7-8. alinea - WordPress.com

Download Report

Transcript 7-8. alinea - WordPress.com

Dosen: Drs. Mariman HRC, MM, MPd.
Pengertian Alinea
 Bagian-bagian Alinea
 Ciri-ciri Alinea
Fungsi Alinea
Jenis-jenis Alinea
berdasarkan letak kalimat
topik
Deskripsi, Narasi, Eksposisi,
Argumentasi, Persuasi
Metode Definisi, Proses,
Contoh, Sebab Akibat,
Analogi
Generalisasi, dan Klasifikasi
1. Pengertian Alinea/Paragraf
Himpunan dari kalimat-kalimat yang bertalian satu sama lain dalam suatu
rangkaian untuk membentuk suatu gagasan.
Sebuah alinea/paragraf terdiri dari :
1. Kalimat utama
2. Kalimat penjelas
2. FUNGSI ALINEA
a. Memudahkan pengertian dan pemahaman dengan menceraikan suatu tema
dari tema yang lain.
b. Memisahkan dan menegaskan perhentian secara wajar dan formal.
1. Menurut fungsinya
a. paragraf pembuka
b. paragraf penghubung
c. paragraf penutup
2. Menurut posisi kalimat topik
a. paragraf deduktif
b. paragraf induktif
c. paragraf deduktif–induktif
d. paragraf tersebar
3. Berdasarkan sifat isinya:
a. paragraf argumentasi
b. paragraf narasi
c. paragraf persuasi
d. paragraf eksposisi
e. paragraf deskripsi
3
3. Macam-macam alinea
Berdasarkan sifat dan fungsi tujuannya :
a. Alinea pembuka
Sifat alinea pembuka;
(1) menarik minat dan perhatian pembaca
(2) sanggup menyiapkan pikiran pembaca kepada apa yang akan diuraikan
(3) alinea pembuka yang pendek lebih baik daripada yang panjang
Beberapa cara untuk menimbulkan minat pembaca :
(a) Memulai dengan sebuah kutipan, peribahasa, atau anekdot.
(b) Mulai denga membatasi arti atau pokok dari subyek yang dibahas
(c) Menunjukan mengapa subyek itu sangat penting
(d) Membuat tantangan atas suatu pertanyaan atau pendapat
(e) Menciptakan suatu kontras yang menarik
(f) Mengungkapkan pengalaman pribadi baik yang menyenangkan atau tidak
(g) Menyatakan maksud dan tujuan dari karangan
(h) Mengajukan pertanyaan-pertanyaa
Contoh:
“Pelajaran bahasa Indonesia mempunyai nilai yang lebih penting bila
dibandingkan dengan beberapa mata pelajaran yang lain, oleh karena ia akan
menjadi kunci yang akan membukakan pintu yang akan dilalui oleh mata pelajaranmata pelajaran yang lan itu. Hasil pekerjaan remidi yang dilaukan oleh para ahli
dalam membantu murid-murid yang terbelakang telah memuktikan kebenaran pernyataan di atas. Antara lain dapat disebutkan di sini hasil pekerjaan yang dilakukan
oleh Dr. Fernald.
b. Alinea Penghubung
Semua alinea yang terdapat di antara alinea pembuka dan penutup.
Sifat-sifat alinea penghubung tergantung pada jenis karangannya.
(1) Disusun berdasarkan perkembangan yang logis (pada karangan yang bersifat
deskritif, naratif atau biogratif dan eksposisi.
(2) Ada hubungan yang signifikan dalam mendukung satu gagasan utama.
(3) Beberapa alinea sebagai dasar atau landasan untuk menekankan pendapat
penulis.
c. Alinea Penutup
Alinea yang dimaksudkan untuk mengakhiri karangan atau bagian karangan
sebagai kesimpulan pendapat dari apa yeng diuraikan pada alinea penghubung.
Fungsi alinea penutup
a. menunjukkan secara singkat apa yang telah diuraikan sebelumnya.
b. Merupakan kesimpulan bulat dari apa yang diuraikan sebelumnya
c. Menimbulkan kesan bagi pembaca.
4. Syarat-syarat pembentukan alinea
a. Kesatuan : semua kalimat yang membina alinea itu secara bersama-sama
menyatakan suatu hal, suatu tema tertentu.
b. Koherensi : kekompakan hubungan antara sebuah kalimat dengan kalimat
yang lain yang membentuk alinea.
c. Perkembangan alinea : penyusunan atau perincian dari gagasan-gagasan
yang membina alinea.
