakili pasar barang
Kurva LM mewakili pasar uang

Please!
Touch it

Kurva IS - LM
r

Variabel yang
menghubungkan pasar
uang dan pasar barang
adalah tingkat suku
bunga. Yang menunjukkan
bahwa interaksi antara
pasar barang dengan
pasar uang menentukan
permintaan agregat (Y)

LM
A

r0

B

D

C
IS
0

Y0

Y
Please!
Touch it

Kondisi A
r
LM
A

r0

Dalam perekonomian,
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih kecil dari
pada pendapatan nasional
(AE < Y) dan penawaran
uang lebih besar dari pada
permintaan uang (MS > MD)

IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Pembelanjaan
agregat berkurang
dan tingkat bunga
menurun
Please!
Touch it

Kondisi B
r
LM

r0

B

Dalam Perekonomian,
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih besar dari
pada pendapatan nasional
(AE > Y) dan uang lebih
besar dari pada permintaan
uang (MS > MD)

IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Pembelanjaan
agregat bertambah,
tetapi harga bunga
menurun
Please!
Touch it

Kondisi C
r
LM

r0

Dalam Perekonomian
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih besar
dari pada pendapatan
nasional (AE > Y) dan
penawaran uang lebih kecil
dari pada permintaan uang
(MS < MD)

C
IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Perbelanjaan agregat
bertambah dan tingkat
bunga meningkat
Please!
Touch it

Kondisi D
r
LM

r0

D

Dalam perekonomian
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih besar dari
pada pendapatan nasional
(AE > Y) dan penawaran
uang lebih kecil dari pada
permintaan uang (MS < MD)

IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Perbelanjaan
agregat berkurang
tetapi tingkat bunga
meningkat
Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

r

Investasi Perusahaan
Pengeluaran Pemerintah
Perdagangan
Internasional

1.

LM

2.
3.

r1

r0

Kenaikan I, G, X netto
menggeser kurva IS ke
kanan yang menjadikan

IS1

IS0
0

Y
Y0

r0 naik r1
Y0 naik Y1

Y1
Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

r

LM
4.

r0
r1
IS0

IS1
Y

0
Y1

Y0

Pertambahan pajak
Kenaikan Tx netto
mengakibatkan kurva
IS bergeser ke Kiri
menjadikan
r0 turun r1
Y0 turun Y1
Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

5.

Pertambahan penawaran uang
Kenaikan dalam MS dari MS0 ke MS1 akan diikuti penurunan
tingkat bunga dari r0 ke r1, perubahan penawaran ini tidak
akan menggeser kurva IS tetapi LM, dimana kurva LM
kekanan LM0 menjadi LM1, sehingga Y meningkat dari Y0
menjadi Y1

Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

r

r
MS0

LM0

MS1

r0

r0

r1

r1

LM1

IS
DM

0

M

0

Please!
Touch it
Y

Y0

Y1

Akibat Kebijakan Fiskal adan Kebijakan Moneter

a.

Kebijakan Ekspansioner
Ekspansioner adalah : Kebijakan pemerintah yang
diarahkan untuk merangsang pendapatan nasional


Kebijakan Fiskal Ekspansioner
G atau Tx netto turun  Y naik MD naik  r naik
 I turun  Y naik lebih kecil dibandingkan jika r tidak
naik



Kebijakan Moneter Ekspansioner
MS naik  r turun  I naik  Y naik  MD naik  r
turun lebih kecil dari pada jika MD tidak naik
Please!
Touch it

Akibat Kebijakan Fiskal adan Kebijakan Moneter

b.

Kebijakan Kontraksioner
Kebijakan Kontraksioner adalah : Kebijakan pemerintah yang diarahkan
untuk mengurangi pendapatan nasional


Kebijakan Fiskal Kontraksioner
G atau Tx netto naik  Y turun  MD turun  r
turun  I naik  Y turun lebih kecil dibandingkan jika r
tidak turun



Kebijakan Moneter Ekspansioner
MS turun  r naik  I turun  Y turun  MD turun
 r naik lebih kecil dari pada jika MD tidak turun
Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM

Kebijakan Moneter paling Efektif


r

LM0

LM1

r0
r1

Daerah klasik
Kurva LM sejajar dengan
sumbu tingkat suku bunga,
akibat dari pemikiran para
ekonom klasik yang menafikan
variabel tingkat bunga dalam
setiap variabel

IS
0

Y0

Y1

Y

Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM

Kebijakan Fiskal yang paling efektif
r


IS0

IS1

0

Kurva LM sejajar dengan
sumbu pendapatan
nasional nyata. Akibat
asumsi tingkat bunga
rendah sehingga harga
surat-surat berharga,
saham menjadi lebih
tinggi

LM

r1

Y0

Y1

Daerah Jerat
Likuiditas

Y
Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM



a.

Daerah Tengah
Kebijakan Fiskal dapat menaikkan pendapat nasional
Y0 ke Y1 dan juga dapat menaikkan tingkat suku
bunga r0 ke r1
b.

Kebijakan Moneter dapat menaikkan tingkat
pendapatan nasional dari Y0 ke Y1 dan juga
menurunkan tingkat suku bunga r0 ke r1
Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM
r
(a)

r

(b)

LM

LM0

r1

LM1

r0
r0
r1

IS1

IS
Please!
Touch it

IS0
Y

0
Y0

Y1

0

Y
Y0

Y1

a
Kesimpulan

Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal, dapat
digunakan secara tepat pada saat, semakin
datar Kurva IS, semakin efektif kebijakan
Moneter, semakin datar kurva LM kebijakan
Fiskal semakin efektif

Please!
Touch it

Daftar Pustaka



Samuelson, Paul.A, Nordhaus, William.D, Makro
Ekonomi edisi Keempatbelas, PT. Erlangga, Jakarta.



Sukirno, Sadono, 2004, Makro Ekonomi Teori
Pengantar edisi ketiga, PT. RajaGrafindo Persada,
Jakarta.



Mankiw, N. Gregory, 2000, Teori Makro Ekonomi
edisi keempat, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Please!
Touch it


Slide 11

Keseimbangan Perekonomian
dalam Model IS-LM

Teori-teori

John Maynard keyness (1883-1946) dalam bukunya The
General Theory of Employment Interest, and Money
(1936), yang menyatakan bahwa tingkat suku bunga
sebagai variabel eksogen.

Kurva IS mewakili pasar barang
Kurva LM mewakili pasar uang

Please!
Touch it

Kurva IS - LM
r

Variabel yang
menghubungkan pasar
uang dan pasar barang
adalah tingkat suku
bunga. Yang menunjukkan
bahwa interaksi antara
pasar barang dengan
pasar uang menentukan
permintaan agregat (Y)

LM
A

r0

B

D

C
IS
0

Y0

Y
Please!
Touch it

Kondisi A
r
LM
A

r0

Dalam perekonomian,
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih kecil dari
pada pendapatan nasional
(AE < Y) dan penawaran
uang lebih besar dari pada
permintaan uang (MS > MD)

IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Pembelanjaan
agregat berkurang
dan tingkat bunga
menurun
Please!
Touch it

Kondisi B
r
LM

r0

B

Dalam Perekonomian,
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih besar dari
pada pendapatan nasional
(AE > Y) dan uang lebih
besar dari pada permintaan
uang (MS > MD)

IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Pembelanjaan
agregat bertambah,
tetapi harga bunga
menurun
Please!
Touch it

Kondisi C
r
LM

r0

Dalam Perekonomian
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih besar
dari pada pendapatan
nasional (AE > Y) dan
penawaran uang lebih kecil
dari pada permintaan uang
(MS < MD)

C
IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Perbelanjaan agregat
bertambah dan tingkat
bunga meningkat
Please!
Touch it

Kondisi D
r
LM

r0

D

Dalam perekonomian
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih besar dari
pada pendapatan nasional
(AE > Y) dan penawaran
uang lebih kecil dari pada
permintaan uang (MS < MD)

IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Perbelanjaan
agregat berkurang
tetapi tingkat bunga
meningkat
Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

r

Investasi Perusahaan
Pengeluaran Pemerintah
Perdagangan
Internasional

1.

