KONFUSIANISME

Download Report

Transcript KONFUSIANISME

KONFUSIANISME
PPMJ
22 November 2012
Nadya Inda Syartanti
Istilah
Konfusianisme
Kong Hu Cu/
Kong Fu Tsu
Jukyou/
Jugaku
Pencetus
Konfusianisme dicetuskan
oleh seorang filosof Cina
yang bernama Konfusius.
Lahir pada abad ke-5 di
Sando, Cina.
Perkembangannya
KONFUSIANISME
Perkembangan Konfusianisme
Ajaran ini masuk ke
Jepang bersamaan dengan
masuknya agama Budha
pada abad ke-6.
Perkembangan Konfusianisme
 Ajaran
ini mulai masuk ke Jepang
ketika Pangeran Shotoku
mengirim wakil-wakilnya untuk
belajar di Cina.
 Sepulang dari Cina, mereka
membawa pulang banyak buku
ilmu pengetahuan Cina.
Perkembangan Konfusianisme
Pola pemikiran Jepang saat
ini lahir atau terbentuk pada
zaman Kinsei yang mendapat
pengaruh besar dari
Konfusianisme.
Perkembangan Konfusianisme
Setelah melalui proses
panjang, dapat diketahui
bahwa etika dan moral
orang Jepang tidak terlepas
dari Konfusianisme.
Perkembangan Konfusianisme
Ajaran ini tidak hanya
mempengaruhi moral tetapi
juga mengajarkan untuk
berpendidikan dan menjadi
cendekiawan.
Tokoh Penyebarnya
KONFUSIANISME
Tokoh Penyebar Konfusianisme
Tokoh
Itoo Jinsai
Ogyuu Sorai
Hayashi Razan
Itoo Jinsai & Ogyuu Sorai
Saling Mencintai
Mampu Menahan Nafsu
Menghormati Kaisar
Hayashi Razan
Cendekiawan Jepang yang
muncul pada zaman Edo,
yang memperkenalkan salah
satu aliran yang disebut
dengan Shuushigaku.
Hayashi Razan
Inti ajarannya adalah
manusia harus memilih
segala sesuatu tentang
kebaikan dan harus
menghindari keserakahan.
Ajarannya
KONFUSIANISME
Inti dari ajaran Konfusianisme
Ajaran
Moral
Etika
Akhlak
Inti dari ajaran Konfusianisme
Konfusianisme merupakan
susunan falsafah dan etika
yang mengajar bagaimana
manusia bertingkah laku.
Inti dari ajaran Konfusianisme
Ajaran ini mementingkan
akhlak yang mulia dengan
menjaga hubungan antara
‘manusia’ di langit dengan
manusia di bumi dengan baik.
Inti dari ajaran Konfusianisme
Penganutnya diajar supaya
tetap mengingat nenek
moyang seolah-olah roh
mereka hadir di dunia ini.
Aplikasi dari ajaran Konfusianisme
Bekerja adalah jiwa dan
nilai dari hidup itu sendiri
Uang bukan segalagalanya
Pendidikan dan proses itu
penting
Bekerja adalah jiwa & nilai dari hidup
itu sendiri
 Masyarakat
Jepang selalu berusaha
untuk tidak egois dalam hal pekerjaan.
 Mereka selalu berusaha bekerja
seprofesional mungkin agar dapat
dihargai oleh masyrakat.
 Memberikan yang terbaik dari apa
yang ia kerjakan dan bagaimana agar
orang sekitarnya merasa sejahtera.
Uang bukan segala-galanya
Pengusaha Jepang tidak pernah
mementingkan diri dengan sibuk
memperkaya dirinya sendiri.
 Yang selalu terpikir oleh mereka
bagaimana agar usahanya dapat
berkembang dalam waktu lama.
 Tidak menghalalkan berbagai macam cara
agar bisa meraup untuk dalam waktu yang
singkat.

Pendidikan dan proses itu penting
Masyarakat Jepang selalu belajar dengan
intensitas yang tinggi.
 Berpikir jauh ke depan agar tak tertinggal.
 Alhasil kini Jepang menjadi negara kuat
dan diperhitungkan di mata dunia.
 Dan, proses belajar mereka dari segala
aspek, seperti pemikiran, industri,
ekonomi, teknologi, dan lain-lain.

Kesimpulan
 Konfusianisme
mengajari
pengikutnya untuk hidup sederhana
dan tidak bermewah-mewah.
 Tentu saja hal ini yang
mempengaruhi ekonomi Jepang.
 Orang Jepang selalu berhemat
dengan menabung uangnya.
Kesimpulan
 Nilai-nilai
konfusius menjadi jiwa
dan karakter Jepang.
 Bahkan hingga kini, dan itulah
salah satu cikal bakal kemajuan
Jepang saat ini.
 Dan, menjadikan negara Jepang
sebagai negara maju.
Ada pertanyaan?
おわり