MANAJEMEN PERSEDIAAN PRODUK IKAN SEGAR DI RITEL MODEREN (Studi Kasus di Lotte Mart Wholesale di Kota Bandung) CITRA AULIA HANI FASAKOMPREHENSIF Dibimbing Oleh : Dr.

Download Report

Transcript MANAJEMEN PERSEDIAAN PRODUK IKAN SEGAR DI RITEL MODEREN (Studi Kasus di Lotte Mart Wholesale di Kota Bandung) CITRA AULIA HANI FASAKOMPREHENSIF Dibimbing Oleh : Dr.

MANAJEMEN PERSEDIAAN PRODUK IKAN SEGAR
DI RITEL MODEREN
(Studi Kasus di Lotte Mart Wholesale di Kota Bandung)
CITRA AULIA HANI FASA
230110080015
KOMPREHENSIF
Dibimbing Oleh :
Dr. Ir. Iwang Gumilar, M.Si
Dr. Ir. Junianto, M.P
Penelaah :
Dr. Dra. Zuzy Anna, M.Si
Latar Belakang
Ikan
Mudah Rusak,
Perlu Penanganan &
Pengelolaan yang baik
Kontinuitas
Ketersediaan Produk,
Manajemen
Persediaan,faktor
pemikat minat
Masyarakat
Produk Ikan
Segar
Pasar Tradisional
& Ritel Modern
Tempat Belanja
yang lengkap &
nyaman
Ritel Modern
AC Nielsen,2007
Lotte Mart
Wholesale
Bandung
Manajemen
Persediaan yang Baik,
Namun Masih
Konvensional
Evaluasi dan arah
pengelolaan,
Manajemen yang baik
AC Nielsen (2007)
“Konsumen merasa yakin membeli produk di pasar ritel
modern karena menilai pengelolanya, melakukan seleksi, serta
pengecekan secara ketat pada setiap produk yang dipasok. Hal
ini memberi jaminan bahwa produk-produk yang dipajang di
pasar ritel modern yang layak dibeli konsumen”
Identifikasi Masalah
Berapa kuantitas persediaaan produk ikan segar yang harus dipenuhi
untuk memenuhi permintaan konsumen, Berapa tingkat persediaan
pengaman yang harus disediakan untuk menjaga kelancaran kegiatan
pemasaran, Kapan pemesanan harus dilakukan untuk menjaga kontinuitas
persediaan, Merumuskan arah pengelolaan persediaan ikan segar dari
faktor internal dan eksternal
Mengevaluasi
manajemen
persediaan produk
ikan segar dengan
menggunakan
metode EOQ.
Merumuskan arah
pengelolaan
persediaan dengan
menggunakan
metode SWOT.
Menjadi pertimbangan dan
bahan masukan bagi pengelola
Lotte Mart Wholesale Bandung
terutama divisi fresh food
subdivisi fish dalam mengelola
persediaan ikan segar
Kegunaan Penelitian
Persediaan Ikan Segar
Kekurangan Persediaan
Persediaan Terlalu
Berlebih
Minat Konsumen
Menurun
Penumpukan Produk
Metode EOQ
Metode SWOT
Formulasi Stok :
- Kuantitas Pemesanan Optimal
-Tingkat Persediaan Pengaman Optimal
-Titik Pemesanan Kembali Optimal
Manajemen Persediaan yang
optimal dan arah pengelolaan
yang baik
Magdalena
(2011)
Berutu
(2008)
Annisa (2008)
Pengumpulan data
primer dilaksanakan
selama 3 bulan yaitu
pada bulan Februari –
Mei 2012
Waktu Penelitian
Tempat Penelitian
Metode Penelitian
studi kasus (case study)
Satuan kasus
manajemen persediaan produk ikan segar di Lotte Mart Wholesale
Bandung
Sumber Data
Data Primer
Data Sekunder
Teknik Pengambilan Data
purposive sampling
Analisis Data
Analisis Kuantitas Pemesanan Optimal
digunakan untuk menentukan jumlah dan frekuensi
pembelian yang optimal
Analisis Tingkat Persediaan Pengaman Optimal
Penentuan besarnya persediaan pengaman
Analisis Titik Pemesanan Kembali Optimal
Menentukan berapa lama waktu pemesanan yang tepat
Analisis IFAS dan EFAS
Analisis IFE dan EFE
Matriks Grand Stategi
Pemaknaan Strategi
• Small Medium Shop (SMS), warung-warung
kecil
• HOREKA (Hotel,Restoran,Katering)
• Perkantoran
• End User, Pengguna langsung dari produk
yang dijual
Penempatan
Kode Barang
Penjualan Produk Ikan Segar April 2012
No.