LM

2.
3.

r1

r0

Kenaikan I, G, X netto
menggeser kurva IS ke
kanan yang menjadikan

IS1

IS0
0

Y
Y0

r0 naik r1
Y0 naik Y1

Y1
Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

r

LM
4.

r0
r1
IS0

IS1
Y

0
Y1

Y0

Pertambahan pajak
Kenaikan Tx netto
mengakibatkan kurva
IS bergeser ke Kiri
menjadikan
r0 turun r1
Y0 turun Y1
Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

5.

Pertambahan penawaran uang
Kenaikan dalam MS dari MS0 ke MS1 akan diikuti penurunan
tingkat bunga dari r0 ke r1, perubahan penawaran ini tidak
akan menggeser kurva IS tetapi LM, dimana kurva LM
kekanan LM0 menjadi LM1, sehingga Y meningkat dari Y0
menjadi Y1

Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

r

r
MS0

LM0

MS1

r0

r0

r1

r1

LM1

IS
DM

0

M

0

Please!
Touch it
Y

Y0

Y1

Akibat Kebijakan Fiskal adan Kebijakan Moneter

a.

Kebijakan Ekspansioner
Ekspansioner adalah : Kebijakan pemerintah yang
diarahkan untuk merangsang pendapatan nasional


Kebijakan Fiskal Ekspansioner
G atau Tx netto turun  Y naik MD naik  r naik
 I turun  Y naik lebih kecil dibandingkan jika r tidak
naik



Kebijakan Moneter Ekspansioner
MS naik  r turun  I naik  Y naik  MD naik  r
turun lebih kecil dari pada jika MD tidak naik
Please!
Touch it

Akibat Kebijakan Fiskal adan Kebijakan Moneter

b.

Kebijakan Kontraksioner
Kebijakan Kontraksioner adalah : Kebijakan pemerintah yang diarahkan
untuk mengurangi pendapatan nasional


Kebijakan Fiskal Kontraksioner
G atau Tx netto naik  Y turun  MD turun  r
turun  I naik  Y turun lebih kecil dibandingkan jika r
tidak turun



Kebijakan Moneter Ekspansioner
MS turun  r naik  I turun  Y turun  MD turun
 r naik lebih kecil dari pada jika MD tidak turun
Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM

Kebijakan Moneter paling Efektif


r

LM0

LM1

r0
r1

Daerah klasik
Kurva LM sejajar dengan
sumbu tingkat suku bunga,
akibat dari pemikiran para
ekonom klasik yang menafikan
variabel tingkat bunga dalam
setiap variabel

IS
0

Y0

Y1

Y

Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM

Kebijakan Fiskal yang paling efektif
r


IS0

IS1

0

Kurva LM sejajar dengan
sumbu pendapatan
nasional nyata. Akibat
asumsi tingkat bunga
rendah sehingga harga
surat-surat berharga,
saham menjadi lebih
tinggi

LM

r1

Y0

Y1

Daerah Jerat
Likuiditas

Y
Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM



a.

Daerah Tengah
Kebijakan Fiskal dapat menaikkan pendapat nasional
Y0 ke Y1 dan juga dapat menaikkan tingkat suku
bunga r0 ke r1
b.

Kebijakan Moneter dapat menaikkan tingkat
pendapatan nasional dari Y0 ke Y1 dan juga
menurunkan tingkat suku bunga r0 ke r1
Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM
r
(a)

r

(b)

LM

LM0

r1

LM1

r0
r0
r1

IS1

IS
Please!
Touch it

IS0
Y

0
Y0

Y1

0

Y
Y0

Y1

a
Kesimpulan

Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal, dapat
digunakan secara tepat pada saat, semakin
datar Kurva IS, semakin efektif kebijakan
Moneter, semakin datar kurva LM kebijakan
Fiskal semakin efektif

Please!
Touch it

Daftar Pustaka



Samuelson, Paul.A, Nordhaus, William.D, Makro
Ekonomi edisi Keempatbelas, PT. Erlangga, Jakarta.



Sukirno, Sadono, 2004, Makro Ekonomi Teori
Pengantar edisi ketiga, PT. RajaGrafindo Persada,
Jakarta.



Mankiw, N. Gregory, 2000, Teori Makro Ekonomi
edisi keempat, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Please!
Touch it


Slide 12

Keseimbangan Perekonomian
dalam Model IS-LM

Teori-teori

John Maynard keyness (1883-1946) dalam bukunya The
General Theory of Employment Interest, and Money
(1936), yang menyatakan bahwa tingkat suku bunga
sebagai variabel eksogen.

Kurva IS mewakili pasar barang
Kurva LM mewakili pasar uang

Please!
Touch it

Kurva IS - LM
r

Variabel yang
menghubungkan pasar
uang dan pasar barang
adalah tingkat suku
bunga. Yang menunjukkan
bahwa interaksi antara
pasar barang dengan
pasar uang menentukan
permintaan agregat (Y)

LM
A

r0

B

D

C
IS
0

Y0

Y
Please!
Touch it

Kondisi A
r
LM
A

r0

Dalam perekonomian,
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih kecil dari
pada pendapatan nasional
(AE < Y) dan penawaran
uang lebih besar dari pada
permintaan uang (MS > MD)

IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Pembelanjaan
agregat berkurang
dan tingkat bunga
menurun
Please!
Touch it

Kondisi B
r
LM

r0

B

Dalam Perekonomian,
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih besar dari
pada pendapatan nasional
(AE > Y) dan uang lebih
besar dari pada permintaan
uang (MS > MD)

IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Pembelanjaan
agregat bertambah,
tetapi harga bunga
menurun
Please!
Touch it

Kondisi C
r
LM

r0

Dalam Perekonomian
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih besar
dari pada pendapatan
nasional (AE > Y) dan
penawaran uang lebih kecil
dari pada permintaan uang
(MS < MD)

C
IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Perbelanjaan agregat
bertambah dan tingkat
bunga meningkat
Please!
Touch it

Kondisi D
r
LM

r0

D

Dalam perekonomian
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih besar dari
pada pendapatan nasional
(AE > Y) dan penawaran
uang lebih kecil dari pada
permintaan uang (MS < MD)

IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Perbelanjaan
agregat berkurang
tetapi tingkat bunga
meningkat
Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

r

Investasi Perusahaan
Pengeluaran Pemerintah
Perdagangan
Internasional

1.

LM

2.
3.

r1

r0

Kenaikan I, G, X netto
menggeser kurva IS ke
kanan yang menjadikan

IS1

IS0
0

Y
Y0

r0 naik r1
Y0 naik Y1

Y1
Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

r

LM
4.

r0
r1
IS0

IS1
Y

0
Y1

Y0

Pertambahan pajak
Kenaikan Tx netto
mengakibatkan kurva
IS bergeser ke Kiri
menjadikan
r0 turun r1
Y0 turun Y1
Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

5.

Pertambahan penawaran uang
Kenaikan dalam MS dari MS0 ke MS1 akan diikuti penurunan
tingkat bunga dari r0 ke r1, perubahan penawaran ini tidak
akan menggeser kurva IS tetapi LM, dimana kurva LM
kekanan LM0 menjadi LM1, sehingga Y meningkat dari Y0
menjadi Y1

Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

r

r
MS0

LM0

MS1

r0

r0

r1

r1

LM1

IS
DM

0

M

0

Please!
Touch it
Y

Y0

Y1

Akibat Kebijakan Fiskal adan Kebijakan Moneter

a.

