Transcript P3 2 Pengukuran Peminatan Peserta Didik
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2014
KOMPETENSI DAN INDIKATOR
Mampu memilih, mengkomunikasikan, dan menggunakan hasil interpretasi pengukuran kecerdasan, bakat dan minat peserta didik.
Memilih instrumen assesmen guna mengukur kecerdasan, bakat, minat peserta didik.
Memahami dan mengkomunikasikan hasil interpretasi pengukuran kecerdasan, bakat, minat peserta didik Mengunakan hasil pengukuran kecerdasan, bakat, minat peserta didik
SKENARIO KEGIATAN
Paparan dan curah pendapat tentang berbagai instrumen asesemen yang digunakan untuk mengukur kecerdasan, bakat dan minat Berlatih membaca dan memahami hasil interpretasi pengukuran kecerdasan, bakat dan minat peserta didik.
Berlatih mengkomunikasikan hasil interpretasi pengukuran kecerdasan, bakat dan minat peserta didik.
Berlatih menggunakan hasil assesmen guna pelayanan bimbingan dan konseling.
Pengertian Kecerdasan
David Weschler
kumpulan kemampuan atau kemampuan global yang ada pada individu untuk bertindak dengan bertujuan, berpikir rasional, dan menyesuaikan secara efektif dengan lingkungannya
Edward Thorndike
kemampuan individu dalam memberikan respon yang tepat terhadap stimuli yang diterimanya.
Tes Individual
Anastasi dan Urbina (2007)
Stanford –Binet Intelligence Scale
Wechsler-Bellevue Intelligence Scale (WBIS)
Wechsler-Intelligence Scale For Children (WISC)
Wechsler-Adult Intelligence Scale (WAIS)
Weschler Preschool and Primary Scale of Intelligence (WPPSI)
Tes Kelompok
Standard Progressive Matrices The Scholastic Aptitude Test (SAT) Tes Intelegensi Kelompok Indonesia (TIKI) Culture Fair Intelegence Test (CFIT)
Prinsip Pengukuran Kecerdasan
Memberikan perlakuan yang sama pada semua individu yang akan dikenakan tes agar skor yang diperoleh individu yang mengikuti tes dapat dibandingkan.
Prosedur Analisis Tes Kecerdasan
1.
Skoring
2.
Merubah skor mentah menjadi skor matang, serta
3.
Menginterpretasikan hasil tes
Klasifikasi Kecerdasan
IQ
≥ 170
Klasifikasi
Genius 140 - 169 Sangat Superior 120 – 139 110 – 119 90 – 109 80 – 89 Superior Di atas rata-rata Rata-rata Di bawah rata-rata 70 – 79 Defektif secara mental ≤ 29 Sumber: Manual Culture Fair Intelligence Test, UNM.
Tidak terklasifikasi
Pengukuran Bakat
The General Aptitude Test Baterai (GATB). Flanagan Aptitude Classification Test (FACT). Army Services Vocational Aptitude Baterai (ASVAB). The Differential Aptitude Test (DAT).
Differential Aptitude Test (DAT)
Tes Berpikir Verbal (verbal reasoning) Tes Kemampuan Berpikir Numerikal (numerical ability) Tes Kemampuan Skolastik Tes Berpikir Abstrak (abstract reasoning) Berpikir Mekanik (mechanical reasionong) Tes Relasi Ruang (space relation) Tes Kecepatan dan Ketelitian Klerikal (clerical speed and accuracy)
Jenis-jenis Inventori Minat
Strong Vocational Interest Blank Self Directed Search Career Decision Making system Career Occupational Preference System Gordon Occupational Check List II Lee Thorpe
Deskripsi Inventori Minat Lee Thrope
Bidang minat pribadi sosial
Bidang minat natural.
Bidang minat mekanik
Bidang minat bisnis
Bidang minat seni
Bidang minat sains
Interpretasi Hasil Pengukuran Peminatan Peserta Didik Yang perlu diperhatikan konselor untuk melakukan interpretasi hasil dengan tepat: Skala yang digunakan untuk melaporkan hasil, karakteristik norma dan perbandingan kelompok, serta keterbatasan dari skor.