5. Kesatuan Alinea
Kesatuan mengandung pengertian:
-Bukan berarti hanya memuat satu hal saja.
-Mendukung satu maksud tungal atau gagasan tunggal
Bentuk-bentuk penyimpangan maksud:
-Pemasukan sebuah sisipan atau interupsi yang jelas dalam urutan-urutan gagasan yang
ada
-setiap kalimat berikutnya semakin menyimpang dari tujuan utamanya.
Contoh :
Sifat kodrati bahasa yang lain, yang perlu dicatat disini ialah bahwasannya
tiap bahasa mempunyai sistem ungkapan yang khusus dan sistem makna yang
khusus pula, masing-masing lepas terpisah dan tidak tergantung pada yang lain.
Sistem ungkapan tiap bahasa dan sistem makna tiap bahasa dibatasi oleh
kerangka alam pikiran bangsa yang memakai bahasa itu, kerangka alam pikiran
yang saya sebut di atas. Oleh karena itu janganlah kecewa apabila bahasa
Indonesia tidak membedakan jamak dan tunggal, tidak mgenal kata dalam sistem
Kata kerjanya, gugus fonem juga tertentu polanya dan sebagainya. Bahasa
Inggris tidak mengenal “unggah-ungguh”. Bahasa Zulu tidak mempunyai kata
Yang berarti “lembu”, tetapi ada kata yang berarti “lembu putih”, “lembu merah”,
dan sebagainya. Secara teknis, para linguis mengatakan bahwa tiap bahasa
mempunyai sistem fonologi, sistem gramatikal serta pola semantik yang khusus.”
(BKI)
Bandingkan
paragraf
di samping
dengan
paragraf
berikut :
“Tapi sedihnya, apabila masyarakat dari suatu negara yang belum
Mempunyai bahasa kesatuannya, maka sudah pasti hal yang demikian, pasti tidak
terdapat pada masyarakat tersebut. Maka yang lebih sedih lagi, nasib rakyat yang
jauh dari kota, di mana kebutuhan daripada mereka tidak dapat diperhatikan
dengan seksama. Mereka seperti terisolir, yang mana mereka tidak leluasa
memperkenalkan keadaan daripada serta aspek-aspek kehidupan mereka. Dalam
hal ini, yang menjadi pioner terhadap daerah itu, sudah pasti dari kaum cerdik
pandai. Karena mereka ingin mengetahui serta mempelajari dan di samping
membantu mereka.”
(“Komposisi” Gorys Keraf)
Pada paragraf pertama dapat dilihat bahwa alinea tersebut hanya mengandung satu
gagasan pokok yaitu “ tiap bahasa mempunyai sistem ungkapan yang khusus dan
sistem makna yang khusus”.
Sedangkan pada pararaf kedua sekurang-kurangnya dibangun oleh tiga gagasan
Utama, yaitu :
1. Keadaan yang biasa diperoleh negara-negara yang mempunyai bahasa kesatuan
tidak akan terdapat pada negara-negara yang tidak mempunyai bahasa kesatuan
2. Nasib rakyat yang jauh dari kota sangat menyedihkan.
3 Perlu pionir-pionir untuk mempelajari keadaan rakyat yang jauh dari kota.
GAGASAN UTAMA = KALIMAT TOPIK
LETAK KALIMAT UTAMA (KALIMAT TOPIK)
Pada tulisan yang baik kalimat utama dapat kita lihat :
a. Pada awal alinea
Pengertian awal alinea ini dapat merupakan kalimat pertama, dapat juga
kalimat kedua.
Menghasilkan alinea deduktif (mula-mula menguraikan pokok persoalan
kemudian menyusul uraian-uraian terperinci.
Type alinea dengan kalimat topik pada awal alinea. Sifatnya Deduktif
b. Pada akhir alinea
Menghasilkan alinea Induktif.
Cara yang lebih sulit namun lebih efektif untuk mengungkapkan argumentasi
Type alinea dengan kalimat topik pada akhir alinea. Sifatnya Induktif
c. Pada Awal dan Akhir Alinea
Kalimat topik di awal dan di akhir alinea. Biasanya kalimat terakhir merupakan
Penekanan atau variasi kalimat pertama.
Type alinea dengan kalimat topik pada awal dan akhir alinea.
Sifatnya: Gabungan type 1 dan 2. (Campuran)
d. Pada Seluruh Alinea
Tidak terdapat kalimat khusus yang menjadi kalimat topiknya. Semua kalimat
mempunyai peranan sama penting dalam mendukung satu kesatuan gagasan.
