ET2080 JARINGAN TELEKOMUNIKASI

Download Report

Transcript ET2080 JARINGAN TELEKOMUNIKASI

ET2080 JARINGAN TELEKOMUNIKASI
STEI - ITB
Tutun Juhana – Program Studi Teknik Telekomunikasi
2




Ketika sebuah komputer berkomunikasi dengan komputer lain
maka mereka saling mempertukarkan bit-bit informasi yang
dikirimkan melalui suatu medium transmisi
Hal ini bisa dilakukan dengan relatif mudah bila mereka
berada di alam ruangan atau gedung yang sama
Jika jarak antar mereka semakin jauh maka diperlukan sebuah
jaringan telekomunikasi yang menyediakan kanal komunikasi
end-to-end
Komunikasi data antar komputer dapat dilakukan dengan
beberapa cara dan beberapa diantaranya akan kita bahas
saat ini
Komunikasi data serial
3


Jika hanya ada satu kanal komunikasi yang tersedia
sedangkan kita harus mengirimkan data yang terdiri dari lebih
dari satu bit maka kita bisa mengirimkan data secara serial
Pada komunikasi data serial, bit-bit yang menyusun words
(sekumpulan bit-bit data) dikirimkan satu per satu ke kanal
komunikasi
4


Komunikasi data serial cocok untuk komunikasi jarak
jauh
Data dikodekan sedemikian hingga informasi timing
diterima bersama data dan hanya satu kanal yang
diperlukan
 Kita
akan pelajari nanti cara melakukan hal ini
 Pada komunikasi jarak dekat, bisa digunakan kanal
tambahan untuk sinyal clock
Komunikasi data paralel
5





Kadang-kadang komputer perlu berkomunikasi dengan
misalnya sebuah printer yang berada di dalam ruangan yang
sama
Pada kasus ini kita bisa menggunakan komunikasi paralel
Sebuah kabel yang terdiri dari beberapa kawat digunakan
untuk melakukan komunikasi paralel
Bit-bit data yang menyusun words dapat dikirimkan secara
bersamaan secara paralel pada masing-masing kawat
Transmisi data paralel lebih cepat daripada transmisi data
serial tapi biasanya hanya digunakan untuk komunikasi jarak
dekat

Jarak maksimum biasanya 10m
7

Komunikasi paralel tidak cocok untuk transmisi jarak
jauh karena:
 Memerlukann
banyak kawat atau kanal
 Memerlukan sinyal timing tambahan
8

Terminal komunikasi data disebut data terminal equipment (DTE)
sedangkan perangkat yang merupakan ujung
(terminates/terminasi) kanal transmisi yang akan melalui
jaringan disebut data circuitterminating equipment (DCE)


Banyak tersedia standard interface antara DTE dan DCE


Contoh DCE adalah modem
Yang umum dipakai adalah yang dibuat oleh ITU-T dan Electronic
Industries Association (EIA)
Salah satu interface yang biasa digunakan dan dibuat oleh
ITU-T adalah V.24/V.28 yang sama dengan standard RS-232C yang dibuat EIA
9


Pada transmisi data jarak jauh kita dapat
menggunakan transmisi data serial secara asinkron
(asynchronous) maupun sinkron (synchronous)
Transmisi data serial jarak jauh mengharuskan
informasi timing dikirimkan ke penerima bersamasama dengan data agar tidak perlu memakai satu
saluran khusus untuk clock
Transmisi Asinkron
10




Pada transmisi asinkron, setiap kali transmisi
dilakukan data yang dikirimkan berjumlah sedikit
Biasanya jumlah bit yang dikirimkan setiap kali
transmisi dilakukan adalah sebanyak 8 bit yang
merupakan satu karakter ASCII (American Standard
Code for Information Interchange)
Di awal setiap satu blok data yang terdiri dari 8
bit disertakan sebuah start bit
Start bit merupakan indikasi bagi penerima untuk
bersiap-siap menerima 8 bit data
Start bit ditandai dengan
perubahan level
11
Idle stage