Kebijakan Ekspansioner
Ekspansioner adalah : Kebijakan pemerintah yang
diarahkan untuk merangsang pendapatan nasional


Kebijakan Fiskal Ekspansioner
G atau Tx netto turun  Y naik MD naik  r naik
 I turun  Y naik lebih kecil dibandingkan jika r tidak
naik



Kebijakan Moneter Ekspansioner
MS naik  r turun  I naik  Y naik  MD naik  r
turun lebih kecil dari pada jika MD tidak naik
Please!
Touch it

Akibat Kebijakan Fiskal adan Kebijakan Moneter

b.

Kebijakan Kontraksioner
Kebijakan Kontraksioner adalah : Kebijakan pemerintah yang diarahkan
untuk mengurangi pendapatan nasional


Kebijakan Fiskal Kontraksioner
G atau Tx netto naik  Y turun  MD turun  r
turun  I naik  Y turun lebih kecil dibandingkan jika r
tidak turun



Kebijakan Moneter Ekspansioner
MS turun  r naik  I turun  Y turun  MD turun
 r naik lebih kecil dari pada jika MD tidak turun
Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM

Kebijakan Moneter paling Efektif


r

LM0

LM1

r0
r1

Daerah klasik
Kurva LM sejajar dengan
sumbu tingkat suku bunga,
akibat dari pemikiran para
ekonom klasik yang menafikan
variabel tingkat bunga dalam
setiap variabel

IS
0

Y0

Y1

Y

Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM

Kebijakan Fiskal yang paling efektif
r


IS0

IS1

0

Kurva LM sejajar dengan
sumbu pendapatan
nasional nyata. Akibat
asumsi tingkat bunga
rendah sehingga harga
surat-surat berharga,
saham menjadi lebih
tinggi

LM

r1

Y0

Y1

Daerah Jerat
Likuiditas

Y
Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM



a.

Daerah Tengah
Kebijakan Fiskal dapat menaikkan pendapat nasional
Y0 ke Y1 dan juga dapat menaikkan tingkat suku
bunga r0 ke r1
b.

Kebijakan Moneter dapat menaikkan tingkat
pendapatan nasional dari Y0 ke Y1 dan juga
menurunkan tingkat suku bunga r0 ke r1
Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM
r
(a)

r

(b)

LM

LM0

r1

LM1

r0
r0
r1

IS1

IS
Please!
Touch it

IS0
Y

0
Y0

Y1

0

Y
Y0

Y1

a
Kesimpulan

Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal, dapat
digunakan secara tepat pada saat, semakin
datar Kurva IS, semakin efektif kebijakan
Moneter, semakin datar kurva LM kebijakan
Fiskal semakin efektif

Please!
Touch it

Daftar Pustaka



Samuelson, Paul.A, Nordhaus, William.D, Makro
Ekonomi edisi Keempatbelas, PT. Erlangga, Jakarta.



Sukirno, Sadono, 2004, Makro Ekonomi Teori
Pengantar edisi ketiga, PT. RajaGrafindo Persada,
Jakarta.



Mankiw, N. Gregory, 2000, Teori Makro Ekonomi
edisi keempat, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Please!
Touch it


Slide 13

Keseimbangan Perekonomian
dalam Model IS-LM

Teori-teori

John Maynard keyness (1883-1946) dalam bukunya The
General Theory of Employment Interest, and Money
(1936), yang menyatakan bahwa tingkat suku bunga
sebagai variabel eksogen.

Kurva IS mewakili pasar barang
Kurva LM mewakili pasar uang

Please!
Touch it

Kurva IS - LM
r

Variabel yang
menghubungkan pasar
uang dan pasar barang
adalah tingkat suku
bunga. Yang menunjukkan
bahwa interaksi antara
pasar barang dengan
pasar uang menentukan
permintaan agregat (Y)

LM
A

r0

B

D

C
IS
0

Y0

Y
Please!
Touch it

Kondisi A
r
LM
A

r0

Dalam perekonomian,
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih kecil dari
pada pendapatan nasional
(AE < Y) dan penawaran
uang lebih besar dari pada
permintaan uang (MS > MD)

IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Pembelanjaan
agregat berkurang
dan tingkat bunga
menurun
Please!
Touch it

Kondisi B
r
LM

r0

B

Dalam Perekonomian,
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih besar dari
pada pendapatan nasional
(AE > Y) dan uang lebih
besar dari pada permintaan
uang (MS > MD)

IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Pembelanjaan
agregat bertambah,
tetapi harga bunga
menurun
Please!
Touch it

Kondisi C
r
LM

r0

Dalam Perekonomian
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih besar
dari pada pendapatan
nasional (AE > Y) dan
penawaran uang lebih kecil
dari pada permintaan uang
(MS < MD)

C
IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Perbelanjaan agregat
bertambah dan tingkat
bunga meningkat
Please!
Touch it

Kondisi D
r
LM

r0

D

Dalam perekonomian
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih besar dari
pada pendapatan nasional
(AE > Y) dan penawaran
uang lebih kecil dari pada
permintaan uang (MS < MD)

IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Perbelanjaan
agregat berkurang
tetapi tingkat bunga
meningkat
Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

r

Investasi Perusahaan
Pengeluaran Pemerintah
Perdagangan
Internasional

1.

LM

2.
3.

r1

r0

Kenaikan I, G, X netto
menggeser kurva IS ke
kanan yang menjadikan

IS1

IS0
0

Y
Y0

r0 naik r1
Y0 naik Y1

Y1
Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

r

LM
4.

r0
r1
IS0

IS1
Y

0
Y1

Y0

Pertambahan pajak
Kenaikan Tx netto
mengakibatkan kurva
IS bergeser ke Kiri
menjadikan
r0 turun r1
Y0 turun Y1
Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

5.

Pertambahan penawaran uang
Kenaikan dalam MS dari MS0 ke MS1 akan diikuti penurunan
tingkat bunga dari r0 ke r1, perubahan penawaran ini tidak
akan menggeser kurva IS tetapi LM, dimana kurva LM
kekanan LM0 menjadi LM1, sehingga Y meningkat dari Y0
menjadi Y1

Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

r

r
MS0

LM0

MS1

r0

r0

r1

r1

LM1

IS
DM

0

M

0

Please!
Touch it
Y

Y0

Y1

Akibat Kebijakan Fiskal adan Kebijakan Moneter

a.

Kebijakan Ekspansioner
Ekspansioner adalah : Kebijakan pemerintah yang
diarahkan untuk merangsang pendapatan nasional


Kebijakan Fiskal Ekspansioner
G atau Tx netto turun  Y naik MD naik  r naik
 I turun  Y naik lebih kecil dibandingkan jika r tidak
naik



Kebijakan Moneter Ekspansioner
MS naik  r turun  I naik  Y naik  MD naik  r
turun lebih kecil dari pada jika MD tidak naik
Please!
Touch it

Akibat Kebijakan Fiskal adan Kebijakan Moneter

b.

Kebijakan Kontraksioner
Kebijakan Kontraksioner adalah : Kebijakan pemerintah yang diarahkan
untuk mengurangi pendapatan nasional


Kebijakan Fiskal Kontraksioner
G atau Tx netto naik  Y turun  MD turun  r
turun  I naik  Y turun lebih kecil dibandingkan jika r
tidak turun



Kebijakan Moneter Ekspansioner
MS turun  r naik  I turun  Y turun  MD turun
 r naik lebih kecil dari pada jika MD tidak turun
Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM

Kebijakan Moneter paling Efektif


r

LM0

LM1

r0
r1

Daerah klasik
Kurva LM sejajar dengan
sumbu tingkat suku bunga,
akibat dari pemikiran para
ekonom klasik yang menafikan
variabel tingkat bunga dalam
setiap variabel

IS
0

Y0

Y1

Y

Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM

Kebijakan Fiskal yang paling efektif
r


IS0

IS1

0

Kurva LM sejajar dengan
sumbu pendapatan
nasional nyata. Akibat
asumsi tingkat bunga
rendah sehingga harga
surat-surat berharga,
saham menjadi lebih
tinggi

LM

r1

Y0

Y1

Daerah Jerat
Likuiditas

Y
Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM



a.

