FILE 4 - WordPress.com

Download Report

Transcript FILE 4 - WordPress.com

SISTEM BUDIDAYA
ULAT SUTERA
Kelompok 12:
•
•
•
•
•
Ratu Tintin P.
Yana Tria Sari
Mu’addimah
Dwi Ramandani
Dwi Cahyono
115050113111033
115050113111036
115050113111038
115050113111043
115050113111044
PENDAHULUAN
Ulat sutera merupakan salah satu kekayaan
sumberdaya alam Indonesia. Adapun ulat sutera
yang biasa dibudidayakan adalah ulat sutera
jenis Bombyx mori sebagai penghasil usaha
benang sutera.
Produksi Sutera Alam Indonesia
1991
135
1993
174
1994
72,56
*Tahun/Ton
*sumber: Departemen Kehutanan
2001
110.36
Persiapan Budidaya Ulat Sutera
• Penyediaan Daun Murbei
Jenis tanaman murbei yang biasa digunakan sebagai
pakan ulat sutera yaitu Morus alba, M. multicaulis, M.
cathayana.
* 1 boks ulat sutera, dibutuhkan 400-500 kg daun murbei
tanpa cabang atau 1.000 – 1.200 kg daun murbei dengan cabang.
•Ruangan Pemeliharaan
*Bangunan besar= 50 - 75 box
*Bangunan kecil = 3-5 box.
Syarat: dekat sumber air, lingkungan harus
bersih, suhu ruangan 25-28ºC,
kelembaban antara 75-85% cahaya dan
sirkulasi udara cukup.
•Pemesanan Bibit
Terdapat empat jenis ulat sutera unggul yang memiliki
produksi kokon yang tinggi dan dapat menghasilkan
benang sutera dengan kualitas yang baik. Keempat ras
ulat sutera tersebut adalah ras Cina, ras Jepang,
ras Eropa dan ras Tropika.
Pemeliharaan Ulat Sutera
1. Pemeliharaan Ulat-Kecil
Ulat-kecil adalah ulat stadia 1 s/d 3. Pemeliharaan ulat
kecil lebih susah dan lebih membutuhkan perhatian yang lebih
banyak. Suhu yang dibutuhkan adalah 26-28 C, serta
kelembaban 80-90%.
2. Pemeliharaan Ulat Besar
Menurut Nurjayanti (2011) bahwa Ulat besar adalah ulat
yang telah mencapai instar IV (12-13 hari) sampai akhir
instar V (18-20 hari). Ulat besar memerlukan kondisi
ruangan yang sejuk. Suhu ruangan yang baik yaitu 24-26° C
dengan kelembapan 70-75%.
• Panen Dan Penanganan Kokon
Panen dilakukan pada hari ke-5 atau ke-6 sejak ulat mulai
membuat kokon. Sebelum panen, ulat yang tidak mengokon
atau yang mati diambil lalu dibuang atau dibakar. Selanjutnya
dilakukan penanganan kokon.






Upaya yang dapat dilakukan dalam budidaya ulat sutera
untuk memperoleh produktivitas dan kualitas kokon serta
benang sutera sesuai dengan target yang ditetapkan adalah:
Pengembangan tanaman murbei unggul
Pemilihan kualitas genetik bibit yang mempunyai kualitas dan
kuantitas bagus
Manajemen pemeliharaan yang baik
Pembaharuan teknologi
Perhatian pemerintah (Regulasi, kebijakan, penyuluhan
peningkatan skill dan SDM peternak)
Kontinuitas produksi
Kesimpulan
• Budidaya ulat sutera merupakan salah satu potensi yang dapat
dikembangkan di Indonesia mengingat permintaan akan
benang sutera yang kian meningkat.
• Terdapat beberapa hal yang dilakukan dalam budidaya ulat
sutera yaitu terdiri dari penanaman daun murbei, pemesanan
bibit, penyiapan ruang pemeliharaan, pemeliharaan ulat kecil,
pemeliharaan ulat besar, dan panen serta penanganan kokon
• Kualitas dan produktivitas budidaya ulat sutera akan meningkat
sesuai dengan target yang dicapai dengan melakukan
beberapa upaya seperti yang telah dijelaskan slide sebelum
nya.
T
H
A
N

K