Lari jarak pendek (sprint)

Download Report

Transcript Lari jarak pendek (sprint)

NAMA
: PAINO, S.Pd
NIP
: 1966 1219 1988 0310 08
NAMA SEKOLAH
: SDN 2 BULUREJO
TEMA
: PENJASKES
KELAS / SEMESTER
: 4 (EMPAT) / 2 (DUA)
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan secara keseluruhan harus mencakup pendidikan
secara mental spiritual dan fisik. Penyelenggaraan pendidikan yang
hakiki adalah proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur
hidup, tepat kiranya apabila sekolah mulai sejak dini telah mendidik
para siswanya untuk peduli arti penting kesehatan.
Pendidikan jasmani dapat menjadi media dalam mendorong
perkembangan ketrampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan,
penalaran, penghayatan nilai (sikap-mental-emosionalspiritual-sosial),
dan pembiasaan pola hidup sehat yang dapat merangsang
pertumbuhan serta perkembangan yang seimbang. Usia – usia
sekolah merupakan usia yang sangat produktif dan tepat sekali apabila
siswa di didik agar memiliki kemampuan – kemampuan tersebut diatas.
Seorang guru harus mampu membangkitkan motivasi belajar
siswa supaya tertarik untuk mempelajari apa yang disampaikan oleh
guru. Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis mengambil
judul “Penerapan Metode Discovery Untuk Meningkatkan
Kemampuan Lari Jarak Pendek Pada Siswa Kelas V Semester
Genap Tahun Pelajaran 2010/2011”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dirumuskan suatu
masalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah peningkatan prestasi belajar pendidikan jasmani
bagi siswa dengan diterapkannyametode discovery.
2. Bagaimanakah pengaruh metode discovery terhadap motivasi
belajar pendidikan jasmani pada siswa.
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui peningkatan prestasi belajar pendidikan jasmani pada
siswa.
2. Mengetahui pengaruh motivasi belajar pendidikan jasmani lari
pada siswa.
D. Rumusan Masalah
Penulis mengharapkan dengan hasil penelitian ini dapat :
1. Memberikan informasi tentang model pembelajaran yang sesuai
dengan mata diklat Penjas.
2. Meningkatkan motivasi pada pelajar Penjas.
3. Mengembangkan model pembelajaran yang sesuai dengan mata
diklat Penjas.
E. Asumsi
Dalam penelitian ini diasumsikan bahwa :
1. Siswa mengikuti pelajaran dengan sungguh-sungguh dari awal
sampai akhir pelajaran.
2. Siswa menerima semua penjelasan yang disampaikan guru
dengan baik.
3. Dalam mengerjakan soal tes tanpa dipengaruhi orang lain.
F. Batasan Masalah
Pembatasan masalah yang meliputi :
1. Penelitian ini hanya dikenakan pada siswa …………
2. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan februari 2010
semester ganap tahun ajaran 2010/2011.
3. Materi yang disampaikan adalah pokok bahasan lari jarak
pendek.
A. Pengertian Lari Jarak Pendek
Adalah lari yang menempuh jarak antara 50 m sampai 40
m.Kecepatan dalam lari jarak pendek adalah hasil kontraksi
yang kuat dan cepat dari dari otot-otot yang dirubah
menjadi gerakan yang efisien.
Seorang pelari jarak pendek itu dilahirkan /bakat, bukan
dibuat.suatu analisa struktural prestasi lari jarak pendek
dan kebutuhan harus dilihat sebagai suatu kombinasi yang
kompleks dari proses biomekanika dan energetic.
B. Prestasi Belajar Penjaskes
Pengalaman dalam belajar merupakan pengalaman yang dituju
pada hasil yang akan dicapai siswa dalam proses belajar siswa di
