surveilans gaki kota semarang - Dinkes Kab.Semarang

Download Report

Transcript surveilans gaki kota semarang - Dinkes Kab.Semarang

PERMASALAHAN
GIZI
KURANG
ENERGI
PROTEIN (KEP)
OBESITAS
ANEMIA
INDIKATOR KEKURANGAN
GIZI KRONIK
DEFISIENSI
VITAMIN A
GANGGUAN AKIBAT
KEKURANGAN
IODIUM (GAKI)
- Tubuh kekurangan Iodium secara terus
menerus dalam waktu yang lama.
- Rawan terjadi pada kawasan yg secara
geografis tidak cukup mengandung yodium
- Ibu Hamil Abortus, Lahir Mati, Kelainan bawaan
Bayi, Kematian Prenatal, Bayi Kretin
- Anak  Pembesaran kelenjar gondok, gangguan
fungsi mental, produktivitas fisik &
kecerdasannya rendah serta pertumbuhan.
UPAYA
PENANGGULANGAN
Penggunaan garam Iodium
5
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN GAKI
Wilayah Endemis
1. Neonatus Hypothyroid Index (NHI)
- Pengamatan dan pemeriksaan
neonatus bayi baru lahir
- Oleh Bidan Penolong Persalinan
2. Total Goitre Rate (TGR)
- Palpasi pembesaran kelenjar gondok
- Mengukur dampak dlm Jk wkt lama
- Oleh Bidan Desa/Petugas Gizi Pusk
3. Urine Excretion of Iodine (UEI)
- Pengambilan sampel urine ibu hamil
- Menggambarkan endemisitas daerah
Garam Beriodium
Uji Kandungan Garam Iodium
pd Rumah Tangga
Melihat ketersediaan garam
dan perilaku pasar
Putih : Tidak mengandung
Yodium
Ungu/ Biru / BiruTua :
Mengandung Iodium
6
KONSEP DASAR PENANGANAN GAKI JAWA TENGAH
RPJP Daerah, RPJM Daerah,
RKP Daerah
TUJUAN PEMB KES
JATENG
 Perbaikan Gizi Masyarakat
 Pencegahan & Penanggulangan
Gizi Buruk
 Kekurangan Iodium & kejadian
Kretin Baru
TARGET MDGS
90%
konsumsi
Garam
Iodium
TAHUN
2015
KUALITAS
SDM
MANDIRI, SEHAT
BERPERAN SCR BAIK
DLM PROSES PEMB
KESEJAHTERAAN
7
MAPPING GAKI JAWA TENGAH
MAPPING GAKI TAHUN 1982
Jepara Pati
Jepara
Kota Pekalongan
Kota
Smg
Kudus
Demak
Batang
Brebes
Kendal
Pekalongan Bata
Grobogan
Tegal Pemalang
ng
Pekalonga
Kab Semarang
n
Temanggung
Purblg
Sragen
Cilacap
Bj negara Wonosob
Kab.
Mgl
Banyumas
o
Mage
Boyolali
Surakarta
lang
Kt. Mgl
S Kr.anyar
Kebumen
R
Klaten Sukoharjo
Magela
K
Purworej
ng
o
DI. Yogyakarta
Wonogiri
Rembang
Blora
JATIM
JABAR
Kota Tegal
NON ENDEMIS
ENDEMIS RINGAN
ENDEMIS SEDANG
ENDEMIS BERAT
JATENG : 34.6% (ENDEMIS BERAT)
6
MAPPING GAKI TAHUN 2004
Jepara Pati
Jepara
Kota Pekalongan
Kudus
Demak
Batang
Smg
Brebes
Kendal
Pekalongan Bata
Tegal Pemalang
ng
Grobogan
Pekalonga
Temanggung
n
Salatiga
Bj
Purblg
Won
negara
Sragen
Cilacap
Kab. Mgl
Banyumas
osob
Mage
Boyolali
o
Surakarta
lang
Kt. Mgl
S Kr.anyar
Kebumen
R
Klaten Sukoharjo
Magela
K
Purworej
ng
o
DI. Yogyakarta
Wonogiri
Rembang
Blora
JATIM
JABAR
Kota Tegal
NON ENDEMIS
ENDEMIS RINGAN
ENDEMIS SEDANG
ENDEMIS BERAT
JATENG : 9.6 % (ENDEMIS RINGAN)
7
MEDIAN UEI TAHUN 2011
Jepara Pati
Jepara
Kota Pekalongan
Kota
Smg
Kudus
Demak
Batang
Brebes
Kendal
Pekalongan Bata
Grobogan
Tegal Pemalang
ng
Pekalonga
Kab Semarang
n
Temanggung
Purblg
Sragen
Cilacap
Bj negara Wonosob
Kab.