Dijumpai pada uraian yang bersifat deskriftif dan naratif.
Type alinea yang seluruhnya mengandung isi terdapat pada tulisan-tulisan
deskriftif dan naratif.
6. KOHERENSI
Koherensi atau kepaduan tercipta apabila :
a. Terjadi hubungan timbal balik antar kalimat-kalimat yang membina alinea itu
baik, wajar dan mudah dipahami.
b. Jalan pikiran penulis mudah diikuti dan dipahami.
c. Tidak terjadi loncatan-loncatan pikiran yang membingungkan.
Persyaratan memperoleh kepaduan yang baik dan mesra :
a. Masalah kebahasaan
b. Perincian dan urutan isi alinea
6.1 Masalah Kebahasaan
•Repetisi
•Kata ganti
•Kata-kata transisi
a. REPETISI
Kepaduan alinea dapat dijalin dengan mengulang kata-kata kunci, yaitu kata
yang dianggap penting.
b. KATA GANTI
Untuk mengurangi perulangan yang tidak pada tempatnya digunakan kata ganti
sebagai pembentuk kepaduan.
c. KATA TRANSISI
Kata transisi terletak antara kata ganti dan repetisi. Kata transisi ditempuh
sebagai jalan tengah ketika gagasan-gagasan agak sulit dirumuskan.
Macam-macam kata atau frasa transisi sesuai sifat hubungannya ;
a. Hubungan yang menyatakan tambahan sesuatu yang telah disebut sebelumnya.
(lebih lagi, tambahan(pula), selanjutnya, disamping itu, dan, lalu, seperti halnya,
juga, lagi (pula), berikutnya, kedua, ketiga, akhirnya, tambahan lagi, demikian
juga)
b. Hubungan yang menyatakan pertentangan dengan sesuatu yang telah disebut
lebih dahulu; (tetapi, namun, bagaimanapun juga, walaupun demikian,
sebaliknya, sama sekali tidak, biarpun, meskipun)
c. Hubungan yang menyatakan perbandingan (sama halnya, seperti, dalam hal
yang sama, dalam hal yang demikian, sebagaimana)
d. Hubungan yang menyatakan akibat atau hasil : ( sebab itu, oleh sebab itu, oleh
karena itu, karena itu, jadi, maka, akibatnya)
e. Hubungan yang menyatakan tujuan : (untuk maksud itu, untuk maksud tersebut,
supaya)
f. Hubungan yang menyatakan singkatan, contoh, intensifikasi; (singkatnya, yakni,
ringkasnya, secara singkat, pendeknya, pada umumnya, seperti sudah dikatakan,
dengan kata lain, misalnya, yaitu, sesunguhnya )
g. Hubungan yang menyatakan waktu ; (sementara itu, segera, beberapa saat
kemudian, sesudah, kemudian)
h. Hubungan yang menyatakan tempat : (di sini, di situ, dekat, di seberang,
berdekatan dengan, berdampingan dengan)
6.2 Perincian dan Urutan pikiran
Cara pengembangan sebuah gagasan utama dan bagaimana hubungan antara
gagasan-gagasan bawahan yang menunjang gagasan utama .
Pola urutan yang biasa digunakan:
a. Pola urutan waktu
b. Pola urutan ruang
c. Pola urutan logis
d. Pola urutan sebab-akibat
e. Pola urutan umum-khusus
f. Pola urutan klimaks
g. Pola urutan proses
h. Dsb.

Mencakup 2 (dua) Hal:
1. kemampuan merinci secara maksimal gagasan utama alinea ke dalam
gagasan-gagasan bawahan
2. kemampuan mengurutkan gagasan-gagasan bawahan ke dalam suatu
urutan yang teratur.
Metode Pengembangan Alinea
1. Klimaks dan Anti-Klimaks
a. Klimaks
gagasan utama mula-mula diperinci dengan sebuah gagasan bawahan
yang dianggap paling rendah kedudukannya, berangsur-angsur, dengan
gagasan-gagasan lain hingga ke gagasan yang paling tinggi kedudukannya atau kepentingannya.
