PENDIDIKAN KARAKTER

Download Report

Transcript PENDIDIKAN KARAKTER

PENDIDIKAN KARAKTER
Oleh:
Dina Ni’matul M
Dinar Adi Meda
Dwi Rahmah Hidayati
Fitria Anike W
Nur Shofia Maya S.
Ufifatul Ilma
110131405763
110131436550
110131436526
110131436521
110131405776
110131405766
TUJUAN
PENGERTIAN
ASPEKASPEK
PENDIDIKAN
KARAKTER
FUNGSI
STRATEGI
PENERAPAN
PENGERTIAN PENDIDIKAN
KARAKTER
Pendidikan karakter adalah pendidikan
budi pekerti lebih, yaitu yang melibatkan
aspek pengetahuan (cognitive), perasaan
(feeling), dan tindakan (action).
Menurut Rencana Aksi Nasional Pendidikan
Karakter 2010, Pendidikan Karakter merupakan
Pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti,
pendidikan moral, pendidikan watak yang
bertujuan mengembangkan kemampuan
peserta didik untuk memberikan keputusan
baik-buruk, memelihara apa yang baik dan
mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan
sehari-hari dengan sepenuh hati.
Menurut Agus Prasetyo dan Emusti Rivasintha dalam
artikelnya mengemukakan bahwa Pendidikan Karakter
adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter
kepada warga sekolah yang meliputi komponen
pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan
untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap
Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama,
lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi
manusia insan kamil. Untuk itu, dalam pendidikan
karakter di sekolah, semua komponen (stakeholders)
harus dilibatkan, termasuk komponen-komponen
pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses
pembelajaran dan penilaian, kualitas hubungan,
penanganan atau pengelolaan mata pelajaran,
pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas,
pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, dan etos
kerja seluruh warga dan lingkungan sekolah.
KI HAJAR DEWANTARA: “PENDIDIKAN
ADALAH DAYA UPAYA UNTUK MEMAJUKAN
BERTUMBUHNYA BUDI PEKERTI (KEKUATAN
BATIN, KARAKTER), PIKIRAN (INTELLECT)
DAN TUBUH ANAK. BAGIAN-BAGIAN ITU
TIDAK BOLEH DIPISAHKAN AGAR KITA DAPAT
MEMAJUKAN KESEM-PURNAAN HIDUP
ANAK-ANAK KITA”.
HATI/
KALBU
OTAK/
AKAL
RAGA/
FISIK
Al Gozali:
Hati ibarat raja yg
mengatur apa yg
harus diperbuat,
akal ibarat perdana
menteri yg
memikirkan
bagaimana strategi
melaksanakan
pekerjaan tsb, dan
tangan ibarat
karyawan yg
bertugas
melaksanakannya.
Pasal 3 UU Sisdiknas
Pendidikan
nasional
berfungsi
mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
5 DARI 8 POTENSI PESERTA DIDIK YG INGIN DIKEMBANGKAN
LB DEKAT DENGAN KARAKTER
Tujuan, Fungsi, Media Pendidikan Karakter
FUNGSI:
Mengembangkan karakter
bangsa agar mampu
mewujudkan nilai-nilai
luhur Pancasila
“Pendidikan karakter
sebagai pilar kebangkitan
bangsa, raih prestasi
junjung tinggi budi pekerti”
(Hardiknas, 20 Mei 2011)

Keluarga; satuan pendidikan; masyarakat sipil; masyarakat politik;
pemerintah; dunia usaha; media massa
10
PENGARUH LINGKUNGAN
PRIBADI
KELUARGA
MASYARAKAT
W
I
L
A
Y
A
H
N
A
S
I
O
N
A
L
PENGARUH LINGKUNGAN
JATI DIRI & KARAKTER BANGSA MERUPAKAN AKUMULASI DARI JATI DIRI &
KARAKTER INDIVIDU, KE KELUARGA DST. BAGAIMANA AGAR SETIAP INDIVIDU
MEMILIKI JATI DIRI & KARAKTER YG BAIK…. PENDIDIKAN KARAKTER AKAN
BERMUARA PADA PEMBENTUKAN KARAKTER BANGSA.