Start bit ditandai dengan terjadinya perubahan level tegangan dari kondisi
idle
Data rate harus ditentukan dulu sebelum transmisi dilakukan agar penerima
dapat menerima bit-bit data dengan tepat
Jumlah bit data: 7-8 bit (termasuk bit parity)
Setelah data selesai dikirimkan, satu atau lebih stop bits dikirimkan sebagi
tanda pengiriman data sudah selesai


Setelah stop bits selesai dikirimkan, kondisi kanal harus sama dengan kondisi idle
Skema pendeteksian kesalahan pada transmisi asinkron dapat
menggunakan parity
12

Ada dua macam teknik parity:






Even parity (parity genap)
Odd parity (parity ganjil)
Pada even parity, jumlah bit ‘1’ pada blok data (termasuk parity) harus
genap
Pada odd parity, jumlah bit ‘1’ pada blok data (termasuk parity) harus
ganjil
Agar pendeteksian kesalahan dapat dilakukan dengan benar, pengirim
dan penerima harus bersepakat untuk menggunakan teknik parity yang
sama
Misalnya pengirim dan penerima sepakat untuk menggunakan teknik parity
genap: apabila penerima menerima data yang jumlah bit ‘1’-nya ganjil
maka penerima dapat menyimpulkan bahwa telah terjadi kesalahan
Transmisi Sinkron
13







Untuk mengirimkan informasi yang jauh lebih banyak digunakan teknik
transmisi sinkron
Informasi disusun dalam bentuk frame-frame informasi
Setiap frame diawali oleh deretan bit start-of-frame
Setiap frame dapat terdiri dari lebih 1.000 bytes informasi
Setiap frame mengandung error control words dan suatu deretan end-offrame
Penerima menggunakan bagian error control dari frame untuk mendeteksi
error
Metoda pendeteksian error yang paling banyak digunakan adalah cyclic
redundancy check (CRC)


CRC merupakan teknik yang lebih andal daripada parity
Jika terjadi error, pengirim akan mengirimkan ulang frame yang error


Pada umumnya, penerima akan mengirimkan acknowledgment (ACK) untuk setiap frame bebas
error yang diterimanya.
Sebaliknya jika error terjadi penerima tidak akan mengirimkan ACK. ACK yang tidak diterima
pengirim merupakan indikasi bagi pengirim untuk melalkukan retransmisi
14


Banyak metoda transmisi asinkron merupakan
protokol “bit-oriented” yang artinya blok-blok data
tidak dibagi-bagi kedalam byte-byte yang terpisah
karena banyak jenis informasi yang tidak dinyatakan
di dalam bytes seperti informasi grafis
Suatu flags yang berupa deretan bit start-of-frame
dan end-of-frame digunakan untuk sinkronisasi frame
Flag-flag ini harus unique
 Deretan data yang dikirimkan tidak boleh memiliki pola
yang sama dengan deretan flags


Untuk mencegah agar hal ini tidak terjadi, salah satu metoda agar
frame misalignment tidak terjadi adalah dengan menggunakan
teknik bit stuffing atau zero insertion
Bit stuffing/zero insertion
15

Sebagai contoh, pada protokol high-level data link control
(HDLC) digunakan flag yang berupa deretan (01111110)




Perhatikan bahwa flag ini mengandung 6 buah bit 1 yang berurutan
Setelah flag start-of-frame deretan bit yang mengandung 6
bit ‘1’ berturut-turut tidak diperkenankan ada di dalam
bagian data dari frame
Untuk menjamin agar hal di atas tidak terjadi maka di akhir
setiap deretan 5 bit ‘1’ yang berurutan disisipkan sebuah bit 0
Di penerima, setiap 0 yang mengikuti 5 bit ’1’ yang berurutan
dihilangkan

Jika ada bit ‘1’ yang mengikuti 5 bit ‘1’ berurutan maka frame
dinyatakan telah selesai (end-of-frame flag)
17

