PPT Akuntansi Internasional

Download Report

Transcript PPT Akuntansi Internasional

Kasus 2 :
General Motor
Perbedaan Standar
Akuntansi
Jepang, Cina, dan
Amerika
General Motors and
Japanese Convergence
Vs
Chinese Convergence
General Motors Corp adalah pembuat mobil terbesar di dunia dan telah
memimpin industri otomotif di seluruh dunia dalam penjualan sejak tahun
1938. GM mempekerjakan lebih dari 324.000 orang di seluruh dunia,
dengan operasi manufaktur di 32 negara dan operasi penjualan di 200
negara. GM mengoperasikan fasilitas sendiri di seluruh dunia, tetapi juga
memiliki mitra global di Italia, Jepang, Korea Selatan, Jerman, Perancis,
dan China. Di Jepang, mitra global yang Fuji Heavy Industries Ltd, Isuzu
Motors Ltd dan Suzuki Motor Corporation. Di Cina, ia memiliki usaha
kendaraan manufaktur dengan Shanghai Automotive Industry Corp.
Tantangan utama yang dihadapi GM di Jepang dan Cina adalah bahwa
keduanya memiliki pelaporan keuangan dan praktek pengukuran yang
berbeda dari kedua US GAAP dan IFRS yang dikeluarkan oleh IASB.
Sejarah Perkembangan Standar Akuntansi,
Pelaporan Keuangan dan Pengukuran
Akuntansi
Perusahaan-perusahaan Jepang
saling memiliki ekuitas saham satu
sama lain, dan seringkali bersamasama memiliki perusahaan lain.
Regulasi akuntasi didasarkan
pada tiga undang-undang, yaitu
hukum komersial, undang-undang
pasar modal, dan undang-undang
pajak penghasilan perusahaan.
Pada pertengahan abad ke 20,
pemikiran akuntansi
mencerminkan pengaruh Jerman,
pada pertengahan ke 2, ide-ide
dari AS yang berpengaruh.
Akhir-akhir ini, pengaruh Badan
Standar Akuntansi Internasional
mulai dirasakan dan pada tahun
2001 perubahan besar terjadi
dengan pembentukan organisasi
sector swasta sebagai pembuat
standar akuntansi.
Suatu perubahan besar dalam
akuntansi diumumkan pada akhir
tahun 1990-an untuk mebuat
kesehatan ekonomi perusahaanperusahaan Jepang menjadi
semakin transparan dan
membawa Jepang lebih dekat
dengan standar internasional.
Amerika
Akuntansi di Amerika Serikat diatur oleh Badan Sektor
Swasta (Badan Standar Akuntansi Keuangan, atau
Financial Accounting Standards Boardi – FSAB), namun
sebuah lembaga pemerintah (Komisi Pengawas Pasar
Modal atau Securities Exchange Commission – SEC)
juga memiliki kekuasaan untuk menerapakan
standarnya sendiri.
Hingga tahun 2002 Institut Amerika untuk Akuntan
Publik bersertifikat, badan sektor swasta lainnya,
menetapkan Standar Auditing. Pada tahun itu Badan
Pengawas Akuntansi Perusahaan Publik didirikan
dengan kekuasaan yang luas untuk mengatur audit
dan auditor perusahaan publik. Perusahaan di AS
dibentuk berdasarkan hukum negara bagian, bukan
hukum federal.
Tabel Perbedaan Pengukuran Akuntansi di China, Jepang dan
Amerika
Cina
Jepang
Amerika
1. Penggabungan
Usaha
Pembelian
Pembelian
Pembelian
2.
Goodwill
Kapitalisasi dan
amortisasi
Kapitalisasi dan
amortisasi
Kapitalisasi dan
amortisasi
3.
Perusahaan
afiliasi
Ekuitas
Ekuitas
Ekuitas
4.
Translasi MUA
Metode kurs kini
Metode temporal
Seluruh anak
Seluruh anak
Perusahaan
Anak perusahaan
Peusahaan
Terintegrasi
Biaya Historis
Terintegrasi
Biaya Historis
dengan otonomi
Anak perusahaan
Terintegrasi
Cina
Jepang
Amerika
5.
Penilaian
aktiva
Historis
Historis
Historis
6.
Beban
Depresiasi
Ekonomi
Pajak
Ekonomi
7.
Penilaian pers
LIFO
Dipakai
Dipakai
Dipakai
8.
Sewa guna
usaha
Dikapitalisasi
Dikapitalisasi
Dikapitalisasi
9.
Pajak
tangguhan
Diakrual
Diakrual
Diakrual
Tidak
Tidak
Tidak
10. Cad perataan
laba
Jepang
1. Neraca
2. Laporan Laba Rugi
3. Laporan Arus Kas
4. Catatan Atas
Laporan Keuangan
5. Penjelas Kondisi
Keuangan
Cina
1. Neraca
2. Laba rugi
3. Laporan bisnis
4. Apropriasi laba
ditahan
5. Laporan pendukung
Amerika
1. Laporan manajemen
2. Laporan auditor independen
3. Laporan keuangan primer
4. Diskusi manajemen dan analisa
hasil operasi dan kondisi
keuangan .
5. Catatan laporan keuangan
6. Lima atau sepuluh tahun data
keuangan perbandingan
7. Data kwartalan.
8. Konsolidasi laporan keuangan
diminta secara penuh.
9. Laporan segmental diminta untuk
semua perusahaan dagang
10. Pengungkapan laba perusahaan.
Iklim Sosial
Di Jepang, nilai sosial yang meyebabkan standar akuntansi berbeda yaitu
karena jepang menganut code law. Jepang merupakan negara tradisional
dengan akar budaya yang sangat kuat dengan munculnya kairetsu
Sedangkan di Cina yang memengaruhi perkembangan akuntansi adalah tingkat
pendidikan. Alasannnya karena presentasi angka melek huruf di Cina lebih
rendah dibandingkan negara lain. Orang yang melek huruf tentu lebih cerdas
dan lebih bisa memahami perhitungan uang. Selanjutnya akan berpengaruh ke
dalam tingkat pemahaman di bidang akuntansi.
Sistem ekonomi di Jepang yaitu pengaturan akuntansi
didasarkan pada triangulasi legal system yaitu pengaturan
berdasarkan 3 undang-undang yaitu Commercial Code,
Securities and Exchange Law, and Corporate Income Law yang
diatur oleh MOJ (ministry of Justice).
Sedangkan di Cina sejak tahun 1970 telah mengubah kebijakan
perekonomian, dari perekonomian terpusat ke perekonomian
pasar. Cina mulai mengembangkan perekonomian paar dan
sejak tahun 1993 diterbitkan Accounting Standard of Business
Enterprises (ASBE). Tahun 2005 semua perusahaan di Cina
wajib menggunakan ASBE sebagai standar pelaporannya.
Banyak peraturan akuntansi yang belum sesuai konvergensi dengan IFRS.
Di Negara Jepang peraturan yang belum sesuai dengan konvergensi IFRS
adalah tentang penilaian asset dan pencadangan untuk perataan
penghasilan. Sedangkan di Negara Cina meliputi tentang goodwill,
penilaian asset, penyusutan asset, penilaian persediaan, dan cadangan
perataan penghasilan.