kontraksi otot

Download Report

Transcript kontraksi otot

FISIOLOGI OTOT
• Otot : kelompok jaringan terbesar dlm tubuh
• Membentuk setengah berat tubuh
• Klasifikasi :
– Memiliki serat lintang/tidak(striated)
– Bekerja secara sadar/tidak(volunter/involunter)
JENIS OTOT
 Otot rangka (Skeletal muscle) atau otot
volunter atau otot lurik (Striated muscle).
 Otot polos (Smooth muscle) atau otot
involunter
 Otot jantung (Cardiac muscle)
ORGANISASI OTOT RANGKA
• Sebuah otot rangka tdd sejumlah serat otot(sel otot)
yg terletak sejajar dan disatukan jar.ikat
• Setiap serat otot tdd sejumlah miofibril
• Setiap miofibril tdd filamen tebal dan filamen tipis yg
tersusun scr teratur
• Filamen tebal Ө 12-18 nm dan panjang 1,6 μm
tersusun atas protein miosin
• Filamen tipis Ө 5-8 nm dan panjang 1,0 μm, tersusun
atas protein aktin, tropomiosin, dan troponin
ORGANISASI OTOT RANGKA
Miosin
Otot
utuh
Serat
otot
miofibril
Filamen
tebal dan
tipis
Aktin
Troponin
Tropomiosin
orga
n
sel
Struktur intrasel
Unsur
sitoskeleton
khusus
protein
• Miofibril yg relaksasi memperlihatkan gambaran pita-pita
gelap(pita A) dan pita-pita terang(pita I)berganti-ganti
• Pita- pita semua miofibril terletak sejajar menimbulkan
gambaran striated
• Pita A tdd tumpukan filamen tebal dan filamen tipis yg tumpang
tindih
• Zona H : daerah yg lebih terang dalam pita A tempat filamen –
filamen tipis tidak bertemu
• Pita I : tdd bagian filamen tipis yg tidak masuk ke pita A
• Garis Z : di bagian tengah pita I
• Sarkomer : daerah antara 2 garis Z (unit fungsional otot rangka)
• Garis M : protein yg menahan filamen tebal
• Pengikatan aktin dan miosin di jembatan silang menghasilkan
kontraksi serat otot shgg aktin dan miosin disebut sebagai
protein kontraktil. Tropomiosin dan troponin disebut sebagai
protein regulator krn perannya dalam mencegah atau
memungkinkan tjd kontraksi
• Dalam potongan melintang : setiap satu filamen tebal
dikelilingi 6 filamen tipis yg membentuk susunan heksagonal
• Setiap satu filamen tipis dikelilingi 3 filamen tebal
• Terdapat jembatan silang halus yg berjalan dari filamen tebal
ke arah filamen tipis di sekelilingnya
• Sebuah serat otot dapat memiliki 32 milyar filamen tebal dan
16 milyar filamen tipis yg tersusun akurat dlm miofibril
FILAMEN TEBAL
• Tdd beberapa ratus molekul miosin
• Miosin : protein yg tdd 2 subunit identik bentuk tongkat(stick)
golf
• Ujung-ujung ekor miosin saling menjalin, 2 kepala globuler
meninjol pd ujung yg lain
• Ekor miosin berjajar ke arah tengah filamen, kepalanya
menonjol ke arah luar membentuk jembatan silang atr
filamen tebal dan tipis
• Tiap jembatan silang memiliki 2 tempat penting yaitu tempat
pengikatan aktin (actin binding sites) dan tempat ATPase
miosin (miosin ATPase sites)
FILAMEN TIPIS
• Tdd 3 protein : aktin, tropomiosin , dan troponin
• Aktin, struktur utama filamen tipis, tdd 2 untaian yg saling
membelit seperti spiral, tiap molekul aktin memiliki
tempat pengikatan khusus untuk melekat dgn jembatan
silang
• Tropomiosin : protein berbentuk seperti benang terletak
sepanjang sisi aktin menutupi tempat aktin akan berikatan
dgn jembatan silang
• Troponin : kompleks protein yg tdd 3 jenis unit
polipeptida, satu mengikat tropomiosin, satu mengikat
aktin, dan satu dapat berikatan dgn Ca
• Ikatan Ca dgn troponin mengubah bentuk protein ini
sehingga tropomiosin bergeser dr posisi menghambatnya,
aktin dapat berikatan dgn miosin dan berinteraksi di
jembatan silang menghasilkan kontraksi otot
DASAR MOLEKULER KONTRAKSI OTOT RANGKA
• Selama kontraksi filamen-filamen tipis di kedua sisi sarkomer
bergerak masuk ke arah pusat pita A
• Ketika bergerak filamen-filamen tipis menarik garis-garis Z
sehingga sarkomer memendek
