Seni budaya 01 - WordPress.com

Download Report

Transcript Seni budaya 01 - WordPress.com

Anggota Kelompok
Presentasi
Next
Anggota Kelompok

Nama : Muhammad Zahid
Ramadhan

Kelas : VII A

Tempat Lahir : Jombang

Tanggal Lahir : 22 - 11 – 2001

Hobby : Main basket

Email : [email protected]
Next
Anggota Kelompok

Nama : Faris Ferdianto Juniar

Kelas : VII A

Tempat Lahir : Surabaya

Tanggal Lahir : 29 - 06 – 2002

Hobby : Bersepeda

Email :
[email protected]
Next
Anggota Kelompok

Nama : Ahmad Baihaqi Akmal

Kelas : VII A

Tempat Lahir : Sidoarjo

Tanggal Lahir : 01 – 12 – 2002

Hobby : Main Game

Email :
[email protected]
Next
Anggota Kelompok

Nama : Alfahrozin

Kelas : VII A

Tempat Lahir : Surabya

Tanggal Lahir : 13 - 4 – 2002

Hobby : Main Game

Email : [email protected]
Back to menu
Anggota Kelompok

Nama : Ahmad Farrel
Anakuferka

Kelas : VII A

Tempat Lahir : Surabaya

Tanggal Lahir : 19 - 12 - 2001

Hobby : Main bola

Email :
[email protected]
Presentasi
 Intonasi
 Artikulasi
 Phrasering
 Pernapasan






Next
Birama
Macam Not
Tempo
Dinamik
T. ulang
Tanda Kunci
Cara Menyanyi Unisono
Teknik Vocal

Bernyanyi Unisono adalah bernyanyi satu suara seperti menyanyikan melodi
suatu lagu

Menyanyi unisono dibagi Menjadi dua bagian yaitu :
i.
ii.
Teknik Vocal
Contoh partitur
Unsur Musik
Unsur Musik
Contoh Partitur
Back to slide 8
Teknik Vocal

Teknik Vocal dibagi Menjadi 4 Yaitu :
i.
Intonasi
ii.
Artikulasi
iii.
Phrasering
iv.
Pernapasan
Next
Unsur Musik

Unsur Musik dibagi menjadi 6 yatu :
i.
Birama
ii.
Macam not
iii.
Tempo
iv.
Dinamis
v.
T. ulang
vi.
T. kunci
Next
Intonasi
Next

Intonasi adalah lagu kalimat. Intonasi kalimat ialah gabungan dari bermacam-macam gejala yang umumnya
disebut tekanan nada, tempo, dan jeda dalam mengucapkan satu kalimat.

Intonasi merupakan lagu kalimat yang meliputi nada atau tinggi dan rendahnya lagu kalimat, dan dinamik atau
keras dan lemahnya lagu kalimat. Intonasi yang kurang pas bisa menyebabkan kesalahan dalam sebuah
komunikasi. Untuk itu perlu memahami intonasi pada saat berkomunikasi, bercakap dengan orang lain.

Pola intonasi setiap kalimat tergantung pada tujuan yang dimaksudkan oleh penutur, artinya apabila penutur
bermaksud memberitahukan sebuah intonasi, sedangkan untuk menanyakan sesuatu maka pola intonasinya
menurun, demikian pula ketika penutur bermaksud mengajak atau menyuruh pendengar maka pola intonasinya
cenderung meninggi.

Karena itu jika ditinjau dari segi intonasi atau ketersediaan tanda baca akhir dalam bahasa Indonesia dan
tanggapan yang diharapkan maka kalimat dapat dibedakan menjadi:
1. Kalimat berita atau deklaratif yang ditandai dengan tanda titik (.)
2. Kalimat perintah atau kalimat imperatif yang ditandai dengan tanda seru (!)

Kalimat tanya atau interogatif yang ditandai dengan tanda tanya (?)
Dengan demikian dalam bahasa Indonesia diketahui ada beberapa macam intonasi antara lain sebagai berikut:
1. Intonasi Berita.
2. Intonasi Pertanyaan.
3. Intonasi Perintah atau Suruhan.
Intonasi

Intonasi Berita adalah Intonasi yang digunakan untuk mengungkapkan
pembicaraan yang berisi pemberitahuan tentang sesuatu. Dalam penulisan
ditandai dengan penggunaan tanda titik (.).

