SWASUNTING ARTIKEL ILMIAH

Download Report

Transcript SWASUNTING ARTIKEL ILMIAH

SWASUNTING ARTIKEL ILMIAH

Suminar Setiati Achmadi [email protected]

Materi Berkala

 artikel asli (hasil penelitian)  catatan pendek ttg penelitian atau metode  ulasan (tinjauan pustaka dan tren riset)  tanggapan/sanggahan  surat  koreksi

Abstrak ____ Kata kunci Latar Belakang

JUDUL ARTIKEL

Nama Penulis (-penulis) Unit Kerja, Alamat Tanggal terima dan persetujuan terbit Hasil Pembahasan, Simpulan, Saran Metode Ucapan Terima Kasih Daftar Pustaka

JUDUL

  Judul sependek-pendeknya (12-15 kata), tetapi tetap mencerminkan isi dengan pas. Memuat kata kunci sebanyak-banyaknya indeks   Sedapat-dapatnya tidak menggunakan singkatan  Contoh pemuatan kata yang tidak penting: “Pengalaman dari Praktik Sehari-hari …” atau, “Beberapa Faktor yang Menentukan …”  Perlu diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris

PENULIS

  Urutan nama penulis harus disepakati Majalah

Nature

352:187, 18 Juli 1991: sistem skor untuk menentukan posisi urutan kepengarangan  Taat asas dalam menuliskan nama, khususnya mereka yang tidak memiliki nama keluarga. Jangan seperti ini:  Djohara Djajadinata Djajadinata, Djohara   Johara Jayadinata Johara Dj.

Jayadinata, Johara Djohara Dj.

 Johara J.

Johara J.

 Indeks nama penulis: abjad dan urutan yang berbeda-beda  merugikan penulis   Tetapkan siapa penulis korespondensi (diberi tanda) Semua nama ditulis tanpa gelar

ALAMAT

 Diperlukan untuk maksud korespondensi  Kelaziman sekarang menuliskan alamat surat dan e-mail  Untuk mahasiswa pascasarjana, tuliskan nama perguruan tinggi tempat studi dan lembaga asal (jika ada)

TANGGAL (GENESIS NASKAH)

 Tanggal penerimaan naskah dan tanggal persetujuan pemuatan naskah sering dicantumkan untuk menegaskan siapa yang berhak sebagai penemu pertama bila kelak ada persengketaan mengenai siapa penemu atau peneliti yang menerbitkan pertama kali

ABSTRAK

 Periksa ketentuan jumlah kata  Biasanya sekitar 200 kata dan hanya satu paragraf  Ada kemungkinan abstrak dikutip oleh majalah abstrak, informasi yang dimuat hendaknya cukup informatif, mencerminkan apa yang dibahas secara lengkap dalam tulisan  Hal yang perlu dimuat: pendapat baru, pendekatan atau metode yang diterapkan, hasil hasil penting, simpulan  Abstrak tidak mencantumkan tabel, ilustrasi, rujukan, dan singkatan yang tidak dijelaskan

  Abstrak dalam bahasa Inggris dalam naskah berbahasa Indonesia dapat diakses oleh pembaca yang tidak berbahasa Indonesia  isi tulisan  Supaya hemat kata, jangan mengulang judul dalam abstrak  Abstrak berbahasa Inggris: gunakan bantuan program Word  ‘Select all’ bagian abstract  ‘Tools’ ‘UK’   ‘Language’  pilih ‘English US’ atau ‘detect spelling and grammar’ Abstrak bukan ‘Pengantar’

PENDAHULUAN

 Berisi uraian masalah atau alasan penelitian  Hipotesis tidak selalu tersurat  Biasanya tidak terlalu ekstensif (ada yang hanya 2-3 pragraf)  Sering mengacu pustaka yang menjadi landasan atau alasan penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

 Pustaka acuan mutakhir, relevan, dan asli (pustaka primer) yang mencerminkan

state of the art

  Ulasan pustaka tidak terlalu ekstensif Sekarang jarang ada bagian khusus “Tinjauan Pustaka”; rujukan ke pustaka digabungkan dalam bagian Pendahuluan (Latar Belakang) dan bagian Pembahasan  Pernyataan umum tidak memerlukan pustaka rujukan. Contoh: Cita rasa dan warna biji kakao terbentuk saat proses fermentasi (Shamsuddin & Dimick 1986).