SPIRITUAL
SOSIAL
MORAL
ASPEKASPEK
PENDIDIKAN
KARAKTER
BUDAYA
INTELEKTUAL
HUBUNGAN
INTRAPERSONAL
FISIK
1. Aspek spiritual
Pengembangan aspek spiritual merupakan
fokus utama dalam pendidikan karakter.
Tujuan akhir dengan ilmu dan amal yang
seimbang dalam pelaksanaannya.
2. Aspek moral
Aspek moral merupakan wujud dari aspek
spiritual. Keyakinan spiritual akan terlihat
dalam bentuk sikap. Sikap yang baik terhadap
orang lain menunjukkan tingkat kekuatan
seseorang. Tujuan dari kurikulum ini adalah
membentuk pribadi yang berakhlak mulia.
3. Aspek intelektual
Aspek intelektual dikembangkan dengan
menitik beratkan pada penguasaan
pengetahuan yang bermakna yang membawa
seseorang menjadi lebih dekat dengan Allah.
Pengembangan aspek intelektual dengan
model discovery learning diharapkan dapat
membentuk kecintaan akan belajar.
4. Aspek fisik
Aspek fisik juga merupakan hal yang penting,
semua aspek tidak akan bermanfaat jika fisik
sakit, tidak sehat. Untuk itu Islam juga
mengajarkan tentang makanan yang sehat,
beroalah raga dan menghindari merokok dan
minuman keras, karena hal ini sangat
mempengaruhi kesehatan manusia.
5. Aspek hubungan intrapersonal
Yang menjadi fokus dari aspek hubungan
interpersoanal adalah mengembangkan
konsep ihsan dan pengembangan emosi anak.
Pada aspek ini diharapkan anak akan belajar
berkomunikasi dengan orang lain. Komunikasi
merupakan hal yang sangat penting untuk
melakukan hubungan intrapersonal yang
berkualitas.
6. Aspek budaya
Aspek budaya mengajarkan kehidupan
keseharian, bagaimana menjadikan kehidupan
berjalan searah dengan prinsip dan nilai-nilai
islam. Tujuannya adalah menjadikan islam
sebagai gaya hidup dan arah kehidupan. Anak
akan diajarkan bahwa Islam itu
kaffah/menyeluruh, islah bukan hanya
agama/kepercayaan tetapi mencakup budaya,
tradisi, gaya hidup, integritas, perubahan,
tantangan dan masa depan.
7. Aspek sosial
Aspek sosial adalah aplikasi dari keseluruhan
aspek pendidikan. Setelah anak siap secara
moral dan spiritual, mereka akan dapat
memahami bahwa melayani orang lain adalah
suatu bentuk ibadah dan salah satu bentuk
pelayanan kepada Tuhan.
Tujuh aspek di atas merupakan pilar-pilar
pendidikan yang harus ditegakkan dengan
menggunakan hati. Dalam Al Quran pun
mengajarkan bahwa mendidik harus
menggunakan hati. Guru harus dapat
menginspirasi. Guru yang inspiratif akan
memotivasi siswa untuk giat belajar, haus
akan ilmu, mencari dan mengembangkan
sendiri. Pada akhirnya siswa akan memahami
bagaimanan aplikasi ilmu yang dipelajarinya
karena ia sudah memahami hikmahnya.
