Perkalian Titik (lanjutan)

Download Report

Transcript Perkalian Titik (lanjutan)

TKS 4007
Matematika III
Diferensial Vektor
(PertemuanIII)
Dr. AZ
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
Perkalian Titik
Perkalian titik dari dua buah vektor A dan B pada bidang
dinyatakan oleh A.B (baca : A titik B).
Secara geometri : A.B didefinisikan sebagai perkalian antara
besarnya vektor-vektor A dan B dan cosinus sudut īą antara
keduanya.
Secara analitik : misal 𝐀 = A1 đĸ + A2 đŖ dan 𝐁 = B1 đĸ + B2 đŖ
adalah dua vektor pada bidang sistem koordinat x dan y, maka
A.B didefinisikan :
Perkalian Titik (lanjutan)
Sedangkan vektor pada bidang sistem koordinat x, y, dan z,
dimana 𝐀 = A1 đĸ + A2 đŖ + A3 𝐤 dan 𝐁 = B1 đĸ + B2 đŖ + B3 𝐤,
maka A.B didefinisikan :
Ingat : hasil kali titik dari dua vektor menghasilkan skalar!
Perkalian Titik (lanjutan)
Lihat gambar berikut :
Gambar tersebut menunjukkan sebuah obyek yang diberi
gaya. Obyek tersebut bergerak lurus sejauh dari titik A ke
titik B.
Perkalian Titik (lanjutan)
Usaha untuk gaya konstan tersebut dirumuskan sebagai :
Dengan menggunakan
diperoleh :
definsi
perkalian
titik,
maka
Jadi, usaha W merupakan hasil dari perkalian titik antara
gaya F dengan perpindahan r.
Perkalian Titik (lanjutan)
Perkalian Vektor-vektor Satuan
Dengan menggunakan definisi perkalian titik, didapatkan :
Perkalian Titik (lanjutan)
Hasil perkalian titik dari vektor satuan-vektor satuan pada
bidang dapat disimpulkan dalam bentuk tabel berikut :
Perkalian Titik (lanjutan)
Sifat-sifat perkalian titik :
Jika A, B, dan C adalah tiga buah vektor dan m adalah
bilangan real, maka berlaku :
Perkalian Titik (lanjutan)
Bukti :
(i) 𝐀. 𝐀 = A1 đĸ + A2 đŖ + A3 𝐤 . A1 đĸ + A2 đŖ + A3 𝐤
Berdasarkan definisi secara analitik, diperoleh :
𝐀. 𝐀 = A1 2 + A2 2
2
=
𝐀. 𝐀 = 𝐀
A1 2 + A2 2
2
(Terbukti!)
Perkalian Titik (lanjutan)
(ii) 𝐀. 𝐁 = A1 đĸ + A2 đŖ + A3 𝐤 . B1 đĸ + B2 đŖ + B3 𝐤
Berdasarkan definisi secara analitik, diperoleh :
𝐀. 𝐁 = A1 B1 + A2 B2 + A3 B3
Karena A1, A2, A3, B1, B2, dan B3 adalah bilangan real,
maka :
A1 B1 = B1 A1 , A2 B2 = B2 A2 , dan A3 B3 = B3 A3
sehingga :
𝐀. 𝐁 = B1 A1 + B2 A2 + B3 A3
𝐀. 𝐁 = 𝐁. 𝐀
(Terbukti!)
Pembuktian sifat (iii), (iv), (v), (vi), dan (vii) dijadikan
untuk latihan!
Perkalian Titik (lanjutan)
Contoh :
Jika A = i + 2j dan B = 2i – 3j, tentukan A . B dan sudut īą
yang dibentu oleh A dan B.
Penyelesaian
𝐀. 𝐁 = đĸ + 2đŖ . 𝟐đĸ − 3đŖ = 1 2 + 2 −3 = 2 − 6 = 4
𝐀.𝐁
−4
cos 𝜃 =
= 2 2 2
2
=
𝐀 𝐁
−4
5 13
=
1 +2 2 +(−3)
−4
= −0,47
65
𝜃 = 𝑎𝑟𝑐 cos(−0,47) = 119,74o
Perkalian Silang
Perkalian silang dari dua buah vektor A dan B dinyatakan
dengan 𝐀 × đ (baca : A silang B).
Perhatikan gambar berikut :
Tinjau rotasi sebuah partikel dalam
lintasan dengan jari-jari r. Jarak
yang telah ditempuh dalam selang
waktu ī„t adalah s dengan sudut yang
dibentuk adalah īą (dalam radian).
Hubungan s dan īą diberikan oleh
s = rīą.
Perkalian Silang (lanjutan)
Untuk selang waktu yang sangat kecil, maka besar
kecepatan linier diberikan oleh :
𝑑𝜃
Besaran 𝜔 = , disebut sebagai kecepatan sudut yang
𝑑𝑡
arahnya diberikan oleh arah putar tangan kanan, tegak lurus
bidang lingkaran. Jadi, hubungan antara kecepatan linier
dengan kecepatan sudut diberikan oleh :
Perkalian Silang (lanjutan)
Jadi, kecepatan linier dari rotasi sebuah partikel sama
dengan kecepatan sudut kali silang vektor kedudukan dari
jari-jari lingkaran. Berikut ini definisi perkalian silang :
Secara geometri
Perkalian silang dari dua vektor A dan B adalah sebuah
vektor 𝐂 = 𝐀 × đ (baca A silang B), yang besarnya adalah
hasil kali antara besarnya A dan B dan sinus sudut īą antara
keduanya.
dengan u adalah vektor satuan yang menunjukkan arah dari
𝐀 × đ.
Perkalian Silang (lanjutan)
Secara analisis
Misal 𝐀 = A1 đĸ + A2 đŖ + A3 𝐤 dan 𝐁 = B1 đĸ + B2 đŖ + B3 𝐤 ,
maka perkalian silang dari dua vektor A dan B didefinisikan
sebagai berikut :
Perkalian Silang (lanjutan)
Perkalian Vektor-vektor Satuan
Dengan menggunakan definisi perkalian silang, didapatkan :
Perkalian Silang (lanjutan)
Hasil perkalian silang dari vektor satuan-vektor satuan pada
bidang dapat disimpulkan dalam bentuk tabel berikut :
Perkalian Silang (lanjutan)
Sifat-sifat perkalian silang :
Jika A, B, dan C adalah tiga buah vektor dan m adalah
bilangan real, maka berlaku :
Perkalian Silang (lanjutan)
Bukti :
Misal 𝐀 = A1 đĸ + A2 đŖ + A3 𝐤, 𝐁 = B1 đĸ + B2 đŖ + B3 𝐤 dan 𝐂
= C1 đĸ + C2 đŖ + C3 𝐤, maka :
(ii)
Perkalian Silang (lanjutan)
(iv)
Pembuktian sifat (i), (iii), (v), dan (vi) dijadikan untuk
latihan!
Perkalian Silang (lanjutan)
Contoh :
Jika A = 2i - 2j + k dan B = 3i + j + 2k, tentukan A G B dan
sudut īą yang dibentu oleh A dan B.
Penyelesaian
Perkalian Silang (lanjutan)
Jadi sudut antara A dan B adalah 57,69o.
Latihan
1.
2.
3.
4.
Terima kasih
dan
Semoga Lancar Studinya!