Daerah Tengah
Kebijakan Fiskal dapat menaikkan pendapat nasional
Y0 ke Y1 dan juga dapat menaikkan tingkat suku
bunga r0 ke r1
b.

Kebijakan Moneter dapat menaikkan tingkat
pendapatan nasional dari Y0 ke Y1 dan juga
menurunkan tingkat suku bunga r0 ke r1
Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM
r
(a)

r

(b)

LM

LM0

r1

LM1

r0
r0
r1

IS1

IS
Please!
Touch it

IS0
Y

0
Y0

Y1

0

Y
Y0

Y1

a
Kesimpulan

Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal, dapat
digunakan secara tepat pada saat, semakin
datar Kurva IS, semakin efektif kebijakan
Moneter, semakin datar kurva LM kebijakan
Fiskal semakin efektif

Please!
Touch it

Daftar Pustaka



Samuelson, Paul.A, Nordhaus, William.D, Makro
Ekonomi edisi Keempatbelas, PT. Erlangga, Jakarta.



Sukirno, Sadono, 2004, Makro Ekonomi Teori
Pengantar edisi ketiga, PT. RajaGrafindo Persada,
Jakarta.



Mankiw, N. Gregory, 2000, Teori Makro Ekonomi
edisi keempat, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Please!
Touch it


Slide 14

Keseimbangan Perekonomian
dalam Model IS-LM

Teori-teori

John Maynard keyness (1883-1946) dalam bukunya The
General Theory of Employment Interest, and Money
(1936), yang menyatakan bahwa tingkat suku bunga
sebagai variabel eksogen.

Kurva IS mewakili pasar barang
Kurva LM mewakili pasar uang

Please!
Touch it

Kurva IS - LM
r

Variabel yang
menghubungkan pasar
uang dan pasar barang
adalah tingkat suku
bunga. Yang menunjukkan
bahwa interaksi antara
pasar barang dengan
pasar uang menentukan
permintaan agregat (Y)

LM
A

r0

B

D

C
IS
0

Y0

Y
Please!
Touch it

Kondisi A
r
LM
A

r0

Dalam perekonomian,
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih kecil dari
pada pendapatan nasional
(AE < Y) dan penawaran
uang lebih besar dari pada
permintaan uang (MS > MD)

IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Pembelanjaan
agregat berkurang
dan tingkat bunga
menurun
Please!
Touch it

Kondisi B
r
LM

r0

B

Dalam Perekonomian,
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih besar dari
pada pendapatan nasional
(AE > Y) dan uang lebih
besar dari pada permintaan
uang (MS > MD)

IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Pembelanjaan
agregat bertambah,
tetapi harga bunga
menurun
Please!
Touch it

Kondisi C
r
LM

r0

Dalam Perekonomian
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih besar
dari pada pendapatan
nasional (AE > Y) dan
penawaran uang lebih kecil
dari pada permintaan uang
(MS < MD)

C
IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Perbelanjaan agregat
bertambah dan tingkat
bunga meningkat
Please!
Touch it

Kondisi D
r
LM

r0

D

Dalam perekonomian
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih besar dari
pada pendapatan nasional
(AE > Y) dan penawaran
uang lebih kecil dari pada
permintaan uang (MS < MD)

IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Perbelanjaan
agregat berkurang
tetapi tingkat bunga
meningkat
Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

r

Investasi Perusahaan
Pengeluaran Pemerintah
Perdagangan
Internasional

1.

LM

2.
3.

r1

r0

Kenaikan I, G, X netto
menggeser kurva IS ke
kanan yang menjadikan

IS1

IS0
0

Y
Y0

r0 naik r1
Y0 naik Y1

Y1
Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

r

LM
4.

r0
r1
IS0

IS1
Y

0
Y1

Y0

Pertambahan pajak
Kenaikan Tx netto
mengakibatkan kurva
IS bergeser ke Kiri
menjadikan
r0 turun r1
Y0 turun Y1
Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

5.

Pertambahan penawaran uang
Kenaikan dalam MS dari MS0 ke MS1 akan diikuti penurunan
tingkat bunga dari r0 ke r1, perubahan penawaran ini tidak
akan menggeser kurva IS tetapi LM, dimana kurva LM
kekanan LM0 menjadi LM1, sehingga Y meningkat dari Y0
menjadi Y1

Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

r

r
MS0

LM0

MS1

r0

r0

r1

r1

LM1

IS
DM

0

M

0

Please!
Touch it
Y

Y0

Y1

Akibat Kebijakan Fiskal adan Kebijakan Moneter

a.

Kebijakan Ekspansioner
Ekspansioner adalah : Kebijakan pemerintah yang
diarahkan untuk merangsang pendapatan nasional


Kebijakan Fiskal Ekspansioner
G atau Tx netto turun  Y naik MD naik  r naik
 I turun  Y naik lebih kecil dibandingkan jika r tidak
naik



Kebijakan Moneter Ekspansioner
MS naik  r turun  I naik  Y naik  MD naik  r
turun lebih kecil dari pada jika MD tidak naik
Please!
Touch it

Akibat Kebijakan Fiskal adan Kebijakan Moneter

b.

Kebijakan Kontraksioner
Kebijakan Kontraksioner adalah : Kebijakan pemerintah yang diarahkan
untuk mengurangi pendapatan nasional


Kebijakan Fiskal Kontraksioner
G atau Tx netto naik  Y turun  MD turun  r
turun  I naik  Y turun lebih kecil dibandingkan jika r
tidak turun



Kebijakan Moneter Ekspansioner
MS turun  r naik  I turun  Y turun  MD turun
 r naik lebih kecil dari pada jika MD tidak turun
Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM

Kebijakan Moneter paling Efektif


r

LM0

LM1

r0
r1

Daerah klasik
Kurva LM sejajar dengan
sumbu tingkat suku bunga,
akibat dari pemikiran para
ekonom klasik yang menafikan
variabel tingkat bunga dalam
setiap variabel

IS
0

Y0

Y1

Y

Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM

Kebijakan Fiskal yang paling efektif
r


IS0

IS1

0

Kurva LM sejajar dengan
sumbu pendapatan
nasional nyata. Akibat
asumsi tingkat bunga
rendah sehingga harga
surat-surat berharga,
saham menjadi lebih
tinggi

LM

r1

Y0

Y1

Daerah Jerat
Likuiditas

Y
Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM



a.

Daerah Tengah
Kebijakan Fiskal dapat menaikkan pendapat nasional
Y0 ke Y1 dan juga dapat menaikkan tingkat suku
bunga r0 ke r1
b.

Kebijakan Moneter dapat menaikkan tingkat
pendapatan nasional dari Y0 ke Y1 dan juga
menurunkan tingkat suku bunga r0 ke r1
Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM
r
(a)

r

(b)

LM

LM0

r1

LM1

r0
r0
r1

IS1

IS
Please!
Touch it

IS0
Y

0
Y0

Y1

0

Y
Y0

Y1

a
Kesimpulan

Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal, dapat
digunakan secara tepat pada saat, semakin
datar Kurva IS, semakin efektif kebijakan
Moneter, semakin datar kurva LM kebijakan
Fiskal semakin efektif

Please!
Touch it

Daftar Pustaka



Samuelson, Paul.A, Nordhaus, William.D, Makro
Ekonomi edisi Keempatbelas, PT. Erlangga, Jakarta.



Sukirno, Sadono, 2004, Makro Ekonomi Teori
Pengantar edisi ketiga, PT. RajaGrafindo Persada,
Jakarta.



Mankiw, N. Gregory, 2000, Teori Makro Ekonomi
edisi keempat, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Please!
Touch it


Slide 15

Keseimbangan Perekonomian
dalam Model IS-LM

Teori-teori

John Maynard keyness (1883-1946) dalam bukunya The
General Theory of Employment Interest, and Money
(1936), yang menyatakan bahwa tingkat suku bunga
sebagai variabel eksogen.