• Karena seluruh sarkomer memendek secara simultan seluruh
serat menjadi lebih pendek  sliding-filament mechanism
• Kontraksi dilakukan oleh pergeseran filamen-filamen tipis yg
mendekat satu sama lain di antara filamen tebal
• Filamen tebal dan filamen tipis tidak mengalami perubahan
panjang
• Filamen-filamen tipis ditarik ke arah dalam thd filamen tebal yg
stationer oleh aktivitas jembatan silang
• Saat miosin dan aktin berikatan di jembatan silang konformasi
jembatan silang berubah shgga jembatan silang tsb menekuk ke
dalam seolah memiliki engsel, mengayun ke arah pusat filamen
tebal seperti mengayun sampan (power stroke)
• Pd akhir satu siklus jembatan silang ikatan atr aktin dan jembatan
silang miosin terputus, jembatan silang kembali ke bentuk semula
dan berikatan dgn molekul aktin berikutnya yg terletak di belakang
pasangan aktin sebelumnya, siklus pengikatan dan penekukan
jembatan silang kembali terjadi. Pemendekan total terjadi krn
siklus pengikatan dan penekukan jembatan silang yg terjadi
berulang-ulang
• Jembatan silang yg berhubungan dgn filamen –filamen tipis tidak
mengayun secara bersamaan
• Sebagian jembatan silang menahan filamen tipis sementara yg lain
melepaskan filamen tipis untuk berikatan dgn molekul aktin
berikutnya
EXCITATION-CONTRACTION COUPLING
• Adalah serangkaian kejadian yg menghubungkan eksitasi otot
ke kontraksi otot
• Otot rangka dirangsang untuk berkontraksi oleh impuls saraf di
taut neuromuskulus yg diperantarai pelepasan asetilkolin
• Di setiap taut antara sebuah pita A dan pita I membran
permukaan masuk ke dalam serat otot membentuk tubulus
transversus (tubulus T)
• Tubulus T berjalan tegak lurus dr permukaan membran sel otot
ke dalam bagian tengah serat otot
• Membran tubulus T bersambungan dgn membran permukaan
sehingga potensial aksi di membran permukaan jg menyebar ke
tubulus T
• Potensial aksi lokal di tubulus T menginduksi perubahan
permeabilitas retikulum sarkoplasma, yaitu suatu jaringan
membranosa terpisah di dalam serat otot
• Retikulum sarkoplasma adalah modifikasi retikulum
endoplasma, tdd jaringan halus tubulus yg saling
berhubungan mengelilingi setiap miofibril
• Segmen retikulum sarkoplasma terpisah-pisah
membungkus setiap pita A dan pita I. Ujung akhir segmen
membesar membentuk daerah-daerah berbentuk kantung
yg disebut kantung lateral. Kantung lateral terletak dekat
dg tubulus T dan menyimpan Ca. Penyebaran potensial
aksi ke tubulus T mencetuskan pengeluaran Ca dari
retikulum sarkoplasma ke sitosol
• Ca akan berikatan dgn troponin sehingga tropomiosin
bergeser membuka tempat pengikatan aktin dgn
jembatan silang miosin
• Jembatan silang miosin memiliki 2 tempat pengikatan yaitu
tempat pengikatan aktin dan tempat ATPase, yaitu tempat
enzim yg dapat mengikat ATP dan menguraikannya menjadi
ADP + fosfat inorganik(Pi)
• Di otot rangka magnesium(Mg) harus terlebih dahulu melekat
ke ATP sebelum ATPase miosin dapat menguraikan ATP
• Penguraian ATP tjd di jembatan silang miosin sebelum jembatan
berikatan dgn molekul aktin, ADP dan Pi tetap terikat erat dgn
miosin dan energi yg dibebaskan disimpan di dalam jembatan
silang untuk menghasilkan bentuk miosin berenergi tinggi
• Ketika serat otot tereksitasi Ca menarik kompleks troponintropomiosin sehingga jembatan silang miosin yg sudah
mendapat energi dpt berikatan dgn molekul aktin
• Energi yg trdpt di jembatan silang dibebaskan shgg
menyebabkan jembatan silang menekuk dan menghasilkan gaya
mengayun kuat yg menarik filamen tipis ke arah dalam
• ADP dan Pi jg dibebaskan dgn cepat ketika miosin berkontak dgn aktin
saat gerakan mengayun timbul sehingga tempat ATPase miosin juga
bebas untuk berikatan dgn molekul ATP lain.
