Ego - raviantydony

Download Report

Transcript Ego - raviantydony

HAKIKAT MANUSIA
Dosen : Ravianty Dony, Psikolog
Hakikat Manusia



Manusia adalah makhluk yang terdiri dari komponen
biologis/fisik (pancaindra, muka, badan, tangan, kaki,
jantung,
perut,
otak)
dan
komponen
psikologis/kejiwaan (pikiran, emosi, kemauan dan
motivasi), terdiri dari komponen jasmani dan rohani.
Komponen psiko-fisik manusia merupakan satu kesatuan
yang integral  tidak bisa dipisah-pisahkan dan saling
mempengaruhi
Hakikat manusia dapat ditinjau dari:
1) Pandangan filsafat,
2) Pandangan agama,
3) Pandangan psikologi.
A. Pandangan Filsafat




Filsuf Perancis, Rene Descartes mengatakan bahwa manusia
adalah dwi tunggal antara jiwa dan badan.
Menurut Descartes, manusia terdiri atas dua macam zat
yaitu: res cogitan (zat yang berpikir, bersifat rohaniah dan
bebas yang tidak terikat oleh hukum-hukum alam) dan i’es
extensa (zat materi, bersifat badaniah dan tidak
bebas/terikat oleh hukum-hukum alam).
Jiwa manusia berpangkal pada kesadarannya (berpikir),
sedangkan raga manusia terikat pada nafsunya.
Keterikatan antara jiwa dan badan adalah oleh sebuah
kelenjar dalam otak manusia. Pandangan Descartes
mengembangkan sistem rasionalistik.
B. Pandangan Agama

Manusia sebagai makhluk terbaik  manusia
adalah mahluk ciptaan Tuhan sebagai makhluk
terbaik di muka bumi ini.
Meskipun Tuhan telah menciptakan manusia dalam
sebaik-baik bentuk, tetapi kadang-kadang
sebagian manusia tidak dapat mempertahankan
martabat tinggi yang diamanahkan itu. Ada
kalanya perilaku manusia itu sama dengan perilaku
binatang sehingga martabat manusia menjadi
jatuh.
Pandangan Agama (lanjutan)



Manusia sebagai makhluk yang berpikir dan
mempunyai akal.
Manusia sebagai makhluk berjiwa. Jiwa adalah
sesuatu yang abstrak, tidak jelas, tidak mudah
dipelajari, tetapi bisa dipelajari melalui analisis
perilaku orang yang bersangkutan.
Manusia sebagai makhluk yang memiliki ruh dan
hati.
Pandangan Teori Psikologi

Ada beberapa teori psikologi yang dapat
digunakan dalam memahami tingkah laku manusia,
yaitu:
1) Teori Psikoanalisis


Tokoh teori psikoanalisis adalah Sigmund Freud.
Fokus pembahasannya adalah pada struktur
manusia yaitu pada totalitas kepribadian manusia.
Menurut teori psikoanalisis tingkah laku manusia
merupakan interaksi antara sub sistem dalam
kepribadian manusia yaitu: id, ego dan superego.
Teori psikoanalisis menyebut manusia sebagai Homo
Valens yaitu manusia yang berkeinginan atau
berkehendak, yang digerakkan oleh keinginankeinginan yang terpendam.
1) Teori Psikoanalisis (lanjutan)



Id  bagian kepribadian yang menyimpan dorongandorongan biologis manusia. Id merupakan pusat
insting/hawa nafsu. Ada 2 insting yang dominan, yaitu libido
dan thunutus.
Libido  insting reproduksi dan konstruktif (insting
kehidupan yang sering disebut eros).
Thanatos  insting destruktif dan agresif.
Motif manusia merupakan gabungan antara eros dan
thanatos, antara insting kehidupan dan kematian.
Id seperti halnya hawa nafsu ingin segera memenuhi
kebutuhan yang bergerak berdasarkan prinsip kesenangan
(pleasure principle)  prinsip kesenangan yang ingin segera
dipuaskan, maka id sifatnya egois tidak bermoral tidak
realistis.
1) Teori Psikoanalisis (lanjutan)



Ego adalah subsistem yang berfungsi menyortir
tuntutan id dengan realitas didunia luar.
Ego menjadi penengah antara dorongan hewani
manusia dengan pertimbangan-pertimbangan
rasional dan realitas, jadi ego bekerja dengan
prinsip realistic principle.
Dengan adanya ego, manusia bisa hidup dengan
menundukkan hawa nafsu hewani berlandaskan
pikiran-pikiran rasional dan realitas.
1) Teori Psikoanalisis (lanjutan)