Intonasi pertanyaan adalah intonasi yang digunakan untuk bertanya tentang
sesuatu (yang mengungkapkan maksud pembicara untuk minta
ketergantungan dari lawan bicara). Dalam penulisan ditandai dengan
penggunaan tanda Tanya (?).

Intonasi perintah adalah Intonasi yang digunakan untuk mengungkapkan
maksud pembicara supaya lawan bicara melakukan sesuatu perbuatan. Dalam
penulisan ditandai dengan penggunaan tanda seru (!).
Next
Artikulasi

Artikulasi adalah perubahan rongga dan ruang dalam saluran suara untuk
menghasilkan bunyi bahasa. Daerah artikulasi terbentang dari bibir luar
sampai pita suara, dimana fonem-fonem terbentuk berdasarkan getaran pita
suara disertai perubahan posisi lidah dan semacamnya.
Next
Pernapasan

bernafas merupakan suatu proses alami yang dimulai dengan kelahiran dan
diakhiri dengan kematian. Kegiatan ini merupakan aktifitas yang sering kali
dilakukan secara tidak sadar.

Didalam aktifitas menyanyi, pernafasan dibagi menjadi dua bagian,
yaitu: pernafasan sehari-hari dan pernafasan menyanyi. Perbedaan antara
kedua jenis pernafasan diatas terletak pada kuantitas keterlibatan “proses
sadar” dalam kegiatan tersebut. Semakin besar proses kesadaran seseorang
mengenai mekanisme serta cara kerja pernafasannya, maka kegiatan
tersebut, disebut sebagai teknik pernafasan.
Next
Next
Pernapasan

Macam – macam pernapasan yang bisa kita lakukan diantaranya adalah :
1. Pernapasan Dada
tekan
2. Pernapasan Perut
tekan
3. Pernapasan Diafragma
tekan
Pernapasan Dada

Terjadi apabila rongga dada mengembang dan perut mengempis sewaktu
menarik napas. Rongga dada, bahu, dan leher yang tegang menyebabkan
trachea, bronchie, dan paru-paru menjadi ikut tegang. Suara yang dihasilkan
akan menjadi kaku dan wilayah suaranya (ambitus) menjadi terbatas.
Pernapasan dada tidak dianjurkan untuk bernyanyi, dan jika dilakukan secara
terus-menerus malah bisa membahayakan paru-paru.
Back
Pernapasan Perut

Pernapasan perut terjadi apabila perut ikut mengembang sewaktu menarik
napas. Cara pernapasan ini memang tidak mengakibatkan ketegangan pada
rongga dada, leher, maupun bahu, tetapi tidak mendukung pada suara yang
dikeluarkan melalui mulut, apalagi untuk suara tinggi dan bervolume besar.
Back
Pernapasan Diafragma

terjadi apabila sekat rongga badan ikut mengembang sewaktu menghirup
napas. Sekat ini terletak diantara rongga dada dan rongga perut. Pernapasan
diafragma merupakan cara yang efektif untuk bernyanyi dan tidak
mengganggu organ tubuh lainnya. Selain itu pernapasan diafragma dapat
memberi dukungan pada suara yang dikeluarkan, ambitus suara dapat
mencapai wilayah yang maksimal.

Kontrol pernapasan diafragma sangat dipengaruhi oleh cara kerja diafragma.
Diafragma berfungsi sebagai otot penggerak pernapasan yang membantu
proses menghirup, menahan dan menghembuskan napas. Agar dapat mengatur
pernapasan dengan sempurna diperlukan sikap badan yang baik, yaitu: Kepala
tegak tetapi tidak kaku, bahu tegap dan rileks, dada membusung, punggung
lurus.
Back
Phrasering