“Bentuk traktor mengalami perkembangan dari jaman-ke jaman sejalan
dengan kemajuan teknologi yang dicapai umat manusia. Pada waktu mesin
uap sedang jaya-jayanya, ada traktor yang dijalankan dengan uap. Modelnya
kira-kira seperti mesin giling yang digerakkan mesin uap. Pada waktu tank
menjadi pusat perhatian orang, traktorpun ikut-ikutan diberi model seperti
tank. “Keturunan” traktor model tank ini sampai sekarang masih
dipergunakan orang, yaitu traktor pakai roda rantai. Traktor semacam ini
adalah hasil
perusahaan Caterpillar. Di samping Caterpillar, Fordpun tidak ketinggalan
dalam pembuatan traktor dan alat-alat pertanian lainnya. Jepang tidak mau
kalah saing dalam bidang ini. Produk Jepang yang khas di Indonesiaterkenal
dengan nama “Padi Traktor” yang bentuknya sudah mengalami perubahan
dari model-model sebelumnya.
b. Anti-Klimaks
Penulis mulai dari suatu gagasan atau tema yang dianggap paling tinggi
Kedudukannya, kemudian perlahan-lahan menurun melalui gagasan-gagasan
Yang lebih rendah hingga yang paing rendah.
2. Metode Sudut Pandang
Dari tempat mana seorang pengarang melihat sesuatu.
Bagaimana seseorang menggambarkan isi sebuah ruang ?
Pola urutan ruang yang digunakan.
3. Perbandingan dan Pertentangan
Suatu cara dimana pengarang menunjukkan kesamaan atau perbedaan antara
dua orang, obyek atau gagasan dengan bertolak dari segi-segi tertentu.
4. Analogi
Perbandingan yang sistematis dari dua hal yang berbeda, tetapi dengan
memperlihatkan kesamaan segi atau fungsi dari kedua hal tadi,
sekedar sebagai ilustrasi.
5. Contoh
Teknik pengembangan paragraf yang lebih menekankan contoh-contoh sebagai
ilustrasi dari gagasan.
6. Proses
Teknik pengembangan alinea dengan mengungkapkan suatu urutan dari tindakantindakan atau perbuatan-perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu
Atau urutan dari sesuatu kejadian atau peristiwa.
Untuk menyusun sebuah proses;
a. Penulis harus mengetahui perincian-perincian secara menyeluruh.
b. Penulis harus membagi proses tersebut atas tahap-tahap kejadiannya.
c. Penulis harus menjelaskan tiap tahap dalam detail yang cukup tegas, sehingga
pembaca dapat melihat seluruh proses dengan jelas.
7. Sebab-Akibat
Teknik pengembangan paragraf dengan mengungkapkan sebab sebagai kalimat
Topik sedangkan akibat sebagai kalimat bawahan, atau sebaliknya.
Hubungan antara sebab dan akibat yang logis, sehingga pola ini disebut pola urutan
Logis.
8. Umum- Khusus
Teknik pengembangan paragraf dengan menyebut hal yang bersifat umum
terlebih dahulu, kemudian mengidentifikasi hal-hal yang bersifat khusus berdasarkan yang umum tersebut, atau sebaliknya.
UMUM
KHUSUS
KHUSUS
KHUSUS
KHUSUS
KHUSUS
KHUSUS
UMUM
9. Klasifikasi
Teknik pengembangan alinea dengan mengelompokkan barang-barang
Yang dianggap mempunyai kesamaan-kesamaan tertentu.
Klasifikasi bekerja dengan dua arah :
a. Mempersatukan satuan-satuan ke dalam kelompok
b. Memisahkan kesatuan dari kelompok.
10. Definisi Luas
Teknik pengembangan alinea dengan memberikan keterangan atau arti
terhadap sebuah istilah atau hal.
11. Perkembangan dan Kepaduan antar Alinea
Sebagai unit kesatuan terkecil , maka harus dijaga agar hubungan antara alinea
yang satu dengan yang lain terjalin dengan baik dalam membentuk unit
kesatuan yang lebih besar.
Tujuan : 1. Memahami amanat sebuah alinea (paragraf)
2. Mengetauhi struktur sebuah alinea
3. Sanggup menyusun alinea yang efektif.
MEMAHAMI AMANAT SEBUAH
ALINEA
1.
2.
