TEORI PESAN - Teori Komunikasi

Download Report

Transcript TEORI PESAN - Teori Komunikasi

TEORI KOMUNIKASI
Nuryadi, S.Sos. M.I.Kom.
TEORI PESAN
Pesan menjadi penting dalam ilmu komunikasi
karena manusia menggunakannya untuk
mencapai tujuan tertentu.
TEORI PESAN
Pesan bisa diamati dari berbagai perspekstif,
antara lain:

Tradisi Semiotik

Tradisi Sosiokultural

Tradisi Sosio Psikologikal

Tradisi Fenomenologikal
TEORI PESAN

Tradisi Semiotik
Semiotik menjadi sangat penting untuk memberikan
pemahaman terhadap pesan.

Tradisi Sosiokultural
Tradisi Sosiokultural adalah pendekatan terhadap
peristiwa komunikasi yang memerhatikan pemahaman
tentang bagaimana struktur sosial masyarakat
dibentuk melalui cara kita berinteraksi satu sama lain.
TEORI PESAN

Tradisi Sosio Psikologikal
Teori ini melihat pilihan setiap individu dan
strateginya bagaimana cara agar maksud dari
pesan tersebut dapat dimengerti.

Tradisi Fenomenologikal
Dari sudut pandang tradisi fenomenologi, pesan
diteliti melalui cara manusia menginterpretasinya.
TEORI SEMIOTIK
Ada 3 Jenis Teori Semiotik:

Teori Simbol

Teori Bahasa

Teori Tingkah Laku (Non verbal)
TEORI SMBOL
Dikembangkan
Susanne Langer.
Langer melihat makna
sebagai hubungan
kompleks antara
simbol, obyek dan
individu.
TEORI SIMBOL
Ini berarti “makna” dari
pesan memiliki aspek
logikal (denotasi) dan
psiokologikal
(konotasi).
Contoh: Arti denotasi
dan konotasi dari
payung bisa berbeda
TEORI BAHASA



Langer mencatat bahwa manusia memiliki
kecenderungan untuk berbahasa yang ringkas.
Ia akan melakukan proses untuk membentuk
ide umum dari macam – macam pengalaman
nyata.
Makna dibangun dari tanda petunjuk dan arti
simbol.
TEORI BAHASA
Ferdinand de Saussure
mengembangkan
bangunan klasik
bahasa.
Ia mengatakan bahwa
bahasa tidaklah baku.
Sehingga bahasa diatur
oleh kebiasaan
TEORI NON VERBAL
Bahasa dan perilaku seringkali tidak
berkesinambungan.
Maka teori non verbal menjadi elemen penting
dalam tradisi semiotik.
Randal Harrison, seorang ilmuan meyakini
pengertian non verbal sangatlah luas. Mulai dari
ekspresi wajah hingga harum bunga.
TEORI NON VERBAL
Dalam perkembangaannya teori non verbal
berawal dari pemahaman tentang kode non
verbal.
Kode non verbal adalah kumpulan perilaku untuk
menyampaikan pesan. Dari sini dikembangkan
lebih lanjut menjadi teori kinesiks dan
proxemiks.
Kinesik adalah ilmu bahasa tubuh dan Proxemiks
adalah penggunaan ruang dalam komunikasi
KODE NON VERBAL
Judee Burgoon
meyakini kode non
verbal berkarakter
sbb:

Cenderung analogis

Cenderung ikonik

Memberi kesan
universal
KODE NON VERBAL
Kode non verbal memiliki berbagai aspek
penting, yaitu:

Semantik
Menunjuk kepada arti dari pada tanda.

Sintaksis
Cara mengorganisasi sistem di antara tanda

Pragmatis
Menunjuk kepada efek dari tingkah laku
KODE NON VERBAL
Klasifikasi kode n.v. sesuai tipe aktivitasnya:

Kinesiks atau gerak tubuh

Vocalik atau suara

Phsycal appearance atau rupa fisik

Haptik atau sentuhan

Proxemiks atau ruang

Chronemics atau waktu

Artifak atau obyek
KINESIKS
Ray Birdwhistell
dianggap sebagai
penemu ilmu ini.
Ia menggunakan
linguistik (bahasa)
sebagai model
komunikasi
menggunakan
aktivitas tubuh.
KINESIKS
Ada tujuh asumsi gerak tubuh, yaitu:

Semua gerak tubuh berpotensi arti komunikasi

Tingkah laku dapat dianalisa.

Gerak badan adalah bagian dari sistem sosial.

Seseorang dipengaruh sentuhan tubuh.

Fungsi aktifitas tubuh dapat diinvestigasi

Kinesiks dihasilkan dari analisa tingkah laku

Arti gerak tubuh dimengerti sistem sosial
PROXEMIKS
Penemu proxemiks adalah Edward Hall. 8 faktor
diyakini memengaruhi seseorang dalam
menggunakan ruang dalam berkomunikasi
yaitu:



Posture / faktor seks, termasuk di sini
partisipasi posisi dasar tubuh
Sosiofugal / sosiopetal axis
Factor Kinestetok yaitu kontak fisik individu
termasuk dari bagian tubuh yang disentuh
PROXEMIKS





Perilaku saling sentuh termasuk saat tak
bersentuhan
Kode visual termasuk kontak mata
Kode Thermal adalah suhu yang dirasakan saat
berkomunikasi
Kode olfactory atau penciuman bau
Voice Loudness yaitu kebisingan suara yang
dianggap bisa memengaruhi hubungan
interpersonal.