04 Komponen Air1

Download Report

Transcript 04 Komponen Air1

Fokus Perhatian komponen air dalam sistem kesehatan lingkungan
adalah air sebagai kebutuhan dasar manusia.
Kebutuhan Dasar Manusia akan air:
 Kebutuhan air untuk mempertahankan hidup (makan+minum).
 Kebutuhan air untuk kepentingan rumah tangga sehari-hari
(masak, mandi, cuci, kakus).
Memenuhi Syarat
Kuantitas (Kebutuhan Dasar Manusia)
Kualitas
Fisik
Biologis
Kimia
(Erat hubungannya dengan timbulnya penyakit/kejadian sakit pada
manusi).
Kuantitas Kebutuhan Dasar Manusia
 Di Indoensia (negara berkembang)
Di Pedesaan 60 L/orang/hari
Perkotaan 100 – 150 L/orang/hari
 Di Negara Maju
Amerika 150 – 1.050 L/orang/hari
Australia 150 – 290 L/orang/hari
Eropa 50 – 290 L/orang/hari
Perincian Kebutuhan Air Rumah Tangga di Indonesia/orang/hari
Kegiatan
Pedesaan
Perkotaan
1.
Minum
5 liter
5 liter
2.
Masak
5 liter
5 liter
3.
Cuci
15 liter
15 liter
4.
Mandi
25 liter
30 liter
5.
Kakus
10 liter
20 liter
6.
Ekstra
60 liter
25 liter
100 liter
Pencemaran air
akan meningkat
seiring dengan
peningkatan
populasi
Seberapa baik air
anda?
 Kualitas Fisik
Kualitas Bilogis
Kualitas Kimiawi
Kualitas Radioaktif
 Tidak Berbau
 Tidak berwarna
 Tidak Berasa
 Tidak Keruh
 Suhu lebih rendah dari suhu lingkungan
(kalau tangan dicelup terasa lebih dingin)
Parameter penting Kualitas Air
Mikrobiologis
Bakteri
Virus
Protozoa
Helminth
Kimia
 Organik
 Inorganik
 pH
Fisik
 Kekeruhan
 Bau
 Rasa
 Penampakan
Karakter Air yang Aman






Bebas kuman
Jernih
Tidak asin
Tidak berasa dan berwarna
Tidak ada zat berbahaya
Tidak korosif
Kekeruhan
• Zat tersuspensi
• Zat organik dan
inorganik
• Bakteri yang
menempel di
partikel
• Penting untuk
dihilangkan
Warna, Rasa dan Bau
•
•
•
•
Indikasi adanya kontaminan
Disebabkan berbagai zat
pencemar
Warna biasanya ditentukan
adanya kontak dengan zat
organik
Bisa sulit untuk dihilangkan
Air Aman
Definisi dari air minum yang aman menurut panduan World
Health Organisation (WHO) : “Guidelines is “tidak
menyebabkan risiko yang signifikan terhadap kesehatan
apabila dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama,
termasuk sensifitas yang berbeda yang mungkin ada di
tingkat kehidupan/generasi yang berbeda”
Karakter Air yang Aman
• Tidak ada pencemar dan patogen
• Jernih
• Tidak berasa dan berbau
• Konsentrasi zat beracun yang rendah
Microbiology
Studi yang mempelajari mikro-organisma
seperti bakteri, virus, protozoa dan cacing/helminths
 Bacteria
(0.2 - 5 microns) dominan sekali
 Viruses (0.02 – 0.2 microns) terkecil paling kompleks –
menggunakan sel induk semang utk perkembang biak
 Protozoa
(4 - 20 microns) dapat memberntuk kista
yang hidup tanpa induk semang dan dalam lingkungan
yang keras
 Helminths
(40 – 100 microns) cacing / parasit
bertahan hidup tergantung dari daya tahan host
Bacteria
(0.2 to 5 microns)
 Organisma dominan dalam tinja
 Kelompok micro-organisms
yang paling banyak jenisnya
 Sederhana, memiliki sistem
penunjang hidup sendiri
 Baik dan jahat
 Terdapat banyak dalam tinja
(1gram = milyar)
Bakteri
Bakteri Heterotrophic –
termasuk semua bakteri di
alam
Total Coliforms –
termasuk semua
bakteri dalam air
Fecal Coliforms –
dalam usus mamalia
E. coli
Perbandingan Ukuran
Virus (0.02 - 0.2 micron)
Bakteri (0.2 - 5 microns)
Cacing / Helminth
40 - 100 microns
Ukuran pori dalam filter
pasir (1 micron)
Protozoa (4 - 20
microns)
 Organisma ber-sel satu
 Lebih besar ukurannya dari bakteri dan
virus
 Mampu membentuk kista yang
resisten/kebal terhadap Chlorine
 Mampu hidup tanpa host/menempel
pada organisma lain
Viruses (0.02 - 0.2 microns)
 Partikel infeksi lebih kecil daripada bakteri
 Virus tergatung pada sel host yang
digunakan sebagai tempat mereka
bereproduksi
 Banyak menyebabkan penyakit
 Bila distimulasi/dipancing, virus baru
dapat terbentuk, berdiri sendiri, dan
keluar dari sel host, membunuh sel dan
menginfeksi sel lain
Coliforms – E.Coli
 Satu dari seribu bakteri dalam perut orang dewasa
adalah E. coli.
 Penting dilakukan tes air –sederhana saja, hanya
untuk mendeteksi kehadirannya
 Untuk kesehatan kita perlu E.Coli sebanyak 5.5 - 6
milyar dalam usus kita. Mereka bereproduksi sangat
cepat dalam usus kita.
 Setiap orang membuang 100 - 400 milyar coliforms/
hari. Dengan demikian bakteri coliform ada dalam
jumlah yang sangat banyak sehingga mudah untuk
mendeteksinya dibandingkan patogen mikroorganisma lainnya (penyebab penyakit).
 Kehadiran coliform dalam air digunan untuk
mengindikasikan apakah air telah tercemar oleh
kotoran manusia atau binatang.
TOTAL COLIFORM






