TEORI ORGANISASI Part II

Download Report

Transcript TEORI ORGANISASI Part II

TEORI ORGANISASI
Oleh : H.Chalid Sahuri
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
MANUSIA DAN ORGANISASI
Hakiki manusia :
. Manusia adalah animal social.
. Manusia adalah animal rationale.
. Manusia adalah animal sybolicum.
. Manusia adalah animal educandus and
educandum.
. Manusia, hewan dan mahluk hidup lainnya,
memiliki kebutuhan untuk bertahan hidup dan
meneruskan keturunan (melalui siklus).
MANUSIA DAN ORGANISASI
Hakiki manusia :
. Manusia memiliki siklus yang berbeda dengan
mahluk hidup lain, yaitu melalui kebutuhan
aktualisasi diri dan tidak sekedar to be or not to
be, tetapi becoming or unbecoming.
. Melalui pemuasan kebutuhan aktualisasi diri,
maka eksistensi manusia tidak pernah tetap,
tetapi sebagai sesuatu yang selalu berkembang
dan menghindari status quo.
. Manusia merupakan mahluk bermasyarakat,
mahluk organisasional
PENGERTIAN ORGANISASI
• Organisasi dirumuskan tergantung pada konteks dan
perspektif tertentu.
• “an organization is a highly rationalized and impersonal
integration of large number of specialists cooperating to
achieve some announced specific obyektive” (Victor
A.Thompson).
• “an organization is a system of consciously coordinated
personal activities or forces of two or more persons”
(Chester Barnard).
• Pandangan klasik tentang organisasi (Max Weber),
birokrasi atau kelompok kerjasama yang dibatasi oleh
aturan-aturan yang memaksa seseorang untuk
melakukan kerja.
PROPERTIES SUATU ORGANISASI
(BIROKRASI) Max Weber.
• Organisasi merupakan tata hubungan sosial.
• Organisasi mempunyai batasan-batasan tertentu
(bounderies) .
• Organisasi merupakan suatu kumpulan tata aturan.
• Organisasi merupakan suatu kerangka hubungan
yang berstruktur yang di dalamnya berisi
wewenang, tanggung jawab dan pembagian kerja
untuk menjalankan suatu fungsi tertentu.
• Sifat kerjasama di dalam organisasi lebih bercorak
kerjasama asosiatif, bukan kerjasama communal
atau kerjasama seperti dalam keluarga.
PROPERTIES ORGANISASI (Chester
Barnard)
• Organisasi terdiri dari serangkaian kegiatan yang dicapai
melalui proses kesadaran, kesengajaan, dan koordinasi
bersasaran.
• Organisasi merupakan kumpulan dari orang-orang
untuk melakukan kegiatan yang bersasaran tersebut.
• Organisasi memerlukan adanya komunikasi, yakni suatu
hasrat dari sebagian anggotanya untuk mengambil
bagian dalam pencapaian tujuan bersama dengan
anggota-anggota lainnya.
• Di dalam organisasi terdapat peranan seseorang, ada
sebagian anggota yang diberi informasi/dimotivasi dan
sebagian lainnya harus membuat keputusan.
PROPERTIES ORGANISASI (Theodore
Caplow)
•
•
•
•
Organisasi mempunyai identitas.
Organisasi mempunyai kelangsungan.
Organisasi mempunyai jadwal kerja.
Organisasi mempunyai otorita.
KARAKTERISTIK ORGANISASI (Amitai
Etzioni)
• Mempunyai pembagaian kerja, kekuasaan, dan
pertanggungjawaban yang dikomunikasikan.
• Adanya satu atau lebih pusat kekuasaan yang
dapat dipergunakan untuk untuk
mengendalikan usaha-usaha organisasi.
• Adanya penggantian kepegawaian.
UNSUR ORGANISASI (Robert Blake
&Jeane Mouton)
•
•
•
•
Organisasi mempunyai tujuan.
Organisasi mempunyai kerangka.
Organisasi mempunyai sumber keuangan.
Organisasi mempunyai cara yang memberi
kecakapan bagi anggotanya untuk melaksanakan
kerja.
• Terdapat proses interaksi hubungan kerja antara
orang-orang yang bekerjasama.
• Organisasi mempunyai pola kebudayaan sebagai
cara hidupnya.
• Organisasi mempunyai hasil-hasil yang ingin
dicapainya.
