RekayasaSistem - Dedy Alamsyah

Download Report

Transcript RekayasaSistem - Dedy Alamsyah

Rekayasa Sistem
3 SKS
Dedy Alamsyah, S.Kom.
Tentang Mata Kuliah
•
Rekayasa Sistem
•
Kredit: 3 SKS
•
Dosen: Dedy Alamsyah, S.Kom
•
Kelas: Senin, 19.20-21.00 WIB
Komposisi Penilaian
Aspek Penilaian
Prosentase
Tugas Mandiri - Jurnal
20 %
Hasil Ujian Tengah Semester
30 %
Hasil Ujian Akhir Semester
40 %
Presentasi
10 %
Total
100 %
Profile

Nama
: Dedy Alamsyah, S.Kom

Panggilan
: Dedy

Email
: [email protected]

Web
: http://wafasa.wordpress.com

Facebook
: http://www.facebook.com/alamsyahdedy

LinkedIn
: http://www.linkedin.com/pub/dedy-alamsyah/36/84a/42a

YM
: dygorgonites

Pekerjaan
: IT Dept. Head at PT Alamkaca Prabawa Indonesia
Dosen Lepas Perguruan Tinggi Raharja (TI)
Tata Tertib Perkuliahan
1. Sama dengan tata tertib kampus
2. Tidak boleh mengantuk apalagi tidur
3. Tidak boleh BETE dan Vacum
4. Terlambat di bawah 20 menit langsung diabsen
1. Telat 30 menit diabsen 30 menit kemudian
2. Telat 40 menit diabsen 40 menit kemudian
Teknik Pembelajaran
1. Ceramah dan Tanya Jawab
2. Presentasi , Tanya Jawab dan Diskusi
3. Tugas
1. Tugas Rekayasa Sistem
2. Jurnal Rekayasa Sistem
Silabus Perkuliahan
Pert. /
Mode
1.
F2F
Pokok Bahasan / Materi
Pokok Bahasan :

Pengertian Dasar
Rekayasa Sistem
Tujuan Instruksional Khusus




Mahasiswa akan dapat
memahami langkah-langkah
pemecahan masalah  C2
Mahasiswa akan. dapat
memberi contoh jenis-jenis
algoritma C2
Mahasiswa akan dapat
merancang fungsi flowchart.
 C3
Mahasiswa akan dapat
memahami dan memberi
contoh jenis data, Indentifer,
variable, operator dan
ekspresi C2
Aktivitas Pembelajaran



Dosen menjelaskan
pengertian algoritma, dan
langkah-langkah pemecahan
masalah
Mahasiswa mendiskusikan
contoh-contohdari jenis
algoritma, jenis data data
Dosen memberikan studi
kasus berhubungan tentang
flowchart
Media / Referensi

Silabus Perkuliahan - 2
2
F2F
Pokok Bahasan :

Manajemen proyek
software engineering


Mahasiswa dapat merancang
Statement Penugasan dan
Statament Input/Output  C3
Mahasiswa dapat merancang
Seleksi :If-then-else, If-then,
Nested If  C3



Dosen menjelaskan dan
memberikan contoh
bagaimana membuat
rancangan Statement
Penugasan dan Statement
Input/Output (read/write)
Dosen menjelaskan dan
memberikan contoh
bagaimana membuat
rancangan Seleksi :If-thenelse, If-then, Nested If
Mahasiswa melakukan diskusi
tentang tugas yang diberikan
oleh dosen
Tugas

Dosen memberikan tugas
studi kasus yang berhubungan
dengan pokok pembahasan

3.
F2F
Pokok Bahasan :

Proses rekayasa sistem

Mahasiswa dapat merancang
Pengulangan (loop): For,
Repeat-Until,While-Do C3

Mahasiswa dapat merancang
Statement Case & Go To C3



Dosen menjelaskan dan
memberikan contoh bagaimana
membuat rancangan
Pengulangan (loop): For,
Repeat-Until,While-Do
Dosen menjelaskan dan
memberikan contoh bagaimana
membuat rancangan Statement
Case & Go To
Mahasiswa melakukan diskusi
tentang tugas yang diberikan
oleh dosen
Tugas