• Aktin dan miosin tetap berikatan di jembatan silang sampai terdapat
molekul ATP baru yg melekat ke miosin pd akhir gerakan mengayun
• Perlekatan molekul ATP yg baru memungkinkan jembatan silang
terlepas dan kembali ke bentuknya semula siap menjalani siklus baru
• ATP yg baru melekat kemudian diuraikan oleh ATPase untuk
memberikan energi lagi bagi jembatan silang, jembatan silang akan
berikatan dgn molekul aktin berikutnya dan kembali menekuk
demikian seterusnya
• ATP baru harus berikatan dgn miosin agar ikatan antara aktin dan
miosin bisa putus. Apabila tidak terdapat ATP maka aktin akan tetap
berikatan dgn miosin di jembatan silang sehingga timbul kekakuan
otot, hal ini terlihat pada fenomena Rigor Mortis (kaku mayat)
Cross-Bridge Formation
HUBUNGAN SARAF - OTOT
• Akson neuron yg mempersarafi serat otot rangka kehilangan
selubung mielin, kemudian bercabang menjadi sejumlah
terminal akhir/end feet.
• End feet mengandung banyak vesikel jernih yg berisi
asetilkolin yi transmiter pd hubungan saraf-otot
• Ujung – ujung tersebut masuk pd cekungan di lempeng ujung
motorik, suatu penebalan membran otot di hubungan saraf
otot
• Di bawah ujung saraf, membran otot lempeng ujung berubah
menjadi lipatan saraf otot
• Seluruh bagian ini disebut hubungan saraf-otot
Transmisi impuls saraf ke otot
• Impuls yg tiba di ujung neuron motorik meningkatkan
permeabilitas ujung-ujung saraf thd Ca
• Ca masuk ke ujung saraf dan membangkitkan peningkatan
eksositosis vesikel asetilkolin
• Asetilkolin berdifusi ke reseptor asetilkolin di lipatan
hubungan saraf otot
• Ikatan asetilkolin dan reseptornya meningkatkan
permeabilitas membran thd Na dan K, influks resultan Na
menghasilkan potensial depolarisasi yi potensial lempeng
ujung
• Arus potensial lokal ini mendepolarisasi membran otot yg
bersebelahan shgg mencapai ambang letup, potensial aksi
timbul di kedua sisi lempeng ujung dan diteruskan
sepanjang serat otot. Potensial aksi otot ini yg akan
memicu kontraksi otot
TAHAP KONTRAKSI
1.Pelepasan muatan listrik neuron motorik.
2.Pelepasan transmitter (asetilkolin) pada
lempengan akhir motorik
3.Pengikatan asetilkolin ke reseptor asetilkolin
nikotinik.
4.Peningkatan konduktans ion Na dan ion K
dalam membrana lempeng akhir.
5.Pembentukan potensial lempengan akhir.
6.Pembentukan potensial aksi dalam serabut otot.
7.Penyebaran depolarisasi ke dalam sepanjang
tubulus T.
8.Pelepasan Ca dari kantung-kantung lateral
retikulum sarkoplasma, serta difusi kedalam
filamen tebal dan tipis.`
9.Pengikatan ion Ca ke troponin C, pembukaan
tempat pengikatan myosin ke atas aktin.
10.Pembentukan hubungan silang antara aktin dan
myosin serta peluncuran filamen tipis diatas
yang tebal yang menimbulkan pemendekan.
TAHAP RELAKSASI
1. Apabila tidak lagi terdapat potensial aksi lokal
maka ion Ca dipompa kembali ke dalam
retikulum sarkoplasma.
2. Kompleks
troponin-tropomiosin
bergeser
kembali ke posisi menghambatnya sehingga
aktin dan miosin tidak dapat lagi berikatan di
jembatan silang
3. Filamen tipis kembali ke posisi istirahatnya
4. Terjadi relaksasi
Role of Ca+2 in Muscle Contraction
Ca+2
Ca++
Ca++
* Actin-binding sites are
exposed as a result of
Ca+2 binding to troponin
complex that causes a
conformational shift of
tropomyosin
Cross-Bridge Cycle
Summary:
Excitation-Contraction Coupling
Cross-bridge Cycle
This animation by Mike Geeves,
Laboratory of Molecular Biology in the UK
and the Cambridge Institute for Medical
Research
KONTRAKSI OTOT
• Proses yang menimbulkan pemendekan
unsur kontraktil didalam otot dimana
terjadi peluncuran filamen tipis di atas
filamen tebal karena adanya suatu
rangsangan yang adekuat.