4 PROSES ORGANISASI SEHAT
• EVALUASI : Satu proses periodik dan sistematik
untuk meninjau seluruh fungsi organisasi, meliputi :
gap antara tuntutan dengan kenyataan sekarang.
Apa yang perlu dilakukan dengan cara lain.
Perubahan-perubahan dalam organisasi untuk
memenuhi tuntutan masa datang.
• Penyesuaian– Proses perencanaan formal dan
teratur tentang organisasi dan perkembangannya
yang mengarah kepada tindakan-tindakan konkrit.
• Kaderisasi melalui proses yang sistematis, relatif
formal dan umum.
• Kebijakan mengembangkan inovasi.
9 PENYAKIT ORGANISASI
• Sindrom Amuba, indikasinya : kurangnya pengarahan
dari pimpinan, struktur yang tidak memadai, organisasi
secara keseluruhan dalam kondisi merosost, organisasi
jatuh dalam perangkap kegiatan.
• Sindrom Anarki, indikasinya kepemimpinan organisasi
berbeda/bertentangan pendapat, akibat “perang dalam
istana”, pergolakan dalam penempatan berkaitan
dengan masalah tanggung jawab, fungsi dan sumber,
terjadinya krisis identitas.
• Sindrom Cambuk Pedati, indikasinya pelayanan dan
produk organisasi usang dan tidak mampu menopang
hidupnya. Tidak ada kreasi dan inovasi dalam organisasi
teutama dalam menghasilakan produk dan pelayanan.
9 PENYAKIT ORGANISASI (Lanjutan)
• Sindrom Deadlock, indikasinya terjadi konflik antara
organisasi dengan stakeholder, merugikan semuanya, tidak
mampu mengatasinya .
• Sindrom Mama dan Papa, indikasinya organisasi tidak
mampu menghindari dan mengatasi kekacauan di dalam
organisasi. Tidak memiliki kemampuan untuk menyesuaikan
diri dengan kondisi lingkungan, para pemimpinnya dan
pendirinya tidak memahami tentang pentingnya manajemen
dan kepemimpinan, otoriter dan kurang manusiawi.
• Sindrom Rabun-Dekat, Pimpinan organisasi tidak
berorientasi kemasa depan, sedikit sekali memikirkan dan
menerapkan strategi, hidup rutinitas dan monoton, selalu
menanggapi kejutan-kejutan. Sindrom ini dapat terjadi
dengan sindrom amuba.
9 PENYAKIT ORGANISASI (Lanjutan)
• Sindrom Lomba Tikus, Iklim sosial sangat buruk menyelimuti
kehidupan organisasi, organisasi tidak efektif, manajer suka
menindas dan menghukum dalam berbagai tingkat, pimpinan
kurang memperhatikan kepentingan anggota organisasi, tidak
manusiawi, pekerjaan tidak menarik, membosankan, insentif
rendah atau tidak memberikan dorongan untuk
meningkatkan produktivitas organisasi.
• Sindrom Kontrol Jarak Jauh, Indikasinya otonomi
tidak/kurang. Banyak kebijakan, peraturan dan prosedur
yang dapat membelenggu orang-orang di lapangan atau yang
akan melaksanakannya. Organisasi induk senantiasa ingin
selalu menyeragamkan, akibatnya organisasi cabang
mengalami tercekik birokrasi, prosedur dan persyaratanpersyaratan laporan yang tidak ada habis-habisnya,
9 PENYAKIT ORGANISASI (Lanjutan)
• Sindrom Rigor– Mortis, Indikasinya dalam
organisasi terjadi kondisi kelembaman dan
kegiatan yang menyempit (struktur dan
perintah), organisasi sangat kaku, dikuasai oleh
status dan hampir tak dapat diatur. Organisasi
disusun atas dasar bagian-bagian yang sangat
banyak atau pekerjaan-pekerjaan yang
berorientasi pada individu.
PERSYARATAN KELANGSUNGAN HIDUP
ORGANISASI
• Persyaratan organisasi : mendapatkan sumberdaya,
efisiensi, produksi/keluaran, pembaharuan
organisasi, unsur kepuasan.
• Persyaratan perilaku tertentu : keanggotaan yang
stabil, prestasi peranan yang diandalkan, tingkah
laku yang spontan dan inovatif.
• Peranan manajemen dalam keadaan demikian,
adalah mengorganisasi dan memanfaatkan
sumberdaya yang tersedia sedemikian rupa,
sehingga mampu menekan ancaman dan tekanan
eksteren seminimal mungkin, melancarkan
pencapaian tujuan akhir organisasi.
