Transcript al-khawarij

‫المذاهب العقيدة اإلسالمية‬
Aliran-aliran Aqidah Islam
‫ودراسة إفتراق االمة‬
Kajian Mengenai Perpecahan Ummat
Moch. Fahru Rizal
Manhaj Aqidah
• Manhaj yang benar lagi menyeluruh
(‫)المنهاج الصحيح الشامل‬
yang dianut oleh ahlus sunnah wal-jama’ah (manhaj
Sunni)
• Manhaj yang parsial
(‫)المنهاج الجزئ‬
‫) عن الخير وكنت اسأله عن الشر مخافة‬( ‫كان الناس يسألون رسول هللا‬
‫أن يدركني‬
“Orang-orang biasanya bertanya kepada Rasulullah
perihal kebaikan, tapi saya bertanya kepadanya perihal
keburukan karena takut hal itu menimpa diriku.”
(Hudzaifah bin Yaman)
Atsar
Disebutkan dalam atsar yang diriwayatkan Abdullah bin Umar oleh
Al-Hakim bahwa generasi umat dibagi jadi dua:
1. Umat yang diberi keimanan terlebih dahulu, kemudian baru diberi
Al-Qur'an
2. Umat yang mengambil pelajaran Al-Qur'an lebih dahulu sebelum
didapatkan keimanan.
Kemudian Atsar itu menyebutkan perilaku dari kedua kelompok
generasi itu, di mana kelompok yang pertama terdiri dari para
Salafushsholeh dan pembesar-pembesar sahabat yang mengetahui
yang diwajibkan dari yang dilarang dan alasannya, sementara
kelompok yang kedua cuma pandai membaca Al-Qur'an dengan
lancar an mengkhatamkannya dengan cepat tanpa tahu mana yang
diperintahkan dan mana yang dilarang serta batasan-batasannya pada
akhirnya kedua kelompok ini melahirkan manhaj yang berbeda dan
dari kelompok yang kedualah munculnya Al-Firoq Al-Bathilah
(aliran-aliran yang sesat) dan di antaranya Al-Khawarij.
‫المنهاج الجزئ‬
Manhaj Parsial
• juz'i dalam bidang akal; ini terdapat pada manhaj
ilmu kalam yang dianut oleh Mu'tazilah
• juz'i dalam perasaan; ini dianut oleh Rowafidh atau
Syi'ah
• juz'i dalam Suluk dan penampilan; ini dianut oleh
Kaum Khawarij.
‫الخوارج‬
AL-KHAWARIJ
Ta’rif
Secara bahasa kata khawarij berarti orang-orang yang telah keluar
(kharij)
Para ulama salaf berbeda pendapat mengenai definisi khawarij,
diantaranya;
1. Khawarij sebagai sikap politik –siapa saja yang keluar dari
ketaatan kepada imam, yang kepemimpinannya dibenarkan
secara syar’i, kapanpun itu terjadi–
2. Dinisbatkan pada sekelompok orang yang keluar dari
barisan Ali ibn Abi Thalib r.a. karena kekecewaan mereka
terhadap sikapnya yang telah menerima tawaran tahkim
(arbitrase) dari kelompok Mu'awiyyah dalam perang Shiffin
(37H/657)
3. Sebagian ulama ‘ibadhiyah berpendapat bahwa khawarij
adalah sekelompok manusia pada zaman tabi’in dan
tabiuttabi’in dan yang pertama ialah Nafi bin Azrad –tetapi
pendapat ini lemah karena tidak ada yang berpendapat
serupa kecuali dari golongan ‘ibadhiyah
Nama-nama Khawarij
• Al-Haruriyah, yang dinisbatkan pada nama desa di Kufah
tempat mereka berada, yaitu Harura
• Sekte ini lebih suka menamakan diri dengan syurah atau para
penjual, yaitu orang-orang yang menjual (mengorbankan) jiwa
raga mereka demi keridhaan Allah, sesuai dengan firman
Allah QS. Al-Baqarah 207 atau syarah (orang2 yang rakus)
dinisbatkan pada asyira’ (membeli) sebagaimana dalam AtTaubah 111
• Al-Muhakkimah, karena seringnya kelompok ini mendasarkan
diri pada kalimat "la hukma illa lillah" (tidak ada hukum selain
hukum Allah), atau "la hakama illa Allah" (tidak ada
pengantara selain Allah) atau bisa juga karena penolakan
mereka pada tahkim antara Ali dan Mu’awiyah
• Al-Mariqah, yang lepas dari Islam, nama yang diberikan Nabi
• An-Nawashib, karena kebencian mereka kepada Ali ra
Sejarah Munculnya Khawarij
•
•
•
•
•
‫ أول بدعة ظهورا في اإلسالم بدعة الخوارج‬:‫إبن تيمية‬
"Bid'ah yang pertama muncul dalam Islam adalah bid'ah Khawarij“ (ibnu
Taimiyah)
Sejarah munculnya Khawarij dimulai pada zaman utsman ra, yang
berakhir dengan syahidnya beliau ditangan khawarij (Imam
At-Thabari dan Ibnu Katsir)
Kemudian ummat Islam membai'ah Ali ra termasuk sebagian besar
orang-orang yang telah membunuh Utsman ra.
