Transcript kelompok 4

1.
2.
3.
4.
5.
FIQRI ARIF FACHRUDIN
SILVIANTI BUDI R.
OLIVIA CINDY
HILDA NUR AINIA
M. TAUFIQURRAHMAN S.
2111.21.0017
2111.21.0018
2111.21.0019
2111.21.0020
2111.21.0021
•Pengertian
•Wujud
•Nama lain
Al-Qur’an
Hadist
•Pengertian
• Malaikat Satu
Bentuk Daya
• Patuh Hukum
Alam
Ilmu Pengetahuan
Pengertian Malaikat
Malaikat adalah utusan-utusan Allah
SWT, untuk berbagai fungsi. Ada juga
yang berpendapat bahwa kata malak
terambil dari kata la’aka yang berarti
menyampaikan sesuatu. Malak atau
Malaikat
adalah
makhluk
yang
menyampaikan sesuatu dari Allah SWT.
“Dia menurunkan Para Malaikat dengan
(membawa) wahyu dengan perintah-Nya
kepada siapa yang Dia kehendaki di antara
hamba-hamba-Nya, Yaitu: "Peringatkanlah
olehmu sekalian, bahwasanya tidak ada Tuhan
(yang hak) melainkan Aku, Maka hendaklah
kamu bertakwa kepada-Ku.” (QS An-Nahl: 2)
Wujud Malaikat
Malaikat adalah dzat makhluk gaib yang
diciptakan Allah SWT dari cahaya yang dapat
berbentuk dengan aneka bentuk, taat,
mematuhi perintah Allah SWT dan sedikit pun
tidak pernah membangkang dari-Nya.
“Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi,
yang menjadikan Malaikat sebagai utusan-utusan
(untuk mengurus berbagai macam urusan) yang
mempunyai sayap, masing-masing (ada yang)
dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada
ciptaan-Nya
apa
yang
dikehendaki-Nya.
Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu”. (QS. Al-Faathir: 1)
Kemudian firman Allah SWT: Al Malaikatu
yadribuna wujuhahum…../ Para Malaikat
mencabut jiwa orang-orang yang kafir seraya
memukul muka mereka…., isi dalam ayat ini
menyatakan bahwa para malaikat dapat
menyiksa dan memukul orang-orang kafir.
Peneyebutan Lain Malaikat dalam AlQur’an
A. Rasul
“Dan Sesungguhnya utusan-utusan Kami (malaikatmalaikat) telah datang kepada lbrahim dengan
membawa kabar gembira, mereka mengucapkan:
“Selamat.” Ibrahim menjawab: “Selamatlah,” Maka
tidak lama kemudian Ibrahim menyuguhkan daging
anak sapi yang dipanggang.”(QS. Huud: 69)
Malaikat dalam kisah nabi Ibrahim diceritakan
sebagai utusan Allah SWT yang membawa kabar
gembira.
B. ‘Ibaad
“Dan mereka berkata: "Tuhan yang Maha
Pemurah telah mengambil (mempunyai) anak",
Maha suci Allah. sebenarnya (malaikat-malaikat
itu), adalah hamba-hamba yang dimuliakan” (QS.
Al-Anbiya: 26)
Ayat ini diturunkan untuk membantah
tuduhan-tuduhan orang-orang musyrik yang
mengatakan bahwa malaikat-malaikat itu anak
Allah. Malaikat adalah termasuk dari hamba Allah
SWT yang dimuliakan.
C. Ruuh
“Maka ia Mengadakan tabir (yang melindunginya) dari
mereka; lalu Kami mengutus roh Kami (Jibril)
kepadanya, Maka ia menjelma di hadapannya (dalam
bentuk) manusia yang sempurna.” (QS. Maryam: 17)
Para mufassir berpendapat bahwa Malaikat dalam
kisah Maryam ini dimaksudkan kepada Malaikat Jibril
yang diutus Allah SWT untuk menyampaikan bahwa
Allah SWT akan memberikan kepadanya seorang anak.
D. Ruhul Qudus
“Katakanlah: “Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al
Quran itu dari Tuhanmu dengan benar, untuk
meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman,
dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orangorang yang berserah diri (kepada Allah)”. (QS. An-Nahl:
102)
Ruhul Qudus adalah Malaikat Jibril yang ditugaskan
sebagai penyampai Al-Haqq (firman Allah).
E. Malaikat Maut
“Katakanlah: “Malaikat maut yang diserahi untuk
(mencabut nyawa)mu akan mematikanmu,
kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan
dikembalikan.” (QS. As-Sajdah: 11)
Malaikat maut ditafsirkan sebagai utusan
Allah yang diserahi tugas untuk mencabut nyawa
manusia.
F. Raqib ‘atid
“(yaitu) Ketika dua orang Malaikat mencatat amal
perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan
dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu
ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di
dekatnya Malaikat Pengawas yang selalu hadir.”
(QS. Qaaf: 17-18)
Raqib ‘atid dimaksudkan sebagai malaikat
pencatat pebuatan dan ucapan yang keluar dari
mulut seseorang.
G. Hafadzah
“Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi
di atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya
kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga
apabila datang kematian kepada salah seorang di
antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikatmalaikat Kami, dan malaikat- Malaikat Kami itu
tidak melalaikan kewajibannya.” (Al-An’am: 61)
Malaikat adalah hafadzah yakni sebagai
penjaga.
