FILSAFAT SEJARAH 2 SKS Dosen : Agus Gunawan,M.Pd. Asisten

Download Report

Transcript FILSAFAT SEJARAH 2 SKS Dosen : Agus Gunawan,M.Pd. Asisten

FILSAFAT SEJARAH
2 SKS
Dosen : Agus Gunawan,M.Pd.
Asisten : Yadi Kusmayadi,S.Pd.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Galuh
Pertemuan 1
PENGERTIAN FILSAFAT
Filsafat adalah studi mengenai pengetahuan
dan kebijaksanaan atau kearifan untuk
mencari kebenaran yang hakiki.
Arti kata philosophia ialah cinta pada pengetahuan dan
kebijaksanaan.
Prof .Dr.Jujun S. Suriasumantri
mengungkapkan:
Ada orang yang tahu ditahunya
Ada orang yang tahu ditidak tahunya
Ada orang yang tidak tahu ditahunya
Ada orang yang tidak tahu ditidak tahunya
Berfilsafat ialah berfikir dan merenungkan
segala sesuatu dengan sungguh-sungguh
secara mendalam dan mendasar sampai ke
akar-akarnya untuk memahami setiap
hakikat dari segala sesuatu.
Filsafat adalah upaya dan hasil dari
pemikiran dan renungan manusia dengan akal
dan budinya (kalbu) tentang segala sesuatu
secara runtut dan tertib serta sungguhsungguh untuk mencari,mencari dan terus
mencari sampai menemukan kebenaran yang
hakiki.
Secara etimologi kata filsafat berasal dari
kata Yunani Philosophia (dari--philein-mencintai,philos-- cinta, dan sophia -kebenaran hakiki atau kebijaksanaan dalam
arti kearifan). Melahirkan kata Inggris
philosophy atau kata arab falsafah yang
diartikan cinta kebijaksanaan.
Kata majemuk philosophia berarti – daya
upaya pemikiran dan renungan manusia
untuk mencari kebenaran atau
kebijaksanaan.
Tujuan umum filsafat ialah mencari kebenaran
dan tidak memiliki kebenaran hingga akhirnya
mendekati kebenaran yang diyakininya sebagai
kesungguhan.
Beberapa definisi filsafat :
 Plato (427 SM – 348 SM),ahli filsafat Yunani:
Filsafat ialah ilmu pengetahuan yang berminat mencapai
kebenaran asli.
 Aristoteles (382 SM – 322 SM) murid plato:
Filsafat ialah ilmu pengetahuan yang meliputi
kebenaran yang terkandung di dalamnya ilmu-ilmu
metafisika,logika,retorika,etika,politika dan estetika.
 Al Farabi (870-950 M) ahli filsafat islam:
Filsafat ialah ilmu pengetahuan tentang alam maujud
bagaimana hakikat yang sebenarnya.
 Immanuel Kant (1724 – 1894) ahli filsafat katolik:
Filsafat ialah segala pengetahuan yang menjadi
pokok dan pangkal segala pengetahuan yang
mencakup di dalamnya empat persoalan:
a. Apakah yang dapat kita ketahui? (metafisika)
b. Apakah yang seharusnya kita kerjakan? (etika)
c. Sampai dimanakah harapan kita? (agama)
d. Apakah yang dinamakan Manusia? (antropologi)
Hasbullah Bakry mengemukakan:
Ilmu filsafat ialah ilmu yang menyelidiki
segala sesuatu dengan mendalam mengenai
Ke-Tuhanan, alam semesta dan manusia
sehingga dapat menghasilkan pengetahuan
tentang bagaimana sikap manusia itu
sebenarnya setelah mencapai pengetahuan itu.
Prof.Mr. Muhammad Yamin berpendapat:
Filsafat ialah pemusatan pikiran,sehingga
manusia menemui kepribadiannya seraya di
dalam kepribadiannya itu dialaminya
kesungguhan.