Sementara itu Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, Aisyah
dan sahabat yang lain keluar dan menuntut pembelaan terhadap
Utsman ra. Ali ra berkata: "Saya setuju dengan pendapat anda tapi mereka
sangat banyak dan bercampur dalam pasukan kami"
Kesepakatan terjadi antara Ali dan Aisyah, tapi orang-orang yang
mebunuh Utsman membuat fitnah lagi dalam perang Jamal. Mereka
memisahkan diri jadi dua, sebagian bersama Ali dan sebagian
bersama Aisyah dan mereka berdua saling melempar lembing dan
satu sama lain mengatakan bahwa Ali telah berkhianat dan Aisyah
telah berkhianat, maka terjadilah apa yang terjadi dalam perang
Jamal
Sejarah Munculnya Khawarij
•
•
•
Pada peperangan Shiffin antara Ali dengan Muawiyah ada pihak ketiga
yang netral di antaranya Abdullah bin Umar, Abu Musa Al-Asyari, Zaid
bin Tsabit, dan yang lainnya yang mencoba mengadakan ishlah pada
keduanya dan mempertemukan keduanya. Terjadilah suatu dialog antara
utusan Ali ra dengan Muawiyah bin Abi Sofyan
"Apakah anda memerangi Ali karena anda ingin menjadi khalifah?”
Muawiyah berkata: "Saya tahu diri saya, dan saya tahu diri saya jauh di bawah
Ali, dan tidak ada dalam benak saya keinginan untuk menjadi khalifah, saya
keluar berperang untuk menuntut darah Utsman." "Apa betul anda tidak ingin
menjadi khalifah?" berkata Muawiyah: "Andaikata Ali menyerahkan siapa
pembunuh Utsman niscaya saya orang yang pertama berbai'ah." Akan tetapi
suasana dikacaukan oleh orang-orang tadi yang akhirnya terjadi perang
Shifiin.
Ketika pihak Muawiyah hampir kalah, atas usulan Amru bin Al-Ash
untuk meletakkan mushaf di pucuk pedang sebagai tanda ingin
berunding. Ali RA tahu bahwa ini tipu daya tetapi orang-orang
Khawarij meminta Ali untuk menerimanya bahkan memaksa dan
mengancam:
‫لئن أتيت لنفعلنّ بك كما فعلنا بعثمان لنقتلنك كما قتلنا عثمان‬
•
"Jika engkau menolak, kami akan memperlakukan anda sebagaimana kami
memperlakukan Utsman dan kami akan membunuh anda sebagaimana kami
telah membunuh Utsman."
Sejarah Munculnya Khawarij
• Pasca peristiwa tahkim Khawarij bikin ulah lagi
mengkafrkan Ali ra dan berkata
‫ إن الحكم إال هلل‬,‫كفرت ألنك حكمت رجاال في حكم هللا‬
• "Anda telah kafir karena anda telah menyerahkan urusan
tahkim kepada orang dalam hukum Allah. Tiada yang
berhak menghukum melainkan Allah.“
• Dan mereka keluar dari pasukan Ali, jumlah mereka
sebanyak 12.000 orang, maka terpaksa Ali
menghadapi mereka dan menyuruh Ibnu Abbas
untuk berdiskusi dengan mereka
Ciri-ciri Khawarij
Ciri-ciri Khawarij, menurut ibnu Abbas;
1. Mereka sangat wara',
2. pakaiannya sangat sederhana,
3. muka mereka pucat karena jarang tidur malam,
4. jidatnya hitam,
5. telapak tangan dan kakinya kapalan,
6. dan meraka disebut quro yaitu orang yang bagus
bacaannya dan lama bila membaca Qur'an
Hadits-hadits Khawarij
‫ بينما نحن عند رسول هللا (ص) وهو يقسم قسما أتاه‬:‫عن أبي سعيد الخذري قال‬
)‫ قال رسول هللا (ص‬.‫ يا رسول هللا اعدل‬:‫ذوالقويصرة وهو رجل من بني تميم فقال‬
ُ
ُ
)‫ فقال عمر بن خطاب (ض‬.‫وخسرت إن لم اعدل‬
‫خبت‬
‫ويلك ومن يعدل إن لم اعدل؟ قد‬
‫ قال رسول هللا (ص) دعه فإن له أصحابا يحقر‬.‫يا رسول هللا ائذن لي فيه اضرب عنقه‬
‫أحدكم صالته مع صالتهم وصيامه مع صيامهم يقرئون القران ال يجاوز تراقيهم‬
‫ويمرقون من اإلسالم كما يمرق السهم من الرمية‬
(1) "Dari Abi Said Al-Khudry berkata: Tatkala kami bersama Rasulullah
SAW dan beliau sedang membagikan ghanimah, datang Dzul Kliuwaishirah
salah seoran g dari Bani Tarnim dan berkata: "Wahai Rasulullah berbuat
adillah!" Berkata Rasulullah SAW: "Celaka! Siapa yang akan berbuat adil jika
saya tidak berbuat adil? Niscaya saya celaka dan binasa jika saya tidak adil."
