PLPG Pendalaman Materi

Download Report

Transcript PLPG Pendalaman Materi

Perkembangan Moral dan Nilai Agama

Perkembangan moral anak ditandai dengan
kemampuan anak untuk memahami aturan,
norma, dan etika yang berlaku. Piaget (1965)
membagi perkembangan moral dalam 3
tahap yaitu: (1) premoral, (2) moral realism,
(3) moral relativisme. Menurut Black, Puckett
dan Bell (1992) anak usia di bawah enam
tahun masih dalam tahap pramoral karena
keterbatasan pemahamanannya terhadap
aturan yang berlaku (Suyanto, 2005).
Capaian Perkembangan Anak pada aspek pengembangan Moral dan Nilai Agama
Usia
Aspek
Pengembangan
Capaian Perkembangan
4-5
Moral dan Nilai
Agama
• Dapat menyanyikan lagu keagamaan
• Dapat berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan dengan sikap
berdoa.
• Dapat melakukan gerakan beribadah.
• Dapat membedakan ciptaan Tuhan dengan buatan manusia
• Men
yayangi seluruh makhluk ciptaan Tuhan
• Dapat mengenal/memahami sifat-sifat Tuhan (Maha Pengasih, dll)
• Dapat merasakan/menunjukkan rasa sayang cinta kasih melalui belaian
• Mengucapkan terima kasih setelah menerima sesuatu
• Mengucapkan salam
• Dapat mengenal kata-kata santun (maaf, tolong)
5-6
Moral dan Nilai
Agama
• Dapat menyanyikan lagu keagamaan
• Selalu berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan dengan sikap yang
benar.
• Dapat melakukan ibadah
• Dapat membedakan hasil ciptaan Tuhan dengan buatan manusia
• Menyayangi seluruh makhluk ciptaan Tuhan
• Dapat menunjukkan perilaku atas keyakinan adanya Tuhan yang Maha Tahu
dan Mendengar, dan lain-lain
• Dapat merasakan/menunjukkan rasa sayang cinta kasih melalui belaian
• Selalu mengucapkan terima kasih setelah menerima sesuatu
• Mengucapkan salam
• Dapat mengucapkan kata-kata santun (maaf, tolong)
• Menghargai teman & tidak memaksakan kehendak
STRATEGI PENGEMBANGAN KECERDASAN JAMAK
DALAM PEMBELAJARAN ANAK USIA TK
A. Kecerdasan Jamak (Multiple Inteligences)
Kecerdasan adalah kesempurnaan perkembangan akal budi
(kepandaian, ketajaman fikiran)
Gardner membagi kecerdasan manusia kepada 8 kecerdasan yang terdiri
dari:
1. World Smart (kecerdasan linguistik)
2. Logic Smart (kecerdasan logika)
Dikenal dengan
3. Body Smart (kecerdasan fisik)
sebutan kecerdasan
4. Picture Smart (kecerdasan visual spasial)
jamak (Multiple
5. Self Smart (kecerdasan intrapersonal)
Inteligences)
6. People Smart (kecerdasan interpersonal)
7. Music Smart (kecerdasan musikal)
8. Nature Smart (kecerdasan naturalis)
1. Kecerdasan Linguistik (Word Smart)
adalah kecerdasan dalam mengolah kata atau kemampuan
menggunakan kata secara efektif baik lisan maupun tertulis.
Dapat dilakukan dengan cara:
1) Membacakan cerita
2) Bermain huruf
3) Merangkai cerita
4) Berdiskusi
5) Bermain peran
6) Memperdengarkan lagu anak-anak
2. Kecerdasan Logika-Matematika (Logic Smart)
adalah kecerdasan dalam hal angka dan logika.
Dapat dikembangkan dengan cara:
1) Menyelesaikan puzzle
2) Mengenal bentuk geometri
3) Mengenal bilangan melalui sajak berirama dan lagu
4) Eksplorasi pikiran melalui diskusi dan olah pikir ringan
5) Pengenalan pola
6) Eksperimen di alam
7) Memperkaya pengalaman berinteraksi dengan konsep matematika
8) Games penuh strategi dan eksperimen (untuk anak 0-5 th)
3. Kecerdasan Fisik (Body Smart)
adalah kecerdasan dimana saat menggunakannya anak mampu
melakukan gerakan-gerakan yang teratur dan bertujuan.
