sistem ekonomi islam pai

Download Report

Transcript sistem ekonomi islam pai

SISTEM EKONOMI ISLAM

Oleh

: Biki Zukfikri Rahmat, S.Sos.I, M.E.Sy

DI SAMPAIKAN PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA

DUNIA ISLAM

Mendambakan diterapkannya Sistem Perekonomian yang Berbasis nilai-nilai Dan prinsip syariah Dalam segenap aspek kehidupan bisnis

PENERAPAN NILAI DAN SYARIAH ISLAM DALAM PEREKONOMIAN

DEFINISI EKONOMI ISLAM

M.Akram Kan

Islamic economics aims the study of the human falah (well-being) achieved by organizing the resources of the earth on the basic of cooperation and participation

Definisi Ekonomi Islam

• Secara lepas dapat kita artikan bahwa ilmu ekonomi Islam bertujuan untuk melakukan kajian tentang kebahagiaan hidup manusia yang Kan dicapai dengan mengorganisasikan sumber daya alam atas dasar bekerjasama dan partisipasi. Definisi yang dikemukakan Akram alam) memberikan dimensi normatif (kebahagian hidup di dunia dan akhirat) serta dimensi positif (mengorganisir sumber daya

Muhammad Abdul Manan

Islamic economics is a social science which studies the economics problems of a people imbued with the values of Islam

menurut Manan ilmu ekonomi Islam adalah ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi masyarakat yang diilhami oleh nilai-nilai Islam.

M.Umer Chapra

Islamic economics was defined as that branch of knowledge which helps realize human wellbeing through an allocation and distribution of scarce resources that is in conformity with Islamic teaching without unduly curbing Individual freedom or creating continued macro economic and ecological imbalances

Jadi Menurut Chapra ekonomi Islam adalah sebuah pengetahuan yang membantu upaya realisasi kebahagian manusia melalui alokasi dan distribusi sumber daya yang terbatas yang berada dalam koridor yang mengacu pada pengajaran Islam tanpa memberikan kebebasan individu atau tanpa prilaku makro ekonomi yang berkesinambungan dan tanpa ketidak seimbangan lingkungan.

Muhammad Nejatullah Ash-Sidiqy

Islamic economics is the moslem thinker’s response to the economic challenges of their time. In this endeavor they were aided by the qur’an and the sunnah as well as by reason and experience.

Menurut Ash-Sidiqy ilmu ekonomi Islam adalah respon pemikir Muslim terhadap tantangan ekonomi pada masa tertentu. Dalam usaha keras ini mereka dibantu oleh Al-Qur’an dan Sunnah ,akal (ijtihad) dan pengalaman.

Kursyid Ahmad

Islamic economics is a systematic effort to thyto un derstand the economics’ problem and man’s behavior in relation to that problem from an Islamic perspective

Menurut Ahmad Ilmu ekonomi Islam adalah sebuah usaha sistematis untuk memahami masalah-masalah ekonomi dan tingkah laku manusia secara relasional dalam persfektif

islam Dari ilmu berbagai pengetahuan memandang, meninjau, meneliti, dan akhirnya menyelesaikan definisi yang tersebut, dapatlah disimpulkan bahwa ekonomi Islam adalah suatu berupaya untuk permasalahan-permasalahan ekonomi dengan cara-cara yang (berdasarkan ajaran-ajaran agama Islam) Islami

SISTEM EKONOMI ISLAM

Bagian dari nilai-nilai dan ajaran-ajaran Islam yang mengatur bidang perekonomian ummat yang tidak terpisahkan dari aspek-aspek lain dari keseluruhan ajaran Islam yang komprehensif dan integral.

• •

Prinsip-prinsip Dasar Ekonomi Islam Menurut Umer Chapra

Prinsip Tauhid . Tauhid adalah fondasi keimanan Islam. Ini bermakna bahwa segala apa yang di alam semesta ini didesain dan dicipta dengan sengaja oleh Allah SWT, bukan kebetulan, dan semuanya pasti memiliki tujuan. Tujuan inilah yang memberikan signifikansi dan makna pada eksistensi jagat raya, termasuk manusia yang menjadi salah satu penghuni di dalamnya.