Phrasering adalah pemenggalan kata dalam kalimat, bait kalimat lagu maupun
kalimat bahasa. Kalimat lagu (kalimat musik) yang harus diperhatikan adalah
menjaga nuansa alur melodi secara utuh dengan demikian apabila mengambil
nafas harus memperhatikan kalimat musik yang ada lewat tanda-tanda
penulisan dalam partitur lagu seperti koma maupun titik.
Kalimat bahasa (kalimat teks) yang perlu diperhatikan adalah makna syair
keseluruhan sehingga dalam mencapai kesatuan kalimat sehingga dalam
mencapai kesatuan kalimat selalu mendukung terhadap makna yang tersirat
dalam syair yang ada.
Hal esensi yang perlu diperhatikan dalam phrasering adalah mengenal titik
atau koma; tanda titik atau koma merupakan tempat mengambil nafas.
Dengan demikian tidak boleh mengambil nafas di luar tanda yang sudah
diberikan agar keutuhan kalimat dan syair lagu dinyanyikan dapat tercapai
dengan sempurna.
Next
Phrasering

Back to slide 8
Phrasering terdiri dari 2 macam yaitu :
1. Phrasering kalimat bahasa
tekan
2. Phrasering kalimat musik
tekan
Phrasering Kalimat Bahasa

Setelah mengucapkan masing-masing huruf dan bagaimana suku katanya yang
harus disambung, pusat perhatian berikutnya adalah pada kesatuan kata-kata.
Bernyanyi berarti membawakan suatu lagu, yaitu: dengan menghayati isi dari
kata-kata, sebagai ide atau pesan. Kemudian setiap nyanyian terdiri dari: satu
atau beberapa kalimat bahasa, dan satu atau beberapa kalimat musik. Keduaduanya meru-pakan suatu kesatuan. Untuk mengupas suatu nyanyian, harus
membaca kalimat-kalimat bahasa tanpa disertai lagu, dan menyanyikan
kalimat-kalimat lagu tanpa teks.
Back
Phrasering Kalimat Musik
Kalimat musik terdiri dari rangkaian nada dalam bentuk motif atau tema lagu.
Tema lagu mengungkapkan suatu ide musik.
Back
Birama

Birama adalah bagian /segmen dari suatu baris melodi, yang menunjukkan
berapa ketukan dalam bagian tersebut.
Misalnya, irama 3/4 maka dalam birama tersebut terdapat 3 ketukan. Pada
umumnya suatu birama dibatasi oleh garis birama. Suatu lagu pendek terdiri
atas 8 atau 16 birama, sedangkan lagu standar terdiri atas 32 birama.
Next
Not

Notasi musik adalah sistem penulisan karya musik. Dalam notasi musik, nada
dilambangkan oleh not (walaupun kadang istilah nada dan not saling
dipertukarkan penggunaannya). Tulisan musik biasa disebut partitur.

Notasi musik standar saat ini adalah notasi balok, yang didasarkan pada
paranada dengan lambang untuk tiap nada menunjukkan durasi dan
ketinggian nada tersebut. Tinggi nada digambarkan secara vertikal sedangkan
waktu (ritme) digambarkan secara horisontal. Durasi nada ditunjukkan dalam
ketukan.
Next
Macam –macam Not
next
Tanda Tempo
Next

Tempo adalah ukuran kecepatan dalam birama lagu. Ukuran kecepatan bisa diukur dengan alat
bernama metronome dan alat bernama keyboard. Di dalam keyboard terdapat digital metronome
yang bisa berfungsi sebagai pengukur kecepatan dalam birama, misalnya 3/4 atau 4/4 . Tempo
standard lagu pop antara 64-80 atau 100-120, untuk lagu mars bisa antara 140-160, dan dixieland
atau country ballad mungkin bisa sampai 220 . Lagu Oh, Susanna di dalam kurikulum keyboard
Purwacaraka untuk tingkat pertama mencantumkan angka 210 untuk tempo Dixieland . Sedangkan
lagu Yesterday Once More di dalam buku Twilight Memory 7, karya Carpenters mencantumkan
angka 64 untuk Tempo style 8 Beat .