Escherichia
Enterobacter
Citrobacter
Klebsiella
Semuanya, kecuali Escherichia, dapat hadir sebagai organisme bebas selain
juga sebagai organisme yang hidup di dalam tubuh manusia
Laktosa fermentasi di 35°C dalam 24-48 jam.
COLIFORM TINJA


terutama Escherichia coli dan Klebsiella spp .
laktosa fermentasi di 44.5°C (coliform lain tidak bisa bertahan)
E. coli ( Escherichia coli)
 Bakteri secara normal berada di tubuh manusia dan hewan
 E.coli lebih banyak berada di tubuh manusia dibanding hewan,
sehingga tinja manusia lebih berbahayadaripada kotoran hewan
 Umumnya ada dengan angka 20:1 dibandingkan dengan bakteri lain
 Jika ada E. coli, maka sudah dapat dipastikan bahwa itu adalah
bakteri yang berbahaya
 E. coli O157:H7 adalah perkecualian – menyebabkan sakit yang
serius
Tes MPN (Most Probable Number/ Angka
yang paling mungkin)
 Larutkan sampel sampai 10 - 15 tabung (atau sampai
50 – 96 titik sampel)
 Diinkubasi 24-48 jam
 Produksi gas atau penampakan seperti awan akan
terlihat apabila mengandung organisme indikator
 Biasanya digunakan untuk tes kekeruhan dan air
limbah
 Menggunakan tabel dasar dari tabung yang positif
sebagai MPN per 100 mL sampel
Panduan WHO - Risiko
Jumlah e.coli
 0-10
 10-100
 100-1000
 > 1000
Arti
 Kualitas yang layak
 Tercemar
 Berbahaya
 Sangat berbahaya
Harap dipertimbangkan tentang sumber alternatif yang
lain, dosis, jumlah dan kesehatan pengguna
Cacing/Helminthes (40 - 100 microns)