Gagasan Umum
Gagasan Bawahan
SANGGUP MENYUSUN ALINEA
YANG EFEKTIF
- Bedakan alinea pembuka, penghubung
dan penutup
- Tempat kalimat topik
- Urutan perincian yang tepat
- Masalah kebahasaan
- Hubungan antar alinea
MENGETAHUI STRUKTUR ALINEA
1. Kesatuan
GU ------- GB (1-n)
2. Koherensi
a. Kebahasaan
-Repetisi
-Kata Ganti
-Kata transisi
b. Urutan Perincian
3. Pengembangan
a. Klimaks
e. Contoh
b. Sudut Pandang
f. Proses
c. Perbandingan
g. Sebab-akibat
d. Analogi
h. Definisi
1) Kesatuan Paragraf
Dalam sebuah paragraf hanya memiliki satu gagasan utama.
Gagasan utama itu dijelaskan oleh gagasan-gagasan penjelas.
Kalimat-kalimat yang membentuk paragraf ditata sedemikian
rupa, sehingga tidak ada satu pun kalimat yang menyimpang
dari ide pokok.
Perhatikan paragraf di bawah ini.
Jateng sukses. Kata ini meluncur gembira dari pelatih regu
jateng setelah selesai pertandingan final Kejurnas Tinju
Amatir, Minggu malam, di Gedung olah raga Jateng, Semarang.
Pernyataan itu dianggap wajar karena apa yang diimpiimpikan selama ini dapat terwujud, yaitu satu medali emas,
satu medali perak, dan satu medali perunggu. Hal itu ditambah
lagi oleh pilihan tinju terbaik yang jatuh ke tangan Jateng.
Hasil yang diperoleh itu adalah prestasi paling tinggi yang
pernah diraih oleh Jateng dalam arena seperti itu.
2). Koherensi/kepaduan=hubungan antara
kalimat dengan kalimat.
Kepaduan dalam kalimat dapat dibangun
dengan memperhatikan unsur-unsur
kebahasan :
a. repetisi
b. kata ganti
c. kata transisi (ungkapan penghubung)
25


Repetisi : pengulangan kata-kata yang dianggap
cukup penting atau menjadi topik pembahasan.
Kata ganti : kata yang dipakai untuk
menggantikan subyek pembicaraan.
Macam-macam kata ganti :
a. kata ganti orang pertama (I) : aku, saya, ku,
b. kata ganti orang kedua (II) : kamu, mu, kamu
sekalian,
c. kata ganti orang ketiga (III) : Anda, Dia, Beliau,
mereka, nya.
26
 Ungkapan
pengait paragraf dapat pula ditandai
oleh kata ganti, baik kata ganti orang maupun kata
ganti yang lain. Perhatikan paragraf di bawah ini.
Galuh, Hilmi, dan Andri adalah teman sekolah
saya sejak SMA hingga perguruan tinggi. Mereka
kini telah menyandang gelar Doktor dari sebuah
universitas negeri di Bandung. Mereka
merencanakan mendirikan sebuah universitas
swasta. Mereka menghubungi saya dan mengajak
bekerja sama, yaitu saya diminta menyediakan
tempatnya karena kebetulan saya memiliki tanah
yang luas dan strategis. Saya menyetujui
permintaan mereka.
 Kata mereka dipakai sebagai pengganti kata Galuh,
Hilmi, dan Andri agar nama orang tidak disebutkan
berkali-kali dalam satu paragraf. Penyebutan nama
orang dalam satu paragraf dapat menimbulkan
kebosanan serta menghilangkan keutuhan paragraf.

Kata transisi: kata yang berada
di antara kata ganti dan kata repetisi.
Macam-macam kata transisi :
a. berhubungan dengan pertambahan;
b. berhubungan dengan pertentangan;
c. berhubungan dengan perbandingan;
d. berhubungan dengan akibat
e. berhubungan dengan tujuan;
e. berhubungan dengan singkatan;
f. berhubungan dengan waktu;
g. berhubungan dengantempat.
28
Beberapa ungkapan penghubung antarkalimat yang dapat
digunakan adalah sebagai berikut:
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
Hubungan tambahan: lebih lagi, selanjutnya, di samping
itu, tambahan pula, berikutnya, lalu, demikian pula, lagi
pula, begitu juga, bahkan.
Hubungan pertentangan: namun, bagaimana pun, akan
tetapi, sebaliknya, walaupun demikian, meskipun begitu,
lain halnya.
Hubungan perbandingan: sama dengan itu, dalam hal
demikian, sehubungan dengan itu.
Hubungan akibat: jadi, oleh sebab itu, akibatnya, maka,
oleh karena itu.
Hubungan tujuan: untuk itu, untuk maksud itu.
Hubungan singkatan: singkatnya, pendeknya, akhirnya,
pada
umumnya, dengan kata lain, sebagai simpulan.