Transmisi sinkron mengharuskan bahwa
informasi timing bit disertakan kedalam
aliran data itu sendiri menggunakan
teknik line coding
18
Protokol komunikasi komputer
Apple Mac
Linux Workstation
Windows Based PC
Beragam komputer
(h/w & s/w)
Ingin berkomunikasi
HOW?
Radio tower
Sun’s Solaris
Public switch Telephone
Unix Server
IBM Compatible
19
People Analogy
Kuch kuch ho ta hai…..
20
Tidak akan terjadi
percakapan yang
Romo ono maling…!
meaningful
Bade naon anjeun teh?
Supaya percakapan meaningful
English please…
Nice to meet you….
21
How are you ?
Thank you very much…
Aturan penggunaan bahasa Inggris: protokol
Apple Mac
Linux Workstation
Windows Based PC
Harus menggunakan
protokol yang disetujui bersama
Supaya semua komputer dapat
berkomunikasi satu sama lain
Radio tower
Sun’s Solaris
Public switch Telephone
Unix Server
IBM Compatible
22
Protokol komunikasi komputer
 Adalah :
Aturan-aturan dan perjanjian yang mengatur pertukaran
informasi antar komputer
 mendefinisikan
• Syntax : susunan, format, dan pola bit serta bytes
• Semantics : Kendali sistem dan konteks informasi (pengertian yang
dikandung oleh pola bit dan bytes)
Contoh: header frame Ethernet
7 bytes
10101010 ...
23
Syntax: 10101010...
Semantic: please synchronize...
Open System Interconnection (OSI)
Reference Model
24

Dikembangkan oleh International Organization for
Standardization (ISO) pada tahun 1984 (ISO standard
7498-1)


Pada model referensi OSI, fungsi-fungsi protokol dibagi ke
dalam tujuh layer  masing-masing layer mempunyai fungsi
tertentu
Setiap layer adalah self-contained  fungsi yang diberikan ke
setiap layer dapat diimplementasikan secara independent dari
layer yang lain Updating fungsi pada suatu layer tidak
perlu mempertimbangkan layer lain


Pengaruh perubahan pada suatu layer dapat dirasakan oleh layer
yang lain
OSI memungkinkan interkoneksi komputer multisystem
OSI Protocol Stack
25
7
Application
6
Presentation
5
Session
4
Transport
3
Network
2
Data Link
1
Physical
• Upper layers  application issues
 pada umumnya diimplementasikan
secara software
• Application oriented
• Lower layers  data transport issues
 Layer 1 & 2 :h/w & s/w implemented
Layer 3 dan 4 : s/w implemented
• Network oriented
Model OSI dan komunikasi antar sistem
Sistem B
Sistem A
Proses
aplikasi
26
Application
Proses
aplikasi
Peer-to-peer communications
Presentation
Application
Presentation
Session
Session
Transport
Transport
Network
Network
Network
Data Link
Data Link
Data Link
Physical
Physical
Physical
Intermediate node (repeater, bridge, router)
Physical Layer
27

Mendefiniskan spesifikasi elektrik dan mekanik perangkat
komunikasi data


Pembentukan dan pemutusan koneksi ke medium transmisi



Komunikasi full-duplex atau half-duplex, prosedur untuk memulai dan
menghentikan transmisi
Pembentukan sinyal untuk ditransmisikan ke medium transmisi


Misalnya penentuan level tegangan yang digunakan untuk mengirimkan
informasi, bentuk konektor dan jumlah pin yang digunakan, spesifikasi
kabel dsb.
Line coding, modulasi dsb.,
Data unit: bit
Contoh : RS232C
RS 232 Specs
Konektor RS232
9 pin male
28
Konektor RS232
9 pin female
Data Link Layer




Mengatur komunikasi antara mesin “lokal” (mesin-mesin yang berada di dalam satu jaringan yang sama)
Pada proses pengiriman, layer ini menerima data dari network layer dan merubahnya menjadi aliran bit untuk
ditransmisikan oleh layer fisik
Pada proses penerimaan, layer ini merubah aliran bit dari layer fisik menjadi frame data link (data framing)
Fungsi-fungsi yang dilakukan data link layer:

Medium access control (MAC)
• Mengendalikan akses ke medium komunikasi

Logical Link Control (LLC):
• Fungsi yang diperlukan untuk membentuk dan mengendalikan link lojik antara dua mesin lokal

Menyediakan aliran data yang bebas kesalahan bagi network layer (error detection and handling)
• Mendeteksi/mengoreksi kesalahan akibat transmisi pada layer fisik
• Menambahkan kode untuk sinkronisasi dan deteksi kesalahan (contoh: CRC)
• Menyediakan mekanisme untuk menangani kehilangan (lost), kerusakan, atau duplikasi frame (contoh: retransmisi lost frame)