sekolah. Menurut Poerwodarminto (1991 : 768 ), prestasi belajar
adalah hasil yang dicapai (dilakukan, dikerjakan), dalam hal ini
prestasi belajar merupakan hasil pekerjaan yang diciptakan oleh
seseorang yang diperoleh dengan ketelitian kerja serta perjuangan
yang membutuhkan pikiran.
Sejalan dengan prestasi belajar, maka dapat diartikan bahwa
prestasi belajar penjaskes adalah nilai yang diperoleh siswa setelah
melibatkan secara langsung seluruh potensi yang dimilikinya.
C. Tahap – tahap Berlari Pada Lari Jarak Pendek
Seorang atlet harus mampu menguasai teknik setiap tahapan
dengan baik.
• Tahap reaksi dan dorongan
• Tahap percepatan
• Tahap transisi /perubahan
• Tahap kecepatan maksimum
•
•
Tahap pemeliharaan kecepatan
Finish
Tujuan lari jarak pendek adalah untuk memaksimalkan
kecepatan horizontal, yang dihasilkan dari dorongan badan kedepan.
D. Urutan Gerak Keseluruhan Pada Lari Jarak Pendek
Urutan gerak dalam berlari bila dilihat dari tahap – tahapnya
adalah tahap topang yang terdiri dari topang depan dan satu tahap
dorong, serta tahap melayang yang terdiri dari tahap ayun ke depan
dan satu tahap pemulihan atau recovery.
E. Tahap – tahap Pembelajaran Lari Jarak Pendek
Pembelajaran lari jarak pendek terdiri dari beberapa tahapan,
yaitu :
• Tahap bermain (Game)
• Tahap teknik dasar ( Basic of Technic)
Tahap ini bertujuan untuk mengenalkan masalah gerak lari jarak
pendek langsung, dan cara lari jarak pendek yang benar ditinjau
secara anatomis, memperbaiki sikap berlari jarak pendek serta
meningkatkan motivasi siswa terhadap pembelajaran, sehingga pada
akhirnya dapat meningkatkan kebugaran jasmani siswa.
Dalam bermain ada beberapa bentuk yang dapat diberikan,
yaitu bentuk perorangan, kelompok kecil atau kelompok besar.
F. Tahap Teknik Dasar
• Latihan dasar ABC
Tahap ini bertujuan mengembangkan dasar lari jarak pendek.
Adapun latihannya adalah : A) Tumit menendang pantat, B) Gerak
ankling, C) Lutut diangkat tinggi, D) Lutut diangkat tinggi dan kaki
diluruskan.
• Latihan dasar koordinasi ABC
Tahap ini bertujuan untuk mengembangkan ketrampilan dan
koordinasi lari cepat.
•
•
•
•
Lari cepat dengan tahanan
Tahap ini bertujuan untuk mengembangkan tahap dorong atau
support phase dan kekuatan khusus.
Lari mengejar
Tahap ini bertujuan untuk mengembangkan kecepatan reaksi dan
percepatan lari.
Lari percepatan
Tahap ini bertujuan untuk mengembangkan lari percepatan dan
kecepatan maksimum.
Start melayang lari sprint 20 m
Tahap ini bertujuan mengembangkan kecepatan maksimum.
G. Metode Discovery
Metode pembelajaran penemuan (discovery) adalah suatu
metode pembelajaran yang memberikan kesempatan dan menuntut
siswa terlibat secara aktif di dalam mencapai tujuan pembelajaran
dengan memberikan informasi singkat (siadari, 2001 : 7). Selain itu,
belajar penemuan membangkitkan keingintahuan siswa, memberi
motivasi untuk bekerja sampai menemukan jawaban (Syafiudin, 2002
:19)
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan karena penelitian
dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.
Menurut Oja dan Sumarjan (dalam Titik Sugiarti, 1997 : 78), ada 4
macam bentuk penelitian tindakan, yaitu :
1) Penelitian tindakan guru sebagai peneliti
2) Penelitian tindakan kolaboratif
3) Penelitian tindakan simulatif terinteratif dan
4) Penelitian tindakan social eksperimental.
