Irigasi II - donnydjleihitu

Download Report

Transcript Irigasi II - donnydjleihitu

TSKB-0615
DOSEN PENGAMPU
DONNY DWY JUDIANTO LEIHITU, ST, MT
NIDN : 1104047601
Sejarah Irigasi
Jaman Hindu
- Sistem Subak di Bali
- Sistem Tuo Banda di Sumatera Barat
- Sistem Tudang Sipulung di Sulawesi Selatan
- Dikembangkan Jaman penjajahan Belanda
- Jaman Indonesia Membangun
Bangunan irigasi yang pertama dibangun yaitu di
Jawa Timur terbukti dengan prasasti Harinjing
(Musium Jakarta),
Saluran air tertua dibangun di desa tugu
dekat cilincing abad V masehi
Pembuatan bendung pertama di
Indonesia untuk Irigasi dilakukan di
Jawa Timur yaitu Bendung Ampean di
kali Sampean tahun 1832
Tahun 1852 – 1857 dibangun bendungan
lengkong di Mojokerto
1852 – 1859 dibangun bendungan Glapan
di kali Tuntang Jawa Tengah.
Pengertian Irigasi
Irigasi
:
Usaha untuk memperoleh
air yang menggunakan
bangunan dan saluran
buatan untuk keperluan
penunjang
produksi
Pertanian
(Prof
R.Drs
Erman Mawardi, Dipl. AIT)
Menurut Abdullah Angoedi
Irigasi :
Menyalurkan air melalui
saluran – saluran pembawa ke
tanah pertanian dan setelah air
tersebut diambil manfaat
sebesar – besarnya
menyalurkan ke saluran –
saluran pembuangan terus ke
sungai
Saluran dan Bangunan Irigasi
Saluran Irigasi secara teknis di bedakan
1. Saluran Irigasi Pembawa
2. Saluran Irigasi Pembuang
Secara Jenis dan Fungsinya Irigasi Pembawa
dibedakan
1. Saluran Primer
2. Saluran Sekunder
3. Saluran Tersier
4. Saluran Kuarter
Ditinjau dari letaknya saluran irigasi
Pembawa dibedakan
1. Saluran Irigasi Tinggi / Kontur :
Saluran yang ditempatkan
sejurusan dengan garis tinggi /
kontur.
2. Saluran Irigasi Punggung :
Saluran yang ditempatkan pada
punggung medan
Saluran Pembuang
Saluran ini direnanakan untuk
mengalirkan kelebihan air secara
gravitasi.
Berfungsi untuk mengalirkan kelebihan
air dari sawah untuk mencegah
terjadinya genangan dan kerusakan
tanaman atau untuk mengatur
banyaknya air tanah sesuai dengan yang
dibutuhkan oleh tanaman.
Bangunan Irigasi dalam Jaringan
Irigasi Teknis
1. Bangunan
untuk pengambilan /
penyadapan,
pengukuran
dan
pembagian air
2. Bangunan
Pelengkap
untuk
mengatasi halangan / rintangan
sepanjang saluran dan bangunan lain.
Bangunan untuk Pengambilan / Penyadapan,
pengukuran dan pembagian air
Bangunan penyadap/pengambilan pada saluran
induk yang mempergunakan atau tidak bangunan
bendung
2. Bangunan Penyadap yaitu bangunan untuk
keperluan penyadapan air dari saluran primer ke
saluran sekunder maupun dari saluran sekunder ke
tersier
3. Bangunan Pembagi untuk membagi – bagikan air
dari satu saluran ke saluran – saluran yang lebih kecil
4. Bangunan Pengukur yaitu bangunan untuk
mengukur banyaknya debit / air yang melalui
saluran tersebut
1.
Bangunan Pelengkap untuk Mengatasi Halangan /
Rintangan Sepanjang saluran dan Bangunan Lain
Bangunan Pembilas untuk membilas endapan angkutan
sedimen di kantong sedimen / saluran induk
2. Bangunan peluap/pelimpah samping yaitu untuk
melimpahkan debit air yang kelebihan ke luar saluran
3. Bangunan persilangan antara saluran dengan jalan,
selokan, bukit dan sebagainya. Bangunan ini antara lain
meliputi jembatan, sipon, gorong – gorong, talang,
terowongan dan sebagainya
4. Saluran untuk mengurangi kemiringan dasar saluran
yaitu bangunan terjun dan got miring
5. Bangunan pelengkap : bangunan cuci, minum hewan dan
sebagainya
1.