Perbedaan utama antara norma atau kelompok pembanding dengan orang yang dites secara aktual Perbedaan dalam praktek administrasi pengukuran Tujuan penggunaan instrumen pengukuran, harus sesuai dengan tujuan pengembangan instrumen tersebut, kecuali ada bukti yang untuk penggunaan di luar itu. Penyusunan skor penilaian dalam tes dan mendemonstrasikan hasil yang diperoleh dari skor tersebut.
Drummond, 2000
Interpretasi Hasil Pengukuran Peminatan Peserta Didik Referensi atau acuan yang menjadi dasar interpretasi hasil pengukuran:
a.
Interpretasi berdasarkan kriteria (Criterion-referenced interpretation) b.
c.
Skor individu diinterpretasikan secara absolut, misalnya prosentase jumlah jawaban yang benar.
Interpretasi berdasar norma (Norm-referenced interpretation)
Interpretasi relative berdasar posisi orang yang dites di dalam kelompok normatif. Skor tes berdasarkan norma dapat berupa berbagai macam skor, tapi yang paling banyak digunakan adalah persentil dan skor standard.
Perbandingan perkembangan dalam diri individu
Ada dua skala perkembangan yang banyak digunakan untuk dasar interpretasi tes, yaitu norma usia dan norma tingkat/kelas dimana skor individu dibandingkan dengan rerata skor individu lain dengan tingkat perkembangan yang berbeda.
Penyampaian Laporan Hasil Pengukuran Peminatan Peserta Didik
Pertimbangan dalam penyampaian laporan hasil pengukuran
: Kejelasan dan kesamaan mengenai tujuan pengukuran peminatan. Hindari untuk menyampaikan skor atau nilai spesifik, seperti skor standard, persentil, dan sebagainya.
Fokus pada upaya peningkatan pemahaman, bukan memposisikan diri sebagai ahli.
Perlu dipahami bahwa peserta perlu dibantu memahami data tapi tidak harus menerima hasil pengukurannya.
Jangan pernah membandingkan antara satu klien dengan lainnya.
Pastikan bahwa peserta didik dan pihak lain yang membutuhkan informasi memahami interpretasi hasil tersebut.
Penyampaian Laporan Hasil Pengukuran Peminatan Peserta Didik
Langkah-langkah dalam mengkomunikasikan hasil
pengukuran : 1) 2) 3) 4) 5) 6) Berikan kesempatan kepada peserta didik untuk mendiskusikan reaksi personal dan perasaan mereka terhadap hasil pengukuran Periksalah apakah ada faktor yang mempengaruhi hasil tes, seperti usia, jenis kelamin, suku/ras, keterbatasan fisik (cacat) Carilah informasi tambahan untuk menjelaskan hasil yang berbeda atau tidak konsisten (jika ada) Terjemahkan hasil pengukuran ke dalam bahasa yang dipahami peserta didik Berilah penekanan pada kelebihan peserta didik, baru kemudian mendiskusikan kekurangan secara objektif Berikan waktu yang cukup bagi peserta didik untuk mencerna hasil pengukuran
LANJUTAN : 7) 8) 9) 10) 11) 12) 13) Dengarkan dengan seksama apa yang dikatakan peserta didik Amati jika ada isyarat baik verbal maupun nonverbal Pastikan apakah peserta didik memahami hasil pengukuran Lakukan koreksi terhadap kesalahpahaman Berikan dorongan kepada peserta didik untuk mencari informasi lebih jauh berkaitan dengan hasil pengukuran Berikan beberapa pilihan tindak lanjut kepada peserta didik berdasar hasil pengukuran Jadwalkan pertemuan tindak lanjut, jika dibutuhkan untuk memfasilitasi pemahaman, perencanaan atau pengambilan keputusan
Penyampaian Laporan Hasil Pengukuran Peminatan Peserta Didik Metode Penyampaian Hasil
Pengukuran:
1.
2.
Melalui Sesi-sesi Individual Melalui Sesi Kelompok 3.
4.
5.
Secara Tertulis Menggunakan Media Interaktif Menggunakan Video