H.Kiraman Katibin
“Padahal Sesungguhnya bagi kamu ada (malaikatmalaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), Yang
mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaanpekerjaanmu itu), Mereka mengetahui apa yang
kamu kerjakan.” (QS. Al-Infithar: 10-12)
Kiraman katibin adalah makhluk yang mulia di
sisi Allah SWT yang mencatat semua hal yang
dikerjakan seseorang.
I. Khazanah
“Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhan dibawa ke
dalam syurga berombong-rombongan (pula). sehingga
apabila mereka sampai ke syurga itu sedang pintu-pintunya
telah terbuka dan berkatalah kepada mereka penjagapenjaganya: “Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu.
Berbahagialah kamu! Maka masukilah syurga ini, sedang
kamu kekal di dalamnya”.(QS. Az-Zumar: 73)
Ayat-ayat diatas merupakan ayat-ayat yang didalamnya
terdapat kata-kata yang ditafsirkan mayoritas mufassir
sebagai penyebutan lain dari malaikat.
Hadist
Hadits mengenai Jibril yang diriwayatkan oleh Imam
Bukhari dan Imam Muslim dari Umar bin Khattab ra:
“Ketika kami sedang duduk di sisi Rasulullah tiba-tiba muncul
seorang laki-laki dengan mengenakan pakaian yang sangat
putih dan rambut yang sangat hitam, lalu menyandarkan
kedua lututnya pada kedua lutut Rasulullah dan meletakkan
kedua telapak tangannya di atas paha Rasul, dan ia berkata,
‘Wahai Muhammad, beritahu saya tentang Islam.” Kemudian
bertanya lagi tentang iman, ihsan, dan hari kiamat. Kemudian
meninggalkan tempat itu. Lalu Rasulullah saw. bertanya
kepada Umar, “Wahai Umar, apakah kamu tahu siapa yang
bertanya tadi?” Umar menjawab, “Allah dan RasulNya lebih
tahu.” Kemudian Rasulullah saw. menjelaskan, “Dia adalah
Malaikat Jibril yang telah datang kepadamu mengajarkan
kami tentang agamamu.”
Dapat disimpulkan bahwa iman kepada malaikat
adalah salah satu rukun akidah Islam. Tidak akan diterima
iman seorang muslim, tanpa mengimani rukun ini. Syekh
Muhammad Abduh yang tergolong rasional mengatakan,
“Bahwa iman kepada malaikat adalah pokok iman kepada
wahyu. Karena, malaikat penyampai wahyu adalah roh yang
berakal yang memiliki ilmu yang luas dengan izin Allah.
Malaikat menyampaikan wahyu kepada roh Nabi sebagai
pokok agama. Karenanya, penyebutan iman kepada
malaikat didahulukan atas penyebutan iman kepada kitab
dan para nabi. Sebab, merekalah yang datang kepada para
nabi membawa kitab. Jadi, mengingkari keberadaan
malaikat berarti mengingkari wahyu, kenabian, dan ruh.
Dan itu berarti mengingkari hari akhir. Orang yang
mengingkari hari akhir tujuan utama hidupnya hanyalah
untuk kenikmatan dunia, syahwat, dan segala tuntutannya.
Hal ini adalah sumber kesengsaraan di dunia sebelum di
akhirat.”
Malaikat Satu Bentuk Daya
Penciptaan
Malaikat
tidak
seperti
Manusia. Manusia diciptakan hasil dari reaksi
biokimia. Justru, Manusia harus patuh kepada
hukum (sunnatullah) biokimia yaitu emosi, makan
dan menikah (memiliki kelamin). Sebaliknya sinar
elektromagnetik dibuat darireaksi fisik. Maka itu
sinar elektromagnetik tidak terkena hokum
biokimia dan hal ini sejalan dengan sifat Malaikat
itu sendiri yaitutidak emosi, tidak bernafsu (klaim
biologi) dan tidak mempunyai alat kelamin lakilaki maupun perempuan.
Patuh Hukum Alam
Malaikat adalah makhluk Allah yang sangat
disiplin, patuh dan tidak pernah membantah
perintah-Nya.Malaikat bisa diinterpretasikan
sebagai utusan atau alat Allah dalam
mengatur alam ini. Menjadi sifat suatu alat
untuk patuh kepada pemiliknya. Seperti
komputer yang diprogram untuk patuh
menerima instruksi oleh pembuatnya,
Malaikat juga diprogram untuk patuh dan taat
kepada perintah Allah.
Di segenap penjuru alam ini, ada banyak bukti
kepatuhan
Malaikat
terhadap
perintah
Allah. Misalnya, antara tugas Malaikat adalah
menurunkan hujan. Tugas Malaikat ini bisa
dijelaskan secara ilmiah.Menurut hukum fisika,
transfer panas terjadi melalui tiga cara yaitu
konduksi, perolakan dan sinar.Melalui sinar,
matahari dapat mentransfer panas (energi) ke
atas air di lautan Bumi. Setelah memperoleh
energi, air di lautan menguap ke udara lalu
terkondensasi membentuk hujan.