Kesimpulan, filsafat ialah usaha pemikiran dan
renungan manusia dengan akal dan kalbunya
secara sungguh-sungguh, yakni secara
sistematis,fundamental,universal,integral dan
radikal untuk mencari dan menemukan kebenaran
yang hakiki(pengetahuan,kebenaran dan kearifan).
Obyek Studi Filsafat
Filsafat sebagai kegiatan pikir murni manusia
(reflective thinking) menyelidiki objek yang tidak
terbatas,yang ditinjau dari sudut
isi/substansinya dapat dibedakan menjadi dua
kajian:
 Obyek formal ialah menyelidiki segala sesuatu yang tak
terbatas dengan tujuan sedalam-dalamnya untukk
dapat memahami hakikatnya.
Obyek Material ialah mengkaji segala sesuatu yang
ada dan yang mungkin ada,baik yang kongkrit fisik
dan bukan fisik,abstrak dan spiritual;maupun abstrak
logis,konsepsional,ruhaniah,nilai-nilai agama dan
alam metafisika;bahkan mengenai Tuhan pencipta
alam semesta.
Metode Filsafat

Metode penelitian atau pengkajian filsafat berbeda dengan
metode ilmu.Metode pengkajian filsafat terdiri dari:
 Analisis Filosofik
 Analisis logik
 Inferensi
Pertemuan 2
Sifat atau Ciri Filsafat.
Ciri – ciri berpikir khas berpikir filsafat :
 Sifat Menyeluruh ; Seorang ilmuwan tidak
puas lagi mengenai ilmu hanya dari segi
pandang ilmu itu sendiri,dia ingin melihat
hakikat ilmu dalam konstelasi pengetahuan
yang lainnya,dia ingin tahu kaitan kaitan
ilmu dengan moral dan kaitan ilmu dengan
agama,dia yakin apakah ilmu itu membawa
kebahagiaan kepada dirinya.


Sifat Mendasar ; Seorang yang berpikir
dalam filsafat selain menengadah ke
bintang – bintang di angkasa juga
membongkar tempat berpijak secara
fundamental.
Sifat Spekulatif ; Mengapa ilmu dapat
disebut benar? Apa kriterianya? Bagaimana
proses penilaiannya berdasarkan kriteria
tersebut dilakukan? Apakah kriteria itu
sendiri benar? Lalu “ benar” itu sendiri apa
artinya?
Tugas utama filsafat adalah menetapkan
dasar – dasar yang dapat diandalkan.
Apakah yang disebut logis?
 Apakah yang disebut benar?
 Apakah yang disebut sahih?
 Apakah alam ini teratur atau kacau?


Apakah alam ini ada tujuannya atau tak jelas?
Adakah hukum yang mengatur alam &
segenap kehidupan?

Bidang Kajian Filsafat.
Adapun Bidang penyelidikan atau kajian
yang dianggap sistematika filsafat
diantaranya :
1. Ontologi (on- being + logos – logic) ialah bidang
filsafat yang menyelidiki jenis dan hakikat ada,
yaitu; ada umum, ada terbatas,ada tidak
terbatas dan universal,ada mutlak, termasuk
kosmologi dan metafisika dan ada sesudah
kematian maupun sumber yang segala yang
ada, yaitu Tuhan Yang Maha Esa,Pencipta dan
pengatur serta penentu alam semesta.
2. Epistemologi (Episteme – Knowledge
+ logos – theory) ialah bidang filsafat
yang menyelidiki sumber, syarat dan
proses terjadinya ilmu pengetahuan.
Termasuk dalam epistemologi pula
penelitian tentang sistematika,logika dan
matematika. Epistemologi juga disebut
teori ilmu pengetahuan
(Wissenscaftslehre)
3. Aksiologi (Axios – value, worthy +
logos – account, reason, theory) ialah
bidang filsafat yang menyelidiki pengertian,
jenis, tingkat, sumber dan hakikat nilai
secara kesemestaan.