Dosen memberikan tugas studi
kasus yang berhubungan
dengan pokok pembahasan
4.
F2F
Pokok Bahasan :

Perencanaan proyek
Rekayasa Software


Mahasiswa akan dapat
memahami tentang Fungsi 
C3
Mahasiswa akan dapat
memahami tentang Prosedur
 C3


Dosen menjelaskan pengertian
fungsi dan prosedur
Mahasiswa mendiskusikan
manfaat fungsi dan prosedur
dalam pembuatan program

Silabus Perkuliahan - 3
5.
F2F
Pokok Bahasan :

Konsep dasar Object
Oriented Design


Mahasiswa dapat membuat
algoritma Array 1 Dimensi
 C3
Mahasiswa dapat membuat
algoritma Array 2 Dimensi
 C3



Dosen menjelaskan dan
memberikan contoh
bagaimana membuat
rancangan algoritma 1
Dimensi
Dosen menjelaskan dan
memberikan contoh
bagaimana membuat
rancangan algoritma 2
Dimensi
Mahasiswa melakukan
diskusi tentang tugas yang
diberikan oleh dosen

Tugas

Dosen memberikan tugas
studi kasus Array dengan
menggunakan IF-Then, For,
While-Do, buku Logika
algoritma hal 34-36
6-7
F2F
Pokok Bahasan :
Object Oriented Design Kopling


Mahasiswa akan dapat
memahami sekuensial,
record, set  C2
Mahasiswa akan dapat
memberi contoh-contoh
tentang sekuensial, record
dan set  C2

Dosen menjelaskan dan
memberikan contoh tentang
sekuensial, record dan set

Silabus Perkuliahan - 4
8.
F2F
Pokok Bahasan :

Object Oriented Design
Modularity

Mahasiswa akan dapat
mengetahui proses-proses
mengunakan Iterasi C3


Dosen menjelaskan dan
memberikan contoh proses
Iterasi
Mahasiswa melakukan diskusi
tentang tugas yang diberikan
oleh dosen

Tugas

Dosen memberikan tugas
studi kasus tentang Iterasi
9.
F2F
Pokok Bahasan :

fungsi Object dalam PHP
Materi :

Overview Object

Object Properties ,Object
Methods dan Inheritance

Mahasiswa dapat merancang
penggunaan Rekursif  C3


Dosen menjelaskan dan
memberikan contoh
penggunaan Rekursif
Mahasiswa melakukan diskusi
tentang tugas yang diberikan
oleh dosen
Tugas

Dosen memberikan tugas
studi kasus Menara Hanoi
(tentang penggunan Rekursif)

10
F2F
Pokok Bahasan :

koneksi PHP dengan
beragam Database
Materi :

Koneksi PHP dengan
MySQL

Koneksi PHP dengan SQL
Server

Koneksi PHP dengan Ms
Access

Mahasiswa dapat
menjelaskan metode
pengurutan data  C2

Membuat algoritma
pengurutan data dengan
menggunakan
Definisi Sorting
Buble Sort
Selection Sort
Insertion Sort  3

Dosen menjelaskan dan
memberikan contoh
penggunaan algoritma
pengurutan data
Tugas

Dosen memberikan tugas
studi kasus pengurutan data

11-12.
F2F
13-14.
F2F
Pokok Bahasan :

pengeditan database
dengan PHP
Materi :

Insert, view database
MYSQL dengan PHP

Update,Delete database
My SQL dengan PHP
Pokok Bahasan :

project aplikasi web
dengan PHP
Materi :

Web application
Documentation

Web application
Development


Mahasiswa dapat
menjelaskan metode
pengurutan data  C2
Membuat algoritma
pengurutan data  C3

Dosen menjelaskan dan
memberikan contoh
penggunaan algoritma
pengurutan data
Tugas