Nilai-nilai
NILAI
DESKRIPSI
SIKAP
DAN
PERILAKU
YANG
MELAKSANAKAN AJARAN AGAMA
1. RELIGIUS
TOLERAN
TERHADAP
PATUH
DALAM
YANG DIANUTNYA,
PELAKSANAAN
IBADAH
AGAMA
LAIN, SERTA HIDUP RUKUN DENGAN PEMELUK AGAMA
LAIN
PERILAKU YANG DIDASARKAN PADA UPAYA MENJADIKAN
2. JUJUR
DIRINYA SEBAGAI ORANG YANG SELALU DAPAT
DIPERCAYA DALAM PERKATAAN, TINDAKAN, DAN
PEKERJAAN
SIKAP
3. TOLERANSI
DAN TINDAKAN YANG MENGHARGAI PERBEDAAN
AGAMA, SUKU, ETNIS,PENDAPAT, SIKAP DAN TINDAKAN
ORANG LAIN YANG BERBEDA DARI DIRINYA
TINDAKAN YANG MENUNJUKKAN PERILAKU TERTIB DAN
4. DISIPLIN
PATUH PADA BERBAGAI KETENTUAN DAN PERATURAN
21
Lanjutan…
NILAI
5. KERJA KERAS
DESKRIPSI
PERILAKU
YANG
SUNGGUH-SUNGGUH
MENUNJUKKAN
DALAM
UPAYA
MENGATASI
BERBAGAI HABATAN BELAJAR DAN TUGAS SERTA
MENYELESAIKAN TUGAS DENGAN SEBAIK-BAIKNYA
BERPIKIR
6. KREATIF
MELAKUKAN
SESUATU
UNTUK
MENGHASILKAN CARA ATAU HASIL BARU DARI
APA YANG TELAH DIMILIKI
SIKAP
7. MANDIRI
DAN
DAN
PRILAKU
TERGANTUNG
PADA
YANG
TIDAK
MUDAH
ORANG
LAIN
DALAM
MENYELESAIKAN TUGAS-TUGAS
CARA BERFIKIR, BERSIKAP DAN BERTINDAK YANG
8. DEMOKRATIS
MENILAI SAMA
HAK DAN KEWAJIBAN DIRINYA
DAN ORANG LAIN
9. RASA INGIN
TAHU
SIKAP DAN TINDAKAN YANG SELALU BERUPAYA
UNTUK
MELUAS
MENGETAHUI
DARI
LEBIH
APA
DILIHAT, DAN DIDENGAR
YANG
MENDALAM
DAN
DIPELAJARINYA,
22
Lanjutan…
NILAI
10. SEMANGAT
KEBANGSAAN
DESKRIPSI
CARA BERPIKIR, BERTINDAK, DAN WAWASAN
YANG
AIR
KEPENTINGAN
BANGSA
DAN NEGARA DI ATAS KEPENTINGAN DIRI DAN
KELOMPOKNYA
CARA
11. CINTA TANAH
MENEMPATKAN
BERFIKIR, BERSIKAP DAN BERBUAT YANG
MENUNJUKKAN KESETIAAN, KEPEDULIAN, DAN
PENGHARGAAN
YANG
TINGGI
TERHADAP
BAHASA, LINGKUNGAN FISIK, SOSIAL, BUDAYA,
EKONOMI, DAN POLITIK BANGSANYA
SIKAP
12. MENGHARGAI
PRESTASI
DAN
TINDAKAN
YANG
MENDORONG
DIRINYA UNTUK MENGHASILKAN SESUATU YANG
BERGUNA BAGI MASYARAKAT, DAN MENGAKUI
DAN
MENGHORMATI
KEBERHASILAN
ORANG
LAIN
13. BERSAHABAT/
KOMUNIKATIF
TINDAKAN
YANG MEMPERLIHATKAN RASA
SENANG BERBICARA, BERGAUL, DAN BEKERJA
SAMA DENGAN ORANG LAIN
23
Lanjutan…
NILAI
DESKRIPSI
SIKAP,
PERKATAAN DAN TINDAKAN YANG
MENYEBABKAN ORANG LAIN MERASA SENANG
DAN AMAN ATAS KEHADIRAN DIRINYA
14. CINTA
DAMAI
15. GEMAR
MEMBACA
KEBIASAAN
MENYEDIAKAN
WAKTU
UNTUK
MEMBACA BERBAGAI BACAAN YANG MEMBERIKAN
KEBAJIKAN BAGI DIRINYA
SIKAP DAN TINDAKAN YANG SELALU BERUPAYA
16. PEDULI
LINGKUNGAN
17. PEDULI
SOSIAL
MENCEGAH KERUSAKAN PADA LINGKUNGAN ALAM
DI SEKITARNYA, DAN MENGEMBANGKAN UPAYAUPAYA UNTUK MEMPERBAIKI KERUSAKAN ALAM
YANG SUDAH TERJADI
SIKAP DAN TINDAKAN YANG SELALU INGIN