Beberapa cara yang dapat dilakukan:
1) Menari
2) Bermain peran
3) Drama
4) Latihan fisik
5) Pantomin
6) Berbagai olahraga
4. Kecerdasan Visual Spasial (Picture Smart)
adalah kecerdasan yang berhubungan erat dengan kemampuan untuk
memvisualisasikan gambar di dalam pikiran seseorang.
Dapat dilakukan dengan cara:
1) Menggambar dan melukis
2) Mencoret-coret
3) Menyanyi, mengenal dan membayangkan suatu konsep
4) Membuat prakarya
5) Mengunjungi berbagai tempat
6) Melakukan permainan konstruktif dan kreatif
7) mengatur dan merancang
4. Kecerdasan Interpersonal (Self Smart)
adalah kemampuan diri seseorang untuk berpikir secara reflektif, yaitu mengacu
kepada kesadaran reflektif.
Cara-cara untuk pengembangan kecerdasan intrapersonal yang dapat dilakukan
di sekolah:
1) Menciptakan citra diri positif
2) Menciptakan suasana sekolah yang mendukung pengembangan.
Cara-cara yang dapat dilakukan di rumah:
1) Menuangkan isi hati dalam jurnal pribadi
2) Bercakap-cakap memperbincangkan kelemahan
3) Memberikan kesempatan menggambar diri sendiri dari sudut pandang anak.
4) Membayangkan diri di masa datang
5) Mengajak berpimajinasi menjadi suatu tokoh dari sebuah cerita
6. Kecerdasan Interpersonal (People Smart)
adalah berpikir dengan cara berkomunikasi dengan orang lain, yang
mengacu “keterampilan manusia”.
Cara mengembangkan kecerdasan interpersonal:
1) Mengembangkan dukungan kelompok
2) Menetapkan aturan tingkah laku
3) Melakukan kegiatan sosial di lingkungan
4) Menumbuhkan sikap ramah dan memahami keragaman
5) Melatih kesabaran menunggu giliran
7. Kecerdasan Musikal (Music Smart)
adalah kemampuan menangani bentuk-bentuk musikal .
Cara yang dilakukan untuk mengembangkan kecerdasan musikal:
1) Beri kesempatan anak didik melihat kemampuan yang ada pada diri mereka
2) Berikan stimulus ringan untuk mereka agar termotivasi
3) Pengalaman empiris yang praktis.
8. Kecerdasan Natural (Nature Smart)
yaitu keahlian mengenali dan mengategorisasikan spesies (flora, fauna) di
lingkungan sekitar.
Cara yang dilakukan untuk mengembangkan kecerdasan musikal:
1) Beri kesempatan anak didik melihat kemampuan yang ada pada diri mereka
2) Ceritakan kondisi akhir sebagai keteladanan dan inspirasi bagi mereka
3) Buatlah kegiatan-kegiatan khusus yang dapat dimasukkan ke dalam
kecerdasan naturalis.
Penerapan pengembangan kecerdasan jamak dalam kegiatan belajar bermain
Tabel kecenderungan kecerdasan yang dimiliki anak
Aspek
kecenderungan
Cara berfikir
Kegemaran
Kebutuhan
Linguistik
Melalui katakata
Membaca, menulis, bercerita,
bermain, permainan kata
Buku, alat rekaman, alat tulis,
kertas, buku harian, dialog, diskusi,
hebat
Logika
matematika
Melalui
penalaran
Bereksperimen, tanya jawab,
memecahkan teka-teki logis,
berhitung
Bahan-bahan untuk bereksperimen,
materi sains, kegiatan manipulatif,
kunjungan ke planetarium dan
museum pengetahuan
Visual spasial
Melalui kesan
dan gambar
Mendisain, menggambar,
membayangkan, mencoretcoret
Seni, lego, video, film, slide, game
imajinasi, labirin, teka-teki, buku
yang banyak berisi ilustrasi,
kunjungan ke museum seni.