• Ada 2 jenis kontraksi otot :
– Kontraksi Isometrik, dan
– Kontraksi Isotonik
Kontraksi Isometrik,
kontraksi yang timbul tanpa terjadinya
pemendekan otot (panjang atau ukuran
otot tetap sama),
Kontraksi Isotonik, kontraksi melawan
beban tetap dengan ketegangan otot
tetap konstan
MEKANIKA OTOT RANGKA
• Gaya yg ditimbulkan otot rangka dapat dibuat
bervariasi tergantung kebutuhan gerakan.
Untuk menghasilkan tingkat ketegangan otot
yg berbeda-beda terdapat 2 faktor yg dapat
disesuaikan yaitu
– Jumlah serat otot yg berkontraksi dlm sebuah otot
(rekrutmen unit motorik)
– Tegangan yg dihasilkan oleh setiap serat yg
berkontraksi
UNIT MOTORIK OTOT RANGKA
• Setiap otot utuh dipersarafi oleh sejumlah neuron
motorik. Satu neuron motorik mempersarafi
sejumlah serat otot tetapi setiap serat otot hanya
dipersarafi oleh satu neuron motorik. Sewaktu
sebuah neuron motorik diaktifkan, semua serat otot
yang dipersarafinya akan terangsang untuk
berkontraksi secara bersamaan. Setiap neuron
motorik tunggal dan seluruh serat – serat otot yang
disarafinya ini disebut “Unit Motorik” yg
merupakan unit fungsional otot rangka
• Setiap otot terdiri dari sejumlah unit motorik yg
bercampur baur. Jumlah serat otot per unit motorik dan
jumlah unit motorik pd tiap otot berbeda-beda
bergantung pd fungsi spesifik otot tersebut
• Untuk gerakan halus dan cermat sebuah unit motorik
mungkin hanya mengandung selusin serat otot, misalnya
otot-otot gerak bola mata
• Untuk gerakan kuat dan terkontrol scr kasar sebuah unit
motorik dapat mengandung 1500 – 2000 serat otot,
misalnya otot-otot paha
• Jumlah serat otot yg berperan dalam usaha kontraksi total
otot keseluruhan bergantung pd jumlah unit motorik yg
direkrut dan jumlah serat otot per unit motorik di otot
tersebut (Rekrutmen unit motorik)
• Untuk mencegah kelelahan/fatigue pd otot maka
rekrutmen unit motorik terjadi scr asinkron, tubuh
mengaktifkan unit-unit motorik scr berselang-seling agar
unit motorik yg sudah aktif dapat beristirahat. Namun ini
hanya terjadi pada kontraksi yg submaksimum. Pd
kontraksi maksimum semua serat otot diaktifkan sehingga
unit motorik tdk dapat digilir
• Jenis serat otot yg diaktifkan bervariasi sesuai tingkat
aktivitas
• Pd aktivitas yg mengutamakan daya tahan(endurance)
unit-unit motorik yg lebih resisten thd kelelahan lbh dulu
direkrut, sedangkan serat-serat otot yg cepat lelah adalah
yg paling akhir direkrut. Namun serat-serat otot pd
akhirnya juga mengalami kelelahan bila digunakan terus
menerus
TINGKAT KETEGANGAN SERAT OTOT
Dipengaruhi oleh :
• Frekuensi rangsangan
• Panjang serat pd permulaan kontraksi
• Tingkat kelelahan
• Ketebalan serat
PEMAKAIAN ENERGI
• ATP satu-satunya sumber energi yg dapat digunakan langsung
untuk aktivitas kontraksi
• ATP harus diberikan terus menerus agar aktivitas kontraktil
dapat berlangsung
• ATP yg tersedia di jaringan otot terbatas
• Terdapat 3 jalur yg memasok ATP tambahan yaitu :
– Pemindahan fosfat berenergi tinggi dr kreatin fosfat ke
ADP
– Glikolisis
– Fosforilasi oksidatif
• Kreatin fosfat adalah simpanan energi pertama yg
digunakan pd awal aktivitas otot rangka
• Kreatin fosfat mengandung gugus fosfat berenergi
tinggi. Energi akan dibebaskan ketika ikatan fosfat
dan kreatin dilepaskan dan diberikan langsung ke