Multi-sel
Lebih besar dari bakteri, virus dan protozoa
Dapat hidup bertahun-tahun dalam tubuh
Secara umum tidak berkembang biak dalam host manusia
Bertahan hidup tergantung pada daya tahan host
Sebagian besar cacing/helminths keluar melalui tinja
Cacing dari dalam usus manusia (20 feet/ 10 meter
panjangnya)
Peraturan Syarat Kualitas Air
 Menurut PERMENKES NO.1 /MENKES/I/1975
 Disempurnakan menjadi PERMENKES NO. 416/MENKES/I/1990
 Dikokohkan oleh PP No. 20 Juni 1990
 PERMENKES No. 416, Untuk Kualitas Air Minum disempurnakan
menjadi PERMENKES No. 907/
Syarat E. Colli
PERMENKES NO.416/1990
 PAM (Colliform dan Coli Tinja=0 dalam 100 ml sampel)
 PAB
Perpipaan = 10 dalam 100 ml sampel
Non Perpipaan = 50 dalam 100 ml sampel
Agen-agen Infeksi Virus
Potential terdapat dalam limbah cair domestik
ORGANISMA
PENYAKIT
GEJALA
Adenovirus (31
jenis)
Penyakit
pernapasan
Gejala flu berat sampai
dengan masalah
pernapasan berat
Enteroviruses (67
jenis) e.g. polio,
echo dan coxsackie
Gastroenteritis,
kelainan
jantung,
meningitis, polio
-
Hepatitis A
Sakit Lever
Jaundice, demam
Norwalk agent
Gastroenteritis
Reovirus
Gastroenteritis
Rotavirus
Gastroenteritis
Flavivirus
Demam
Berdaarah
Dengue
Panas tinggi secara tibatiba, nyeri kepala, ngilu
dan nyeri di bagian
Agen-agen Infeksi Protozoa
Potensial terdapat dalam limbah cair domestik
ORGANISMA PENYAKIT
GEJALA
Balantidium coli
Balantidiasi
Diarrhoea, dysentery
Cryptosporidium
Cryptosporidio
sis
Diarrhoea
Entamoeba
histolytica
Dysentery
Pendarahan diarrhoea yang
berkepanjangan, hati/usus
abses
Giardia lamblia
Giardiasis
Diarrhea sedang sampai
parah, pusing, mulasmulas
(dari Metcalf and Eddy Inc. sebagaimana direvisi dalam Tchobanoglous and
Burton. 1991: Andy Richarson, 2002)
Agen-agen Infeksi Cacing/Helminths
Potensial terdapat dalam limbah cair domestik
ORGANISMA
PENYAKIT
GEJALA
Ascaris Lumbricoides
Cacingan
Nyeri bagian perut,
pencernaan terganggu,
muntah-muntah
Enterobius Vericularis
Pinworms
Anus gatal
Ancylos tomiasis
hookworms
Diarrhoea, kramp
Hymenolepsis Nana
Hymenolepiasis
Dwarf tapeworm
Taeniasis
Meet tapeworm
Mild intestinal discomfort
Trichuris Trichiura
Whipworm
Bloody diarrhea
(dari Metcalf and Eddy Inc. sebagaimana direvisi dalam Tchobanoglous and
Burton. 1991: Andy Richarson, 2002)
Dosis Infeksi Manusia
Patogen
Jenis
Virus
Adenovirus, Enterovirus, Polio,
Echovirus, Coxsackie, Hepatitis A,
Reovirus, lain-lain
Bakteri
Salmonella Typhi, Salmonella para
typhi, Other Salmonella, Vibrio, Vibrio
lainnya
Bakteri Perut
Shigella sp
S. Typhi
Enterotoxigenic E. Coli
E. Coli 0157: H7
Dosis Infeksi
<100
>10,000,000
100
100,000,000
1,000,000,000
100
Protozoa
Entamoeba histolytica, Giardialamblia,
Cryptosporidia spp
Protozoa Perut
Crytopsoridia, pv
132
Giardiasis
<10
Cacing gelang, pinworm, Sheep Liver
Fluke, Beef Tapeworm, Pork tapeworm,
Whipworm
<10
Cacing/Helminths
Dwarf Tapeworm
<100
<100
Parameter Kimia