Berkata Umar bin Khattab: "Wahai Rasulullah! Ijinkan saya memenggal
lehernya; Berkata Rasulullah SAW: "Biarkanlah dia. Sesunggulinya dia
mempunyai banyak teman, di rnana dianggap remeh shalat diantara kalian
dibanding shalat mereka, shaum katian disbanding shaum mereka, mereka
membaca al-Qur'an tidak sampai kecuali pada tenggorokan mereka. Mereka
keluar dari Islam sebagaimana lepasnya anak panah dari busur." (HR. Bukhari
dan Muslim)
Hadits-hadits Khawarij
(2) "Pada hari Hunain Rasulullah SAW mengutamakan sebagian manusia dalam
pembagian ghanimah, Beliau memberi Al-Aqra bin Habis Al-Handhaly 100 unta,
memberi Uyainah bin Badrul Fijary dengan jumlah yang scrupa dan memberi para pembesar
Arab, beliau mengutamakan mereka dalam pembagian. Maka berkata salah seorang:
"Demi Allah, pembagian ini tidak adil dan tidak bertujuan untuk mencari ridha Allah!"
(HR. Muslim)
‫ إن من ضئضئ هذا قوما يقرئون القرآن ال يجاوز حناجرهم يقتلون أهل اإلسالم‬:‫وفي رواية‬
‫ويدعون أهل األوثان يمرقون اإلسالم كما يمرق السهم من الرمية لئن أدركتهم ألقتلنهم قتل عاد‬
(3) Dalam riwayat yang lain: "Sesungguhnya dari keturunan ini ada kaum yang mcmbaca
Al-Qur'an yang tidak sampai kccuali pada kcrongkongan, mereka rnembunuh orang Islam
dan membiarkan penyembah berhala, mereka keluar dari Islam sebagaimana lepasnya anak
panah dari busurnya, jika saya menjumpai mereka pasti akan saya bunuh mereka seperti
membunuh kaum Aad." (HR.Bukhari dan Muslim)
‫سيخرج في آخر الزمان قوم أحدث األسنان سفهاء األحالم‬
(4) "Akan keluar di akhir zaman suatu kaum yang usia mcreka masih rnuda, dan bodoh,
mereka mengatakan sebaik-baiknya perkataan rnanusia, membaca al-Qur'an tidak sampai
kecuali pada kerongkongan mereka. Mereka keluar dari din sebagaimana anak panah
keluar dan busurnya." (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits-hadits Khawarij
‫يخرج قوم من أمتي يقرئون القرآن يحسبون لهم وهو عليهم التجاوز صالتهم تراقيهم‬
(5) "Suatu kaum dari ummatku akan keluar membaca Al-Qur'an, mereka
mengira bacaan Qur'an itu menolong dirinya padahal justru membahayakan
dirinya. Shalat mereka tidak sampai kecuali pada kerongkongan mereka."
(HR Muslim)
‫يحسنون القيل ويسيئون الفعل يدعون إلى كتاب هللا وليسوا منه في شيء‬
(6)- "Mereka baik dalam berkata tapi jelek dalam berbuat, mengajak untuk
mengamalkan kitab Allah padahal mereka tidak menjalankannya
sedikitpun" (HR. Al-Hakim)
‫اليزالون يخرجون حتى يخرج آخرهم مع المسيح الدجال‬
(7) “Mereka akan senantiasa keluar sampai pada yang terakhir bersama alMasih ad-Dajjal. Jika kalian bertemu mereka maka bunuhlah, merekalah
sejelek-jelek penciptaan dan sejelek-jelek makhluk.” (HR. An-Nasa’I dan
Al-Hakim)
‫الخوارج كالب أهل النار‬
(8) “Al-Khawarij adalah anjingnya ahli neraka.”