 Jangan gunakan ... Ahmad dalam Badu ...

METODE

   Uraian cukup terperinci (deskripsi bahan – penarikan contoh – analisis – pengolahan data) sehingga keterulangan hasil dapat dijamin Hindari bentuk kalimat perintah dalam menguraikan prosedur Kurang baik: Penelitian ini merupakan penelitian bersifat “deskriptif”, yaitu penelitian yang ...

atau  Penelitian ini merupakan penelitian bersifat “eksperimen”. Penelitian eksperimen adalah ...

Alat seperti gunting, gelas ukur, pensil, ...  ditulis, tetapi perincilah peralatan analitis (bahkan sampai ke tipe) tak perlu

HASIL

 Hasil disajikan secara bersistem ‘tujuan penelitian’ atau hipotesis  lihat  Hasil didukung oleh olahan data dan ilustrasi yang baik  Jangan menarasikan angka dalam tabel atau ilustrasi

PEMBAHASAN

 Tercerminkah kecendekiaan penulis?

 Logiskah argumentasi penulis?

 Bermanfaatkah tafsiran penulis?

 Adakah implikasi dari temuan?  Adakah keterbatasan temuan?

 Adakah spekulasi yang berlebihan?

 Apakah pendapat penulis terkemas dalam paragraf yang baik?

SIMPULAN

 Apakah simpulan dituliskan secara kritis? Cermat?

 Apakah generalisasi dibuat dengan hati hati?

SARAN

 Apakah saran berkait dengan pelaksanaan atau hasil penelitian?

 Apakah saran terkesan mengada-ada?

UCAPAN TERIMA KASIH

 Apakah ucapan terima kasih disampaikan kepada pihak yang pantas?

 Apakah terima kasih diungkapkan secara wajar?

CATATAN KAKI

 Hindari catatan kaki yang terlalu banyak dan ekstensif dalam teks karena dapat mengganggu konsentrasi pembaca

DAFTAR PUSTAKA/KEPUSTAKAAN/REFERENSI

 Ada keragaman dalam penyusunan daftar pustaka   Lihat aturan jurnal Perhatikan singkatan untuk nama jurnal: (=

Physics)

,

Biol

. (=

Biology) Phys

.  Jumlah pustaka tidak perlu banyak, yang penting adalah mutu pustaka acuan  Tulis nama dengan lengkap (nama depan dan nama belakang) di Daftar Pustaka  Nama penerbit dan satu nama kota: New York: Academic Press

KEBAHASAAN

 

Ejaan

: Pedoman Ejaan yang Disempurnakan  Penggunaan tanda baca koma, titik koma, titik dua, huruf kapital  Contoh: ... lemari, meja, dan kursi.

 Penyesuaian ejaan: phospat  fosfat  et al. 

et al

.

Kata  Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)  dirubah   coklat  diubah cokelat  seluruh vs. semua  masing-masing vs. setiap  berat vs. bobot  sirop vs. sirup  respon  respons

  

Peristilahan

lihat Glosarium Istilah (Pusat Bahasa)

   mikroba  mikrob temperatur  suhu bromocresol purple  ungu bromokresol  dirjen vs. ditjen

Paragraf:

1 paragraf  1 kalimat?

Tata bahasa:

penggunaan kata “di mana” “sehingga”, “sedangkan” (k. hubung) bukan awal kalimat  Lainnya:    ... antara ... dan ... (bukan ... antara ... dengan ...) ... terdiri dari ...  ... terdiri atas ...

... tergantung dari ...  ... bergantung pada ...