SASARAN ORGANISASI
• Bahwa sistem organisasi terletak pada sifat
mengejar sasaran.
• Sumber fisik, keuangan dan manusia umumnya
diorganisasi untuk mengejar tujuan-tujuan
organisasi.
• Sasaran organisasi dapat dirumuskan sebagai
keadaan yang diinginkan, yang realisasinya
diusahakan oleh organisasi (Etzioni).
• Sasaran merupakan pernyataan kebijakan
sehubungan dengan cara organisasi berniat
mengorganisasi dan memanfaatkan sumberdaya
yang terbatas.
FUNGSI SASARAN
• Mengarahkan para manajer dalam upaya
memperoleh dan memanfaatkan sumberdaya
organisasi, serta menjadi pedoman yang syah
untuk kegiatan-kegiatan para anggota.
• Sebagai dasar alasan pengorganisasian.
• Sebagai standar penilaian untuk sebuah
organisasi, yang dapat jadi ukuran penilaian
derajat efektivitas dan efisiensi organisasi dalam
mencapai tujuan.
FUNGSI SASARAN (Lanjutan)
• Sebagai sumber legitimasi yang membenarkan
kegiatan dan eksistensinya terhadap kelompok –
kelompok stakeholder. (proses adaptasi dan inovasi
di lingkungan yang dinamis dan tidak menentu.
• Dapat membantu organisasi memperolah
sumberdaya manusia yang diperlukan.
• Bagi perseorangan, sasaran dapat mengarahkan
kerja. Sarana pencapaian pribadi, merasa terjamin,
sumber identifikasi dan status bagi para
pekerjanya.
TUGAS POKOK DAN TUGAS PELAYAYAN
DALAM ORGANISASI
1. Tugas pokok : Tugas yang berhubungan dengan
jawaban atas pertanyaan mengapa organisasi itu
diadakan. Dalam setiap organisasi, satuan tugas
pokok mempunyai karakteristik yang
mementingkan untuk tercapainya tugas
pokoknya sendiri. Menurut prinsip
diferensiasi dan integrasi, setiap organisasi
harus dirancang berdasarkan pembagaian kerja
di sekitar fungsi-fungsi organisasi yang saling
berbeda, dan perkoordinasian satuan-satuan
tersebut berdasarkan kondisi lingkungannya.
TUGAS POKOK (Lanjutan)
• Diferensiasi merupakan usaha untuk membagi
semua tugas dan funsi secara habis ke dalam
masing-masing pelaksana dan satuan
organisasinya.
• Tugas dan fungsi diperoleh dari visi dan misi
serta tujuan yang akan dicapainya.
• Visi dan misi serta tujuan dijabarkan kr dalam
masing-masing tugas pokok dan fungsi masingmasing satuan dan pelaksanaannya.
TUGAS POKOK (Lanjutan)
• Prinsip diferensiasi dalam organisasi mengharuskan
bahwa setiap organisasi sesuai dengan kebijakan
strategis yang ditetapkan yang mempunyai tugas
pokok dan fungsi yang berbeda satu sama lain.
• Tugas pokok dengan karakteristiknya, menyebabkan
tidak mau tahu tentang tugas pokok satuan
organisasi yang lain. Munculnya ego sektoral
yang amat merugikan organisasi.
• Integrasi merupakan usaha lanjutan dari
diferensiasi. Integrasi menjinakkan keliaran dari
proses diferensiasi.
TUGAS POKOK DAN TUGAS PELAYANAN
DALAM ORGANISASI (Lanjutan)
2. Tugas pelayanan/ perbantuan / auxiliary :
sifat dari tugas ini, adalah memperlancar semua
tugas pokok. Termasuk tugas pelayanan disini
adalah tugas –tugas yang memberikan bantuan
pengawasan dan analisis kebijakan. Menurut
Lawrence dan Lorch (Miftah Thoha), tugas
pelayanan dapat disamakan dengan prinsip
integrasi. Tugas
pelayanan/administratif/auxiliary, diwadahi
dalam satuan sekretariat jenderal, sekreatariat
daerah dan sebagainya.
DASAR PEMBENTUKAN ORGANISASI
• Menurut Galbraith (1967), adanya kebijakan strategis yang
dijadikan landasan langkah-langkah berikutnya. Menetapkan
satuan-satuan organisasi. Memadukan orang-orang yang harus
melaksanakan.
