Transcript Pertemuan 11 - STIKOM Surabaya OpenCourseWare
ELEKTRONIKA
Bab 7. Pembiasan Transistor
DR. JUSAK
Bias Pembagi Tegangan
Bias pembagi tegangan, atau Voltage- Divider Bias (DVB) ditunjukkan dalam Gambar di samping.
Seperti terlihat, rangkaian basis memiliki pembagi tegangan melalui hambatan π 1 dan π 2 .
R1 Vcc RC R2 RE
ELEKTRONIKA β STMIK STIKOM SURABAYA
2
Bias Pembagi Tegangan
Pada desain rangkaian bias pembagi tegangan yang baik, arus basis lebih kecil daripada arus yang melalui pembagi tegangan. Karena arus basis sangat kecil dan bisa diabaikan, maka koneksi antara pembagi tegangan dan basis dapat dianggap sebagai rangkaian terbuka. Tegangan keluaran pembagi tegangan didefinisikan oleh: π π΅π΅ = π 1 π 2 + π 2 π ππ
ELEKTRONIKA β STMIK STIKOM SURABAYA
3
Bias Pembagi Tegangan
Gambar di samping adalah rangkaian ekivalen dari rangkaian bias pembagi tegangan.
Seperti terlihat,
bias pembagi tegangan sebenarnya adalah rangkaian bias emiter yang tersamar
. Karena itu rangkaian bias pembagi tegangan menjaga arus emiter pada posisi tetap , dan karena itu titik Q tidak mudah bergeser dan tidak tergantung pada arus basis (seperti kita pelajari pada rangkaian bias emiter pada Bab sebelumnya).
VBB RE
ELEKTRONIKA β STMIK STIKOM SURABAYA
4 Vcc RC
Bias Pembagi Tegangan
Setelah nilai dari berikut: π π΅π΅ didapatkan, maka rumus-rumus lain terkait dengan rangkaian bias pembagi tegangan dapat diturunkan sebagai π πΈ πΌ πΈ = π π΅π΅ = π πΈ π πΈ β π π΅πΈ πΌ πΆ β πΌ πΈ π πΆ = π πΆπΆ β πΌ πΆ π πΆ π πΆπΈ = π πΆ β π πΈ
ELEKTRONIKA β STMIK STIKOM SURABAYA
5
Contoh Kasus
Pada rangkaian di samping ini, tentukan nilai πΌ πΆ dan π πΆπΈ (titik Q) dari rangkaian tersebut.
ELEKTRONIKA β STMIK STIKOM SURABAYA
6
Contoh Kasus
π π΅π΅ = 2,2πΎ 10πΎ+2,2 10π = 1,8V π πΈ = 1,8π β 0,7π = 1,1π πΌ πΈ = 1,1π 1πΎΞ© = 1,1ππ΄ πΌ πΆ β π, πππ¨ π πΆ = 10π β 1,1ππ΄ 3,6πΎΞ© = 6,04π π πΆπΈ = 6,04π β 1,1π = π, πππ½
ELEKTRONIKA β STMIK STIKOM SURABAYA
7
Contoh 1.
Tentukan nilai πΌ πΆ dan π πΆπΈ mengubah nilai tegangan (titik Q) dari rangkaian di atas dengan π πΆπΆ menjadi 15V.
ELEKTRONIKA β STMIK STIKOM SURABAYA
8
Analisis Akurat untuk Rangkaian Bias Pembagi Tegangan
Desain rangkaian bias pembagi tegangan yang baik harus memiliki kriteria berikut:
pembagi tegangan terlihat kaku terhadap tahanan input dari basis
.
Pembagi tegangan dikatakan kaku apabila memenuhi kriteria berikut: R1||R2 π 1 ||π 2 < 0,01π½ π·πΆ π πΈ VBB RC RE Untuk menghasilkan rangkaian yang sangat stabil, rangkaian pembagi tegangan harus memenuhi syarat di atas.
ELEKTRONIKA β STMIK STIKOM SURABAYA
9 VCC
Analisis Akurat untuk Rangkaian Bias Pembagi Tegangan
Dengan menggunakan rangkaian pembagi tegangan kaku, nilai arus emiter πΌ πΈ dapat dihitung dengan rumusan: πΌ πΈ = π πΈ π π΅π΅ β π π΅πΈ + π 1 ||π 2 /π½ ππ
ELEKTRONIKA β STMIK STIKOM SURABAYA
10
Contoh 2
Perhatikan rangkaian di samping: a. Apakah rangkaian tersebut merupakan rangkaian pembagi tegangan kaku?
b. Tentukan nilai akurat dari arus emiter.