 ... 2,0 – 2,5 gr  2,0-2,5 g

ILUSTRASI

Gambar (grafik garis, histogram, bar chart, diagram lingkar, bagan, potret, peta, denah, sketsa, spektrum senyawa) dan tabel

Kalau perlu diperkecil, misalnya spektrum dan kromatogram senyawa

Fungsi:

 makna lebih luas daripada ungkapan dengan kalimat  informasi lebih terperinci tetapi tidak memakan tempat  dapat dilihat secara terpadu  lebih menarik  sarana untuk membangun argumen dalam bagian Pembahasan

 Syarat keefektifan ilustrasi  kegunaan: artinya ilustrasi harus memperkuat teks  diletakkan berdekatan dengan teks yang bersangkutan (tugas tata letak)  mudah diingat karena jelas, sederhana, menarik, dan

self explanatory

 seringkali dibedakan spasi dan ukuran

font

untuk ilustrasi dan teksnya  ilustrasi yang diperoleh dari pustaka perlu disebutkan sumbernya; bila dilindungi hak cipta, mintakan izin resmi

Ilustrasi diberi nomor urut sesuai dengan kemunculannya dalam teks

Ilustrasi harus dirujuk sekurang-kurangnya satu kali dalam teks sebelumnya, misalnya

 … seperti ditunjukkan pada Gb. 7.

 … nyata dari lintasan kurva pada Tabel 3.

 … menyatakan bentuk sigmoid (Gambar 1).

 Perhatikan penggunaan huruf kapital untuk kata gambar dan tabel yang diikuti nomor.

Grafik Garis

 menampilkan arah kecenderungan dan menggambarkan kisaran; melukiskan nilai kontinum dengan kelakuan peubah bebas (sumbu X) dan peubah takbebas (sumbu Y)  pada area gambar dapat dimuat bermacam-macam garis dan bintik data.

 Untuk meningkatkan keefektifan:  beri judul (

caption

)  lengkapi dengan legenda  kurangi atau redam garis bantu yang tidak perlu  bedakan tebal garis: misalnya tebal kisi:sumbu:kurva = 1:1,4:2  bedakan jenis garis, misalnya garis padat dan garis teritik, dan hati-hati bila ada garis yang berpotongan  bedakan bintik data  tak perlu garis tambahan untuk menjelaskan kurva  Untuk informasi kualitatif: tidak diperlukan skala pada sumbunya, cukup arah saja  Untuk informasi kuantitatif: nyatakan skala pada sumbunya, lengkapi satuan (perhatikan letak satuan), dan kadang-kadang diperlukan kisi (

grid

)

Bagan

 tidak terperinci seperti potret  Bagan alir: menampilkan kaitan langkah-langkah dalam proses, hubungan antarunsur  Gunakan anak panah (kalau perlu)  Teks dapat ditulis dalam berbagai bentuk kotak, elips, dsb. untuk membedakan mana yang produk dan mana yang proses 

Diagram Lingkar

= pie chart:

pecahan atau porsi dari suatu entitas  Dibandingkan dengan histogram; kurang dapat memperlihatkan perbandingan secara tepat  D apat dibuat dengan kesan datar (dua dimensi), atau “tiga dimensi”  Uraian sedapat-dapatnya dimasukkan ke dalam diagram pangsa < 7, dan pangsa minimum 5% → jumlah  Kalau mungkin pangsa diurutkan dari yang terbesar, dari posisi pk. 12.00

 Pangsa dapat diberi warna atau

shade

, asalkan jangan terkesan “ramai”

Diagram Batang

 menampilkan beberapa perbandingan  Setiap batang masih dapat dibagi menjadi ruas-ruas  data yang ditampilkan bersifat diskret  cara lain untuk menambah informasi: gambar perspektif 3-dimensi  salah satu ragam: posisi batang horizontal  lebar kolom harus seragam, jarak antarkolom bisa dihilangkan kalau jumlah batang banyak, anggota satu set kolom bisa dibedakan dengan

shade

atau

pattern

, dan bahkan bisa digabung jika ada pertumpangtindihan data  ragam lain: diagram waktu; batang diposisikan horizontal dan dapat diberi ruas-ruas untuk menunjukkan target dan kenyataan yang dicapai selama pelaksanaan kegiatan