• Jika organisasi sudah terbentuk, menurut Henry Minztberg (1979),
susunannya adalah : 1. Strategic Apex (unsur pimpinan yang tugas
dan wewenangnya menyusun kebijakan strategis), 2. Unsur middle
line, yang bertugas dan berwenang memberikan fasilitas kepada
unsur-unsur lain. 3. Unsur pelaksana Operating core , yaitu yang
berfungsi melaksanakan tugas substansi /tugas pokok. 4. Satuan
techno structur, yang bertugas melaksanakan analisis yang
hasilnya digunakan untuk membuat kebijakan strategis . 5. Unsur
Supporting staff, yang berfungsi memberikan bantuan staf pada
unsur middle line dan unsur-unsur lain.
STRUKTUR ORGANISASI
• Struktur organisasi adalah pengaturan
antarhubungan bagian-bagian dari komponen dan
posisi dalam suatu organisasi.
• Struktur organisasi menspesifikan pembagian kerja
dan menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau
kegiatan-kegiatan saling terkait, dalam beberapa hal
juga menunjukkan tingkat-tingkat spesialisasi dari
kegiatan kerja.
• Struktur organisasi menunjukkan hierarki dan
kewenangan, dan menunjukkan pula tata hubungan
laporan (Robert H. Miles, 1980).
STRUKTUR ORGANISASI (Lanjutan)
• Merupakan mekanisme-mekanisme formal dalam
upaya mengelola organisasi.
• Menunjukkan kerangka dan dan susunan
perwujudan pola tetap hubungan-hubungan
diantara fungsi-fungsi , bagian-bagian atau posisiposisi, maupun orang-orang yang menunjukkan
kedudukan, tugas wewenang dan tanggungjawab
yang berbeda-beda dalam suatu organisasi.
• Mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja,
standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau
desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan
besaran (ukuran) satuan kerja. (Hani Handoko,
1984).
FAKTOR UTAMA STRUKTUR ORGANISASI
1. Strategi organisasi, menjejaskan aliran
wewenang dan seluruh komunikasi dapat
disusun diantara manajer dan bawahan.
2. Teknologi yang digunakan.
3. Manusia atau orang-orang yang terlibat,
berhubungan dengan kemampuan dan cara
berfikir para anggota organisasi dan
kebutuhan untuk bekerjasama.
4. Ukuran organisasi, besarnya organisasi dan
banyaknya satuan-satuan/unit-unit kerja.
PEMBAGIAN KERJA DALAM ORGANISASI
• Merupakan tiang dasar pengorganisasian yang
memungkinkan terjadinya synergy.
• Organisasi selalu berusaha mencapai tujuan, tidak
mungkin individu-individu dapat mencapainya.
• Adanya kelompok terdiri dari dua orang atau lebih
yang bekerja sama dan dikoordinasikan dapat
mencapai hasil lebih daripada yang dilakukan oleh
individu secara perorangan. Konsep tersebut
dinamakan synergy.
• Pembagian kerja mencerminkan tanggungjawab
seseorang atau kelompok/satuan kerja/unit atas
beban kerja organisasi.
PEMBAGIAN KERJA DALAM ORGANISASI
(Lanjutan)
• Menurut pendekatan klasik, organisasi ditandai
oleh adanya pembagian kerja yang tegas.
• Tenaga kerja memiliki ketrampilan/kecakapan
khusus, hierarki wewenang bersifat khas.
• Organisasi memiliki ciri khas sebagai organisasi
formal yang merupakan blueprint bagi landasan
pembentukan organisasi.
• Pendekatan klasik sebagian besar teorinya dilandasi
oleh gagasan F.W. Taylor, mengenai studi
kemampuan fisik seseorang pekerja (studi gerak
dan waktu).
PEMBAGIAN KERJA DALAM ORGANISASI
(Lanjutan)
• Pembagian kerja merupakan ajaran pokk dalam
teori klasik (Gullick dan Urwick), dengan asumsi
bahwa semakin banyak pekerjaan tertentu dapat
dipecah menjadi beberapa bagian komponen yang
paling sedeerhana, maka pekerja akan lebih banyak
memperoleh spesialisasi dan semakin trampil
melaksanakan pekerjaannya.
• Menurut teori klasik, sistem pembagian kerja harus
diimbangi dengan kesatuan kendali (span of
control).