Pelaku dan pesan Kampanye 001

Download Report

Transcript Pelaku dan pesan Kampanye 001

Pelaku dan Pesan Kampanye dan Propoganda
Kelompok 1
Jurnalistik 5/E
Dede Nurmaya (6662103350)
Ifat Fatmawati ( 6662101436)
M. Badra H. Laya (6662100531)
Nurul Ichwan ( 6662101266)
PELAKU KAMPANYE ATAU KOMUNIKATOR
Siapapun yang terlibat dalam menggagas, merancang,
mengorganisasikan, dan menyampaikan pesan dalam sebuah
kegiatan kampanye dapat disebut sebagai pelaku kampanye. Pesan
yang diorganisasikan dan disampaikan dengan baik belum cukup
untuk mempengaruhi khalayak, diperlukan juga komunikator yang
terpercaya untuk untuk menyampaikan pesan tersebut.
”Semua bukti di dunia menunjukan bahwa pesan yang dirancang
dan disampaikan dengan sempurna tidak dapat membawa
perubahan perilaku jika khalayak tidak mempercayai komunikator”
(Larson, 1992).
l(
Identifikasi Pelaku Kampanye & Propoganda
Model Perkembangan Lima Tahap Fungsional
Identifikasi
Legitimasi
Partisipasi
Distribusi
Penetrasi
Sumber: Antar Venus:2004;18)
Tahap Identifikasi
Tahap Legitimasi
Tahap Partisipasi
• Tahap identifikasi mmerupakan tahap penciptaan identitas kampanye
yang dengan mudah dapat dikenali oleh khalayak. Hal-hal yang
umum digunakan sebagai identitas kampanye diantaranya simbol,
warna, lagu atau jingle, seragam dan slogan. Kita sering melihat hal
tersebut digunakan dalam kampanye jenis apapun.
• Tahap berikutnya adalah legitimasi. Dalam kampanye politik, legitimasi diperoleh ketika
seseorang telah masuk dalam daftar kandidat anggota legislatif, atau seorang kandidat
presiden memperoleh dukungan yang kuat dalam polling yang dilakukan lembaga
independent. Legitimasi mereka bisa efektif digunakan dan dipertahankan sejauh mereka
dianggap capable (cakap) dan tidak menyalahgunakan jabatan.
• Tahap ketiga adalah partisipasi. Tahap ini dalam praktiknya relatif sulit dibedakan dengan
tahap legitimasi Karena ketika seorang kandidat, produk atau gagasan mendapatkan
legitimasi, pada saat yang sama dukungan yang bersifat partisipasi mengalir dari khalayak.
Partisipasi ini bisa bersifat nyata (real) atau simbolik. Partisipasi nyata ditunjukkan oleh
keterlibatan orang-orang dalam menyebarkan pamlet, brosur atau poster, dan menghadiri
demonstrasi.
Tahap Penetrasi
• Tahap keempat adalah penetrasi. Pada tahap ini seorang
kandidat, sebuah produk atau sebuah gagasan telah hadir dan
mendapat tempat dihati masyarakat seorang juru kampanye
misalnya, telah berhasil menarik simpati masyarakat dan
meyakinkan mereka bahwa ia adalah kandidat terbaik dari
sekian yang ada.
• Terakhir adalah tahap distribusi atau kita dapat menyebutnya
sebagai tahap pembuktian. Pada tahap ini tujuan kampanye pada
umumnya telah tercapai.
Tahap Distribusi
KREDIBILITAS
PELAKU KAMPANYE
1.
Keahlian
Seseorang harus
peduli dengan kredibilitas dirinya sendiri
diantaranya mengenai keahlian
dimana kredibilitas ini berkaitan dengan
persepsi
khalayak tentang keefektifan seseorang
sebagai pembicara. Demikian
halnya dengan pelaku kampanye, harus
memperhitungkan kredibilitas dirinya di
mata khalayak bila ingin pesan-pesan yang
disampaikan didengarkan (received) dan
diterima khalayak (accepted).
2. Kepercayaan
Menurut Johnston (1986) kepercayaan atau
kejujuran sumber banyak tergantung pada
persepsi khalayak tentang maksud tindakan
sumber.
Kepercayaan/keterpercayaan(Trustworthiness)
berkaitan dengan penilaian khalayak bahwa
sumber informasi dianggap tulus, jujur, bijak
dan adil, objektif, memiliki integritas pribadi,
serta memiliki tanggung jawab sosial yang
tinggi. Khalayak akan menilai apakah pelaku
kampanye dapat dipercaya atau apakah secara
moral mereka dapat diandalkan. Serta pelaku
kampanye pun harus dapat menilai diri sendiri
apakah dapat dipercaya atau tidak oleh
khalayak.
URGENSI PESAN DALAM KAMPANYE & PROPOGANDA
Pesan Kampanye
Gagasan
KONTRUKS
Pesan
Pesan-pesan inilah
yang akan dipersepsi,
ditanggapi, diterima
atau ditolah oleh
khalayak. Jadi inti
kampanye tidak lain
adalah pesan. Baik
menggunakan simbol
verbal maupun non
verbal.
Khalayak