Tujuan utama dari penelitian tindakan ini adalah meningkatkan
hasil pembelajaran di kelas dimana peneliti secara penuh terlibat
dalam penelitian mulai dalam perencanaan, tindakan, pengamatan
dan refleksi.
A. Tempat, Waktu dan Subjek Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini bertempat di SD Negeri 2 Bulurejo Kecamatan
Purwoharjo Kabupaten Banyuwangi.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari semester genap
tahun pelajaran 2010/2011.
3. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa-siswa kelas V SD Negeri 2
Bulurejo Tahun Pelajaran 2010/2011.
B. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK).
Menurut tim pelatih proyek PGSM, PK adalah suatu bentuk kajian
yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk
meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan mereka dalam
melaksanakan tugas, serta memperbaiki kondisi dimana praktek
pembelajaran tersebut dilakukan (dalam Mukhlis, 2003 : 3).
Menurut Mukhlis (2003 : 5) PTK adalah suatu bentuk kajian
yang bersifat sistematis reflektif oleh pelaku tindakan untuk
memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan.
PTK terdiri atas 4 tahap yaitu : planning (rencana), action
(tindakan), observasi (pengamatan), dan reflection (refleksi).
C. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari :
1) Silabus
2) Rencana Pembelajaran (RP)
3) Lembar Observasi Kegiatan Belajar Mengajar, a) Lembar
observasi pengelolaan metode discovery, b) Lembar observasi
aktifitas siswa dan guru.
D. Metode Pengumpulan Data
Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui
observasi pengelolaan metode discovery, observasi aktivitas siswa
dan guru angket motivasi siswa dan tes praktek.
E. Teknik Analisa Data
Pada penelitian ini menggunakan teknik analisa deskriptif
kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat
menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang
diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui prestasi belajar yang
dicapai siswa.
Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau presentase
keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar setiap
putarannya dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa tes
praktek pada setiap akhir putaran.
Atletik adalah salah satu cabang olahraga tertua
yang telahdilakukan oleh manusia sejak zaman
purba sampai sekarang ini. Bahkan boleh
dikatakan sejak adanya manusia di muka bumi
ini atletik sudah ada, kaarena gerakan-gerakan
yang terdapat dalam cabang olahraga atletik,
seperti berjalan, berlari, melompat, dan
melempar adalah gerakan yang dilakukan oleh
manusia dalam kehidupan sehari-sehari.
Nomor-nomor yang diperlombakan dalam
cabang olahraga atletik meliputi jalan dan lari,
lompat, dan lempar.
Atletik adalah event asli dari Olimpiade pertama
ditahun 776 sebelum Masehi dimana satu-satunya
event adalah perlombaan lari atau stade. Di abad 19
organisasi formal dari event modern dimulai. Ini
termasuk dengan olahraga reguler dan latihan di
rezim
sekolahan.
Atletik
modern
biasanya
diorganisir sekitar lari 400m di trek di hampir
semua even yang ada. Acara lapangan (melompat
dan melempar) biasanya memakai tempat didalam
trek. Wanita pertamakali dibolehkan berpartisipasi
di trek dan lapangan dalam event Olimpiade tahun
1928.
Badan pengelola internasional yang dibentuk :