Prinsip khilafah . Manusia adalah khalifah Allah SWT di muka bumi. Ia dibekali dengan perangkat baik jasmaniah maupun rohaniah untuk dapat berperan secara efektif sebagai khalifah-Nya. Implikasi dari prinsip ini adalah: (1) persaudaraan universal, (2) sumber daya adalah amanah, (3), gaya hidup sederhana, (4) kebebasan manusia.

Lanjutan

Prinsip keadilan

. Keadilan adalah salah satu misi utama ajaran Islam. Implikasi dari prinsip ini adalah: (1) pemenuhan kebutuhan pokok manusia, (2) sumber-sumber pendapatan yang halal dan tayyib, 3) distribusi pendapatan dan kekayaan yang merata, (4) pertumbuhan dan stabilitas.

Nilai Instrumental Sistem Ekonomi

Islam Zakat Pelarangan Riba Kerjasama Ekonomi Jaminan Sosial Peranan Pemerintah

17

Tauhid Tujuannya: Taqarrub ila Llah Hukum Menjadi jiwa hukum dalam peradaban manusia

Zakat

Akhlaq Sumber praktek persamaan dan persaudaraan Sosial Mempersamakan dan mempersaudarakan manusia Ekonomi Menjamin growth with equity, memperbaiki hasrat dan pola konsumsi, mendorong redistribusi, dll.

18

Zakat

• Konsep fikih zakat menyebutkan bahwa sistem zakat berusaha untuk mempertemukan pihak surplus Muslim dengan pihak defisit Muslim.

Hal ini dengan harapan terjadi proyeksi pemerataan pendapatan antara surplus dan deficit Muslim atau bahkan menjadikan kelompok yang deficit (mustahik) menjadi surplus (muzzaki).

Biki Zulfikri Ramat

• Zakat sendiri bukanlah satu kegiatan yang semata-mata untuk tujuan duaniawi, seperti distribusi pendapatan, stabilitas ekonomi dan lainnya, tetapi juga mempunyai implikasi untuk kehidupan di akhirat Hal inilah yang membedakan kebijakan fiskal dalam Islam dengan kebijakan fiskal dalam sistem ekonomi pasar. Coba perhatikan QS : At Taubah:103 berikut ini : Biki Zulfikri Ramat 20

“ Ambillah zakat dari sebagian harta, yang dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka ketenangan dan sesungguhnya bagi doakanlah doamu mereka dapat karena memberikan mereka.

Dan Mendengar lagi Maha Mengetahui” Allah Maha Biki Zulfikri Ramat 21

: “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan) oleh orangorang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah seperti sebutir benih yang tumbuh tujuh tangkai, pada tiap-tiap tangkai seratus biji.

Allah melipat-gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia Kehendaki dan Allah Maha luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” Biki Zulfikri Ramat 22

• Dalam Qur’an diperkirakan terdapat 30 ayat yang berkaitan dengan perintah untuk mengeluarkan zakat.

Perintah berzakat sering muncul berdampingan sesudah perintah mendirikan shalat.

Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kegiatan berzakat dalam Islam.

Biki Zulfikri Ramat 23

• Zakat sesungguhnya merupakan instrumen fiskal Islami yang sangat luar biasa potensinya. Potensi zakat ini jika digarap dengan baik, akan merupakan sumber pendanaan yang sangat besar, sehingga dapat menjadi kekuatan pendorong pemberdayaan ekonomi umat dan pemerataan pendapatan. Ujung dari semua itu akan bermuara pada meningkatnya.

perekonomian bangsa.

Biki Zulfikri Ramat 24

• perhitungan-perhitungan potensi zakat yang ada saat ini masih bersifat perkiraan yang kasar. Sebagian besar perhitungan yang telah dilakukan hanya sebatas pada perhitungan potensi minimal. Angka terkecil yang diperoleh dari beberapa perhitungan yang telah dilakukan, adalah sebesar Rp. 5.1 triliun (informasi dari Dewan Syariah Dompet Dhuafa, Panduan Zakat Praktis, tahun 2004). Hingga saat ini belum ada penelitian yang secara spesifik menghitung potensi masing-masing jenis zakat. Di sisi lain realisasi pengumpulan zakat masih jauh dari potensi yang ada.