Dosen memberikan tugas
studi kasus pengurutan data

Mahasiswa akan dapat
memahami Merging  C2

Dosen menjelaskan dan
memberikan contoh tentang
sekuensial, record dan set

Pengertian Sistem
Menurut Bucley : Sistem adalah suatu kebulatan atau totalitas yang berfungsi secara utuh, disebabkan adanya
saling ketergantungan diantara bagian-bagiannya. (A whole that functions as a whole by virtue of
interdependence of its parts).
Sumber : http://www.pu.go.id/bapekin/mutu/referensi/tulisan.htm
Menurut H. Kerzner Sistem adalah sekelompok komponen yang terdiri dari manusia dan/atau bukan manusia
(non-human) yang diorganisir dan diatur sedemikian rupa sehingga komponen-komponen tersebut dapat
bertindak sebagai satu kesatuan dalam mencapai tujuan, sasaran bersama atau hasil akhir. Pengertian ini,
mengandung arti pentingnya aspek pengaturan dan pengorganisasian komponen dari suatu sistem untuk
mencapai sasaran bersama, karena bila tidak ada sinkronisasi dan koordinasi yang tepat, maka kegiatan masingmasing komponen, sub-sistem, atau bidang dalam suatu organisasi akan kurang saling mendukung.
Sumber : http://www.pu.go.id/bapekin/mutu/referensi/tulisan.htm
Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu
tujuan
“Sistem merupakaan satu-kesatuan yang tidak dapat dipisah dan memiliki ketergantungan setiap komponennya
agar dapat mencapai suatu tujuan. Agar dapat mencapai suatu sasaran maka perlunnya suatu koordinasi yang
tepat pada setiap bagian”
Pengertian Sistem Informasi
Menurut Alter (1992), Sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi,
orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah
organisasi.
Sedangkan menurut Wilkinson (1992), Sistem informasi adalah kerangka kerja yang
mengkoordinasikan sumber daya manusia dan komputer untuk mengubah masukan (input)
menjadi keluaran (informasi) guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan.
Menurut Turban,Mclean dan Watherbe (1999), Sebuah sistem informasi mengumpulkan,
memproses, menyimpan, menganalisis dan menyebarkan informasi untuk tujuan spesifik.
“ Jadi beragam definisi sistem informasi dapat disimpulkan bahwa sistem informasi
mencangkup sejumlah komponen (manusia, komputer, teknologi informasi dan prosedur
kerja), ada sesuatu yang diproses dengan input data sehingga menghasilkan output yang
bermanfaat yaitu informasi (data menjadi informasi), sehingga dapat menganalisis dan
menyebarkan informasi dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan.”s
Definisi Rekayasa Sistem
Rekayasa sistem adalah kumpulan konsep, pendekatan dan metodologi, serta alat-alat bantu
(tools) untuk merancang dan menginstalasi sebuah kompleks sistem. Kompleksitas sistem
bisa diakibatkan karena 2 hal yaitu kompleksitas dinamis dan kompleksitas detail.
Kompleksitas detail ketika komponen atau sub-sistem yang dirancang tidak hanya banyak
tetapi ditambah pula dengan multi-sourcing (multi suplier), multi standard, multi criteria dan
lainnya.
Rekayasa sistem dewasa ini, terutama di Amerika, lekat dengan dunia militer, karena produkproduk militer memang memiliki kriteria akan kompleksitas detail seperti ini, misalnya
pesawat tempur, kapal induk, sistem pertahanan rudal patrior dsb, dimana timbul kombinasi
yang kompleks antara sub-sistem mekanis, sub-sistem elektronik dan sub-sistem manusia.
Disiplin ilmu sistem engineering sendiri dewasa ini sedang berevolusi untuk mencari jati diri.
Sebagian besar masih bergabung dengan bidang ilmu lainnya seperti biologi, teknik industri,
teknik komputer, teknik kimia (instalasi sebuah processing plant membutuhkan skill rekayasa
sistem).[Hid07]
Count.