Addressing : memberi label lokasi tujuan
• Physical addresing (label dicangkokkan pada kartu jaringan di pabrik)


29
Data unit: frame
Contoh protokol layer 2 : IEEE802.3, IEEE802.11 dsb.
Hub
“Local” Machines
30
Network Layer

Menyediakan fungsional dan prosedural untuk mentransfer
informasi dari sumber ke tujuan yang melalui beberapa jaringan


Layer ini menyediakan fungsi:





31
Batas antar jaringan adalah suatu router
Routing (pencarian jalur menuju tujuan)
Melakukan segmentation/desegmentation kalau perlu
Melaporkan kegagalan pengiriman informasi (contoh ICMP)
Logical addressing (contoh : IP address)
Data unit: paket
Transport Layer

Menyediakan transfer data secara transparan antar end system
(end-to-end communication)


End-to-end artinya protokol transport baru mulai bekerja di end system
Menerapkan layanan transport data andal yang transparan terhadap
upper layers
 flow control, multiplexing, manajemen virtual circuit, serta error
checking & error recovery
 Data unit: segment
32
Session Layer
Membentuk, me-manage, dan memutuskan session komunikasi antar
presentation layer pada end system
 Session komunikasi terdiri atas permintaan layanan (service
request) dan tanggapan layanan (service response) yang terjadi
antara aplikasi yang berlokasi pada device jaringan (end system)
yang berbeda
 Data unit: data
 Contoh : CCITT X.225

33
Presentation Layer
34

Menyediakan fungsi pengkodean dan konversi untuk
data dari application layer  menjamin data yang
berasal dari application layer suatu sistem dapat
dibaca oleh application layer di sistem yang lain
End-to-end

Data unit: data

Contoh :

Format representasi data: EBDIC, ASCII
 Skema kompresi : QuicTime, MPEG
 Enkripsi

Application Layer
35

Layer OSI yang paling “dekat” dengan end user
Menyediakan aplikasi bagi user untuk mengakses
jaringan
End-to-end

Data unit: data

Contoh protokol application layer:


Telnet, FTP, SMTP (TCP/IP suit)
 OSI Common Management Information Protocol (CMIP)


Contoh aplikasi: web browser, e-mail client
Internet (TCP/IP) protocol stack
application
Application
transport
Transport
network
IP
link
http,ftp,snmp
TCP, UDP
Network interface
physical
36
TCP/IP & OSI

Dalam terminologi model referensi OSI, TCP/IP protocol suite meliputi network
dan transport layers
TCP/IP
OSI
7
Application
6
Presentation
5
Session
4
Transport
3
Network
2
Data Link
1
37
Physical
4
Application
3
2
Transport
1
Network inteface
IP
38
TCP/IP
Application
Software outside the operating system
Transport
IP
Network inteface
Software inside the operating system
Only IP addresses used
Physical addresses used
39
Application
Transport
IP
Network inteface
I proudly present:
NETWORK INTERFACE LAYER
Local Area Networks
-
Suatu Jaringan yang menghubungkan komputer yang
berada di dalam suatu gedung atau kampus
- High speed
- Bersifat private
Ethernet






1976 : Ethernet dikembangkan oleh Xerox
Palo Alto Research Center (termasuk Bob
Metcalfe (yang kemudian mendirikan 3Com))
1980: Spesifikasi Ethernet 10Mbps oleh DEC,
Intel, and Xerox (DIX Ethernet/Ethernet II)
1985: Diadopsi IEEE pada standard IEEE
802.3 (dengan sedikit perubahan pada
format frame)
1995: “Fast Ethernet” 100 Mbps
distandardkan dalam IEEE 802.3u (sudah
digunakan secara luas sebelumnya)
1998: IEEE mengeluarkan standard “Gigabit
Ethernet” 1Gbps
1999: Dikembangkan 10Gbps ethernet (2002
– standard completed)
41
Ethernet Hardware Address
42




Ethernet hardware address merupakan identitas suatu kartu jaringan (Network Interface Card (NIC))

Identitas ini harus unique, artinya tidak boleh ada NIC yang identitasnya (hardware addressnya) sama