Mgl
Banyumas
o
Mage
Boyolali
Surakarta
lang
Kt. Mgl
S Kr.anyar
Kebumen
R
Klaten Sukoharjo
Magela
K
Purworej
ng
o
DI. Yogyakarta
Wonogiri
Rembang
Blora
JATIM
JABAR
Kota Tegal
KURANG
NORMAL
BERLEBIH
JATENG : NORMAL
8
MEDIAN UEI TAHUN 2012
Jepara Pati
Jepara
JABAR
Brebes
KURANG
Cilacap
Kota Pekalongan
Kota
Smg
Kudus
Demak
Batang Kendal
Pekalongan Bata
Grobogan
Tegal Pemalang
ng
Pekalonga
Kab Semarang
n
Temanggung
Purblg
Salatiga
Sragen
Bj negara Wonosob
Kab.
Mgl
Banyumas
o
Mage
Boyolali
Surakarta
lang
Kt. Mgl
S Kr.anyar
Kebumen
R
Klaten Sukoharjo
Magela
K
Purworej
ng
o
DI. Yogyakarta
Wonogiri
Rembang
Blora
JATIM
Kota Tegal
NORMAL
LEBIH DARI NORMAL
BERLEBIH
9
TREND CAKUPAN GARAM BERIODIUM
88
86
84
82
80
78
76
74
72
70
68
2008
2009
2010
2011
2012
PROVINSI
Kota Salatiga
Kota Pekalongan
Kota Semarang
Kab. Wonosobo
Kota Surakarta
Kab. Karanganyar
Kota Tegal
Kab. Semarang
Kab. Wonogiri
Kab. Boyolali
Kab. Pekalongan
Kota Magelang
Kab. Batang
Kab. Banyumas
Kab. Sukoharjo
Kab. Kudus
Kab. Temanggung
Kab. Klaten
Kab. Magelang
Kab. Purworejo
Kab. Sragen
Kab. Purbalingga
Kab. Kebumen
Kab. Pemalang
Kab. Jepara
Kab. Rembang
Kab. Brebes
Kab. Cilacap
Kab. Banjarnegara
Kab. Kendal
Kab. Tegal
Kab. Demak
Kab. Pati
Kab. Grobogan
Kab. Blora
CAKUPAN GARAM BERIODIUM TH. 2012
120.00
100.00
80.00
60.00
40.00
20.00
0.00
ANGKA TGR TAHUN 2012
Jepara Pati
Jepara
JABAR
Brebes
Cilacap
Kota Pekalongan
Kota
Smg
Kudus
Demak
Batang Kendal
Pekalongan Bata
Grobogan
Tegal Pemalang
ng
Pekalonga
Kab Semarang
n
Temanggung
Purblg
Sragen
Bj negara Wonosob
Kab.
Mgl
Banyumas
o
Mage
Boyolali
Surakarta
lang
Kt. Mgl
S Kr.anyar
Kebumen
R
Klaten Sukoharjo
Magela
K
Purworej
ng
o
DI. Yogyakarta
Wonogiri
Rembang
Blora
JATIM
Kota Tegal
NON ENDEMIS
ENDEMIS RINGAN
12
SKOR NHI TAHUN 2012
Jepara Pati
Jepara
JABAR
Brebes
Cilacap
Kota Pekalongan
Kota
Smg
Kudus
Demak
Batang Kendal
Pekalongan Bata
Grobogan
Tegal Pemalang
ng
Pekalonga
Kab Semarang
n
Temanggung
Purblg
Sragen
Bj negara Wonosob
Kab.