Dalam lingkup pengembangan perangkat lunak, rekayasa Sistem adalah kegiatan untuk menentukan spesifikasi,
perancangan, pengimplementasian, penyebaran, dan pemeliharaan sistem sebagai satu kesatuan. Sehingga,
rekayasa sistem atau lebih tepatnya, rekayasa sistem berbasis komputer berhubungan dengan semua aspek
pengembangan dan evolusi sistem kompleks dimana perangkat lunak memainkan peran utama. Rekayasa sistem
merupakan disiplin yang lebih tua dibandingkan dengan rekayasa perangkat lunak. Orang telah melakukan
spesifikasi dan perakitan sistem industri secara kompleks seperti kereta api dan pabrik kimia selama lebih dari 100
tahun. Akan tetapi, seiring dengan bertambahnya persentase perangkat lunak pada sistem, maka teknik rekayasa
perangkat lunak seperti pemodelan use – case, manajemen konfigurasi, dan lain sebagainya sering dipergunakan
dalam proses rekayasa sistem [Som01].
Sommerville mendefinisikan sistem sebagai sekumpulan komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama
untuk mencapai tujuan. Definisi umum ini mencakup banyak jenis sistem. Sebagai contoh, sistem yang sederhana
seperti sistem pencatatan skor mungkin hanya terdiri dari 2 atau 3 modul perangkat lunak. Sebaliknya, sistem
kontrol lalu lintas dapat terdiri dari ratusan perangkat lunak dan keran, ditambah manusia sebagai pemakainya,
yang membuat keputusan berdasarkan informasi dari sistem [Som01].
Sistem seringkali hierarkis, dimana bahwa mereka mencakup sistem – sistem lain. Sebagai contoh, sistem perintah
dan kendali polisi mungkin melibatkan sistem informasi geografis untuk memberikan detail lokasi suatu peristiwa.
Sistem – sistem lain inilah yang disebut sebagai subsistem. Karakteristik subsistem adalah kemampuannya untuk
berinteraksi secara independen. Dengan demikian, beberapa sistem informasi geografis dapat dipakai pada sistem
lain. Namun demikian, perilakunya pada sistem tertentu bergantung pada subsistem lain. Adanya hubungan yang
kompleks dalam sistem inilah yang membuat rekayasa perangkat lunak merupakan bagian dari rekayasa sistem
berbasis komputer mengingat pentingnya perangkat lunak pada sebuah sistem [Som01].
Count.
Pressman menyebut sistem yang didalamnya terdapat perangkat lunak sebagai
sistem berbasis komputer. Pada sistem berbasis komputer terdapat komponen –
komponen sebagai berikut :
1. Perangkat Keras (Hardware)
2. Orang (People)
3. Perangkat Lunak (Software)
4. Basis Data (Database)
5. Prosedur (Procedure)
6. Dokumentasi
 Pada dasarnya, dari keenam komponen pembentuk sistem berbasis komputer,
empat komponen terakhir diatas merupakan hasil aktivitas rekayasa perangkat
lunak. Perangkat lunak sendiri terdiri dari artifak – artifak hasil rekayasa
perangkat lunak yang merupakan hasil dari aktivitas proses rekayasa
(pengembangan) sistem berbasis komputer [Pre05]

Count.
1. Perangkat lunak, yaitu program komputer, struktur data, dan dokumentasi
terkait.
2. Perangkat keras, yaitu perangkat elektronik yang menyediakan kemampuan
komputasi dan perangkat elektromekanik (misalnya: sensor, motor, pompa)
yang menyediakan fungsi dunia luar.
3. Manusia, yaitu pemakai dan operator perangkat keras dan perangkat lunak.
4. Basis data, yaitu kumpulan informasi yang besar dan terorganisasi yang diakses
melalui perangkat lunak.
5. Dokumentasi, yaitu buku-buku manual, formulir, dan informasi deskriptif
lainnya yang menggambarkan penggunaan dan atau operasional sistem.
6. Prosedur, yaitu langkah-langkah yang menjelaskan pemakaian spesifik dari
setiap elemen sistem
Rekayasa Software vs Rekayasa Sistem

Rekayasa software menggunakan teknik terstruktur untuk menghasilkan
satu software dan dilaksanakan pada satu kegiatan proyek.