Cabang-cabang Filsafat :
1. Epistemologi (Filsafat pengetahuan)
2. Etika (Filsafat Moral)
3. Estetika (Filsafat Seni)
4. Metafisika
5. Politik (Filsafat Pemerintahan)
6. Filsafat Agama
7. Filsafat Pendidikan
8. Filsafat Ilmu
9. Filsafat Hukum
10.Filsafat Sejarah
11.Filsafat Matematika
Aliran/Mazhab Filsafat.
 Materialisme, yang mengajarkan bahwa
hakikat relitas semesta,termasuk mahluk
hidup,juga manusia,pada hakikatnya adalah
materi.Semua realitas ini ditentukan oleh
materi.
 Idealisme atau spiritualisme, yang
mengajarkan bahwa ide atau spirit yang
menentukan hidup dan pengertian
manusia.Subyek manusia sadar atas realitas
dirinya dan semesta. Jadi hakikat diri dan
kenyataan ialah akal budi (ide atau spirit atau
ruh)
yang mengajarkan bahwa kedua
aliran tersebut (materialisme dan
idealisme/spiritualisme) yang bertentangan
satu sama lain itu tidak realistis. Realisme
merupakan sintesis antara jasmaniah atau
materi dan nukan materi.
 Pragmatisme ; Nilai akhir suatu ide
adalah kegunaannya untuk menyelesaikan
masalah praktis.
 Realisme,
Pertemuan 3
Definisi Filsafat Sejarah.
Filsafat Sejarah merupakan salah satu
cabang dari filsafat yang mengkaji
hakikat sejarah secara
sistematis,mendasar,mendasar,univer
sal,dan integral serta radikal untuk
memperoleh kebenaran yang hakiki
mengenai berbagai kejadian atau
peristiwa sejarah.
Menurut para ahli filsafat sejarah terdapat
beberapa konsep atau arti filsfat sejarah:
1. W.H Burton menyatakan, bahwa di Inggris
ada dua pengertian tentang filsafat sejarah:
a. Upaya untuk menemukan pola atau sistem
tentang kejadian – kejadian pada masa lalu
untuk menjelaskan bahwa kejadian – kejadian
itu mengikuti satu aliran tertentu. Misalnya
siklus tentang timbul dan tenggelamnya
peradaban manusia.
b. Penelitian atau pengkajian secara kritis
terhadap sejarah sebagai suatu pengetahuan.
Menurut W.H Walsh disebut filsafat
sejarah kritis (critical Philosophy of
history,Sejarah sebagai suatu bentuk
pengetahuan mengutamakan untuk
meneliti atau mengkaji apakah
pengetahuan sejarah itu (conforms) atau
bertentangan (denies) dengan kesimpulan
– kesimpulan umum tentang hakikat ilmu
pengetahuan.
2. Menurut A.Marwick dalam bukunya “ The
Nature of History” ada tiga pengertian
filsafat sejarah :
a. Sebagai penteorian tingkat tinggi (the high
level theorishing) mengenai apa sebenarnya
yang melanda berlangsungnya peristiwa
sejarah (the underlying current) atau
kekuatan esensial sejarah sebagai realitas
obyektif pada masa yang lalu.
b. Untuk menjelaskan pandangan dasar dan
asumsi dasar yang digunakan oleh sejarawan
dalam menghadapi sejarah tertentu dengan
mengkaji teori tentang kausalitas, dan konsep
tentang kemajuan.
c. Hampir sama dengan metodologi sejarah
(historical methodology) yaitu proses –
proses aktual yang dilalui oleh sejarawan
pada waktu bekerja melakukan
penelitian.pengkajian dan penulisan
sejarah.
3.Menurut G.Collingwood,yaitu jenis – jenis
pemikiran sejarah oleh sejarawan dalam
membangun pikiran sendiri.
Hegel (akhir abad ke-18) berhubungan
dengan penemuan hukum – hukum yang
menguasai sebab - sebab terjadinya
peristiwa.
Filsafat sejarah pada dasarnya adalah
refleksi tentang apa yang dihasilkan serta
ditentukan oleh kajian sejarah dan ilmu
sejarah.