Biki Zulfikri Ramat 25

Islam Dan Masalah Ekonomi

Menurut Sadr, masalah-masalah ekonomi lahir bukan disebabkan oleh kelangkaan sumber-sumber material ataupun terbatasnya kekayaan alam. Hal ini didukung dengan dalil Al Qur’an Surat Al-Qomar:49 yang menyatakan “Sesungguhnya kami menciptakan segala sesuatu menurut ukurannya”. Dari ayat tersebut yang kemudian diperkuat dalam QS. Ibrahim: 32 34, Sadr berpendapat bahwa permasalahan ekonomi muncul karena disebabkan oleh dua faktor yang mendasar. Pertama adalah karena perilaku manusia yang melakukan kedzaliman dan kedua karena mengingkari nikmat Allah SWT.

Dzalim disini dimaksudkan bahwa betapa banyak ditemukan dalam realitas empiris, manusia dalam aktivitas distribusi kekayaan cenderung melakukan kecurangan-kecurangan untuk memperoleh keuntungan pribadi semata, seperti melakukan tindakan penimbunan atau ikhtikar. Sedangkan yang dimaksud ingkar adalah manusia cenderung menafikan nikmat Allah SWT dengan semena-mena mengeksploitasi sumber-sumber alam.

Lanjutan

• Dari kedua aspek tersebut, Sadr menyimpulkan sebagai salah satu faktor yang dominan yang menjadi akar lahirnya permasalahan ekonomi dalam kehidupan manusia, bukan karena akibat terbatasnya alam atau karena ketidakmampuan alam dalam merespon setiap dinamika kebutuhan manusia. Menurut Sadr, masalah tersebut hanya dapat teratasi dengan mengakhiri kedzaliman dan keingkaran manusia. Salah satu cara yang ditawarkan Sadr adalah dengan menciptakan hubungan yang baik antara distribusi dan mobilisasi segenap sumber daya material untuk memakmurkan alam serta menyibak segala kekayaan. Di sisi lain, Baqr Sadr melihat bahwa paradigma system sekuler yang menyatakan bahwa sumber daya alam adalah terbatas yang dihadapkan pada kebutuhan manusia yang tidak terbatas sebagai kunci lahirnya permasalahan ekonomi, adalah sebagai sesuatu penghindaran sesuatu yang sudah ada solusinya, dengan menyuguhkan penyebab imajiner yang tidak ada solusinya.

Orang Kaya Sejagat Naik 7,7 Juta

• • • • • Menurut survei Merrill Lynch dan Konsultan Teknologi Capgemini yang disiarkan 15 Juni 2004, orang kaya sejagat 7,7 juta, di posisi akhir tahun 2003.

Sejak 2001 membaiknya bursa harga saham dunia dan adanya pertumbuhan ekonomi membuat orang kaya semakin berani berinvestasi dengan imbal hasil (yield) tinggi Peningkatan kekayaan sekitar 7,7 % mencapai total US$ 28,8 trilyun pada 2003.

Jika dikonversikan ke rupiah dg kurs Rp.9000,- per dollar AS mencapai Rp.259,2 triliun. Total kekayaan ini kembali ke level sebelum resesi dunia tahun 2001.

Diperkirakan jumlah kekayaan ini akan semakin meningkat setiap tahunnya dengan pertumbuhan 7% dan jumlah kekayaan mereka akan melampaui US$ 40,7 triliun

Sumber : Kompas 17 Juni 2004

25.000 Orang Meninggal Setiap Hari karena Kelaparan dan Kemiskinan

• Sekjen PBB Kofi Annan pada pertemuan G77 yang diselenggarakan oleh UN Conference on Development and Trading (UNCTAD) di Sao Paulo Brasil tanggal 15 Juni 2004 menyatakan setiap lima detik ada seorang bayi yang meninggal akibat kegagalan dunia memerangi kemiskinan.

• Kegagalan menjangkau pendidikan, kesehatan, dan target target anti kelaparan pada tahun 2015 akan membawa generasi berikutnya di negara berkembang ke kehidupan yang malang Sumber: Kompas 17 Juni 2004

• Di sisi lain, gagasan Sadr tentang pemerataan kekayaan yang mengharuskan adanya sirkulasi harta baik pada domain lokal maupun transnasional juga selaras dengan kritikan Kevin Danaher dalam bukunya ”10 Reason Abolish IMF And World Bank” terhadap kebusukan sistem kapitalisme lewat jejaring 2 institusinya IMF dan World Bank. Menurut Kevin Danaher mengutip data dari The United Nations Development Program (UNDP), bahwa sebanyak 20% kaum kaya di dunia tengah menikmati 86% sumber kekayaan dunia, sedangkan 80% penduduk miskin di dunia hanya menikmati 14% sumber kekayaan dunia.