Kurva IS mewakili pasar barang
Kurva LM mewakili pasar uang

Please!
Touch it

Kurva IS - LM
r

Variabel yang
menghubungkan pasar
uang dan pasar barang
adalah tingkat suku
bunga. Yang menunjukkan
bahwa interaksi antara
pasar barang dengan
pasar uang menentukan
permintaan agregat (Y)

LM
A

r0

B

D

C
IS
0

Y0

Y
Please!
Touch it

Kondisi A
r
LM
A

r0

Dalam perekonomian,
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih kecil dari
pada pendapatan nasional
(AE < Y) dan penawaran
uang lebih besar dari pada
permintaan uang (MS > MD)

IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Pembelanjaan
agregat berkurang
dan tingkat bunga
menurun
Please!
Touch it

Kondisi B
r
LM

r0

B

Dalam Perekonomian,
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih besar dari
pada pendapatan nasional
(AE > Y) dan uang lebih
besar dari pada permintaan
uang (MS > MD)

IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Pembelanjaan
agregat bertambah,
tetapi harga bunga
menurun
Please!
Touch it

Kondisi C
r
LM

r0

Dalam Perekonomian
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih besar
dari pada pendapatan
nasional (AE > Y) dan
penawaran uang lebih kecil
dari pada permintaan uang
(MS < MD)

C
IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Perbelanjaan agregat
bertambah dan tingkat
bunga meningkat
Please!
Touch it

Kondisi D
r
LM

r0

D

Dalam perekonomian
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih besar dari
pada pendapatan nasional
(AE > Y) dan penawaran
uang lebih kecil dari pada
permintaan uang (MS < MD)

IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Perbelanjaan
agregat berkurang
tetapi tingkat bunga
meningkat
Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

r

Investasi Perusahaan
Pengeluaran Pemerintah
Perdagangan
Internasional

1.

LM

2.
3.

r1

r0

Kenaikan I, G, X netto
menggeser kurva IS ke
kanan yang menjadikan

IS1

IS0
0

Y
Y0

r0 naik r1
Y0 naik Y1

Y1
Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

r

LM
4.

r0
r1
IS0

IS1
Y

0
Y1

Y0

Pertambahan pajak
Kenaikan Tx netto
mengakibatkan kurva
IS bergeser ke Kiri
menjadikan
r0 turun r1
Y0 turun Y1
Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

5.

Pertambahan penawaran uang
Kenaikan dalam MS dari MS0 ke MS1 akan diikuti penurunan
tingkat bunga dari r0 ke r1, perubahan penawaran ini tidak
akan menggeser kurva IS tetapi LM, dimana kurva LM
kekanan LM0 menjadi LM1, sehingga Y meningkat dari Y0
menjadi Y1

Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

r

r
MS0

LM0

MS1

r0

r0

r1

r1

LM1

IS
DM

0

M

0

Please!
Touch it
Y

Y0

Y1

Akibat Kebijakan Fiskal adan Kebijakan Moneter

a.

Kebijakan Ekspansioner
Ekspansioner adalah : Kebijakan pemerintah yang
diarahkan untuk merangsang pendapatan nasional


Kebijakan Fiskal Ekspansioner
G atau Tx netto turun  Y naik MD naik  r naik
 I turun  Y naik lebih kecil dibandingkan jika r tidak
naik



Kebijakan Moneter Ekspansioner
MS naik  r turun  I naik  Y naik  MD naik  r
turun lebih kecil dari pada jika MD tidak naik
Please!
Touch it

Akibat Kebijakan Fiskal adan Kebijakan Moneter

b.

Kebijakan Kontraksioner
Kebijakan Kontraksioner adalah : Kebijakan pemerintah yang diarahkan
untuk mengurangi pendapatan nasional


Kebijakan Fiskal Kontraksioner
G atau Tx netto naik  Y turun  MD turun  r
turun  I naik  Y turun lebih kecil dibandingkan jika r
tidak turun



Kebijakan Moneter Ekspansioner
MS turun  r naik  I turun  Y turun  MD turun
 r naik lebih kecil dari pada jika MD tidak turun
Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM

Kebijakan Moneter paling Efektif


r

LM0

LM1

r0
r1

Daerah klasik
Kurva LM sejajar dengan
sumbu tingkat suku bunga,
akibat dari pemikiran para
ekonom klasik yang menafikan
variabel tingkat bunga dalam
setiap variabel

IS
0

Y0

Y1

Y

Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM

Kebijakan Fiskal yang paling efektif
r


IS0

IS1

0

Kurva LM sejajar dengan
sumbu pendapatan
nasional nyata. Akibat
asumsi tingkat bunga
rendah sehingga harga
surat-surat berharga,
saham menjadi lebih
tinggi

LM

r1

Y0

Y1

Daerah Jerat
Likuiditas

Y
Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM



a.

Daerah Tengah
Kebijakan Fiskal dapat menaikkan pendapat nasional
Y0 ke Y1 dan juga dapat menaikkan tingkat suku
bunga r0 ke r1
b.

Kebijakan Moneter dapat menaikkan tingkat
pendapatan nasional dari Y0 ke Y1 dan juga
menurunkan tingkat suku bunga r0 ke r1
Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM
r
(a)

r

(b)

LM

LM0

r1

LM1

r0
r0
r1

IS1

IS
Please!
Touch it

IS0
Y

0
Y0

Y1

0

Y
Y0

Y1

a
Kesimpulan

Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal, dapat
digunakan secara tepat pada saat, semakin
datar Kurva IS, semakin efektif kebijakan
Moneter, semakin datar kurva LM kebijakan
Fiskal semakin efektif

Please!
Touch it

Daftar Pustaka



Samuelson, Paul.A, Nordhaus, William.D, Makro
Ekonomi edisi Keempatbelas, PT. Erlangga, Jakarta.



Sukirno, Sadono, 2004, Makro Ekonomi Teori
Pengantar edisi ketiga, PT. RajaGrafindo Persada,
Jakarta.



Mankiw, N. Gregory, 2000, Teori Makro Ekonomi
edisi keempat, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Please!
Touch it


Slide 16

Keseimbangan Perekonomian
dalam Model IS-LM

Teori-teori

John Maynard keyness (1883-1946) dalam bukunya The
General Theory of Employment Interest, and Money
(1936), yang menyatakan bahwa tingkat suku bunga
sebagai variabel eksogen.

Kurva IS mewakili pasar barang
Kurva LM mewakili pasar uang

Please!
Touch it

Kurva IS - LM
r

Variabel yang
menghubungkan pasar
uang dan pasar barang
adalah tingkat suku
bunga. Yang menunjukkan
bahwa interaksi antara
pasar barang dengan
pasar uang menentukan
permintaan agregat (Y)

LM
A

r0

B

D

C
IS
0

Y0

Y
Please!
Touch it

Kondisi A
r
LM
A

r0

Dalam perekonomian,
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih kecil dari
pada pendapatan nasional
(AE < Y) dan penawaran
uang lebih besar dari pada
permintaan uang (MS > MD)

IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Pembelanjaan
agregat berkurang
dan tingkat bunga
menurun
Please!
Touch it

Kondisi B
r
LM

r0

B

Dalam Perekonomian,
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih besar dari
pada pendapatan nasional
(AE > Y) dan uang lebih
besar dari pada permintaan
uang (MS > MD)

IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Pembelanjaan
agregat bertambah,
tetapi harga bunga
menurun
Please!
Touch it

Kondisi C
r
LM

r0

Dalam Perekonomian
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih besar
dari pada pendapatan
nasional (AE > Y) dan
penawaran uang lebih kecil
dari pada permintaan uang
(MS < MD)

C
IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Perbelanjaan agregat
bertambah dan tingkat
bunga meningkat
Please!
Touch it

Kondisi D
r
LM

r0

D

Dalam perekonomian
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih besar dari
pada pendapatan nasional
(AE > Y) dan penawaran
uang lebih kecil dari pada
permintaan uang (MS < MD)

IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Perbelanjaan
agregat berkurang
tetapi tingkat bunga
meningkat
Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

r

Investasi Perusahaan
Pengeluaran Pemerintah
Perdagangan
Internasional

1.