Superego  sub sistem ketiga yang bekerja
menyerap norma-norma sosial dan kultural. Ia
bekerja bukan hanya dengan prinsip rasional dan
realitas, tetapi juga dengan prinsip-prinsip nilainilai normatif.
Ego kadang-kadang tunduk pada id dan kadangkadang tunduk pula pada superego. Ego bertindak
sebagai penengah antara memenuhi keinginan
hawa nafsu (id) dan memenuhi tuntutan moral hati
nurani (superego).
1) Teori Psikoanalisis (lanjutan)

Menurut teori psikoanalisis bahwa tingkah laku
manusia merupakan hasil interaksi antara tiga
subsistem yaitu komponen biologis (hawa nafsu/id),
komponen psikologis (kendali/ego), dan komponen
sosial (norma-norma/superego). Artinya  antara
unsur-unsur hewani, akal, dan nilai, norma atau
moral komponen mana yang mendominasi tingkah
laku seseorang. Hal tersebut tergantung pada
individu
dan
banyak
faktor
yang
mempengaruhinya.
2) Teori Behaviorisme


Fokus teori psikoanalisis adalah totalitas
kepribadian yang ada dibalik tingkah laku manusia
yang tidak tampak, sedangkan teori behaviorisme
menekankan pada tingkah laku yang nyata atau
tampak  dapat diamati, diukur, diprediksi, dan
dimodifikasi.
Teori Behaviorisme merupakan reaksi terhadap
psikoanalisis. Tokoh-tokoh Behaviorisme adalah J.B
Watson, B. F. Skinner, dan Ivan Pavlov.
2) Teori Behaviorisme (lanjutan)


Teori Behaviorisme memandang manusia sebagai mesin
(homo mechanism), yang berjalan karena dorongan
alam sadar. Ia berjalan karena pengendalian sistem
lingkungannya.
Menurut teori behaviorisme, tingkah laku manusia
adalah sebagai hasil belajar. Belajar  merupakan
perubahan perilaku individu karena pengaruh
lingkungan. Aliran ini sangat yakin perilaku dipengaruhi
atau dikendalikan oleh lingkungan. Jadi manusia
dipengaruhi oleh pengalamannya dan lingkungannya.
2) Teori Behaviorisme (lanjutan)

Teori ini memandang manusia sangat mekanistis
yang seluruh perilakunya dikendalikan oleh
rekayasa lingkungan. Inilah kritik yang dilontarkan
kepada teori ini, padahal perilaku manusia tidak
semata dikendalikan oleh lingkungan, tetapi juga
digerakkan oleh energi/kekuatan-kekuatan internal
individu yang bersangkutan. Ada norma dan nilainilai sebagai filter dalam mengarahkan perilaku
manusia.
2) Teori Behaviorisme (lanjutan)


Menurut teori behavioristik, manusia dibentuk
dengan menciptakan lingkungan yang relevan atau
pengondisian lingkungan tertentu.
Implementasi teori behavioristik banyak dipakai
dalam bidang kesehatan dan pendidikan, misalnya
model rumah sehat, makanan bergizi dan
seimbang,
sekolah
yang
siswanya
yang
diasramakan.
3) Teori Psikologi Kognitif


Teori psiokologi kognitif memandang manusia sebagai
makhluk yang berinteraksi dengan lingkungan dengan
menggunakan pikiran. Manusia menurut psikologi
kognitif disebut sebagai homo sapiens, yaitu manusia
yang berpikir.
Manusia tidak secara otomatis memberi respons
kepada stimulus, tetapi ia berpikir memaknai stimulus
tersebut dan mencari penyelesaian yang terbaik bagi
dirinya. Contoh: seorang mahasiswa terlambat bangun
pagi. Lalu mahasiswa tadi berpikir mana yang terbaik
yang harus dilakukan dalam menghadapi situasi ini.
4) Teori Psikologi Humanistik


Pandangan psikologi humanistik tentang manusia
adalah sebagai makhluk unik yang mencari makna
hidup. Psikologi humanistik memandang manusia
sebagai homo ludens artinya manusia yang mengerti
makna hidup.
Aliran ini memandang manusia sebagai mahluk yang
memiliki cinta, kreativitas, nilai, dan makna dan
pengembangan diri. Contoh: pekerjaan sebagai
perawat mungkin dimaknai secara berbeda oleh dua
orang yang berasal dari instansi yang sama.
Rangkuman



Ada beberapa pandangan terhadap hakikat manusia,
dimana antara pandangan yang satu tidak sama
dengan pandangan yang lain, karena masing-masing
pendapat mempunyai sudut pandang yang berbedabeda.
Hakikat manusia dapat ditinjau dari pandangan
filsafat, padangan agama, dan pandangan psikologi.
Ada beberapa teori psikologi yang dapat digunakan
untuk memahami manusia yakni teori psikoanalisis, teori
behavioristik, teori kognitif, dan teori humanistik.