Identitas suatu NIC disertakan ketika kartu itu dibuat dipabrik
Ethernet hardware address dinyatakan oleh suatu bilangan yang terdiri dari 48 bits

Biasanya dinyatakan oleh 12 digit hexadecimal (0-9, plus A-F, huruf kapital)

Cara penulisan :

123456789ABC

123456-789ABC

Recommended: 12:34:56:78:9A:BC

6 digit pertama (di sebelah kiri) menunjukkan vendor ethernet network interface [Organizationally Unique Identifier
(OUI) assigned by IEEE]

6 digit berikutnya (sebelah kanan) menunjukkan serial number interface dari vendor yang bersangkutan
Beberapa list identifikasi vendor ethernet interface card :

00000C Cisco

00000E Fujitsu

080020 Sun
Contoh : sebuah NIC yang Ethernet address-nya 08:00:20:00:70:DF dibuat oleh Sun Microsystems
Unique ID number
43
Ethernet Topology
50 ohm terminator
10Base2 - Thin Ethernet
repeater
10Base5 - Thick Ethernet
repeater
10Base5 - Thick Ethernet
hub
AUI cables
server
10BaseT-Twisted pair
44
Twisted Pair Wiring
STRAIGHT-THRU
CABLE
HUB
CROSS OVER
CABLE
Koneksi PC to PC menggunakan
Cross over cable
Koneksi PC hub/switch menggunakan
Straight-thru cable
45
Wiring Pattern
46
568-A versus 568-B
47
48
Ujung kabel 568A+ Ujung kabel 568A = straight-thru
Ujung kabel 568B+ Ujung kabel 568B = straight-thru
Ujung kabel 568B+ Ujung kabel 568A = cross over
49
Membuat konstruksi kabel UTP sendiri

50
Minimal tools yang diperlukan
Modular Plug Crimp Tool
- Untuk memasang konektor RJ-45
ke kabel UTP
- Bisa untuk memotong kabel UTP
Diagonal Cutters
- Lebih enak untuk memotong kabel UTP

Memotong dan mengupas kabel UTP
51
½”=1,27 cm

52
Memasukkan kabel ke konektor

53
Crimp the cable
Faster Ethernets
54


10 times faster than 10BaseX systems1(00 Mbps)
Several Ethernet standards exist:
 100BaseVG-AnyLAN
Ethernet
 100BaseX Ethernet (Fast Ethernet)
100VG-AnyLAN
55




Minimum data rate 100 Mbps
Support a cascaded star topology over cat.3, 4, and 5 twisted-pair and
fiber-optic cables
Use demand priority access method
Support for both Ethernet frames and Token Ring packets
Max distance from hub to computer: 250 m
ET2080 Jaringan Telekomunikasi
100BaseX Ethernet (Fast Ethernet)
56






Also called Fast Ethernet
Specified by IEEE 802.3μ addendum
Extension to the existing Ethernet standard
Run on UTP Cat.5 cable and use CSMA/CD in a star
wired bus
Can be easily plug-and-play over the existing
systems
Autonegotiation function
 Mampu
mendeteksi mode target lawan komunikasi
(Ethernet atau Fast Ethernet)
ET2080 Jaringan Telekomunikasi
57
Value
Represent
Actual Meaning
100
Base
T4
Transmission
Signal type
Cable type
TX
Cable type
FX
Cable type
Speed 100 Mbps
Baseband
4 telephone-grade twisted
-pair cable (cat. 3,4,5)
2 data-grade twisted-pair
cable (cat. 5)
Fiber-optic link using 2
strands of fiber cable
ET2080 Jaringan Telekomunikasi
Gigabit Ethernet
58
1000baseLX
1300 nm laser
1000baseSX
850 nm LED
50 or 62.5 micron multimode fiber
400-500 MHz modal bandwidth
550 m
50 micron multimode
500 MHz modal bandwidth
550 m
50 micron multimode
400 MHz modal bandwidth
62.5 micron multimode
200 MHz modal bandwidth
62.5 micron multimode
160 MHz modal bandwidth
1000baseT
1000baseCX
5 km
9 micron single mode fiber
4 pair Cat-5e UTP
Copper
STP
25 m
100 m
500 m
275 m
220 m
10 Gigabit Ethernet
59
60
61
62
63
64
Token ring
65