ELEKTRONIKA β STMIK STIKOM SURABAYA
11
Garis Beban dan Titik Q
+10V R1 RC 3.6k
Rangkaian bias pembagi tegangan di samping membuat tegangan emiter tetap pada nilai 1,1V. Titik Q yang dihitung paad bagian sebelumnya memberikan nilai arus kolektor 1,1mA dan tegangan kolektor emiter 4,94V.
10k R2 2.2k
2N3904 RE 1k Garis beban dan Titik Q digambarkan pada slide berikut ini.
arus,
π½ ππ
Pada rangkaian tersebut titik Q tidak bergeser terhadap perubahan penguatan
. Satu-satunya cara untuk menggeser titik Q adalah dengan mengubah-ubah nilai π πΈ .
ELEKTRONIKA β STMIK STIKOM SURABAYA
12
Garis Beban dan Titik Q
mA 2,78 I C 1,1 Q H Q 4,94V Q L V CE 10V
ELEKTRONIKA β STMIK STIKOM SURABAYA
13
1.
2.
Contoh 3.
Tentukan titik Q pada rangkaian di atas apabila nilai 2,2πΎΞ© . (
Berasosiasi dengan titik
π πΏ π πΈ adalah
pada gambar garis beban
) Tentukan titik Q pada rangkaian di atas apabila nilai 510Ξ© . (
Berasosiasi dengan titik
π π» π πΈ adalah
pada gambar garis beban
)
ELEKTRONIKA β STMIK STIKOM SURABAYA
14
Bias Emiter dengan Dua Catu Daya
Gambar di samping merupakan rangkaian bias emiter dengan dua catu daya. Yang mana catu negatif membias maju dioda emiter, sedangkan catu daya positif membias balik diode kolektor.
Dengan menggunakan desain rangkaian semacam ini, arus basis akan sangat kecil sekali, mendekati 0V sehingga dapat diabaikan.
ELEKTRONIKA β STMIK STIKOM SURABAYA
15
Bias Emiter dengan Dua Catu Daya
Perhatikan rangkain di samping. Tegangan pada dioda emiter adalah -0,7V, hal ini terjadi karena tegangan pada dioda basis adalah 0V. Sehingga adanya penurunan tegangan dari basis ke emiter sebesar 0,7V menyebab tegangan pada emiter menjadi 0V-0,7V=-0,7V.
Sehingga tegangan pada tahanan emiter adalah: π π πΈ = β0,7π β β2π = 1,3π
ELEKTRONIKA β STMIK STIKOM SURABAYA
16
Bias Emiter dengan Dua Catu Daya
Mengacu pada gambar di slide sebelumnya, πΌ πΈ = π πΈ π πΈ = 1,3π 1πΞ© = 1,3ππ΄ π πΆ = 10π β 1,3ππ΄ 3,6πΞ© = 5,32π π πΆπΈ = 5,32π β β0,7 = 6,02π Untuk menghasilkan nilai π π΅πΈ β 0 , maka diperlakukan aturan yang sama seperti pada transistor bias pembagi tegangan, yaitu: π π΅ < 100π½ ππ π πΈ
ELEKTRONIKA β STMIK STIKOM SURABAYA
17
Contoh 4
Pada rangkaian di bawah, tentukan nilai tegangan kolektor pada masing-masing stage dari rangkaian!
ELEKTRONIKA β STMIK STIKOM SURABAYA
18
Bias Umpan Balik Emiter
Rangkaian bias basis merupakan rangkaian terburuk jika digunakan untuk membuat titik Q yang tetap. Hal ini terjadi, karena arus kolektor akan berubah apabila penguatan arus berubah.
Sekarang kita bicarakan rangkaian bias umpan balik emiter. Tujuannya adalah untuk menstabilkan titik Q.
Rangkaian bias umpan balik emiter ditunjukkan oleh gambar di samping.
RB +VCC RC
ELEKTRONIKA β STMIK STIKOM SURABAYA
19 RE
Bias Umpan Balik Emiter
Ide dasar dari rangkaian di atas adalah : Jika πΌ πΆ bertambah, maka juga bertambah. π π΅ tegangan pada π πΈ balikkan ke rangkaian basis.
juga bertambah, akibatnya yang lebih besar akan mengurangi π π΅ . Ini mengakibatkan berlawanan dengan kenaikan πΌ πΆ πΌ π΅ berkurang, yang . Disebut umpan balik karena perubahan tegangan pada emiter, diumpan π π΅ Rangkaian umpan balik emiter tidak pernah popular karena pergeseran titik masih terlalu besar untuk aplikasi produksi masal.