Mgl
Banyumas
o
Mage
Boyolali
Surakarta
lang
Kt. Mgl
S Kr.anyar
Kebumen
R
Klaten Sukoharjo
Magela
K
Purworej
ng
o
DI. Yogyakarta
Wonogiri
Rembang
Blora
JATIM
Kota Tegal
TIDAK ADA
ENDEMIS RINGAN
13
Hasil PROVINSI :
• Angka NHI :
 Jumlah yang diperiksa 51.516 bayi
 sebagian besar normal = 51.498 bayi (99,97%)
 skore 3 atau lebih dari 3 (suspek kretin) = 18 kasus
(0,03%)
• Angka TGR :
 Jumlah diperiksa 97.574 ibu hamil
 hasil TGR : 1,8 % (Non Endemik) = 174 kasus
 TGR bukan indikator tunggal masalah GAKY
HASIL PEMERIKSAAN UEI
Kab/Kota
Kota Semarang
Kota Salatiga
Kab. Semarang
Kab. Demak
Kab. Kendal
Kab. Grobogan
Kab. Kudus
Kab. Pati
Kab. Jepara
Kab. Rembang
Kab. Blora
Kota Pekalongan
Kota Tegal
JML
SMPL
<100
300
297
300
300
0
282
300
299
294
299
293
300
300
100 - 199 200 - 299 > 300
40
99
160
1
53
111
74
59
76
127
62
35
15
51
51
183
0
2
25
234
21
68
131
52
49
83
122
43
51
174
95
21
4
23
79
81
116
28
74
49
142
11
56
99
134
81
134
48
37
HASIL PEMERIKSAAN GARAM
NO
KAB/ KOTA
JUMLAH
SAMPEL
HASIL PEMERIKSAAN GARAM
MS
%
TMS
%
1Kota Semarang
4157
4127
99.28
29
0.70
2Kota Salatiga
1877
1875
99.89
2
0.11
15650
14819
94.69
831
5.31
301
219
72.76
82
27.24
3Kab. Semarang
4Kab. Demak
5Kab. Kendal
6Kab. Grobogan
#DIV/0!
#DIV/0!
300
26
8.67
274
91.33
7Kab. Kudus
2796
2551
91.24
245
8.76
8Kab. Pati
8463
5696
67.30
2767
32.70
9Kab. Jepara
4590
3666
79.87
924
20.13
HASIL PEMERIKSAAN NHI
NO
KAB/KOTA
1Kota Semarang
2Kota Salatiga
3Kab. Semarang
4Kab. Demak
HASIL PEMERIKSAAN NHI
JML BAYI ≤ 3
%
>3
427
0
0
97.73
2
2.27
12117 12117 100.00
0
0.00
6
2.22
88
270
427 100.00
%
86
264
97.78
5Kab. Kendal
#DIV/0!
#DIV/0!
6Kab. Grobogan
#DIV/0!
#DIV/0!
7Kab. Kudus
8Kab. Pati
0
0
0.00
18012 18012 100.00
0
0
0.00
0.00
9Kab. Jepara
9917 9917 100.00
0
0.00
6649 6649 100.00
13145 13145 100.00
0
0
0.00
0.00
10Kab. Rembang
11Kab. Blora
PERMASALAHAN
1. Rendahnya mutu produksi garam beryodium karena sistem proses
produksi tidak sesuai standar (proses pengeringan dan metode
iodisasi) dan keterbatasan yodium
2. Maraknya pemalsuan yodium dan produk garam yang
mengandung yodium
3. Masih rendahnya kualitas bahan baku garam dari petani lokal,
berakibat pada penyediaan bahan baku melalui mekanisme
import.
4. Masyarakat kurang memperhatikan kualitas Garam konsumsi
beryodium dan adanya kebiasaan masyarakat yang lebih memilih
garam mendasarkan rasa dan kemudahan dalam pengolahan utk
bahan makanan.
15
UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN
KESEHATAN
-Penapisan kasus Hipotyroid & Pemetaan masalah defisiensi
yodium dlm rangka penanganan spesifik dan terfokus.
-Pemberian kapsul Yodium (s.d tahun 2009) dan sosialisasi
garam beryodium memenuhi syarat mutu (SNI).
REGULASI &
INSTITUSI
Fasilitasi pembentukan Perda GAKY di 13 Kab/Kota & Tim
GAKY di 7 Kab/Kota utk membantu melakukan
pengawasan, pengendalian dan penegakkan hukum
peredaran garam konsumsi di Kab/Kota dengan pelibatan
NGO (UNICEF)
INTERVENSI &
INSIASI
-Terdapat Kab/Kota yang secara spesifik telah
mengalokasikan anggaran utk penanganan GAKY serta
memiliki program Unggulan dengan pelibatan aparat Desa
dan Kepolisian.