LM

2.
3.

r1

r0

Kenaikan I, G, X netto
menggeser kurva IS ke
kanan yang menjadikan

IS1

IS0
0

Y
Y0

r0 naik r1
Y0 naik Y1

Y1
Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

r

LM
4.

r0
r1
IS0

IS1
Y

0
Y1

Y0

Pertambahan pajak
Kenaikan Tx netto
mengakibatkan kurva
IS bergeser ke Kiri
menjadikan
r0 turun r1
Y0 turun Y1
Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

5.

Pertambahan penawaran uang
Kenaikan dalam MS dari MS0 ke MS1 akan diikuti penurunan
tingkat bunga dari r0 ke r1, perubahan penawaran ini tidak
akan menggeser kurva IS tetapi LM, dimana kurva LM
kekanan LM0 menjadi LM1, sehingga Y meningkat dari Y0
menjadi Y1

Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

r

r
MS0

LM0

MS1

r0

r0

r1

r1

LM1

IS
DM

0

M

0

Please!
Touch it
Y

Y0

Y1

Akibat Kebijakan Fiskal adan Kebijakan Moneter

a.

Kebijakan Ekspansioner
Ekspansioner adalah : Kebijakan pemerintah yang
diarahkan untuk merangsang pendapatan nasional


Kebijakan Fiskal Ekspansioner
G atau Tx netto turun  Y naik MD naik  r naik
 I turun  Y naik lebih kecil dibandingkan jika r tidak
naik



Kebijakan Moneter Ekspansioner
MS naik  r turun  I naik  Y naik  MD naik  r
turun lebih kecil dari pada jika MD tidak naik
Please!
Touch it

Akibat Kebijakan Fiskal adan Kebijakan Moneter

b.

Kebijakan Kontraksioner
Kebijakan Kontraksioner adalah : Kebijakan pemerintah yang diarahkan
untuk mengurangi pendapatan nasional


Kebijakan Fiskal Kontraksioner
G atau Tx netto naik  Y turun  MD turun  r
turun  I naik  Y turun lebih kecil dibandingkan jika r
tidak turun



Kebijakan Moneter Ekspansioner
MS turun  r naik  I turun  Y turun  MD turun
 r naik lebih kecil dari pada jika MD tidak turun
Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM

Kebijakan Moneter paling Efektif


r

LM0

LM1

r0
r1

Daerah klasik
Kurva LM sejajar dengan
sumbu tingkat suku bunga,
akibat dari pemikiran para
ekonom klasik yang menafikan
variabel tingkat bunga dalam
setiap variabel

IS
0

Y0

Y1

Y

Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM

Kebijakan Fiskal yang paling efektif
r


IS0

IS1

0

Kurva LM sejajar dengan
sumbu pendapatan
nasional nyata. Akibat
asumsi tingkat bunga
rendah sehingga harga
surat-surat berharga,
saham menjadi lebih
tinggi

LM

r1

Y0

Y1

Daerah Jerat
Likuiditas

Y
Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM



a.

Daerah Tengah
Kebijakan Fiskal dapat menaikkan pendapat nasional
Y0 ke Y1 dan juga dapat menaikkan tingkat suku
bunga r0 ke r1
b.

Kebijakan Moneter dapat menaikkan tingkat
pendapatan nasional dari Y0 ke Y1 dan juga
menurunkan tingkat suku bunga r0 ke r1
Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM
r
(a)

r

(b)

LM

LM0

r1

LM1

r0
r0
r1

IS1

IS
Please!
Touch it

IS0
Y

0
Y0

Y1

0

Y
Y0

Y1

a
Kesimpulan

Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal, dapat
digunakan secara tepat pada saat, semakin
datar Kurva IS, semakin efektif kebijakan
Moneter, semakin datar kurva LM kebijakan
Fiskal semakin efektif

Please!
Touch it

Daftar Pustaka



Samuelson, Paul.A, Nordhaus, William.D, Makro
Ekonomi edisi Keempatbelas, PT. Erlangga, Jakarta.



Sukirno, Sadono, 2004, Makro Ekonomi Teori
Pengantar edisi ketiga, PT. RajaGrafindo Persada,
Jakarta.



Mankiw, N. Gregory, 2000, Teori Makro Ekonomi
edisi keempat, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Please!
Touch it


Slide 17

Keseimbangan Perekonomian
dalam Model IS-LM

Teori-teori

John Maynard keyness (1883-1946) dalam bukunya The
General Theory of Employment Interest, and Money
(1936), yang menyatakan bahwa tingkat suku bunga
sebagai variabel eksogen.

Kurva IS mewakili pasar barang
Kurva LM mewakili pasar uang

Please!
Touch it

Kurva IS - LM
r

Variabel yang
menghubungkan pasar
uang dan pasar barang
adalah tingkat suku
bunga. Yang menunjukkan
bahwa interaksi antara
pasar barang dengan
pasar uang menentukan
permintaan agregat (Y)

LM
A

r0

B

D

C
IS
0

Y0

Y
Please!
Touch it

Kondisi A
r
LM
A

r0

Dalam perekonomian,
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih kecil dari
pada pendapatan nasional
(AE < Y) dan penawaran
uang lebih besar dari pada
permintaan uang (MS > MD)

IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Pembelanjaan
agregat berkurang
dan tingkat bunga
menurun
Please!
Touch it

Kondisi B
r
LM

r0

B

Dalam Perekonomian,
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih besar dari
pada pendapatan nasional
(AE > Y) dan uang lebih
besar dari pada permintaan
uang (MS > MD)

IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Pembelanjaan
agregat bertambah,
tetapi harga bunga
menurun
Please!
Touch it

Kondisi C
r
LM

r0

Dalam Perekonomian
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih besar
dari pada pendapatan
nasional (AE > Y) dan
penawaran uang lebih kecil
dari pada permintaan uang
(MS < MD)

C
IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Perbelanjaan agregat
bertambah dan tingkat
bunga meningkat
Please!
Touch it

Kondisi D
r
LM

r0

D

Dalam perekonomian
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih besar dari
pada pendapatan nasional
(AE > Y) dan penawaran
uang lebih kecil dari pada
permintaan uang (MS < MD)

IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Perbelanjaan
agregat berkurang
tetapi tingkat bunga
meningkat
Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

r

Investasi Perusahaan
Pengeluaran Pemerintah
Perdagangan
Internasional

1.

LM

2.
3.

r1

r0

Kenaikan I, G, X netto
menggeser kurva IS ke
kanan yang menjadikan

IS1

IS0
0

Y
Y0

r0 naik r1
Y0 naik Y1

Y1
Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

r

LM
4.

r0
r1
IS0

IS1
Y

0
Y1

Y0

Pertambahan pajak
Kenaikan Tx netto
mengakibatkan kurva
IS bergeser ke Kiri
menjadikan
r0 turun r1
Y0 turun Y1
Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

5.

Pertambahan penawaran uang
Kenaikan dalam MS dari MS0 ke MS1 akan diikuti penurunan
tingkat bunga dari r0 ke r1, perubahan penawaran ini tidak
akan menggeser kurva IS tetapi LM, dimana kurva LM
kekanan LM0 menjadi LM1, sehingga Y meningkat dari Y0
menjadi Y1

Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

r

r
MS0

LM0

MS1

r0

r0

r1

r1

LM1

IS
DM

0

M

0

Please!
Touch it
Y

Y0

Y1

Akibat Kebijakan Fiskal adan Kebijakan Moneter

a.