Di dalam keyboard PSR 3000 Yamaha, tempo ditandai dengan 4 lampu . Bila birama 4/4
dimainkan, tiap lampu akan menandakan hitungannya ke 1,2,3,4 sesuai kecepatan tempo (
misalnya 60-120 ). Pada metronome manual, stik besi kecil diset pada angka 140 misalnya atau
untuk mood Allegretto atau Andantino , dan berbunyi "cling - tak - tak - tak." Atau metronome
digital akan menyala lampunya misalnya : " merah - hijau - hijau - hijau . " Atau nyala " Besar kecil - kecil - kecil . " Menggunakan batere kotak 9-12 v.
Nilai kecepatan Tanda Tempo
Next
Next
Tanda Tempo
tempo
Tanda Dinamik
Next

Dinamika (musik) adalah tanda untuk memainkan volume nada secara nyaring atau lembut. Dinamika
biasanya digunakan oleh komposer untuk menunjukan bagaimana perasaan yang terkandung di dalam
sebuah komposisi, apakah itu riang, sedih, datar, atau agresif. Tanda dinamika pada umumnya ditulis
menggunakan kata-kata dalam bahasa Italia.[1] Ada dua kata dasar dalam dinamika, piano (lembut)
dan forte (nyaring) selebihnya merupakan variasi dari dua kata ini.

Ada beberapa tanda dinamika yang umum digunakan dalam karya musik, yaitu:
1. Pianissimo (pp): Mainkan sangat lembut.
2. Piano (p): Mainkan lembut.
3. Mezzo-piano (mp): Mainkan agak lembut.
4. Mezzo-forte (mf): Mainkan agak nyaring.
5. Forte (f): Mainkan nyaring.
6. Fortissimo (ff): Mainkan sangat nyaring.
Tanda Dinamik
Next
Crescendo dan Decrescendo

Ketika seorang komposer ingin menulis perubahan dinamikia secara bertahap, maka ditulis dengan
tanda: crescendo (cresc.) dan decrescendo (decresc.). Tanda ini menunjukan bagian mana yang akan
secara bertahap nyaring atau lembut.
cresc. untuk bertahap nyaring, dan
decresc. bertahap lembut.

Tanda crescendo digambarkan dengan (<) panjang dan descrescendo digambarkan dengan (>) panjang,
biasa disebut juga dengan "penjepit rambut" (hairpin).

Hairpin biasanya berada di bawah paranada, namun dapat juga ditemukan di atas paranada terutama
pada partitur vokal.[3] Cresc. dan decresc. dimainkan sampai akhir dari tanda itu sendiri.
Tanda Dinamik
Next
Tanda Ulang

Tanda ulang berbentuk tanda penutup bertitik dua,yang menunjukkan
pengulangannya hanya satu kali,yang akhirnya dimulai lagunya dari awal.
Next
Tanda kunci

Next
Macam Tanda Kunci ada 4 macam, yaitu :
1). Kunci C
Kunci C adalah kunci yang menunjukkan letak nada C, digunakan untuk menuliskan nada sedang (misal pada
biola alto). Letak nada di garis paranada dengan menggunakan kunci C:
> Kunci C ada 5 macam yang ditulis pada masing-masing garis para nada, yang mempunyai fungsi masingmasing. Jika ditulis pada :
a. garis 1 = untuk menuliskan suara Sopran
b. garis 2 = untuk menuliskan suara Mezzo Sopran
c. garis 3 = untuk menuliskan suara Tenor
d. garis 4 = untuk menuliskan suara Bariton
e. garis 5 = untuk menuliskan suara Bass
> Nada yang sejajar dengan Tanda Kunci adalah nada c1
Tanda kunci

Next
2) Kunci F
Kunci F adalah kunci yang biasa digunakan untuk menuliskan nada-nada rendah, maka kunci F disebut juga
kunci Bass. Letak kunci F pada garis paranada ada di garis keempat, maka menunjukkan nada F di garis
keempat. Letak nada di garis paranada dengan kunci F
> Kunci F untuk menuliskan nada rendah ( Alto, Tenor, Bariton)
> Nada yang terletak pada garis ke 4 adalah nada f
3) Kunci G
· Kunci G adalah kunci yang bentuknya seperti kepala biola. Kunci G disebut juga kunci biola karena kunci
G digunakan untuk menuliskan nada-nada tinggi. Kunci G digunakan untuk menunjukkan letak nada G pada
garis kedua. Letak nada di garis paranada dengan kunci G
> Kunci G untuk menuliskan suara tinggi ( Sopran, Mezzo Sopran, Alto )
> Nada yang terletak pada garis ke 2 adalah nada g'
Sekian dari presentasi kami