Sistel10-Siskomsat - Tektro UNJANI 2011

Download Report

Transcript Sistel10-Siskomsat - Tektro UNJANI 2011

Sistem Komunikasi Satelit
Sofyan Basuki, ST, MT
[email protected]
Teknik Eletro
Universitas Jenderal Ahmad Yani
2011
Pendahuluan
The Birth of Satellite Communications
PD II ---> Pengembangan Teknologi saat itu, Missiles dan
Microwaves, untuk dikombinasikan sebagai awal dari
era komunikasi satelit
Early Development
1957 SPUTNIK I
1960 TIROS I
1961 VOSTOK I
1962 TELSTAR I
1963 SYNCOM I
1965 INTELSAT I
First Artificial Satellite
First Meteorological Satellite
First Manned Orbital Flight
First Experimental Telecomm Satellite
First Geostationary Satellite (Exp.)
First Commercial Comm. Satellite
Karakteristik Sistem Komunikasi Satelit :
Prinsip-prinsipnya serupa dengan microwave radio links tapi
dibedakan atas 3 karakteristik penting:
•
Sinyal Komunikasi Satelit menempuh jarak yang sangat
jauh tanpa penguatan, konsekuensinya Satelit bersifat aktif,
mempunyai penguatan sinyal yang on-board.
•
Peralatan berada di daerah yang tidak dihuni manusia
(extreme environment = luar angkasa)
•
Perbaikan dapat dianggap mustahil dilakukan setelah
satelit diluncurkan ke orbit. (baru bisa dilakukan pada orbit
LEO)
Walaupun satelit komunikasi awalnya digunakan utk
pelengkap sistem kabel jarak jauh (long distance cable
systems), namun terdapat beberapa perbedaaan diantara
kedua sistem tersebut :
•
•
•
•
Long distance cable bersifat point-to-point connections, Komunikasi
Satelit bersifat point-to-multipoint / multipoint-to-multi point
connections
Biaya sistem kabel meningkat dengan pertambahan jarak, biaya link
satellite tidak tergantung oleh jarak antar Stasiun bumi.
Transmisi satelit dapat mengatasi hambatan fisik dan politik yang tidak
dapat dilewati oleh sistem kabel.
Satelit dapat menyediakan layanan bagi mobile terminals.
Perbedaan ini mengubah evolusi layanan Komunikasi Satelit.
ELEMEN DASAR SISTEM KOMUNIKASI SATELIT
Struktur Sistem Komunikasi Satelit.
Space Segment
Terdiri dari satelit dan fasilitas terrestrial untuk mengontrol
dan memonitor satelit. Hal ini termasuk, tracking, telemetry
dan command station (TT&C) bersama dengan satellite
control centre, tempat operasional dari station-keeping dan
checking fungsi vital dari satelit dilakukan.
Gelombang radio yang ditransmisi oleh stasiun bumi,
diterima oleh satelit. Link yang terbentuk disebut UPLINK.
Satelit akan mentransmisi gelombang radio ke stasiun bumi
penerima, dan link nya disebut DOWNLINK.
Kualitas dari suatu link radio ditentukan oleh carrier-to-noise
ratio.
Kualitas dari overall link menentukan kualitas sinyal yang
dikirim ke end user.
Satelit memiliki 2 peranan
•
Memperkuat (amplify) received carriers untuk retransmisi
pada posisi downlink
•
Mengubah frekuensi carrier untuk menghindari re-injection
dari sebagian transmitted power ke receiver.
Ground Segment
Terdiri dari seluruh stasiun bumi. Dari SB dihubungkan ke
end langsung dihubungkan ke end user.
Stasiun bumi dibedakan atas ukurannya yang bervariasi
berdasarkan volume traffic yang dibawa oleh link satelit dan
tipe trafiknya.
Stasiun terbesar memiliki antena berdiameter 30 m
(standard A dari Intelsat Network).
Yang terkecil memiliki diameter antena 0,6 m atau lebih kecil
lagi berupa mobile station terminal. Sebagian stasiun
berfungsi menerima dan mengirim, namun ada juga yang
hanya menerima saja (RCVO station)
Orbit
•
Orbit adalah lintasan yang dilalui oleh satelit. Satelit akan
bergerak lebih pelan pada lintasannya ketika jarak dari bumi
meningkat.
•
Orbit Elliptic dengan sudut inklinasi 64o terhadap bidang
equatorial. Tipe ini diadopsi oleh satelit USSR yaitu MOLNYA.