MEMBERI BANTUAN BAGI ORANG LAIN DAN
MASYARAKAT YANG MEMBUTUHKAN
SIKAP
18. TANGGUNG
JAWAB
DAN PERILAKU SESEORANG DALAM
MELAKSANAKAN TUGAS DAN KEWAJIBANNYA
TERHADAP
DIRI
SENDIRI,
MASYARAKAT,
LINGKUNGAN (ALAM, SOSIAL DAN BUDAYA),
24
NEGARA DAN TUHAN YME
49 CHARACTER QUALITIES:
(CHARACTER FIRST, 2009)
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Alertness
Attentiveness
Availability
Benevolence
Boldness
Cautiousness
Compassion
Contentment
Creativity
Decisiveness
Deference
Dependability
Determination
. Diligence
. Discernment
. Discretion
. Endurance
. Enthusiasm
. Faith
. Flexibility
. Forgiveness
. Generosity
. Gentleness
. Gratefulness
. Honor
. Hospitality
. Humanity
. Security
. Initiative
. Self-control
. Joyfulness
. Sensitivity
. Justice
. Sincerity
. Loyalty
. Thoroughness
. Meekness
. Thriftiness
. Obedience
. Tolerance
. Orderliness
. Truthfulness
. Patience
. Virtue
. Persuasiveness . Wisdom
. Punctuality
. Resourcefulness
. Responsibility
MUNGKIN BELUM LENGKAP, TETAPI SEMUA DPT DISETUJUI: BANYAK ASPEK
KARAKTER YG DISETUJUI BERSAMA
Kewaspadaan
Perhatian
Ketersediaan
Kebajikan
Keberanian
Diperhatikan
Kasih sayang
Kepuasan
Kreativitas
Ketegasan
Hormat
Hormatilah
Penentuan
Ketekunan
Kemanusiaan keamanan
Penegasan
Inisiatif
Penguasaan diri
Kebijaksanaan Joyfulness
kepekaan
Daya tahan
Kehakiman
ketulusan
Antusiasme
Loyalitas
ketelitian
Iman
Kelemahlembutan thriftiness
Fleksibilitas
Ketaatan
toleransi
Pengampunan Ketertiban
Sejati
Kedermawanan Kesabaran
kebajikan
Kelembutan
Persuasif
kebijaksanaan
Terima kasih
ketepatan waktu Diandalkan.
kepanjangan akal daya
Perhotelan
tanggung jawab
cerdas, kritis,
kreatif, inovatif,
ingin tahu, berpikir
terbuka, produktif,
berorientasi Ipteks,
dan reflektif
bersih dan sehat,
disiplin, sportif,
tangguh, andal,
berdaya tahan,
bersahabat,
kooperatif,
determinatif,
kompetitif, ceria,
dan gigih
OLAH
PIKIR
OLAH
HATI
OLAH
RAGA
OLAH
RASA/K
ARSA
beriman dan bertakwa,
jujur, amanah, adil,
bertanggung jawab,
berempati, berani
mengambil resiko,
pantang menyerah, rela
berkorban, dan berjiwa
patriotik
ramah, saling
menghargai, toleran,
peduli, suka menolong,
gotong royong,
nasionalis, kosmopolit ,
mengutamakan
kepentingan umum,
bangga menggunakan
bahasa dan produk
Indonesia, dinamis,
kerja keras, dan beretos
28
kerja
OLAH
PIKIR
OLAH
RAGA
OLAH
HATI
OLAH
RASA/KARSA
Pertimbangan:
dimulai dari sedikit, yang
esensial, yang sederhana, yang
mudah dilaksanakan sesuai
dengan kondisi masing-masing
sekolah/wilayah.