Jenis Ikan
Minggu ke1
1
Bawal Hitam
2
Cumi Sero
3
Gurame
4
2
Total
3
4
5,00
7,50
18,50
10,00
41,00
50,00
35,00
77,39
25,00
187,39
476,00
320,71
350,00
330,00
1476,71
Nila
50,12
66,25
47,00
43,00
206,39
5
Mas
39,50
31,00
50,32
39,00
159,82
6
Kuwe
6,00
5,00
4,00
4,93
19,93
7
Pari
5,00
6,00
4,00
4,62
19,62
8
Patin
44,00
45,00
45,79
44,00
178,79
9
Selar
7,50
7,59
6,50
7,00
28,59
10
Udang
Vaname
100,00
98,00
110,00
114,00
422,00
Pengelolaan Persediaan Produk Ikan Segar Berdasarkan Sistem
yang Dilakukan di Lotte Mart Wholesale Bandung
Jenis Ikan
Frekuensi
(F)
Biaya
Pemesanan
(Rp)
(P)
Jumlah
Biaya
Pemesanan Penyimpanan
(Kg)
(Rp/Kg/bln)
(Q)
(C)
B.Total
Pemesanan
(Rp/bln)
(PxF)
B.Total
Penyimpanan
(Rp/bln)
(QxC)
B.Total
Persediaan
(Rp/bln)
(TIC)
Bawal
Hitam
Gurame
10
2.000
5,10
7.000
20.000
35.700
55.700
29
2.000
55,27
45.000
58.000
2.487.150
2.545.150
Kuwe
5
2.000
5,20
6.500
10.000
33.800
43.800
Mas
25
2.000
7,00
8.500
50.000
59.500
109.500
Mujair
20
2.000
8,74
12.000
40.000
104.880
144.880
Lele
14
2.000
6,80
8.000
28.000
54.400
82.400
Nila
18
2.000
12,00
15.500
36.000
186.000
222.000
Perhitungan Pengelolaan Persediaan Produk
Ikan Segar dengan Metode EOQ
Jenis Ikan
Bawal
Hitam
Gurame
Frekuensi
(F)
9
Biaya
Jumlah
Biaya
B.Total
B.Total
Pemesanan Pemesanan Penyimpanan Pemesanan Penyimpanan
(Rp)
(Kg)
(Rp/Kg/bln)
(Rp/bln)
(Rp/bln)
(P)
(Q)
(C)
(PxF)
(QxC)
2.000
4,84
7.000
18.300
16.940
B.Total
Persediaan
(Rp/bln)
(TIC)
35.240
128
2.000
11,46
45.000
257.720
257.850
515.570
Kuwe
6
2.000
3,50
6.500
11.400
11.375
22.775
Mas
18
2.000
8,67
8.500
36.860
36.848
73.708
Mujair
22
2.000
7,36
12.000
44.120
44.160
88.280
Lele
12
2.000
6,33
8.000
25.300
25.320
50.620
Nila
28
2.000
7,30
15.500
56.540
56.575
113.115
Jenis Ikan
Lotte Mart
Frekuensi
Jmlh Pemesanan
Gurame
29
Nila
EOQ
Frekuensi Jmlh Pemesanan
129
18
55,27
12
28
11,46
7,3
Udang Vaname
27
20,5
47
8,97
Mas
25
7
18
8,67
Lele
14
6,8
13
6,33
Bawal Hitam
10
5,1
9
4,84
Efisiensi Biaya Pengelolaan
Persediaan Produk Ikan Segar
Jenis Ikan
Efisiensi (%)
Gurame
78
Nila
47
Udang Vaname
50
Mas
29
Lele
31
Bawal Hitam
27
Rata-rata dari 25 jenis ikan yaitu 39,16%
Jenis Ikan
Lotte Mart
EOQ
Gurame
98,45
63
Nila
13,76
10
Udang Vaname
28,13
18
Mas
10,65
7
Lele
5,34
4
Bawal Hitam
2,73
2
Efisiensi Biaya Penyimpanan Persediaan
Pengaman Produk Ikan Segar
Jenis Ikan
Efisiensi (%)
Bawal Hitam
26,83
Cumi Sero
35,96
Gurame
36,01
Mas
34,30
Nila
27,32
Kuwe
24,75
Lele
25,09
Mujair
26,09
Patin
32,88
Udang Vaname
36,02
Rata-rata dari 25 jenis ikan yaitu 19,23%
Jenis Ikan
Lotte Mart
EOQ
Cumi Sero
1,25
2
Gurame
1,03
2
Mas
1,2
2
Nila
1,67
2
Sebelah
5,00
3
Kacang-kacang
3,33
3
Kerang Dara
3,75
3
Kerapu
3,00
3
Kuwe
6,00
4
Pari
6,00
4
Kekuatan
Mempunyai database anggota
Parkir gratis
Pelataran parkir luas
Harga relatif lebih murah
Rasio pembelian tinggi
Promosi produk kontinyu
Kelemahan
- Variasi produk tertentu kalah dengan ritel lain