Sifat-sifat Khawarij
Mencela dan Menyesatkan (‫)الطعن والتضليل‬
Buruk Sangka (‫)سوء الظن‬
Berlebih lebihan dalam ibadah (‫)المبالغة في العبادة‬
Keras terhadap sesama Muslim dan memudahkan
yang lainnya (‫)التشدد على المسلمين والترخص على غيرهم‬
5. Sedikit pengalamannya (‫)قلة التجربة‬
6. Sedikit pemahamannya (‫)قلة الفقه‬
1.
2.
3.
4.
Sikap Terhadap Khawarij
• Orang-orang Khawarij keluar dari Islam
sebagaimana yang disebutkan Rasulullah SAW:
"Mereka keluar dari Islam sebagaimana anak panah
keluar dari busurnya"
• Mereka akan senantiasa ada sampai hari kiamat:
"Mereka akan senantiasa keluar sampai yang terakhir
keluar bersama al-Masih ad-Dajjal"
• Rasulullah SAW menyuruh kita untuk membunuh
jika menjumpai mereka: "Jika engkau bertemu dengan
mereka, maka bunuhlah mereka."
Ide-ide Pemikiran Khawarij
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Menganggap kafir orang-orang yang berseberangan dengan
mereka
Menganggap kafir muslim yang berbuat dosa besar, seperti
berzinah dan pembunuh selamanya masuk neraka
Hak khilafat tidak harus dari kerabat nabi atau suku Quraisy
khususnya, dan orang Arab umumnya. Seorang khalifah
harus dipilih oleh kaum Muslimin melalui pemilihan yang
bebas
Orang musyrik adalah yang melakukan dosa besar, tidak
sepaham dengan mereka, atau orang yang sepaham tetapi
tidak ikut hijrah dan berperang bersama mereka
Mereka menganggap bahwa hanya daerahnya yang disebut
dar al-Islam, dan daerah orang yang melawan mereka adalah
dar al-harb. Karenanya, orang yang tinggal dalam wilayah
dar al-harb, baik anak-anak maupun wanita boleh dibunuh
Ajaran agama yang harus diketahui hanya ada dua, yakni
mengetahui Allah dan rasul-Nya. Selain dua hal ini tidak
wajib diketahui
Ide-ide Pemikiran Khawarij
7.
8.
9.
Melakukan taqiyyah (menyembungikan keyakinan demi
keselamatan diri), baik secara lisan maupun perbuatan
adalah dibolehkan bila keselamatan diri mereka terancam
Dosa kecil yang dilakukan secara terus menerus akan
berubah menjadi dosa besar dan pelakunya menjadi musyrik
Imam dan khilafah bukanlah suatu keniscayaan. Tanpa
imam dan khilafah, kaum muslimin bisa hidup dalam
kebenaran dengan cara saling menasehati dalam hal
kebenaran
Kemunculan gerakan Khawarij sangat kental dengan nuansa
politiknya. Persoalan teologi hanya dijadikan komoditi politik untuk
melegitimasi gerakan mereka
MU’TAZILAH
Ta’rif
• Sacara bahasa, kata mu'tazilah berasal dari mashdar (kata kerja
dasar) i'tazala yang berarti mengasingkan diri
• Menurut suatu teori, nama ini diberikan atas dasar ucapan
Hasan al-Bashri; I'tazala 'anna, setelah melihat Washil ibn
Atha' memisahkan diri dari majlisnya
• Berkata al-Thabari, Ibn Katsir dan Abu al-Fida, bahwa
Mu'tazilah adalah predikat yang diberikan kepada sekelompok
orang yang tidak mau ikut campur dalam politik serta tidak
berpihak kepada salah satu pendapat dari Murji'ah dan
Khawarij
• Pendirinya adalah Abu Huzaifah Washil ibn Atha al-Gazzal
(81-131H) diteruskan oleh Abu Huzail al-'Allaf (135-235H)
dan al-Nazzam (185-221H) –Madrasah Bashrah- dan Bisyr
ibn al-Mu'tamar –Madrasah Baghdad• Tokoh-tokohnya antara lain al-Jahiz (w. 256H) al-Jubba'I
(w.295H), Abu Hasyim (w.321H), al-Murdar (w.226H), alKhayyat (w. 300H) dll
Pokok-pokok Ajaran Mu’tazilah
1.
2.
3.
4.
5.
Al-Tawhid,
Al-'Adl,
Al-Wa'd wa al-wa'id,
Al-Manzilah bain al-manzilatain,
Al-Amr bi al-ma'ruf wa al-nahy 'an al-munkar,