LINGKUNGAN (BERSIH,
RAPIH, NYAMAN), DISIPLIN,
SOPAN-SANTUN
CERDAS, PEDULI,
TANGGUH, JUJUR,
29
KARAKTER MERUPAKAN KEMUDI PERILAKU SESEORANG
PENGARUH LINGKUNGAN
JATI DIRI
FITRAH
ILLAHI
JATI
JATIDIRI
DIRI
K
A
R
A
K
T
E
R
P
E
R
I
L
A
K
U
PENGARUH LINGKUNGAN
KARAKTER SESEORANG DIPENGARUHI LINGKUNGAN. MENATA KARAKTER
BERARTI MENYEDIAKAN LINGKUNGAN PENDIDIKAN YG POSITIF DALAM
MEMBENTUK KARAKTER LUHUR
GRAND DESIGN PENDIDIKAN KARAKTER
Agama, Pancasila,
UUD 1945,
UU No. 20/2003 ttg
Sisdiknas
Teori
Pendidikan,
Psikologi,
Nilai, Sosial
Budaya
Nilai-nilai
Luhur
Pengalaman terbaik
(best practices)dan
praktik nyata
PROSES PEMBUDAYAAN DAN PEMBERDAYAAN
INTERVENSI
SATUAN
KELUARGA
MASYARAKAT
PENDIDIKAN
HABITUASI / INKULTURASI
PERANGKAT PENDUKUNG
Kebijakan, Pedoman, Sumber Daya,
Lingkungan, Sarana dan Prasarana,
Kebersamaan, Komitmen pemangku
kepentingan.
Perilaku
Berkarakter
PENDIDIKAN KARAKTER DLM
4 PILAR PENDIDIKAN UNESCO
•
•
•
•
LEARNING TO KNOW
LEARNING TO DO
LEARNING TO BE
LEARNING TO LIVE
TOGETHER
AKAN BERPENGARUH SAAT
YBS MELAKUKAN 2 PILAR
LAINNYA
LEBIH DEKAT
DG KARAKTER
BELAJAR DARI PENGALAMAN SUKSES
NOVEL LASKAR
PELANGI + SANG
PEMIMPI
NOVEL NEGERI LIMA
MENARA
DALAM SARASEHAN NASIONAL TGL
14 JAN 2010: BANYAK SEKOLAH YG
SUDAH MENGEMBANGKAN
PENDIDIKAN KARAKTER DG SUKSES
DAN TERNYATA DAPAT
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR
SISWA.
SEKOLAH YG SEDERHANA; PONPES DI
DAERAH PEDESAAN MAMPU
MENUMBUHKEMBANGKAN KARAKTER
PESERTA DIDIK
BUDAYA SEKOLAH MELALUI PEMBIASAAN
DLM KEHIDUPAN KESEHARIAN DI
SEKOLAH/PONPES DAN TELADAN
GURU/USTADZ SBG KUNCI SUKSES.
BELAJAR DARI PENGALAMAN SUKSES
hasil/informasi dari
sarasean nasional
pendidikan karakter
pengalaman
inspiratif di
10 sekolah
1. Pendidikan karakter tidak
memerlukan sarana istimewa.
2. Memerlukan keteladanan dari
pimpinan dan guru.
3. Memerlukan sandaran nilainilai kemulian hidup sebagai
acuan karakter.
4. Memerlukan konsistensi
pelaksanaan.
sudah cukup banyak sekolah
yang berhasil
mengembangkan
pendidikan karakter dengan
berbagai cara .
masing-masing sekolah punya ciri
penekanan yang berbeda
semua sekolah punya kemiripan cara:
melalui pembiasaan kehidupan
keseharian di sekolah dengan
keteladanan guru dan disertai dengan
penanaman nilai-nilai kemuliaan
hidup.
34
Pendidikan Komprehensif:
Ilmu Pengetahuan, Budi Pekerti (Akhlak, Karakter), Kreativitas, Inovatif
“…pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya
budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intellect), dan tubuh anak.
Bagian-bagian itu tidak boleh dipisahkan agar kita dapat memajukan
kesempurnaan hidup anak-anak kita..” (Ki Hajar Dewantoro)
PT
Pendidikan
AKADEMIK
DSB
SMA
SMP
SD
Pendidikan
KARAKTER
THE SURVIVAL SKILLS FOR NEW GENERATIONS
• CRITICAL THINKING & PROBLEM SOLVING.
• COLLABORATION ACROSS NETWORKS &
LEADING BY INFLUENCE.