Filsafat adalah analisis yang bersifat
komprehensif dan mendasar,maka filsafat
sejarah pun mengadakan analisis reflektif
untuk mengungkapkan hal – hal yang
mendasar dalam peristiwa – peristiwa
sejarah.
Filsafat sejarah mengkaji dan meninjau
sejarah dari segala hal aspeknya secara
utuh sehingga kita mendapatkan gambaran
dan pemahaman pengetahuan yang benar
secara hakiki tentang sejarah.
Pertemuan 4
PEMBAGIAN FILSAFAT SEJARAH
Berdasarkan titik tolak dan pendekatannya
filsafat sejarah dibagi dalam tiga bagian:
1. Filsafat Sejarah Spekulatif,adalah filsafat
sejarah dalam arti sempit (philosophie de
I’hirtoire) yang memandang sejarah sebagai
proses atau arus sejarah dan berusaha
untuk menemukan struktur dasar atau
pola umum dan makna yang terkandung
didalamnya.
Hal tersebut dilakukan dengan jalan
mencari:
 Pola – pola dalam proses sejarah
 Mekanisme perubahan atau kekuatan
yang menggerakan arus atau gerak sejarah
 Arah yang dituju oleh proses sejarah
2. Filsafat Sejarah Kritis atau sejarah teoritis
(Theoritische atau Theoris der
Geschichtwissenschaft atauThe Analytic part
of philosophy of history) melakukan refleksi
kritis tentang penulisan sejarah, yakni
unsur – unsur kegiatan penulisan sejarah
agar dapat diterima sebagai suatu
kebenaran yang sahih (valid).
Misalkan,Filsafat ilmu pengetahuan yang
membahas tema – tema yang berhubungan
dengan pemahaman sejarah,Eksplanasi
(keterangan) sejarah,Obyektifitas sejarah.
3. Filsafat Sejarah Pragmatis, fifsafat yang
memusatkan perhatian pada alasan – alasan
praktikal mengenai pengkajian masa lampau.
PERMASALAHAN POKOK DALAM FILSAFAT SEJARAH
a. Apakah hakikat sejarah itu?
b. Apakah/siapakah sumber utama (causa prima)
penggerak sejarah itu?
c. Bagaimanakah sifat gerak sejarah itu?
d. Kemanakah arah dan tujuan akhir gerak akhir
itu?
e. Bagaimana peran manusia dalam sejarah?
f. Apakah guna atau makna sejarah?
a.Hakikat sejarah
Inti dari teori – teori dan filsafat sejarah
pada umumnya beranggapan bahwa
sejarah itu adalah
pertumbuhan,perkembangan,yang
merupakan suatu evolusi (B.Croce)
Sejarah sebagai kisah ialah hasil tanggapan
pemikiran atau ide sejarawan terhadap
hanya sebagian kecil saja dari sejarah
serba objek yang berupa sejarah serba
tafsir.
Secara umum sejarah serba subjek terdiri
atas beberapa susunan pernyataan atau
pendapat yang dihasilkan oleh keilmuwan
di bidang sejarah (sejarah sebagai teori).
Sejarah serba teori,membahas dalam
mempersoalkan bentuk, isi laporan
penjelasan sejarah, masalah – masalah
teoritis-metodologi serta masalah masalah filosofi,(hakikat dan makna
sejarah).
Sejarah sebagai aktualitas ialah wujud
perkembangan kebudayaan yang
direalisasikan oleh umat manusia pada
masa lampau hingga sekarang.
Ibnu Khaldun dari Tunisia (1332-1406)
“Sejarah adalah catatan tentang manusia
atau peradaban manusia tentang
perubahan – perubahan yang terjadi pada
masyarakat, karena watak masyarakat
manusia itu sendiri.
Pada dasarnya yang dipersoalkan dalam
pemikiran mengenai hakikat dan makna
sejarah itu juga ialah persoalan tentang
hakikat manusia itu sendiri.