Topologi : ring
MAC : token passing
Token
SD AC ED
P
P
P
T
M
“prioritas”
R
R
R
“reservasi”
T = 0  token
T = 1  frame
SD = Starting Delimiter (1 Octet)
AC = Access Control (1 Octet)
ED = Ending Delimiter (1 Octet)
Perbandingan throughput token passing dengan CSMA/CD
66
Fiber Distributed Data Interface (FDDI)
67


Standard LAN (biasanya digunakan sebagai backbone) dari American
National Standard Institute (ANSI)
Konfigurasi jaringan : dual counter-rotating rings





Kapasitas jaringan : 100 Mbps
Jangkauan jaringan : sampai 100 km
Jumlah node dapat sampai 500 pada setiap ring


Ring primer
Ring sekunder : terutama untuk backup
Jika ring primer gagal sehingga terbentuk wrap ring maka panjang ring total
tidak boleh melebihi 200km dan jumlah node tidak boleh melebihi 1000
Jarak antar node


Sampai 2 km pada serat optik multi-mode
Sampai 20 km pada serat single-mode
Dual counter-rotating rings
Primary ring

Improve reliability
Secondary ring
Wraped ring
69
Memperluas Jangkauan LAN
70
71
Repeater (hub)
Fred Halsall’s
Seluruh DTE pada 10/100Base-T dihubungkan ke repeater (hub), maka repeater
dibuat sedemikian rupa agar jaringan dapat dipandang sebagai suatu shared
network (seperti halnya 10base-5 atau 10base-2)
72
Repeater
73
- Menghubungkan dua segmen LAN yang setipe
- Memperkuat sinyal dari satu segmen ke segmen yang lain
- Noise dan collision ikut disebarkan (tdk dapat memecah collision domain)
- Tidak mengerti format paket
- Known as hub
Bridge

74 

Perangkat layer 2
Menghubungkan dua segmen LAN (bisa berbeda tipe)
Mem-forward frame bila perlu

Dapat mengenal alamat hardware dan melakukan filtering terhadapnya

Noise dan collision tidak ikut disebarkan (tidak diforward)

Broadcast/multicast traffic diforward ke seluruh port

Memungkinkan transmisi beberapa frame secara independent

Bisa memecah collision domain tetapi tidak dapat memecah broadcast domain
Ethernet
bridge
Token Ring
75
Switch
 Mampu mengenali frame (perangkat layer 2)
 Mengenali alamat
 Hanya mem-forward jika diperlukan
 Memungkinkan lebih dari satu pasang komputer berkomunikasi
pada saat yang bersamaan
76
Perbedaan antara hub dan switch
77
Hub: shared media access
Switch: selective access
Router
78
Gateway
79
Another Data Link Network
Point-to-Point (serial) links
81



Banyak koneksi data link yang
merupakan point-to-point serial
links,misalnya:

Pada akses dial-in atau DSL dengan access
routers

Router-router dihubungkan dengan high-speed
point-to-point links
Pada koneksi point-to-point ini, hosts dan
routers dihubungkan oleh suatu kabel
serial
Acce s s
Route r
M ode m s
Dial-Up Access
Router
Protokol layer data link untuk point-topoint links adalah sederhana:

Fungsi utamanya adalah menmbungkus
(encapsulation) datagram IP

Tidak diperlukan medium access control (MAC)
Router
Router
Point-to-Point Links
Router
Protokol Data Link untuk Point-to-Point links
82



SLIP (Serial Line IP)

Merupakan protokol pertama yang digunakan untuk mengirimkan datagram IP
melalui link dial-up (sejak 1988)

Hanya melakukan proses enkapsulasi
PPP (Point-to-Point Protocol):
•
Penerus SLIP pada tahun 1992, dengan penambahan beberapa fungsi
•
Digunakan untuk dial-in dan untuk high-speed routers
HDLC (High-Level Data Link) :
•
Standard yang banyak digunakan dan sangat berpengaruh (1979)
•
Protokol default untuk link serial pada router Cisco
•
Bahkan PPP sebenarnya berdasarkan salah satu varian HDLC
WANs
Wide Area Networks
X.25
85