Apa itu pesan kampanye &
menggunakan media apa ?
Pesan dari kampanye adalah penonjolan ide
bahwa sang kandidat atau calon ingin
berbagi dengan pemilih.
Media Radio
Obama
Franklin Roosevelt
John F Kennedy
Applbaum dan Anatol (1974) menekankan pentingnya menyadari
bahwa kegiatan kampanye mengandalkan pesan-pesan simbolis.
Simbol-simbol
Lalulintas
Simbol Lokal
Tertentu
Alfabet latin
Simbol Matematika
Menurut Cangara (2004:95) bahwa simbol adalah suatu proses
komunikasi yang dipengaruhi oleh kondisi sosial budaya yang
berkembang pada suatu masyarakat. Simbol tersebut mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut :
 Semua kode memiliki unsur nyata
 Semua kode memiliki arti
 Semua kode tergantung pada persetujuan para
pemakainya
semua kode memiliki fungsi
semua kode dapat dipindahkan, apakah
melalui media atau saluran-saluran komunikasi
lainnya.
http://sulfikar.com/pesan-dalam-proses-komunikasi.html
Simbol atau kode pada dasarnya dapat dibedakan atas dua
macam, yaitu
Verbal
Kode verbal dalam pemakaiannya,
menggunakan bahasa. Bahasa dapat
didefinisikan sebagai seperangkat
kata yang telah disusun secara
berstruktur sehingga menjadi
himpunan kalimat yang
mengandung arti.
Non Verbal
Manusia dalam berkomunikasi
selain memakai kode verbal
(bahasa) juga memakai kode nonverbal. Kode nonverbal menurut
Cangara (2004:99) bahwa kode
nonverbal bisa disebut bahasa
isyarat atau bahasa diam (silent
languange).
http://sulfikar.com/pesan-dalam-proses-komunikasi.html
PENGARUH PESAN TERHADAP RESPON KHALAYAK
Contohnya :
Dibalik kesuksesan setiap kampanye,
ujar Rogers dan Synder (2002), selalu
hadir para perancang pesan yang
sensitive dan kreatif. Para perancang
pesan ini umunya memiliki kepekaan
dalam mengidentifikasi karakteristik
khalayaknya dan memiliki kreativitas
dalam mendesain pesan sesuai ciri-ciri
umum khalayak yang menjadi sasaran
utama.
Aspek apa sajakah yang perlu diperhatikan
agar mampu mendesain pesan secara efektif?
Teori Jarum
Hipodermik
Teori Jarum Hipodermik
Model komunikasi yang
menunjukkan bahwa pesan yang
dimaksudkan secara langsung
diterima dan sepenuhnya
diterima oleh penerima
(komunikan)
The Invasion From Mars”.
Wilbur Schramm pada tahun 1950
an itu mengatakan bahwa seorang
komunikator dapat
menembakkan peluru komunikasi
yang begitu ajaib kepada khalayak
yang pasif tidak berdaya.
Wilbur Schramm
PESAN KAMPANYE TERHADAP RESPON KHALAYAK
Dipengaruhi oleh :
proses penerimaandan
pengolahan pesan atau
informasi yang dilakukan
khalayak
Edward
Bernays
Larson(1993)
Garnett
(1992)
Salah satu contohnya :
Edwart Bernays
menggunakan sebuah strategikhusus untuk
mendapatkan konsumen berdasarkan
pemikiran bahwa khalayak akanmenerima
informasi pada saat pikirannya sedang
dalam keadaan istirahat dengantingkat
keterlbatan kognitif yang rendah. Bernays
mengemas informasi itu sedemikianrupa
dalam bentuk iklan, yang kemudian
terbukti efektif.Orang memberi reaksi pada
simbol-simbol yang ditayangkan dalam
iklan danmereka dengan tidak sadar
mengolah pesan-pesan tersebut.
Penggunaan petunjukverbal dan visual
dalam iklan televisi yang ditayangkan secara
berulang-ulang
Merujuk pada Bettinghaus (1973; Applbaum & Anatol (1976); Shimp dan
Delizier (1986) serta Johston (1994), setidaknya ada dua aspek penting yang
harus diperhatikan yakni isi pesan dan struktur pesan.
Isi Pesan
Struktur Pesan
Banyak hal yang terkait dengan isi pesan, mulai
dari materi pendukungnya, visualisasi pesan, isi
negatif pesan, pendekatan emosional, pendektan
rasa takut, kreativitas dan humor, serta
pendekatan kelompok rujukan.
Istilah struktur pesan merujuk pada bagaimana unsurunsur pesan diorganisasikan. Secara umum ada tiga
aspek yang terkait langsung dengan pengorganiasian
pesan kampanye yakni sisi pesan ( messege sidedness),
sususnan penyajian (order of presentation), dan
pernyataan (drawing conclusion).
Pfau dan Perrot (1993) menasihati kita
untuk berhati-hati ketika mengkostruksi
pesan kampanye agar tidak menjadi
boomerang effect yang dapat
menggagalkan pencapian tujuan.
http://sulfikar.com /mis komunikasi
End