Hubungan waktu: sementara itu, segera setelah itu,
beberapa saat kemudian.
Hubungan tempat: berdekatan dengan itu.
Paragraf di bawah ini merupakan contoh yang
memperlihatkan pemakaian ungkapan pengait Antar
kalimat yang berupa ungkapan penghubung transisi.
Semua isi alam ini makhluk, artinya ciptaan
Tuhan. Ciptaan Tuhan yang paling sempurna dan
paling berkuasa di dunia ini adalah manusia.
Bahkan dikatakan bahwa manusia itu wakil
Tuhan di dunia. Manusia diizinkan oleh Tuhan
memanfaatkan semua isi alam ini untuk keperluan
hidupnya. Akan tetapi, tidak diizinkan menyakiti,
menyiksa, dan menyia-nyiakan makhluk hidup
yang lainnya.
Dengan dipasangnya pengait antar kalimat
bahkan dan akan tetapi dalam paragraf tersebut,
kepaduan paragraf terasa sekali.
Paragraf Argumentasi:
Perhatikan tulisan di bawah ini.
Kematian akibat kanker paru
terjadi karena kebiasaan merokok
bisa mencapai 80-90%. Selain itu,
merokok juga dapat menyebabkan
berkurangnya ketajaman mata.
Setiap tahun kira-kira tiga juta
orang akan mati akibat keracunan
asap rokok. Jumlah itu akan
meningkat sampai sepuluh juta
pada tahun 2020.
Paragraf Narasi:
(contoh Paragraf Narasi)
Aku duduk dekat kaki penjaga itu. Ia terus bergumul dalam lempung
tidurnya.
Barangkali ia sedang mimpi berburu, atau mimpi jadi orang berkuasa.
Waktu kusentuh kakinya, ia tidak berkutik. Begitu dahsyat ia
membiarkan dirinya kosong. Aku jadi berani. Aku menghampiri pintu,
lalu kukuakkan. Terdengar jerit yang pedih meloncati kesunyian. Aku
menarik nafas, takut kalau-kalau ada yang memergoki.
(dikutip dari Novel Lho, 1992: 153)
Paragraf Persuasi:
Persuasi adalah karangan yang bertujuan meyakinkan pembaca
agar melakukan sesuatu yang dikehendaki penulis. Perhatikan
tulisan berikut ini.
(contoh Paragraf Persuasi)
Dari Bank Umum Nasional inilah produk unik yang
menguntungkan Anda. Kapan pun dan ke mana saja Anda
ingin bepergian, Bunawisata siap menguruskan visa, paspor,
uang saku, asuransi jiwa 24 jam secara cuma-cuma dan
keperluan Anda yang lainnya. Anda terima beres. Sementara
simpanan Anda di Bunawisata terus berbunga. Bunawisata
menerima simpanan dalam mata uang rupiah dan U$ dolar
dengan bunga 7,1% dan 8,5%. Dapatkan segera keterangan
selengkapnya pada Bank Umum Nasional terdekat di kota
Anda. Untuk kemudahan Anda melakukan perjalanan
wisata, bisnis, atau perjalanan lainnya, mulai hari ini
manfaatkanlah Bunawisata.
Paragraf Eksposisi:
(contoh Paragraf Persuasi)
Nilai-nilai sosial dan moral mempunyai
pengaruh yang kuat terhadap pertumbuhan individu
seseorang. Memang, nilai-nilai sosial dan moral ini
seolah-olah bekerja membina seseorang mulai masa
kanak-kanak sampai dewasa. Setapak demi setapak
seseorang diperkenalkan dengan nilai-nilai sosial
dan moral lingkungannya.
Paragraf Deskripsi:
(contoh Paragraf Deskripsi)
Setiap hari Minggu di jalan Setiabudhi
kendaraan tampak bergerak pelan-pelan seperti
siput-siput kelelahan. Seluruh kendaraan yang
berderet puluhan meter sama menanti dan bergerak
pelan dengan sabar. Kendaraan-kendaraan dari
depan pun tidak berjalan cepat karena menjaga
keseimbangan jalan. Jalan itu penuh pagi ini.
1.
Sebutkan fungsi alenia pengembang!
2.
Kembangkan kalimat dibawah ini
menjadi paragraf (jenis paragraf
induktif)
• Mahasiswa dan buruh berunjuk rasa menentang
kenaikan BBM
3. Buatlah 1 alenia dari kalimat perempuan
itu sebagai tulang punggung keluarga