IAAF dibentuk tahun 1912. IAAF menyelenggarakan
beberapa kejuaraan dunia outdoor di tahun 1983. Ada
beberapa pertandingan regional seperti kejuaraan Eropa,
Pan-American Games dan Commonwealth Games.
Sebagai tambahan ada sirkuit Liga Emas professional,
diakumulasi dalam IAAF World Athletics Final dan
kejuaraan dalam ruangan seperti World Indoor
Championship. Olahraga tersebut memiliki profil tinggi
selama kejuaraan besar, khususnya Olimpiade, tetapi
yang lain kurang populer.
AAU (Amateur Athletic Union) adalah badan pengelola di
Amerika Serikat sampai runtuh dibawah tekanan
profesionalisme pada akhir tahun 1970. Sebuah badan
baru bernama The Athletic Congress (TAC) dibentuk,
dan akhirnya dinamai USA Track and Field (USATF atau
USA T&F). Sebuah tambahan, organisasi dengan
struktural yang lebih kecil, Road Runner Club of America
(RRCA) juga ada di USA untuk mempromosikan balap
jalanan. Di masa modern, atlet sekarang bisa menerima
uang dari balapan, mengakhiri sebutan “amatirisme”
yang ada sebelumnya.

Lari dan Jalan
1. Lari jarak pendek
(sprint)
2. Lari jarak menengah
3. Lari jarak jauh
4. Lari Estafet
5. Halang rintang


Lempar
1. Tolak peluru
2. Lempar lembing
3. Lempar Cakram
Lompat
1. Lompat
2. Lompat
3. Lompat
4. Lompat
tinggi
Jauh
Galah
ganda
Pengertian umum
Lari jarak pendek adalah lari
yang menempuh jarak antara
50 m sampai dengan jarak
400 m. oleh karena itu
kebutuhan utama untuk lari
jarak pendek adalah
kecepatan.
Lari jarak pendek bila dilihat dari tahap-tahap berlari terdiri dari
beberapa tahap yaitu :
-tahap reaksi dan dorongan (reaction dan drive)
-tahap percepatan (acceleration)
-tahap tansisi/perobahan (transition)
-tahap kecepatan maksimum (speed maximum)
-tahap pemeliharaan kecepatan (maintenance speed)
-finish
tujuan lari jarak pendek adalah untuk memaksimalkan kecepatan
horizontal, yang dihasilkan dari dorongan badan ke depan. Kecepatan
lari ditentukan oleh panjang langkah dan frekuensi langkah (jumlah
langkah persatuan waktu). Oleh karena itu, seorang pelari jarak pendek
harus dapat meningkatkan satu atau kedua-duanya
Gerak lari jarak menengah (800 m1500 m) dan sedikit berbeda dengan
gerakan lari jarak pendek .terletak
pada cara kaki menapak. Lari jarak
menengah, kaki menapak ball hell-ball,
ialah menapakkan pada ujung kaki
tumit dan menolak dengan ujung kaki.
Star dikakukan dengan cara berdiri
Yang perlu diperhatikan pada lari jarak menengah:

Badan harus selalu rilaks atau santai.

Lengan diayun dan tidak terlalu tinggi seperti pada lari jarak
pendek

Badan condong ke depan kia-kira 15º dari garis vertical.

Panjang langkah tetap dan lebar tekanan pada ayunan paha ke
depan, panjang langkah harus sesuai dengan panjang tungkai.
Angkat lutut cukup tinggi (tidak setinggi lari jarak pendek).
Penguasaan terhadap kecepatan lari (pace) dan kondisi fisik serta
daya tahan tubuh yang baik.
Dalam lari jarak menengah gerakan lari harus dilakukan dengan
sewajarnya, kaki diayunkan ke depan seenaknya, panjang langkah
tidak terlalu dipaksakan kecuali menjelang masuk garis finis.
Lari jarak jauh dilakukan dalam
lintasan stadion jarak 3000m, ke
atas, 5000m, 10.000m, sedangkan
marathon dan juga cross-country,
harus dilakukan diluar stadion
kecuali star dan finis,
secara fisik dan mental merupakan keharusan bagi pelari
jarak jauh. Ayunan lengan dan gerakan kaki dilakuakan
seringan-ringannya. Makin jauh jarak lari yang ditempuh
makin rendah lutut diangkat dan langkah juga makin
kecil.
Lari Estafet atau dengan kata lain disebut "Lari sambung
menyambung sambil membawa tongkat" adalah salah
satu jenis olahraga yang berinduk pada bidang atletik.
Pelarinya berjumlah lebih dari 1 orang & kurang dari 5
orang yang tergabung dalam 1 tim, dimana masingmasing pelari sudah diatur dalam jarak tertentu untuk
kemudian bersiap-siap menunggu ato memerima tongkat
Estafet dari teman dan kemudian berlari untuk
menyerahkan tongkat tersebut kepada teman 1 tim dan
seterusnya saling mengoforkan tongkat hingga memasuki
garis finis. Siapa yang pertama mencapai garis finis maka
Tim tersebutlah yang menang.
Nomor
lari
estafet
yang
sering
diperlombakan adalah nomor 4 x 100
meter dan nomor 4 x 400 meter. Dalam
melakukan lari sambung bukan teknik saja
yang diperlukan tetapi pemberian dan
penerimaan tongkat di zona atau daerah
pergantian serta penyesuaian jarak dan
kecepatan dari setiap pelari
Lari steeple – chase 3000 m termasuk
kedalam lari jarak jauh dengan melalui
rintangan-rintangan.
Pelari steeple – chase harus memiliki
kecepatan seperti pelari 1500m, tetapi
juga harus memiliki daya tahan seperti
pelari 5000 meter, dan harus memiliki
kemahiran khusus dalam melewati
rintangan-rintangan tersebut.
Cara
untuk
melampaui
rintangan
gawang yang banyak digunakan adalah
:
 Seperti lari gawang biasa,
 Melampaui gawang dengan
menginjakkan sebelah kaki di atas
gawang.
Matur
ThankNuwun
You
Terima
Kasih