Turki Utsmani - WordPress.com

Download Report

Transcript Turki Utsmani - WordPress.com

Peradilan Islam Turki Usmani
Muttaqin Choiry
Sekilas tentang Sejarah Turki Usmani
Orthogol bin Sulaiman Syah
Bangsa Nomaden
Anatolia
Bersekutu dengan kekuasaan Saljuk Rum,
Sultan Alauddin II menaklukkan
Byzantium
Usman bin Orthogol
Muttaqin Choiry
Muttaqin Choiry
Kodifikasi Hukum Islam
• Sejak pemerintahan Sultan Usman I bin Orthogol
(1299 M) sampai pada pemerintahan Salim I bin
Bayazid II (1520 M), hukum terkodifikasikan
mazhab resmi dalam hal fatwa dan peradilan
• Sejak pemerintahan Sultan Sulaiman I bin Salim I
(1520 M), berupaya untuk mengodifikasikan
hukum Islam sebagai bagian dari hukum negara,
sehingga ia juga disebut dengan Sulaiman alQanuni
Muttaqin Choiry
Kendala Kodifikasi
• Sumber Tasyri Islam; ada kekhawatiran dari
para mujtahd dalam menginterpretasikan
sumber Tasyri’. Jika hasil interpretasi tersebut
salah, tidak sesuai dg tuntutan syari’.
• Kebebasan Berijtihad, selain berijtihad adalah
sebuah keniscayaan. Beranggapan jika hasil
ijtihad telah dikodifikasikan berarti tidak lagi
menerima ijtihad lain padahal perubahan
hukum mengikuti perubahan zaman
Muttaqin Choiry
Metode Kodifikasi Hukum
• Menetapkan madzhab Hanafi sebagai
madzhab resmi negara. Dilakukan sejak
pemerintahan Sultan Salim I.
• Penyusunan Satu pendapat Madzhab. Dalam
Majallah al-Ahkam al-’Adhliyah.
• Mengkompilasikan hukum Islam dari madzhab
yang berbeda, disesuaikan dengan kondisi
saat itu.
• Mengadopsi perundang-undangan modern.
Muttaqin Choiry
1. Masa Sebelum Tanzimat
• Turki Usmani dipimpin oleh seorang sultan yang
memiliki kekuasaan temporal atau duniawi dan
kekuasaan spiritual
• Dibantu dengan dua pegawai tinggi, sadrazam
untuk urusan pemerintahan dan syaikh al-Islam
untuk urusan keagamaan.
• Syaikh al-Islam dibantu dengan qadhi askar alRumali yang membawahi qadhi-qadhi Usmaniyah
bagian Eropa. Qadhi askar anduly membawahi
wilayah Usmaniah bagian Asia dan Mesir
Muttaqin Choiry
• Bentuk Peradilan
– Al-Juz’iyat (mahkamah biasa/ rendah).
Menyelesaikan perkara pidana dan perdata
– Mahkamah al-Isti’naf (mahkamah banding).
Meneliti dan mengkaji perkara yang berlaku
– Mahkamah al-Tamyiz al-Naqd wa al-Ibram
(mahkamah tinggi), yang berwenang memecat
para qadhi yang terbukti melakukan kesalahan
dalam menetapkan hukum
– Mahkamah al-Isti’naf al-Ulya (Mahkamah Agung).
Berada langsung di bawah pengawasan sultan.
Muttaqin Choiry
2. Masa Tanzimat
• Secara bahasa tanzimat berasal dari kata nazhzama – yunazhzhimutanzhiman yang bermakna mengatur, menyusun, mensistematisasi,
merencanakan, dan memformulasikan.
• Biasa dikenal dengan Tanzimat al-Khairiye, gerakan pembaruan di
Turki Usmani yang diperkenalkan dalam sistem birokrasi dan
pemerintahan yang melingkupi bidang hukum, administrasi,
pendidikan, keuangan, perdagangan dan lain sebagainya.
• Pelopor Pembaruan yakni Sultan Mahmud II pada abad Ke – 19.
diantaranya dengan mengalihkan kekuasaan Sadrazam dialihkan
kepada Syaikh al-Islam.
• Syaikh al-Islam, diberikan wewenang untuk mengurusi permaslahan
yang berkenaan dg syariat Islam, sedangkan hukum di luar Syariat
diatur oleh dewan perancang hukum, yang diadopsi dari Eropa
berupa al-Nizham al-Qadha al-Madani (Undang-undang Peradilan
Perdata)
• Dibentuknya mahkamah al-nizhamiyah yang terdiri atas qadha almadani dan qadha Syar’i
Muttaqin Choiry
Latar belakang munculnya Tanzimat
a. Eropa mendesak kerajaan Turki Usmani untuk
mengayomi kaum dzimmi yang berada di
wilayah kekuasaan Usmani
b. Pemberlakuan hukum fiqh bagi orang Eropa
yang berada di wilayah Usmani dengan
hukuman mati jika murtad
c. Munculnya tokoh-tokoh tanzimat yang
berupaya membatasi kekuasaan Sultan yang
absolut
Muttaqin Choiry
Sikap Masyarakat pada Maza
Tanzimat
• Tradisional; yang berusaha mempertahankan dan
membangun pemikiran atas dasar fiqh dan
berpijak pada mazhab yang ada.
• Modernisme, yang menawarkan gagasan agar
fiqh perlu diseleksi dan dikembangkan sesuai
dengan kondisi sosial budaya masyarakat
• Reformis, melontarkan gagasan bahwa Fiqh yang
ada tidak mampu merespons berbagai
perkembangan yang muncul sebagai ekses
perkembangan zaman dan kebutuhan manusia yg
multidimensi.
Muttaqin Choiry
Realisasi Reformasi di bidang Hukum
• Diundangkannya piagam Ghulhane (Khatt-I
Syarif Gulhane) pada 1839, atas piagam ini
dimulai pembaruan di berbagai bidang
dilakukan, salah satunya di bidang hukum.
• Dikeluarkan piagam Humayun (khatt-I Syarif
al-Humayun) pada 1856, piagam ini lebih
banyak mengandung pembaruan terhadap
orang Eropa yang berada di bawah
kekuasaan Usmani. Diantaranya penghapusan
hukuman bunuh bagi org yg murtad.
Muttaqin Choiry
3. Pasca Tanzimat
Di akhir pemerintahan Turki Utsmani, persoalan
peradilan semakin pelik. Sumber hukum yang dipegang tidak
hanya terbatas pada syariat Islam, tetapi diambil dari hukum
Barat (Eropa), yang diakibatkan adanya penetrasi Eropa
terhadap dunia Islam. Sehingga memunculkan sumber hukum
yang saling berbeda pula :
• Mahamah al-Thawaif, peradilan untuk suatu kelompok
agama tertentu
• Qadha al-Qansuli, peradilan untuk warga negara asing dg
sumber UU org asing tersbut
• Qadha mahkamah pidana, bersumber dari UU Eropa
• Qadha Mahkamah al-Huquq, mengadili perkara perdata
yang bersumber dari majallah al-Ahkam al-Adhiyaj
• Majelis al-Syar’I al-Syarif, mengadili perkara khusus masalah
keluarga, yg bersumber dari Fiqh Islam
Muttaqin Choiry