ELEKTRONIKA β STMIK STIKOM SURABAYA
RB 20 +VCC RC RE
Bias Umpan Balik Emiter
Berikut ini adalah beberapa rumusan untuk analisis rangkaian bias umpan balik emiter: πΌ πΈ = π πΆπΆ βπ π΅πΈ π πΈ + π π΅ π½ππ π πΈ = πΌ πΈ π πΈ π π΅ = π πΈ + 0,7π π πΆ = π πΆπΆ β πΌ πΆ π πΆ
ELEKTRONIKA β STMIK STIKOM SURABAYA
21
Bias Umpan Balik Emiter
Tujuan dari rangkaian bias umpan balik emiter ini adalah untuk membanjiri π½ ππ , yaitu π πΈ harus bernilai lebih besar daripada π π΅ π½ ππ Jika hal ini dipenuhi maka πΌ πΈ menjadi tidak sensitif terhadap perubahan pada π½ ππ .
. Tetapi pada rangkaian praktis kita tidak dapat merancang rangkaian dengan π πΈ yang cukup besar untuk membanjiri efek π½ ππ tanpa memotong (cutting off) transistor.
ELEKTRONIKA β STMIK STIKOM SURABAYA
22
Bias Umpan Balik Emiter
I C +15V mA 14,9 RB 430k RC 910 ο’
dc
ο½ 300 9,33 ο’
dc
ο½ 100 3,25 RE 100 15V V CE Terlihat bahwa variasi 3:1 dari penguatan arus, membawa perubahan besar pada arus kolektor.
ELEKTRONIKA β STMIK STIKOM SURABAYA
23
Bias Umpan Balik Kolektor
Perhatikan gambar rangkaian bias umpan balik kolektor di samping.
Bias umpan balik kolektor bertujuan untuk menstabilkan titik Q. Idenya adalah memberi umpan balik tegangan ke basis untuk menetralkan setiap perubahan pada arus kolektor.
Misalkan terjadi penambahan terhadap arus kolektor, yang berarti pengurangan terhadap tegangan kolektor. Pengurangan tegangan kolektor ini berakibat penurunan arus basis yang menyebabkan penurunan terhadap arus kolektor.
RB +VCC
ELEKTRONIKA β STMIK STIKOM SURABAYA
24 RC
Bias Umpan Balik Kolektor
Berikut ini adalah beberapa rumusan untuk analisis rangkaian bias umpan balik emiter: πΌ πΈ = π πΆπΆ βπ π΅πΈ π πΆ + π π΅ π½ππ π π΅ = 0,7π π πΆ = π πΆπΆ β πΌ πΆ π πΆ Titik Q biasanya ditetapkan di dekat titik tengah garis beban dengan menggunakan resistansi basis: π π΅ = π½ ππ π πΆ RB
ELEKTRONIKA β STMIK STIKOM SURABAYA
+VCC 25 RC
Bias Umpan Balik Kolektor
+VCC mA I C RB RC 1k 15 200k 8,58 4,77 ο’
dc
ο½ 300 ο’
dc
ο½ 100 V CE 15V Terlihat pada gambar di atas, perubahan penguatan arus 3:1 membawa sedikit perubahan pada titik Q dibanding dengan rangkaian bias umpan balik emiter.
ELEKTRONIKA β STMIK STIKOM SURABAYA
26
Bias Umpan Balik Kolektor dan Emiter
Penggabungan rangkaian bias umpanbalik kolektor dan emiter merupakan langkah awal menuju bias yang lebih stabil bagi rangkaian transistor.
Dari rangkaian ini hasilnya hanya sedikit yang lebih baik. Penggabungan rangkaian ini memang menolong, tetapi tidak cukup bagi kinerja yang diperlukan untuk produksi masal.
RB +VCC RC RE
ELEKTRONIKA β STMIK STIKOM SURABAYA
27
Bias Umpan Balik Kolektor dan Emiter
Berikut ini adalah beberapa rumusan untuk analisis rangkaian bias umpan balik emiter: πΌ πΈ = π πΆπΆ βπ π΅πΈ π πΆ +π πΈ + π π΅ π½ππ π πΈ = πΌ πΈ π πΈ π π΅ = π πΈ + 0,7π π πΆ = π πΆπΆ β πΌ πΆ π πΆ RB +VCC RC RE
ELEKTRONIKA β STMIK STIKOM SURABAYA
28