• AGILITY & ADAPTABILITY.
• INITIATIVE & ENTREPRENEURIALISM.
• EFFECTIVE ORAL & WRITEN
COMMUNICATION.
• ACCESSING & ANALYZING INFORMATION.
• CURIOSITY & IMAGINATION.
Wagners, 2008
AGAR KARIER MAJU PESAT
(Tung Desem Waringin)
 DAPAT DIPERCAYA
 PUNYA NILAI LEBIH (AMBIL TANGGUNG
JAWAB LEBIH DARI TUGAS YG DIBERIKAN).
 BERPERILAKU MENYENANGKAN
 DIKENAL ORANG YANG TEPAT
STRATEGI PENERAPAN PENDIDIKAN
KARAKTER
Penerapan pendidikan karakter di sekolah
dilakukan pada ranah pembelajaran (kegiatan
pembelajaran), pengembangan budaya
sekolah dan pusat kegiatan belajar, kegiatan
ko-kurikuler dan atau kegiatan ekstrakurikuler,
dan kegiatan keseharian di rumah dan di
masyarakat.
STRATEGI MIKRO DI SEKOLAH
Integrasi ke dalam KBM
pada setiap Mapel
BUDAYA SEKOLAH:
(KEGIATAN/KEHIDUPAN
KESEHARIAN DI SATUAN
PENDIDIKAN)
Pembiasaan dalam kehidupan
keseharian di satuan pendidikan
KEGIATAN
EKSTRA
KURIKULER
Integrasi ke dalam kegiatan
Ektrakurikuler Pramuka, Olahraga,
Karya Tulis, Dsb.
KEGIATAN
KESEHARIAN DI
RUMAH
Penerapan pembiasaan
kehidupan keseharian di rumah
yang sama dengan di satuan
39
pendidikan
Kegiatan
Pembelajara
n
Kegiatan
Rutin
Kegiatan
Spontan
Kegiatan
Keseharian
di Rumah
dan
Masyarakat
Strategi
Penerapan
Pendidikan
Karakter
Pengemban
gan Budaya
Sekolah dan
Pusat
Kegiatan
Belajar
Keteladanan
Kegiatan
KoKurikuler
dan atau
Kegiatan
ekstrakurik
uler
Pengkondisian
1. Kegiatan pembelajaran
Penerapan pendidikan karakter pada pelaksanaan pembelajaran
dilaksanakan dengan menggunakan strategi yang tepat. Strategi yang
tepat adalah strategi yang menggunakan pendekatan kontekstual.
Alasan penggunaan strategi kontekstual adalah bahwa strategi
tersebut dapat mengajak siswa menghubungkan atau mengaitkan
materi yang dipelajari dengan dunia nyata. Dengan dapat mengajak
menghubungkan materi yang dipelajari dengan dunia nyata, berati
siswa diharapkan dapat mencari hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapan pengetahuan tersebut dalam
kehidupan sehari-hari. Dengan pendekatan itu, siswa lebih memiliki
hasil yang komprehensif tidak hanya pada tataran kognitif (olah
pikir), tetapi pada tataran afektif (olah hati, rasa, dan karsa), serta
psikomotor (olah raga).
Adapun beberapa strategi pembelajaran
kontekstual antara lain: (a) pembelajaran
berbasis masalah, (b) pembelajaran
kooperatif, (c) pembelajaran berbasis proyek,
(d) pembelajaran pelayanan, dan (e)
pembelajaran berbasis kerja. Kelima strategi
tersebut dapat memberikan nurturant
effect pengembangan karakter siswa, seperti:
karakter cerdas, berpikir terbuka, tanggung
jawab, dan rasa ingin tahu.
2. Pengembangan Budaya Sekolah
dan Pusat Kegiatan Belajar
Pengembangan budaya sekolah dan pusat
kegiatan belajar dilakukan melalui kegiatan
pengembangan diri, yaitu kegiatan rutin,
kegiatan spontan, keteladanan, dan,
pengkondisian
a. Kegiatan rutin
kegiatan rutin merupakan kegiatan yang rutin
atau ajeg dilakukan setiap saat. Kegiatan rutin
dapat juga berarti kegiatan yang dilakukan siswa
secara terus menerus dan konsisten setiap saat.
