laporan akuntan

Download Report

Transcript laporan akuntan

LAPORAN AKUNTAN
Kantor Akuntan Publik pada akhir pemeriksaannya akan
memberikan suatu laporan akuntan yang terdiri dari:
1. Lembaran opini yang berisi tentang pernyataan pendapat
auditor yang merupakan tanggungjawab akuntan publik atas
kewajaran laporan keuangan perusahaan yang dibuat oleh pihak
manajemen.
2. Laporan Keuangan yang akan diaudit berupa neraca, laporan
laba-rugi, laporan perubahan modal, laporan arus kas, catatan
atas laporan keuangan yang berisi tentang: bagian umum
(menjelaskan latar belakang perusahaan), kebijakan akuntansi
dan penjelasan atas pos-pos neraca dan laba rugi serta informasi
tambahan berupa lampiran mengenai perincian pos-pos yang
penting seperti perincian piutang, aktiva tetap, utang, beban
umum dan administrasi serta beban penjualan.
JENIS-JENIS PENDAPAT AUDITOR
Menurut SPAP (PSA 29 SA Seksi 508), ada lima jenis pendapat
akuntan, yaitu:
1. Unqualified Opinion (Pendapat wajar tanpa pengecualian)
2. Unqualified Opinion With Explanatory Language (Pendapat
wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan yang
ditambahkan dalam laporan audit bentuk baku)
3. Qualified Opinion (Pendapat wajar dengan pengecualian)
4. Adverse Opinion (Pendapat tidak wajar)
5. Disclaimer Opinion (Pernyataan tidak memberikan pendapat)
Kondisi-Kondisi Auditor Memberikan Pendapat
Pendapat wajar tanpa pengeculian
Pendapat ini akan diberikan oleh akuntan publik, jika auditor
telah melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan Standar
Profesional Akuntan Publik (SPAP) yang telah ditetapkan
oleh IAI. Auditor juga dalam melakukan pengauditan telah
didukung oleh bukti-bkti yang mencukupi dan kompeten serta
tidak menemukan adanya penyimpangan dalam penerapan
Standar Akuntansi Keuangan dan Prinsip Akuntansi Yang
Diterima Umum oleh klien pada saat penyusunan laporan
keuangan.
. Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa
penjelasan yang ditambahkan dalam laporan audit
bentuk baku.
Keadaan tersebut meliputi:
1. Pendapat sebagian didasarkan atas laporan auditor
independen lainnya.
2. Adanya peristiwa-peristiwa yang sifatnya luar biasa
3. Terdapat suatu perubahan material dalam
penerapan atau metode penerapan prinsiap akuntansi
yang berlaku umum diantara dua periode akuntansi.
4. Keadaan tertentu yang berhubungan dengan
laporan audit atas laporan keuangan komparatif.
5. Data keuangan kuartalan tertentu yang
diharuskan oleh BAPEPAM, namun tidak disajikan
atau direview.
6. Terjadi ketidakkonsistenan yang sifatnya material
antara informasi lain dalam suatu dokumen yang
berisi laporan keuangan yang audit dengan
inforemasi yang disajikan dalam laporan keuangan.
Pendapat wajar dengan pengecualian
Pendapat ini akan diberikan jika laporan keuangan yang
diaudit disajikan secara wajar, dalam semua hal yang
material, posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas
dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia, kecuali untuk dampak hal yang berkaitan
dengan yang dikecualikan.
Kondisi disebabkan:
1. Auditor pada saat melakukan pengauditan dibatasi lingkup
audit sehingga bukti kompeten yang dikumpulkan tidak
mencukupi. Hal ini akan mengakibatkan auditor
berkesimpulan bahwa ia tidak dapat menyatakan pendapat
wajar tanpa pengecualian.
2. Pada saat pengauditan, Auditor menemukan
penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku
umum yang mempunyai dampak material sehingga
auditor memberikan pendapat wajar dengan
pengecualian.
3. Jika auditor memberikan pendapat wajar dengan
penecualian, maka harus dicantumkan semua
alasan yang menguatkan dalam satu atau lebih
paragraf terpisah yang dicantumkan sebelum
paragraf pendapat.
Pendapat tidak wajar
Pendapat ini akan diberikan apabila menurut pertimbangan
auditor dalam penyusunan laporan keuangan yang dibuat klien
secara keseluruhan tidak disajikan secara wajar sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Oleh karena itu auditor harus menjelaskan dalam paragraf
terpisah sebelum paragraf pendapat dalam laporannya:
Semua alasan yang mendukung pendapat tidak wajar
Dampak utama hal yang menyebabkan pemberian pendapat
tidak wajar terhadap posisi keuangan, hasil usaha, perubahan
ekuitas dan arus kas, jika secara praktis untuk dilaksanakan.
Pernyataan tidak memberikan pendapat
Suatu pernyataan yang dikeluarkan oleh auditor untuk
memberikan pendapat atas laporan keuangan yang diauditnya.
Pernyataan ini dapat diberikan jika:
Auditor tidak dapat merumuskan atau tidak merumuskan
mengenai kewajaran laporan keuangan yang disajikan oleh
pihak klien tidak sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia.
Jika auditor tidak melaksanakan audit yang linkupnya memadai
untuk memunkinkannya memberikan pendapat atas kewajaran
laporan keuangan.
UNSUR-UNSUR LAPORAN AUDITOR
1. Judul ”LAPORAN AUDITOR INDEPEN”
2. Alamat ”Pihak yang memberikan penugasan”
3. Paragraf Pendahuluan, berisi:
-Pernyataan telah melaksanakan pemeriksaan
-Periode laporan keuangan yang diaudit
-Jenis laporan keuangan yang diauditTanggungjawab
laporan keuangan ada pada pihak manajemen
-Tanggungjawab auditor terhadap pernyataan pendapat
atas laporan keuangan yang diaudit.
4. Paragraf Ruang Lingkup, berisi:
Pernyataan auditor, pelaksanaan pemeriksaan berdasarkan
stándar auditing yang ditetapkan IAI.
Pernyataan auditor, bahwa dalam melaksanakan pemeriksaan
dilakukan dengan perencanaan, pengujian, pengumpulan
bukti-bukti yang mendukung jumlah dan pengungkapan dalam
laporan keuangan.
5. Paragraf Pendapat
Auditor menyatakan pendapatnya mengenai kewajaran
laporan keuangan klien pada nilai yang material
6. Identitas Kantor Akuntan Publik, “NAMA” ,
“NO.REGISTER”,“TANDA TANGAN”
7. Tanggal Laporan ”Tanggal yang dicantumkan adalah
tanggal diselesaikannya pemeriksaan”
.