pH
Alkalinitas
Kesadahan total
Besi, Mangan
Logan: seng, tembaga, Kromium,
Nitrat/Nitrit
Arsen, Fluorida
Klorida
Klorin bebas dan klorin total
Tes Kimia
 Kertas lakmus +- 10 %
 Murah, mudah dan sederhana
 Kurang akurat
 Untuk perkiraan kasar
 Titrasi +- 2 %
 Butuh perlengkapan dan reagen
 Dapat dilakukan di kondisi yg
memungkinkan
 Cukup akurat
 Spectrophotometers dan Colorimeters
+/- 1 – 2 %
 Mahal
 Paling akurat
Pengaruh Parameter Menyimpang dari Air Minum
Terhadap Kesehatan.
A. Parameter Fisik.
1. Suhu.
Suhu sebaiknya sejuk agar tidak terjadi pelarutan zat
kimia yang ada pada saluran /pipa, yang dapat
membahayakan kesehatan.
2. Warna.
Air minum sebaiknya tidak berwarna untuk alasan
estetis dan untuk mencegah keracunan dari berbagai
zat kimia maupun mikroorganisme yang berwarna.
Secara alamiah air rawa berwarna kuning muda karena
ada tanin, asam humat dan lain-lain.
3. Bau.
Air minum yang berbau selain tidak estetis juga tidak
diterima oleh msyarakat. Selain itu bau air dapat
memberi petunjuk akan kualitas air.
4. Rasa.
Air minum biasanya tidak memberi rasa/tawar. Air yang
tidak tawar, rasa dapat menunjukkan kehadiran
berbagai zat yang dapat membahayakan kesehatan,
pahit, asin dan sebagainya.
5. Jumlah Zat Padat Terlarut (TDS)
Jumlah zat padat terlarut dapat memberi rasa yang
tidak enak pada lidah, rasa mual yang disebabkan
karena natrium sulfat, magnesium sulfat dan dapat
menimbulkan cardiac diseasestoxemia pada wanita
hamil.
6. Keasaman (pH)
Air minum sebaiknya netral, tidak asam/basa. pH
yang lebih kecil dari 6,5 menimbulkan rasa tidak
enak dan dapat menyebabkan korosif pada pipapipa air minum dan dapat menyebabkan beberapa
bahan kimia menjadi racun yang mengganggu
kesehatan, pH tinggi dapat mengganggu
pencernaan.
B. Parameter Kimia.
1. Air raksa (Hg).
Hg yang diabsorpsi akan masuk ke dalam
darah, ginjal, hati, limpa dan tulang. Exkresi
lewat urine,faeces, keringat, air susu dan
saliva, HG organik dapat merusak susunan
saraf pusat (tumor, Atarcia, lapangan
penglihatan menciut, perubahan kepribadian)
dan Hg anorganik merusak ginjal, serta
menyebabkan cacat bawaan.
2. Arsen (As)
Keracunan akut menimbulkan gejala
muntaber disertai darah, koma, meninggal.
Secara khronis menimbulkan anorexia, kolik,
mual, diare, icterus perdarahan pada ginjal,
dan kanker kulit, dapat juga berupa iritasi,
allergi dan cacat bawaan.
3. Barium (Ba)
Kadar barium berlebihan dapat mengganggu
saluran pencernaan, menimbulkan mual,
diare dan gangguan pada sistem syaraf
pusat.
4. Besi (Fe)
Konsentrasi yang lebih besar dari 0,3 mg/l
dapat menimbulkan warna kunig, memberi
rasa yang tidak enak pada minuman,
pengendapan pada dinding pipa,
pertumbuhan bakteri besi, dan kekeruhan.
5. Fluorida (F)
Fluorida dalam jumlah kecil dibutuhkan
sebagai pencegahan terhadap penyakit
caries gigi yang paling efektif tanpa merusak
kesehatan. Konsentrasi yang lebih 1,5 mg/l
air dapat menyebabkan “Fluorosis” pada gigi,
yaitu terbentuknya noda-noda coklat yang
tidak mudah hilang pada gigi.
6. Cadmium (Cd)
Keracunan acut menyebabkan gejala
Gastrointestinal, dan ginjal. Secara kronis
menyebabkan penyakit “Itai-Itai” dengan gejala
sakit pinggang, tulang rapuh, tekanan darah
tinggi, kelainan ginjal, gejala sakit influenza dan
kemandulan pada laki-laki.
7. Kesadahan (Ca, CO3)
Peneyebab langsung terhadap kesehatan tidak
ada, tetapi kesadahan dapat menyebabkan
sabun menjadi tidak efektif.
8. Chlorida (Cl).
Dalam jumlah kecil dibutuhkan untuk desinfektan.
Apabila berikatan dengan ion natrium dapat
menyebabkan rasa asin dan dapat merusak pipa
air.
9. Chromium Valensi (Cr).
Kemungkinan dapat menyebabkan kanker pada
kulit dan alat-alat pernafasan.
10. Mangan (Mn)
Konsentrasi Mn yang lebih besar dari 0,1 mg/l
menyebabkan rasa pahit pada minuman dan
meninggalkan noda kecoklat-coklatan pada pakaian.
Air yang Mn kalau diseduh dengan teh maka air
tersebut menjadi kebiru-biruan, keracunan kronis
memberi gejala susunan syaraf: Insomnia, kemudian
lemah pada kaki dan otot muka seperti beku sehingga
tampak seperti topeng (mask), bila terpapar terus maka
bicaranya lambat, monoton, terjadi hyper refleksi,
clonus pada platella dan tumit, dan berjalan seperti
penderita Parkinsonism.
11. Nitrat, Nitrit sebagai N.
Gangguan GI, diare dengan darah, convulasi, shock,
coma, meninggal. Keracunan khronis menyebabkan
depresi yang umum, sakit kepala, gangguan mental,
Methemoglobinaema, terutama pada bayi (blue
babies).
12. Perak (Ag).
Jika termakan akan mengendap pada kulit, mata dan
mocus membrane yang menyebabkan hilangnya warna
jadi biru abu-abu tanpa reaksi nyata. Percobaan pada
tikus menunjukkan kerusakan ginjal.
C. Parameter Mikrobiologi
1. Koliform Tinja
Air yang mengamdung koliform tinja. Tinja penderita
sangat potensial menularkan penyakit yang
berhubungan dengan air.
2. Total Koliform
Bila air minum mengandung koliform dapat
mengakibatkan penyakit-penyakit saluran
pencernaan. Perlu diingat kuman ini tidak
sepenuhnya patogen. Beberapa tipe dapat
menyebabkan disentri pada bayi. Koliform tidak
sepenuhnya dapat mewakili virus. Karena koliform
musnah lebih dahulu oleh khlor, sedangkan virus,
kista amoeba tahan lama dalam saluran air bersih,
demikian pula telur-telur cacing.