ADP membentuk ATP
• Reaksi ini dikatalisis enzim kreatin kinase, bersifat
reversibel jadi energi dan fosfat dr ATP jg dpt
dipindahkan ke kreatin untuk membentuk kreatin
fosfat
kreatin fosfat + ADP  kreatin + ATP
• Sebagian besar energi dlm otot tersimpan dlm bentuk
kreatin fosfat, otot istirahat mengandung kreatin fosfat 5x
ATP
• Pd saat otot rangka kontraksi cadangan ATP yg sedikit akan
cepat terpakai maka reaksi berbalik untuk membentuk
ATP tambahan. Pembentukan ATP dr kreatin fosfat
berlangsung cepat krn hanya memerlukan satu reaksi
enzimatik
• Aktivitas yg berintensitas tinggi dan berlangsung singkat
sebagian besar ditunjang oleh ATP yg berasal dr
penguraian kreatin fosfat. Selanjutnya simpanan kreatin
fosfat akan habis dan apabila aktivitas terus berlanjut
maka diperlukan jalur-jalur alternatif untuk membentuk
ATP yaitu glikolisis dan fosforilasi oksidatif
• Fosforilasi oksidatif berangsung di mitokondria dlm
keadaan aerob dengan bahan bakar glukosa atau asam
lemak
• Fosforilasi oksidatif menghasilkan molekul ATP yg cukup
banyak(32 ATP) namun relatif lambat
• Agar fosforilasi oksidatif dpt berlangsung diperlukan
pasokan O2 dan nutrien yg cukup
• O2 tersedia melalui beberapa mekanisme
– Pernapasan yg lebih dalam dan cepat
– Kontraksi jantung lebih kuat dan cepat
– Vasodilatasi
– Hb melepaskan lebih banyak O2
– Adanya mioglobin di serat- serat otot tertentu yg dapat
menyimpan O2
• Saat kontraksi mendekati maksimum pembuluh
darah otot hampir tertutup oleh kontraksi yg
sangat kuat shgg penyaluran O2 sangat terganggu.
• Faktor ini ditambah fosforilasi oksidatif yg relatif
lambat menyebabkan ATP tdk dpt dihasilkan dgn
cepat untuk memenuhi kebutuhan otot selama
aktivitas intensif
• Jika fosforilasi oksidatif tdk mampu menyediakan
ATP yg diperlukan otot maka serat-serat otot
mengandalkan Glikolisis untuk menghasilkan ATP
• Produk akhir glikolisis akan masuk ke jalur fosforilasi
oksidatif, tetapi glikolisis jg dapat berlangsung walaupun
produknya tdk diolah dlm fosforilasi oksidatif. Pd glikolisis
satu molekul glukosa diuraikan menjadi 2 molekul asam
piruvat yg reaksi-reaksinya menghasilkan 2 ATP. Asam
piruvat selanjutnya dapat diolah dalam fosforilasi oksidatif
• Glikolisis dapat berlangsung secara anaerob dan berjalan
lebih cepat daripada fosforilasi oksidatif meskipun hanya
dihasilkan 2 ATP
• Jalur glikolisis memerlukan glukosa yg cukup banyak untuk
diolah
• Produk akhir glikolisis anaerob yaitu asam piruvat akan
diubah menjadi asam laktat. Penimbunan asam laktat
menimbulkan nyeri otot dan kelelahan otot
• Setelah berhenti berolahraga aktivitas pernapasan tetap
dalam dan cepat. Penambahan ambilan O2 ini diperlukan
untuk pemulihan sistem-sistem energi.
• Selama masa pemulihan fosforilasi oksidatif menghasilkan
ATP yg akan digunakan untuk mensintesis ulang kreatin
fosfat untuk memulihkan cadangannya.
• Asam laktat diubah kembali menjadi asam piruvat yg
selanjutnya masuk ke jalur fosforilasi oksidatif untuk
menghasilkan ATP. Asam piruvat sisanya diubah kembali
menjadi glukosa oleh hati dan disimpan sebagai glikogen
di hati dan otot
• Semua tambahan O2 yang harus dibayar untuk
menghasilkan pembentukan kembali sistem fosfagen dan
sistem asam piruvat ini disebut “Hutang Oksigen”.
