Audit Pertemuan 3

Download Report

Transcript Audit Pertemuan 3

Tugas dan Tanggung Jawab Auditor
• Pada dasarnya, Auditor terbagi menjadi 2:
• 1. Auditor Internal
• 2. Auditor Eksternal
• Pengertian Auditor Internal
• Orang yang bertugas membantu manajemen dalam
pencegahan, pendeteksian dan penginvestigasian fraud
yang terjadi di suatu organisasi (perusahaan).
• Pengertian Auditor Eksternal
• Orang yang bertugas untuk melakukan evaluasi atas
kinerja kliennya apakah sudah sesuai dengan prinsip
yang berlaku dan tentunya memberikan opini di akhir
tugasnya.
1
Persamaan Internal Auditor dengan Eksternal Auditor
1. Berperan penting dalam tata organisasi serta
memiliki kepentingan bersama dalam hal
efektifitas organisasi
2. Memiliki pengetahuan yang luas tentang bisnis,
industri dan risiko strategis yang dihadapi oleh
organisasi
3. Dari segi profesionalitas, mereka terikat kepada
kode etik dan standar profesional oleh intitusi
masing-masing.
2
Perbedaan Internal Auditor dengan Eksternal Auditor
Internal
Auditor
Eksternal
Auditor
• Tidak memberikan opini. Hanya
melakukan evaluasi atas proses
organisasi.
• Review dilakukan secara
berkelanjutan
• Melakukan penilaian apakah
telah sesuai dengan SOP yang
berlaku
• Tidak harus selalu Akuntan
• Berorientasi pada masa depan
(memandang mana yang baik dan
mana yang buruk untuk
perusahaan)
• Memberikan opini atas laporan
yang dilakukan
• Review dilakukan secara periodik/
Tahunan
• Melakukan penilaian apakah
telah sesuai dengan prinsip yang
berlaku (PSAK / SAK)
• Haruslah seorang akuntan
• Berorientasi pada kejadian
historis organisasi ( bersifat
mundur)
3
Pelaksanaan Tugas Internal Auditor
• Sesuai Interpretasi Standar Profesional Audit Internal
(SPAI) – standar 120.2 tahun 2004, tentang
pengetahuan mengenai kecurangan, dinyatakan
bahwa auditor internal harus memiliki pengetahuan
yang memadai untuk dapat mengenali, meneliti dan
menguji adanya indikasi kecurangan.
• Statement on Internal Auditing Standards (SIAS) No.
3, tentang Deterrence, Detection, Investigation, and
Reporting of Fraud (1985), memberikan pedoman
bagi auditor internal tentang bagaimana auditor
internal melakukan pencegahan, pendeteksian dan
penginvestigasian terhadap fraud
4
Cara untuk pencegahan Kecurangan
o Membangun struktur pengendalian intern yang baik.
o Mengefektifkan aktivitas pengendalian.
o Meningkatkan kultur organisasi.
o Mengefektifkan fungsi internal audit.
5
Pendeteksian Fraud (Kecurangan)
Deteksi fraud mencakup identifikasi indikator-indikator
kecurangan (fraud indicators) yang memerlukan tindak
lanjut auditor internal untuk melakukan investigasi.
Beberapa hal yang harus dimiliki oleh auditor internal agar
pendeteksian fraud lebih lancar antara lain :
• Memiliki keahlian (skill) dan pengetahuan (knowledge)
yang memadai dalam mengidentifikasi indikator terjadinya
fraud. Dalam hal ini auditor internal harus mengetahui
secara mendalam mengapa seseorang melakukan fraud
termasuk penyebab fraud, jenis-jenis fraud, karakterisitik
fraud, modus operandi (teknik-teknik) fraud yang
biasaterjadi.
6
Lanjutan…..
• Memiliki sikap kewaspadaan yang tinggi terhadap
kemungkinan kelemahan pengendalian intern dengan
melakukan serangkaian pengujian (test) untuk menemukan
indikator terjadinya fraud.
Apabila diperlukan dapat
menggunakan alat bantu (tool) berupa ilmu akuntansi forensik
(forensic accounting) untuk memperoleh bukti audit (audit
evidence) yang kuat dan valid. Forensic accounting merupakan
suatu integrasi dari akuntansi (accounting), teknologi
informasi (information technology) dan keahlian investigasi (
investigation skill).
• Memiliki keakuratan & kecermatan (accuracy) dalam
mengevaluasi
indikator-indikator
fraud
tersebut.
Ketiga hal tersebut, dapat dimiliki oleh auditor internal setelah
pengalaman bertahun-tahun melakukan audit berbagai fungsi
/ unit kerja di suatu organisasi (perusahaan).
7
Penginvestigasian Fraud
• Investigasi merupakan pelaksanaan prosedur lebih lanjut
bagi auditor internal untuk mendapatkan keyakinan yang
memadai (reasonable assurance) apakah fraud yang
telah dapat diidentifikasi tersebut memang benar-benar
terjadi.
• Menurut Standar Profesi Audit Internal (2004 : 66-67) ,
dalam melakukan investigasi, auditor internal diwajibkan
:
a. Melakukan asesmen / penelitian yang seksama atas
kemungkinan terjadinya fraud.
b. Meyakini bahwa pengetahuan, ketrampilan dan
kompetensi yang diperlukan untuk menangani investigasi
ini secara kelompok memang dimiliki oleh auditor
internal.
8
Lanjutan…..
c. Membuat suatu alur prosedur untuk mengidentifikasi :
siapa yang terlibat (pelaku fraud), sejauhmana luasnya
fraud, kapan dan dimana dilakukan serta bagaimana teknik
fraud yang dipakai dan tentunya juga berapa potensi
kerugian yang diderita akibat perbuatan fraud tadi.
d. Dalam melakukan investigasi diharapkan auditor internal
selalu berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, misalnya
bagian Personalia, Hukum, Security dan lain sebagainya.
e. Untuk menjaga reputasi organisasi, pelaksanaan
investigasi agar menjunjung tinggi harkat dan martabat
personil yang diinvestigasi.
9
Kesimpulan
Auditor internal bertanggung jawab membantu
manajemen dalam pencegahan, pendeteksian dan
penginvestigasian fraud yang terjadi di suatu
organisasi. Agar dapat menjalankan tugas yang
diemban tersebut auditor internal perlu meningkatkan
pengetahuan (knowledge) & keahlian (skill) melalui
pendidikan
profesi
berkelanjutan
(continuing
professional education).
10
Tugas Kelompok
• 1 Kelompok terdiri dari 6 orang
• 2. Membahas Kasus Enron dan Worldcom (Auditor Artur
Andersen)  pilih salah satu
• 3. Tugas dikumpulkan lewat email.
• 4. Paling lambat tanggal : 27 September 2013.
• 5. Format seperti tugas sebelumnya.
11