Betapa ini merupakan sebuah ketimpangan yang tengah dihasilkan oleh sistem kapitalisme yang ironisnya diterapkan hampir di seluruh belahan negara di dunia ini.

Tujuan Ekonomi Islam

• • Ekonomi Islam mempunyai tujuan untuk memberikan keselarasan bagi kehidupan di dunia. Nilai Islam bukan semata-semata hanya untuk kehidupan muslim saja, tetapi seluruh mahluk hidup di muka bumi.

Esensi proses Ekonomi Islam adalah pemenuhan kebutuhan manusia yang berlandaskan nilai-nilai Islam guna mencapai pada tujuan agama (falah). Ekonomi Islam mampu menangkap nilai fenomena masyarakat sehingga dalam perjalanannya tanpa meninggalkan sumber hukum teori ekonomi Islam, bisa berubah.

32

Lanjutan

• Secara terperinci, tujuan ekonomi Islam dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Kesejahteraan terpenting.

ekonomi Kesejahteraan adalah ini individu, masyarakat dan negara.

tujuan mencakup ekonomi yang kesejahteraan 2) Tercukupinya kebutuhan dasar manusia, meliputi makan, minum, pakaian, tempat tinggal, kesehatan, pendidikan, keamanan serta sistem negara yang menjamin terlaksananya kecukupan kebutuhan dasar secara adil.

3) Penggunaan sumber daya secara optimal, efisien, efektif, hemat dan tidak membazir.

4) Distribusi harta, kekayaan, pendapatan pembangunan secara adil dan merata.

5) Menjamin kebebasan individu.

dan hasil 6) Kesamaman hak dan peluang.

7) Kerjasama dan keadilan

Perbandingan Sistem Ekonomi

• • • Dari bagan pada Gambar terlihat bahwa, untuk sistem EKONOMI SOSIALIS , paradigma yang digunakan adalah Marxis yaitu paradigma yang tidak mengakui pemilikan secara individual. Semua kegiatan, baik produksi maupun yang lainnya ditentukan oleh negara dan didistribusikan secara merata menurut kepen-tingan negara. Dasar yang digunakan dalam ekonomi sosialis yaitu bahwa, pemilikan faktor produksi pribadi tidak diakui.

Sedangkan filosofinya yaitu bahwa, semua anggota masyarakat merupakan satu kesatuan yang mempunyai kesamaan hak, kesamaan tanggungjawab dan kesamaan lainnya. Dalam sistem ekonomi sosialis ini, semua orang harus sama tidak boleh ada perbedaan.

SISTEM EKONOMI KAPITALIS merupakan sistem ekonomi yang mempunyai paradigma bahwa, kegiatan ekonomi ditentukan oleh mekanisme pasar. Semua aktivitas ekonomi ditentukan oleh mekanisme pasar. Dasar pemikiran yang digunakan adalah bahwa, semua orang merupakan makhluk ekonomi yang berusaha untuk memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas dan akan terus berusaha memenuhinya sekuat kemampuannya. Individualisme merupakan filosofi yang digunakan. Dalam hal ini, semua orang berhak untuk memenuhi kebutuhannya sebanyak-banyaknya dan berhak atas kekayaan yang dimilikinya secara penuh. Faktor-faktor produksi dapat dikuasai secara individu dan digunakan oleh yang bersang-kutan sesuai dengan keinginannya tanpa dibatasi sepanjang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Selanjutnya, SISTEM EKONOMI SYARIAH mempunyai paradigma bahwa, segala sesuatu yang ada dan kegiatan yang dilakukan harus didasarkan pada Al Qur’an dan Hadist atau syariah Islam. Dalam kegiatan ekonomi, dasar yang digunakan adalah bahwa, sebagai umat Muslim setiap orang mempunyai kewajiban untuk melakukan semua aktivitas sesuai dengan ajaran Islam. Filosofi yang diterapkan yaitu bahwa, semua manusia adalah makhluk Allah, karenanya harus selalu mengabdi kepada-Nya. Semua aktivitas yang dilakukan termasuk aktivitas ekonomi merupakan ibadah kepada Allah.