Kebijakan Ekspansioner
Ekspansioner adalah : Kebijakan pemerintah yang
diarahkan untuk merangsang pendapatan nasional


Kebijakan Fiskal Ekspansioner
G atau Tx netto turun  Y naik MD naik  r naik
 I turun  Y naik lebih kecil dibandingkan jika r tidak
naik



Kebijakan Moneter Ekspansioner
MS naik  r turun  I naik  Y naik  MD naik  r
turun lebih kecil dari pada jika MD tidak naik
Please!
Touch it

Akibat Kebijakan Fiskal adan Kebijakan Moneter

b.

Kebijakan Kontraksioner
Kebijakan Kontraksioner adalah : Kebijakan pemerintah yang diarahkan
untuk mengurangi pendapatan nasional


Kebijakan Fiskal Kontraksioner
G atau Tx netto naik  Y turun  MD turun  r
turun  I naik  Y turun lebih kecil dibandingkan jika r
tidak turun



Kebijakan Moneter Ekspansioner
MS turun  r naik  I turun  Y turun  MD turun
 r naik lebih kecil dari pada jika MD tidak turun
Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM

Kebijakan Moneter paling Efektif


r

LM0

LM1

r0
r1

Daerah klasik
Kurva LM sejajar dengan
sumbu tingkat suku bunga,
akibat dari pemikiran para
ekonom klasik yang menafikan
variabel tingkat bunga dalam
setiap variabel

IS
0

Y0

Y1

Y

Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM

Kebijakan Fiskal yang paling efektif
r


IS0

IS1

0

Kurva LM sejajar dengan
sumbu pendapatan
nasional nyata. Akibat
asumsi tingkat bunga
rendah sehingga harga
surat-surat berharga,
saham menjadi lebih
tinggi

LM

r1

Y0

Y1

Daerah Jerat
Likuiditas

Y
Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM



a.

Daerah Tengah
Kebijakan Fiskal dapat menaikkan pendapat nasional
Y0 ke Y1 dan juga dapat menaikkan tingkat suku
bunga r0 ke r1
b.

Kebijakan Moneter dapat menaikkan tingkat
pendapatan nasional dari Y0 ke Y1 dan juga
menurunkan tingkat suku bunga r0 ke r1
Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM
r
(a)

r

(b)

LM

LM0

r1

LM1

r0
r0
r1

IS1

IS
Please!
Touch it

IS0
Y

0
Y0

Y1

0

Y
Y0

Y1

a
Kesimpulan

Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal, dapat
digunakan secara tepat pada saat, semakin
datar Kurva IS, semakin efektif kebijakan
Moneter, semakin datar kurva LM kebijakan
Fiskal semakin efektif

Please!
Touch it

Daftar Pustaka



Samuelson, Paul.A, Nordhaus, William.D, Makro
Ekonomi edisi Keempatbelas, PT. Erlangga, Jakarta.



Sukirno, Sadono, 2004, Makro Ekonomi Teori
Pengantar edisi ketiga, PT. RajaGrafindo Persada,
Jakarta.



Mankiw, N. Gregory, 2000, Teori Makro Ekonomi
edisi keempat, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Please!
Touch it


Slide 18

Keseimbangan Perekonomian
dalam Model IS-LM

Teori-teori

John Maynard keyness (1883-1946) dalam bukunya The
General Theory of Employment Interest, and Money
(1936), yang menyatakan bahwa tingkat suku bunga
sebagai variabel eksogen.

Kurva IS mewakili pasar barang
Kurva LM mewakili pasar uang

Please!
Touch it

Kurva IS - LM
r

Variabel yang
menghubungkan pasar
uang dan pasar barang
adalah tingkat suku
bunga. Yang menunjukkan
bahwa interaksi antara
pasar barang dengan
pasar uang menentukan
permintaan agregat (Y)

LM
A

r0

B

D

C
IS
0

Y0

Y
Please!
Touch it

Kondisi A
r
LM
A

r0

Dalam perekonomian,
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih kecil dari
pada pendapatan nasional
(AE < Y) dan penawaran
uang lebih besar dari pada
permintaan uang (MS > MD)

IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Pembelanjaan
agregat berkurang
dan tingkat bunga
menurun
Please!
Touch it

Kondisi B
r
LM

r0

B

Dalam Perekonomian,
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih besar dari
pada pendapatan nasional
(AE > Y) dan uang lebih
besar dari pada permintaan
uang (MS > MD)

IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Pembelanjaan
agregat bertambah,
tetapi harga bunga
menurun
Please!
Touch it

Kondisi C
r
LM

r0

Dalam Perekonomian
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih besar
dari pada pendapatan
nasional (AE > Y) dan
penawaran uang lebih kecil
dari pada permintaan uang
(MS < MD)

C
IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Perbelanjaan agregat
bertambah dan tingkat
bunga meningkat
Please!
Touch it

Kondisi D
r
LM

r0

D

Dalam perekonomian
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih besar dari
pada pendapatan nasional
(AE > Y) dan penawaran
uang lebih kecil dari pada
permintaan uang (MS < MD)

IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Perbelanjaan
agregat berkurang
tetapi tingkat bunga
meningkat
Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

r

Investasi Perusahaan
Pengeluaran Pemerintah
Perdagangan
Internasional

1.

LM

2.
3.

r1

r0

Kenaikan I, G, X netto
menggeser kurva IS ke
kanan yang menjadikan

IS1

IS0
0

Y
Y0

r0 naik r1
Y0 naik Y1

Y1
Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

r

LM
4.

r0
r1
IS0

IS1
Y

0
Y1

Y0

Pertambahan pajak
Kenaikan Tx netto
mengakibatkan kurva
IS bergeser ke Kiri
menjadikan
r0 turun r1
Y0 turun Y1
Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

5.

Pertambahan penawaran uang
Kenaikan dalam MS dari MS0 ke MS1 akan diikuti penurunan
tingkat bunga dari r0 ke r1, perubahan penawaran ini tidak
akan menggeser kurva IS tetapi LM, dimana kurva LM
kekanan LM0 menjadi LM1, sehingga Y meningkat dari Y0
menjadi Y1

Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

r

r
MS0

LM0

MS1

r0

r0

r1

r1

LM1

IS
DM

0

M

0

Please!
Touch it
Y

Y0

Y1

Akibat Kebijakan Fiskal adan Kebijakan Moneter

a.

Kebijakan Ekspansioner
Ekspansioner adalah : Kebijakan pemerintah yang
diarahkan untuk merangsang pendapatan nasional


Kebijakan Fiskal Ekspansioner
G atau Tx netto turun  Y naik MD naik  r naik
 I turun  Y naik lebih kecil dibandingkan jika r tidak
naik



Kebijakan Moneter Ekspansioner
MS naik  r turun  I naik  Y naik  MD naik  r
turun lebih kecil dari pada jika MD tidak naik
Please!
Touch it

Akibat Kebijakan Fiskal adan Kebijakan Moneter

b.

Kebijakan Kontraksioner
Kebijakan Kontraksioner adalah : Kebijakan pemerintah yang diarahkan
untuk mengurangi pendapatan nasional


Kebijakan Fiskal Kontraksioner
G atau Tx netto naik  Y turun  MD turun  r
turun  I naik  Y turun lebih kecil dibandingkan jika r
tidak turun



Kebijakan Moneter Ekspansioner
MS turun  r naik  I turun  Y turun  MD turun
 r naik lebih kecil dari pada jika MD tidak turun
Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM

Kebijakan Moneter paling Efektif


r

LM0

LM1

r0
r1

Daerah klasik
Kurva LM sejajar dengan
sumbu tingkat suku bunga,
akibat dari pemikiran para
ekonom klasik yang menafikan
variabel tingkat bunga dalam
setiap variabel

IS
0

Y0

Y1

Y

Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM

Kebijakan Fiskal yang paling efektif
r


IS0

IS1

0

Kurva LM sejajar dengan
sumbu pendapatan
nasional nyata. Akibat
asumsi tingkat bunga
rendah sehingga harga
surat-surat berharga,
saham menjadi lebih
tinggi

LM

r1

Y0

Y1

Daerah Jerat
Likuiditas

Y
Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM



a.

