Pengambilan Keputusan Manajerial

Download Report

Transcript Pengambilan Keputusan Manajerial

1
Pengambilan Keputusan
Manajerial
2
DOSEN : SHINTA RAHMANI, SE., M.SI
Email : [email protected]
HP. 0811162586 (SMS)
3
Bahan kajian :
1. Penjelasan Kontrak dan system Perkuliahan.
2. Gambaran Umum Mata Kuliah Pengambilan Keputusan
Manajerial.
3. Situasi Pengambilan Keputusan
4. Keterkaitan mata kuliah ini dengan mata kuliah ini.
KONTRAK PERKULIAHAN
1.
2.
3.
4.
5.
Absensi minimal 75 %, merupakan syarat kelulusan mata kuliah.
Toleransi keterlambatan hadir perkuliahan maksimal 15 menit.
Selama perkuliahan alat komunikasi (HP) dimatikan atau digetar.
Tidak diperkenankan merokok dan membawa makanan.
Berpakaian rapih, sopan, dan bersepatu (sepatu sandal
diperbolehkan).
6. Berperilaku dan berkomunikasi secara sopan dan santun.
7. Praktikum dan asistensi wajib diikuti bagi mata kuliah yang
bermuatan praktikum atau asistensi.
8. Komponen penilaian :
1. 10 % : Kedisiplinan kehadiran, kerapihan dan kesopanan dalam
berpenampilan dan berperilaku
2. 50 % : Tugas mandiri/individu, tugas kelompok, presentasi,
partisipasi kelas, komunikasi, kuis, praktikum, dan
asistensi
3. 20 % : Ujian Tengah Semester
4. 20 % : Ujian Akhir Semester
Referensi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
5
Rachmadi Agus Triono , Pengambilan Keputusan Manajerial,
Salemba Empat,2012
Alan J.Rowe & James D.Boulgarides,Managerial Decision
Making,Maxwell Macmillan International Editions,1992.
Taylor WB III, Introduction to Management Science, New Jersey
Prentice Hall,2007.
Heizer Jay,B.Rander,Manajemen Operasi, Salemba Empat,
Jakarta 2010.
Thomas L Saaty, Pengambilan Keputusan bagi para Pemimpin :
Proses Hirarki Analitik untuk pengambilan keputusan dalam situasi
yang kompleks, PT.Pusaka Binawan, 1993.
Siswanto (2005), Riset Operasi, Erlangga, Jakarta.
M.Syamsul Ma’arif (2003), Manajemen Operasi, Grasindo,Jakarta.
Sofyan Assauri (2001), Manajemen Operasi,BPFE, Jakarta.
Martinich, (2003), Operation Management, Prentice Hall,New York
6
Tujuan
 Mata Kuliah ini memberikan pemahaman kepada
Mahasiswa agar memiliki wawasan yang luas dan mampu
menjelaskan dan menggunakan model – model pengambilan
keputusan manajerial. Pengetahuan ini diharapkan dapat
digunakan dalam menyelesaikan masalah – masalah
manajerial yang muncul pada saat berada di dunia kerja
atau bisnis.
7
3 Alasan Menghindari PK
1. Mengandung Risiko
2. Menyangkut Masa depan
3. Tidak menguasai secara Teknis
8
9
1. Tidak berlangsung dalam suasana vakum,
2. Berlangsung dalam rangka kehidupan organisasional,
3. Berkaitan langsung dengan pencapaian tujuan dan berbagai
sasaran organisasi yang telah ditentukan sebelumnya.
4. Menyangkut berbagai model, teknik, dan prosedur yang
bersifat universal, akan tetapi diterapkan dengan
memperhitungkan situasi, kondisi, waktu dan tempat.
5. Analisa terakhir diukur dengan implementasinya.
4. Pendekatan Rasional Dalam Pengambilan Keputusan
Proses Pengambilan Keputusan:
adalah rangkaian delapan langkah yang
mencakup
identifikasi
masalah,
memilih
alternatif hingga mengevaluasi efektivitas
keputusan.
Sumber: Stephen P. Robbins
11
ANALISA SITUASI (AS)
1. Pertama, yaitu memisah-misahkan permasalahan
dilakukan agar beberapa permasalahan yang timbul yang
menjadi masalah tunggal yang perlu dipecahkan.
2. Kedua, setelah masalah tersebut dipisah-pisahkan maka
dihasilkan masalah tunggal. Pertanyaan selanjutnya
adalah masalah mana yang perlu dipecahkan terlebih
dahulu. Atas dasar itu, urutan masalah prioritas perlu
ditentukan.
3. Ketiga, adalah melokasi permasalahan tunggal yang
merupakan hasil seleksi dan selanjutnya menentukan
proses yang cocok untuk menyelesaikannya.
12
1. Memisahkan permasalahan
 Jika ada penyimpangan /deviasi permasalahan yang ada, maka digunakan sistematika
analisis persoalan (AP) yang nanti kita akan diskusikan. Bila permasalahan tersebut
bersifat darurat/emergency dan perlu diputuskan maka analisis keputusan (AK) akan
dilakukan terlebih dahulu.
 2. Rumusan permasalahan kadang-kadang terlalu umum, dan dalam hal ini kita perlu
mengajukan beberapa pertanyaan yang lebih spesifik. Berdasarkan pertanyaan yang
spesifik ini maka beberapa permaslahan yang ada dapat dipisahkan satu sama lain.
 3. Berbagai permasalahan yang muncul kadang kala berhubungan satu sama lain dan
bias disususun kerangka sebab-musababnya. Untaian mata rantai yang demikian akan
memudahkan kita menyelesaikannya. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah
menggunakan teknik stairstepping.
 4. Sering juga dihadapi masalah yang sudah lama terjadi dan belum dapat dipecahkan.
Untuk ini mungkin diperlukan pemisahan menurut bidang atau golongan tertentu.
13
2. prioritas
1. Tingkat kegawatan/seriousness, seprti besarnya akibat
pemasalahn yang ada dan kerugian dalam besaran kuantitatif.
2. Mendesak/urgency, pertimbangan dari aspek waktu, yaitu
apakah permaslahan tersebut dapat ditunda atau harus segera
dipecahkan. Sehingga semakin pendek tenggang waktunya
maka semakin mendesak.
3. Perkembangan, yaitu kecenderungan atau perkembangan
akibatnya sendiri, semakin meningkat atau menurun.
14
3. Proses untuk Penyelesaian
1. jika masalahnya berupa penyimpangan dari standar, dan
memang perlu diketahui sebabnya maka dapat digunakan proses
analisa permasalahan (AP);
2. jika masalahnya berupa pilihan di antara sejumlah alternative,
maka dapat digunakan proses analisa keputusan (AK) untuk
menentukan alternative terbaik; dan
3. jika masalahnya berupa menentukan tindakan untuk menjamin
keberhasilan pelaksanaan suatu keputusan maka dapat
digunakan proses analisa permasalahan yang berupaya
mengidentifikasi persoalan potensial yang mungkin timbul dan
menyiapkan tindakan preventif/pencegahan dan tindakan
protektif/penanggulangan.
15
ANALISA PERSOALAN (AP)
 Persoalan adalah suatu deviasi atau penyimpangan dari
standar atau apa yang dianggap normal.
 Analisa persoalan bertujuan mengidentifikasi perubahan
yang menjadi penyebab dari suatu persoalan.
16
SITUASI PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
17
Pemrosesan Informasi
 Fungsi terpenting dari suatu sistem informasi adalah sebagai
pendukung pengambilan keputusan manajerial.
 Langkah-2nya adalah sbb :
18
19
SEKIAN