- Penjualan secara cash/tidak menerima kredit
- Iklan media massa kurang
- Pesanan customer tidak bisa diantar walaupun dalam jumlah besar
- Persepsi masyarakat terhadap lotte mart (harus belanja dalam jumlah
besar)
Faktor Eksternal
Peluang
Bermunculan
restoran atau
cafe baru di
Kota Bandung
Daya beli
masyarakat
meningkat
Pola hidup
berubah
Menggandeng
supplier untuk
memotivasi
pengunjung
Pertumbuhan
dalam
permukiman
melakukan
usaha
dibidang
franchies
- Semakin menjamurnya ritel modern lain di Kota
Bandung
- Supplier langsung mensuplai barang ke para
pedagang/horeka
- Fluktuasi harga BBM
- Banyak supplier lain yang memberikan fasilitas kredit
- Adanya pelaku horeka yang bangkrut
IFE (Internal Factor Evaluation)
3,09 Lotte Mart memiliki posisi internal yang
kuat
EFE (External Factor Evaluation)
2,7 Lotte Mart memiliki posisi eksternal yang
kuat
Analisis Matriks Strategi
Stategi SO
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran
perusahaan
menggunakan seluruh kekuatan
untuk memanfaatkan peluang
• meningkatkan kerjasama dengan HOREKA
baru
• Bekerjasama dengan pengusaha lain guna
pemanfaatan lahan & peningkatan penjualan
• Meningkatkan kualitas dan kuantitas produk
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Lotte Mart Wholesale Bandung
diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil evaluasi manajemen persediaan di Lotte Mart Wholesale Bandung adalah :
- Meningkatkan frekuensi pembelian dan mengurangi kuantitas pemesanan pada
beberapa jenis ikan.
- Efisiensi biaya pengelolaan persediaan dan penyimpanan rata-rata dari ke 25 jenis
ikan yaitu 39,16% dan biaya penyimpanan yaitu 19,23%
- Titik pemesanan tertinggi yaitu ikan gurame sebesar 822,10 kg dan terendah yaitu
ikan pari sebesar 39,61 kg
- Waktu pemesanan produk ikan segar yang dibutuhkan Lotte Mart Wholesale
Bandung yaitu 2-4 hari.
2. Arah pengelolaan Lotte Mart Wholesale Bandung yaitu meningkatkan kerjasama
dengan HOREKA baru guna memanfaatkan bermunculannya restoran atau cafe
baru di kota Bandung.
• Divisi fresh food subdivi fish Lotte Mart Wholesale Bandung sebaiknya
mengurangi biaya pengelolaan persediaan dan biaya penyimpanan serta
mengurangi frekuensi pembelian kecuali pada ikan bawal, kembung banjar,
dan kerang dara. Penerapan metode EOQ dalam melakukan pemesanan
harus memperhatikan titik pemesanan kembali optimal agar ketersediaan
produk tetap terjaga, broken stock dapat dikurangi dan biaya persediaan
dan penyimpanan yang dikeluarkan Lotte Mart Wholesale Bandung akan
lebih efisien.
• Berdasarkan analisis SWOT sebaiknya Lotte Mart Wholesale Bandung
melakukan promosi terutama pada HOREKA dan anggota baru agar tidak
mensuplay barang langsung dari supplier serta menumbuhkan persepsi
pada masyarakat bahwa berbelanja di Lotte Mart Wholesale Bandung tidak
harus dalam jumlah yang besar melalui iklan media massa.
Terima Kasih