Tabel

 memungkinkan satu atau beberapa set fakta disajikan secara tepat  mirip seperti sumbu X dan Y tetapi tidak perlu ada makna kuantitatif dan beberapa “peubah bebas” dapat dimasukkan  dapat memuat informasi dengan magnitude yang beragam. Narasi bisa lebih banyak daripada narasi gambar jika penulis bisa memanfaatkan potensinya  cara mengefektifkan tabel:  satuan harus seragam (di seluruh tabel, atau kolom, atau baris)  angka signifikan perlu diperhatikan, tidak perlu semua desimal ditulis  gunakan hanya satuan SI  penyejajaran angka berdasarkan desimal  rata kiri lebih baik  bedakan 0, tak ada data, dan tak diuji  kurangi garis bantu terutama garis vertikal; biasanya 3 garis horizontal sudah cukup  bentuk tidak terlalu panjang dan “kurus”, optimumkan pemakaian ruang; pemecahan: potong dua berdasarkan panjang dan letakkan berdampingan atau: tukar dimensi tabelnya

Kerangka Tabel

 Unsur penting untuk tabel: judul, tajuk (

heading

), catatan kaki tabel (

table footnote

).

Kepala kolom  Nomor tabel. Judul Panel Kepala kolom Kepala kolom Kepala baris Sub-entri - baris - baris Medan informasi Baris kosong antara entri utama dan sub-entri Sub-entri - baris - baris

Contoh yang kurang baik PASIEN TINGKAT HEMOGLOBIN 125879/B 146320 09876 125880 169417 23807 153216 04987 142310/A 153215 12.5

13 9.2

11.7

12.5

12 10.9

11.4

13.1

10.9

Sampel

23807 153216 4987 125880 125879/B 169417 146320 142310/A 153215 9875 BILIRUBIN SERUM 75 83 308 71 76 65 68 70 84 187

Hb g/dl

12.0

10.9

11.4

11.7

12.5

12.5

13.0

13.1

10.9

9.2

RETIKULOSIT DCT TD TD TD TD TD TD TD TD TD TD Pos Pos Pos Contoh yang lebih baik

Bilirubin mmol/l Antiglobulin Langsung

63 68 70 71 75 76 83 84 187 308 Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Positif Positif Positif

Judul

 singkat tetapi memberi informasi lengkap mengenai isi tabel   diakhiri titik hanya huruf pertama yang kapital   dapat mencantumkan satuan dapat mencantumkan pustaka sumber 

Kepala kolom

 tempat sempit: buat kepala yang singkat tetapi jangan membingungkan  menjelaskan data yang muncul dalam kolom ybs.

 dapat memuat satuan

 Baris entri:  huruf kapital hanya pada kata pertama  menjelaskan data yang muncul dalam baris ybs.

 dapat memuat satuan  Catatan kaki tabel dapat memuat  perincian eksperimen  keterbatasan data  jumlah eksperimen  keterangan statistika  pustaka sumber  arti lambang a, b, c, dan non-numerik lain yang tercantum dalam tabel

  

Daftar

 daftar hanya memiliki 1 atau 2 kolom  tidak perlu diberi nomor, judul, catatan kaki     dapat disusun vertikal, rata kanan tetapi tidak sejajar dengan teks dapat diberi nomor “entri” tetapi tidak perlu diberi

bullet

nomori dengan angka arab setiap “entri” tidak perlu diakhiri titik dan tidak perlu diawali huruf kapital susunan daftar yang lebih baik ialah horizontal dengan urutan (1) ….., (2), ….., dan (

n

) contoh tabel atau daftar yang kurang berguna diungkapkan dengan teks → lebih baik Perubahan komposisi darah akibat penyakit hemolitik pada bayi

Komponen

Hemoglobin Bilirubin serum Retikulosit Antiglobulin langsung

Hasil

Menurun Meningkat Meningkat Positif

Foto

 umumnya redaksi meminta foto dicetak pada kertas

glossy

 untuk meningkatkan keefektifan potret:  gambar yang fokus (tidak kabur)  benar-benar menampilkan yang dimaksud, tidak terganggu oleh objek lain  jumlahnya tidak banyak  ada skala (pembanding ukuran)