Rekayasa sistem informasi menggunakan teknik terstruktur untuk
menghasilkan satu sistem informasi bagi perusahaan secara keseluruhan,
dimana dalam rekayasa sistem informasi kemungkinan akan memerlukan
banyak waktu dan banyak biaya serta menggunakan banyak personil
Faktor Sukses Kritis (CSF)
Faktor sukses kritis adalah faktor yang akan menjamin keberhasilan
perusahaan dalam rangka menjalankan usahanya. Dalam dunia
informatika, FSK usaha adalah bagaimana menggantikan data
prosesing yang semula tidak bagus menjadi tertib teratur dan bersih dari
kesalahan (error).
Kegunaan dari menghasilkan FSK usaha adalah agar :
 waktu membuat keputusan jadi pendek
 waktu kerja antara bagian pada perusahaan menjadi lebih cepat
 agar tetap kompetitif maka setiap perubahan atau penambahan
aplikasi dapat dilakukan dengan cepat.
Tahapan Dalam Rekayasa Sistem
Rekayasa Sistem Informasi membagi tahapn pembangunan menjadi 4 yaitu :
Tahap 1 Perencanaan strategis informasi
Tahap 2 Analisa bidang bisnis
Tahap 3 Disain sistem
Tahap 4 Konstruksi
Count.
1.
2.
3.
4.
Pada tahap 1, Perencanaan Strategis Informasi, lebih memperhatikan kepada tujuan manajemen dan FSK,
bagaimana teknologi dapat digunakan untuk menghasilkan peluang baru atau keunggulam kompetitif.
Pada tahap ini dicari kebutuhan akan fungsi-fungsi, data dan informasi perusahaan yang digunakan
manajemen atas tersebut. Pembuatan PSI dilakukan selama 3 bulanan oleh tim kecil saja. Tim akan
mewawancarai top manajemen untuk mendapatkan kebutuhan tersebut serta komitmen dari mereka.
Pada tahap 2, Analisa Bidang Bisnis, lebih memperhatikan proses apa yang dibutuhkan untuk menjalankan
satu bidang bisnis yang dipilih, bagaimana proses tersebut saling terhubung dan data apa yang digunakan.
Untuk beberapa bidang bisnis dilakukan secara paralel dan terpisah oleh beberapa tim dan akan
membutuhkan waktu sekitar 6 bulanan menemukannya
Pada tahap 3, Disain Sistem, lebih memperhatikan bagaimna proses yang dipilih dalam bisnis
diimplementasikan dalam prosedur dan bagaimana prosedur tersebut bekerja, Keterlibatan langsung user
dari sistem sangat dibutuhkan dalam mendisain prosedur agar benar. Dapat dengan cepat dilakukan
menggunakan alat bantu otomatis karena hanya dilakukan didepan layar komputer dengan bantuan
komputer sistem informasi yang terintegrasi dapat dibuat. Editing berupa perubahan dan penambahan
cukup dilakukan didepan komputer.
Pada tahap 4, Konstruksi, implementasi dari prosedur yang digunakan, dimana secara prakteknya adalah
pembuatan kodifikasi, bahasa generasi4 dan alat bantu user. Disain dikaitkan dengan konstrusi dengan cara
membuat PROTOTIPE terlebih dahulu.
Tahap Perencanaan Strategi Informasi
1. Analisis Sasaran dan Masalah
2. Analisis Faktor Sukses Kritis
3. Analisis Dampak Teknologi
4. Visi Sistem Strategis
5. Model Umum Perusahaan
6. Model Hubungan antar Entita
Model Umum Perusahaan

Model Umum Perusahaan dibuat untuk mendapatkan
gambaran keselur secara umum mengenai perusahaan. Model
ini menguraikan secara hirarkis str organisasi perusahaan,
lokasi, area fungsional dan fungsi-fungsi, serta subyek dan
entitas-entitas di dalam perusahaan. Model ini
menggunakan matriks untuk menggambarkan hubungan
antara organisasi, lokasi, fungsi dan entitas dimana tertentu
tersimpan.
Model Hubungan Antar Entitas
Entitas-entitas yang ada dalam perusahaan akan digambarkan hubunga satu
sama lain dalam sebuah Model. Model hubungan antar entitas akan menjadi
sebuah kerangka dalam perencanaan dan pengembangan sistem inforrnasi
yang mendukung perusahaan dalam mendukung perusahaan dalam mencapai
beberapa aspek dari misi yang ingin dicapai.
Selain itu juga akan dihasilkan pemetaan hubungan antar entitas-entitas
tersebut dengan fungsi-fungsi bisnis perusahaan, dan akan digambarkan dalam
matriks yang kemudian dikelompok-kelompokkan (Matrix-Clustering)
sedemikian rupa sehingga didapatkan pengelompokan entitas dan fungsi yang
natural, artinya tersusun sesuai urutan aliran proses bisnis yang wajar dari
bisnis perusahaan tersebut
Analisis Sasaran dan Masalah
Sasaran adalah target tertentu yang ingin dicapai pada rentang waktu tertentu pula. Setiap perusahaan harus
mempunyai sasaran yang jelas yang diukur dan perlu dievaluasi secara berkala. Sasaran yang jelas akan
mempermudah pemantauan bila terjadi penyimpangan sehingga dapat dilakukan langkah kongkrit yang
diperlukan. Berikut adalah ciri-ciri dari suatu Sasaran (Goa{) :