Beberapa contoh kegiatan rutin antara lain
kegiatan upacara hari Senin, upacara besar
kenegaraan, pemeriksaan kebersihan badan,
piket kelas, shalat berjamaah, berbaris ketika
masuk kelas, berdoa sebelum pelajaran dimulai
dan diakhiri, dan mengucapkan salam apabila
bertemu guru, tenaga pendidik, dan teman.
b. Kegiatan spontan
Kegiatan spontan dapat juga disebut kegiatan
insidental. Kegiatan ini dilakukan secara
spontan tanpa perencanaan terlebih dahulu.
Contoh kegiatan ini adalah mengumpulkan
sumbangan ketika ada teman yang terkena
musibah atau sumbangan untuk masyarakat
ketika terjadi bencana.
c. Keteladanan
Keteladanan merupakan sikap “menjadi
contoh”. Sikap menjadi contoh merupakan
perilaku dan sikap guru dan tenaga
kependidikan dan siswa dalam memberikan
contoh melalui tindakan-tindakan yang baik
sehingga diharapkan menjadi panutan bagi
siswa lain. Contoh kegiatan ini misalnya guru
menjadi contoh pribadi yang bersih, rapi,
ramah, dan supel.
d. Pengkondisian
Pengkondisian berkaitan dengan upaya sekolah untuk
menata lingkungan fisik maupun nonfisik demi
terciptanya suasana mendukung terlaksananya
pendidikan karakter. Kegiatan menata lingkungan fisik
misalnya adalah mengkondisikan toilet yang bersih,
tempat sampah, halaman yang hijau dengan
pepohonan, poster kata-kata bijak yang dipajang di
lorong sekolah dan di dalam kelas. Sedangkan
pengkondisian lingkungan nonfisik misalnya mengelola
konflik antar guru supaya tidak menjurus kepada
perpecahan, atau bahkan menghilangkan konflik
tersebut.
3. Kegiatan ko-kurikuler dan atau
kegiatan ekstrakurikuler
Kegiatan ko dan ekstra kurikuler merupakan
kegiatan-kegiatan di luar kegiatan pembelajaran.
Meskipun di luar kegiatan pembelajaran, guru
dapat juga mengintegrasikannya dalam
pembelajaran. Kegiatan-kegiatan ini sebenarnya
sudah mendukung pelaksanaan pendidikan
karakter. Namun demikian tetap diperlukan
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi yang baik
atau merevitalisasi kegiatan-kegiatan ko dan
ekstra kurikuler tersebut agar dapat
melaksanakan pendidikan karakter kepada siswa.
4. Kegiatan keseharian di rumah dan
di masyarakat
Kegiatan ini merupakan kegiatan penunjang
pendidikan karakter yang ada di sekolah. rumah
(keluarga) dan masyarakat
merupakan partner penting suksesnya
pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah.
pelaksanaan pendidikan karakter sebaik apapun,
kalau tidak didukung oleh lingkungan keluarga
dan masyarakat akan sia-sia. Dalam kegiatan ini,
sekolah dapat mengupayakan terciptanya
keselarasan antara karakter yang dikembangkan
di sekolah dengan pembiasaan di rumah dan
masyarakat.
INDIKATOR AWAL SEKOLAH BERKARAKTER
• BERSIH, RAPI DAN NYAMAN
– Tersedia toilet yang selalu bersih dan tersedia air dan
fasilitasnya
– Bak sampah tersedia di tempat-tempat yang semestinya
– Tanaman di halaman terpelihara dan menimbulkan rasa sejuk
– Halaman dan ruang kelas yang bersih dan rapih
• DISIPLIN
– Pendidik, tenaga pendidik dan peserta didik datang tepat waktu
dan pembelajaran berlangsung dengan baik
– Aturan yang sudah disetujui oleh warga sekolah harus
dilaksanakan dengan baik
• SOPAN
– Guru dan tenaga kependidikan serta peserta didik saling
memberi salam jika bertemu
– Berpakaian rapi dan sopan
50
Tahapan Pembentukan Karakter
1. Tahap Penanaman :
• Dikenalkan contoh-contoh konkrit yang
baik dan buruk.