-Fasilitasi peningkatan kapasitas produsen Garam
Konsumsi oleh NGO (MI)
-Melalui Fasilitasi APBD (PWS, Sinkronisasi Program,
pendampingan, Pelatihan, Bantuan Peralatan) dan APBN
(PUGAR bagi Petani) dilakukan fasilitasi intensifikasi
Garam
16
OPTIMALISASI DAL PRODUKSI DAN WAS PEREDARAN GARAM
KONSUMSI DI MASYARAKAT
Bahan Baku Buruk
Kemauan Produsen kurang
GARYOD DI PASAR 70% BURUK
KANDUNGAN YODIUMNYA
(REVIEW 2011)
Pengawasan &
Pengendalian tdk optimal
GAKKUM
PWS
Pendampingan Produsen
Pemda
Jateng
Pendayagunaan petani
garam
17
PERAN
TIM GAKY PROV JATENG
• KOORDINASI & KONSOLIDASI
(Rakor, Lokakarya)
• DINAMISATOR & FASILITASI
(Penguatan Tim GAKY)
• PENGEMBANGAN KEBIJAKAN
(Perda/Pergup, pembentukan
Tim GAKY)
• PENGUATAN APROGAKOB
TIM GAKY KAB/KOTA
• KOORDINASI
• SOSIALISASI–PEMBINAAN
(BINLUH),
• MONEV & PENEGAKAN
HUKUM (PERDA, UU)
• PELAPORAN PENANGANAN
TATA NIAGA GARAM
BERYODIUM
• PEMANTAUAN WILAYAH
SETEMPAT KONSUMSI GARYOD
• PEMBINAAN PRODUSEN
21
RENCANA AKSI PENINGKATAN CAKUPAN
KONSUMSI GARAM YODIUM
KERJASAMA LINTAS SEKTOR
PEMERINTAH
DPRD
MELALUI
TIM GAKY
FASS, KOORD & KONSOL
MOBSOS
DUKUNGAN
1. KEBIJAKAN
2.ANGGARAN
3.KEHENDAK
POLITIK
MASYARAKAT
PRODUSEN
APROGAKOB
MEMBANGUN
AKSI MASY
MONEV, GAKKUM
& FASILITASI
KOMUNIKASI INTENSIF
(STAKEHOLDERS, TP-PKK,
PT, LSM, ORMAS)
ADVOKASI &
BANTUAN TEKNIS
22
PERAN KEMITRAAN
PEMDA JATENG
KERJA
SAMA
Bappeda Prov
bekerjasama
UNICEF
MI
(Micronutrient Inisistive)
1. Penguatan Tim GAKY KAB 
Kelembagaan dan GAKKUM
2. Pendampingan Produsen dan
penguatan APROGAKOB
3. Pendayagunaan Petani Garam
4. PWS Konsumsi Garyod
1. Penguatan APROGAKOB utk
produsen
2. Penguatan Tim GAKY ->
GAKKUM
3. Social Enforcement
1. Peningkatan kemampuan
produsen dalam kualitas garam
2. Mendukung APROGAKOB
dalam fungsinya membackup
produsen garam
3. Pengawasan mutu produk
(eksternal) oleh Tim GAKY
23
REKOMENDASI
1. Menekan angka kemiskinan
2. Surveilans GAKI
3. Pemantauan Garam
Iodium
-Meningkatkan daya beli masy.
-Peningkatan peran LS/ LP
-Ada regulasi tata niaga G.I.
NHI, TGR, UEI  Identifikasi
Potensi Penyakit Dampak
GAKI dlm Jangka Waktu Lama
dan Gambaran Wilayah
Endemisitas, dilaks.rutin/ th
-Perilaku masy mengkonsumsi
garam Iodium
-Ketersediaan garam Iodium
di pasar
-Pengawasan mutu peredaran
garam Iodiumdi daerah tsb
13
KETERPADUAN GIZI-KIA (1) :
• SURVEILANS GAKI  DAPAT MENDUKUNG
PENCAPAIAN SPM, RPJMD, MDGs DAN LKPJ
• SURVEILANS GAKI  MURAH, MUDAH
DILAKSANAKAN DAN SUSTAINABLE
• SURVEILANS GAKI  MASUK DALAM SISTEM
PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK
KETERPADUAN GIZI-KIA (2) :
• Pemeriksaan NHI (Neonatal Hipothyroid
Indeks)  dilakukan pada saat pemeriksaan
bayi  bisa KN1, KN2 ataupun KN3
• Pemeriksaan TGR (Total Goitre Rate) 
dilakukan pada saat ANC  saat K1, K2, K3
atau K4
• Pemeriksaan garam beryodium  bisa saat
kunjungan neonatal ataupun ANC/ PNC