Sasaran harus diekpresikan secara jelas yang menunjukkan arah atau kegiata
Sasaran harus menekankan pada hasil apa yang ingin dicapai.
Sasaran bisa terdiri dari atau merupakan gabungan beberapa sasaran yang kecil yang berasal dari individu
tertentu atau tingkatan manajemen di bawahnya.
Sasaran harus dapat diukur, entah secara kuantitatif ataupun kualitatif.
Sasaran mempunyai batas waktu tertentu.
Count.
Perencanaan sasaran harus memperhatikan sifat taktis dan jangka panjang.
Sasaran taktis adalah sasaran dengan jangka waktu yang relatif pendek, misalnya sasaran yang ingin
dicapai dalam waktu 1 tahun. Contohnya: "Berapa target bersih perusahaan tahun ini ?". Sasaran jangka
panjang adalah sasaran yang i dicapai dalam waktu 5 tahun atau Jebih. Contohnya: "Bagaimanakah kita
menguasai 30% pangsa pasar dalam 5 tahun mendatang ?" Surnber sasaran berasal dari perencanaan
bisnis, perencanaan teknologi informasi, perencanaan Laporan tahunan, atau perencanaan informasi.
Masalah adalah sesuatu yang mempersulit pencapaian sasaran. Umumnya masalah dicatat bersama
dengan sasaran yang ingin dicapai. Penentuan sasaran dapat dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa
altematif pemecahan masalah yang mungkin dilakukan, dan urutan kritisnya masalah. Sasaran dan
permasalahan ini nantinya akan dihubungkan dengan sistem dan entitas dan dicatat dalam ensiklop sebagai
bahan masukan bagi langkah selanjutnya dalam rekayasa informasi.
Analisis Faktor Sukses Kritis
Analisa Faktor Sukses Kritis dimaksudkan untuk mengidentifikasi area- kritis
dalam perusahaan yang harus berjalan dengan baik agar perusahaan dapat
berhasil dalam menjalankan bisnisnya. Ini berhubungan dengan upaya
pemusatan sumber daya dengan tepat pada area-area paling kritis agar
proses bisnis efektif.
Analisis ini akan mengidentifikasi asurnsi-asumsi kritis yang perlu
diperiksa, kebutuhan kritis informasi, dan keputusan kritis yang membutuhkan
adanya sistem pendukung keputusan. Bila diperlukan, dari tahap ini dapat
timbul ide sementara untuk mengembangkan semacam prototip terbatas
dari area kritis yang dianalisis lebih lanjut.
Analisis Dampak Teknologi

Teknologi yang berkembang dengan pesat perlu dianalisis dengan baik dapat
segera dikenali manfaatnya untuk menciptakan kesempatan-kesempatan bagi
kemajuan bisnis perusahaan, ataupun untuk mengenali dampak ancaman yang
dapat ditimbulkannya bila dimanfaatkan oleh pesaing. Analisis ini memperlihatkan
hubungan antara teknologi baru dengan kesempatan peluncuran produk dan
layanan baru, perubahan struktur perusahaan, dan sebagainya. Hal ini akan
mendukung perencanaan strategi bisnis oleh pihak manajemen puncak yang
biasanya relatif kurang memahami dampak-dampak kemajuan teknologi. Analisis
Dampak Teknologi akan mengidentifikasi dan memperlihatkan kesempatan dan
ancaman yang mungkin timbul, dan menarik perhatian para eksekutif agar
membuat tindakan yang tepat untuk mengantisipasinya.
Visi Sistem Strategi