X.25 lahir atas dorongan kebutuhan transfer informasi dalam bentuk data
dalam jaringan publik
PSTN sebagai jaringan telekomunikasi yang telah lebih dahulu lahir, kurang
efisien untuk digunakan bagi transfer data serta kecepatan transfer yang
dapat diakomodasi rendah
X.25 dipublikasikan pertama kali sebagai X.25 Recommendation oleh
CCITT (Comité Consultatif International Télégraphique et
Téléphonique)/(International Consultative Committee for Telegraphy and
Telephony) pada tahun 1974 sebagai draft pertama (the "Gray Book").
Direvisi pada tahun 1976,1978,1980, dan 1984 dengan
dipublikasikannya Rekomendasi "Red Book“
Hingga tahun 1988, X.25 telah direvisi dan dipublikasikan kembali
X.25 dikenal sebagai standard interface untuk wide area packet networks
(WAN)
Perangkat X.25
86

Ada tiga katagori perangkat jaringan X.25






Data terminal equipment (DTE)
Data circuit-terminating equipment (DCE)
Packet switching exchange (PSE)
DTE : end system yang berkomunikasi melalui jaringan X.25.
Biasanya berupa terminal, personal computers, atau network
hosts, dan terletak di lokasi pelanggan (subscribers premises)
DCE : perangkat komunikasi seperti modem. Menyediakan
interface antara perangkat DTE dengan PSE dan pada
umumnya terletak di penyedia jaringan
PSE : adalah switches yang membentuk jaringan. Mentransfer
data dari satu DTE ke DTE yang lain melalui jaringan X.25
PSN.
Hubungan antar tiga jenis perangkat jaringan X.25
87
Cisco
Packet Assembler/Disassembler (PAD)
88




Perangkat yang juga sering digunakan pada jaringan X.25
Digunakan bila suatu perangkat DTE tidak dapat
mengimplementasikan protokol X.25. Misalnya suatu charactermode terminal
PAD terletak antara perangkat DTE dengan DCE
PAD melakukan tiga fungsi berikut :



Buffering : menyimpan sementara data yang dikirimkan ke atau dari
perangkat DTE
Packet assembly : menyusun data ke dalam bentuk paket dan
mengirimkannya ke perangkat DCE (termasuk menambahkan header X.25)
Packet disassembly : membongkar paket menjadi data untuk dikirimkan ke
DTE (termasuk menghilangkan header X.25
Prinsip kerja PAD ketika menerima paket dari WAN X.25
89
Cisco
90




Ada dua macam virtual circuit yang terdapat pada X.25 yaitu
switched virtual circuit dan permanent virtual circuit.
Switched virtual circuits (SVC) merupakan koneksi temporer .
SVC harus dibentuk, dipertahankan, dan diputuskan oleh
kedua DTE yang berkomunikasi (call-by-call based)
Permanent virtual circuits (PVC) merupakan koneksi yang
dibentuk secara permanen sehingga DTE dapat mengirimkan
data kapan saja karena sesi selalu aktif (serupa dengan
leased lines)
In X.25 networks, the VC information is called the logical
channel identifier (LCI) and is included in the packet header
Frame Relay
Frame relay
92





Teknologi packet switching
Connection-oriented
Mendefinisikan interface antara perangkat user
dengan perangkat jaringan
Tidak mendefinisikan operasi (ruting) di dalam
jaringan (diserahkan ke vendor)
Scalable – kecepatan implementasi dapat
dilakukan mulai 56 kbps sampai T1 (1.544 Mbps)
atau bahkan T3 (45 Mbps)
93
Frame Relay Virtual Circuits
94


The VC information is called a
data link control identifier
(DLCI) and is included in the
frame header
Ada dua macam virtual circuit
•
•

Switched Virtual Circuits (SVCs)
Permanent Virtual Circuits
(PVCs)
PVC
•
•
Koneksi statis antar end system
Serupa dengan
leased lines,
only :
–
–
Store and forward
Variable delays
Frame Relay Virtual Circuits (cont.)
95
SVC


Setup koneksi dan pemutusan dinamis antar end
system
Serupa dengan koneksi dial-up
96
www.lintasarta.net
ET2080 Jaringan Telekomunikasi