Daerah Tengah
Kebijakan Fiskal dapat menaikkan pendapat nasional
Y0 ke Y1 dan juga dapat menaikkan tingkat suku
bunga r0 ke r1
b.

Kebijakan Moneter dapat menaikkan tingkat
pendapatan nasional dari Y0 ke Y1 dan juga
menurunkan tingkat suku bunga r0 ke r1
Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM
r
(a)

r

(b)

LM

LM0

r1

LM1

r0
r0
r1

IS1

IS
Please!
Touch it

IS0
Y

0
Y0

Y1

0

Y
Y0

Y1

a
Kesimpulan

Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal, dapat
digunakan secara tepat pada saat, semakin
datar Kurva IS, semakin efektif kebijakan
Moneter, semakin datar kurva LM kebijakan
Fiskal semakin efektif

Please!
Touch it

Daftar Pustaka



Samuelson, Paul.A, Nordhaus, William.D, Makro
Ekonomi edisi Keempatbelas, PT. Erlangga, Jakarta.



Sukirno, Sadono, 2004, Makro Ekonomi Teori
Pengantar edisi ketiga, PT. RajaGrafindo Persada,
Jakarta.



Mankiw, N. Gregory, 2000, Teori Makro Ekonomi
edisi keempat, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Please!
Touch it


Slide 19

Keseimbangan Perekonomian
dalam Model IS-LM

Teori-teori

John Maynard keyness (1883-1946) dalam bukunya The
General Theory of Employment Interest, and Money
(1936), yang menyatakan bahwa tingkat suku bunga
sebagai variabel eksogen.

Kurva IS mewakili pasar barang
Kurva LM mewakili pasar uang

Please!
Touch it

Kurva IS - LM
r

Variabel yang
menghubungkan pasar
uang dan pasar barang
adalah tingkat suku
bunga. Yang menunjukkan
bahwa interaksi antara
pasar barang dengan
pasar uang menentukan
permintaan agregat (Y)

LM
A

r0

B

D

C
IS
0

Y0

Y
Please!
Touch it

Kondisi A
r
LM
A

r0

Dalam perekonomian,
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih kecil dari
pada pendapatan nasional
(AE < Y) dan penawaran
uang lebih besar dari pada
permintaan uang (MS > MD)

IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Pembelanjaan
agregat berkurang
dan tingkat bunga
menurun
Please!
Touch it

Kondisi B
r
LM

r0

B

Dalam Perekonomian,
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih besar dari
pada pendapatan nasional
(AE > Y) dan uang lebih
besar dari pada permintaan
uang (MS > MD)

IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Pembelanjaan
agregat bertambah,
tetapi harga bunga
menurun
Please!
Touch it

Kondisi C
r
LM

r0

Dalam Perekonomian
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih besar
dari pada pendapatan
nasional (AE > Y) dan
penawaran uang lebih kecil
dari pada permintaan uang
(MS < MD)

C
IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Perbelanjaan agregat
bertambah dan tingkat
bunga meningkat
Please!
Touch it

Kondisi D
r
LM

r0

D

Dalam perekonomian
pengeluaran agregat yang
direncanakan lebih besar dari
pada pendapatan nasional
(AE > Y) dan penawaran
uang lebih kecil dari pada
permintaan uang (MS < MD)

IS
0

Y0

Y

Akibatnya :
Perbelanjaan
agregat berkurang
tetapi tingkat bunga
meningkat
Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

r

Investasi Perusahaan
Pengeluaran Pemerintah
Perdagangan
Internasional

1.

LM

2.
3.

r1

r0

Kenaikan I, G, X netto
menggeser kurva IS ke
kanan yang menjadikan

IS1

IS0
0

Y
Y0

r0 naik r1
Y0 naik Y1

Y1
Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

r

LM
4.

r0
r1
IS0

IS1
Y

0
Y1

Y0

Pertambahan pajak
Kenaikan Tx netto
mengakibatkan kurva
IS bergeser ke Kiri
menjadikan
r0 turun r1
Y0 turun Y1
Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

5.

Pertambahan penawaran uang
Kenaikan dalam MS dari MS0 ke MS1 akan diikuti penurunan
tingkat bunga dari r0 ke r1, perubahan penawaran ini tidak
akan menggeser kurva IS tetapi LM, dimana kurva LM
kekanan LM0 menjadi LM1, sehingga Y meningkat dari Y0
menjadi Y1

Please!
Touch it

a
Perubahan-perubahan
Kurva IS-LM

r

r
MS0

LM0

MS1

r0

r0

r1

r1

LM1

IS
DM

0

M

0

Please!
Touch it
Y

Y0

Y1

Akibat Kebijakan Fiskal adan Kebijakan Moneter

a.

Kebijakan Ekspansioner
Ekspansioner adalah : Kebijakan pemerintah yang
diarahkan untuk merangsang pendapatan nasional


Kebijakan Fiskal Ekspansioner
G atau Tx netto turun  Y naik MD naik  r naik
 I turun  Y naik lebih kecil dibandingkan jika r tidak
naik



Kebijakan Moneter Ekspansioner
MS naik  r turun  I naik  Y naik  MD naik  r
turun lebih kecil dari pada jika MD tidak naik
Please!
Touch it

Akibat Kebijakan Fiskal adan Kebijakan Moneter

b.

Kebijakan Kontraksioner
Kebijakan Kontraksioner adalah : Kebijakan pemerintah yang diarahkan
untuk mengurangi pendapatan nasional


Kebijakan Fiskal Kontraksioner
G atau Tx netto naik  Y turun  MD turun  r
turun  I naik  Y turun lebih kecil dibandingkan jika r
tidak turun



Kebijakan Moneter Ekspansioner
MS turun  r naik  I turun  Y turun  MD turun
 r naik lebih kecil dari pada jika MD tidak turun
Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM

Kebijakan Moneter paling Efektif


r

LM0

LM1

r0
r1

Daerah klasik
Kurva LM sejajar dengan
sumbu tingkat suku bunga,
akibat dari pemikiran para
ekonom klasik yang menafikan
variabel tingkat bunga dalam
setiap variabel

IS
0

Y0

Y1

Y

Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM

Kebijakan Fiskal yang paling efektif
r


IS0

IS1

0

Kurva LM sejajar dengan
sumbu pendapatan
nasional nyata. Akibat
asumsi tingkat bunga
rendah sehingga harga
surat-surat berharga,
saham menjadi lebih
tinggi

LM

r1

Y0

Y1

Daerah Jerat
Likuiditas

Y
Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM



a.

Daerah Tengah
Kebijakan Fiskal dapat menaikkan pendapat nasional
Y0 ke Y1 dan juga dapat menaikkan tingkat suku
bunga r0 ke r1
b.

Kebijakan Moneter dapat menaikkan tingkat
pendapatan nasional dari Y0 ke Y1 dan juga
menurunkan tingkat suku bunga r0 ke r1
Please!
Touch it

Bentuk dan Keefektian Kebijakan Fiskal dan Kebijakan
a
Moneter pada Kurva LM
r
(a)

r

(b)

LM

LM0

r1

LM1

r0
r0
r1

IS1

IS
Please!
Touch it

IS0
Y

0
Y0

Y1

0

Y
Y0

Y1

a
Kesimpulan

Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal, dapat
digunakan secara tepat pada saat, semakin
datar Kurva IS, semakin efektif kebijakan
Moneter, semakin datar kurva LM kebijakan
Fiskal semakin efektif

Please!
Touch it

Daftar Pustaka



Samuelson, Paul.A, Nordhaus, William.D, Makro
Ekonomi edisi Keempatbelas, PT. Erlangga, Jakarta.



Sukirno, Sadono, 2004, Makro Ekonomi Teori
Pengantar edisi ketiga, PT. RajaGrafindo Persada,
Jakarta.



Mankiw, N. Gregory, 2000, Teori Makro Ekonomi
edisi keempat, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Please!
Touch it