Visi Sistem Strategis akan membahas kesempatan-kesempatan strategis pengembangan
sistem baru agar perusahaan bisa lebih kompetitif. Sifat strategi pada kasus-kasus
tertentu mungkin cenderung lebih membutuhkan restruktur perusahaan atau
perubahan cara melakukan bisnis, daripada sekedar melakukan otomatisasi dari apa
sudah ada. Dengan adanya visi sistem strategis ini diharapkan pihak pimpinan puncak
dapat memahami dan memiliki gambaran mengenai aspek strategis dari sebuah
sistem infonnasi, serta mengetahui sampai dimana tindakan strategisnya sistem
tersebut dalam persaingan di dunia bisnis.

Untuk mendapatkan gambaran mengenai pengembangan visi sistem strat pihak
pimpinan perlu pula mengetahui trend perkembangan teknologi informasi dan dampak
dari perkembangan teknologi infonnasi tersebut. Hal ini merupakan dasar dalam
perencanaan dan pengembangan strategi teknologi infonnasi yang diharap dapat
memberi dampak strategis yang menguntungkan bagi perusahaan.
Dampak Strategis Teknologi Informasi

Secara umum terdapat 4 kategori peranan aktivitas TI (Teknologi Informasi) pada
suatu perusahaan. Masing-masing perusahaan dapat mempunyai penekanan atau
peranan TI yang berbeda. Hal ini disebabkan oleh kultur di dalam
organisasi, kebiasaan yang telah berlaku di perusahaan, ataupun faktor-faktor
lainnya. Umumnya antara perusahaan yang satu dengan yang lainnya
tergolong pada kategori yang berbeda. Perbedaan secara kategori ini hanya
sedikit apabila perusahaan-perusahaan tersebut bergerak pada industri yang
sama. Tidak menutup kemungkinan ba antara perusahaan yang sama industrinya
dapat tergolong pada kategori yang saling berbeda satu sama lain.
Count.
Strategic

Perusahaan pada kategori ini secara kritikal sangat bergantung pada
fungsi peranan aktif dari TI, dan biasanya perencanaan TI di perusahaan
sangat berkaitan dengan strategi dan perencanaan perusahaan.
Dampak TI p perusahaan pada kategori ini memerlukan pengelolaan dan
keterlibatan yang cukup mendalam dari pihak manajemen dalam melakukan
perencanaan TI. Selain itu peranan TI dalam kegiatan operasi perusahaan
juga cukup besar.
Count.
Turnaround

Perusahaan pada kategori ini juga memerlukan perencanaan
TI yang serius karena keterkaitannya yang cukup erat dengan
perencanaan perusahaan se keseluruhan khususnya jika
dikaitkan dengan konteks waktu. Biasanya perusahaan pada
kategori ini sedang dalam posisi 'menanjak' (Turnaround)
dimana perencanaan dan pengembangan TI saat ini sangat
kritikal bagi akti perusahaan di masa yang akan datang,
walaupun untuk operasional saat tidak atau belum terlalu
kritikal.
Count.
Factory

Perusahaan pada kategori ini biasanya memerlukan peranan
aktivitas TI dalam konteks operasional dan jangka waktu pendek
yang terus menerus. Peranan dalam kategori ini adalah
menghasilkan barang atau jasa yang dibutuh sehari-hari untuk
kelancaran operasi perusahaan. Perencanaan TI untuk jan panjang
tidak berkaitan secara langsung dengan strategi perusahaan
secara keseluruhan, namun dalam jangka pendek memerlukan
keterlibatan dari pihak manajemen yang terlibat dalam
perencanaan TI.
Count.
Support

Pada kategori ini keterkaitan strategi perusahaan jangka panjang
dengan strategi TI tidak sepenting atau sekritikal seperti pada kategori
Strategic Turnaround. Hambatan-hambatan pada segi TI tidak terlalu
kritikal keberhasilan atau kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Keterlibatan pi manajemen puncak tidak terlalu besar. Bahayanya
adalah apabila teknologi memungkinkan terciptanya peluang-peluang
baru yang potensial, namun perusahaan kurang jeli untuk memanfaatkan
peluang-peluang tersebut.
Strategic Grid