Fisik
Melalui sensasi
somatis
Menari, berlari, melompat,
membuat bangunan, meraba,
menggerakkan isyarat tangan
Bermain drama, bergerak, benda
rakitan, olahraga permainan fisik,
pengalaman yang berhubungan
dengan indera peraba, belajar
dengan cara yang terlibat langsung.
Lanjutan
Aspek
kecenderungan
Cara berfikir
Kegemaran
Kebutuhan
Musikal
Melalui irama dan Bernyanyi, bersiul,
melodi
bersenandung, mengetukngetukkan tangan dan kaki
Waktu bernyanyi bersama,
kunjungan ke konser musik,
disekolah dan di rumah, alat musik
Interpersonal
Dengan cara
melemparkan
gagasan pada
orang lain
Memimpin, mengorganisasi,
menghubungkan,
menebarkan pengaruh,
menjadi mediator, berpesta
Teman-teman, permainan
kelompok, pertemuan sosial,
perlombaan atau peristiwa sosial,
perkumpulan, penasehat/magang
Intrapersonal
Berhubungan
dengan
kebutuhan,
perasaan, citacitanya
Menyusun tujuan,
bermeditasi, melamun,
merencanakan, merenung
Tempat rahasia, waktu menyendiri,
proyek yang direncanakan sendiri,
pilihan.
Naturalis
Melalui alam dan
pemandangan
alam
Bermain dengan binatang
piaran, berkebun, meneliti
alam, memelihara binatang,
peduli pada lingkungan
Akses ke alam, kesempatan untuk
berinteraksi dengan binatang,
peralatan untuk meneliti alam
misalnya kaca pembesar, teropong
PENANAMAN NILAI-NILAI KEIMANAN, KETAKWAAN
DAN AKHLAK BAGI ANAK TK
A. Ruang Lingkup Penanaman Nilai-nilai Keimanan kepada Allah SWT bagi
Anak TK
Pengembangan nilai-nilai agama untuk anak usia TK hanya berkisar pada
kegiatan hidup anak sehari-hari, mulai dari kegiatan di lingkungan sekolah,
bersosialisasi dengan teman sebaya, dan pembiayaan pada kegiatan rutin
yang berhubungan dengan pembiasaan aturan agama bagi diri sendiri.
Secara khusus penanaman nilai-nilai keagamaan bagi anak TK dapat
dirumuskan sebagai berikut:
a. meletakkan dasar-dasar keimanan
b. meletakkan dasar-dasar kepribadian/budi pekerti yang terpuji
c. meletakkan kebiasaan ibadah sesuai dengan kemampuan anak
(Ellis S. 2003:5)
B. Perkembangan Nilai-nilai Keagamaan Anak
Faktor yang mempengaruhi nilai-nilai keagamaan pada diri anak:
1. Faktor pembawaan (internal)
2. Faktor lingkungan (eksternal)
Secara khusus penanaman nilai-nilai keagamaan bagi anak TK dapat
dirumuskan sebagai berikut:
a. meletakkan dasar-dasar keimanan
b. meletakkan dasar-dasar kepribadian/budi pekerti yang terpuji
c. meletakkan kebiasaan ibadah sesuai dengan kemampuan anak
(Ellis S. 2003:5)
C. Sifat-sifat Pemahaman Anak Taman Kanakkanak pada Nilai-nilai Keagamaan
1. Unreflective (tidak mampu memahami konsep agama
dengan mendalam,).
2. Egosentris (lebih mementingkan dirinya sendiri dalam
segala hal)
3. Misunderstanding (anak akan mengalami salah pengertian
dalam memahami suatu ajaran agama yang banyak bersifat
abstrak)
4. Verbalis dan Ritualis (kondisi ini dapat dimanfaatkan untuk
mengembangkan nilai-nilai agama pada diri mereka dengan
cara memperkenalkan istilah, bacaan dan ungkapan yang
bersifat agamis. Seperti latihan menghafal, mengucapkan
dan memperagakan).
5. Imitatif (anak banyak belajar dari apa yang mereka lihat
langsung. Mereka meniru dari apa yang pernah dilihatnya
sebagai sebuah pengalaman belajar.)