• Jelaskan
konsekuensi
positif
dan
negatifnya.
• Dipantau orang tua, guru, masyarakat.
• Yang salah dibetulkan dengan cara baik.
2. Tahap Penumbuhan :
• Hasil “penanaman” selalu diingatkan,
dibimbing, pantau.
• Jangan dicela/dihina agar tumbuh dgn
baik dalam hati sanubari.
51
3. Tahap Pengembangan :
• Melalui kegiatan konkrit, berikan
kepercayaan melalui diskusi, permainan
peran, simulasi, dan lain-lain.
• Dengan
memerankan
–
mudah
internalisasi sesuai potensinya.
4. Tahap Pemantapan :
• Diberi
kesempatan
untuk
mengaktualisasikan diri dalam bentuk
kegiatan nyata.
• Bersama teman / masyarakat.
• Didorong
untuk
partisipasi
aktif,
bertanggung
jawab
dalam
sikap,
tindakan, dan tutur kata.
52
53
Beberapa Contoh
1. TK N Pembina Kota Mataram di Jl. Pemuda No. 61, Kota Mataram
Nilai
Keberhasilan
Kendala
Kemandirian,
kebersihan, religius,
dan sopan-santun.
Terjadi perubahan dan
mulai terlihat seperti
mengucapkan salam,
membuang sampah
dalam kegiataan seharihari.
Peran serta orangtua di
rumah belum satu
kesepahaman dan satu
tindakan.
Kemandirian
Membaca Ayat-Ayat Pendek
Sopan Santun dan Salam
2. SD Negeri 04 Birugo di Jl. Jenderal Sudirman, Kota Bukit Tinggi
Nilai
Keberhasilan
Religius, jujur, bersih Penerapan nilai-nilai
dan nyaman, disipilin mulai berkembang .
serta senyum, sapa
salam, sopan, santun
(5S) .
Kotak Kejujuran
Kendala
Kesulitan air bersih,
terutama pada waktu
siang hari .
Semboyan yang Bernilai Karakter
3. SMPN 36 beralamat di Jl. Caringin, Bandung Selatan, Kota Bandung
Nilai
Peduli
lingkungan/bersih,
kesehatan, religius,
disiplin, sopan
santun.
Keberhasilan
Penerapan nilai-nilai
mulai berkembang .
Buang Sampah pada Tempatnya
Kendala
Dekat dengan
lingkungan pasar
Caringin, Bandung .
Salaman Setiap Hari
4. SMA N 4 Balikpapan di Jl. Sepinggan Baru III RT.48 No. 36
Kel. Sepinggan, Kec Balikpapan Selatan, Kota Balikpapan
Nilai
Religius, disiplin,
peduli sosial, peduli
lingkungan/bersih,
jujur, dan cinta tanah
air.
Pergantian Ketua OSIS
Keberhasilan
Penerapan nilai-nilai
mulai terlihat.
Menjaga kebersihan WC
Kendala
Peran serta orangtua di
rumah belum satu
kesepahaman dan satu
tindakan.
Lingkungan Bersih dan Asri
5. SMK N 1 Bantul, Jl. Parangtritis Km. 11, Sabdodadi, Bantul
Nilai
Religius, jujur,
disiplin, kerja
keras, kreatif,
komunikatif,
kerja
sama,bersih
dan nyaman.
Keberhasilan
Kendala
Guru telah menyusun
silabus dan RPP.
Sebanyak 98% guru telah
mengintegrasikan nilainilai karakter budaya
bangsa ke dalam materi
pembelajaran.
Dalam rangka
pengembangan nilai jujur, di
kantin kejujuran masih ada
kendala pada prosentase
jumlah uang yang masuk
belum sesuai dengan jumlah
uang yang seharusnya.
Sholat Berjamaah Mengembangkan Nilai
Religius
Kantin Kejujuran
Kreativitas Siswa
PENDIDIKAN KARAKTER
UNTUK MEMBANGUN
KARAKTER BANGSA