•
Orbit Circular Low Earth (LEO). Ketinggian satelit konstan dan
berjarak beberapa ratus km. Dengan sudut inklinasi 90o tipe
ini menjamin setiap region di bumi akan dilalui dengan
menggunakan beberapa satelit, seperti IRIDIUM,
GLOBALSTAR etc.
•
•
Orbit Circular Medium Earth (MEO). Ketinggian satelit
berjarak 10000 km dengan sudut inklinasi 50o Tipe ini juga
menjamin setiap region di bumi dilalui oleh beberapa satelit.
IRIDIUM, GLOBALSTAR etc.
Orbit Geostationary Satellite (GEO), circular orbit dengan zero
inclinations. Merupakan paling populer dengan altitude
35786 km dan arah geraknya sama dengan bumi.
No.
Nama
1. Palapa A1
2.
Palapa A2
Mulai Operasi
Akhir Operasi
(diluncurkan)
8 Juli 1976
Juni1985
10-Mar-77
[1]
Januari1988
[3]
[1]
Pengelola
Wahana luncur
Pembuat
83° BT
Perumtel
Delta-2914
Hughes (HS-333)
77° BT
Perumtel
Delta-2914
Hughes (HS-333)[2]
Diluncurkan dari Kennedy Space Center.
Hughes (HS-376)[2]
Diluncurkan menggunakan pesawat ulang-alik.
Hughes (HS-376)[2]
dilepas dari wahana pada 16:00 EST , gagal dan dijemput oleh STS-51A pada November 1984
Delta 6925
Hughes (HS-376)
Beralih kepemilikan ke Satelindo pada1993,[2] dan diganti Palapa C1.[1]
Challenger F2
Keterangan
[2]
Diluncurkan dari Kennedy Space Center, Tanjung Canaveral, Amerika Serikat.
3.
Palapa B1
4.
Palapa B2
5.
Palapa B2P
21-Mar-87
Februari1996[1]
113° BT
6.
Palapa B2R
13 April 1990
2000
108° BT
Perumtel
Delta 6925
Hughes (HS-376)
Merupakan Palapa B2 yang diperbaiki oleh Sattel Technologies,[1]
2005[2]
118° BT
Telkom
Delta II-7925
Hughes (HS-376)
Diluncurkan dari Kennedy Space Center.
7.
Palapa B4
18 Juni1983
1990
Slot Orbit
03-Feb-84
108° BT
Gagal
8:00 EST
14 Mei 1992
7:40 WIB[5]
Perumtel
Perumtel
Perumtel
Satelindo
(STS-7)
Challenger F4
(STS-41-B)
[4]
[1]
Diluncurkan dari Tanjung Canaveral LC-36B.[6]
8.
Palapa C1
31-Jan-96
1999
113° BT
Satelindo
Atlas-2AS
Hughes (HS-601)
Gagal beroperasi sehingga pada Januari 1999 beralih kepemilikan ke Hughes dan berganti nama
menjadi HGS3.
Desember 2000 disewa Kalitel dari AS di 50º BT dan menjadi Anatolia 1,
[7]
Agustus 2002disewa Pakistan di 38ºBT menjadi Paksat1.
9.
10.
Palapa C2
15 Mei 1996
2011
12 I)November1997
Indostar I (Cakrawarta
[6]
2011
113° BT
107,7° BT[9]
Satelindo
Indosat
Indovision
[6]
Ariane-44L H10-3 Hughes (HS-601)
Diluncurkan dari Kourou, Guyana Perancis.
Orbit akan dipindahkan ke 105,5° BT karena 113° BT akan ditempati Palapa D.[8]
CTA -> Orbital
Sciences Corporation
Diluncurkan dari dari Kourou, Guyana Perancis.
Ariane-44L H10-3[10]
(OSC)
(Star-1)
11.
Telkom-1
12.
Garuda-1
13.
Telkom-2
14.
INASAT-1
LAPAN-TUBSAT
15.
12 Agustus1999,
21:48 UTC
12 Februari2000
[11]
16 November2005
2016
108° BT
2015
123° BT[12]
Beroperasi
108° BT
Telkom
Ariane IV
Asia Cellular Satellite (ACeS) Proton K Blok-DM3
Telkom
Ariane V
Lockheed Martin
(A2100A)[2]
Lockheed Martin
ACeS adalah patungan PSN dan perusahaan asing.[14]
A2100AXX[13]
Diluncurkan dari Baikonur Cosmodrome,Kazakhstan.
Orbital
(Starbus 2)[2]
2006
2007
Satelit pertama buatan Indonesia.
Satelit mikro pertama Indonesia.
16.
16 MeiII)2009, 7:58 WIB
Indostar II (Cakrawarta
2024
107,7° BT
Indovision
Proton-M Briz-M
17.
Palapa D
2024
113° BT
Indosat
Long March 3B
31 Agustus2009 16:28 WIB
Diluncurkan dari dari Kourou, Guyana Perancis.
Boeing
(BSS-601HP)
Diluncurkan dari Baikonur Cosmodrome (LC-200/39), Kazakhstan. [15][16]
Thales Alenia Space
Diluncurkan dari Xichang Satellite Launch Center (XSLC), Cina.
(Spacebus-4000B3)
Menggeser orbit Palapa C2 dari 113° BT ke 105,5° BT.
ISS Reshetnev
18.
Telkom-3
2011
2026
?
Telkom
Proton-M Briz-M
(Ekspress-1000N)
& Alcatel(Payload)
Proses tender selesai pada Desember 2008.[17]