Manusia selain sebagai mahluk biologis ialah
mahluk yang berbuat secara spesifik sebagai
mahluk sosial budaya.
Dorongan dasar (basic drives) yang
bersumber pada motivasi biologis dan
psikologis manusia berjuang untuk :
a. mempertahankan diri (for self-existence)
b. Mempertahankan jenis melalui keturunan
(for existence of the species)
c. Menyatakan diri untuk mendapatkan
pengakuan dengan menunjukan kemampuan
berprestasi (for self expression,self
actualization)
Ketiga macam dorongan untuk hidup
tersebut menimbulkan kebutuhan dasar
hidup (basic needs for life),yaitu :
a. Pangan,sandang, dan papan.
b. Kehidupan berkeluarga yang kemudian makin
berkembang kehidupan sosial,politik dan seni
– budaya.
c.Berbagai aktivitas manusia.
Pencarian keadaan homeostatis dalam
interaksi sosial berbentuk tingkah laku
sebagai ekspresi kejiwaan yang diwujudkan
oleh refleksi terhadap berbagai
faktor,yaitu :
a. Faktor dari luar jiwa manusia berupa
stimulus atau rangsangan.
b. Faktor dari dalam jiwa manusia berupa
reaksi atau respon terhadap stimulus.
Pertemuan 5
Sumber Gerak Sejarah
Faktor utama & pertama gerak sejarah
berkaitan erat dengan masalah kausalitas
sejarah.
Kausalitas sejarah adalah rangkaian proses
peristiwa mendahului dan peristiwa yang
menyusul.
Dalam sejarah terdapat interelasi peristiwa –
peristiwa yang mendahului (anteseden)
maupun jumlah faktor yang berpengaruh
konstan.
Dalam Sejarah, kausalitas memiliki
karakteristik sebagai berikut :
a. Setiap peristiwa ditentukan oleh lebih dari
satu faktor atau penyebab.
b. Setiap penyebab itu mempunyai
kedudukan khusus dan berbeda dalam
tingkatan prioritas terhadap peristiwa
yang menjadi akibat.
Ilmu Filsafat Sejarah mengkaji lebih lanjut
untuk menentukan penyebab utama dan
pertama (causa prima) dari peristiwa
sejarah atau dari gerak sejarah.
Faktor Yang Menentukan Gerak Sejarah:
a. Manusia bebas menetukan nasib dirinya
sendiri dengan istilah filsafat disebut
otonom.
b. Inderteminisme tidak bebas menentukan
nasibnya: nasib manusia ditentukan oleh
kekuatan di luar dirinya (Heteronom atau
Deterimisme). (Ali,1963:62-91)
GERAK SEJARAH DISEBABKAN OLEH :
Kakuatan Manusia :
1.Tokoh-tokoh
(orang besar)
2. Khalayak, massa,
(orang terbanyak)
Kekuatan di luar
manusia :
1. Alam
2. Nasib/Kebetulan.
3. Dewata.
4. Tuhan.
Dalam filsafat sejarah menunjukan adanya
pandangan yang beraneka ragam terhdap
masalah siapakah atau apakah sumber
gerak sejarah itu, Sidi Gazalba
berkesimpulan sumber gerak sejarah
diluar kekuatan manusia:
1. Kekuatan gaib,yakni Tuhan Yang Maha
Kuasa, dewa-dewa,dan mahluk gaib seperi
roh arwah nenek moyang, menurut agama
dan kepercayaan manusia dan sesutu yang
bersifat transedental.
2. Kekuatan Alami, Betty Heiman
berpendapat bahwa alam India
berpengaruh atas filsafat hindu. Alam
berpengaruh pula pada cara hidup
manusia yang berbentuk corak
kebudayaan.
3. Pandangan yang beranggapan bahwa
faktor utama penggerak sejarah adalah
manusia,baik yang bersifat pribadi tokohtokoh yang memimpin dan menggerakan
masyarakat manusia dalam gerak
sejarahnya.