JENIS SERAT OTOT RANGKA
• Tipe I (serat oksidatif lambat)
• Tipe IIa (serat oksidatif cepat)
• Tipe IIb (serat glikolitik cepat)
KARAKTERISTIK
TIPE I
TIPE IIa
TIPE IIb
Aktivitas ATP ase miosin
Kecepatan kontraksi
Warna serat
Mitokondria
Daya tahan thd kelelahan
Kapasitas fosforilasi oksidatif
Enzim glikolisis anaerobik
Kapiler
Kandungan mioglobin
Kandungan glikogen
Garis tengah serat
Intensitas kontraksi
Rendah
Lambat
Merah
Banyak
Tinggi
Tinggi
Rendah
Banyak
Tinggi
Rendah
Kecil
rendah
Tinggi
Cepat
Merah
Banyak
Sedang
Tinggi
Sedang
Banyak
Tinggi
Sedang
Sedang
Sedang
Tinggi
Cepat
Putih
Sedikit
Rendah
Rendah
Tinggi
Sedikit
Rendah
Tinggi
Besar
Tinggi
KONTROL GERAKAN MOTORIK
• Terdapat 3 tingkatan yg mengatur keluaran
unit motorik :
– Masukan dari neuron aferen
– Masukan dr korteks motorik primer (sistem
motorik kortikospinalis/piramidalis)
– Masukan dari sistem motorik
multineuron/ekstrapiramidalis
• Sistem kortikospinalis terutama memperantarai
gerakan-gerakan volunter yg halus dan berlainan
pd jari dan tangan
• Daerah motorik suplementer dan pramotorik dgn
masukan dr serebroserebelum merencanakan
perintah motorik volunter yg disampaikan ke
neuron-neuron motorik yg sesuai oleh korteks
motorik primer melalui sistem desendens ini.
• Sistem multineuron terutama mengatur postur
tubuh keseluruhan yg melibatkan gerakan
involunter kelompok otot-otot besar di badan dan
tungkai
• Masukan yg berkonvergensi di neuron-neuron motorik sebagian
bersifat eksitatorik sementara yg lain inhibitorik. Gerakan
terkoordinasi tergantung pd keseimbangan kedua aktivitas tsb.
• Jika sistem inhibitorik dr batang otak terganggu, otot-otot menjadi
hiperaktif krn masukan eksitatorik ke neuron motorik tdk dilawan
(paralisis spastik)
• Sebaliknya jika masukan eksitatorik hilang misalnya pd kerusakan jalur
eksitatorik desendens dr korteks motorik primer akan timbul paralisis
flaksid
• Kerusakan korteks motorik primer di salah satu sisi otak menimbulkan
Hemiplegia (paralisis flaksid salah satu sisi tubuh) misalnya pd Stroke.
• Gangguan di semua jalur desendens misalnya trauma berat pd korda
spinalis disertai dgn paralisis flaksid di bawah tingkat kerusakan yaitu
Kuadriplegia (paralisis keempat anggota badan) bila korda spinalis
atas yg rusak, dan paraplegia (paralisis tungkai) bila korda spinalis
bagian bawah yg rusak
PENGARUH HORMON DAN LATIHAN FISIK
• Penelitian telah membuktikan bahwa steroid dapat
meningkatkan massa otot bila digunakan dlm jumlah besar
disertai dgn latihan berat.
• Obat-obat ini banyak dikonsumsi oleh atlet-atlet terutama yg
berkecimpung dlm olahraga yg memerlukan kekuatan
misalnya angkat berat dan lari sprint dgn harapan dapat
meningkatkan massa otot dan juga kekuatan otot, meskipun
sebenarnya hal ini dilarang oleh federasi-federasi olahraga
• Penggunaan obat-obat jenis ini dapat menimbulkan efek
samping pd sistem reproduksi, kardiovaskular, hti, dan
mungkin juga berdampak pd perilaku
World largest
biceps
Mr. Synthol - "in honor" of the medication, huge doses of which he injects in his arms. , Gregg
Valentino is 169 cm tall, and the volume of his biceps is 58 cm. It took the bodybuilder 23 years
of training and liters of steroids to grow his monstrous muscles. In addition, Gregg lost his hair
and earned liver cancer because of the medication.
Synthol is not a testosterone, and does not contain steroids. It is purely oils that puff up a
muscle to make it look like it had been trained hard.